partai: Gelora

  • Dikejar ke Luar Negeri, Eks Stafsus Nadiem Jadi Tersangka, 1 Orang Sakit Jantung

    Dikejar ke Luar Negeri, Eks Stafsus Nadiem Jadi Tersangka, 1 Orang Sakit Jantung

    GELORA.CO –  Perkembangan terbaru  kasus korupsi pengadaan laptop dalam Program Digitalisasi Pendidikan di Kemendikbudristek tahun 2019-2022.

    Kejaksaan Agung yang menangani kasus ini menetapkan mantan staf khusus Mendikbudristek era Nadiem Makarim, Jurist Tan sebagai tersangka.

    Selain Jurist Tan, Kejagung juga menetapkan tiga orang lainnya sebagai tersangka yakni Ibrahim Arief konsultan teknologi di Kemendikbudristek, Sri Wahyuningsih selaku Direktur Sekolah Dasar (SD) Kemendikbud tahun 2020-2021 dan Mulatsyah selaku Direktur Sekolah Menengah Pertama (SMP) sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Kemendikbud tahun 2020-2021.

    Direktur Penyidikan pada Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar mengatakan, penetapan tersangka ke empat orang itu usai ditemukannya alat bukti yang cukup dalam proses penyidikan yang sudah berlangsung selama dua bulan.

    “Terhadap ke empat orang tersebut berdasarkan alat bukti yang cukup maka pada malam ini penyidik menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka,”kata Qohar dalam jumpa pers, Selasa (15/7/2025).

    Usai ditetapkan sebagai tersangka, penyidik langsung melakukan penahanan terhadap dua tersangka yakni Sri dan Multasyah selama 20 hari ke depan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Agung.

    Sementara terhadap Jurist Tan yang bersangkutan saat ini belum ditahan lantaran masih berada di luar negeri sehingga Kejagung masih berupaya melakukan pengejaran.

    Sakit Jantung

    Sedangkan Ibrahim Arief, tersangka tersebut dijadikan sebagai Tahanan kota lantaran menderita sakit jantung yang cukup akut.

    “IBAM penahanan kota karena berdasarkan hasil pemeriksaan dokter karena gangguan jantung kronis. Berdasarkan rapat tetap dilakukan penahanan untuk tahanan kota,” jelas Qohar.

    Setelah ditetapkan tersangka ke empat orang itu dijerat pasal 2 ayat 1 Jo Pasal 3 Jo 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

  • Kinerja Menko Airlangga Sukses Redam Ancaman Tarif AS

    Kinerja Menko Airlangga Sukses Redam Ancaman Tarif AS

    GELORA.CO -Kinerja Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam menghadapi tekanan dagang dari Amerika Serikat menuai apresiasi dari banyak kalangan. 

    Inisiator Forum Studi Ekonomi Indonesia (FORSEI), Rezha Nata Suhandi, menilai langkah cepat dan tepat Menko Airlangga dalam merespons potensi pengenaan tarif resiprokal oleh AS telah menyelamatkan industri nasional dari ancaman serius.

    “Saya menilai, Menko Perekonomian telah bekerja dengan sangat baik. Sebelumnya kita mengkhawatirkan pengenaan tarif 32 persen kepada Indonesia. Dampaknya tentu pada industri nasional, namun berkat negosiasi lanjutan yang dilakukan Menko Airlangga, AS melunak,” ujar Rezha dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 15 Juli 2025.

    Diketahui, Pemerintah AS sebelumnya mengancam akan mengenakan tarif hingga 32 persen atas sejumlah produk ekspor asal Indonesia, menyusul keputusan mencabut fasilitas Generalized System of Preferences (GSP). Namun melalui diplomasi ekonomi yang intens, Pemerintah Indonesia yang dipimpin langsung Menko Airlangga berhasil menunda penerapan tarif tersebut.

    Tak hanya itu, FORSEI juga mencatat keberhasilan lain Airlangga Hartarto dalam mempercepat perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Langkah ini dinilai sebagai strategi antisipatif yang jitu untuk memperluas pasar ekspor Indonesia ke Eropa.

    “Tak hanya berhasil dalam misi negosiasi tarif resiprokal AS, Menko Airlangga juga patut diapresiasi atas langkah jitu mempercepat perundingan IEU-CEPA. Dalam persoalan percepatan perundingan, ini menjadi langkah antisipatif terhadap pengenaan tarif AS yakni dengan membuka pasar baru ke Eropa,” lanjut Rezha.

    Perundingan IEU-CEPA yang sempat berjalan lambat kini memasuki fase yang lebih progresif. Bahkan, dalam laporan media internasional, Uni Eropa disebut telah mulai memberikan fasilitas bebas tarif bagi sejumlah komoditas ekspor Indonesia, terutama sektor agrikultur dan manufaktur. Hal ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk menyeimbangkan kembali pasar ekspor bila ketegangan dagang dengan AS meningkat.

    “Hasilnya, Uni Eropa kabarnya memberikan fasilitas bebas tarif bagi komoditas ekspor RI. Ini kemajuan yang luar biasa. Eropa sendiri memiliki pasar yang cukup menjanjikan untuk komoditas ekspor RI. Jika pun tarif resiprokal AS diputuskan tetap nantinya, kita tak perlu lagi khawatir terkait komoditas ekspor,” ungkapnya.

    Rezha menambahkan, keberhasilan diplomasi ekonomi ini menunjukkan kualitas kepemimpinan Menko Airlangga yang tenang namun efektif di tengah krisis.

    “Menko Airlangga sekali lagi menunjukkan ketenangan dalam meretas krisis yang luar biasa. Di waktu-waktu yang mendesak ia bisa membalikkan keadaan. Dari ancaman tarif 32 persen AS sekarang kondisinya berbeda 180 derajat. Indonesia justru punya peluang untuk melakukan ekspansi pasar,” tutupnya.

    Keberhasilan ini dinilai sebagai contoh nyata bagaimana diplomasi ekonomi dan strategi dagang yang presisi mampu menjaga stabilitas industri nasional dan bahkan membuka ruang ekspansi baru bagi produk-produk ekspor Indonesia.

  • Kejagung Tetapkan Empat Tersangka Kasus Laptop Kemendikburistek Salah Satunya Stafsus Nadiem

    Kejagung Tetapkan Empat Tersangka Kasus Laptop Kemendikburistek Salah Satunya Stafsus Nadiem

    GELORA.CO -Jampidsus Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Selasa malam, 15 Juli 2025.

    Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar menjelaskan penetapan tersangka berdasarkan alat bukti yang ada.

    “Malam hari ini menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka,” kata Abdul Qohar di Kejagung, Jakarta Selatan.

    Adapun keempat tersangka yakni, Sri Wahyuningsih (SW) selaku Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah tahun 2020-2021, Mulyatsyah (MUL) selaku Direktur SMP Kemendikbudristek 2020, Jurist Tan (JT) selaku Staf khusus Mendikbudristek Bidang Pemerintahan era Menteri Nadiem Makarim, dan terakhir Ibrahim Arief (IBAM) selaku konsultan Perorangan Rancangan Perbaikan Infrastruktur Teknologi Manajemen Sumber Daya Sekolah pada Kemendikbudristek, 

    Lanjut Qohar, dua tersangka yakni Sri Wahyuningsih dan Mulyatsyah, langsung ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba cabang Kejagung untuk 20 hari ke depan.

    Sementara Ibrahim menjadi tahanan kota karena mengidap penyakit jantung. 

    “Berdasarkan pemeriksaan dokter, yang bersangkutan mengalami gangguan jantung yang sangat kronis. Sehingga berdasarkan rapat penyidik yang bersangkutan dilakukan penahanan untuk tahanan kota,” jelasnya.

    Lalu, Jurist masih berada di luar negeri. Keempat tersangka dengan Pasal 2 atau Pasal 3 juncto Pasal 18 UU Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. 

  • Jadi Tersangka, Eks Stafsus Nadiem Makarim Jurist Tan Buron

    Jadi Tersangka, Eks Stafsus Nadiem Makarim Jurist Tan Buron

    GELORA.CO –  Mantan Staf Khusus (Stafsus) eks Mendikbudristek Nadiem Makarim, Jurist Tan, menjadi tersangka dugaan korupsi pengadaan laptop sistem chromebook. Jurist ditetapkan sebagai buronan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

    “Kami sudah melakukan DPO (daftar pencarian orang),” kata Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Abdul Qohar di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa, 15 Juli 2025.

    Kejaksaan Agung sudah bekerja sama dengan pihak terkait, untuk memburu Jurist Tan. Upaya paksa itu diambil setelah eks anak buah Nadiem itu berkali-kali mangkir saat dipanggil penyidik.

     

    “Saudara JS atau JT (Jurist Tan) memang sudah dilakukan pemanggilan oleh penyidik dengan patut, tapi, yang bersangkutan tidak hadir,” ucap Qohar.

    Kasus itu naik ke tahap penyidikan pada 20 Mei 2025. Perkara ini berkaitan dengan bantuan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi satuan pendidikan tingkat dasar, menengah, dan atas.

    Proyek ini diduga memaksakan spesifikasi operating system chrome atau chromebook. Padahal, hasil uji coba pada 2019 menunjukkan penggunaan 1.000 unit Chromebook tidak efektif sebagai sarana pembelajaran lantaran. Sebab, penggunaannya berbasis internet, sedangkan belum seluruh wilayah terkoneksi kekuatan internet yang sama.

    Diduga, ada pemufakatan jahat berupa mengarahkan tim teknis yang baru agar membuat kajian teknis pengadaan peralatan TIK diunggulkan untuk menggunakan spesifikasi chromebook.

    Kemendikbudristek menganggarkan Rp3,58 triliun untuk proyek TIK ini. Lalu, ada juga pengadaan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp6,3 triliun.

  • Rismon Adukan Jokowi ke Polda DIY terkait Dugaan Informasi Bohong soal Dosen Pembimbing Skripsi

    Rismon Adukan Jokowi ke Polda DIY terkait Dugaan Informasi Bohong soal Dosen Pembimbing Skripsi

    GELORA.CO – Ahli forensik digital Rismon Sianipar mendatangi Polda DIY, Selasa (15/7). Kedatangannya untuk mengadukan informasi bohong yang diduga dilakukan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.

    “Hari ini kita melaporkan Joko Widodo terkait dengan dugaan penyebaran berita bohong dan lainnya,” kata Rismon kepada wartawan di Polda DIY.

    Dugaan informasi bohong ini adalah video dialog Jokowi dengan Kasmudjo saat reuni Fakultas Kehutanan UGM pada 2017 silam.

    “Terkait dengan video tahun 2017 di mana di saat reuni Fakultas Kehutanan UGM 2017 itu ada dialog antara Pak Kasmudjo dengan Pak Jokowi,” jelasnya.

    “Pak Kasmudjo diundang di panggung dan mereka berdialog. Ada dalam dialog tersebut ada narasi Pak Jokowi bolak-balik dan Pak Kasmudjo galak, ada ucapan juga terima kasih Pak Kasmudjo atas bimbingan Bapak akhirnya saya bisa menyelesaikan skripsi saya,” jelasnya.

    Dari video 8 tahun lalu itu, Kasmudjo disebut sebagai pembimbing skripsi Jokowi.

    “Kemudian hal itu berbalik. Pak Kasmudjo membantah. Dan terakhir Pak Jokowi membantah tahun 2025 bahwa Pak Kasmudjo bukan dosen pembimbing skripsinya. Tetapi dosen pembimbing akademik,” katanya.

    Rismon mengaku telah mendatangi Kasmudjo di rumahnya di Sleman. Menurutnya Kasmudjo menyatakan bukan pembimbing skripsi maupun pembimbing akademik Jokowi.

    “Pak Kasmudjo menyatakan di depan saya, Pak Kasmudjo bukan dosen pembimbing akademik maupun bukan pula dosen pembimbing skripsi. Dari situlah kami menduga ada penyebaran berita bohong yang kami duga dilakukan oleh atas nama Joko Widodo,” terangnya.

    Lantaran peristiwa terjadi di UGM yang berada di Sleman maka Rismon memutuskan datang ke Polda DIY.

    Kata Polisi

    Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Ihsan membenarkan Rismon datang ke Polda DIY. Kedatangannya itu untuk membuat surat aduan.

    “Bahwa benar Saudara Rismon Sianipar bersama pengacaranya mendatangi Polda DIY siang ini dan terkait surat pengaduannya telah diterima oleh piket Ditreskrimsus Polda DIY,” kata Ihsan.

    “Betul (aduan bukan laporan),” jelasnya.

    kumparan sudah mencoba mengkonfirmasi hal ini ke pihak Jokowi melalui asisten pribadi Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, namun belum mendapatkan respons.

  • Terkuak Identitas Orang Berpakaian Putih-putih Lakukan ‘Tawaf’ di Gunung Lawu, Ternyata Jemaah NU

    Terkuak Identitas Orang Berpakaian Putih-putih Lakukan ‘Tawaf’ di Gunung Lawu, Ternyata Jemaah NU

    GELORA.CO – Sekretaris Divisi Regional Perum Perhutani Jawa Tengah, Agus Supriyanto Ganasari menjelaskan identitas rombongan berpakaian putih di Puncak Hargo Dumilah Gunung Lawu, Senin (14/7/2025).

    Rombongan berpakaian putih itu merupakan peziarah yang berasal dari jemaah Nahdlatul Ulama (NU) Desa Sambongbangi, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

    “Mereka merupakan rombongan NU asal Kabupaten Grobogan,” kata Agus, Senin (14/7/2025).

    Agus mengatakan, mereka berjumlah kurang lebih 100 orang.

    Dia mengatakan, mereka naik ke Gunung Lawu via Cemoro Sewu, Kamis (10/7/2025).

    “Saat akan naik, mereka berpakaian seperti biasa layaknya pendaki gunung, hingga sampai puncak Lawu, mereka ganti pakaian putih,” ucap dia.

    Ia mengatakan, kedatangan mereka ke Hargo Dumilah yaitu berziarah ke Sunan Gunung Lawu.

    Dia mengatakan, mereka melakukan berdoa bersama dengan bacaan tawasul dan Sholat Jum’at bersama.

    “Kegiatan seperti ini rutin setiap bulan Suro setelah tanggal 11 Muharam dan kegiatan tersebut yang ke 14 kali,” kata dia.

    “Setelah kegiatan selesai rombongan turun gunung via jalur Cemoro Sewu,” pungkas dia.

    Lantumkan Langgam Jawa

    Dalam video viral, sekelompok orang berpakaian serba putih terlihat melakukan aktivitas spiritual sembari menyenandungkan langgam Jawa yang berisi pujian kepada Sang Pencipta dan utusan-Nya.

    Mereka duduk bersila menghadap Tugu Triangulasi yang berada di puncak gunung, menyuarakan bait-bait dalam irama khas Jawa yang menciptakan suasana sakral di tengah kabut pegunungan.

    Dalam video lain berdurasi 34 detik, kelompok ini juga terlihat melakukan tawaf atau mengelilingi tugu dengan arah searah jarum jam, berbeda dari arah putaran tawaf jemaah haji pada umumnya. 

    Suasana hening dan gerakan teratur mereka menambah kesan khusyuk dari ritual tersebut.

    Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Karanganyar, Hari Purnomo, menyatakan bahwa kelompok tersebut tidak melalui pintu pendakian resmi di wilayah Karanganyar.

    “Sudah kami cek, mereka tidak masuk ke salah satu gerbang pendakian gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar,” kata Hari, Senin (14/7/2025).

    Menurutnya, kelompok itu naik sejak Kamis (10/7/2025), namun mereka mengenakan pakaian biasa dari bawah dan baru mengenakan jubah putih saat sudah berada di atas.

    “Jadi naiknya Kamis dan mereka dari bawah menggunakan pakaian biasa,” kata dia.

    Hari juga menyebut bahwa kejadian ini baru pertama kali terjadi di kawasan Lawu.

    “Kalau dari penganut kepercayaan tidak sampai seperti itu, menggunakan jubah putih dan mengelilingi Hargo Dumilah, kami mengimbau kepada petugas penjaga pendakian di Gunung Lawu untuk memperketat pengawasan masuk keluar orang yang mendaki, karena ini pertama kali terjadi,” ujarnya.

    Relawan Anak Gunung Lawu (AGL), Best Haryanto, menambahkan bahwa kelompok tersebut sempat mampir ke Bancolono, sebuah situs ritus yang terletak di sekitar Cemoro Kandang, Desa Gondosuli, Tawangmangu, sebelum melakukan pendakian.

    “Mereka sempat ke sini hari Rabu sebelum naik mendaki gunung,” katanya singkat.

    Ia menjelaskan bahwa sekitar 30 orang dalam rombongan tersebut berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali, dan kedatangan mereka berkaitan dengan ritual spiritual di bulan Sura.

    “Intinya katanya mau naik ya tapi enggak tahu naiknya kapan, intinya mau nginap dulu gitu tapi ya mau nginap sambil nunggu teman-temannya gitu,” ucapnya.

  • Lisa Mariana Akui Wanita dalam Video Syur dengan Pria Bertato Itu Dirinya, Dilakukan dalam Keadaan Tak Sadar

    Lisa Mariana Akui Wanita dalam Video Syur dengan Pria Bertato Itu Dirinya, Dilakukan dalam Keadaan Tak Sadar

    GELORA.CO – Polisi memeriksa Lisa Mariana sebagai saksi dalam peredaran sebuah video porno pada situs luar negeri berbayar pada beberapa waktu lalu.

    Nama Lisa mencuat usai isu ia memiliki hubungan dengan eks Gubernur Jabar Ridwan Kamil bahkan sampai hamil.

    Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan dari hasil pemeriksaan Lisa mengakui dirinya terlibat dalam video itu. Adapun pria yang bersama Lisa adalah teman sepergaulannya.

    “Yang pertama, bahwa di mana barang bukti video yang beredar itu, yang bersangkutan telah menyatakan betul bahwa itu dirinya. Pemeran dari video itu, salah satunya perempuan itu, adalah dia (Lisa),” kata Hendra saat ditemui di Mapolda Jabar, Selasa (15/7).

    “Demikian juga pemeran laki-laki yang sebelumnya sudah kita periksa, yang menyatakan juga bahwa itu dirinya.  Dan keduanya saling mengenal, dengan ciri pria bertato itu adalah teman dia, pergaulan dia,” lanjut dia.

    Hendra melanjutkan, Ditressiber Polda Jabar akan melayangkan pemanggilan kedua kepada Lisa Mariana. Sebab masih ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab.

    “Nah kemudian, dari pemeriksaan ini, ada beberapa poin-poin penting lagi, tetapi masih ada yang belum dijawab oleh yang bersangkutan. Dikarenakan yang bersangkutan itu mengalami, mengeluh sakit, sehingga tadi pemeriksaan itu tidak maksimal,” ucap dia.

    Dicecar 30 Pertanyaan

    Kuasa Hukum Lisa Mariana, Bertua Diana Hutapea mengatakan, proses pemeriksaan berjalan lancar dan terdapat tiga puluh pertanyaan yang dijawab dengan baik oleh Lisa.

    “Kita senang dengan tim penyidik yang sangat kooperatif. Tadi dengan pertanyaan itu, ada 30 pertanyaan dari penyidik terkait dengan laporan video syur yang telah dijawab Lisa Mariana dengan baik,” ungkapnya.

    Menurut Bertua, Lisa adalah korban dari peredaran video porno tersebut. Ia menilai ada pihak lain yang coba memanfaatkannya. Sebab Lisa tidak dalam keadaan sadar ketika video tersebut direkam.

    “Kesimpulan yang sudah saya nyatakan tadi di berita acara, bahwa Lisa Mariana adalah korban dari pada peredaran video syur ini. Dalam hal ini, Lisa Mariana tadi menjelaskan dalam keterangannya di hadapan para penyidik bahwa video syur itu tidak dalam keadaan sadar dilakukannya dan korban dari orang-orang. Itu kelilingnya yang memanfaatkannya,” ujarnya.

    Lisa Meminta Maaf

    Lisa Mariana turut membenarkan atas keterlibatannya dalam video porno itu. Ia juga memohon maaf karena tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

    “Iya betul, maaf ya mohon maaf banget power aku udah abis di atas, tadi aku juga sempet sakit jadi segitu dulu cukup. Kayaknya tadi sudah dijelaskan sama kuasa hukum saya ya, jadi itu saja,” imbuh Lisa.

  • Cerita Ivan Gunawan Putuskan Bertaubat Usai Hilang Arah di Amerika

    Cerita Ivan Gunawan Putuskan Bertaubat Usai Hilang Arah di Amerika

    GELORA.CO –  Ivan Gunawan tengah menjadi sorotan setelah punya sederet cerita unik soal perjalanan spiritualnya hingga naik Haji di 2025 ini. Siapa sangka, kisah itu bermula saat Ivan dan beberapa sahabatnya kehilangan arah saat liburan di Amerika Serikat. 

    Perjalanan spiritual Ivan Gunawan kembali terungkap ketika sang desainer diundang ke podcast Daniel Mananta Network. 

    Dalam kesempatan itu, Daniel Mananta mengaku sangat penasaran dengan titik balik Ivan yang kini dikenal makin religius. 

    “Suatu saat di bulan Desember pas gue ulang tahun, gue jalan sama teman-teman gue nih ke Amerika, kita itu mesen tiketnya itu kayak lama banget di New York sampai udah nggak tahu mau ngapain,” ucap Ivan Gunawan dikutip Selasa (15/7/2025). 

    Ivan bahkan mengaku bosan untuk menambah agenda liburannya ke Paris. Sementara itu, ia tak bisa berkunjung ke Los Angeles (LA), karena kebakaran hebat yang terjadi di wilayah itu beberapa waktu lalu. 

    “Nggak jadi itu kan terselamatkan. Terus pas tiga hari mau pulang, ide gue lah tercetus, ‘udah lah yuk umroh aja’,” lanjutnya. 

    Alih-alih melanjutkan liburannya, pria yang akrab disapa Igun tersebut memantapkan hati untuk umroh ke Tanah Suci. Dia bahkan turut mengajak teman dan beberapa karyawan dalam perjalanan umrahnya. 

    “Jadi gue nyampe dari New York di Jakarta ganti koper, gue berangkatlah umroh,” kata dia.

    Di sisi lain, Ivan mengakui kalau perubahan religiusnya itu timbul dari keputusan random yang kerap diambil dalam hidupnya. Dia sendiri tak menyangka bisa sampai ke tahap ini dalam memperlajari ilmu agama.

    “Hidup gue tuh serandom itu,” tegasnya. 

    Sebelumnya, Igun mengaku kalau dirinya sengaja mencari perjalanan spiritualnya sendiri setelah melewati sederet ujian hidup. 

    Saat itu, desainer 43 tahun ini sengaja tak mengumbar rencana memperdalam agama ke publik. Dia bahkan sempat mencari tahu ajaran agama lain sebelum akhirnya memperdalam Islam. 

    “Oke di KTP gue Islam, tapi gue mencari agama apa sih yang cocok buat gue, tanpa orang ketahui ya, gue nggak peduli apakah gue tau-tau Kristen, Budha, atau gue Hindu, menurut gue itu bukan urusan orang, tapi itu koneksi antara gue sama Tuhan gitu,” pungkasnya.

  • Gawat, Neraka Bocor Alus! 1.000 Orang Tewas Imbas Gelombang Panas di Spanyol

    Gawat, Neraka Bocor Alus! 1.000 Orang Tewas Imbas Gelombang Panas di Spanyol

    GELORA.CO – Lebih dari 1.000 orang meninggal dunia akibat gelombang panas yang menerpa sejumlah wilayah Spanyol beberapa waktu terakhir bak ‘neraka bocor’.

    Kementerian Lingkungan Spanyol melaporkan 1.180 orang tercatat meninggal dunia di seluruh negara itu dalam dua bulan ini. Kurun waktu ini bersamaan dengan periode gelombang panas menerjang.

    Jumlah kematian ini melonjak tajam dari tahun 2024 di periode yang sama, yang hanya mencatat 70 kematian. Peristiwa ini pun menggarisbawahi dampak parah dari peningkatan suhu ekstrem bumi belakangan.

    Menurut data, sebagian besar mereka yang meninggal yaitu berusia 65 tahun ke atas. Lebih dari setengahnya adalah perempuan.

    Wilayah utara Galicia, La Rioja, Asturias, dan Cantabria, yang secara tradisional dikenal mengalami musim panas yang lebih dingin, menjadi daerah-daerah yang paling terdampak.

    Selama beberapa pekan terakhir, Spanyol bergulat dengan panas ekstrem, dengan suhu tercatat mencapai 40 derajat Celsius di sejumlah wilayah.

    Selama kurun waktu data kematian, ada 76 peringatan bahaya untuk panas ekstrem yang dikeluarkan otoritas Spanyol. Padahal, tahun lalu, peringatan bahaya ini tak ada di periode yang sama, demikian dikutip dari The Independent.

    Menurut data Carlos III Health Institute, pada musim panas lalu, terdapat 2.191 kematian akibat panas di Spanyol.

  • Digrebek Ngamar dengan Istri TNI, Oknum Polantas Lubuklinggau Terancam di-PTDH

    Digrebek Ngamar dengan Istri TNI, Oknum Polantas Lubuklinggau Terancam di-PTDH

    GELORA.CO – Brigpol JD, anggota Satlantas Polres Lubuklinggau yang digerebek sedang ngamar dengan istri TNI atau Ibu Persit kini ditahan di tempat khusus (patsus) Polda Sumatera Selatan. Bahkan, JD terancam dipecat tidak hormat dari Polri pada Selasa (15/7/2025).

    Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mukmin Wijaya mengatakan, saat ini yang bersangkutan sudah dipatsus 21 hari ke depan dalam rangka pemeriksaan di Propam dan sidang kode etik. Kapolda Sumsel berkomitmen tidak memberikan toleransi kepada anggota yang melakukan pelanggaran, tidak pandang bulu, dan akan ditindak tegas.

    “Yang bersangkutan JD sudah dipatsus 21 hari ke depan sejak dilimpahkan pada Minggu, 13 Juli 2025,” ujar Nandang.

    Sanksi tegasnya sesuai PerPol No 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Polri. Yang bersangkutan maksimal bisa di Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH). Sedangkan laporan polisi pidananya karena TKP bukan di wilayah hukum kita, maka tetap dikoordinasikan ke Polda Bengkulu.

    “Kapolda tidak menoleransi dan akan menindak tegas segala bentuk pelanggaran berat baik pelanggaran eksternal maupun internal yang dilakukan oknum anggota Polri. Ancaman terberat terhadap JDS bisa sampai PTDH,” katanya.

    Kapolres Lubuklinggau AKBP Adithia Bagus Arjunadi menambahkan penanganan perkara etik oknum polisi sekarang dilakukan di Polda Sumsel. Hukuman yang diterima JD tergantung dari hasil sidang kode etik yang saat ini tengah berlangsung.

    “Terkait hukumannya tergantung dari hasil sidang. Bisa saja demosi hingga PDTH tergantung dari pidananya,” ucapnya.