partai: Gelora

  • Tak Kapok, Jule Diduga Jadi Selingkuhan Suami Sahabatnya Sendiri, Aya Istri Sah Beberkan Bukti Ini

    Tak Kapok, Jule Diduga Jadi Selingkuhan Suami Sahabatnya Sendiri, Aya Istri Sah Beberkan Bukti Ini

    GELORA.CO –  Media sosial kembali dihebohkan dengan dugaan perselingkuhan yang menyeret nama Julia Prastini alias Jule.

    Belum selesai polemik perselingkuhan dengan Safrie Ramadhan dari suaminya, Na Daehoon, kini Jule diduga jadi selingkuhan lagi.

    Hal tersebut bermula dari pengakuan influencer Aliyah Balqis (Aya) soal dugaan perselingkuhan suaminya, Yusman Kusuma (Yuka) dengan Jule.

    Melalui akun TikTok pribadi, Aya membeberkan sejumlah bukti dugaan perselingkuhan Yuka dengan Jule.

    “Aya selama ini diam, karena Aya tidak ada bukti. Tapi, Allah tunjukkan bahwa Allah ada dengan kita jika baik, maka Allah baik dengan kita,” ucap Aya seperti dilansir Poskota pada Minggu, 14 Desember 2025.

    Kabar ini dengan cepat menyebar dan viral. Pasalnya, Aya dan Jule adalah sahabat. Aya mengaku tidak menyangka Yuka berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.

    “So, ini Aya screenshot HP Yuka (menunjukkan kontak bernama Zakie). Dan mari samakan, ya, dengan aku sekarang ada bukti (menunjukkan chat dengan nama Julia Korea Indo). Ini chat kawan baik aku, kami curhat, kalau ada masalah kita cerita-cerita,” jelasnya.

    Ternyata, Yuka selama ini telah menyamarkan nama Jule dengan nama Zakie.

    Instagram Yuka mulai dipenuhi komentar netizen

    Buntut hal itu, kini akun Instagram Yuka @yusmankusumaa mulai banyak dihampiri dan dikomentari netizen, khususnya di unggahan yang di-pin.

    “berpotensi viral, titip sendal ah,” kata netizen.

    “Dah sama Jule aja yuka, cocok. Sama sama red flag haha nanti bisa selingkuh lagi, kan sama tabiatnya kelen,” sahut yang lain.

    “zakie apa jule yus?” sindir seseorang.

    “beneran selingkuh sm juleha?” timpal yang lain.

    Kilas balik perselingkuhan Jule dengan Safrie

    Kasus dugaan perselingkuhan Jule dengan Safrie Ramadhan sebelumnya sempat ramai diperbincangkan publik.

    Polemik tersebut mencuat setelah suami Jule saat itu, Na Daehoon, secara terbuka menyampaikan kekecewaannya melalui media sosial terkait hubungan istrinya dengan Safrie Ramadhan.

    Dalam beberapa wawancara dan unggahan yang beredar, Na Daehoon mengaku menemukan indikasi kedekatan yang melampaui batas antara Jule dan Safrie, yang kemudian memicu konflik rumah tangga mereka.

    Isu tersebut berkembang luas di ruang publik karena melibatkan figur publik dan diperkuat oleh pernyataan langsung dari pihak yang merasa dirugikan.

  • Ternyata, Perselingkuhan Davina Karamoy dan Mantan Menteri sempat Dispill Istri Sah

    Ternyata, Perselingkuhan Davina Karamoy dan Mantan Menteri sempat Dispill Istri Sah

    GELORA.CO – Rumor Davina Karamoy menjadi wanita simpanan mantan menteri yang diduga Dito Ariotedjo tengah menjadi pembicaraan hangat warganet di media sosial. Kehadiran keduanya dalam beberapa event kini menjadi sorotan warganet.

    Tak hanya itu, Niena Kirana, istri sah Dito dikabarkan pernah ngespill hubungan suaminya dengan sang aktris. Lewat akun Instagram @nienakr, dia pernah membagikan screenshot konten TikTok Davina saat ngegym di Gedung Kemenpora. 

    Dalam video yang kini telah dihapus itu, sang aktris yang tampil dengan sports bra dan celana abu-abu terlihat asyik berlatih. Bersama video yang kemudian dihapus sang aktris itu, Niena terlihat menuliskan caption, “Yuuukk yang mau kayak @davinaakaramoy ngegymnya di @kemenpora.”

    Niena yang menikah pada 31 Maret 2018 itu dikabarkan sudah menggugat cerai Dito Ariotedjo di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Namun gugatan tersebut belum berbuah putusan cerai. 

    Rumor Davina Karamoy menjadi simpanan mantan menteri bermula dari celotehan akun @chipoy99.chicharitopapoy di Threads. Dengan topic ‘Davina Karamoy’, akun tersebut mengatakan, istri sah pernah melabrak sang aktris. 

    “Tapi dia (Davina) pede banget loh ajak gelud istri sah. Bahkan berani melaporkan kejadian itu ke si jant*n (mantan menteri) yang mana masih sah sebagai suami istri,” ungkap akun itu seperti dikutip Okezone, pada Sabtu (13/12/2025).

    Akun @chipoy99.chicharitopapoy menambahkan, perselingkuhan sang aktris dan mantan menteri itu sebenarnya sudah berlangsung cukup lama. Bahkan, bintang film Ipar Adalah Maut itu kerap menyambangi kantor sang mantan menteri saat masih menjabat.

    “Lalu apakah istri sah tahu? Tahu dong. Kami lah yang sering lihat adegan itu dan cuma kayak yang ‘Ya sudahlah, enggak urus dan enggak peduli juga karena ya gimana ya wak? Enggak penting juga woi!’” kata akun tersebut.*

  • Heboh di Medsos! Davina Karamoy Diisukan Selingkuhan Mantan Menpora Dito Ariotedjo

    Heboh di Medsos! Davina Karamoy Diisukan Selingkuhan Mantan Menpora Dito Ariotedjo

    GELORA.CO – Davina Karamoy diisukan sebagai wanita simpanan atau selingkuhan dari mantan Menpora Dito Ariotedjo. Kabar tentang hal tersebut kini heboh di media sosial dan menjadi perbincangan banyak orang.

    Kabar dugaan perselingkuhan Dito Ariotedjo dengan Davina Karamoy viral di media sosial setelah diungkap oleh akun @chipoy99.chicharitopapoy melalui media sosial Threads dan dengan cepat menyebar lintas platform.

    “Seorang aktris sebut saja GEMOY MACCHIATO CARAMEL EXTRASHOT!! (Less sugar less ice) lagi lagi pemirsah menjadi MULTITALONTE DAN LONTEPRNEUR. NAJESSSSSS BHERAQUE SEKEBON GA GUNA SYANTIK KLO JDI LONTEPRENEUR DAN MULTITALONTE,” tulisnya.

    Akun tersebut mengungkap bahwa dugaan perselingkuhan Dito Ariotedjo dengan Davina Karamoy bukan baru-baru saja ini terjadi, tapi sudah berlangsung cukup lama dan telah diketahui oleh istri sahnya, Niena Kirana Riskyana.

    “Apakah istri sah tahu? Tahu donk. Kita mah yang sering lihat adegan itu cuma kayak ya sudah gak urus, gak peduli karena ya gimana ya? Nggak penting juga woi,” ungkap akun tersebut.

    Akun itu juga mengabarkan bahwa istri sah sudah melayangkan gugatan cerai di pengadilan buntut adanya perselingkuhan antara Dito Ariotedjo dengan Davina Karamoy.

    Perkara cerainya saat ini masih bergulir di pengadilan atau belum ada putusan.

    Atas kabar tersebut, Davina Karamoy sempat memberikan tanggapan di akun media sosialnya setelah didesak oleh warganet untuk buka suara.

    Dia mengaku bingung dengan kabar yang beredar di media sosial.

    Davina Karamoy kini sedang mempertimbangkan untuk ambil langkah hukum atas kabar tak sedap yang menimpanya.

    “Sampai isunya semakin kelewatan sepertinya harus dibawa ke jalur hukum ya,” tulis Davina Karamoy.

  • Ketum Persaudaraan Timur Raya Tuntut Keadilan 2 Mata Elang Tewas, Ancam ‘Pisah’: Kami Angkat Bendera!

    Ketum Persaudaraan Timur Raya Tuntut Keadilan 2 Mata Elang Tewas, Ancam ‘Pisah’: Kami Angkat Bendera!

    GELORA.CO – Sosok Alex Kadju tengah ramai diperbincangkan publik dan viral di media sosial.

    Sosok Alex Kadju jadi sorotan usai pernyataannya yang menyebut jika pihak kepolisian tidak segera menangkap pelaku pengeroyakan dua ‘mata elang’, mereka akan melakukan penyerangan balik.

    Sosok Alex Kadju, meminta pihak kepolisian bergerak cepat menangkap pelaku pengeroyokan terhadap dua mata elang yang terjadi di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

    Sebagai informasi, Alex Kadju adalah Ketua Umum Persaudaraan Timur Raya.

    Alex Kadju resmi dilantik oleh Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Rapat Kerja Nasional I di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta Pusat (21/7/2024).

    Baru-baru ini Alex Kadju menyampaikan tuntutannya agar pihak kepolisian segera menangkap pelaku pengeroyokan yang menyebabkan satu anggota mata elang tewas dan satu lainnya luka parah.

    “Kami mau melakukan penyerangan balik, jujur, karena kami tidak terima saudara kami dibuat seperti binatang. Tidak ada sedikit pun rasa keprimanusiaannya,” ujar Alex Kadju.

    “Ya, kami orang Indonesia Timur ini diajarin tentang kasih. Toleransi, jangan ajari kami toleransi. Ini sudah kesekeian kalinya kami jadi korban,” imbuhnya.

    “Dan saya minta, saya sebagai ketua umum Persaudaraan Timur Raya, kami terdiri dari Kalimantan, Maluku, Papua , Sulawesi, NTT, NTB!” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Alex Kadju mengancam untuk angkat bendera dan meminta pisah dari NKRI usai menuntut keadilan atas pengereyokan tersebut.

    “Tolonglah, aparat kepolisian berlaku adil. Ya, hargai kami juga. Karena, mengapa itu ada sila kelima Keadilan sosial bagi sleuruh rakyat Indonesia kalau tidak berlaku bagi kami orang Indonesia Timur. Kalau memang itu tidak berlaku bagi kami orang Indonesia Timur, kami angkat bendera, kami minta pisah!” Tegasnya. (*)

  • 6 Polisi Mabes Polri Jadi Tersangka Pengeroyokan 2 Mata Elang hingga Tewas di Kalibata

    6 Polisi Mabes Polri Jadi Tersangka Pengeroyokan 2 Mata Elang hingga Tewas di Kalibata

    GELORA.CO – Enam pelaku pengeroyokan terhadap dua mata elang atau debt collector hingga tewas di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, adalah anggota polisi.

    Keenam anggota polisi itu diketahui bertugas di Satuan Pelayanan Markas di Mabes Polri.

    Keenamnya sudah ditetapkan tersangka dalam kasus pidana pengeroyokan yang menewaskan 2 orang dan akan menjalani sidang kode etik.

    Hal itu dikatakan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (12/12) malam.

    “Adapun keenam tersangka tersebut merupakan anggota Satuan Pelayanan Markas di Mabes Polri,” kata Trunoyudo.

    Mereka menurut Trunoyudo adalah Brigadir IAM, Bripda JLA, Bripda RGW, Bripda IAB, Bripda BN dan Bripda AM.

    Pasal yang ditersangkakan, kata Trunoyudo, berdasarkan alat bukti yang ditemukan penyidik, adalah Pasal 170 KUHP ayat 3, tentang pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

    “Penerapan pasal tersebut berdasar bukti permulaan yang cukup. Polri menegaskan bahwa proses penyelidikan masih berjalan dilakukan penyidik Polda Metro Jaya diback up dari Mabes Polri,” katanya.

    Trunoyudo memastikan Polri serius mengungkap kasus kriminal ini sdan akan menjalankan proses penegakan hukum secara transparan, profesional dan proporsional serta memastikan bahwa seluruh pihak yang terlibat mempertanggungjawaban perbuatannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Selain itu kata Trunoyudo keenamnya juga akan dikenakan terkait pelanggaran kode etik personel Polri.

    Di mana dari hasil analisa awal, katanya keenamnya telah cukup bukti melakukan pelanggaran kode etik berdasarkan Pasal 17 ayat 3 UU Nomor 7 tahun 2022 tentang kode etik profesi dan perbuatan yang dilakukan dengan sengaja dan terdapat kepentingan pribadi dan atau pihak lain dan berdampak terhadap masyarakat.

    Keenamnya akan dijerat Pasal 13 ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 1 tahun 2003 tentang pemberhentian anggota polri pada pasal 8 huruf c angka 1, Perpol nomor 7 tahun 2022 tentang kode etik profesi

    “Terduga pelanggar akan segera dilakukan proses pemberkasan sesuai dengan mekanisme yang ada. Terhadap enam terduga pelanggar akan dilaksanakan sidang komisi kode etik pada hari Rabu pekan depan tanggal 17 Desember,” kata Trunoyudo.

    Kerusuhan

    Sebelumnya kericuhan pecah di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, setelah dua debt collector dikeroyok hingga tewas.

    Aksi balasan dari puluhan hingga ratusan rekan korban membuat sederet warung dan kendaraan di sekitar TMP Kalibata dibakar massa.

    Polisi menyebut puluhan hingga ratusan orang datang ke lokasi perusakan hingga pembakaran sejumlah warung makan yang diduga berasal dari kelompok debt collector di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.

    Hal tersebut dipicu pengeroyokan terhadap dua orang mata elang (matel) atau debt collector hingga akhirnya meninggal dunia di seberang Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran.

    Satu meninggal di lokasi kejadian, sedangkan lainnya sempat kritis usai dikeroyok dan dinyatakan meninggal.

    “Akibat dari itu yang korban ini mempunyai teman-teman kurang lebih 80 sampai 100 orang tiba-tiba datang, sebenarnya kami dari pihak kepolisian sudah mengantisipasi itu namun kekuatan pada saat itu yang tiba-tiba datang kurang lebih 100 orang itu merusak warung-warung yang ada di sekitar tempat ini,” ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Jumat (12/12/2025).

    Insiden pengeroyokan itu memicu reaksi dari rekan-rekan korban hingga 80-10 orang tiba-tiba datang ke lokasi.

    Mereka melakukan perusakan dan pembakaran sejumlah warung di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

    Nicolas menuturkan, kedua matel yang menjadi korban pengeroyokan yakni berinisial MET dan NAT.

    “Sampai saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Anggota dari Brimob hingga Polda serta Polres sudah berada di TKP untuk mengamankan TKP,” katanya.

    “Anggota Reskrim kami masih dalami, dan Polda serta Polsek masih kolaborasi untuk mengungkap pelaku pengeroyokan dan juga kami akan mengungkap pengerusakan yang terjadi di sekitar sini,” sambung dia.

    Lilpaly menegaskan, korban bukan meninggal karena tembakan seperti rumor yang beredar.

    “Tidak ada penembakan. Ini murni pengeroyokan,” tegasnya.

    Polisi menangani dua perkara sekaligus dalam insiden ini, yaitu pengeroyokan dan perusakan fasilitas warga.

    Nicolas menyebut, kepolisian masih menyelidiki terkait kelompok yang terlibat.

    “Kelompok massa itu dari mana, masih dalam penyelidikan,” tambahnya.

    Situasi di lokasi kejadian kini dinyatakan aman. 

    Polisi juga tengah mengumpulkan berbagai barang bukti, termasuk rekaman CCTV.

    “Semua masih dalam penyelidikan,” kata Kapolres. 

    Sebelumnya, sebanyak 9 kios, 6 sepeda motor, dan 1 mobil dibakar oleh massa di seberang Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis malam, (11/12/2025).

    Pembakaran itu dilakukan setelah terjadinya aksi pengeroyokan terhadap dua debt collector atau penagih utang di tempat kejadian perkara (TKP).

    Akibat pengeroyokan, satu penagih utang tewas di TKP dan satu lainnya meninggal di RS Budhi Asih, Cawang, Jakarta Timur.

    Sesudah pengeroyokan tersebut, sejumlah massa yang tak dikenal melakukan aksi balas dendam. Mereka membakar beberapa kios dan kendaraan di TKP.

    Sebanyak 49 petugas pemadam kebakaran (damkar) dan 8 unit mobil damkar dikerahkan guna memadamkan api.

    Anggota TNI dan Polri mengawal ketat pemadaman yang dilakukan hingga Jumat pagi, (12/12/2025)

    “Terdapat 8 unit berikut kendaraan pendukung dan 49 personel yang kita kerahkan. Total ada 9 kios, enam motor, dan 1 mobil yang terbakar. Proses pemadaman berlangsung dengan pengawalan TNI dan Polri,” kata Poengky, Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan.  (*)

  • Viral Mau Shalat di Masjid, Pria Ini Malah Diusir dan Dibentak karena Bukan Pengikut LDII, Netizen Panas!

    Viral Mau Shalat di Masjid, Pria Ini Malah Diusir dan Dibentak karena Bukan Pengikut LDII, Netizen Panas!

    GELORA.CO – Media sosial tengah digegerkan oleh sebuah video yang memperlihatkan momen tak terduga.

    Seorang pria diusir saat hendak salat di masjid hanya karena bukan pengikut LDII.

    Video itu sontak meledak di berbagai platform, memancing reaksi keras dari warganet yang tak menyangka kejadian seperti itu masih bisa terjadi.

    Dalam rekaman berdurasi singkat tersebut.

    Tampak seorang pria yang kemudian diketahui sebagai perekam video mendekati area masjid dengan niat semata-mata ingin menunaikan salat.

    Namun bukannya disambut atau dibiarkan beribadah dengan tenang, ia justru dihentikan oleh seseorang yang diduga kuat merupakan pengurus atau pengikut LDII.

    Situasi semakin panas ketika orang yang menghalangi itu mengatakan bahwa si perekam tidak layak salat di masjid tersebut lantaran sebelumnya pernah menyebut LDII sesat.

    “Kalau bilang LDII sesat, kenapa mau salat di masjid LDII?” begitu kira-kira ucapan yang terekam dalam video.

    Sang perekam tak tinggal diam. Dengan nada geram namun tetap menahan diri, ia menegaskan bahwa meski ia menilai ajaran LDII bermasalah.

    Ia tetap seorang muslim yang hanya ingin menunaikan kewajiban salat, dan seharusnya tidak ada satu pun masjid di Indonesia yang boleh menolak orang yang datang untuk beribadah.

    “LDII memang saya anggap sesat, tapi kan sama-sama muslim.  Masa salat saja tidak boleh?” ucapnya.

    Alih-alih meredakan suasana, pria yang diduga pengikut LDII itu justru tampak menantang dan tidak takut bila aksinya diviralkan.

    Ia terlihat yakin bahwa keputusan mengusir seseorang dari masjid adalah hal yang sah dilakukan, sebuah sikap yang membuat warganet makin terbakar emosi.

    Tak butuh waktu lama, video tersebut langsung viral dan menyebar ke berbagai platform. Komentar pun membludak.

    Ada yang membela perekam karena merasa masjid adalah tempat umum bagi seluruh umat Islam, apa pun aliran atau pandangan mereka.

    Ada pula yang mencoba membela pihak pengusir, menganggap masjid LDII memiliki aturan internal tertentu.

    Namun sebagian besar pengguna internet menyayangkan tindakan itu.

    Menyebutnya tidak mencerminkan nilai Islam yang mengajarkan persaudaraan dan menghormati sesama muslim.

    Di tengah geger tersebut, publik kembali menyoroti apa sebenarnya LDII itu.

    LDII atau Lembaga Dakwah Islam Indonesia merupakan organisasi kemasyarakatan Islam yang berfokus pada dakwah dan pengajaran sesuai Al-Qur’an serta Hadis.

    LDII mengklaim aktif menjalankan kegiatan sosial, pembinaan umat, dan menyatakan teguh pada Pancasila serta NKRI.

    Meski begitu, organisasi ini memang pernah diselimuti berbagai kontroversi.

    Termasuk dianggap menyimpang oleh sebagian pihak pada era sebelumnya klaim yang sudah berkali-kali dibantah oleh LDII.

    Insiden dalam video viral ini pun kembali membuka diskusi panjang mengenai toleransi internal sesama muslim.

    Fungsi masjid sebagai rumah ibadah umum, serta pentingnya menjaga ruang-ruang ibadah tetap inklusif dan tidak terkotak-kotak oleh perbedaan aliran.

    Warganet berharap kejadian seperti ini tidak terulang. Sebab apa pun perbedaan paham, salat seharusnya tidak pernah menjadi alasan seseorang ditolak di rumah Allah.

    Masjid adalah tempat bersujud seluruh umat Islam, bukan tempat memilah-milih siapa yang boleh dan tidak boleh masuk.***

  • Kesaksian Warga Korban Banjir, Prabowo Mau Datang, BNPB Buru-buru Pasang Tenda di Aceh Tamiang

    Kesaksian Warga Korban Banjir, Prabowo Mau Datang, BNPB Buru-buru Pasang Tenda di Aceh Tamiang

    GELORA.CO – Tenda bertuliskan BNPB tiba-tiba banyak terpasang di lokasi pengungsian warga korban banjir di Jembatan Sungai Tamiang, Kuala Simpang, Aceh Tamiang.

    Padahal sudah lebih seminggu warga yang mengungsi di sana memakai tenda sendiri dan hidup menumpang berdesak-desakan dengan keluarga lain di tenda milik warga.

    Tenda BNPB ini ternyata dipasang menjelang kedatangan Presiden Prabowo Subianto yang ternyata datang pada Jumat (12/12) ke sana.

    Salah satu warga, Amri, mengatakan sudah seminggu lebih mengungsi di jembatan Sungai Tamiang. Awalnya ia menumpang di tenda warga lain, sedangkan tenda BNPB baru dipasang beberapa jam sebelumnya pada Rabu lalu.

    “Hari pertama di atas titi (jembatan) ini numpang-numpang lah, kalau BNPB ini baru ini, baru satu jam lalu,” kata Amri, Rabu (10/12/2025).

    Di dalam tenda pribadi milik warga ini, ternyata banyak keluarga lain yang menumpang. Satu tenda diisi 4 kepala keluarga (KK).

    Belasan anggota keluarga tidur berdesak-desakan di dalam tenda tersebut seperti ikan dalam fiber yang disusun.

    Setelah tenda BNPB tiba, mereka bisa tidur dan istirahat lebih nyaman karena masing-masing kepala keluarga diberikan satu tenda.

    “Alhamdulillah di sini sudah baik, tinggal selimut aja sama air bersih untuk masak,” ujarnya dilansir detikcom.

    Di pengungsian jembatan Sungai Tamiang, dia mengeluhkan jauhnya mengambil air bersih saat mobil pembawa air lewat.

    Dia pun berharap, pemerintah membuatkan penampungan air untuk pengungsi di atas jembatan Sungai Tamiang.

    Suriani, warga yang mengungsi di Jembatan Sungai Tamiang juga menyebutkan hal sama, tenda BNPB baru saja dipasang pada Rabu.

    Selama lebih seminggu mereka memasang tenda sendiri untuk tempat berteduh dan beristirahat.

    “Yang ini (tenda BNPB) baru ini masuk tenda ini. Sebelumnya buat tenda sendiri di sini,” kata Suriani.

    Di dalam tenda lama berisikan 7 kepala keluarga (KK) dalam satu tenda. Ada belasan orang yang tidur dan berteduh di dalam tenda tersebut. Sedangkan di tenda BNPB, mereka diberikan satu tenda satu keluarga.***

  • Kelemahan orang NU itu ngga tahan lihat duit!

    Kelemahan orang NU itu ngga tahan lihat duit!

    GELORA.CO – Politikus dan budayawan Soegeng Rahardjo Djarot yang akrab disapa Eros Djarot menduga ada desain dari pihak luar yang sengaja untuk menghancurkan Nahdlatul Ulama (NU) dengan memunculkan konflik kepengurusan di PBNU seperti yang terjadi saat ini.

    Mantan pendiri Litbang PDIP yang kemudian mendirikan Partai Nasionalis Bung Karno (PNBK) dan terpilih sebagai Ketua Umum itu bahkan dengan terang-terangan menyebut ada andil mantan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang diboncengi kepentingan oligarki yang memang sengaja memberikan konsesi tambang ke PBNU yang berujung konflik di dalam kepengurusan ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut.

    “Untuk menghancurkan Indonesia tinggal satu lagi, tonggak NU ini, maka siapa pun yang akan mengobrak-abrik Indonesia harus menghancurkan NU. Caranya yah cari kelemahan orang NU. Orang NU itu gak tahan lihat duit,” ujar Eros saat menjadi pembicara dalam acara Forum Kramat bertajuk NU Dalam Transformasi Indonesia seperti dikutip dari tayangan TVNU, Selasa 9 Desember 2025.

    “Jadi memberikan NU ini sebuah tambang, jangan-jangan itu bagian dari upaya karena tahu ini akan jadi penyakit itu dia tahu. Jokowi tahu persis lah,” sambung Eros.

  • Said Aqil Singgung Cara Jokowi Lumpuhkan Kampus dan Ormas, Izin Tambang Dinilai Jebakan Politik!

    Said Aqil Singgung Cara Jokowi Lumpuhkan Kampus dan Ormas, Izin Tambang Dinilai Jebakan Politik!

    GELORA.CO – Mantan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj, melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan pemberian izin tambang kepada organisasi kemasyarakatan (ormas).

    Ia menilai kebijakan tersebut berpotensi menjadi jebakan dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang dapat melemahkan daya kritis ormas dan lembaga pendidikan tinggi.

    Said Aqil mengungkapkan bahwa pada awalnya ia mendengar kabar pemberian konsesi tambang kepada ormas dan menyambutnya dengan antusias.

    Namun setelah menimbang dampak yang mungkin ditimbulkan, ia mengaku melihat lebih banyak sisi negatif daripada manfaatnya.

    Pernyataan Hakim Mahkamah Konstitusi, Saldi Isra, terkait potensi masalah dalam pemberian izin tambang tersebut juga menjadi salah satu acuan bagi Said Aqil untuk menilai ulang kebijakan itu.

    Menurutnya, pemberian izin tambang kepada ormas berisiko menyandera independensi organisasi dalam bersuara kritis.

    Ia menilai ormas dapat terjebak dalam kepentingan ekonomi sehingga sulit mengkritik pemerintah, terutama ketika bersinggungan dengan isu ekologis maupun tata kelola sumber daya alam.

    Kontroversi izin tambang ini juga dianggap beririsan dengan dinamika politik internal PBNU yang memanas pada akhir November 2025.

    Konflik tersebut melibatkan KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang saling bersilang pendapat soal kepemimpinan PBNU.

    Tensi meningkat setelah muncul kabar Syuriyah PBNU akan memberhentikan Gus Yahya karena dugaan pelanggaran nilai dan tata kelola keuangan tudingan yang kemudian dibantah keras oleh Gus Yahya.

    Di sisi lain, Gus Ipul yang sempat dicopot dari jabatan Sekjen PBNU oleh Gus Yahya menolak anggapan bahwa dirinya merupakan calon pengganti.

    Konflik ini membuat isu izin tambang semakin terseret ke dalam dinamika organisasi, karena muncul dugaan bahwa kepentingan tertentu berada di balik memanasnya hubungan dua tokoh besar NU tersebut.

    Said Aqil menilai bahwa dalam situasi seperti ini, ormas dan kampus harus mempertahankan jarak dari kebijakan yang berpotensi menimbulkan ketergantungan politik dan ekonomi.

    Ia menegaskan bahwa organisasi besar seperti PBNU memiliki peran moral untuk menjaga independensi, terutama dalam menyuarakan kepentingan rakyat kecil dan menjaga lingkungan dari eksploitasi berlebihan.

    Kritik keras Said Aqil ini menambah panjang daftar polemik yang mengiringi kebijakan konsesi tambang bagi ormas.

    Publik mempertanyakan apakah izin tambang benar-benar solusi atau justru celah baru untuk mempolitisasi organisasi masyarakat.

    Dengan suhu politik internal PBNU yang masih panas, ditambah isu konsesi tambang yang ramai di kalangan publik, dinamika organisasi keagamaan terbesar di Indonesia itu diperkirakan belum akan mereda dalam waktu dekat.

    Isu jebakan yang dilontarkan Said Aqil pun menjadi peringatan bagi banyak pihak agar tetap kritis terhadap kebijakan yang berpotensi menggerus independensi ormas dan lembaga pendidikan.***

  • PM Thailand Bubarkan DPR dan Kembalikan Kekuasaan kepada Rakyat

    PM Thailand Bubarkan DPR dan Kembalikan Kekuasaan kepada Rakyat

    GELORA.CO –  Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul mengumumkan bahwa dia membubarkan Parlemen atau Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan mengembalikan kekuasaan kepada rakyat. Langkah mengejutkan ini membuka jalan bagi pemilihan umum (Pemilu) lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

    Pengumuman itu disampaikan pada hari Kamis. Juru bicara pemerintah, Siripong Angkasakulkiat, mengatakan kepada Reuters, Jumat (12/12/2025), bahwa langkah tersebut menyusul perselisihan dengan kelompok terbesar oposisi di Parlemen, People’s Party (Partai Rakyat).

    “Ini terjadi karena kami tidak dapat melanjutkan di Parlemen,” katanya.

    Raja Thailand Maha Vajiralongkorn kemudian mengesahkan dekrit pembubaran DPR tersebut, seperti yang diumumkan dalam Royal Gazette pada hari Jumat, membuka jalan bagi Pemilu dini, yang menurut hukum harus diadakan dalam waktu 45 hingga 60 hari ke depan.

    Kekacauan politik ini bertepatan dengan hari keempat konflik perbatasan sengit antara Thailand dan Kamboja yang menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai hampir 200 orang.

    Anutin mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa pembubaran Parlemen tidak akan berdampak pada operasi militer Thailand di sepanjang perbatasan, di mana bentrokan telah terjadi di lebih dari selusin lokasi, beberapa di antaranya melibatkan baku tembak artileri berat.

    “Saya mengembalikan kekuasaan kepada rakyat,” kata Anutin di media sosial pada Kamis malam.

    Dia adalah PM ketiga Thailand sejak Agustus 2023, dan ketidakstabilan politik berdampak buruk pada ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara, yang sedang bergulat dengan tarif Amerika Serikat, utang rumah tangga yang tinggi, dan konsumsi yang lemah.

    Percepatan Jadwal Pemilu

    Pada bulan September, Anutin mengatakan bahwa dia berencana untuk membubarkan Parlemen pada akhir Januari, dengan Pemilu yang akan diadakan pada bulan Maret atau awal April. Namun langkahnya kali ini akan mempercepat jadwal Pemilu.

    Anutin berkuasa setelah menarik Partai Bhumjaithai-nya keluar dari koalisi pemerintahan dan mengamankan dukungan dari Partai Rakyat, yang mengajukan sejumlah tuntutan—termasuk referendum tentang amandemen konstitusi—sebagai bagian dari kesepakatan untuk mendukungnya.

    “Ketika Partai Rakyat tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka mengatakan akan mengajukan mosi tidak percaya dan meminta PM untuk segera membubarkan Parlemen,” kata Siripong.

    Natthaphong Ruengpanyawut, pemimpin Partai Rakyat, mengatakan kepada wartawan pada Kamis malam bahwa Partai Bhumjaithai tidak mengikuti ketentuan kesepakatan mereka.

    “Kami telah mencoba menggunakan suara oposisi untuk mendorong amandemen konstitusi,” katanya.