partai: Gelora

  • Wali Kota Eri Cahyadi Persilakan Bonek Konvoi Rayakan Anniversary ke-98 Persebaya

    Wali Kota Eri Cahyadi Persilakan Bonek Konvoi Rayakan Anniversary ke-98 Persebaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan ucapan selamat ulang tahun untuk klub kebanggaan Kota Pahlawan, Persebaya Surabaya, yang merayakan anniversary ke-98 pada 18 Juni 2025. Dalam momen tersebut, Eri juga mempersilakan para Bonek untuk menggelar konvoi perayaan, seraya menitipkan pesan agar tetap menjaga ketertiban kota.

    “Selamat ulang tahun Persebaya. Arek Bonek yang akan memperingati konvoi, silahkan konvoi,” ujar Eri Cahyadi saat menghadiri acara di Universitas Airlangga (Unair), Selasa (17/6/2025).

    Euforia ulang tahun Persebaya memang selalu identik dengan perayaan di titik-titik strategis Surabaya, termasuk di Gelora 10 November Tambaksari. Biasanya, peringatan dilakukan tepat pada pukul 00.00 WIB, lengkap dengan nyanyian, flare, dan iring-iringan suporter yang merayakan dengan semangat kebersamaan.

    Meski memberi izin konvoi, Wali Kota Eri tetap mengingatkan agar perayaan dilakukan secara tertib. “Tapi titip Suroboyo, Suroboyo Wani Wani,” ucapnya, merujuk pada semangat khas arek Suroboyo yang berani namun tetap bertanggung jawab.

    Tidak ada pesan khusus dari Wali Kota untuk perayaan ulang tahun klub yang dijuluki Bajul Ijo itu. Namun, ia berharap Persebaya terus berjaya di masa mendatang. “Selamat milad Persebaya, bonek jos,” pungkasnya.

    Menjelang puncak perayaan, suasana kota mulai dipenuhi atribut Persebaya. Spanduk, poster, dan berbagai bentuk dukungan visual telah terpampang di berbagai sudut kota sebagai bentuk cinta dan kebanggaan warga terhadap klub yang lahir pada 18 Juni 1927 ini. [ram/beq]

  • Vietnam Hapus Pemerintahan Setingkat Kabupaten-Kota, Pecat 80.000 PNS

    Vietnam Hapus Pemerintahan Setingkat Kabupaten-Kota, Pecat 80.000 PNS

    GELORA.CO -Vietnam resmi mengesahkan amandemen konstitusi yang secara signifikan mengubah struktur pemerintahannya. 

    Dalam sidang Majelis Nasional pada Senin, 16 Juni 2025, seluruh 470 delegasi memberikan suara bulat untuk menghapuskan unit administratif tingkat distrik, efektif mulai 1 Juli 2025.

    Amandemen ini akan merampingkan struktur pemerintahan Vietnam menjadi dua tingkatan saja yakni provinsi dan komune, mengakhiri keberadaan pemerintahan tingkat kabupaten dan kota (distrik) yang selama ini menjadi bagian dari sistem administrasi.

    “Ini adalah tonggak sejarah. Resolusi ini menandai dimulainya reformasi kelembagaan yang menyeluruh dan meletakkan dasar konstitusional bagi sistem politik yang lebih ramping dan efektif,” ujar Wakil Ketua Majelis Nasional Nguyen Khac Dinh dalam sambutannya, seperti dimuat CNA.

    Langkah ini merupakan bagian dari upaya besar pemerintah Vietnam untuk memangkas belanja negara dan meningkatkan efisiensi birokrasi.

    Hanya beberapa hari sebelum keputusan tersebut, parlemen telah menyetujui penggabungan sebagian besar provinsi dan kota, yang berdampak pada pengurangan hampir 80.000 pegawai negeri sipil.

    Selain penghapusan tingkat distrik, dalam sidang yang sama, Majelis Nasional juga mengesahkan beberapa undang-undang penting, termasuk Undang-Undang tentang Guru, Undang-Undang Ketenagakerjaan yang Direvisi, dan revisi Undang-Undang tentang Periklanan.

    Perhatian besar juga diberikan pada resolusi pembebasan biaya pendidikan bagi anak-anak prasekolah, siswa sekolah dasar, menengah pertama, dan atas. 

    Resolusi ini mencakup upaya untuk menguniversalkan pendidikan prasekolah bagi anak usia 3–5 tahun, yang selaras dengan arahan Politbiro dan Komite Sentral Partai ke-13. Pemerintah menyatakan telah mengamankan alokasi keuangan yang diperlukan. 

    “Anggaran negara akan mencakup 20 persen dari total belanja pendidikan, dilengkapi dengan investasi sosial dan sumber pendanaan sah lainnya,” bunyi dokumen resmi yang dikutip media lokal.

  • Muslim Arbi Khawatir Kasmudjo Meninggal Mendadak setelah Bantah sebagai Dosen Pembimbing Jokowi: Dia Saksi Kunci

    Muslim Arbi Khawatir Kasmudjo Meninggal Mendadak setelah Bantah sebagai Dosen Pembimbing Jokowi: Dia Saksi Kunci

    GELORA.CO – Kekhawatiran mendalam disampaikan pengamat politik Muslim Arbi atas keselamatan Kasmudjo, seorang dosen senior dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), yang kini tengah menjadi sorotan publik. Kasmudjo sebelumnya membuat pengakuan mengejutkan dengan menyatakan bahwa dirinya bukan pembimbing akademik Joko Widodo (Jokowi), mantan Presiden Republik Indonesia.

    Pengakuan Kasmudjo yang disampaikan dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu mengguncang narasi yang selama ini dibangun oleh pihak Jokowi mengenai latar belakang akademiknya di UGM. Jokowi sebelumnya menyebut bahwa Kasmudjo adalah pembimbing akademik, bahkan pernah dalam sebuah kesempatan menyatakan bahwa Kasmudjo adalah pembimbing skripsinya—klaim yang kemudian secara terang-terangan dibantah oleh Kasmudjo sendiri.

    Dalam keterangannya kepada media, Muslim Arbi menyampaikan kekhawatirannya secara terbuka:

    “Saya khawatir Pak Kasmudjo mengalami kejadian tak terduga. Pengakuan beliau sangat penting dalam membongkar kebenaran soal dugaan ijazah palsu Jokowi. Kalau sampai beliau mendadak meninggal, maka satu-satunya saksi kunci yang bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi akan hilang. Kita tidak ingin kasus ini senyap karena hilangnya bukti hidup,” ujar Muslim Arbi dalam pernyataannya kepada Radar Aktual, Selasa (17/6).

    Muslim menambahkan bahwa keselamatan Kasmudjo harus menjadi perhatian publik dan lembaga penegak hukum. Ia bahkan meminta perlindungan hukum dan jaminan keselamatan diberikan kepada dosen tersebut.

    Kasmudjo sebelumnya menyampaikan bahwa pada tahun 1985—masa ketika Jokowi diklaim sedang menyusun skripsi—dirinya belum menjadi dosen tetap, melainkan masih berstatus asisten dosen (asdos). Dalam pernyataannya, ia mengatakan:

    “Saya tidak pernah menjadi dosen pembimbing akademik Pak Jokowi. Saya juga tidak pernah membimbing skripsinya. Kalau klaim itu beredar, saya harus luruskan. Pada masa itu saya masih asisten dosen,” ujarnya dalam wawancara yang telah viral di media sosial.

    Pernyataan itu mempertegas keraguan publik terhadap validitas ijazah Jokowi dari UGM, terlebih setelah tidak ada dokumen SK penunjukan resmi yang menyatakan bahwa Kasmudjo adalah pembimbing akademik Jokowi.

    Kasmudjo kini menjadi satu-satunya figur penting yang bisa dimintai keterangan dalam proses hukum menyangkut dugaan pemalsuan ijazah Presiden ke-7 RI tersebut. Sejumlah laporan dari masyarakat sipil dan pengacara independen telah dilayangkan ke Mahkamah Konstitusi maupun ke Komnas HAM, mendesak pembukaan kembali investigasi terhadap latar belakang akademik Jokowi.

    Muslim Arbi menganggap bahwa kehadiran Kasmudjo di persidangan sangat penting dan tidak bisa digantikan oleh dokumen tertulis semata.

    “Kasmudjo bukan hanya saksi biasa, tapi saksi utama. Tanpa beliau, publik kehilangan jendela utama untuk mengetahui kebenaran sejarah pendidikan Jokowi,” tegas Muslim.

    Kekhawatiran Muslim bukan tanpa alasan. Dalam beberapa kasus besar di Indonesia, saksi-saksi kunci sering kali dikabarkan wafat secara mendadak. Peristiwa semacam itu menimbulkan kecurigaan dan memunculkan istilah “silent operation” untuk menutup kasus yang berpotensi membahayakan elite kekuasaan.

    Muslim Arbi mengingatkan, jangan sampai publik kehilangan lagi orang-orang yang menyimpan informasi kunci hanya karena negara tidak memberi perlindungan memadai.

    Aktivis dan tokoh masyarakat sipil lain mulai angkat suara, meminta Komisi Yudisial, Komnas HAM, hingga KPK untuk ikut mencermati perkembangan situasi yang menimpa Kasmudjo. Mereka mendesak agar negara menjamin keselamatan pihak-pihak yang memiliki informasi penting mengenai Jokowi, khususnya dalam hal validitas ijazah sarjana yang kerap dikritik publik.

    Selain itu, dorongan agar UGM membuka dokumen asli, arsip akademik, dan SK-SK resmi terkait proses akademik Jokowi terus menguat. Jika Kasmudjo sampai meninggal dunia secara mendadak, hal itu bisa mengubur peluang kebenaran terungkap.

    “Jangan sampai ini menjadi sejarah kelam. Rakyat berhak tahu siapa yang memimpin mereka dan bagaimana latar belakang akademiknya. Negara tidak boleh tutup mata,” pungkas Muslim Arbi.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Jokowi atau UGM terkait klarifikasi ulang atas status akademik Jokowi maupun keamanan Kasmudjo sebagai saksi kunci.

  • Tito Karnavian Jangan Main Api dengan Aceh!

    Tito Karnavian Jangan Main Api dengan Aceh!

    GELORA.CO -Ketegasan Presiden Prabowo Subianto kembali diuji dalam merespons pemindahan empat pulau dari Provinsi Aceh ke Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

    Adapun empat pulau tersebut adalah Pulau Panjang, Lipan, Mangkir Gadang, dan Mangkir Ketek.

    Panglima Generasi Cinta Negeri (Gentari), Habib Umar Alhamid meminta Presiden Prabowo untuk memecat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian karena telah lancang menerbitkan Kepmendagri Nomor 300.2.2-2138/2025 yang menetapkan empat pulau di Aceh masuk wilayah Provinsi Sumatera Utara. 

    Habib Umar menilai Tito Karnavian telah memainkan politik dua kaki yang membahayakan keutuhan negara, khususnya terkait penyerahan empat pulau milik Provinsi Aceh yang diduga diberikan sebagai “upeti” terhadap dinasti Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi.

    “Ini bukan soal politik semata, ini menyangkut harga diri rakyat Aceh dan kedaulatan negara,” kata Habib Umar dikutip Selasa 17 Juni 2025.

    Habib Umar melihat manuver Tito Karnavian telah memanaskan situasi di Aceh dan membuka potensi disintegrasi nasional. 

    “Jangan main api dengan Aceh. Rakyat Aceh itu sabar, tapi jika disulut dengan kelicikan, mereka bisa bergerak,” kata Habib Umar.

    Habib Umar menduga adanya barter politik Tito Karnavian dengan kepentingan Pilpres 2029. 

    “Apakah pulau-pulau itu dijadikan imbalan agar bisa disandingkan dengan Gibran Rakabuming Raka pada 2029? Ini skenario licik,” kata Habib Umar.

    Tak hanya itu, Habib Umar menyebut bahwa melemahnya dukungan publik terhadap Presiden Prabowo disebabkan karena masih bercokolnya tokoh-tokoh loyalis Jokowi dalam kabinet. 

    “Jangan sampai Prabowo hanya menjadi presiden formal, tapi sistem tetap dikendalikan oleh dinasti sebelumnya (Jokowi),”   pungkas Habib Umar.

  • Eks Diplomat Inggris Khawatir Israel akan Lancarkan ‘False Flag’ Agar AS Terlibat Perang

    Eks Diplomat Inggris Khawatir Israel akan Lancarkan ‘False Flag’ Agar AS Terlibat Perang

    GELORA.CO – Mantan Duta Besar Inggris untuk Suriah, Peter Ford, menyatakan kekhawatirannya bahwa Israel mungkin akan melakukan “operasi bendera palsu” (false flag) guna memprovokasi Amerika Serikat (AS) agar terlibat langsung dalam konflik antara Iran dan Israel. Istilah false flag merujuk pada tindakan atau serangan yang dirancang untuk menyembunyikan identitas pelaku sebenarnya dan membuat seolah-olah tindakan tersebut dilakukan oleh pihak lain. 

    “Saya khawatir dalam waktu dekat kita akan melihat insiden bendera palsu buatan Israel yang dirancang untuk memaksa keterlibatan Amerika Serikat,” kata Ford kepada RIA Novosti, Selasa (17/6/2025).

    Pada Ahad (15/6/2025), dua pejabat Israel mengatakan kepada portal berita Axios bahwa Israel telah menghabiskan dua hari untuk membujuk AS agar bergabung dalam konflik melawan Iran. Salah satu pejabat itu menyebutkan bahwa Washington kemungkinan akan turun tangan jika situasinya mendesak.

    Bahkan, menurutnya, Donald Trump telah mengatakan hal tersebut langsung kepada pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dalam percakapan terakhir mereka. Ford menambahkan bahwa langkah paling masuk akal bagi komunitas internasional adalah tidak ikut campur secara langsung, serta membiarkan Israel menerima konsekuensi atas kesalahannya karena menyerang Iran.

    “Itu mungkin memang kecenderungan Trump. Namun, rekam jejaknya tidak membuat kita optimis bahwa ia mampu menahan tekanan dari Israel dan lobi pro-Israel di Amerika Serikat dalam waktu lama,” tambah Ford.

    Ketika ditanya mengenai dampak konflik terhadap proses perdamaian di Timur Tengah, Ford mengatakan bahwa saat ini tidak ada proses perdamaian yang berarti di kawasan tersebut, dan sudah lebih dari dua dekade tidak ada kemajuan nyata.

    “Dampak terbaik dari konflik ini adalah jika Netanyahu mengalami kehinaan. Jika ia terguling, bisa terbuka peluang baru bagi proses perdamaian secara menyeluruh,” ujar Ford.

    Militer Israel (IDF) meluncurkan operasi besar-besaran bertajuk Rising Lion pada Jumat (13/6/2025) dini hari. Dalam operasi tersebut, militer Israel mengeklaim menyerang target-target militer dan fasilitas program nuklir Iran.

    Angkatan Udara Israel melakukan beberapa gelombang serangan udara di berbagai wilayah Iran, termasuk ibu kota Teheran. Serangan tersebut menewaskan sejumlah pejabat tinggi militer Iran, termasuk Kepala Staf Angkatan Bersenjata dan Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), serta beberapa ilmuwan nuklir Iran.

    Sejumlah situs nuklir utama seperti Natanz dan Fordow juga menjadi sasaran serangan. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengecam keras serangan itu dan menyebutnya sebagai kejahatan besar. Ia juga memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi “nasib pahit dan mengerikan.”

    Sebagai balasan, Iran meluncurkan Operasi True Promise 3 pada Jumat malam, yang menargetkan sejumlah instalasi militer di wilayah Israel. Gellombang serangan rudal balistik dan hipersonik kemudian berlanjut hingga kini.

    Sebelumnya, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan negaranya hanya akan kembali ke meja perundingan dengan Amerika Serikat jika Israel menghentikan serangannya ke negara-negara di Timur Tengah. “Utusan khusus AS (Steve Witkoff) mengatakan kepada (Menteri Luar Negeri Turki Abbas) Araghchi dalam perundingan nuklir bahwa Israel tidak akan bertindak tanpa izin dari AS,” kata Pezeshkian dalam percakapan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

    “Namun, sebelum putaran baru negosiasi dimulai, Israel justru menyerang Iran, yang menunjukkan bahwa AS telah memberi izin kepada mereka untuk menyerang kami,” kata Pezeshkian, menambahkan.

    Pezeshkian mengatakan jika AS ingin melanjutkan perundingan, mereka terlebih dahulu harus menghentikan agresi Israel terhadap negara-negara Timur Tengah. Dia juga menegaskan bahwa pemerintahnya tidak ingin konflik terus meluas, tetapi akan tetap membalas setiap serangan yang diarahkan kepada Iran.

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (16/6/2025) memuji adanya ‘kemajuan’ dalam upaya mencegah Iran membuat senjata nuklir, meski negara Timur Tengah itu telah berulang kali menegaskan mereka tidak berniat mengembangkan senjata itu.

    “Saya ingin memastikan tak ada senjata nuklir di Iran, dan kami berada di jalur yang tepat untuk melakukannya,” kata Trump usai pertemuan tertutup dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di sela-sela KTT G7 di Kanada.

    “Saya pikir Iran pada dasarnya sudah ada di meja perundingan. Mereka ingin membuat kesepakatan, dan begitu saya selesai di sini, kami akan melakukan sesuatu. Tapi saya harus menyelesaikan ini dulu. Saya punya banyak komitmen,” lanjutnya.

    “Saya rasa Iran pada dasarnya sudah mau berunding. Mereka ingin membuat kesepakatan, dan begitu saya meninggalkan tempat ini, kami akan melakukan sesuatu. Namun, saya harus menyelesaikan ini dulu. Anda tahu, saya punya komitmen. Saya punya banyak komitmen,” kata dia.

    Trump tidak menjelaskan apa yang dia maksud dengan “melakukan sesuatu”, atau apakah dia merujuk pada langkah yang akan diambil pada hari itu juga atau setelah KTT G7 berakhir pada Selasa.

    Ketegangan di Timur Tengah meningkat sejak Jumat lalu ketika Israel melancarkan serangan udara terkoordinasi ke sejumlah lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang kemudian dibalas Iran dengan serangan rudal.

    Menurut Israel, sedikitnya 24 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan-serangan balasan Iran sejak Jumat pekan lalu. Di lain pihak, Iran mengeklaim sedikitnya 224 orang tewas dan lebih dari 1.000 lainnya terluka akibat serangan-serangan Israel.

  • Terungkap Transkrip Pernyataan Penting dari Utusan Iran

    Terungkap Transkrip Pernyataan Penting dari Utusan Iran

    GELORA.CO – Sebuah transkrip penting milik Utusan Iran untuk PBB Sa’eed Iravani telah beredar ke publik.

    Salah satu pernyataan Iravani dalam transkrip itu menyebut agresi Israel telah melewati semua batas merah.

    Berikut isi transkrip pernyataan Iravani seperti diungkap IRNA -kantor berita resmi Iran, Selasa (17/6). (jpnn/irna)

    Selamat siang.

    Saya ingin menyampaikan pernyataan singkat tentang agresi teroris dan kriminal yang sedang berlangsung oleh rezim Israel terhadap Republik Islam Iran.

    Israel telah melakukan tindakan agresi yang terang-terangan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Iran. Kampanye kekejamannya yang tak henti-hentinya terhadap rakyat kami terus berlanjut tanpa henti. Ini adalah pelanggaran serius terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan prinsip-prinsip dasar hukum internasional. Serangan ini melewati semua batas merah.

    Yang paling mengkhawatirkan, Israel dengan sengaja menargetkan fasilitas nuklir damai yang beroperasi di bawah perlindungan penuh IAEA. Ini adalah tindakan yang berbahaya dan ilegal. Ini menimbulkan risiko serius pelepasan bahan radioaktif.

    Jika Iran tidak segera mengatasi situasi tersebut, konsekuensinya bisa menjadi bencana besar. Klaim Israel tentang serangan “surgical” itu salah dan menyesatkan. Sebaliknya, Israel telah meluncurkan kampanye serangan yang melanggar hukum dan membabi buta yang menargetkan infrastruktur sipil di Iran. Warga sipil terbunuh. Rumah, rumah sakit, dan infrastruktur sipil lainnya hancur. Ini fakta. Bukan klaim.

    Rezim Israel sengaja menyerang daerah sipil yang padat penduduk di beberapa kota besar Iran, tempat tinggal jutaan orang. Sejauh ini, 1.481 orang telah tewas atau terluka. Setidaknya 224 warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, telah tewas. Banyak korban adalah anak-anak. Dalam satu serangan brutal terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Teheran, sekitar 20 anak menjadi martir. Karena parahnya cedera, jumlah ini mungkin bertambah.

    Israel juga menargetkan infrastruktur sipil dan ekonomi yang vital. Penyimpanan air, depot bahan bakar, dan fasilitas petrokimia—termasuk kilang Asaluyeh di Bushehr terkena serangan. Rumah sakit juga terkena serangan. Ini bukan kecelakaan. Ini adalah kejahatan perang.

    Beberapa jam yang lalu, rezim Israel dengan sengaja menargetkan kantor kantor berita Iran (IRIB) selama siaran langsung. Serangan yang mengerikan ini merupakan kejahatan perang yang nyata dan serangan langsung terhadap kebebasan pers. Rezim Israel sekali lagi telah menunjukkan bahwa mereka adalah musuh utama kebenaran. Mereka memegang rekor memalukan sebagai pelaku kekerasan terkemuka di dunia terhadap jurnalis dan profesional media.

    Menanggapi serangan dan agresi biadab ini, Iran menggunakan haknya untuk membela diri, sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB.

    Tanggapan kami bersifat defensif, terarah, dan proporsional. Tanggapan kami semata-mata ditujukan untuk mencegah dan menghalangi terulangnya kejahatan semacam itu. Iran akan dengan tegas mempertahankan keamanan dan integritas teritorialnya.

    Kami hanya berfokus pada aset militer dan ekonomi yang terlibat dalam agresi tersebut. Iran tidak menginginkan perang atau eskalasi. Namun, kami tidak akan ragu untuk membela rakyat, wilayah, dan kedaulatan kami. Tidak seperti rezim Israel, Iran menghormati hukum humaniter internasional. Kami tidak menargetkan warga sipil.

    Pasukan AS mendukung agresi Israel. Tanpa senjata, intelijen, dan dukungan politik AS, serangan ini tidak mungkin terjadi. Amerika Serikat akan ikut bertanggung jawab atas tindakan yang melanggar hukum ini.

    Agresi ini terjadi tepat saat putaran keenam perundingan nuklir akan dilanjutkan di Muscat kemarin. Iran datang ke meja perundingan dengan itikad baik, dengan proposal baru yang ditujukan untuk menjembatani perbedaan. Namun, AS menanggapi dengan itikad buruk. Kemunafikan ini merusak kepercayaan dan diplomasi.

    Israel mencoba menyabotase diplomasi melalui kekerasan. Ini adalah pola: menggagalkan pembicaraan, meningkatkan konflik, dan mengalihkan perhatian dari kejahatan yang sedang berlangsung, terutama genosida di Gaza.

    Biar saya perjelas: Iran tidak menyerang Israel; Iran tidak memulai perang apa pun.

    Narasi yang disebut “ancaman eksistensial” itu salah. Tidak memiliki dasar hukum. Narasi itu hanya digunakan untuk membenarkan agresi dan menyembunyikan kejahatan perang Israel.

    Iran memperingatkan bahwa negara mana pun yang membantu agresi Israel akan ikut bertanggung jawab secara hukum atas konsekuensinya.

    Jumat lalu, Iran menyerukan pertemuan Dewan Keamanan yang mendesak.

    Permintaan kami sederhana: Dewan harus bertindak sekarang; mengutuk agresi ini; menghentikan agresor; membela Piagam dan hukum internasional.

    Namun, Dewan telah gagal bertindak. Keheningan dan ketidakpeduliannya merusak kredibilitasnya dan fondasi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Kami berterima kasih kepada para anggota Dewan Keamanan yang berdiri di sisi sejarah yang benar. Kami juga berterima kasih kepada mitra regional kami dan para anggota OKI serta Kelompok Sahabat dalam Pembelaan Piagam PBB atas sikap berprinsip dan pernyataan bersama mereka dalam mengutuk agresi ini dan mendukung hak Iran untuk membela diri.

    Iran akan terus menggunakan haknya untuk membela diri sampai agresi Israel berhenti, atau masyarakat internasional, khususnya Dewan Keamanan, mengambil tindakan yang berarti.

    Hari ini, kami telah mengirimkan surat lain yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal dan Dewan, untuk mengulangi permintaan mendesak kami. Kami menyerukan kepada Dewan Keamanan untuk:

    Mengecam tindakan agresi ini;

    Menuntut pertanggungjawaban agresor dan para pendukungnya;

    Mengambil tindakan segera untuk mencegah agresi lebih lanjut.

    Tidak adanya tindakan hanya akan membuat agresor semakin berani dan melemahkan supremasi hukum. Hal ini akan merusak kredibilitas Dewan ini.

    Jangan lupa: Israel adalah satu-satunya rezim di wilayah yang memiliki senjata nuklir. Israel menolak untuk bergabung dengan NPT atau menempatkan fasilitasnya di bawah perlindungan IAEA. Israel telah menyerang hampir semua negara tetangganya dan terus melakukan kekejaman di Gaza tanpa konsekuensi.

    Iran akan terus bertindak dalam kerangka hukum internasional. Kami akan membela diri secara sah dan proporsional. Namun, Dewan memiliki tanggung jawab utama untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

    Dewan harus bertindak sekarang untuk menghentikan agresor genosida melakukan kekejaman lebih lanjut terhadap rakyat kita.

    Saya berterima kasih atas perhatian Anda.

  • Indra Adhitya Suami Chikita Meidy Bicara Tudingan Terjerat Kasus Judi Online, Begini Penjelasannya

    Indra Adhitya Suami Chikita Meidy Bicara Tudingan Terjerat Kasus Judi Online, Begini Penjelasannya

    GELORA.CO  – Indra Adhitya, suami Chikita Meidy, bicara tudingan yang menyebutnya terjerat kasus judi online.

    Indra Adhitya membantah tudingan Chikita Meidy dan mengklarifikasi bahwa uang yang digunakannya bukan untuk berjudi, melainkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

    “Awalnya saya hanya memakai uang keluarga untuk kepentingan keluarga, antara lain bayar cicilan rumah dan kebutuhan lainnya,” kata Indra Adhitya dikutip dari kanal YouTube CumiCumi, Selasa (17/6/2025).

    Indra Adhitya mengaku, jumlah uang yang dipermasalahkan sebesar Rp 160 juta berasal dari dana usaha keluarga.

    Namun penggunaannya tidak berkaitan dengan aktivitas ilegal.

    Indra Adhitya juga menegaskan, mulai Januari 2025 sudah mengembalikan seluruh dana tersebut.

    “Saya punya bukti semuanya, saya alokasikan uang itu untuk kebutuhan rumah-tangga, bukan untuk hal-hal yang dituduhkan di media sosial,” ujarnya.

    Sebelumnya, isu ini mencuat setelah Chikita Meidy membagikan pernyataan terbuka di Instagram pada Senin (16/6/2025).

    Dalam unggahannya, Chikita Meidy mengungkap bahwa suaminya telah melakukan penggelapan dana bisnis sebesar Rp 160 juta tanpa sepengetahuannya.

    Chikita Meidy juga menyampaikan permintaan maaf ke pihak-pihak yang terdampak.

    “Saya mewakili suami saya meminta maaf ke pihak yang terkait atau pernah bekerja sama dengan saya dan suami,” kata Chikita Meidy.

    “Lalai saya sebagai istri, saya tidak tahu-menahu,” tulisnya kemudian.

    Chikita Meidy juga menyatakan, untuk sementara waktu akan menghentikan seluruh aktivitas bisnisnya sebagai bentuk tanggung-jawab atas kejadian ini.

    “Sesungguhnya saya adalah orang yang paling bertanggung-jawab atas semua ini,” katanya.

    Meski rumor awal sempat menyebutkan dugaan keterlibatan Indra Adhitya dalam judi online, tidak ada keterangan resmi dari pihak berwajib yang menguatkan hal tersebut.

    Klarifikasi langsung dari Indra Adhitya menjadi upaya untuk meluruskan pemberitaan yang dianggapnya telah menyudutkan.

    Sebagai informasi, Indra Adhitya menikahi Chikita Meidy pada 8 Juli 2018 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

    Pasangan ini telah dikaruniai satu anak yang lahir pada Maret 2019

  • Gedung Kebakaran Hebat, Asap Membubung

    Gedung Kebakaran Hebat, Asap Membubung

    GELORA.CO  – Serangan Israel ke kantor berita, Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB), mengakibatkan gedung yang digunakan untuk operasional penyiaran hancur.

    Hal ini diperlihatkan oleh pihak Kedubes Iran di Indonesia saat konferensi pers di Jakarta, Senin (17/6/2025).

    Dalam video yang ditayangkan tersebut, tampak seluruh gedung terbakar hebat setelah adanya serangan dari negara Zionis.

    Selain itu, terlihat pula asap membubung tinggi. Pada video itu, terlihat pula redaktur IRIB yang menyampaikan kondisi terkini di lokasi.

    Bahkan, redaktur media Iran tersebut turut menderita cedera akibat serangan Israel tersebut.

    “Dan ini adalah salah satu redaktur politik (IRIB) di sana. Anda melihat pun cedera,” kata moderator, dikutip dari YouTube Kompas TV.

    Redaktur itu mengaku turut berada di dalam gedung kantor berita saat serangan terjadi.

    “Saya tidak tahu berapa rekan-rekan saya yang masih di dalam. Saya berada di lantai pertama,” kata moderator menerjemahkan perkataan dari redaktur IRIB tersebut.

    Redaktur itu juga mengatakan bahwa Israel memang mengincar gedung kantor berita tersebut.

    Pasalnya, sebelum serangan terjadi, para pegawai IRIB diminta untuk mengosongkan gedung oleh Israel.

    Namun, permintaan dari negara Zionis itu ditolak karena para jurnalis IRIB bertugas untuk Iran.

    “Rezim Zionis meminta kami untuk mengosongkan gedung ini tapi kami bertugas untuk negara,” kata redaktur tersebut.

    “Katanya Israel berpikir menyerang IRIB adalah hal yang besar, Anda akan melihat lebih besar,” sambungnya.

    Pada kesempatan yang sama, Dubes Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, mengatakan ada wartawan IRIB beserta keluarganya yang tewas di gedung tersebut usai diserang oleh Israel.

    “Ini adalah sebuah adegan yang menampilkan keberanian dari sang wartawan dan tim yang menjalankan amanah ini walaupun dalam situasi kantor mereka diserang,” katanya.

    Diketahui sebelumnya, viral sebuah video yang memperlihatkan presenter IRIB yang tengah melakukan siaran langsung terkait serangan Israel ke Iran pada Senin (16/6/2025).

    Namun, tiba-tiba, ada ledakan keras yang terdengar. Penyiar tersebut pun langsung memberitakan serangan tersebut.

    Media Iran melaporkan sejumlah karyawan televisi terluka dalam serangan Israel.

    Saluran berita tersebut kembali mengudara beberapa menit setelah penyerangan, menurut media lokal, yang juga melaporkan saluran berita lain tetap mengudara seperti biasa.

    Penyiar yang sama muncul kembali dalam siaran baru, menuduh Israel menargetkan kebebasan berekspresi dan suara kaum tertindas.

    “Entitas Zionis secara brutal mengebom salah satu gedung organisasi penyiaran negara,” kata penyiar berita tersebut yang telah berpindah studio dikutip dari Al Jazeera.

    Dia juga menyebut Israel tengah berusaha membungkam suara rakyat dengan menargetkan saluran berita.

    Sementara, pejabat IRIB menegaskan serangan Israel itu tidak akan bisa menumbangkan revolusi Islam.

    “Rezim Zionis musuh bangsa Iran beberapa menit yang lalu melakukan operasi militer terhadap jaringan berita Republik Islam Iran, bagian dari IRIB.”

    “Rezim (Israel) tidak menyadari fakta bahwa suara revolusi Islam dan Iran yang agung tidak akan dibungkam dengan operasi militer,” tutur pejabat tersebut.

    Militer Israel pun turut mengonfirmasi serangan itu.

    Mereka mengatakan angkatan udara melakukan serangan udara ke gedung IRIB setelah adanya informasi dari intelijen yang menargetkan pusat komunikasi yang digunakan untuk keperluan militer oleh Angkatan Bersenjata Iran.

  • Beathor Suryadi Ungkap Ijazah Jokowi Hasil Cetakan di Pasar Pramuka, Refly Harun: Ngeri-ngeri Sedap

    Beathor Suryadi Ungkap Ijazah Jokowi Hasil Cetakan di Pasar Pramuka, Refly Harun: Ngeri-ngeri Sedap

    GELORA.CO – Bambang Suryadi atau Beathor Suryadi, politisi senior PDIP, mengungkap bahwa dokumen ijazah Jokowi merupakan hasil cetakan 2012.

    Keterangan Beathor Suryadi ini dituliskan di berita Poros Jakarta dan dibacakan kembali oleh Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun di podcast atau You Tube miliknya, Minggu (15/6).

    Berita pertama dan kedua soal ijazah Jokowi ini dibacakan Refly Harun di podcast miliknya @Refly Harun seperti dilihat Senin (16/6/2025).

    Berita ini disebut Refly berasal dari portal berita @Poros Jakarta.

    “Kenapa ngeri-ngeri sedap. Karena dia sebut nama. Sebut kejadian. Dan nama yang disebut, salah satunya nama yang terkenal. Andi Widjajanto,” kata Refli Harun.

    Berikut berita lengkap Poros Jakarta yang dibacakan Refly Harun di podcast miliknya itu.

    “Isu mengenai dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi sorotan publik.

    Politisi senior PDIP, Beathor Suryadi, memicu perhatian setelah mengungkap bahwa Andi Widjajanto, mantan Gubernur Lemhannas dan tokoh PDIP, pernah melihat langsung dokumen ijazah milik Jokowi yang kini diyakini tidak asli.

    Dalam keterangannya kepada wartawan pada Jumat, 13 Juni 2025, Beathor menyebut bahwa Andi melihat dokumen tersebut saat proses pencalonan Jokowi untuk Pilpres 2014.

    Namun, dokumen itu diduga hasil cetakan ulang tahun 2012, saat Jokowi mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta.

    “Andi saat itu belum sadar kalau dokumen yang dilihatnya adalah cetakan tahun 2012. Itu dipakai Jokowi saat mendaftar ke Pilgub DKI,” ungkap Beathor.

    Beathor bahkan mengklaim bahwa dokumen tersebut dicetak di kawasan Pasar Pramuka, Salemba, Jakarta, oleh tim inti Jokowi yang berasal dari Solo.

    Tim ini disebut terdiri atas nama-nama seperti David, Anggit, dan Widodo, yang kemudian bekerja sama dengan kader PDIP DKI seperti Dani Iskandar, Indra, dan Yulianto.

    “Untuk memenuhi berkas pendaftaran ke KPUD DKI, mereka mengerjakan dokumen itu di pojok Pasar Pramuka,” jelasnya.

    Sosok Widodo disebut sebagai aktor utama dalam pembuatan dokumen tersebut.

    Namun, menurut Beathor, Widodo telah menghilang sejak nama Bambang Tri, penulis buku kontroversial terkait ijazah Jokowi, mencuat ke publik.

    “Widodo sudah tidak bisa dilacak. Tapi keterangan dari Dani Iskandar sangat kuat bahwa proses itu memang terjadi,” lanjutnya.

    Beathor juga menyebut bahwa Andi Widjajanto sempat kaget ketika melihat foto yang digunakan pada seluruh ijazah Jokowi tampak seragam dan identik.

    Padahal, menurutnya, tiap jenjang pendidikan seharusnya memiliki foto yang berbeda.

    “Andi harus berani buka suara. Kalau tidak, ini akan menjadi beban sejarah,” tegas Beathor.

    Beathor juga mengungkap bahwa proses koordinasi untuk melengkapi berkas pendaftaran Jokowi berlangsung di sebuah rumah di Jalan Cikini No 69, Menteng, Jakarta Pusat.

    Di lokasi tersebut, tim dikabarkan membahas strategi memenuhi persyaratan administrasi ke KPUD DKI Jakarta.

    “Fakta pertemuan itu nyata, dan tidak bisa terus-menerus ditutupi,” kata Beathor Suryadi.

    Demikian berita yang dibacakan Refly Harun yang disebutnya ngeri-ngeri sedap soal ijazah Jokowi ini.***

  • Iran Gantung Mata-Mata Israel yang Kirim Data Rahasia ke Mossad

    Iran Gantung Mata-Mata Israel yang Kirim Data Rahasia ke Mossad

    GELORA.CO – Pemerintah Iran mengeksekusi mati seorang mata-mata yang dituduh bekerja sama dengan badan intelijen Israel, Mossad.

    Mengutip kantor berita resmi pemerintah Iran, IRNA, eksekusi dilakukan terhadap Esmaeil Fekri pada Senin pagi 16 Juni 2025, setelah Mahkamah Agung Iran menguatkan putusan bersalah atas tuduhan spionase dan kerja sama intelijen dengan musuh utama Republik Islam Iran.

    “Proses hukum telah dijalankan secara lengkap, termasuk persidangan, banding, dan konfirmasi akhir oleh Mahkamah Agung,” bunyi pernyataan resmi dari pusat media Kehakiman Iran, Senin 16 Juni 2025.

    Fekri ditangkap pada Desember 2023 oleh badan keamanan Iran saat tengah aktif berkomunikasi dengan dua perwira Mossad. 

    Ia diduga kuat tengah berupaya mengirimkan data sensitif menyangkut keamanan nasional Iran, mulai dari lokasi situs strategis, informasi personal sejumlah individu penting, hingga rincian misi internal lembaga keamanan.

    Eksekusi ini dilakukan hanya beberapa hari setelah Israel melancarkan serangan mendadak ke sejumlah wilayah Iran, termasuk Teheran dan Isfahan, dengan mengerahkan jet tempur serta pesawat nirawak canggih. 

    Sejumlah drone yang digunakan dalam serangan itu dilaporkan telah diselundupkan lebih dulu ke dalam wilayah Iran melalui jalur rahasia, dan baru diaktifkan saat perintah datang dari Tel Aviv.

    Dalam serangan tersebut, sejumlah jenderal dan ilmuwan papan atas Iran dilaporkan tewas, sementara fasilitas militer dan nuklir utama mengalami kerusakan parah.