partai: Gelora

  • Breaking News! Rumah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok Digeruduk Massa

    Breaking News! Rumah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok Digeruduk Massa

    GELORA.CO – Rumah anggota Komisi III DPR RI sekaligus politikus Partai NasDem Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara, digeruduk massa pada Sabtu (30/8/2025) pukul 15.00 WIB.

    Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, massa berdatangan ke rumah Ahmad Sahroni mengendarai sepeda motor. 

    Mereka langsung memasuki gang permukiman di Jalan Swasembada Timur XXII, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Massa langsung berunjuk rasa di depan rumah Ahmad Sahroni.

    Terpantau, massa langsung berkumpul di depan rumah Sahroni dan menyuarakan kekesalan mereka atas ucapan kontroversial politikus Partai NasDem itu. Di sisi lain, rumah Ahmad Sahroni tampak tertutup rapat.

    Pagar hitam tinggi di depan rumah dikunci, sementara di dalam parkirannya hanya ada satu unit mobil terparkir.

    Di dalam halaman parkir itu juga ada seorang pria yang berjaga.

    Setelah berorasi singkat di depan rumah Sahroni, massa pun perlahan-lahan meninggalkan permukiman itu sekitar pukul 15.15 WIB.

    Sosok Ahmad Sahroni belakangan disorot publik lantaran ucapan kontroversialnya di tengah kisruh kenaikan tunjangan DPR RI.

    Dalam salah satu keterangannya, Ahmad Sahroni mengatakan bahwa desakan membubarkan DPR yang banyak dilontarkan masyarakat usai isu kenaikan tunjangan itu adalah hal keliru.

    Sahroni menyebut bahwa desakan itu adalah hal yang tolol.

    “Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita,” kata Sahroni dalam kunjungan kerja di Polda Sumatera Utara, Jumat (22/8/2025) lalu.

    Kekinian, akhirnya Ahmad Sahroni dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI dan kini hanya sebagai anggota.

  • Aktivis Mahasiswa Hindu Sayangkan Anggota DPR Malah WFH Saat Ada Demo

    Aktivis Mahasiswa Hindu Sayangkan Anggota DPR Malah WFH Saat Ada Demo

    GELORA.CO -Aktivis Mahasiswa Hindu, I Nyoman Sugidana menyayangkan sikap anggota DPR yang justru work from home (WFH) saat massa melakukan demonstrasi dalam beberapa hari terakhir di sekitaran Gedung DPR-MPR, Jakarta Pusat.

    Alhasil, massa demonstran justru dibenturkan dengan aparat keamanan yakni pihak kepolisian dan TNI.

    “Para pejabat harusnya lebih mawas diri bahwa demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat adalah buntut dari kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat, bukannya menerima aspirasi dengan baik masyarakat malah dibenturkan dengan aparat keamanan,” jelas Sugidana sapaan akrab I Nyoman Sugidana dalam keterangannya di Jakarta, pada Sabtu, 30 Agustus 2025.

    Lanjut Sugidana, polisi dan rakyat sama-sama menjadi korban yang dipaksa berhadap-hadapan untuk melindungi kepentingan para penguasa

    “Polisi dan rakyat sama-sama masyarakat sipil dan sama-sama menjadi korban dari kesewenangan pembuat kebijakan,” kata Sugidana.

    Oleh sebab itu, Sugi meminta agar para pemangku kebijakan untuk membuat kebijakan yang pro terhadap kepentingan rakyat dan melibatkan partisipasi publik, agar eskalasi kemarahan masyarakat tidak semakin besar yang dapat mengganggu stabilitas politik Indonesia dan memperpanjang catatan konflik antara masyarakat dan aparat keamanan.

    Tidak lupa, pada momen ini Sugidana menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban pengemudi ojek online Affan Kurniawan yang tewas dilindas rantis Brimob.

    “Mabes Polri harus mengevaluasi jajarannya dan menghukum para pelaku sesuai dengan ketentuan Undang Undang,” tutup Sugi.

  • Sam Aliano Menduga Kerusuhan Jakarta Sudah Direncanakan Sebelum Prabowo Dilantik

    Sam Aliano Menduga Kerusuhan Jakarta Sudah Direncanakan Sebelum Prabowo Dilantik

    GELORA.CO –  Sam Aliano seorang pengusaha sekaligus politikus yang sempat viral karena mencalonkan diri sebagai presiden di tahun 2018, tiba-tiba muncul ke ruang publik.

    Sebagai pengusaha yang menjadi bagian dari masyarakat, Sam Aliano merasa resah dengan demo anarkis yang menimbulkan ketakutan dimana-mana.

    “Nurani saya terpanggil untuk menyatakan keprihatinan mendalam atas kerusuhan yang sedang terjadi di negara kita,” kata Sam Aliano, Ketua Umum Partai Rakyat, Sabtu (30/8/2025).

    Menurutnya, di tengah kericuhan aksi dunia usaha terganggu dan ekonomi negara goyang.

    “Dunia usaha terganggu, ekonomi negara goyang, serta warga takut melintas di jalan raya terutama karyawan atau aktivitas perkantoran lainnya,” tutur Ketua Umum Pengusaha Muda Indonesia tersebut.

    Ia mengaku melihat video yang tersebar luas di beberapa media sosial yang memperlihatkan fasilitas umum rusak total dan banyak mobil masyarakat sipil di jalan raya dalam keadaan hangus terbakar. Tidak hanya di Jakarta tapi juga di kota-kota lainnya.

    “Saya melihat seperti kita menonton film horor. Mobil dan motor sipil yang di dalamnya ada ibu dan anak-anak ketakutan berlarian. Bahkan mobil mereka terbakar. Saya berkata ini unjuk rasa apa an? Ini adalah teror yang sangat berbahaya,” jelas.

    Menurutnya, demo berjalan tertib di awal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Namun tiba-tiba digantikan pendemo lain yang anarkis dengan tujuan merusak dan menghancurkan negara.

    “Pemerintah dan aparat keamanan harus tegas dan bergegas. Jangan biarkan mereka bergerilya. Segera tangkap siapapun yang berniat menghancurkan NKRI terutama otak mobilisasi dari dalam dan luar negeri,” pinta Sam Aliano.

    Selain itu, Sam Aliano juga menyoroti tewasnya seorang ojol bernama Affan Kurniawan karena terlindas oleh mobil Brimob.

    Ia berpendapat peristiwa itu bukan sepenuhnya salah pengemudi. Sebab dalam aturan lalu lintas internasional melarang dan menyalahkan seseorang berdiri di tengah jalan raya.

    “Terlebih pada malam hari dimana visibilitas berkurang dan dalam keadaan panik karena ulah anarkis para pendemo sehingga pengemudi Brimob tidak melihat seorang ojol yang tengkurap, sekali lagi tengkurap di tengah jalan raya. Bukti video jelas dan bisa disaksikan,” ucapnya.

    Ia pun mengendus kerusuhan anarkis sudah direncanakan jauh-jauh hari, bahkan sebelum pelantikan Prabowo.

    Dimotori oleh otak penjahat dari luar dan dalam negeri. Artinya rencana ini sudah ada walau seribu maaf dari Prabowo serta Kapolri, tetap ada rusuh dan meski tidak terjadi kematian Affan pengemudi ojol.

    “Kematian Affan membuat rusuh teror itu semakin di atas angin dan melegalkan kebakaran, pemerintah harus tegas dan tangkap siapa saja yang melanggar aturan dan ketertiban umum” kata Sam.

  • Demo di Cirebon Memanas, Mahasiswa hingga Driver Ojol Bertahan di Sekitar DPRD

    Demo di Cirebon Memanas, Mahasiswa hingga Driver Ojol Bertahan di Sekitar DPRD

    GELORA.CO  – Demonstrasi digelar di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (30/8/2025) siang. Demo tersebut merupakan aksi solidaritas atas tewasnya Affan Kurniawan, driver ojek online (ojol) saat demonstrasi di Jakarta. 

    Aksi yang awalnya berlangsung di Mapolresta Cirebon kini meluas ke Kantor DPRD Kabupaten Cirebon. Massa secara sporadis melempari gedung DPRD dengan batu, kayu hingga pipa besi. 

    Kerusakan terjadi di hampir seluruh bagian kantor wakil rakyat tersebut. Selain itu, massa yang marah juga membakar tempat sampah dan pos keamanan. 

    Api bahkan dilemparkan ke arah atap gedung hingga memicu kebakaran di beberapa ruangan. Asap hitam pekat terlihat membubung dari lantai dua kantor DPRD.

    Hingga berita ini diturunkan, massa yang terdiri dari driver ojol, mahasiswa dan pelajar STM masih bertahan di sekitar 

    Situasi di lokasi masih belum sepenuhnya terkendali dan aparat keamanan terus berupaya menenangkan massa serta mengamankan area sekitar

  • Gedung DPRD Cirebon Dirusak dan Dibakar Massa, Isinya Dijarah

    Gedung DPRD Cirebon Dirusak dan Dibakar Massa, Isinya Dijarah

    GELORA.CO – Aksi unjuk rasa gabungan berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berujung kerusuhan besar dan penjaraan, Sabtu (30/8/2025) siang.

    Massa yang semula melakukan orasi di sekitar kawasan Sumber, tiba-tiba merangsek masuk ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon di Jalan Sunan Bonang. Bangunan utama gedung porak-poranda, terbakar, dan seluruh isinya dijarah.

    Pantauan di lapangan, massa yang berjumlah ribuan orang awalnya hanya berkerumun di depan gerbang utama DPRD. Mereka berorasi dengan pengeras suara, menuntut keadilan atas sejumlah persoalan daerah yang dianggap mandek.

    Suasana sempat terkendali meski diwarnai teriakan dan dorongan pagar. Namun sekitar pukul 11.30 WIB, situasi berubah cepat ketika sekelompok massa berhasil mendobrak pintu utama.

    Dalam hitungan menit, gedung yang biasanya menjadi pusat kegiatan wakil rakyat itu diserbu. Jendela-jendela dilempari batu hingga kaca pecah berserakan.

    Asap mulai mengepul dari ruang lobi setelah kursi dan berkas-berkas dokumen dibakar. Api menjalar ke lantai dua, melahap sebagian ruang rapat dan ruang kerja anggota dewan.

    Tidak berhenti sampai di situ, sejumlah orang tampak menjarah isi gedung. Barang-barang berharga seperti komputer, laptop, televisi, proyektor, hingga printer diangkut keluar oleh massa.

    Beberapa kelompok tampak memikul kursi kantor, kulkas, dan unit pendingin ruangan (AC) ke jalan raya. Barang-barang hasil jarahan dibawa dengan sepeda motor, gerobak, bahkan mobil bak terbuka yang diparkir di sekitar lokasi.

    Sekitar pukul 12.15 WIB, api semakin membesar. Plafon gedung ambruk, disertai suara letupan dari instalasi listrik yang terbakar. Asap hitam pekat mengepul tinggi, terlihat hingga radius beberapa kilometer. Jalan Sunan Bonang tertutup total, dipenuhi massa yang masih bertahan sambil menyaksikan kobaran api.

    Hingga pukul 13.00 WIB, api belum sepenuhnya dipadamkan. Petugas pemadam kebakaran yang datang terlambat ke lokasi sempat kesulitan masuk karena terhalang kerumunan.

    Kerusakan di dalam gedung terlihat parah. Hampir seluruh ruang kerja anggota dewan hancur, dokumen penting hangus terbakar, dan peralatan elektronik raib. Gedung DPRD Kabupaten Cirebon yang baru direnovasi beberapa tahun lalu itu kini hanya menyisakan puing-puing, arang kayu, dan besi berkarat.

    Suasana di sekitar Kecamatan Sumber pada Sabtu sore masih mencekam. Jalanan dijaga ketat aparat, sementara sisa asap dari kebakaran gedung DPRD masih mengepul.

    Warga memilih menghindari kawasan itu, meninggalkan pusat kota yang biasanya ramai pada akhir pekan menjadi lengang dan penuh ketegangan.

  • 16 halte Transjakarta alami kerusakan dan vandalisme pascademo

    16 halte Transjakarta alami kerusakan dan vandalisme pascademo

    Jakarta (ANTARA) – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengatakan terdapat 16 halte yang dirusak dan mengalami vandalisme selama berlangsungnya demonstrasi di Jakarta pada Jumat (29/8).

    “Terdapat 16 halte yang dirusak dan mengalami vandalisme,” kata Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani kepada wartawan di Jakarta, Sabtu.

    Dia merinci 16 halte tersebut, yakni Halte Bendungan Hilir, Halte Kwitang, Halte Kampung Melayu, Halte Kramat Sentiong, Halte Bidara Cina, Halte Cililitan, Halte Semanggi, Halte Petamburan, dan Halte Widya Candra Telkomsel.

    Lalu, Halte Jatinegara, Halte Kejaksaan Agung, Halte Matraman Baru, Halte Pemuda Pramuka, Halte Masjid Agung, Halte Non BRT Gelora Bung Karno 1, dan Halte Non BRT Polda Metro Jaya 1.

    Selain itu, Transjakarta juga mencatat enam halte yang dibakar oknum tak bertanggung jawab saat aksi unjuk rasa di Jakarta.

    Keenam halte itu, yakni Halte Polda Metro Jaya, Halte Senen Toyota Rangga, Halte Sentral Senen, Halte Senayan Bank DKI, Halte Gerbang Pemuda, dan Halte Bundaran Senayan.

    Dengan demikian, seluruh informasi layanan Transjakarta akan diperbaharui di aplikasi TJ: Transjakarta dan sosial media Transjakarta.

    Pihaknya pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama saling menjaga fasilitas publik sehingga manfaatnya bisa terus dirasakan oleh banyak orang.

    Sementara itu, Transjakarta melaporkan saat ini Koridor 11 Pulo Gebang-Kampung Melayu dan Mikrotrans sudah kembali beroperasi pascademonstrasi yang terjadi pada Jumat (29/8).

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cerita Pedemo di Polda Metro Jaya: Keadilan Harus Ditegakkan!
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Agustus 2025

    Cerita Pedemo di Polda Metro Jaya: Keadilan Harus Ditegakkan! Megapolitan 29 Agustus 2025

    Cerita Pedemo di Polda Metro Jaya: Keadilan Harus Ditegakkan!
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Demo di Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025) menuai cerita bagi Naya (19), mahasiswi salah satu universitas swasta di Jakarta.
    Naya mengatakan dirinya terpaksa melarikan diri dari titik demo di Polda Metro Jaya. Ia kemudian mengendarai motor yang diparkir di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) menuju Halte Atletik di Jalan Asia Afrika.
    Saat ditemui
    Kompas.com
    , bagian kulit di bawah mata Naya tampak diolesi pasta gigi untuk meredakan rasa perih akibat gas air mata yang ditembakkan polisi guna membubarkan massa.
    “Kita lagi cari teman kita, kita enggak tahu harus ke mana. Ini hujan gede jadi kita ke sini aja. Nunggu teman-teman yang lain,” ujarnya saat ditemui di Halte Atletik, Jumat.
    Sementara itu, mahasiswa lainnya, Rafa (19), yang berada di lokasi yang sama dengan Naya mengaku melihat polisi dengan kendaraan taktis dan motor berpatroli di sekitar Senayan Park (SPARK) sambil menembakkan gas air mata.
    “Mereka (polisi) masih ngejar gitu (pakai mobil sama motor). Kita terpencar padahal tadinya kita duduk barengan. Karena panik ya,” ucapnya.
    Naya dan Rafa yang berasal dari kampus yang sama ini mengaku sempat panik. Namun, keduanya menegaskan tidak kapok untuk kembali ikut dalam demo untuk menuntut sebuah keadilan.
    “Enggak (kapok) sih sebelum keadilan ditegakkan gitu, belum ada apa-apanya ini,” jelasnya.
    Pantauan
    Kompas.com
     sekitar pukul 19.30 WIB, polisi dengan kendaraan taktis dan motor terlihat menembakkan gas air mata di Jalan Gerbang Pemuda, atau sekitaran Senayan Park (SPARK).
    Massa aksi pun berhamburan dari arah Jalan Gatot Subroto menuju SPARK, lalu terus berlarian ke Jalan Asia Afrika hingga sekitar Hotel Fairmont.
    Dalam situasi itu, terlihat seorang pengemudi ojek
    online
    memberikan tumpangan kepada massa aksi yang lari akibat dihalau polisi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ahmad Sahroni Dikabarkan “Kabur” ke Singapura, di Tengah Ramainya Aksi Demo

    Ahmad Sahroni Dikabarkan “Kabur” ke Singapura, di Tengah Ramainya Aksi Demo

    GELORA.CO –   Di tengah panasnya situasi unjuk rasa di Jakarta dan sejumlah daerah di Indonesia, terhadap kelakuan anggota DPR RI, keberadaan Ahmad Sahroni disorot.

    Anggota DPR RI fraksi Partai NasDem itu dikabarkan ‘kabur’ ke Singapura sejak 27 Agustus 2025. Padahal, aksi unjuk rasa sejumlah elemen sedang terjadi di tanggal tersebut.

    Dugaan ‘kaburnya’ Ahmad Sahroni ke Singapura itu sempat tertangkap kamera warga, saat sang anggota dewan yang terhormat itu berada di bandara.

    Melansir postingan akun X @senjatanuklir, ia membagikan tangkapan layar chat berisi informasi dari rekannya tentang keberadaan Sahroni.

    “Sahroni udah gak di Indo dari 2 hari lalu,” demikian isi pesan pada Jumat, 29 Agustus 2025.

    Warga tersebut mengaku terkahir kali melihat Ahmad Sahroni di Singapura. Namun demikian, ia tak mengetahui, apakah Ahmad Sahroni sudah berpindah lokasi atau belum.

    “Singapura terakhir, gak tau kalo pindah lagi,” sambungnya.

    Sementara itu, dalam postingan @akun_buat_marah, terlihat foto Ahmad Sahroni saat sedang menunggu pesawat di bandara.

    Dia tampak duduk di kursi sambil mengenakan earphone dan bermain ponsel.

    Politisi NasDem itu tampil santai dalam balutan jaket cokelat dan topi hitam.

    “Sahroni kabur nih ke SG (Singapura),”  tulisnya.

    Dugaan ‘kaburnya’ Ahmad Sahroni ke Singapura, semakin diperkuat dengan unggahan influencer sekaligus founder Malaka Project, Ferry Irwandi.

    Ferry pun menduga jika Ahmad Sahroni kabur ke Singapura.

    Hal itu disampaikan Ferry Irwandi dalam unggahan di akun Instagram pribadinya seraya mengunggah foto politikus Partai Nasdem tersebut.

    Di foto itu sosok tersebut terlihat memakai topi dan jaket.

    Sosok diduga Ahmad Sahroni itu tampak tengah duduk di sebuah ruang tunggu.

    Dalam tulisan yang ada di foto tersebut, dikatakan sosok yang diduga Ahmad Sahroni itu hendak pergi ke Singapura.

    “Kalau ini benar, maka orang ini sama pengecut dan rendahnya dengan katak bhizzer.

    Mau kabur sejauh apapun, warga sipil akan selalu ada dimanapun.

    Hadapi kausalitas yang anda sudah lahirkan bukan kabur.

    Sekali lagi jika ini benar, Kami tidak sudi diwakili pengecut bermental culun seperti anda,” tulis Ferry Irwandi.

    Sebelumnya, Ahmad Sahroni resmi dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Dia dimutasi menjadi anggota Komisi I.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari Ahmad Sahroni.

  • Ojol Tewas Dilindas, Oknum Polisi Makan Mewah Habiskan Rp 11 Juta

    Ojol Tewas Dilindas, Oknum Polisi Makan Mewah Habiskan Rp 11 Juta

    GELORA.CO –  Usai tragedi seorang driver ojek online (ojol) tewas terlindas mobil rantis Brimob, beredar foto diduga sekelompok oknum polisi yang justru “pesta” di tengah penderitaan rakyat Indonesia.

    Foto tersebut diunggah oleh akun Instagram @amania.id yang memperlihatkan sekelompok oknum polisi asyik makan-makan usai bertugas dalam menjaga aksi demo di depan gedung DPR RI.

    Bahkan lewat foto tersebut, oknum polisi itu menuliskan caption bahwa makan-makan itu untuk membuat mereka lebih berenergi menjaga di depan gedung DPR RI.

    Foto itu pun memperlihatkan raut wajah bahagia di antara mereka ketika makan-makan lengkap dengan seragam.

    “Biar besok di DPR full power,” caption pada foto yang diunggah ulang oleh akun X @ambreuliu, Jumat 29 Agustus 2025.

    Selain foto tersebut, ada pula foto bill atau kertas tagihan yang memperlihatkan jumlah uang yang dihabiskan sekelompok polisi itu untuk makan-makan usai menjaga aksi demo di depan gedung DPR RI.

    Bukan main, mereka menghabiskan lebih dari Rp 11 juta untuk makan-makan setelah bertugas menjaga aksi demo di depan gedung DPR RI.

    “Nih yang katanya mengayomi rakyat, tahunya malah ketawa-ketiwi di saat kondisi carut-marut begini. GWS deh parcok, benar-benar dzalim banget lu pada,” ujar akun X yang mengunggah foto tersebut.

    Nih yg katanya mengayomi rakyat, tau2nya malah ketawa ketiwi disaat kondisi carut marut begini. Gws deh parcok. Bener2 dzalim banget lu pada. pic.twitter.com/KcefVMVnem

    — Ambroo (@ambreuliu) August 29, 2025

    Sejumlah warganet pun semakin kesal melihat tingkah sekelompok polisi tersebut yang justru seolah bersenang-senang di kala ada seorang rakyat tewas secara tragis akibat ulah kelompoknya.

    “Si manusia bangsat pemakan uang haram, itu uang pajak gue sama orang-orang dibuat makan-makan gak jelas cok,” kata @itsaale***.

    “Gilee majikan kalian yang makannya ada Rp 20 sampai Rp 30 ribu sehari. Eh lo para babu makan enak dan ngabisin segitu banyaknya untuk sekali makan. Gak tahu diri. Makan-makan dari duit rakyat, kok gak ada malu sih! Dikira keren kali upload kayak gitu, najis!” kata @pcyloe***.

    “Rakyat yang nge gaji lu pada kaga ikhlas anj, makanan haram yg lo makan tai,” ujar @yogurt***.

  • Pengamat Sebut Prabowo Sedang Takut karena Rakyat Marah

    Pengamat Sebut Prabowo Sedang Takut karena Rakyat Marah

    GELORA.CO – DIREKTUR Eksekutif PARA Syndicate Virdika Rizky Utama mengatakan Presiden Prabowo Subianto sedang ketakutan ketika meminta masyarakat untuk percaya dengan pemerintah yang dipimpinnya. Menurut Virdika, permintaan itu merupakan perintah Prabowo yang lahir dari ketakutan karena pemerintahannya sedang goyah.  

    “Prabowo tahu publik sedang marah, sedang bertanya, sedang menuntut. Dia takut kalau kemarahan itu berubah jadi delegitimasi,” ujar dia saat dihubungi pada Jumat, 29 Agustus 2025.

    Menurut Virdika, kepercayaan masyarakat tidak bisa diminta. Kepercayaan masyarakat harus dibangun melalui pengakuan kesalahan dan transparansi. Namun, Prabowo justru memberikan narasi stabilitas. “Stabilitas yang dipaksakan itu rapuh banget. Dia berdiri di atas pengendalian narasi, bukan pengakuan realitas,” ujar dia. 

    Virdika merasa terganggu dengan cara Prabowo menyampaikan belasungkawa. Prabowo mengaku kecewa dan terkejut atas tragedi pengemudi ojol dilindas rantis Brimob. Menurut Virdika, Prabowo seharusnya meminta maaf karena gagal melindungi warganya.

    “Permintaan maaf adalah bentuk paling dasar dari tanggung jawab. Tapi Prabowo tidak memilih itu. Dia memilih untuk tetap berada di posisi netral, seolah-olah dia hanya pengamat, bukan pelaku,” kata dia. 

    Bagi Virdika, belasungkawa tanpa maaf itu kosong. Bila tidak meminta maaf maka Prabowo sedang menolak untuk mengakui bahwa ada yang rusak secara struktural. 

    “Hal itu berbahaya. Karena kalau negara tidak bisa mengakui kesalahan, maka kekerasan akan terus jadi bagian dari cara kerja, ” kata dia. 

    Prabowo sebelumnya mengimbau masyarakat waspada terhadap kelompok yang ingin situasi tetap kaos atau kacau. Dia meminta masyarakat percaya kepada pemerintah. 

    “Saya mengimbau kepada seluruh bangsa Indonesia untuk selalu waspada terhadap unsur-unsur yang selalu ingin huru-hara, yang ingin kaos,” kata dia dalam keterangan pers di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, 29 Agustus 2025.

    Prabowo juga tidak meminta maaf atas tragedi pengemudi ojek online dilindas rantis Brimob saat berlangsungnya demonstrasi kemarin. Dia hanya menyampaikan duka cita dan belasungkawa atas peristiwa itu.  

    Prabowo mengaku kaget dan kecewa dengan tindakan petugas tadi malam. Dia sudah memerintahkan untuk mengusut tuntas kasus itu. “Harus juga transparan,” kata dia. 

    Prabowo juga meminta petugas-petugas yang terlibat harus bertanggung jawab. Bila ditemukan melanggar aturan, Prabowo akan mengambil tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku. 

    Pengemudi ojol bernama Affan Kurniawan meninggal akibat dilindas kendaraan taktis atau rantis milik Brimob Polda Metro Jaya. Insiden ini terjadi saat polisi menghalau massa demonstrasi pada Kamis, 28 Agustus 2025, di kawasan Rumah Susun Bendungan Hilir II, Jakarta Pusat.

    Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf atas kejadian itu. Ia menyebut musibah ini akan menjadi evaluasi untuk kepolisian dalam bertugas. “Kami akan menindaklanjuti peristiwa yang terjadi. Saya minta maaf kepada keluarga korban dan seluruh keluarga besar ojek online atas musibah yang terjadi,” ucap Sigit di depan ruang jenazah RSCM pada Jumat dini hari.