partai: Gelora

  • Kader PDIP Andi Widjajanto Buka Suara soal Isu Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka

    Kader PDIP Andi Widjajanto Buka Suara soal Isu Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka

    GELORA.CO – Kader PDIP sekaligus mantan Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilu 2014, Andi Widjajanto, akhirnya angkat bicara terkait isu pembuatan ijazah palsu di Pasar Pramuka yang sempat disinggung Beathor Suryadi.

    Dalam sebuah wawancara yang dikutip dari channel Youtube Sentana TV, Andi Widjajanto menegaskan bahwa dirinya tidak pernah berinteraksi dengan Beathor maupun terlibat dalam praktik yang disebutkan.

    “Saya tidak pernah berinteraksi dengan Bang Betor terkait ijazah, tidak pernah ada pembicaraan soal itu, dan tidak ada keterlibatan saya dalam urusan ijazah yang sekarang ramai dibicarakan,” ujar Andi Widjajanto.

    Andi menegaskan bahwa tugasnya sebagai Sekretaris Tim Kampanye Nasional pada Pemilu 2014 hanyalah memastikan kelengkapan dokumen administrasi yang menjadi persyaratan pencalonan.

    Ia menekankan bahwa semua dokumen, termasuk ijazah, dinyatakan sah dan lengkap oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    “Saat itu saya hanya memastikan dokumen administrasi untuk KPU lengkap. Semua dokumen sudah diverifikasi dan dinyatakan sah oleh KPU. Tugas saya selesai di situ,” tegas Andi.

    Ia juga menyatakan bahwa pada tahun 2014, tidak pernah terbesit di pikirannya untuk mempertanyakan keaslian ijazah Joko Widodo.

    “Saat itu Pak Jokowi sudah dua kali menjadi Wali Kota dan satu kali menjadi Gubernur. Tidak ada pertanyaan di kepala saya mengenai keaslian ijazah beliau,” ungkapnya.

    Saat ditanya apakah ia pernah melihat ijazah asli yang dilegalisir, Andi membenarkan bahwa ia pernah melihat dokumen tersebut.

    Namun, ia mengaku tidak mengingat secara detail bagaimana tampilan ijazah itu, termasuk apakah ijazah tersebut mirip dengan yang kini ramai beredar di media sosial.

    “Saya memang pernah melihat ijazah yang dilegalisir, tapi saya sudah tidak ingat lagi detailnya seperti apa. Saya anggap itu proses administrasi yang biasa saja pada saat itu,” ujarnya.

    Terkait kabar bahwa KPU melakukan verifikasi langsung ke Universitas Gadjah Mada (UGM), Andi menegaskan bahwa itu merupakan wewenang KPU.

    Ia tidak mengetahui secara pasti apakah KPU melakukan pengecekan lapangan atau tidak.

    “Itu memang menjadi tugas KPU untuk memverifikasi dokumen. Saya tidak tahu apakah mereka melakukan pengecekan langsung ke kampus, tapi dokumen yang kami serahkan sudah dinyatakan sah dan lengkap,” jelas Andi.

    Saat disinggung tentang keberadaan tim yang menyiapkan dokumen untuk pencalonan Jokowi, termasuk nama-nama seperti Widodo dan David yang disebut oleh Beathor, Andi mengaku mengenal mereka tetapi menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam urusan teknis penyusunan dokumen tersebut.

    “Saya kenal dengan Pak Widodo dan Pak David. Tapi saya tidak tahu persis peran mereka dalam proses penyusunan dokumen itu. Itu mungkin bagian dari tim internal Pak Jokowi sejak beliau menjabat sebagai Wali Kota,” katanya.

    Menanggapi desakan sejumlah pihak agar isu ini diusut lebih dalam, Andi menyerahkan sepenuhnya kepada publik dan otoritas yang berwenang.

    “Kalau masyarakat masih penasaran, silakan saja menelusuri. Tapi bagi saya, secara formal, proses administrasi pada Pemilu 2014 dan 2019 sudah dinyatakan sah dan lengkap oleh KPU. Itu cukup,” tutup Andi.

  • Waspada Serbuan Iran, AS Kosongkan Pangkalan Militer di Qatar

    Waspada Serbuan Iran, AS Kosongkan Pangkalan Militer di Qatar

    GELORA.CO – Amerika Serikat (AS) dilaporkan mulai mengosongkan pangkalan militer mereka di Timur Tengah. Hal ini seiring ancaman Iran akan menyerang pangkalan-pangkalan itu jika AS bersikeras membantu Israel melakukan serangan.

    Puluhan pesawat militer Amerika tidak lagi berada di landasan pangkalan utama Amerika di Qatar, menurut gambar satelit. Antara tanggal 5 dan 19 Juni, hampir semua pesawat yang terlihat di pangkalan Al Udeid tidak lagi terlihat, menurut gambar yang diterbitkan oleh Planet Labs PBC dan dianalisis oleh AFP.

    Hampir 40 pesawat militer – termasuk pesawat angkut seperti Hercules C-130 dan pesawat pengintai – diparkir di landasan pada tanggal 5 Juni. Dalam gambar yang diambil pada tanggal 19 Juni, hanya tiga pesawat yang terlihat.

    Kedutaan Besar AS di Qatar mengumumkan pada hari Kamis bahwa akses ke pangkalan tersebut akan dibatasi “demi kehati-hatian dan mengingat konflik regional yang sedang berlangsung,” dan mendesak personel untuk “meningkatkan kewaspadaan.”

    The Times of Israel melansir, Duta Besar AS untuk Israel Mike Huckabee pada Rabu mengatakan kedutaannya sedang “mengerjakan penerbangan evakuasi dan keberangkatan kapal pesiar” bagi warga Amerika yang ingin meninggalkan Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung dengan Iran.

    Huckabee mengunggah  tautan bagi orang Amerika yang tertarik untuk mendaftar di Smart Traveler Enrollment Program (STEP) sehingga mereka dapat menerima informasi terbaru.

    Sesaat sebelum pengumuman Huckabee, dua pejabat AS mengatakan sebuah pesawat pemerintah mengevakuasi sejumlah diplomat dan anggota keluarga yang meminta untuk meninggalkan Israel. Para pejabat tersebut berbicara tanpa menyebut nama untuk menggambarkan gerakan diplomatik yang sensitif.

    Negara-negara lain telah mulai mengoperasikan penerbangan untuk mengevakuasi warganya dari Israel sejak Iran mulai meluncurkan serangan rudal ke negara Yahudi tersebut pada hari Jumat.

    Penerbangan pertama yang membawa pengungsi dari Israel tiba di Slovakia dan Republik Ceko pada Senin malam, kata pihak berwenang pada Selasa.

    Pihak berwenang Slovakia mengatakan penerbangan evakuasi pertama dengan 73 orang, termasuk 25 turis Slovakia dan lima anggota keluarga diplomat Slovakia yang bekerja di Tel Aviv, tiba di ibu kota, Bratislava.

    Presiden AS Donald Trump dilaporkan baru akan memutuskan apakah akan bergabung atau tidak dalam kampanye udara Israel terhadap fasilitas nuklir Iran dalam dua minggu ke depan. Hal ini sambil menunggu hasil upaya diplomatik antara Teheran dan Washington, kata Gedung Putih pada Kamis.

    Pengumuman tersebut, yang dibacakan dengan lantang oleh Sekretaris Pers Karoline Leavitt, tampaknya menandakan perubahan terbaru pemerintah AS mengenai pertanyaan apakah akan mengerahkan pasukan Amerika setelah seminggu ia terombang-ambing secara tajam antara dukungan untuk solusi damai dan ancaman untuk membunuh Ayatollah Ali Khamenei.

    “Berdasarkan fakta bahwa ada peluang untuk perundingan besar yang mungkin atau mungkin tidak terjadi dengan Iran dalam waktu dekat – saya akan membuat keputusan apakah akan melakukan perundingan atau tidak dalam dua minggu ke depan,” kata Leavitt pada konferensi pers di Gedung Putih.

    Dia membenarkan bahwa negosiasi terus berlangsung antara AS dan Iran mengenai masalah nuklir meskipun ada serangan Israel, setelah laporan Reuters mengungkapkan bahwa utusan khusus Trump Steve Witkoff telah mengadakan sejumlah panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi.

    Leavitt mengatakan kesepakatan apa pun harus melarang pengayaan uranium oleh Teheran dan menghilangkan kemampuan Iran untuk membuat senjata nuklir.

    “Presiden selalu tertarik pada solusi diplomatik… jika ada peluang untuk diplomasi, presiden akan selalu memanfaatkannya,” katanya. “Tapi dia juga tidak takut menggunakan kekuatan, saya akan menambahkan.”

    Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengatakan setelah pembicaraan di Gedung Putih dengan Menteri Luar Negeri Marco Rubio bahwa masih ada waktu untuk mencapai solusi diplomatik dengan Iran mengenai program nuklirnya, untuk mencegah konflik yang lebih luas.

    “Situasi di Timur Tengah masih berbahaya. Kami bertekad bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir,” kata Lammy dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Inggris di Washington.

    “Kami membahas bagaimana Iran harus membuat kesepakatan untuk menghindari konflik yang semakin dalam. Sekarang ada peluang dalam dua minggu ke depan untuk mencapai solusi diplomatik,” kata Lammy tentang pembicaraannya dengan Rubio dan utusan khusus AS Steve Witkoff.

  • Burhanuddin Muhtadi Sebut Hasil Survei 72% Masih Suka Jokowi, Kepemimpinannya Efektif

    Burhanuddin Muhtadi Sebut Hasil Survei 72% Masih Suka Jokowi, Kepemimpinannya Efektif

    GELORA.CO –  Menurut Indikator Politik, pengaruh Jokowi di Pilpres 2029 masih tinggi, yaitu di angka 72 persen. Padahal Jokowi setiap hari difitnah dan di-downgrade.

    “Beberapa waktu lalu saya punya hasil survei, tetapi tidak dirilis ya, itu 72 persen masih suka dengan Jokowi,”ujar Burhanuddin Muhtadi dalam video yang diunggah akun X @sarah_pndjtn, dikutip Kamis (19/6/2025).

    “Itu jumlah yang masih cukup besar,”pungkasnya.

    Burhanuddin Muhtadi tak memungkiri, ada penurunan dibanding semasa Jokowi baru selesai menjabat sebagai presiden. Artinya itu masih jumlah yang cukup besar.

    Ia kemudian menjelaskan bahwa perbedaan utama antara Jokowi dan Prabowo terletak pada orientasi kepemimpinannya.

    “Pak Jokowi itu lebih suka hal-hal yang domestically oriented. Sementara Pak Prabowo lebih passion kalau bicara geopolitik, high politics,” jelasnya.

    Ia menilai, Jokowi tampak sangat menikmati kegiatan turun langsung ke masyarakat. Sementara Prabowo lebih menonjol dalam acara besar, seremonial, dan urusan luar negeri.

    “Catatan saya, Pak Prabowo terakhir blusukan itu saat banjir di Jakarta. Setelah itu saya belum lihat lagi,” tambahnya.

    Burhanuddin bilang, gaya kepemimpinan seperti Jokowi yang lebih membumi dan responsif terhadap persoalan rakyat di akar rumput masih dianggap efektif di mata publik, terlepas dari kemungkinan unsur pencitraan.

    “Masalahnya, karakter seperti Pak Jokowi ini terlepas dari ada motif pencitraan atau apapun pemimpin seperti ini masih efektif,” kuncinya. (*) 

    Menurut Indikator, pengaruh Pak Jokowi di 2029 masih di angka 72%,
    padahal setiap hari Pak Jokowi difitnah dan di-downgrade terus. pic.twitter.com/iUWl2X3v0b

    — Sarah (@sarah_pndjtn) June 19, 2025

  • Ali Khamenei Tidak Boleh Lagi Dibiarkan Hidup

    Ali Khamenei Tidak Boleh Lagi Dibiarkan Hidup

    GELORA.CO  – Israel meradang usai rumah sakit Soroka di Israel Selatan terkena serangan rudal Iran, pada Kamis (19/6/2025).

    Oleh karenanya, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengatakan bahwa pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei pantas untuk dihabisi.

    “Khamenei secara terbuka menyatakan bahwa ia ingin Israel dihancurkan – ia secara pribadi memberikan perintah untuk menembaki rumah sakit.”

    “Ia menganggap penghancuran negara Israel sebagai tujuan, orang seperti itu tidak boleh lagi dibiarkan hidup,” katanya, dikutip dari The Guardian, Jumat (20/6/2025).

    Berbicara di rumah sakit Soroka di Beersheba, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu ditanyai tentang niat Donald Trump di perang Iran vs Israel.

    Terutama soal apakah Israel mengharapkan Presiden Amerika Serikat (AS) tersebut untuk bergabung dalam aksi penyerangan terhadap Iran.

    Netanyahu menegaskan, langkah AS membantu Israel hal mutlak yang harus dilakukan. 

    “Itu keputusan yang harus diambil presiden, tetapi saya dapat memberitahu Anda bahwa mereka sudah banyak membantu, karena mereka berpartisipasi dalam perlindungan langit di atas Israel dan kota-kotanya,” jawabnya.

    Sementara itu, Presiden AS Donald Trump masih belum memberikan kepastian akankah turun membantu sekutunya itu.

    “Saya mungkin akan melakukannya, saya mungkin tidak akan melakukannya. Maksud saya, tidak seorang pun tahu apa yang akan saya lakukan,” kata Trump saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, dikutip dari hindustantimes.com.

    Trump menyebut keputusannya nanti sangat tergantung dengan kondisi di lapangan.

    Ia menilai situasi bisa berubah kapan saja tanpa bisa diprediksi sebelumnya.

    “Saya punya ide tentang apa yang harus dilakukan. Saya ingin membuat keputusan akhir sedetik sebelum waktunya karena banyak hal yang berubah, terutama dengan adanya perang,” tambah dia.

    Rumah Sakit Terkena Rudal

    Pada Kamis (19/6/2025), dini hari, sebuah rudal yang diluncurkan oleh Iran menghantam rumah sakit utama di Israel bagian selatan, Rumah Sakit Soroka.

    Media Israel menayangkan rekaman jendela yang pecah dan asap hitam pekat mengepul dari lokasi.

    Serangan rudal Iran tidak hanya menyasar rumah sakit, tetapi juga menyerang gedung bertingkat tinggi dan sejumlah bangunan tempat tinggal di dua lokasi berbeda dekat Tel Aviv.

    Wartawan dari kantor berita Prancis, AFP, melaporkan suara ledakan yang hebat dan berkelanjutan terdengar di Tel Aviv dan Yerusalem. 

    Total sekitar 65 orang terluka dalam serangan tersebut, dua di antaranya dalam kondisi serius, dikutip dari CBS News.

    Komandan polisi setempat, Haim Bublil menyatakan bahwa beberapa korban luka ringan berasal dari serangan di rumah sakit itu.

    Ia juga menjelaskan adanya kebakaran di sebuah gedung enam lantai yang sulit dijangkau, sementara tim penyelamat terus melakukan pencarian dan memindahkan pasien ke bagian rumah sakit yang lebih aman. 

    Pihak rumah sakit meminta masyarakat untuk tidak datang berobat agar proses evakuasi dan penanganan korban dapat berjalan lancar. 

    Sebelum serangan, bagian rumah sakit yang terkena langsung sudah dievakuasi demi keselamatan pasien dan staf medis.

    Menteri Kesehatan Israel, Uriel Bosso, mengecam keras serangan tersebut.

    Ia menyebut serangan itu sebagai kejahatan perang yang dilakukan oleh rezim Iran terhadap warga sipil tak berdosa dan tenaga medis yang bertugas menyelamatkan nyawa. 

    Rumah Sakit Soroka, memiliki lebih dari 1.000 tempat tidur dan melayani sekitar satu juta penduduk di Israel selatan. 

    theguardian.com melaporkan, sebuah rudal menghantam dasar gedung pencakar langit di jalan Jabotinsky di Ramat Gan, dekat pusat kota Tel Aviv dan sekitar 200 meter dari bursa berlian kota itu. 

    Penduduk setempat mengatakan bahwa sebuah bisnis pizza siap saji terkena dampak penuh dari serangan itu.

    Beberapa blok apartemen tua di seberang jalan juga hancur akibat kekuatan ledakan itu, yang telah memecahkan jendela-jendela di seluruh distrik itu.

    Associated Press (AP) melaporkan bahwa sedikitnya 240 orang terluka akibat serangan rudal Iran pada Kamis pagi. 

    Kantor berita itu mengatakan bahwa empat orang terluka parah, menurut Kementerian Kesehatan Israel.

    Militer Israel juga menyebut,  bahwa Iran menggunakan rudal dengan beberapa hulu ledak dalam serangannya, sehingga menimbulkan tantangan baru bagi pertahanannya, Associated Press (AP) melaporkan. 

    Alih-alih harus melacak satu hulu ledak, rudal dengan beberapa hulu ledak dapat menimbulkan tantangan yang lebih sulit bagi sistem pertahanan udara, seperti Iron Dome milik Israel.

  • Kapolres Blitar Bantah Tangkap Tiga Kader PMII Pendemo Gibran

    Kapolres Blitar Bantah Tangkap Tiga Kader PMII Pendemo Gibran

    GELORA.CO -Polres Blitar Kota membantah kabar penangkapan tiga anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar saat kunjungan kerja Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka pada Rabu, 18 Juni 2025.

    Kapolres Blitar Kota, AKBP Titus Yudho Uly, mengatakan ketiga kader PMII itu sempat diamankan karena berusaha mendekat ke lokasi makan siang Wapres di Rumah Makan Bu Mamik, Kota Blitar.

    “Perlu kami tegaskan, tidak ada penangkapan, ketiganya hanya kami mintai klarifikasi secara baik-baik di lokasi,” kata Titus dalam keterangan resmi pada Kamis, 19 Juni 2025.

    Adapun kronologis kejadian terjadi sekitar pukul 12.55 WIB. 

    Saat itu, iring-iringan kendaraan Wapres memasuki halaman rumah makan, tiga orang tak dikenal muncul dari gang dan mencoba ke tepi jalan sambil membawa poster.

    Petugas pengamanan dari unsur TNI dalam hal ini Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) langsung menghalau mereka dan membawa ke trotoar.

    “Setelah diperiksa, diketahui bahwa mereka adalah kader PMII Blitar. Tidak ada unsur ancaman, mereka hanya ingin menyampaikan aspirasi,” ujar Titus.

    Ketiganya yakni M. Toha Ma’ruf (Ketua Cabang PMII Blitar), Alex Cahyono, dan Reyda Hafis. 

    Setelah dimintai keterangan, ketiganya justru diajak berdialog dan makan bersama di rumah makan yang sama, bersama Kapolres dan Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin, yang juga alumni PMII.

    “Kami menghadirkan para senior mereka, termasuk Wali Kota, untuk memberikan pembinaan. Pendekatannya dialogis dan kekeluargaan,” jelas Kapolres.

    Sementara itu, Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin alias Mas Ibin berharap penyampaian kritik bisa lebih elegan, tidak dengan cara membentangkan poster yang akhirnya dihalau pasukan pengamanan. 

    “Jadi kemarin adek-adek itu akhirnya aspirasinya diterima di rumah makan itu, diajak ngobrol dan dijamu dengan baik. Jadi tidak ada isu-isu terjadi apa-apa dengan mereka,” kata Mas Ibin

  • Diskriminatif! Israel Larang Keluarga Muslim dan Kristen Masuk Bunker Perlindungan

    Diskriminatif! Israel Larang Keluarga Muslim dan Kristen Masuk Bunker Perlindungan

    GELORA.CO – Warga sipil dari kalangan Muslim dan Kristen dilarang masuk ke dalam bunker perlindungan di Israel. Hanya orang-orang Yahudi yang boleh masuk bunker perlindungan saat serangan balasan dari Iran datang. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai bahwa penguasa Israel telah mendiskriminasi warga sipil atas dasar agama.

    “Pelarangangan terhadap orang Islam dan kristen di bunker adalah perbuatan yang nista,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Profesor Sudarnoto Abdul Hakim kepada Republika, Kamis (19/6/2025).

    Sudarnoto menambahkan, apa yang dilakukan Israel itu semakin membuktikan bahwa Israel sudah tidak memperdulikan hukum internasional. Hak-hak dasar manusia, sebagaimana yang diatur dalam hukum humaniter internasional telah dilanggar. Warga sipil, apapun agamanya, harusnya memperoleh perlindungan maksimal, tidak boleh dibiarkan sehingga menjadi korban. 

    “Pihak penguasa Israel telah mendiskriminasi warga atas dasar agama sehingga mereka akan menjadi korban dalam pertentangan bersenjata Iran dan Israel,” ujarnya.

    Sudarnoto mengatakan, daftar kejahatan Israel semakin bertumpuk dan tidak ada alasan untuk tidak memberikan sanksi kepada Israel dan menangkap Benjamin Netanyahu. Semua negara cinta kemanusiaan, damai dan kedaulatan harus bergerak bersama-sama memaksa Israel hentikan agresi yang sangat menjijikkan.

    “Apa yang dilakukan oleh Iran sudah benar memberikan perlawanan terhadap imperialisme Israel, semoga Israel rontok,” kata Sudarnoto.

    Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga Palestina beragama Islam dan Kristen yang tinggal di Israel mengatakan bahwa mereka tidak diberikan akses masuk ke bunker. Padahal sebelumnya mereka dibolehkan masuk ke tempat perlindungan bawah tanah itu di tengah gempuran rudal Iran.

    Diskriminasi itu dialami warga yang tinggal di Jalan Yehuda Hayamit. Mereka mengatakan kepada Middle East Eye bahwa mereka telah diberi tahu bahwa kode masuk yang memberi mereka akses ke tempat perlindungan tersebut telah diubah. Ini setelah sekitar 12  orang dari mereka berlindung di sana dalam beberapa hari terakhir saat sirene berbunyi, menyusul serangan rudal Iran yang menargetkan Tel Aviv di dekatnya.

    Mereka mengatakan bahwa kejadian tersebut menyoroti diskriminasi dan bahaya yang mereka hadapi sebagai warga Palestina di Israel bahkan di salah satu kota campuran di negara tersebut. Di mana sekitar sepertiga penduduknya tetap menjadi warga Palestina.

    Nasir Ktelat (63 tahun), seorang pria dengan masalah kesehatan yang tinggal di apartemen lantai empat di seberang jalan dari tempat perlindungan, mengatakan bahwa dia dan orang lain dari kediamannya telah diberi akses oleh seseorang dari komite pembangunan mereka. Dia mengatakan bahwa merupakan hal yang biasa bagi mereka yang tinggal di gedung-gedung tua di dekatnya untuk berkumpul di tempat perlindungan ketika sirene berbunyi.

    Namun, Nasir mengatakan ketika mereka memasuki tempat penampungan itu selama akhir pekan, mereka dibuat merasa tidak diterima oleh warga Israel yang tinggal di gedung baru.

    “Jelas mereka tidak senang melihat kami,” kata Ktelat. 

    “Kami berjumlah sekitar 12 hingga 15 orang Muslim dan Kristen dari gedung di dekat situ. Tentu saja, kami merasa tidak diterima, tetapi kami tidak peduli,” ujarnya.

    Keesokan harinya, kata Ktelat, mereka telah kembali dan diizinkan masuk tetapi sekali lagi disampaikan bahwa mereka tidak diterima.

    “Pada akhirnya, mereka memberi tahu kami bahwa itu adalah saat terakhir,” katanya.

    “Mereka berkata, ‘Kami telah membuat keputusan bahwa kami tidak ingin anda datang, dan kami akan mengubah tata tertibnya.’ Seorang penghuni gedung itu tampak simpatik, tetapi tetap mengatakan kepada mereka bahwa semua penghuni setuju bahwa mereka tidak boleh diizinkan menggunakan tempat penampungan itu,” kata Nasir Ktelat.

    Nasir mengatakan, Jalan Yehuda Hayamit merupakan campuran antara tempat tinggal lama dan bangunan baru. Warga Yahudi Israel yang tinggal di bangunan lama di lingkungan itu tampaknya masih diizinkan masuk ke tempat penampungan itu.

  • Saya Tak Akan Maafkan SJ

    Saya Tak Akan Maafkan SJ

    GELORA.CO  – Kasus pembunuhan keji yang dilakukan oleh pria berinisial SJ (25) di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, menggegerkan masyarakat.

    Polisi mengungkap, SJ diduga merupakan pelaku pembunuhan berantai yang telah merenggut tiga nyawa dalam kurun waktu 1,5 tahun terakhir, salah satunya ialah Siska Oktavia.

    Akibat mengetahui bahwa anak keduanya meninggal dunia, ibu korban, yaitu Nila Yunista (50) syok hingga kehilangan nyawanya.

    Selama lebih dari satu tahun, Nila tak pernah lelah mencari Siska yang dilaporkan hilang sejak 12 Januari 2024 lalu. 

    Ia terus berharap agar putrinya, yang berstatus mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Kota Padang itu, bisa kembali pulang dengan selamat.

    Akan tetapi, harapan itu sirna setelah dirinya memperoleh kabar bahwa Siska ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

    Nila pun dilaporkan syok berat. Ia jatuh pingsan di dekat lokasi penemuan jasad dan tak lama kemudian dinyatakan meninggal dunia.

    Di rumah duka, tangis dari anak dari Nila, Muhamad Tri Ibnu Rusdi (16), pecah di tengah pelayat yang terus berdatangan. 

    Ia tampak sesekali mengusap air matanya, menyambut pelukan dan ucapan belasungkawa dari para tetangga dan kerabat.

    Saat TribunPadang.com menyambangi rumah duka, Kamis (19/6/2025), Ibnu tampak duduk di sudut ruangan, tak jauh dari jasad sang ibu yang terbujur kaku. 

    Meskipun berusaha tegar, mata Ibnu masih sembab dan merah karena terus menangis.

    Baca juga: 2 Korban Pembunuhan di Padang Pariaman Ternyata Teman Dekat, Salah Satunya Pacar Pelaku

    “Saya nggak nyangka, Ibu bisa meninggal seperti ini. Tadi pagi masih sehat, masih bisa jawab-jawab orang yang datang.” 

    “Tapi terus-terusan nangis sejak tahu kabar kakak,” ujar Ibnu berusaha menenangkan diri sambil menarik napas dalam.

    Ibnu mengatakan, ibunya mengetahui kabar Siska dari seseorang melalui pesan WhatsApp, sekitar pukul 06.00 WIB.

    Setelah itu, Nila langsung mengajaknya ke lokasi yang diduga menjadi lokasi Siska dikubur oleh SJ.

    Akan tetapi, sebelum tiba di sana, yaitu di simpang jalan dekat rumah SJ yang saat itu sudah dipadati warga, Nila tiba-tiba jatuh pingsan sambil bersandar di bahu Ibnu.

    “Ibu pingsan di bahu saya. Kaget karena lihat orang sudah ramai di rumah SJ,” kenangnya.

    Hati Ibnu makin hancur karena SJ merupakan orang yang selama ini begitu dekat dengan keluarganya. Bahkan, SJ telah dianggap seperti anak sendiri oleh Nila.

    “SJ itu sering datang ke rumah. Setiap Lebaran dia bawa THR, nanya kabar kak Siska. Ibu percaya banget sama dia. Nggak pernah nyangka dia pelakunya,” ucap Ibnu dengan nada getir.

    Menurut Ibnu, selama proses pencarian Siska berlangsung, SJ justru kerap menemani sang ibu mencari keberadaan kakaknya. 

    Belum lama ini, ia juga masih sempat berkomunikasi dengan Nila lewat WhatsApp.

    “Sampai beberapa hari lalu, ibu masih chat sama dia. Tanya kabar, nanya soal Siska juga,” tuturnya.

    Bukan hanya mengenal SJ, Ibnu juga mengaku mengenal dua korban lainnya yang diduga dibunuh oleh pelaku yang sama.

    Kedua korban itu disebut sering menginap di rumah karena merupakan teman dekat Siska.

    “Saya tahu mereka juga. Sering nginap di rumah, temannya kakak,” terang Ibnu.

    Selain kehilangan sang ibu, Ibnu juga baru saja kehilangan ayahnya yang meninggal dunia pada akhir tahun lalu.

    “Baru enam bulan Ayah meninggal, sekarang Ibu juga pergi. Semuanya karena SJ.”

    “Sampai kapan pun, saya nggak akan bisa memaafkan SJ. Dia bunuh tiga orang. Termasuk kakak saya,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan, aksi yang dilakukan SJ tergolong sebagai pembunuhan berantai.

    “Sudah tiga korban yang menjadi sasaran pembunuhan. Kasus ini sudah masuk kategori pembunuhan berantai,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis.

    Ia menjelaskan, dua korban pertama dibunuh sekitar setahun lalu dan jasadnya telah dievakuasi. 

    Sedangkan korban ketiga, SA, dimutilasi pada Minggu (15/6/2025). Ketiga korban tewas dengan motif dan cara yang berbeda.

    Polisi masih mendalami kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam aksi sadis ini.

    Pemeriksaan terhadap SJ dilakukan secara intensif guna mengungkap motif serta pola pembunuhan

  • Gak Bakal Tembus, Kalo Uangmu Gak Banyak..

    Gak Bakal Tembus, Kalo Uangmu Gak Banyak..

    GELORA.CO – Seorang anggota Polri yang bertugas di Dit Samapta Polda Jawa Tengah (Jateng), Bripda Bagus Yoga Ardian, jadi buah bibir usai tingkahnya yang nyeleneh di media sosial. 

    Bayangkan, meski baru berpangkat Bripda, tingkah Bagus tak sebagus dengan namanya. 

    Sejumlah screen shot percakapannya dengan puluhan wanita pun tersebar. Mirisnya lagi, kelakuan starboy Bripda Bagus semata-mata untuk mengelabui wanita demi melunasi utang pinjaman online (pinjol). 

    Melansir lini masa di X, aksi tipu-tipu Bripda Bagus Yoga Ardian diviralkan akun X Viralinae. Dalam unggahannya, Bripda Bagus Yoga Ardian, anggota Polda Jateng disebut hobi selingkuh.

    “Dia mainin banyak cewek, bahkan ada istri orang juga agar utang pinjolnya dilunasi. Yaampun abdi negara ada aja modelan mokondo kek gini,” kata akun X Kang Bedah @viralinae, Kamis, 19 Juni 2025.

    Akun X Viralinae itu juga mengunggah bukti-bukti perselingkuhan Bripda Bagus Yoga. Beberapa korban juga mengatakan, kasus ini pernah diviralkan di TikTok dan terungkap banyak korban lainnya. 

    Dalam salah satu bukti percakapan, Bripda Bagus mengatakan, “Aku udah tau kamu lapor, ga bakal nembus. Kalo uangmu ga banyak,”.

    “Pas korban mau bikin laporan, malah dijawab ama polisi ini, bahwa kasusnya gak bakalan diproses di Polsek manapun, karena butuh uang banyak. polisi ini memvalidasi bahwa kepolisian memang sarangnya pungli dan korupsi,” ungkapnya.

    Pas korban mau bikin laporan malah dijawab ama polisi ini bahwa kasusnya gak bakalan diproses di polsek manapun karena butuh uang banyak.

    Polisi ini memvalidadi bahwa kepolisian memang sarangnya pungli dan korupsi 😡 pic.twitter.com/cV3BU0R3lo

    — Kang Bedah (@viralinae) June 16, 2025

    Akun X Viralinae itu lalu me-memention akun X Polda Jateng agar segera menindak Bripda Bagus Yoga. Akun X Polda Jateng langsung merespons dengan mempersilakan melapor ke Bid Propam.

    “Terima kasih sobat Polri atas informasinya. Terkait adanya anggota Polri yang diduga melakukan pelamggatan, silakan untuk melaporkan ke Bidpropam Polda Jateng. Kami siap melayani dengan transparan dan tuntas,” tulis akun X Polda Jateng

    Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto membenarkan isu ini. Anggota tersebut dipastikan tengah diperiksa Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Jateng.

    “Sudah ditangani dengan penyelidikan oleh Paminal Bid Propam Polda Jateng,” kata Artanto saat dikonfirmasi, Kamis, 19 Juni 2025.

  • Bikin Blunder, Tito Harus Segera Mundur

    Bikin Blunder, Tito Harus Segera Mundur

    GELORA.CO -Langkah Presiden Prabowo Subianto yang mengambil alih dan memutuskan pengembalian empat pulau kepada Provinsi Aceh dinilai pengamat politik dan militer, Selamat Ginting, sebagai keputusan tepat.

    Empat pulau yang dimaksud adalah Pulau Panjang, Lipan, Mangkir Gadang, dan Mangkir Ketek, sebelumnya sempat dialihkan status administratifnya oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian ke wilayah Sumatera Utara, sebagaimana tercantum dalam Kepmendagri Nomor 100.2.2.2-2138/2025.

    Selamat Ginting menilai, sebagai pejabat pemerintahan, Tito seharusnya tidak mengambil langkah yang menyangkut batas antarprovinsi secara sepihak.

    “Menurut saya, ketika Mendagri mencoba memutuskan sesuatu yang bukan tugasnya, itu jadi blunder. Soal batas wilayah itu tugas negara, bukan semata administratif,” ujar Selamat Ginting, lewat kanal YouTube Forum Keadilan TV, Kamis 19 Juni 2025.

    Selamat Ginting menjelaskan, keterlibatan Presiden Prabowo dalam menyelesaikan konflik ini merupakan langkah yang tidak lepas dari latar belakang militer dan intelijen yang dimilikinya.

    “Begitu Prabowo mengambil alih, dia memakai kacamata pertahanan, keamanan, dan intelijen. Ini bukan semata konflik birokrasi antarprovinsi,” tegasnya.

    Ia juga menyebut keputusan Tito memicu persepsi publik bahwa ada kepentingan politik yang bermain. Mengingat Tito dikenal dekat dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo, sementara Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution adalah menantu Jokowi. 

    Di sisi lain, Gubernur Aceh saat ini, Muzakir Manaf, dikenal sebagai pendukung setia Prabowo sejak pemilu sebelumnya.

    “Bagi Aceh, ini bukan sekadar pulau, tapi harga diri dan marwah,” tegas Ginting lagi.

    Atas dasar itu, Selamat Ginting menyarankan agar Mendagri Tito Karnavian mempertimbangkan untuk mengundurkan diri karena dinilai gagal membaca peta politik dan sensitivitas wilayah.

    “Seharusnya Tito mengundurkan diri. Karena sudah salah membaca peta, termasuk peta politik,” pungkasnya.

  • Presiden Prabowo Harus Lepas dari Bayang Bayang Jokowi, Sikat Geng Solo!

    Presiden Prabowo Harus Lepas dari Bayang Bayang Jokowi, Sikat Geng Solo!

    GELORA.CO –  Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengembalikan status Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek masuk dalam wilayah administratif Provinsi Aceh mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak.

     

    Keputusan itu diambil usai adanya pembahasan antara Presiden Prabowo dengan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Gubernur Aceh Muzakir Manaf serta Gubernur Sumut Bobby Nasution di Istana, Selasa (17/6/2025). 

     

    Sejumlah pengamat politik dan aktivis demokrasi juga menyoroti peran ‘Geng Solo’ terkait keluarnya keputusan kontroversial sebelum diputuskan Prabowo. Mendagri Tito Karnavian yang di cap sebagai “Geng Solo”, sebutan orang kepercayaan eks Presiden Jokowi, disebut-sebut sebagai aktor yang berperan munculnya polemik ini.  

    Peneliti Institute For Strategic and Development Studies (ISDS), M. Aminudin mengatakan, menggeser inner circle atau lingkaran Presiden Prabowo dari orang-orang Jokowi seperti Sekretariat Kabinet, Kepala Sekretariat Kepresidenan, ajudan, dan lainnya merupakan satu diantara upaya untuk bisa lepas dari bayang-bayang Jokowi atau Geng Solo. Orang – orang Geng Solo tersebut bisa merusak reputasi Presiden Prabowo. 

     

    “Baiknya mereka semua diganti dengan orang-orangnya Prabowo Subianto sendiri yang telah lama dengan Prabowo Subianto seperti  Mayjen purn. Kivlan zen, Dr. Din Syamsuddin, Prof. Andi Faishal, Bhakti, PhD, Dr. Aat Surya Syafaat, Edi Utama, SH, Llm, Prof. Dr. Makmun Murod, termasuk menikah lagi dengan Titik Soeharto,” ujar Aminudin kepada Harian Terbit, Rabu (18/6/2025). 

     

    Belajar dari Sejarah

     

    Gus Amin, panggilan akrab Aminudin mengakui, di semua pemerintahan inner circle ini mempunyai peran penting untuk membentuk agenda dan visi Presiden. Namun yang masuk inner circle haruslah orang – orang kepercayaan Presiden Prabowo, bukan malah titipan yang justru akan merusakkan kinerja kabinet yang telah dibangunnya. Karena saat ini publik sudah bisa menilai mana menteri yang bekerja untuk Presiden Prabowo atau justru Geng Solo. 

     

    “Sebagai contoh dulu Presiden Soekarno pada 1948 terlibat konflik keras dengan PKI karena memberontak pada pemerintahannya di Madiun Affairs 1948. Soekarno difitnah PKI Sebagai budak Romusha atau imperialis dan tukang kawin. Tapi pada 1965, Presiden Soekarno justru sangat condong pada PKI karena lingkaran sekitarnya sudah dikuasai orang-orang PKI seperti Pengawal Presiden Cakrabirawa, Dokter kepresidenan, dan lainnya,” jelasnya.

     

    “Begitu juga pada era Orba. Pada paruh kedua 1970-an Pemerintahan Soeharto sangat represif (menindas) pada umat Islam. Karena orang-orang sekitar Presiden Soeharto dikelilingi  orang-orang non muslim dan abangan seperti Sujono Humardhani, Ali Moertopo, Soedomo, dan lainnya,” imbuhnya. 

     

    Tapi begitu mereka tersingkir, sambung Gus Amin, orang-orang lingkaran dekat Presiden Soeharto diganti oleh orang-orang muslim taat seperti Prof. BJ Habibie, Yusril Ihza Mahendra, Jend TNI Hartono, Harmoko.

     

    Saat itu kebijakan Presiden Soeharto juga berubah menjadi pro muslim seperti dalam pendirian ICMI, Bank Muamalat, UU Peradilan Agama, DPR/ MPR, TNI dan lainnya yang semakin ijo royo – royo. 

     

    “Ijo royo – royo, istilah pro Islam waktu itu,” tegasnya. 

     

    Lebih lanjut Gus Amin mengatakan, pada prinsipnya di semua pemerintahan maka inner circle penguasa ini mempunyai peran penting membentuk agenda dan visi kebijakan Presiden termasuk dalam penempatan pejabat pemerintah dan kebijakan lainnya. Karena dengan menempatkan orang – orang yang sesuai maka kebijakannya bisa selaras dan sinergi dengan keinginan Presiden. 

     

    “Jadi semua pemerintahan inner circle penguasa ini punya peran penting membentuk agenda dan visi kebijakan Presiden termasuk dalam penempatan pejabat pemerintah dan kebijakan lainnya,” tandasnya. 

     

    Daftar Geng Solo

     

    Mantan Sekjen pertama Projo (relawan Jokowi) Guntur Siregar mengatakan, Presiden Prabowo harus membuang orang orang utama Jokowi dikabinetnya seperti Budi Arie, Tito Karnavian, Bahlil, Pratikno dan lainnya. Ganti orang – orang Jokowi itu dengan orang yang lebih profesional dibidangnya. 

     

    “Begitu juga dengan Kapolri, selain karena sudah lama menjabat juga tidak pantas lagi demi regenerasi yang baik di tubuh kepolisian RI,” jelasnya.

     

    Guntur menilai, jika Presiden Prabowo mengganti menteri – menteri yang berafiliasi dengan Geng Solo maka publik akan merasakan kebahagian tersendiri. Keberanian Presiden Prabowo mengganti orang – orang Jokowi akan membuat kepercayaan rakyat pada Presiden Prabowo semakin tinggi. Rakyat akan semakin mendukung pemerintahan Prabowo. 

     

    “Apalagi sebahagian nama tersebut (Geng Solo) sering membuat blunder di pemerintahan Prabowo,” tandasnya.

     

    Ketua Badan Relawan Nusantara (BRN) Edysa Tarigan Girsang juga sangat mendukung Presiden Prabowo berani melepas hutang politiknya terhadap Jokowi. Namun diyakini Presiden Prabowo tidak 100% berani melakukannya. Apalagi karakter Presiden Prabowo terlihat pragmatis dan bagi – bagi kekuasaan masih sangat kuat.

     

    “Ditambah lagi Gerindra sebagai partai utama pendukung Presiden Prabowo tidak kuat – kuat banget di parlemen. Jadi tinggal Prabowo  berani atau tidak mengunakan powernya sebagai kepala negara. Prabowo harus ingat, keberanian demi dan untuk kepentingan nasional,” tandasnya. 

     

    Prabowo Tersandera

     

    Edysa mengakui, secara politik Presiden Prabowo memang tersandera oleh Jokowi. Apalagi Jokowi juga sangat berperan dalam kemenangan Prabowo di Pilpres 2024 kemarin. Khalayak umum juga sudah faham bahwa Jokowi yang memenangkan Prabowo di Pilpres 2024.

     

    “Apa dasar dimenangkan Pilpres? Dunia juga tahu,” paparnya. 

     

    Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa), Adi Kurniawan mengatakan, jika Prabowo ingin lepas dari bayang-bayang Jokowi atau Geng Solo, maka satu – satunya solusi adalah harus pecat Kapolri dan Panglima TNI. Karena baik Kapolri dan Panglima TNI merupakan bagian dari Geng Solo.

     

    Selain keduanya, sambung Adi, Presiden Prabowo juga harus berani ganti semua menteri dan wakil menteri titipan Jokowi, seperti Budi Arie Setiadi, Tito Karnavian, Immanuel Ebenezer, dan Bahlil Lahadalia. Para menteri tersebut merupakan bagian dari Geng Solo yang masih kuat di Kabinet Merah Putih (KMP). 

     

    “Cuma pertanyaannya apakah Prabowo berani melakukan itu?,” tanya Adi.

     

    Adi menilai, dengan melihat kinerja Prabowo saat ini, maka sangat jelas Prabowo tersandera. Saat ini Prabowo terkepung oleh Geng Solo. Sehingga ketika para menteri Geng Solo tersebut melakukan blunder maka Presiden Prabowo tidak berani bertindak tegas.

     

    “Istilah langkah yang dilakukan Presiden Prabowo maju kena mundur kena,” paparnya. 

     

    Polemik empat pulau mencuat setelah terbit Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode serta Data Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Pulau yang ditetapkan pada 25 April 2025.

    Dalam ketentuan itu, Kemendagri menetapkan empat pulau itu sebagai bagian dari Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Padahal, sebelumnya masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Aceh Singkil.