partai: Gelora

  • Situasi Makin Genting, Habib Rizieq Minta Umat Tunggu Komando Ulama: Siap Turun??

    Situasi Makin Genting, Habib Rizieq Minta Umat Tunggu Komando Ulama: Siap Turun??

    GELORA.CO –  Imam Besar Front Persaudaraan Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab angkat bicara terkait aksi demonstrasi yang berujung anarkisme dalam beberapa hari terakhir pasca tewasnya driver ojol Affan Kurniawan.

    Ia mengimbau masyarakat untuk menahan diri dan tidak bergerak sebelum ada instruksi atau komando dari para ulama di tengah kondisi Indonesia yang semakin genting.

    “Jangan bergerak melakukan apa pun sebelum ada komando dari ulama. Tapi, kalau komando dari ulama sudah datang, keadaan sudah betul-betul darurat, negara ini sudah tidak bisa diatasi lagi oleh siapa pun kecuali oleh umat,” kata Habib Rizieq.

    Hal itu disampaikan ulama kondang ini saat peringatan Maulid Nabi Muhammad dan Haul ke 15 Alhabib Syech bin Ali bin Sholeh Aljufri, di Jakarta Timur, Sabtu 30 Agustus 2025.

    “Maka itu saya mau tanya, kalau dikomandokan oleh ulama siap turun? Siap jaga Jakarta? Siap jaga Indonesia” tanya Habib Rizieq.

    Sontak para Jemaah kompak menyatakan kesiapannya. “Siap..,” ucap para Jemaah.

    Sebagai informasi, aksi massa semakin brutal khususnya dalam dua hari terakhir. Tak hanya unjuk rasa, berbagai tindak anarkisme juga berlangsung disejumlah wilayah di Indonesia, khususnya di Jakarta.

    Aksi ini bermula dari kekecewaan masyarakat terhadap kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR RI di tengah ekonomi dan daya beli yang terus menurun.

    Sikap para wakil rakyat juga dinilai tak berempati bahkan dinilai mengejek kondisi rakyat yang semakin terjepit ekonomi.

    Amarah masyarakat dan sejumlah elemen lainnya memuncak pasca tewasnya Affan Kurniawan yang ditabrak dan dilindas mobil rantis Brimob di wilayah Pejompongan, Jakarta Barat.

    Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengingatkan para elite politik, pejabat negara, anggota legislatif, dan para pengambil kebijakan untuk lebih sensitif terhadap aspirasi masyarakat dengan perilaku yang santun, kesederhanaan, dan kepedulian yang tinggi kepada masyarakat.

    “Kami meminta para elit politik untuk lebih mawas diri, melakukan introspeksi, dan tidak melukai hati rakyat. Publik membutuhkan keteladanan para pemimpinnya, terutama para wakil rakyat yang telah diberikan mandat dengan tulus.”

    Seluruh pihak, juga diingatkan untuk menahan diri dan menghentikan semua bentuk tindak kekerasan yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

    “Semua pihak hendaknya mengutamakan kepentingan bangsa dan negara sebagai fondasi dan modal membangun Indonesia sebagai negara yang maju, berdaulat, bermartabat, adil, makmur, dan sejahtera,” tulis PP Muhammadiyah, Sabtu (30/8/2025)

  • Hingga Minggu malam, lalu lintas depan DPR masih ditutup

    Hingga Minggu malam, lalu lintas depan DPR masih ditutup

    Jakarta (ANTARA) – Akses lalu lintas di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI di Senayan, Jakarta Pusat, hingga Minggu malam masih ditutup, meski tidak terlihat ada aktivitas massa di lokasi tersebut.

    Penutupan dilakukan oleh Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya di Jalan Gatot Subroto dari arah Semanggi menuju Slipi serta di Jalan Gerbang Pemuda menuju Slipi.

    Setidaknya ada delapan personel Kepolisian berjaga di pertigaan menuju Jalan Gatot Subroto, tepat di bawah jembatan layang (flyover) Gerbang Pemuda sejak pukul 18.00 WIB.

    Jalan ditutup menggunakan sepeda motor dinas yang diparkir melintang di tengah jalur sehingga pengendara dialihkan ke ruas jalan lain.

    Beberapa pengendara sempat mengarah ke jalan tersebut, namun diimbau oleh personel Kepolisian untuk melewati Jalan Gerbang Pemuda di depan pintu 10 Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).

    Tak hanya pengendara, awak media yang ingin melintasi Jalan Gatot Subroto untuk memantau situasi terkini di depan Gedung Parlemen juga tidak diperkenankan mendekat maupun melintasi blokade tersebut.

    Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Area Mapolres Metro Bekasi Kota Mulai Gelap

    Area Mapolres Metro Bekasi Kota Mulai Gelap

    GELORA.CO -Lampu penerangan jalan di depan Mapolres Metro Bekasi Kota, Medansatria, Kota Bekasi mulai dipadamkan, Minggu, 31 Agustus 2025 malam.

    Lampu penerangan jalan di depan Mapolres Metro Bekasi Kota mulai dipadamkan pukul 19.30 WIB di dua sisi jalur, baik yang mengarah ke Kranji, maupun mengarah ke Summarecon Bekasi.

    Tak lama setelah dipadamkan, ratusan massa dari arah Kranji kembali melakukan penyerangan. Bahkan massa sempat menembakkan petasan ke arah petugas.

    Tak butuh lama, petugas kepolisian yang mayoritas menggunakan pakaian sipil ini langsung membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata.

    Petugas juga menembakkan gas air mata ke jalan arah Summarecon Bekasi.

    Hingga pukul 19.45 WIB, petugas kepolisian masih melakukan penyisiran. Jalanan depan Mapolres pun belum bisa dilalui kendaraan.

  • Massa Mulai Serang Mapolres Metro Bekasi Kota Jelang Magrib

    Massa Mulai Serang Mapolres Metro Bekasi Kota Jelang Magrib

    GELORA.CO -Eskalasi massa di depan Mapolres Metro Bekasi Kota meningkat pada Minggu petang, 31 Agustus 2025.

    Pantauan RMOL sekitar pukul 17.20 WIB, ratusan pemuda datang secara bersama-sama ke Mapolres Metro Bekasi Kota. Mereka langsung melakukan penyerangan ke arah Mapolres.

    Belum jelas asal dari kelompok pemuda ini. Tak ada atribut khusus yang dipakai massa terafiliasi dengan organisasi tertentu.

    Jelang waktu Magrib, massa masih terus menyerang petugas dengan melemparkan bebatuan.

    Sementara itu, aparat kepolisian terpantau berusaha menghalau massa agar tidak masuk ke area Mapolresta. Gas air mata pun sempat ditembakkan aparat untuk membubarkan mereka.

    Hingga pukul 17.50 WIB, massa masih terus melakukan penyerangan. Beberapa orang terlihat diamankan petugas kepolisian

  • Ahmad Sahroni Murka! Dua Rumah Dijarah Massa, Siap Tempuh Jalur Hukum

    Ahmad Sahroni Murka! Dua Rumah Dijarah Massa, Siap Tempuh Jalur Hukum

    GELORA.CO – Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni, akhirnya buka suara setelah dua rumah pribadinya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi sasaran penjarahan massa pada Sabtu (30/8/2025) malam.

    Peristiwa ini terjadi setelah demonstrasi di depan Gedung DPR RI berujung ricuh. Massa yang tak terkendali menyerbu kediaman Sahroni dan merusak sejumlah fasilitas.

    Dalam pernyataannya yang disampaikan melalui media sosial, Sahroni mengecam keras tindakan massa tersebut. Ia menegaskan bahwa keselamatan keluarga dan keamanan properti pribadi harus dijaga. 

    Ia menambahkan, aksi penjarahan merupakan bentuk pelanggaran hukum yang tidak dapat dibiarkan begitu saja.

    Sahroni menegaskan bakal membawa kasus ini ke ranah hukum agar para pelaku dapat dimintai pertanggungjawaban atas kerusakan serta hilangnya barang-barang di rumahnya.

    Dia juga berharap pihak berwenang segera mengusut tuntas insiden tersebut agar peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang.

    Melalui akun media sosial pribadinya, Sahroni meluapkan kekecewaan mendalam.

    “Kalau kecewa sama saya, ya hadapi saya. Jangan tempat tinggal saya dan barang-barang keluarga saya!!!” tulis Sahroni.

    Ia juga menyebut tidak akan tinggal diam. “Saya, Ahmad Sahroni. Dengan ini tidak menerima penjarahan dan akan membawa hal ini ke ranah hukum,” tegasnya.

    Dalam unggahan lainnya, Sahroni menulis, “Ya Allah.. kenapa jadi sampai kayak gini ???????,” ia juga menyebut pelaku dengan kata-kata keras: “Bedebah kalian, mainnya penjarahan!!!”

    Insiden penyerangan rumah pribadi legislator NasDem tersebut terjadi hanya beberapa jam setelah aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI berakhir ricuh. 

    Massa yang tersulut emosi menyerbu dua kediaman Sahroni sekaligus, merusak fasilitas, serta menjarah berbagai barang mewah.

  • Ahmad Khozinudin Prediksi Rumah Jokowi di Solo Bisa Jadi Target Berikutnya

    Ahmad Khozinudin Prediksi Rumah Jokowi di Solo Bisa Jadi Target Berikutnya

    GELORA.CO –  Ahmad Khozinudin, buka suara terkait viralnya penjarahan rumah sejumlah pejabat dan selebritis usai gelombang aksi massa semakin tak terkendali.

    Ia menilai situasi yang terjadi mencerminkan kemarahan publik yang sudah tak terbendung.

    Dikatakan Ahmad, warganet kini tidak lagi fokus pada demo di gedung DPR atau kantor polisi.

    “Sosial media ramai, bukan lagi mengabarkan demo ke gedung DPR atau kantor Polisi. Hari ini, video viral hilir mudik mengabarkan sejumlah penjarahan di rumah pejabat publik,” ujar Ahmad kepada fajar.co.id, Minggu (31/8/2025).

    Pengacara Roy Suryo ini menyebut, rumah Ahmad Sahroni menjadi lokasi pertama yang diserbu massa. Barang-barang mewah politisi yang dikenal sebagai Crazy Rich Priok itu dijarah habis.

    “Sejumlah aset milik ‘Crazy Rich’ Priok dijarah. Dari jam mahal Richard Mill, tas mewah Luis Vitton, hingga Robot Iron Man,” bebernya.

    Tak hanya itu, Ahmad menambahkan, brankas berisi uang rupiah hingga mata uang asing pun dihamburkan dan dibagi kepada massa.

    Mobil-mobil mewah Sahroni ikut dirusak. Bahkan, ada yang nekat berenang di kolam renang rumah anggota DPR dari NasDem tersebut.

    Lebih jauh, ia menyinggung hal yang menurutnya memalukan, yakni penjarahan koleksi pribadi yang bersifat sensitif.

    “Ada yang menjarah sejumlah CD Porno koleksi Anggora Dewan dari Nasdem ini. Bahkan, ijazah ‘tolol’ kebanggaannya, dengan nilai mayoritas 6 (mewah) turut dijarah dan dipamerkan kepada publik,” sindirnya.

    Ahmad mengatakan, Sahroni marah besar setelah mengetahui rumahnya ludes dijarah. Namun, ia meyakini bila Sahroni tidak kabur, nyawanya pun bisa ikut terancam.

    “Dari tempat kabur, Sahroni marah-marah gak karuan. Marah, karena barangnya dijarah. Padahal, klo dia tidak kabur, kuat dugaan nyawa Sahroni pun bakal ‘dijarah’ massa,” tegasnya.

    Peristiwa serupa, lanjut Ahmad, juga menimpa rumah Eko Patrio. Kediaman anggota DPR dari PAN itu hancur berantakan.

    “Rumah yang menjadi simbol kemewahan sekaligus kesombongan Aleg PAN ini, turut diluluhlantakkan. Nyaris tak bersisa, kecuali lantai, dinding dan langit-langit rumah yang tak bisa dijarah,” kata Ahmad.

    Tidak berhenti di situ, rumah Uya Kuya pun tak luput dari amukan massa. Semua harta benda diangkut hingga hewan peliharaan ikut raib.

    “Semua diangkut, hingga kucing Uya Kuya juga dibawa massa,” ungkap Ahmad.

    Ia menambahkan, Uya Kuya hanya bisa pasrah menyaksikan rumahnya hancur melalui media sosial.

    “Mau melawan? Siapa yang mau dilawan? Berani melawan massa yang jumlahnya tak bisa dihitung?” timpalnya.

    Sastrawan politik ini juga mengungkap, kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani di Bintaro menjadi sasaran. Ia menyindir ironi situasi ini.

    “Ustadzah yang memberikan nasehat, dibalik harta kita ada hak orang lain, kini wejangan dan tausiah itu dipraktikan oleh massa. Dibalik harta Ibu Menteri Kekurangan, ada hak rakyat, maka massa mengesahkan UU perampasan aset, untuk mengambil hak rakyat dari harta pejabat. Tak terkecuali rumah Sri Mulyani,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Ahmad memprediksi rumah siapa lagi yang akan jadi target berikutnya.

    “Entah, rumah siapa lagi yang menjadi target. Kabarnya, rumah Jokowi di Solo hari ini juga akan didemo. Mungkin saja, kembali berujung penjarahan,” terangnya.

    Ia menyoroti reaksi publik di media sosial yang justru mendukung aksi ini.

    “Anehnya, mayoritas Netizen berkomentar bangga dan bahagia. Bangga, pada keberanian massa yang mengesahkan RUU perampasan aset, yang tak kunjung disahkan oleh DPR. Bahagia, menyaksikan kekayaan wakil rakyat diambil kembali secara paksa oleh rakyat,” tandasnya.

    Ahmad bilang, massa terlihat begitu percaya diri dan tanpa rasa takut saat menjarah.

    “Saat menjarah, massa terlihat gembira dan bersuka cita. Tak ada sedikitpun wajah takut. Anggota TNI yang ada di TKP, hanya bisa angkat tangan. Anggota Polisi? Apa lagi,” kuncinya.

  • Ketum Parpol Sepakat Pecat Anggota DPR Bermasalah Mulai 1 September

    Ketum Parpol Sepakat Pecat Anggota DPR Bermasalah Mulai 1 September

    GELORA.CO – Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan kesepakatan para ketua umum partai politik untuk mengambil langkah tegas terhadap anggota DPR yang dinilai bermasalah. 

    Mulai 1 September 2025, sejumlah anggota DPR dicabut keanggotaannya oleh partai masing-masing sebagai bentuk komitmen menjaga integritas wakil rakyat.

    “Saya mendapatkan laporan dari para Ketua Umum Partai Politik, bahwa mereka telah mengambil langkah tegas terhadap anggota DPR masing-masing terhitung 1 September 2025 yaitu terhadap anggota DPR masing-masing yang mungkin telah menyampaikan pernyataan-pernyataan yang keliru,” ujar Prabowo dalam keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, 31 Agustus 2025.

    Selain itu, pimpinan DPR juga dikabarkan akan meninjau ulang sejumlah kebijakan yang selama ini menuai sorotan publik, mulai dari besaran tunjangan hingga penghentian sementara kunjungan kerja ke luar negeri.

    “Para pimpinan DPR bersama ketua umum partai politik telah menyampaikan bahwa seluruh anggota DPR harus selalu peka dan berpihak pada kepentingan rakyat,” lanjut Prabowo.

    Sebelum pernyataan Prabowo disampaikan, Partai Nasdem telah resmi menonaktifkan dua kadernya, Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, yang terpilih menjadi anggota DPR RI. 

    Keputusan itu diumumkan langsung oleh Ketua Umum Nasdem Surya Paloh bersama Sekjen Hermawi Taslim pada Minggu siang.

    Langkah serupa juga ditempuh Partai Amanat Nasional (PAN). Beberapa jam setelah pengumuman Nasdem, PAN menyatakan mencopot dua anggotanya, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio dan Surya Utama alias Uya Kuya, dari kursi DPR RI.

    Keputusan tersebut diteken langsung oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bersama Sekjen PAN Viva Yoga Mauladi.

  • Akses Jalan Belakang DPR Dijaga Ketat, Lalu Lintas Ramai Lancar

    Akses Jalan Belakang DPR Dijaga Ketat, Lalu Lintas Ramai Lancar

    Bisnis.com, JAKARTA — Akses Jalan Gelora dekat Gedung DPR RI, Jakarta Pusat masih dijaga ketat oleh barikade Brigade Mobile (Brimob) Polri pada Minggu (31/8/2025) sore.

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi per pukul 15.00 WIB, pasukan bertameng Polisi membentang di kedua ruas jalan arah ke Jalan Tentara Pelajar maupun ke Jalan Asia Afrika.

    Akses Jalan Gelora tampak tertutup untuk kendaraan roda empat, kendati terdapat kendaraan roda dua yang diperbolehkan melintas.

    Sementara itu, lalu lintas di sekitar Kompleks Parlemen Senayan terpantau ramai lancar. Jalan Gerbang Pemuda ramai dilintasi oleh mobil maupun motor di kedua sisi.

    Namun, pengendara dari arah Gedung TVRI atau Palmerah saat ini hanya bisa lewat jalan layang ke arah Cawang, sebab jalur ke kiri menuju Gatot Subroto ditutup.

    Demikian pula dengan ruas Jalan Gerbang Pemuda arah sebaliknya, yang mana pengendara diarahkan menghindari Jalan Gelora, tetapi dapat belok kiri ke arah Blok M.

    Adapun, rangkaian unjuk rasa meletup di sejumlah daerah di Tanah Air hingga Minggu dini hari. Di Jakarta, sejumlah titik menjadi pusat unjuk rasa yakni Gedung DPR RI, Mako Brimob Kwitang, Polda Metro Jaya dan sempat meluas ke berbagai wilayah.

    Tak hanya di Jakarta, unjuk rasa daerah lain seperti Surabaya, Makassar, Bali dan beberapa daerah lainnya turut memanas.

    Tuntutan masyarakat menyangkut tunjangan jumbo anggota DPR RI dan tanggung jawab atas pernyataan kontroversial anggota dewan, tindakan represif aparat selama unjuk rasa, hingga kepastian hukum bagi pelaku pelindas pengendara ojek daring Affan Kurniawan hingga meregang nyawa.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto juga telah menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Affan Kurniawan dalam keterangan pers di kediamannya, Hambalang, Bogor, Jumat (29/8/2025).

    “Atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia, saya mengucapkan turut berduka cita dan menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Saya sangat prihatin dan sangat sedih terjadi peristiwa ini. Pemerintah akan menjamin kehidupan keluarganya, serta memberikan perhatian khusus kepada baik orang tuanya, adik-adik, dan kakak-kakaknya,” ujar Prabowo.

  • Geger! Massa Temukan Koleksi Kaset Film Dewasa Saat Menjarah Rumah Sahroni

    Geger! Massa Temukan Koleksi Kaset Film Dewasa Saat Menjarah Rumah Sahroni

    GELORA.CO – Rumah anggota DPR RI Ahmad Sahroni di Tanjung Priok dijarah massa pada Sabtu (30/8/2025).

    Selain membawa barang-barang berharga, massa juga menemukan koleksi kaset film dewasa di rumah Roni.

    Dalam video yang beredar, tampak massa menemukan banyak kaset film dewasa.

    Koleksi kaset film dewasa itu tersusun rapi di dalam sebuah box.

    Di atas tumpukan kaset itu terdapat bra hitam.

    “POV ngejarah rumah Ahmad Sahroni dapat kaset B*, sama *H *H nya,” ucap perekam video.

    Tak hanya itu, massa juga menemukan mainan seks berbentuk alat kelamin pria berwana hitam.

    Video itupun mendapat banyak komentar dari para warganet X.

    @diapandu**** “Kerugian materinya mah kaga seberapa, kerugian morilnya smp mati ini wkwkwkwkwkwk”

    @andipraset**** “Wooooyyyy sudah wooyyy (posting isak aja udah tes medis) bangkeee sakit perut ketawa liat ginian”

    @wsf_*** “Pantesan gak kerja. Kebanyakan mainin kon**** sih sampek  gak punya otak.”

    @unstable_l**** “aowkwkw selain don** ternyata Syahroni sang*** ya ges aowkwkw tua tua do****”

  • Tas LV, Jam Richard Mille Rp11,7 M, Sertifikat Tanah hingga PS 5

    Tas LV, Jam Richard Mille Rp11,7 M, Sertifikat Tanah hingga PS 5

    GELORA.CO – Rumah mewah milik Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ahmad Sahroni di Jalan Swasembada Timur XXII, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, porak poranda.

    Warga menggeruduk dari sore hingga malam, pada Sabtu (30/8/2025).

    Amukan warga tak hanya merobohkan pagar rumah dan merusak mobil mewah, tetapi juga menjarah seisi rumah politisi berjuluk Crazy Rich Tanjung Priok itu.

    Berbagai barang berharga di dalam rumah tersebut lenyap dijarah massa.

    Mulai dari tas bermerk, jam, drone, laptop, bahkan ijazah sekolah Sahroni pun turut digondol massa.

    Menjarah adalah tindakan merebut dan merampas milik orang lain secara paksa, biasanya terjadi dalam situasi kacau.

    Hal tersebut diketahui dari unggahan netizen di media sosial X.

    Sejumlah warganet mengunggah momen warga berhasil mengambil beragam barang berharga dan barang mewah dari dalam rumah Sahroni.

    Ada seorang warga yang mendapat jam tangah mewah Richard Mille dari rumah politikus partai NasDem itu.

    Jam tangan tersebut diduga adalah Richard Mille RM 40-01 McLaren Speedtail.

    Ditelusuri di situs resmi Richard Mille, jam tangan tersebut memiliki nilai harga mencapai Rp11,7 miliar.

    Tak hanya jam tangan, ada juga warga yang mengambil tas merek Hermes hingga Louis Vuitton atau LV.

    Selain itu, warga juga menjarah piano besar dari rumah Ahmad Sahroni.

    Tidak berhenti di situ, action figure Iron Man hingga Spider-Man seukuran manusia juga ikut dijarah.

    Bahkan, warga juga mengambil ijazah, sertifikat tanah, dan SKCK milik Ahmad Sahroni.

    Sementara itu, barang berharga lain yang dijarah warga di antaranya yakni figurine F1, TV, Macbook, sepatu Air Jordan, PS 5, brankas, hingga kulkas.

    Di sisi lain, di saat warga melakukan penjarahan barang berharga, sebagian lainnya justru berenang di dalam kolam renang yang ada di rumah Ahmad Sahroni. 

    Sejak sore, ratusan warga sudah memadati Jalan Swasembada Timur XXII, Kebon Bawang, Tanjung Priok, tempat rumah Ahmad Sahroni.

    Mereka tersulut amarah akibat pernyataan Ahmad Sahroni yang menyebut desakan pembubaran DPR datang dari orang dengan ‘mental tolol’.

    Massa mulai melempari kediaman Sahroni dengan batu serta benda keras lain.

    Kaca-kaca depan rumah pecah, dinding rusak, dan situasi berubah mencekam.

    Emosi warga memuncak dengan menjebol pagar rumah.

    Pagar roboh ke jalan, membuka akses massa untuk masuk ke halaman rumah.

    Massa menghancurkan mobil listrik Lexus RX 450h+ Luxury seharga Rp1,87 miliar yang terparkir di halaman.

    Warga mulai masuk ke dalam rumah dan menyisir semua lantai.

    Mereka membuka pintu kamar, membongkar lemari, dan mengacak-acak laci demi mencari barang berharga.

    Dalam beberapa waktu terakhir, nama Ahmad Sahroni menjadi sorotan publik setelah pernyataannya terkait kisruh kenaikan tunjangan DPR RI.

    Ia sempat menyebut bahwa desakan masyarakat untuk membubarkan DPR adalah hal keliru.

    Saat melakukan kunjungan kerja di Polda Sumatera Utara, Jumat (22/8/2025), Sahroni menyebut pernyataan pembubaran DPR sebagai tindakan bodoh.

    “Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita,” kata Sahroni.

    Ahmad Sahroni dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI.