partai: Gelora

  • Demo Anti Pemerintah, Pejabat Negara Nepal Ditelanjangi dan Diarak Warga

    Demo Anti Pemerintah, Pejabat Negara Nepal Ditelanjangi dan Diarak Warga

    GELORA.CO –  Demonstrasi anti pemerintah pepcah di Nepal. Demonstrasi itu berujung pada persekusi ke sosok yang diyakini merupakan Menteri Keuangan Bishu Paudel.

    Pria 65 tahun itu, dilaporkan terekam kamera dikejar-kejar di jalan, ditendang dan ditelanjangi hingga tercebur ke sungai.

    Mengutip laman Times of India dan NDTV World, ditunjukkan dalam sebuah rekaman bagaimana Paudel, terlihat berlari di jalanan Kathmandu, diikuti puluhan orang. Seorang pengunjuk rasa muda, dari arah berlawanan, melompat dan menendang sang menteri hingga terjatuh, yang kemudian kehilangan keseimbangan dan menabrak tembok merah bahkan jatuh ke tanah.

    Hal ini juga dimuat laman The Indian Express, dikutip Rabu (10/9/2025).

    Sementara itu, dalam sebuah video lain di media sosial, dilaporkan pula bagaimana pria yang diyakini sebagai Paudel diseret di sepanjang jalan oleh massa yang menangkapnya. Ia kemudian ditelanjangi dan hanya memakai pakaian dalam.

    Video lain dimuat laman RT India, juga menunjukkan bagaimana ia masuk ke sungai. Massa mengelilinginya yang hanya menggunakan pakaian dalam.

    Sayangnya laman-laman itu tidak bisa mengonfirmasi video tersebut. Hingga berita diturunkan pemerintah Nepal juga belum memberikan konfirmasi.

    Sementara itu, mengutip laman Newsweek, Rabu, pembakaran yang dilakukan massa berujung kematian istri mantan perdana menteri (PM). Dilaporkan bagaimana istri NepalJhalaNathKhanal, Rajyalaxmi Chitrakar, tewas setelah terbakar hidup-hiduo ketika rumahnya dibakar warga yang marah, Selasa.

    Demo anti pemerintahan telah menyebar di negara itu, akibat larangan 26 aplikasi media sosial- termasuk Facebook dan X-, yang merembet ke kecaman pada pemerintah yang korup. Dalam update Rabu siang, total 22 orang tewas dalam demo dan kerusuhan Nepal dan 500 orang lain terluka. (*)

  • Fraksi Gerindra Segera Nonaktifkan Rahayu Saraswati dari DPR

    Fraksi Gerindra Segera Nonaktifkan Rahayu Saraswati dari DPR

    GELORA.CO -Fraksi Gerindra DPR merespons keputusan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang menyatakan mundur sebagai anggota DPR periode 2024–2029. 

    Sekretaris Fraksi Gerindra DPR Bambang Haryadi menegaskan bahwa pihaknya menghormati keputusan tersebut. Selanjutnya, Fraksi Gerindra akan segera menonaktifkan keponakan Presiden Prabowo tersebut. 

    “Fraksi Gerindra DPR menghormati pilihan tersebut dan akan memproses sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku. Sementara menunggu proses, maka Saudari Sara akan dinonaktifkan dari DPR,” kata Bambang dalam keterangan resminya, Rabu 10 September 2025. 

    Bambang menjelaskan, proses administratif terkait keputusan Saraswati tersebut akan dilakukan melalui mekanisme yang diatur dalam undang undang yang berlaku dan Fraksi Gerindra juga akan berkoordinasi dengan DPP Partai Gerindra.

    “Kami akan memastikan seluruh prosedur berjalan sesuai aturan. Fraksi Gerindra tetap konsisten menjaga komitmen kelembagaan dan ketentuan perundang-undangan,” pungkasnya.

    Saraswati menyampaikan pengunduran dirinya dari DPR beberapa saat lalu. Ia menyebut masih memiliki satu tugas akhir di parlemen terkait pembahasan rancangan undang-undang sebelum benar-benar berhenti bertugas.

    “Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI dan Fraksi Partai Gerindra,” ucapnya. 

    “Saya berharap masih dapat diberikan kesempatan untuk menyelesaikan satu tugas terakhir, yaitu pembahasan dan pengesahan RUU Kepariwisataan yang merupakan produk legislasi kami di Komisi VII,” imbuh Saraswati.

    Saraswati sendiri terpilih sebagai anggota DPR periode 2024–2029 dari Daerah Pemilihan Jakarta III yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

  • Gatot Nurmantyo Mau Ditunjuk sebagai Menko Polkam, tapi Ada Syaratnya

    Gatot Nurmantyo Mau Ditunjuk sebagai Menko Polkam, tapi Ada Syaratnya

    GELORA.CO – Ketua Komite Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Adhie M Massardi mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan bila Presiden Prabowo Subianto menunjuk Presiden KAMI, Gatot Nurmantyo sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) menggantikan Budi Gunawan.

    “Sesuai dengan kesepakatan KAMI, kalau visi dan misinya sama untuk menyelamatkan Indonesia, maulah. Kalau konteknya menyelamatkan Indonesia, mau. Di luarpun kita mendukung Probowo,” kata Adhie Massardi di Jakarta, Rabu (10/9)

    Ia menjelaskan, salah satu syaratnya, sambungnya, tiga lembaga harus selaras dan seirama. Tiga lembaga tersebut adalah Panglima TNI, Kapolri dan Kejaksaan Agung.

    “Ya kalau ada peluang untuk Menko Polkam, ok. Kapolri, Kejaksaan dan Panglima TNI, seirama gak? Tapi sekarang ini ketiganya tidak sejalan,” kata Adhie menambahkan.

    “Kan tetap kendalinya pada Presiden, Menko Polkam kan dibawahnya dan administrasi saja supaya jangan kontraproduktif,” tambah mantan juru bicara Presiden Gus Dur.

    Presiden Prabowo Subianto telah mencopot Budi Gunawan sebagai Menko Polkam. Namun pengganti Budi Gunawan sampai saat ini belum ditunjuk. Untuk sementara, Menko Polkam dijabat oleh Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menko Polkam ad interm.

  • 2 Hari Jadi Menteri Sekaligus Jadi Orang Paling Viral di Indonesia

    2 Hari Jadi Menteri Sekaligus Jadi Orang Paling Viral di Indonesia

    GELORA.CO  – Anggota Komisi XI DPR, Harris Turino menyentil sikap Menteri Keuangan Purbaya Sadewa dalam rapat kerja di DPR, Senayan pada Rabu (10/9/2025). Ia mengatakan Purbaya telah menjadi orang paling viral padahal baru dua hari menjabat.

    Awalnya, Harris mengucapkan selamat kepada Purbaya yang baru dilantik Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9/2025). Lalu, ia pun menyinggung kasus yang membuatnya viral.

    “Pertama-tama selamat Pak, dua hari jadi menteri, sekaligus dua hari bapak jadi orang paling viral seluruh Indonesia,” kata Harris disambut tawa anggota DPR yang lain.

    Sebelumnya, Purbaya di hari pertama usai dilantik merespons 17+8 Tuntutan Rakyat yang menggema di media sosial. Dia mengatakan, tuntutan itu merupakan suara sebagian kecil masyarakat yang merasa hidupnya masih kurang.  

    “Saya belum belajar itu (17+8 Tuntutan Rakyat). Tapi begini, itu kan suara sebagian kecil rakyat kita, kenapa? Mungkin sebagian merasa terganggu, hidupnya masih kurang,” ujar Purbaya dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Senin (8/9/2025)

  • Sosok Sudan Gurung Pemimpin Demo Gen Z Nepal, Mantan Pemabuk yang Berubah gegara Gempa

    Sosok Sudan Gurung Pemimpin Demo Gen Z Nepal, Mantan Pemabuk yang Berubah gegara Gempa

    GELORA.CO  – Sosok Sudan Gurung (38) menarik diketahui. Dia merupakan sosok di balik demonstrasi kaum muda yang mengguncang Nepal. Gurung merupakan presiden LSM Hami Nepal.

    Meski berasal dari generasi milenial, Gurung dianggap sebagai wajah dari Gen Z, memimpin demonstrasi yang sudah berlangsung 3 hari hingga Rabu (10/9/2025).

    Kelompok muda Nepal turun ke jalan untuk melawan pemerintahan yang korup, otoriter, serta gagal memenuhi aspirasi rakyat, meski pada awalnya unjuk rasa itu mengusung desakan pencabutan blokir atas beberapa platform media sosial.

    Sosok Sudan Gurung

    Sudan Gurung menjabat presiden Hami Nepal, LSM yang membantu program rehabilitasi dan tanggap darurat pascagempa Nepal.

    Media lokal menyebutnya sebagai filantropis berdedikasi, memobilisasi segala sumber daya melalui LSM yang telah didirikan hampir 10 tahun. Dia berjasa dalam mengoordinasikan pendanaan internasional dan menyalurkan donasi bagi masyarakat terdampak banjir, tanah longsor, dan gempa bumi.

    Sebelum itu, kesehariannya dipenuhi dengan keglamoran, pesta mabuk-mabukan dan clubbing.

    Namun kehidupannya berubah setelah gempa dahsyat yang mengguncang Nepal pada 2015 yang merenggut nyawa anaknya. 

    “Seorang anak meninggal dalam pelukan saya. Saya tidak akan pernah melupakan momen itu,” ujarnya, saat itu.

    Menyadari negaranya kekurangan tim tanggap darurat bencana, Gurung menggagas Hami Nepal pada 2020. Lembaga nirlaba tersebut kemudian memiliki lebih dari 1.600 anggota.

    Peran Gurung Sudan dalam Demo Gen Z

    Gurung dan Hami Nepal sebelumnya menyerukan unjuk rasa damai untuk menentang keputusan pemerintah yang memblokir 26 platform media sosial dan aplikasi pesan singkat pada 4 September lalu.

    Namun kekecewaan rakyat bukan sekadar media sosial, namun terhadap pemerintahan Perdana Menteri KP Sharma Oli terkait kondisi perekonomian, korupsi, serta menyerukan kembalinya monarki.

    Sebelum pemblokiran, Hami Nepal mengunggah pesan di Instagram dan Discord mengajak warga untuk berunjuk rasa di Maitighar Mandala pada 8 September. 

    Mereka membagikan beberapa video berjudul ‘cara berunjuk rasa’, meminta para pelajar untuk ikut serta mengenakan seragam sambil membawa buku dan tas.

    Demonstrasi pada Senin berlangsung ricuh dan represif, ditandai dengan tewasnya 19 pengunjuk rasa. Sebanyak 17 di antaranya di tembak mati dalam kericuhan di depan gedung parlemen Kota Kathmandu.

    Jumlah korban tewas bertambah dua lagi pada Selasa (9/9/2025), sehingga totalnya menjadi 21 orang. Selain itu lebih dari 300 orang luka

  • Viral Bendera One Piece Berkibar di Nepal, Gen Z Melawan!

    Viral Bendera One Piece Berkibar di Nepal, Gen Z Melawan!

    GELORA.CO – Viral di media sosial demonstran Nepal yang didominasi anak muda mengibarkan bendera One Piece. Aksi ini dinilai sebagai bentuk perlawanan.

    Nepal masih mencekam. Massa demonstrasi masih menggeruduk bangunan pemerintahan pusat di negara tersebut. Bahkan, massa aksi menyerang properti pribadi pejabat negara.

    Di tengah aksi demonstrasi besar-besaran di Nepal, beberapa aksi massa terpantau mengibarkan bendera One Piece. Orang Indonesia mungkin familiar dengan gerakan ini, karena pernah populer beberapa waktu lalu.

    Para demonstran tak hanya menyuarakan aspirasi mereka lewat suara, tapi juga bendera One Piece yang dinilai sebagai simbol perlawanan.

    Akun X @pewpiece adalah salah satu akun yang membagikan massa aksi mengibarkan bendera One Piece. Tagar #WakeUpNepal ikut menggema di dalam aksi ini.

    “Bendera topi jerami (One Piece) kembali dikibarkan sebagai bentuk protes, namun kali ini menentang kondisi pemerintahan Nepal,” kata si netizen, dikutip Rabu (10/9/2025).

    Dia menambahkan, “Para demonstran Gen Z Nepal telah memilih bendera One Piece dan menjadikanya sebagai simbol kebebasan dan perlawanan yang kuat di tengah meningkatnya kerusuhan melawan korupsi dan pembungkaman.”

    Sebagai informasi, dalam aksi demonstrasi di Nepal, sedikitnya 19 orang meninggal dunia dan ratusan massa aksi luka-luka.

    Kemudian, dua menteri telah menyatakan mengundurkan diri di tengah panasnya atmosfer di Nepal. Menteri Dalam Negeri Nepal Ramesh Lekhak dan Menteri Pertanian Ramnath Adhikari menyatakan mengundurkan diri.

    Sementara itu, PM Nepal KP Sharma Oli pun mengajukan pengunduran diri pada Selasa, 9 September 2025 saat situasi demonstrasi semakin besar

  • Ibu Delpedro Menangis di Polda Metro Jaya: Dia Bukan Koruptor

    Ibu Delpedro Menangis di Polda Metro Jaya: Dia Bukan Koruptor

    GELORA.CO  – Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen ditahan polisi terkait kasus dugaan provokasi. Keluarga dan aktivis pun mendatangi Polda Metro Jaya untuk menjenguknya.

    Ibu Delpedro yakni Magdalena, yang hendak menjenguk anaknya menangis sesenggukan di pelukan pakar hukum tata negara, Bivitri Susanti. Magdalena menyebut, anaknya itu bukan seorang koruptor sehingga tak sepatutnya ditahan polisi.

    “Dia bukan koruptor, dia hanya belain rakyat, dia hanya ingin ada perbaikan,” kata Magdalena sambil menangis di pelukan Bivitri, Rabu (10/9/2025).

    Bivitri mendatangi Polda Metro Jaya bersama sejumlah aktivis lainnya untuk menjenguk Delpedro. Bivitri pun sempat menenangkan Magdalena yang menangis tanpa henti.

    Adapun adik Delpedro, Delpiero Hegelian menyebut, pihaknya membawa makanan dan buku untuk diberikan kepada kakaknya itu. Barang-barang tersebut dibawanya sesuai permintaan Delpedro.

    “Makanan, buku-buku. Kalau hari ini, kita bawa makanan dan buku. Kalau kemarin alat mandi dan makanan,” katanya.

    Sebelumnya, polisi menuturkan, Delpedro berperan melakukan kolaborasi dengan akun Instagram lainnya untuk menyebarkan ajakan agar para pelajar tidak takut untuk mengikuti aksi.

    “Peran tersangka DMR adalah melakukan kolaborasi dengan akun Instagram lainnya untuk sebarkan ajakan agar pelajar jangan takut untuk aksi, kita lawan bareng,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary, Selasa (2/9/2025) malam

  • Kalah dari Korea Selatan 0-1, Timnas Indonesia U-23 Gagal ke Piala Asia U-23 2026

    Kalah dari Korea Selatan 0-1, Timnas Indonesia U-23 Gagal ke Piala Asia U-23 2026

    JAKARTA – Timnas Indonesia U-23 melakoni laga terakhir Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 menghadapi Korea Selatan U-23 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Selasa, 9 September 2025, malam WIB.

    Garuda Muda langsung mendapat tekanan pada awal laga. Agresivitas sisi sayap Korea Selatan sangat merepotkan pemain bertahan Indonesia U-23.

    Benar saja, serangan dari sektor kanan membuahkan gol cepat. Korea Selatan unggul 1-0 pada menit keenam melalui sepakan keras Hwang Do-yung dari sudut sempit.

    Keunggulan itu membuat Korea Selatan tak mengendurkan tekanan. Meski begitu, Indonesia U-23 masih tampil tenang untuk merebut penguasaan bola dan membangun serangan.

    Hanya saja, tembok kokoh pertahanan Korea Selatan sulit ditembus. Alhasil, Indonesia U-23 mencoba melakukan tembakan dari luar kotak penalti untuk mencari gol penyeimbang.

    Pada menit ke-20, Dion Markx melepaskan tembakan spekulasi jarak jauh, tapi belum menemui sasaran.

    Lima menit berselang, Hokky Caraka mendapat peluang emas untuk menyamakan kedudukan. Dia berhasil masuk kotak penalti, tapi terlambat melepaskan tembakan sehingga sepakannya hanya menyamping.

    Hokky kembali mendapat kans pada menit ke-29, tapi sundulannya belum membahayakan gawang lawan.

    Melewati setengah jam laga, Indonesia U23 mulai memanfaatkan serangan balik. Namun, lagi-lagi Korea Selatan tampil solid untuk meredam tekanan. Skor 1-0 pun bertahan hingga jeda.

    Memasuki paruh kedua, Gerald Vanenburg melakukan sejumlah perubahan dengan memainkan Jens Raven, Kakang Rudianto, dan Robi Darwis.

    Pergantian itu membawa perubahan signifikan dalam permainan Indonesia U-23. Garuda Muda mulai bisa lebih dominan dalam penguasaan bola setelah peluang Korea Selatan pada menit ke-51 yang bisa diselamatkan Cahya Supriadi.

    Cahya Supriadi juga terhitung melakukan sekitar delapan penyelamatan gemilang untuk menjaga gawang Indonesia U-23 tak kebobolan lagi.

    Sayangnya, saat gawang Indonesia U-23 aman, serangan demi serangan yang dibangun pasukan Gerald Vanenburg sulit menembus pertahanan Korea Selatan.

    Hingga laga tuntas, gol yang dinanti Garuda Muda tak kunjung tiba. Indonesia U-23 kalah 0-1 dari Korea Selatan.

    Hasil itu membuat Indonesia U-23 gagal lolos ke Piala Asia U-23 2026. Mereka mengakhiri kualifikasi Grup J di peringkat kedua dengan raihan empat poin.

    Sementara di klasemen runner-up terbaik, Garuda Muda ada di posisi ketujuh alias di luar empat besar yang mendapatkan tiket ke putaran final Piala Asia U-23 2026.

    Susunan Pemain Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23

    Indonesia U-23: Cahya Supriadi; Dony Tri Pamungkas, Dion Markx, Kadek Arel, Mikael Tata; Zanadin Fariz, Arkhan Fikri, Muhammad Rayhan Hannan, Rahmat Arjuna, Hokky Caraka, Rafael Struick

    Pelatih: Gerald Vanenburg

    Korea Selatan U-23: Moon Hyun Ho (GK); Kang Minjun, Choi Woojin, Choi Seok Hyun, Lee Hyunyong; Hwang Do Yun, Lee Seungwon, Joung Jihun, Kim Jisoo; Park Seungho, Jeong Jaesang

    Pelatih: Lee Min Sung

  • Analisa Mahfud MD Soal Pencopotan Budi Gunawan dari Kabinet Prabowo

    Analisa Mahfud MD Soal Pencopotan Budi Gunawan dari Kabinet Prabowo

    GELORA.CO –  Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD melakukan sejumlah analisa pencopotan Budi Gunawan dari jabatan menteri. 

    Diketahui mantan jenderal Polisi itu menjadi salah satu rombongan menteri yang kena copot dari reshuffle Kabinet Merah Putih pada Senin (8/9/2025). 

    Sebagai orang yang pernah menjabat lima tahun di Kemenko Polhukam, Mahfud MD pun melakukan analisa pencopotan Budi Gunawan dari jabatan Menkopolkam. 

    Terlebih Budi Gunawan dicopot setelah unjuk rasa besar terjadi di Indonesia belakangan ini. 

    Mahfud MD pun mengaku kaget dengan pencopotan mantan intelijen negara tersebut.

    “Kalau dari sudut politik agak kaget juga ya saya,” katanya dalam Podcast Terus Terang di kanal Mahfud MD Official seperti dimuat Kompas.com Selasa (9/9/2025). 

    Mahfud tidak mengetahui secara pasti pertimbangan Prabowo mengganti Budi Gunawan.

    Namun dia menilai penggantian Budi Gunawan sebagai Menkopolkam kemungkinan besar tidak berkaitan dengan aksi demonstrasi berujung ricuh pada akhir Agustus 2025 lalu. 

    Sebab kata Mahfud, alasan tersebut terlalu sederhana apabila pria yang disapa BG itu dicopot karena terkait unjuk rasa.

    Terlebih latar belakang BG sebagai intelijen negara yang pastinya bisa beroperasi senyap.

    “Saya tidak tahu alasannya, tapi saya kira terlalu sederhana kalau itu alasannya,” tuturnya.

    Karena menurut Mahfud, seorang pemimpin tidak harus selalu tampil dan bisa berkoordinasi dalam senyap. 

    Terlebih, latar belakang Budi Gunawan adalah intelijen yang biasa bergerak dalam senyap. 

    Maka dari itu Mahfud MD memandang ada pertimbangan lain dari Prabowo Subianto untuk mengganti Budi Gunawan. 

    “Dia meyakini ada pertimbangan lain di balik pergantian Budi Gunawan yang lebih mengarah pada pertimbangan politis. 

    “Saya kira pertimbangan politis lain,” katanya.

    Diketahui Mantan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan belum kunjung terlihat usai dicopot dari jabatan. 

    Bahkan saat Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin resmi menjabat sebagai Menkopolkam ad interim, wajah Budi Gunawan tidak terlihat di Gedung KemenkoPolkam. 

    Padahal sejumlah mantan Menteri lainnya sibuk mengantarkan menteri baru bekerja sekaligus perpisahan seperti mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan mantan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi pada Selasa (9/9/2025).  

    Namun saat Sjafrie mendatangi Kantor KemenkoPolkam untuk pertama kalinya menjabat sebagai ad interim, Budi Gunawan terlihat tidak mendampingi. 

    Adapun yang menyambut Sjafrie di Gedung KemenkoPolkam ialah Wakil Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk F. Paulus.

    Dalam penyambutannya, Menko Polkam ad interim Sjafrie pun mengucapkan terima kasih kepada Budi Gunawan atas dedikasinya di Kementerian tersebut.

    “Saya mengucapkan terima kasih kepada Jenderal Polisi Purnawirawan Budi Gunawan yang telah menjalani tugasnya dengan baik selaku Menko Polkam,” ucap Sjafrie.

    Pejabat ad interim adalah pejabat yang diangkat untuk menjabat sementara mengisi jabatan lain yang kosong atau ditinggalkan karena suatu alasan. 

    Pengangkatan pejabat ad interim bersifat sementara dan hanya berlangsung selama pejabat yang bersangkutan tidak dapat menjalankan tugasnya, setelah itu akan kembali kepada pejabat definitifnya. 

    Di media sosialnya, Budi Gunawan pun tidak menyampaikan pernyataan apapun terkait dengan pencopotannya sebagai Menko Polkam. 

    Pun tidak ada pihak manapun yang mengkonfirmasi terkait dengan sikap Budi Gunawan atas pencopotan tersebut.

  • Ini Duduk Perkara Kasus Ferry Irwandi yang Bikin TNI Marah

    Ini Duduk Perkara Kasus Ferry Irwandi yang Bikin TNI Marah

    GELORA.CO – Nama Youtuber Ferry Irwandi Kembali menjadi sorotan publik. Tak tanggung-tanggung, Ferry kini diadukan oleh jenderal TNI atas dugaan pencemaran nama baik institusi.

    Lantas apa yang membuat Ferry dilaporkan? Sejumlah perwira TNI enggan menjelaskan detail soal perkara pencemaran nama baik dimaksud.

    Namun kuat dugaan terkait video yang ditunjukkan Ferry saat diskusi di salah satu televisi nasional. Saat itu Ferry menunjukkan cuplikan video yang menggambarkan polisi menangkap perusuh dengan kartu anggota TNI.

    “Di situ jelasnya,ya oang yang punya name tag ikut merusuh,” kata Fery.

    “Kapolri-kapolri ikut rusuh ini, saya laporan Panglima TNI” ujar polisi. “Terus orangnya bilang, ‘bukan cuma saya pak, kata orang TNI ini’,” kata Ferry.

    Sejumlah warganet lantas ada yang mempertanyakan mengapa Ferry harus menambah kalimat ‘bukan cuma saya pak, kata orang TNI’.

    Kalimat ini dinilai tidak ada di video dan menyudutkan TNI seakan tentara menjadi bagian dari orkestrasi kerusuhan.

    Purnawirawan TNI Soleman Ponto juga menggugat kesimpulan Ferry. Karena yang disebut di sana itu ‘Kaveleri Kaveleri (bukan Kapolri) ikut rusuh di Palembang.”

    Dalam tayangan itu juga disebut, bukan kata ‘perusuh’ tapi ‘rusuh’. Menurut Soleman Ponto kata-kata itu berbeda maknanya.

    “Pernyataan Ferry sebagai bentuk provokasi yang berpotensi merusak keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan merusak citra TNI sebagai institusi,” ucap Ponto dilansir Antara.

    Ia pun mendorong aparat penegak hukum (APH) segera mengambil tindakan tegas atas pernyataan Ferry guna menjaga wibawa TNI, keamanan nasional, dan persatuan nasional.

    Sejumlah perwira TNI lantas mendatangi Polda Metro Jaya untuk berkonsultasi mengenai dugaan tindak pidana yang dilakukan Irwandi pada Senin (8/9/2025).

    Pasalnya, hasil temuan patroli siber yang dilakukan TNI ada dugaan tindak pidana yang dilakukan CEO Malaka Project itu.

    Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus mengatakan, perwakilan TNI itu datang untuk melaporkan Ferry terkait dugaan tindak pidana pencemaran nama baik. Dalam konsultasi itu Polda Metro Jaya menjelaskan bahwa pelaporan terkait dugaan tindak pidana pencemaran nama baik harus dilakukan oleh pribadi, mengacu kepada Putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

    “Kami sampaikan, kan menurut putusan MK, institusi kan enggak bisa melaporkan. Harus pribadi kalau pencemaran nama baik,” kata dia, Selasa (9/9/2025).

    Ia menjelaskan, dalam konsultasi itu, Ferry diduga melakukan pencemaran nama baik. Pihak yang dicemarkan nama baiknya adalah institusi negara.

    Setop provokasi

    Analis politik Boni Hargens mengingatkan agar provokasi yang menuding Tentara Nasional Indonesia (TNI) menciptakan darurat militer bisa dihentikan lantaran TNI sudah bersifat profesional dan matang berdemokrasi.

    Dikatakan bahwa TNI tidak memiliki DNA kudeta politik dalam sejarah Indonesia, di mana tidak ada satu pun peristiwa yang mensinyalir adanya kejadian kudeta politik oleh militer dalam sejarah Indonesia sejak merdeka tahun 1945.

    “TNI kita sudah belajar dari masa lalu. Mereka sudah matang dalam berdemokrasi,” ujar Boni dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

    Bahkan, lanjut dia, yang dilakukan mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan Jenderal Besar (Purn) TNI Abdul Haris Nasution dan pasukannya pada tahun 1952 di depan Istana Presiden pertama RI Soekarno, yang oleh pengamat asing dianggap percobaan kudeta, bukan merupakan upaya kudeta seperti di Thailand, Filipina, atau Myanmar.

    Kendati demikian, disebutkan bahwa hal itu merupakan bentuk pernyataan sikap kecewa TNI melihat korupsi politik di parlemen yang begitu marak dan menyengsarakan rakyat.

    Boni tak membantah adanya kelompok penumpang gelap yang bermain di dalam aksi massa yang berujung ricuh pada akhir Agustus 2025 lalu, hanya saja dirinya membantah dengan tegas adanya keterlibatan TNI dalam isu tersebut.

    Untuk itu, dia menekankan pentingnya tindak lanjut terhadap provokasi penciptaan darurat militer yang disampaikan beberapa pihak untuk didalami oleh komunitas intelijen guna mencegah terciptanya persepsi yang salah di pikiran masyarakat, salah satunya yang berasal dari pegiat media sosial Ferry Irwandi.

    “Selain tidak benar, tudingan Ferry itu bentuk provokasi yang serius. Komunitas intelijen perlu mendalami tudingan itu dengan pengumpulan informasi yang objektif dan menyeluruh,” tutur dia.