partai: Gelora

  • Mulut Berbusa, Oknum Polisi di Dumai Diduga Tewas Overdosis di Tempat Hiburan Malam

    Mulut Berbusa, Oknum Polisi di Dumai Diduga Tewas Overdosis di Tempat Hiburan Malam

    GELORA.CO – Seorang polisi berinisial SS dilaporkan tewas usai diduga overdosis (OD) di sebuah tempat hiburan malam (THM) di Kecamatan Dumai Barat, Dumai, Riau, Kamis, 10 April 2025.

    Polisi yang belum diketahui pangkatnya ini diduga mengonsumsi obat-obatan terlarang hingga kritis dan dilarikan ke RSUD Dumai. SS akhirnya dinyatakan meninggal dunia setelah sempat mendapatkan pertolongan di rumah sakit.

    Dalam video yang diposting oleh akun X @neVerAl0nely terlihat keluar busa dari mulut korban.

    Korban yang diketahui bernama Bripka Sopan Semiring dan bertugas sebagai BA Sat Samapta Polres Dumai telah dievakuasi ke RSUD Dumai.

    Selain memposting video tewasnya anggota Polres Dumai, akun tersebut juga menuliskan bahwa dari informasi menyebutkan bahwa ia bersama rekan-rekannya sesama anggota polisi pergi ke tempat hiburan karaoke Dreambox pada Rabu malam 9 April dan diduga melakukan pesta narkoba.

    *Oknum Anggota Polres Dumai Meninggal di Depan Tempat Hiburan Malam, Dugaan Overdosis Narkoba Disangkal*

    Sebuah video penemuan seorang pria yang kemudian diketahui sebagai oknum anggota Polres Dumai dengan mulut berbusa di depan tempat hiburan malam Dreambox Kota Dumai, Jl. Prof… pic.twitter.com/uzMZ6yMMFx

    — Never (@neVerAl0nely) April 11, 2025

    Menanggapi hal ini, AKBP Hardi Dinata yang merupakan Kapolres Dumai melalui Kasi Humas, AKP Yusnelly, SSos, membantah informasi tersebut. 

    Menurutnya, penyebab kematian salah satu anggotanya bukan karena overdosis atau narkoba. 

    AKP Yusnelly menyampaikan, berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan oleh DR Dr M Tegar Indrayana, Tim Dokter Forensik Polda Riau, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada jenazah. 

    Sedangkan untuk mengetahui penyebab kematian, saat ini akan dilakukan pemeriksaan lanjutan di Lab Forensik Bareskrim Mabes Polri terhadap beberapa organ dalam.

    Pihak Laskar Hulubalang Melayu Bersatu (LHMB) Kota Dumai juga mengomentari atas ditemukannya anggota Polisi yang tewas di depan tempat hiburan mala mini.

    LHMB mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas kasus kematian tersebut dan meminta agar pengawasan operasional tempat hiburan malam di Kota Dumai diperketat.

    Selain itu juga meminta agar pengawasan operasional tempat hiburan malam di kota Dumai diperketat.

  • Dua Bayi Hilang hingga Keluarga Pasien Dicabuli Dokter, RS Hasan Sadikin Harus Di-banned!

    Dua Bayi Hilang hingga Keluarga Pasien Dicabuli Dokter, RS Hasan Sadikin Harus Di-banned!

    GELORA.CO – Kejadian dokter PPDS cabul Priguna Anugerah hanyalah satu dari banyak contoh gagalnya pihak RS Hasan Sadikin dalam memberikan pelayanan pada pasien. Sebelum kasus asusila, RS Hasan Sadikin juga sempat kebobolan dua kali terkait penculikan bayi, pada 2014 dan 1984.

    Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina mengatakan rumah sakit mestinya memberikan kenyamanan bagi pasien. Ia kecewa lantaran di RS terjadi pelecehan seksual, menurutnya pihak RS Hasan Sadikin ikut berperan sehingga peristiwa pencabulan terjadi.

    “Jadi ada kenyamanan kita mengantarkan orang tua kita, kita berharap akan tersembuhkan, tapi kok malah terjadi pemerkosaan,” lanjutnya.

    Ia menyebut ulah dokter PPDS ini harus dikawal hingga tuntas. Politikus PKB ini juga menyarankan RSHS untuk diblokir buntut peristiwa tersebut.

    “Sangat mengerikan kondisi seperti ini. Kasus harus segera diselesaikan, karena ini permasalahan yang sangat menakutkan dalam kondisi kita sangat berharap perlindungan dokter. Dan rumah sakit harus di-banned (diblokir) juga, didenda! Jangan mentang-mentang mereka punya cara. Kita juga harus mengawal agar mereka punya rasa secure kepada pasien,” tutur dia.

    Seperti diketahui, Priguna Anugerah sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan terkait pemerkosaan anak pasien. Dia dijerat dengan Pasal 6 C dan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

    Tersangka merupakan warga Pontianak diduga memperkosa keluarga pasien berinisial FH (21). Kasus ini berawal ketika tersangka meminta korban untuk diambil darah dan membawa korban dari ruang IGD ke gedung MCHC lantai 7 RSHS Bandung pada Tanggal 18 Maret 2025 pada pukul 01.00 WIB.

    Setelah sampai di Gedung MCHC tersangka meminta korban untuk mengganti pakaian dengan baju operasi warna hijau, lalu diminta untuk melepas baju dan celananya. Pada saat itu tersangka memasukkan jarum ke bagian tangan kiri dan kanan korban kurang lebih 15 kali.

    “Kemudian tersangka menghubungkan jarum tersebut ke selang infus, setelah itu tersangka menyuntikkan cairan bening ke selang infus tersebut dan beberapa menit kemudian korban merasakan pusing lalu tidak sadarkan diri,” Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan dilansir detikJabar, Kamis (10/5).

    Saat sadar pukul 04.00 WIB, korban merasakan perih di bagian tertentu ketika buang air kecil. Korban pun menceritakan hal tersebut kepada orang tuanya.

    Asal tahu saja, pada 2014 lalu RS Hasan Sadikin juga lalai dalam menjaga bayi pasiennya. Tepat pada Selasa 25 Maret 2014, penculikan bayi terjadi. Dari rekaman CCTV pelaku perempuan bertubuh tambun terlihat santai dalam beraksi menunjukkan lemahnya pengamanan di RS.

    Direktur RS kala itu, Bayu Wahyudi mengakui bahwa penculikan ini bukan yang pertama pernah terjadi pada 1984. Nasib bayi yang diculik pun tak tahu rimbanya, pihak RS terlihat cuek dengan kelalaiannya. “Waktu 30 tahun lalu atau (tahun) 84 pernah terjadi. Saya waktu itu belum di sini (RSHS),” kata Bayu singkat, Rabu 26 Maret 2014.

  • Oknum Polisi di Tangsel Raba Paha Ibu-ibu Penjual Es, Suami Marah Ajak Gelut

    Oknum Polisi di Tangsel Raba Paha Ibu-ibu Penjual Es, Suami Marah Ajak Gelut

    GELORA.CO – Seorang anggota polisi dilabrak warga yang kesal, karena istrinya dua kali menjadi korban pelecehan seksual pelaku.

    Dilansir dari laman X BEBEL @pasifisstate, anggota polisi itu bertugas di Muncul, Puspitek, Kota Tangerang Selatan. 

    “Pelecehan seksual dilakukan anggota polisi di Muncul, Puspitek, Tangsel,” katanya, dikutip Harian Massa, Kamis (10/4/2025). 

    Tampak dalam video yang beredar, seorang pria yang diduga suami korban melabrak anggota polisi bernama Sugiri itu. 

    Dengan masih memakai pakaian dinas, polisi itu tampak pucat saat didatangi warga dan divideokan. 

    “Ini polisi yang biasa berjaga di Muncul, ini meraba-raba istri saya. Ini udah pelecehan seksual ini nih,” kata pria dalam video itu. 

    Dikatakan, anggota polisi itu biasa bertugas mengatur jalan di depan SMA Monzer atau SMAN 2 Kota Tangerang Selatan. 

    “Iya, ngaku. Ya, ngaku,” terang anggota polisi itu tampak pasrah. 

    Dalam video itu juga, tampak suami korban yang marah mengajak anggota polisi itu gelut. Namun, tidak ditanggapi karena takut. 

    Berdasarkan informasi yang terhimpun, aksi pelecehan seksual itu menimpa ibu penjual kopi dan es, di wilayah Muncul. 

    Berdalih membeli kopi, anggota polisi meraba-raba paha ibu penjual kopi tersebut. Aksi pelecehan seksual ini telah dua kali dilakukan. 

    Sementara itu, Polres setempat masih belum bisa dikonfirmasi terkait aksi anggotanya yang sangat memalukan tersebut.   

  • Gembleng Jiwa dan Raga, Hasto Puasa 36 Jam tanpa Makan dan Minum

    Gembleng Jiwa dan Raga, Hasto Puasa 36 Jam tanpa Makan dan Minum

    GELORA.CO –  Politikus PDI Perjuangan Guntur Romli menyebutkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjalani puasa khusus selama 36 jam tanpa makan dan minum di Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Puasa yang disertai olahraga teratur itu, kata dia, dilakukan Hasto sebagai bentuk ‘penggemblengan jiwa dan raga’.

    “Puasa menyebabkan berat badan Hasto turun enam kilogram,” kata Guntur dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

    Di dalam tahanan, Guntur mengatakan Hasto juga menulis surat yang mengisahkan kondisi fisik dan spiritual Sekjen PDI Perjuangan itu selama berada di tahanan KPK.

    Mengawali surat dengan ucapan selamat Idul Fitri 1446 Hijriah dan permohonan maaf lahir dan batin kepada masyarakat Indonesia, ia menuturkan Hasto menyampaikan bahwa selalu mendoakan bangsa dan negara di dalam tahanan KPK, khususnya bagi perjuangan nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan kemerdekaan bagi setiap anak bangsa agar bebas dari rasa takut untuk berbicara.

    Dalam suratnya, Hasto menilai hidupnya semakin disempurnakan dengan mengobarkan semangat juang, olah spiritual, dan olahraga. Meski di tahanan terjadi kristalisasi nilai dan semangat, Hasto mengingatkan agar jangan pernah takut berjuang bagi keadilan, kemanusiaan, dan kemerdekaan.

    Selain itu, sambung Guntur, dalam suratnya, Hasto juga menyoroti kondisi perekonomian Indonesia yang dinilainya sebagai dampak dari penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power pemerintahan sebelumnya.

    Maka dari itu, Hasto menyerukan seluruh komponen bangsa bersatu mengatasi tantangan tersebut sembari menegaskan pentingnya supremasi hukum. Tanpa hukum yang berkeadilan, menurut Hasto, tidak ada kemakmuran. Dengan demikian, lanjut dia, membiarkan ketidakadilan sama saja dengan membunuh masa depan.

    Guntur pun menyampaikan terima kasih kepada media yang hadir dalam persidangan Hasto dan menegaskan bahwa pesan Hasto mencerminkan semangat perjuangan PDI Perjuangan

    Adapun Hasto ditahan KPK sejak Februari 2025. PDIP konsisten menyatakan bahwa penahanan Hasto mengandung muatan politis.

    Guntur berpendapat lesan Hasto dari balik tahanan KPK tidak hanya menjadi sorotan politik, tetapi juga mengingatkan publik tentang kompleksnya tantangan hukum dan ekonomi yang diwariskan dari periode kepemimpinan sebelumnya.

    “Seruan untuk memperkuat supremasi hukum dan solidaritas nasional menjadi titik tekan yang diharapkan mampu menggerakkan kesadaran kolektif bangsa,” ungkap Guntur menambahkan.

    Hasto ditahan di Rutan KPK karena menjadi terdakwa dalam kasus dugaan perintangan penyidikan kasus korupsi tersangka Harun Masiku dan pemberian suap.

    Pada kasus itu, Hasto didakwa menghalangi atau merintangi penyidikan perkara korupsi, yang menyeret Harun Masiku sebagai tersangka pada rentang waktu 2019-2024.

    Hasto diduga menghalangi penyidikan dengan cara memerintahkan Harun, melalui penjaga Rumah Aspirasi, Nur Hasan, untuk merendam telepon genggam milik Harun ke dalam air setelah kejadian tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2017-2022 Wahyu Setiawan.

    Tak hanya ponsel milik Harun Masiku, Hasto juga disebutkan memerintahkan ajudannya, Kusnadi, untuk menenggelamkan telepon genggam sebagai antisipasi upaya paksa oleh penyidik KPK.

    Selain menghalangi penyidikan, Hasto juga didakwa bersama-sama dengan advokat Donny Tri Istiqomah; mantan terpidana kasus Harun Masiku, Saeful Bahri; dan Harun Masiku memberikan uang sejumlah 57.350 dolar Singapura atau setara Rp600 juta kepada Wahyu pada rentang waktu 2019-2020.

    Uang diduga diberikan dengan tujuan agar Wahyu mengupayakan KPU untuk menyetujui permohonan pergantian antarwaktu (PAW) calon legislatif terpilih asal Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Selatan (Sumsel) I atas nama anggota DPR periode 2019—2024 Riezky Aprilia kepada Harun Masiku.

    Dengan demikian, Hasto terancam pidana yang diatur dalam Pasal 21 dan Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 13 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 65 ayat (1) dan Pasal 55 ayat (1) Ke-1 jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP.

  • Saya Sedang Memimpin Transformasi Besar Indonesia, Bersih dari Korupsi

    Saya Sedang Memimpin Transformasi Besar Indonesia, Bersih dari Korupsi

    GELORA.CO – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan tengah memimpin transformasi besar Indonesia, bersih dari korupsi. Hal itu disampaikan Prabowo saat berpidato perdana di hadapan anggota Parlemen Turki, Kamis (10/4/2025).

    “Saudara-saudara sekalian, saya sedang memimpin Indonesia menuju transformasi besar, kita ingin memperbaiki ekonomi kita,” kata Prabowo dalam pidatonya.

    “Kita ingin membangun pemerintah yang bersih, bersih dari korupsi supaya rakyat Indonesia bisa hidup dengan baik,” lanjutnya.

    Pada kesempatan itu, Prabowo pun mengatakan bahwa Turki dan Indonesia harus tampil kuat agar suaranya terus didengar oleh seluruh dunia. 

    “Saudara-saudara sekalian, Turki dan Indonesia harus tampil, harus kuat, kalau kita kerja sama, kalau kita sama-sama kuat, suara kita akan lebih didengar oleh seluruh dunia,” kata Prabowo.

    Oleh karena itu, Prabowo mengatakan ingin semakin dekat dengan Turki. Ia ingin bekerjasama untuk membangun kesejahteraan rakyat menuju abad ke-21 yang lebih baik.

    “Karena itu, saya ingin semakin dekat dengan Turki, mari kita bersama-sama kerja, mari kita bangun kesejahteraan rakyat kita bersama untuk kita menuju keadaan yang lebih baik di abad 21 ini,” paparnya.

    Prabowo pun meyakini bahwa Turki dan Indonesia bisa berbuat terbaik untuk kepentingan umat manusia di seluruh dunia. “Saya yakin Turki dan Indonesia dapat berbuat yang terbaik bagi kepentingan umat manusia dan dunia,” katanya.

  • Tanpa skincare dan murah meriah

    Tanpa skincare dan murah meriah

    GELORA.CO – Kabar duka menyelimuti dunia hiburan Indonesia. Penyanyi legendaris Titiek Puspa meninggal dunia pada Kamis, 10 April 2025, pada usia 87 tahun. 

    Titiek Puspa dikenal sebagai sosok yang cantik dan awet muda, serta memiliki karir yang gemilang di industri musik dan film Indonesia.

    Titiek Puspa memulai karirnya setelah memenangkan kompetisi menyanyi di Bintang Radio Semarang. Ia kemudian bergabung dengan Orkes Studio Jakarta dan terus berkarya hingga usia senja.

    Beberapa lagu hitsnya antara lain “Minah Gadis Dusun” dan “Pantang Mundur”. Selain bernyanyi, Titiek juga sangat produktif dalam menciptakan lagu, dan juga bermain di berbagai judul film.

    Sebelum meninggal, dirinya sempat dirawat di rumah sakit Medistra Jakarta. Kemudian dikabarkan meninggal dunia akibat pendarahan otak.

    Kenangan tentang Titiek Puspa begitu banyak, dikenal sebagai sosok yang enerjik, ceria, dan selalu positif. Ia juga dikenal sebagai sosok yang awet muda, meskipun usianya sudah lanjut.

    Dalam sebuah acara televisi Q & A Metro TV, Titiek Puspa pernah mengungkapkan rahasia awet mudanya.

    “Resep awet mudanya seorang Titiek Puspa sampai sekarang itu, apa sih?” tanya sang presenter.

    “Saya itu, rasanya tuh indah, terus saya itu suka sekali ketawa. Aku kalo ketemu temenku itu gak bisa enggak, ngobrolnya itu ketawa. Gak jebrat jebret,” kata Titiek sambil tertawa.

    Titiek Puspa adalah sosok inspiratif untuk banyak orang, khususnya di dunia hiburan indonesia.

    Kepergiannya a meninggalkan duka yang mendalam bagi dunia hiburan Indonesia. Karya-karyanya akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya.

    Kenangan indah tentang Titiek Puspa akan selalu hidup dalam hati masyarakat Indonesia.

    Sosoknya yang penuh semangat, ramah, dan rendah hati membuatnya dicintai lintas generasi. 

    Lewat lagu-lagunya, a bukan hanya menghibur, tetapi juga menyentuh jiwa banyak orang dengan lirik yang dalam dan penuh makna. 

    Di balik panggung, ia dikenal sebagai figur ibu yang hangat, bijaksana, dan menjadi panutan bagi banyak musisi muda. 

    Keberaniannya melawan penyakit, dedikasinya pada seni, dan cintanya pada Indonesia menjadikannya legenda sejati yang tak akan tergantikan. Titiek Puspa telah pergi, namun warisan karya dan kenangannya akan terus hidup selamanya.***

  • Mulai Rp1 juta, bahkan tanpa modal

    Mulai Rp1 juta, bahkan tanpa modal

    GELORA.CO –  Jangan biarkan anggapan keliru bahwa ‘uang adalah segalanya’ meredupkan impian Anda menjadi pengusaha.

    Stigma modal besar sebagai satu-satunya jalan seringkali mematahkan semangat sebelum bertindak.

    Namun, realitanya, keterbatasan dana bukanlah tembok penghalang, bisnis dapat tumbuh subur dengan modal berapa pun, termasuk nol rupiah, asalkan strategi yang diterapkan cerdas dan sesuai.

    Raymond Chin, sosok pengusaha muda yang visioner dan content creator yang memiliki banyak pengikut, tak pernah berhenti menyajikan berbagai konten yang mencerahkan dan memberikan panduan langkah demi langkah bagi para calon pelaku bisnis.

    Melalui analisis video Raymond Chin di YouTube pada Rabu, 9 April 2025, Hops.ID akan menyajikan panduan lengkap tentang cara memulai bisnis secara efektif dan cerdas, mulai dari Rp1 juta, Rp10 juta, Rp100 juta dan tanpa modal. Berikut ulasannya!

    Panduan Memulai Bisnis Berdasarkan Tingkatan Modal ala Raymond Chin

    1. Modal Rp1 Juta

    Raymond Chin menyampaikan bahwa, dengan modal awal terbatas sekitar Rp1 juta, prioritaskan biaya operasional (OPEX) dan tekan biaya tetap (fixed cost) serendah mungkin.

    Maksimalkan variable cost serta alokasikan dana untuk penjualan langsung, misalnya, iklan media sosial, demi perputaran dana yang cepat, yang menjadi kunci sukses.

    Untuk mengembangkan tim dengan anggaran terbatas, gunakan sistem bagi hasil atau komisi agar biaya tenaga kerja sejalan dengan peningkatan pendapatan.

    Freelance, copywriting, content writing, desain, affiliate marketing, dropshipping, adalah beberapa contoh bisnis dengan modal terbatas.

    2. Modal Rp10 juta

    Menurut Raymond, dengan modal sekitar Rp10 juta, Anda bisa membangun bisnis produksi skala rumahan, misalnya di bidang kuliner dengan fokus pada pengolahan bahan mentah menjadi produk siap jual secara online.

    Terapkan sistem upah PKWTT dengan gaji pokok kecil ditambah bagi hasil atau komisi untuk memotivasi tim tanpa menambah beban biaya tetap.

    Kelebihan modal ini yaitu bisa merekrut dan memberdayakan tim untuk menciptakan produk atau jasa yang unik.

    3. Modal Rp100 juta

    Raymond Chin mengungkapkan, dengan modal Rp100 juta, bisnis Anda lebih leluasa untuk berkembang dan berinvestasi strategis pada aset (CAPEX) serta biaya tetap.

    Strategi mengalokasikan 20-30% dana untuk stok dapat membuka peluang penetapan harga yang lebih menarik bagi konsumen, dengan syarat siklus hidup persediaan terjaga dan idealnya tidak melebihi 6 bulan.

    Pada fase ini, struktur organisasi berdasarkan divisi (Produk, Marketing, Operasional) dengan tim khusus menjadi penting agar pemilik fokus pada strategi dan pengembangan.

    Intinya, modal Rp100 juta memungkinkan bisnis yang lebih terstruktur dan berorientasi profit dengan tim yang solid melalui penjualan produk atau jasa.

    4. Tanpa Modal

    Modal terbatas bukan akhir dari segalanya, tiru kerangka strategi bisnis dengan modal Rp1 juta, tetapi tanpa adanya pengeluaran untuk pemasaran di fase awal operasional.

    Manfaatkan platform gratis, seperti Facebook, Instagram, komunitas online atau offline, untuk berjualan mandiri dan menghasilkan pendapatan secara organik.

    Raymon menyampaikan, untuk mencapai modal awal yang diinginkan, antara ratusan ribu hingga satu juta rupiah, harus konsisten.

    Setelah modal terkumpul, gunakan dana tersebut secara pintar untuk memperluas pemasaran, seperti mencoba iklan sederhana atau membuat sistem komisi penjualan.

    Seperti yang sering ditekankan oleh Raymond Chin, memulai usaha tidak harus selalu membutuhkan modal besar, langkah pertama dalam membangun bisnis bisa diambil dengan dana terbatas, atau bahkan tanpa modal sama sekali.

    Jangan biarkan stigma menghalangi, temukan strategi yang sesuai dengan kondisi Anda, dan mulailah membangun bisnis impian Anda hari ini!***

  • Pramono Anung Tegur Satpol PP Arogan Bongkar Tenda Pengunjuk Rasa, Berujung Permintaan Maaf – Halaman all

    Pramono Anung Tegur Satpol PP Arogan Bongkar Tenda Pengunjuk Rasa, Berujung Permintaan Maaf – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jakarta Pramono Anung menyoroti pembubaran paksa aksi ‘Piknik Melawan’ di Gerbang Pancasila, Gedung DPR/MPR RI, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (9/4/2025) sore.

    Pasalnya, pembubaran yang dilakukan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dinilai arogan.

    Menurut politikus PDIP itu, petugas Satpol PP tak seharusnya membubarkan paksa massa aksi yang tengah berunjuk rasa.

    Pramono Anung menilai, hal ini bukanlah tupoksi atau tugas dari Satpol PP.

    Oleh karena itu, ia langsung menegur secara langsung atasan Satpol PP Jakarta dan mengingatkan agar peristiwa tersebut tak terulang kembali.

    “Enggak boleh terjadi Satpol PP melakukan itu, itu bukan tugas Satpol PP, sehingga saya sudah memberikan teguran secara langsung kepada kepala dinas yang bersangkutan.”

    “Saya bilang ini tidak boleh terjadi kembali,” ujar Pramono Anung di Velodrome, Jakarta Timur, Kamis (10/4/2025) dilansir Tribun Jakarta.

    Sebagai kepala daerah, Pramono Anung pun mengaku kecewa dengan sikap arogan yang diperlihatkan oleh anak buahnya ini.

    “Kemarin malam saya langsung menegur kepala dinas terkait dan saya sungguh sangat kecewa,” ujar Pramono Anung.

    Satpol PP Jakarta Minta Maaf 

    Menindaklanjuti perintah Pramono Anung, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Satriadi Gunawan pun meminta maaf.

    Terutama, atas tindakan arogan yang sebelumnya dilakukan tim-nya terhadap massa aksi ‘Piknik ‘Melawan’.

    Selanjutnya, Satriadi pun berjanji bakal lebih mengedepankan pendekatan dialogis dalam menangani aksi demonstrasi.

    “Kami menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang terjadi dalam aksi DPRD pada Rabu sore. Kami akan lebih mengedepankan dialog untuk menangani situasi serupa,” jelas Satriadi.

    Pihaknya juga memastikan, Satpol PP bakal terus berusaha lebih baik lagi dalam menangani aksi unjuk rasa.

    Sehingga, aspirasi masyarakat dapat tersampaikan tanpa menimbulkan gesekan.

    “Pendekatan humanis dan komunikatif akan kami jadikan standar dalam setiap pengamanan.”

    “Kami ingin memastikan bahwa hak menyampaikan pendapat di muka umum tetap terjaga, sejalan dengan ketertiban umum dan kenyamanan masyarakat luas,” ujar Satriadi.

    Kronologi Peristiwa

    Sebelumnya, para demonstran yang menolak pengesahan UU TNI melakukan aksi menginap di depan Gerbang Pancasila Gedung Parlemen, Jalan Gelora, Senayan, Jakarta Pusat.

    Aksi ini telah dilakukan sejak Senin (7/4/2025) pagi.

    Lalu, pada Rabu lalu, sejumlah petugas Satpol PP membongkar paksa tenda para massa aksi.

    Bahkan ada seorang petugas yang terlihat merobek tenda yang di dalamnya masih ditempati para demonstran.

    Pembongkaran dilakukan dengan dalih aksi tersebut melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2017 tentang Ketertiban Umum.

    Massa dianggap melanggar ketertiban karena mendirikan tenda di depan Gerbang Pancasila.

    Perwakilan masyarakat sipil, Al, mengatakan pembubaran dilakukan sekitar pukul 17.00 WIB.

    “Aksi piknik dan kemah damai yang sedang berjalan di hari ketiga dibubarkan secara paksa oleh sekitar 30 orang anggota Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta sehingga harus dihentikan sementara,” kata Al, dalam keterangan tertulis, Rabu.

    AI mengatakan, sempat ada negosiasi antara demonstran dan anggota Satpol PP.

    “Kepala operasi (Satpol PP) berpegang teguh bahwa peserta aksi telah melanggar peraturan dengan menggunakan trotoar sebagai tempat aksi dan mengaku melakukan tindakan karena ada aduan dari masyarakat bahwa peserta aksi mengganggu pejalan kaki,” jelas AI.

    Al juga menjelaskan, peristiwa tersebut sempat diwarnai aksi tarik-menarik tenda antara Satpol PP dengan para demonstran.

    Tak hanya itu, mereka juga saling berebut logistik karena hendak diangkut oleh anggota Satpol PP.

    “Kami mengecam aksi sepihak yang tidak mengindahkan hak-hak warga negara untuk menggunakan fasilitas publik untuk menyampaikan aspirasi sebagaimana dijamin oleh UUD 1945 yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta.”

    “Dan menuntut Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk mengambil tindakan terhadap perilaku anti-demokrasi dan kekerasan yang dilakukan bawahannya,” tegas Al.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Arogan Saat Usir Massa Aksi Piknik Melawan, Satpol PP Kini Ciut Kenal Omel Pramono: Kami Minta Maaf

    (Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Ibriza Fasti Ifhami)(TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

  • Kekecewaan Pramono pada Satpol PP Usai Bubarkan Paksa Aksi "Piknik Melawan"
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 April 2025

    Kekecewaan Pramono pada Satpol PP Usai Bubarkan Paksa Aksi "Piknik Melawan" Megapolitan 11 April 2025

    Kekecewaan Pramono pada Satpol PP Usai Bubarkan Paksa Aksi “Piknik Melawan”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur Jakarta
    Pramono Anung mengaku kecewa terhadap tindakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang membubarkan secara paksa aksi “Piknik Melawan” yang berlangsung di Gerbang Pancasila Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, pada Rabu (9/4/2025) sore.
    Aksi ini diadakan sebagai bentuk penolakan terhadap pengesahan Undang-Undang TNI yang dilakukan pada 20 Maret 2025.
    Pramono menjelaskan, setelah kejadian tersebut, ia langsung memberikan teguran kepada Kepala Dinas yang membawahi Satpol PP pada malam harinya.
    Ia menegaskan, tindakan pembubaran yang dilakukan oleh Satpol PP tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi lembaga tersebut.
    “Tadi malam saya langsung menegur Kepala Dinas terkait, dan saya sungguh sangat kecewa,” ujar Pramono saat ditemui di Jakarta International Velodrome pada Kamis (10/4/2025).
    Gubernur Jakarta tersebut menekankan bahwa pembubaran paksa oleh Satpol PP seharusnya tidak dilakukan karena berada di luar wewenang mereka.
    “Bagi saya pribadi, tidak boleh terjadi Satpol PP melakukan itu. Itu bukan tugas Satpol PP,” ucap Pramono.
    Pramono juga mengingatkan bahwa Satpol PP tidak memiliki tanggung jawab untuk membubarkan aksi damai semacam itu.
    “Saya sudah memberikan teguran secara langsung kepada Kepala Dinas yang bersangkutan. Saya bilang ini tidak boleh terjadi kembali,” tegasnya.
    Sejumlah masyarakat sipil telah menggelar aksi damai dengan mendirikan tenda di depan Gerbang Pancasila, Jalan Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, mulai Senin (7/4/2025).
    Aksi ini berlangsung selama tiga hari, meskipun sebelumnya Pengamanan Dalam DPR RI sempat memaksa pemindahan tenda mereka dari lokasi semula ke trotoar pada Selasa (8/4/2025).
    Setelah bertahan selama tiga hari, Satpol PP akhirnya membubarkan aksi damai tersebut secara paksa pada Rabu (9/4/2025) pukul 17.00 WIB.
    Kepala Satpol PP Jakarta Pusat Tumbur Parluhutan Purba menjelaskan, keputusan untuk membubarkan diambil karena penggunaan trotoar oleh massa aksi dianggap mengganggu aktivitas publik.
    “Mereka menghambat atau membahayakan aktivitas mereka dan pejalan kaki tidak bisa lewat,” ujar Tumbur saat dikonfirmasi pada Kamis (10/4/2025).
    Ia juga menyebutkan bahwa aksi tersebut melanggar Pasal 3 huruf i dan j juncto Pasal 54 ayat (1) Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
    “Ketika aturan dilanggar dengan mendirikan tenda-tenda yang menghalangi pejalan kaki, itu yang menjadi perhatian kami,” kata Tumbur.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nasib Pilu Korban Pemerkosaan Dokter Priguna, Ayahnya Meninggal Usai Dirawat di RSHS

    Nasib Pilu Korban Pemerkosaan Dokter Priguna, Ayahnya Meninggal Usai Dirawat di RSHS

    GELORA.CO – Nasib pilu dialami gadis yang jadi korban kebiadaban dokter Priguna Anugerah P. Ayahnya wafat setelah dirawat di RSHS.

    Ayah dari perempuan berusia 21 tahun itu sempat menjalani perawatan di RSHS. Bahkan kejadian pemerkosaan yang dilakukan Priguna terjadi saat korban menemani ayahnya dirawat.

    Kakak Ipar korban, Agus mengatakan, mertuanya atau ayah dari korban saat ini sudah meninggal dunia. Mertuanya meninggal dunia beberapa hari setelah kejadian nahas yang menimpa anaknya.

    “Masuk tanggal 16 Maret ke rumah sakit, ada perawatan beberapa hari dan rekomendasi dari rumah sakit harus operasi,” kata Agus melalui sambungan telepon, Kamis (10/5/2025).

    Dua hari setelah datang ke RSHS, adik iparnya mendapatkan kekerasan seksual yang dilakukan oleh oknum residen bejat itu.

    “Di Tanggal 18 itu ada kejadian terhadap adik saya,” ujarnya.

    Sehari setelah kejadian, mertuanya dilakukan operasi di RSHS Bandung. “Tanggal 19 dilakukan operasi oleh pihak rumah sakit dan operasi berjalan lancar,” ujarnya.

    Agus tak menyebutkan, kapan mertuanya meninggal dan sakit apa yang diderita. “Karena kondisi bapak semakin menurun setelah beberapa hari dirawat, akhirnya meninggal,” pungkasnya.