partai: Gelora

  • Sangat Aneh Tuduhan Ijazah Palsu Naik ke Penyidikan

    Sangat Aneh Tuduhan Ijazah Palsu Naik ke Penyidikan

    GELORA.CO – Langkah Polda Metro Jaya yang resmi menaikkan status laporan Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi soal pencemaran nama baik atas dugaan ijazah palsu ke tahap penyidikan, disesalkan kuasa hukum Roy Suryo, Ahmad Khozinudin.

    Khozinudin mengatakan, saat ini gelar perkara khusus yang dilakukan Bareskrim Polri terkait pembuktian keaslian ijazah Jokowi belum rampung digelar.

    Seharusnya, kata Khozinudin, penyidik Polda Metro Jaya menunggu terlebih dahulu hasil gelar perkara khusus oleh Bareskrim Polri sebelum menaikkan status laporan dari Jokowi menjadi penyidikan.

    “Ini (menaikan status laporan Jokowi ke penyidikan oleh Polda Metro Jaya) tindakan yang terlalu dini atau bahasa hukumnya prematur. Pertama, kasus pencemaran ijazah palsu ini tidak bisa dilepaskan dengan kasus dugaan pemalsuan dokumen yang sedang dilaporkan di Bareskrim Polri,” kata Khozinudin kepada wartawan di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Senin 14 Juli 2025.

    “Walaupun hanya dumas (pengaduan masyarakat), kasus di Bareskrim itu sampai hari ini belum tuntas. Terakhir, Bareskrim pada 22 Mei 2025 menyatakan menghentikan penyelidikan dugaan pidana pemalsuan ijazah Saudara Jokowi, telah dilakukan proses koreksi lewat gelar perkara khusus pada 9 Juli 2025 dan gelar itu belum ada hasilnya,” sambungnya.

    Menurut Khozinudin, langkah Polda Metro yang menaikkan status laporan Jokowi dari penyelidikan menjadi penyidikan dianggap aneh.

    Sebab, tidak mungkin laporan Jokowi telah memenuhi unsur pidana berupa dugaan pencemaran nama baik ketika di saat yang bersamaan Bareskrim Polri tengah melakukan gelar perkara khusus terkait ijazahnya.

    “Nah dari situ kami kemudian muncul praduga, jangan-jangan semuanya akan dikondisikan. Pengumuman di Bareskrim nantinya hasilnya akan sama sehingga Polda berani meningkatkan penyelidikan ke penyidikan,” kata Khozinudin.

    Peningkatan status penyidikan dilakukan setelah gelar perkara oleh penyelidik Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada Kamis malam, 10 Juli 2025.

  • Ijazah Asli Alumni UGM 1985 dengan Milik Jokowi Bedanya Mencolok

    Ijazah Asli Alumni UGM 1985 dengan Milik Jokowi Bedanya Mencolok

    GELORA.CO – Drama kasus ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi terus menggelinding.

    Teranyar pakar telematika Roy Suryo mengaku sudah mengantongi lima ijazah asli milik alumni Universitas Gajah Mada (UGM) angkatan 1985 atau rekan seangkatan Jokowi. 

    “Hari ini, Senin 14 Juli 2025. Kami selaku prinsipal menyatakan, kami sudah memegang lima bendel bukti asli. Ijazah asli dari Universitas Gajah Mada, bukan hanya fotokopi, tapi ijazahnya asli, lengkap dengan transkrip nilai, lengkap dengan semua bukti-bukti,” kata Roy kepada wartawan di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Senin 14 Juli 2025.

    Dari hasil analisisnya, kata Roy Suryo, ditemukan perbedaan mencolok dengan ijazah yang diklaim milik Jokowi.

    “Ternyata perbedaannya sangat tajam dengan yang disebut-sebut ijazah miliknya Joko Widodo,” kata Roy Suryo.

    Meski telah memegang dokumen tersebut, Roy Suryo belum bersedia menunjukkan dokumen tersebut sesuai amanah lima pemilik ijazah itu. Ijazah tersebut akan tampilkan nanti di meja persidangan. 

    “Mohon izin, masih di tangan kami, karena atas pesan dari yang bersangkutan, kami megang amanah betul. Jangan ditunjukkan dulu, nanti di pengadilan baru ditunjukkan,” kata Roy Suryo.

    Namun jika dibandingkan dengan ijazah Roy Suryo yang juga lulus UGM pada 1991, terdapat hal yang berbeda dengan milik Jokowi. 

    Berdasarkan uji Error Level Analysis (ELA) Roy Suryo menyoroti keberadaan watermark ijazahnya dengan milik Jokowi. 

    “Ada analisisnya, analisis ELA, ini ijazah saya, tahun 1991, enam tahun setelah ijazah 1985, di sini kalau diperhatikan, ada yang namanya watermark di seluruh bidang ijazah yang dicetak di kertas. Ada tulisan Universitas Gajah Mada, jadi di situ ada tulisan Universitas Gajah Mada. Universitas Gajah Mada, tidak ada di ijazah ini, clear, tidak ada,” kata Roy Suryo. 

    Berikuitnya keberadaan emboss yang menampilkan logo UGM. Dalam uji ELA logo tersebut seharusnya masih bisa terlihat.

    “Emboss-nya sebenarnya masih ada di ELA kelihatan. Inilah ijazah yang disebut-sebut milik Joko Widodo di tahun 1985. Maaf, kelihatan nggak bedanya teman-teman semua? Ini gambar jelas, yang masih ada tulisannya. Ini kita cari tulisan ijazah aja nggak ketemu, logo aja nggak ketemu, bahkan mana nggak ketemu. Artinya ini adalah gambar yang sudah hasil rekayasa,” tutup Roy Suryo. 

  • Israel Tembaki Alat Vital Bocah-Bocah Palestina di Gaza

    Israel Tembaki Alat Vital Bocah-Bocah Palestina di Gaza

    GELORA.CO –  Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dilaporkan menembaki bocah-bocah Palestina di Jalur Gaza.

    Yang memprihatinkan ialah banyak di antara bocah Gaza itu yang ditembak alat vitalnya.

    Hal itu terungkap setelah seorang dokter asing dan rekannya mengaku menemukan kesamaan luka pada remaja-remaja yang ditembak Israel. Ada bagian tubuh yang diduga memang ditargetkan dalam tembakan itu.

    Dia mengatakan baru-baru ini sejumlah remaja laki-laki dilarikan ke rumah sakit. Mereka semua memiliki kesamaan, yakni ditembak alat vitalnya.

    Dikutip dari Middle East Eye, bocah-bocah itu ditembak di dekat area yang dijadikan tempat penyaluran bantuan.

    Tempat yang seharusnya menjadi zona aman itu malah disebut sebagai “jebakan maut” untuk warga Palestina.

    Belasan tewas karena serangan terbaru Israel

    Pada Senin, (14/7/2025), dilaporkan ada setidaknya ada 19 warga Palestina yang tewas karena serangan udara Israel di seluruh Jalur Gaza.

    Pejabat kesehatan di Rumah Sakit Al-Shifa menyebut ada tiga orang tewas karena serbuan Israel di dekat kampus di selatan Kota Gaza.

    Sementara itu, tenaga kesehatan di Kota Gaza melaporkan ada sembilan orang yang tewas di kota itu, termasuk lima orang di area Al-Saftawi.

    Adapun Rumah Sakit Baptis menyampaikan ada dua orang yang tewas karena serangan di kawasan Shujaiyya.

    Selain itu, Rumah Sakit Al-Awda di Gaza tengah melaporkan satu orang tewas dan beberapa terluka ketika tangki air di kamp pengungsian Nuseirat diserang Israel.

    700 warga Gaza tewas saat mengambil air

    Kantor Informasi Pemerintah Gaza mengatakan pasukan Israel menyerang warga Palestina yang sedang mengisikan air ke tempat penyimpanan air.

    Israel diklaim sudah melakukan 112 pembunuhan dengan total korban mencapai lebih dari 700 orang. Kebanyakan dari mereka masih anak-anak.

    Kantor itu menjuluki serangan itu sebagai bagian dari “perang untuk mengobarkan rasa haus”.

    Lalu, kantor itu meminta masyarakat internasional dan organisasi kemanusiaan untuk segera ikut campur demi menjamin keamanan pendistribusian air untuk warga Gaza.

    Sementara itu, delapan badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa tindakan Israel memblokade bantuan bahan bakar bisa membuat rumah sakit, sistem manajemen air, operasional bantuan berhenti.

    “Tanpa bahan bakar yang mencukui, kami mungkin harus menghentikan seluruh operasional kami,” kata badan PBB.

    Milter Israel ingin membuat kota kemanusiaan

    Militer Israel dilaporkan ingin membangun “kota kemanusiaan” di Rafah, Gaza. Menurut Yedioth Ahronoth, pembangunan kota itu diperkirakan bisa memakan biaya hingga sekitar $4 miliar atau sekitar Rp650 miliar.

    Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan keberatan dengan rencana itu.

    Dalam rapat hari Senin kemarin, dia dan beberapa menteri menyebut rencana itu tidak realistis dan bisa memakan waktu hingga setahun.

    Kota kemanusiaan tersebut ditujukan untuk menampung 500.000 pengungsi Palestina. Namun, organisasi kemanusiaan mengkitik pedas dan menyebutnya sebagai kamp konsentrasi.

    Kamp itu dituding digunakan untuk memfasilitasi pengusiran warga Palestina dan pembersihan etnis.

  • Nelayan di Banyuasin Diduga Ditembaki Kapal TNI AL saat Melaut, Satu Orang Kena Peluru di Tenggorokan

    Nelayan di Banyuasin Diduga Ditembaki Kapal TNI AL saat Melaut, Satu Orang Kena Peluru di Tenggorokan

    GELORA.CO – Kapal nelayan yang tengah melaut di perairan Birik, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) diduga ditembaki oleh kapal dari TNI AL pada Sabtu (12/7/2025) siang sekira pukul 13.00 WIB.

    Dikutip dari Tribun Sumsel, kapal nelayan itu ditembak oleh kapal berwarna abu-abu hitam yang diduga milik TNI AL.

    Akibat peristiwa itu, disebut ada satu nelayan bernama Yogi Pratama (26) mengalami luka di bagian tenggorokan akibat terkena peluru karet yang ditembakan.

    Selain itu, menurut kaptel kapal, Rusdianto (53), ada empat nelayan di kapal lain yang disebut olehnya kini masih hilang karena terpisah.

    Lalu bagaiaman kronologi pasti terkait insiden tersebut? Berikut ulasannya.

    Kronologi Penembakan

    Rusdianto mengungkapkan sebelum adanya insiden penembakan, dirinya bersama dengan dua kapal yang totalnya berisi sembilan orang.

    Adapun yang berada satu kapal dengan Rusdianto adalah Yogi (26), Adi (28), Iyan (20), dan Bayu (20).

    Sementara, di kapal lain berisi empat orang bernama Ishak sebagai kapten kapal dan anak buah kapal (ABK) yaitu Ipin, Ipal, dan Kandar.

    Dia mengungkapkan sebelum peristiwa terjadi, ada sebuah kapal melintas berpapasan dan langsung balik arah.

    Rusdianto menduga kapal yang berpapasan tersebut seperti kapal perang.

    “Kami berangkat dua kapal, satu kapal saya isi lima orang satunya lagi berisi empat orang awak. Pas kami lagi jaring ikan arah mau pulang ada kapal perang lewat berpapasan dari arah Bangka, ternyata dia putar balik,” katanya pada Minggu (13/7/2025).

    Setelah melihat kapal itu, Rusdianto meminta kepada ABK di kapalnya agar berhati-hati.

    Ternyata, kapal tersebut justru mendekat ke kapal yang ditumpangi Rusdianto.

    Kemudian, kapal itu tetap mengejar dan akhirnya menurunkan sebuah perahu karet yang berisi sekitar delapan orang dengan pakaian loreng.

    Pada momen itulah, orang yang berada di perahu karet itu menembaki kapal Rusdianto.

    “Tiba-tiba kapal besar itu menurunkan speedboat karet, isinya delapan orang pakai baju seragam loreng. Pas sudah dekat, dari perahu karet itu menembak ke arah kami,” katanya.

    Akibat peristiwa itu ditambah ombak yang besar, kapal Rusdianto terpisah dengan kapal lainnya.

    Nahas, Rusdianto mengungkapkan salah satu ABK-nya yaitu Yogi tertembak di bagian leher saat memindahkan ikan dari jaring ke tempat penyimpanan.

    Kemudian, dia berteriak ke arah orang yang menembak bahwa anak buahnya terkena tembakan.

    Namun, mereka justru mendekat ke kapal lain yang sempat bersama dengan kapal Rusdianto.

    “Yogi ngasih tahu kalau dia kena tembak. Saya teriak ke arah perahu itu ‘ini anak buah saya ada yang kena tembak’ sambil menunjukkan orang dan lukanya.”

    “Tidak lama, perahu karet itu pergi tapi malah mendekat ke arah kapal saya yang satunya,” tuturnya.

    Singkat cerita, datang bantuan dari rekan Rusdianto yang sempat dihubunginya. Setelah itu, Yudi yang menderita luka tembak langsung dibawa ke RS Islam Ar-Rasyid, Palembang.

    Di sisi lain, Yogi sudah dioperasi oleh pihak rumah sakit untuk mengeluarkan proyektil yang berada di lehernya.

    Namun, keluarga Yogi saat ini kebingungan untuk menanggung biaya perawatan dan operasi karena hasil tangkapan melaut belum terjual.

    Kata TNI AL

    Terkait kapal yang menembaki kapal nelayan diduga milik TNI AL, Kepala Penerangan (Kapen) Lanal Palembang, Kapten (P) Heru buka suara.

    Dia mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah kapal yang menembaki itu milik TNI AL. Namun, Heru menegaskan kapal tersebut bukan berasal dari Palembang.

    “Betul masih diduga kapal TNI AL. Bukan dari Palembang,” katanya pada Minggu.

    Ketika ditanya soal kepastian titik lokasi  peristiwa dan bagaimana penembakan bisa terjadi saat ini masih menunggu informasi tim Lanal Palembang yang sedang bertugas di lapangan.

    “Soal itu belum ada info dari tim yang di lapangan. Mohon waktu,” tutupnya.

  • Pertama di Dunia! Mitsubishi Bakal Rilis SUV Baru di Indonesia, Catat Tanggalnya

    Pertama di Dunia! Mitsubishi Bakal Rilis SUV Baru di Indonesia, Catat Tanggalnya

    Jakarta

    Mitsubishi bakal merilis mobil baru model Sport Utility Vehicles (SUV) di Indonesia. Catat tanggalnya, nih!

    Dalam undangan yang diterima redaksi detikOto, Mitsubishi akan melakukan peluncuran bertajuk New Premium Familiy SUV World Premiere. Agenda dijadwalkan berlangsung pada 17 Juli 2025 di Jakarta Pusat.

    Saat ini mobil keluarga SUV 7 penumpang dari Mitsubishi hanya Xpander Cross dan Pajero Sport. Model tersebut digadang-gadang bisa melengkapi varian SUV 7 penumpang Mitsubishi.

    Sebelum peluncuran, Mitsubishi terlihat aktif membuat kegiatan pemasaran calon mobil baru lewat kotak misterius. Mystery Box ini dibawa mulai dari Gelora Bung Karno – Senayan, Ancol, hingga Stasiun Whoosh Halim.Mystery Box ini tiba di destinasi terakhirnya, Anjungan Sarinah Thamrin.

    Disinyalir mobil ini merupakan versi produksi massal dari DST Concept. Well, tak sedikit tenaga penjual Mitsubishi yang mulai menawarkan booking unit mobil dengan nama Destinator.

    Destinator juga telah terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM dengan nomor IDM001069857 sejak 30 Maret 2023. Pendaftarnya Mitsubishi Jidosha Kogyo Kabushiki Kaisha yang beralamat di Tokyo, Jepang.

    Mitsubishi DST Concept telah terdaftar di Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2025 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Pajak Alat Berat Tahun 2025.

    DST menjadi salah satu produk yang menjembatani konsumen Indonesia pecinta mobil 7-penumpang buat yang ingin naik kelas dari Xpander dan Xpander Cross.

    “Ya sebenarnya produk ini didesain untuk pasar Indonesia. Karena pasar Indonesia baris ketiga besar dan sangat populer,” kata Presiden Direktur MMKSI, Atsushi Kurita, Mei lalu.

    “Produk ini buat mereka yang ingin naik kelas dari Xpander (termasuk Xpander Cross), kita memutuskan untuk rilis tahun ini di Asia Tenggara,” ujar dia.

    “Produksi pertama kali di Indonesia, dipasarkan juga pertama kali di Indonesia,” kata Kurita.

    (riar/dry)

  • Viral Mobil Damkar di Balikpapan Seruduk Mobil Halangi Jalan, Petugas: Sopirnya Emak-emak

    Viral Mobil Damkar di Balikpapan Seruduk Mobil Halangi Jalan, Petugas: Sopirnya Emak-emak

    GELORA.CO – Sebuah mobil pemadam terpaksa ‘menyeruduk’ mobil di depannya demi cepat tiba di lokasi kebakaran. 

    Peristiwa itu menjadi viral di media sosial. 

    Mobil pemadam itu menabrak mobil berwarna merah yang menghalangi jalannya. 

    Insiden itu terjadi di Gunung Sari Balikpapan Tengah, Kalimantan Timur. 

    Sang petugas pun memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut. 

    Hal itu terungkap di Instagram setelah akun @indo_psikologi mengunggah penjelasan dari petugas damkar. 

    Petugas beralasan mendorong mobil yang berada di depannya karena menghalangi laju mobil pemadam. 

    Pasalnya, pemadam tengah diburu waktu untuk segera tiba dan memadamkan kobaran api yang mengganas. 

    “Jadi itu unit mobil damkar milik regu saya, dari wilayah Balikpapan Utara. Kenapa kami mengambil tindakan mendorong mobil tersebut dari belakang? Karena mobil itu berjalan pelan menghalangi laju mobil kami,” tulis petugas damkar dengan akun @bangdjuned. 

    Petugas di balik kemudi sudah berkali-kali mengklakson serta menyalakan sirine. 

    Namun, sopir mobil di depannya tidak menyadarinya sehingga terpaksa petugas menyeruduk mobil tersebut.

    “Selain sirine mobil kami berbunyi nyaring, kami juga klakson berkali-kali dan anggota di atas mobil juga sudah berteriak. Tapi tidak diindahkan oleh sopir mobil tersebut yang tak lain adalah seorang emak-emak. Jadi kami terpaksa melakukannya dari pada kami dinilai lambat oleh warga,” jelasnya. 

    Selain itu, petugas juga menjelaskan alasan pengemudi emak-emak itu berjalan lambat di jalan. 

    Menurut kesaksian petugas, emak-emak itu menyaksikan kebakaran sambil menyetir. 

    “Kenapa ibu-ibu itu jalan pelan, karena kepalanya menoleh untuk melihat kebakaran sambil menyetir,” tambahnya. 

  • Terkuak Sosok Andini Permata di Link Video Syur Diduga Bareng Adiknya, Lokasinya di Jawa Timur?

    Terkuak Sosok Andini Permata di Link Video Syur Diduga Bareng Adiknya, Lokasinya di Jawa Timur?

    GELORA.CO – Link video syur yang mengatasnamakan perempuan bernama Andini Permata belakangan viral di media sosial karena melakukan adegan senonoh bareng bocil (bocah kecil) yang diduga adiknya sendiri.

    Cuplikan video syur menunjukkan perempuan diduga bernama Andini Permata menggunakan berbagai kostum sambil menunjukkan bagian tubuhnya.

    Tak cuma satu, cuplikan video syur tersebut tampaknya dibuat di waktu dan tempat yang berbeda oleh sosok Andini Permata.

    Di beberapa cuplikan yang disensor, terlihat ada adegan tak senonoh yang sengaja ditampilkan bersama bocah laki-laki tersebut.

    Meski tak diketahui identitas atau usia pastinya, namun terlihat bocah laki-laki di video syur itu kemungkinan masih duduk di bangku SD.

    Konten asusila itu pun menjadi sorotan karena merupakan kejahatan berhubungan seksual dengan bocah, belum lagi jika benar keduanya adalah saudara kandung.

    Belakangan beredar informasi soal lokasi Andini Permata yang sebelumnya menjadi misteri beberapa hari.

    Sebuah akun X dengan pengikut 188 ribu yang kerap membeberkan data @dhemit_is_back menjelaskan temuan yang mereka miliki.

    Akun tersebut mengatakan, berdasarkan data yang dikumpulkan kemungkinan lokasi Andini Permata ada di Jawa Timur.

    “Untuk lokasi Andini Permata masih dalam trace, sementara hanya di wilayah Jawa Timur (Sidoarjo-Betro),” tulis akun tersebut, dikutip Senin (14/7/2025).

    Waspada Link yang terdapat pada video diduga hubungan sed4r4h kakak adik Andini Permata

    1. Jebakan phising mencuri akun medsos lewat link
    2.Serangan Malware dan Ransomware data
    3.Pencurian data
    4. Situs Sampah penuh iklan (Adware)

    Untuk lokasi Andini Permata masih dalam trace… pic.twitter.com/VxRp3wkPx9

    — dhemit_is_back (@dhemit_is_back) July 11, 2025

    Selain itu, disebutkan juga bahwa video syur berdurasi 2 menit 31 detik itu diduga melibatkan anak di bawah umur.

    Ternyata, tak cuma bocah laki-laki tetapi juga sosok perempuan yang disebut sebagai Andini Permata diduga masih berusia 18 tahun.

    Akun itu pun meminta agar masyarakat tak mudah terpancing oleh konten asusila, apalagi yang bisa mengandung pidana seperti pedofilia dan inses.

    Sebab, dari ribuan link yang beredar kebanyakan adalah penipuan yang bahkan bisa mencuri data korbannya.

    Dijelaskan akun tersebut, mayoritas link yang ditemukan mengarah ke jebakan phising atau mencuri akun media sosial.

    Selain itu ada pula yang mengandung serangan ransomware dan malware ataupun situs sampah yang penuh iklan.

  • Viral Sekelompok Orang Berjubah Putih Kelilingi Tugu di Puncak Gunung Lawu, Mirip Tawaf Jemaah Haji

    Viral Sekelompok Orang Berjubah Putih Kelilingi Tugu di Puncak Gunung Lawu, Mirip Tawaf Jemaah Haji

    GELORA.CO – Sebuah video menunjukkan aktivitas mirip tawaf oleh sekelompok orang berbaju putih di puncak Gunung Lawu, Jawa Tengah (Jateng) viral di media sosial.

    Rombongan tersebut diketahui naik melalui jalur pendakian via Cemoro Sewu atau melalui Magetan, Jawa Timur (Jatim).

    Pada Senin (14/7/2025), Kompas.com melihat dua video berdurasi kurang dari satu menit menunjukkan aktivitas kelompok itu.

    Pada video pertama, tampak orang-orang berjubah putih duduk menghadap Tugu Triangulasi yang berlokasi di Hargo Dumilah.

    Mereka duduk bersila menghadap Tugu sembari menyenandungkan langgam Jawa berisi pujian kepada Tuhan dan utusan-Nya.

    Sedangkan pada video kedua, orang-orang itu melakukan aktivitas menyerupai tawaf searah jarum jam atau mirip dengan arah putaran jemaah haji.

    @duniapunyacerita_

    Pada hari jumat tanggal 11 juli dalam bulan jawa nya bulan Suro, banyak pendaki kaget karena mungkin tidak tau. Ada beberapa orang berpakaian putih sedang melakukan “ritual/ibadah” di puncak gunung Lawu. Banyak dari mereka tak tau jika hari itu ada kegiatan tersebut. Sampai berita ini dibuat, belum tau siapa mereka dan apa kegiatan mereka diatas puncak gunung lawu, jika dari kalian tau coba bantu jelaskan. . . 🎬 faaiiiiq._ via ig/unikinfold

    ♬ suara asli – Dunia Punya Cerita

    Relawan Ceto (Reco) Eko Sapardi Memora saat dikonfirmasi mengungkapkan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh sekelompok orang berbaju putih itu terjadi pada Jumat (11/7/2025) siang lalu.

    “Jumat kemarin, naiknya Kamis ngono jare Mas, tapi yang paham detailnya ya teman-teman Cemoro Sewu itu,” beber dia.

    Berdasarkan informasi yang menyebar di kalangan relawan, Eko mengatakan, kelompok tersebut adalah salah satu kelompok aliran kepercayaan.

    “Itu kurang tahu, Mas, tapi itu kan dari napa nggih, anu kaya kejawen napa-napa anu ngoten (Apa ya, itu seperti kejawen atau aliran-aliran kepercayaan gitu). Nggih berdoa pas itu,” katanya.

    Eko mengaku baru pertama kali mengetahui adanya aktivitas tersebut. “Nek kula nembe mireng niki, (Saya baru pertama kali mendengar) Mas, tapi kalau dulu-dulu saya kurang tahu,” ujarnya.

    Sementara itu, Relawan Anak Gunung Lawu (AGL) Best Haryanto menambahkan, kelompok tersebut sempat mampir ke Bancolono atau sebuah ritus yang berada di Tawangmangu.

    Namun, Best tak menjelaskan secara lebih detail. “Sempet ke Bancolono,” katanya singkat.

  • Sosok Siswanto, Penjaga Kos yang Mondar-mandir di Depan Kamar Diplomat Arya Daru

    Sosok Siswanto, Penjaga Kos yang Mondar-mandir di Depan Kamar Diplomat Arya Daru

    GELORA.CO  – Sosok penjaga kos yang terekam CCTV mondar-mandir di depan kamar indekos diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan di Guest House Gondia di Jalan Gondangdia Kecil No. 22, Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus), akhirnya terungkap.

    Penjaga kos tersebut bernama Siswanto. Ia disebut disuruh oleh istri Arya Daru, Meta Ayu Puspitantri, untuk memeriksa kamar Arya karena tidak bisa dihubungi. Aksi Siswanto bolak-balik kamar Arya Daru terekam kamera CCTV.

    Ia mondar-mandir di depan kamar Arya pada Pukul 00.27 WIB dan 05.20 WIB pada hari Arya ditemukan meninggal dengan wajah terlilit lakban kuning, Selasa (8/7/2025).

    Andi, penjaga Toko Rokok Elektrik di depan kos Arya, membenarkan bahwa sosok yang mondar-mandir pada malam hari terekam CCTV itu adalah Siswanto.

    Siswanto adalah penjaga dari lokasi tewasnya Arya di indekos Guest House Gondia.

    “Itu penjaganya, Siswanto namanya yang malam-malam itu buka baju nggak pakai kacamata tetapi perawakannya dia (Siswanto),” kata Andi, Sabtu (12/7/2025), dikutip dari Warta Kota.

    Andi menjelaskan bahwa Siswanto sering curhat kepadanya terkait dengan kejanggalan tewasnya Arya Daru.

    Siswanto kini mengalami stres akibat diperiksa polisi sebagai saksi dalam kasus kematian diplomat muda ini.

    “Dia curhat, stres ditanyaiin terus. Dia nggak tahu apa-apa (soal kematian Arya Daru),” tutur Andi.

    Andi menyebut bahwa Siswanto kembali dijemput oleh sejumlah orang pada Sabtu (12/7/2025).

    Akan tetapi, Andi tidak mengetahui apakah orang yang menjemput Siswanto itu adalah anggota polisi atau bukan.

    “Pas dia masuk sini, tidak lama ada yang jemput, pakai mobil,” ucap Andi.

    “Dia sambil ngelihatin saat cabut (pergi), seperti ketakutan,” imbuhnya.

    Dalam rekaman CCTV, Siswanto terlihat mondar mandir pada pukul 00.27 WIB setelah Arya Daru sempat terlihat membuang sampah pada 22.30 WIB .

    Ia tidak mengenakan baju karena ia taruh di pundak dan hanya mengenakan sarung motif kotak-kotak.

    Sesekali ia menengok ke arah kamar Arya Daru sambil memegang handphone.

    Pada pukul 05.20 WIB, Siswanto kembali mondar-mandir sambil membawa sapu.

    Kali ini ia mengenakan kemeja putih, bercelana pendek, dan sandal jepit.

    Di sisi lain, ternyata ada akses pintu lain di TKP ditemukannya jenazah Arya Daru.

    Pintu indekos di sisi kanan tidak dilengkapi dengan akses ketat, hanya dilengkapi dengan gembok saja.

    Sementara itu, pintu kos sisi kiri yang menuju kamar kosan Arya Daru dilengkapi dengan kotak sidik jari dan kartu akses, sehingga tidak sembarangan orang bisa masuk ke kosan tersebut.

    “Biasanya di sini tuh penghuni kos selalu pakai akses di sini khusus buat kamar yang di sini aja. Dan sebelah kanannya ada penghuni lain dan masuknya itu ada pintu lain juga,” kata Andi.

    “Saya yang tahu, yang pakai akses ini doang ya (pintu masuk ke kosan Arya Daru), yang itu (sisi kanan) enggak,” tuturnya.

    Menurut Andi, penghuni kos tidak pernah saling bertukar akses pintu masuk dan keluar.

    Artinya, penghuni kos yang berada di sisi kanan selalu masuk dan keluar di sisi kanan, begitu juga sebaliknya dengan penghuni kosan di sisi kiri, mereka selalu masuk dan keluar dari sisi yang sama.

    “Saya tahunya terbatas ya (akses masuk ke arah kosan Daru) tapi saya enggak pernah mastiin ke dalam. Soalnya tahunya kalau penghuni sebelah (sisi kanan) ya keluarnya lewat sebelah. Selalu lewat sini. Nggak pernah kayak dia masuk sana (pintu kanan) keluar dari sini (pintu kiri),” ucapnya.

    Dalam kasus kematian Arya Daru, polisi telah memeriksa empat saksi: pemilik indekos, penjaga kos, tetangga kamar, dan istri korban.

    Polisi juga menyita barang bukti berupa lakban, kantong plastik, dompet, sarung, dan pakaian korban.

    Di dalam kamar, ditemukan obat sakit kepala dan obat lambung, tetapi belum diketahui apakah ada kaitannya dengan kematian korban.

    Ditemukannya sidik jari Arya Daru di lakban hingga saat ini masih menjadi tanda tanya besar.

    Polisi belum dapat memastikan apakah lakban tersebut dipasang oleh korban sendiri atau oleh pihak lain.

    Dalam waktu satu minggu, penyelidikan kasus kematian diplomat muda ini ditargetkan selesai

  • Wow! Kerugian di Kasus Beras Oplosan dalam 10 Tahun Capai Satu Kuadriliun

    Wow! Kerugian di Kasus Beras Oplosan dalam 10 Tahun Capai Satu Kuadriliun

    GELORA.CO – Bareskrim Polri saat ini tengah mengusut praktik curang produsen dalam mengoplos dan mengemas ulang beras mengakibatkan kerugian besar bagi konsumen mencapai Rp99 triliun per tahun.

    Sebanyak empat perusahaan produsen dan distributor beras yaitu Wilmar Group, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Belitang Panen Raya, dan PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group) telah diperiksa Bareskrim terkait dugaan pelanggaran mutu dan takaran.  

    “Betul, masih dalam proses pemeriksaan,” kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf kepada wartawan, Jumat (11/7/2025). 

    Keempatnya diperiksa berdasarkan sampel beras kemasan dari berbagai daerah yang sebelumnya dikumpulkan oleh Satgas Pangan. Wilmar Group diperiksa terkait produk beras merek Sania, Sovia, Fortune, dan Siip, berdasarkan 10 sampel dari wilayah Aceh, Lampung, Sulawesi Selatan, Jabodetabek, dan Yogyakarta. 

    PT Food Station Tjipinang Jaya dimintai keterangan terkait produk seperti Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, dan Setra Pulen, dari total 9 sampel asal Sulsel, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, dan Aceh. 

    Sementara itu, PT Belitang Panen Raya diperiksa atas produk Raja Platinum dan Raja Ultima dari 7 sampel yang dikumpulkan di Sulsel, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Aceh, dan Jabodetabek. 

    Sedangkan PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group) diperiksa atas produk beras Ayana yang sampelnya berasal dari Yogyakarta dan Jabodetabek. 

    Satgas Pangan saat ini masih menganalisis hasil pemeriksaan terhadap sampel-sampel tersebut. Jika ditemukan pelanggaran terhadap standar mutu dan takaran, Bareskrim memastikan akan menindaklanjuti secara hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku. 

    Kerugian Rp 1.000 T dalam 10 tahun

    Modusnya dilakukan dalam kasus tersebut dengan mencampur beras biasa ke dalam kemasan premium atau medium, serta mengurangi isi bersih dari jumlah yang tercantum di label.

    “Contoh di kemasan tertulis 5 kilogram, padahal isinya hanya 4,5 kilogram. Ada juga yang mengklaim beras premium, padahal isinya beras biasa. Selisih harga per kilogramnya bisa mencapai Rp2.000 sampai Rp3.000,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

    Maka, kerugian yang ditanggung konsumen akibat praktik semacam itu sangat besar. Amran memprediksi, kerugian bisa mencapai Rp 1.000 triliun atau satu kuadriliun selama 10 tahun.

    “Itu bisa mencapai Rp99 triliun per tahun. Kalau dibiarkan terus selama 10 tahun, kerugian total bisa mencapai Rp1.000 triliun,” tegasnya. 

    Adapun temuan ini diperoleh Kementerian Pertanian (Kementan) setelah melakukan pengecekan terhadap ratusan merek beras yang beredar di pasar. 

    Setidaknya 212 merek ditemukan tidak memenuhi ketentuan mutu dan label. Kementan telah melaporkan dugaan pelanggaran ini kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin. Pun, Amran berharap aparat penegak hukum segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaku karena dampaknya sangat merugikan masyarakat, khususnya kalangan ekonomi lemah.