partai: Demokrat

  • Lima Parpol Magetan Koalisi di Pilkada 2024, Siapa Diusung?

    Lima Parpol Magetan Koalisi di Pilkada 2024, Siapa Diusung?

    Magetan (beritajatim.com) – Lima parpol (partai politik)  di Magetan sepakat berkoalisi untuk menyiapkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Magetan pada Pilkada 2024. Adalah Partai Demokrat, PDIP, PKS, PAN, dan Partai Gerindra. 

    Kelimanya telah sepakat berkoalisi dengan menandatangani kontrak kerja sama dan menyampaikan rencana mereka ke depan untuk Pilkada 2024. Acara digelar di Resto Rumah Kita, Kelurahan Alastuwo, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Rabu (8/5/2024) malam. 

    Sujatno, Ketua DPC PDIP Magetan mengungkapkan bahwa kolaborasi itu menegaskan tak satupun partai di Magetan memiliki kekuatan cukup untuk mengusung paslon sendiri. Maka dari itu, koalisi  menjadi kunci untuk mengusung calon pemimpin terbaik bagi Magetan. 

    “Kami sepakat untuk bersama-sama menjaring calon terbaik untuk Magetan. Saya bahkan siap mendaftar sebagai calon bupati di lima partai ini,” ujar Sujatno, Rabu (8/5/2024).

    Sementara, Pangajoman, Ketua DPD Demokrat Magetan memberikan respons terkait kemungkinan dia turut maju untuk mencalonkan diri sebagai Bupati maupun Wakil Bupati. 

    “Tetap menghormati masing masing partai. Jadi nanti kalau ada putusan partai begini-begini kita menjunjung tinggi itu. Kita sadar di sini ketua DPC ini tugasnya hanya sampai di situ. Tetapi kita tetap berupaya mengusahakan siapa yang mendaftar,” terang Pangayoman.

    Dia menekankan pentingnya kesungguhan kandidat dengan tindakan nyata seperti pendaftaran. Ia menegaskan bahwa keputusan akan diambil dengan menghormati proses internal masing-masing partai.

    Putut Pujiono, Ketua DPD Gerindra Magetan, menjelaskan bahwa kesepakatan ini merupakan hasil pertemuan kedua kalinya.

    “Kesepakatan ini memberikan kebebasan kepada semua kader untuk maju sebagai calon, dengan keputusan final tetap berada di tangan DPD dan DPP,” pungkasnya.

    Terakhir, untuk diketahui bahwa perjanjian kerjasama ini berlaku hingga Juli 2024, dengan opsi bagi partai-partai terlibat untuk memilih keputusan sendiri jika kesepakatan tidak tercapai. [fiq/suf]

  • Petahana Wali Kota Mojokerto, Ning Ita Bersaing Ketat dengan Menantu Kyai Asep Rebut Rekom PAN

    Petahana Wali Kota Mojokerto, Ning Ita Bersaing Ketat dengan Menantu Kyai Asep Rebut Rekom PAN

    Mojokerto (beritajatim.com) – Setelah mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Mojokerto 2024 ke Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-Perjuangan), mantan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mendaftar ke Partai Amanat Nasional (PAN).

    Ning Ita (sapaan akrab, red) dipastikan akan bersaing dengan menantu Pengasuh Pondok Pesantren Amantul Ummah, Kyai Asep Saifuddin Chalim yakni Afif Zamroni. Menyusul Gus Afif (sapaan akrab, red) masuk dalam daftar Bakal Calon Wali Kota Mojokerto dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Kota Mojokerto.

    Didampingi sang suami, Supriyadi Karimah Syaiful, petahana datang ke Kantor DPD PAN Kota Mojokerto di Jalan KH Mas Masyur Kecamatan Magersari, sekira pukul 16.00 WIB. Ning Ita dan rombongan diterima langsung Ketua PAN Kota Mojokerto, Mulyadi. Sekitar satu jam, pertemuan dilakukan di Kantor PAN Kota Mojokerto.

    “Hari ini saya datang ke DPD PAN Kota Mojokerto untuk mendaftar sebagai Bacalon Wali Kota melalui PAN. Alhamdulillah berkas sudah diterima oleh Ketua DPD PAN Pak Mulyadi dan seluruh jajaran pengurus dan keluarga besar PAN,” ungkapnya kepada awak media, Rabu (8/5/2024).

    PAN merupakan partai politik (parpol) ketiga yang didatangi untuk mendaftar sebagai Bakal Calon Wali Kota Mojokerto. Sementara untuk Partai Golkar, lanjutnya, ia tidak perlu mendaftar karena sudah ada surat tugas sehingga sudah menjadi calon pasti dari partai berlambang pohon beringin tersebut.

    “Jadi tidak perlu mendaftar seperti di partai yang lain. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, semakin banyak bersinergi dengan teman-teman parpol saya berharap kedepannya kalau ditakdirkan bisa melanjutkan kepemimpinan di Kota Mojokerto ini bisa mempercepat capaian target-target berbagai bidang pembangunan,” harapnya.

    Sementara itu, Ketua DPD Partai PAN Kota Mojokerto, Mulyadi menyebut Ning Ita sebagai Bakal Calon Wali Kota Mojokerto pertama yang mendaftar ke DPD PAN Kota Mojokerto. “Hari ini, Ning Ita yang datang pertama ke sini. Gus Afif adalah kader PAN, beliau tidak mendaftar tetapi sama DPP diminta untuk dimasukkan ke dalam list,” ujarnya.

    Gus Afif masuk dalam list nama-nama yang akan dibawa DPD PAN Kota Mojokerto ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN. Pihaknya menegaskan, nama kakak ipar Wabup Mojokerto Gus Barra ini otomatis masuk list Bakal Calon Wali Kota Mojokerto dari PAN lantaran posisinya sebagai kader PAN.

    “Saya kira hampir semuanya sama cuma Ning Ita ini ada kelebihan 5 tahun memimpin Kota Mojokerto dan on the track tidak ada catatan hubungan buruk dengan PAN, malah dengan Fraksi PAN selama 5 tahun ini selalu bersinergi dalam program pembangunan Kota Mojokerto. Kami laporkan kesana untuk dilanjutkan lagi sehingga kansnya lebih besar,” jelasnya.

    Meski bersaing ketat dengan kader PAN, Mul (sapaan akrab, red) menyebut peluang Ning ita untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP PAN masih terbuka lebar. Mengingat selama lima tahun memimpin Kota Mojokerto, Ning Ita on the track dan tidak pernah gesekan dengan PAN.

    “Intinya kita serius menyambut siapa saja calon yang mendaftar ke PAN. Kita akan sampaikan ke DPW, DPW nantinya yang akan membawa ke DPP. Namun untuk rekom kita tegak lurus dengan keputusan DPP,” pungkasnya. [tin/kun]

  • Eri Cahyadi dan Armuji Daftar Bacakada Surabaya ke Demokrat?

    Eri Cahyadi dan Armuji Daftar Bacakada Surabaya ke Demokrat?

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Armuji, mendaftar bacakada ke Partai Demokrat. Langkah ini dijalankan pasangan cakada petahana ini setelah sebelumnya mendaftar ke PDIP dan PKB. 

    Eri-Armuji itu datang langsung ke kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Surabaya di Jalan Tenggilis Utara VI, Rabu (8/5/2024). Usai mengembalikan berkas pendaftaran ke Demokrat, Eri bersama Armuji melakukan silaturahmi ke semua partai.

    Kepada Demokrat, Eri dan Armuji menyampaikan visi-misi membangun Kota Surabaya dengan guyub rukun dengan pemerintahan dan partai yang ada di Kota Pahlawan.

    “Kami menjadi satu saudara (bersama Demokrat) menjadi satu kekuatan katena tujuan kita hanyalah satu bagaimana memberikan kebahagian umat kota Surabaya,” kata Eri usai mengembalikan formulir di DPC Demokrat Surabaya.

    Eri mengungkapkan, pemerintahan dan bersama partai Demokrat juga luar biasa membangun Kota Surabaya dengan rasa persaudaraan dan kekeluargaan.

    “Semoga kebersamaan ini bisa semakin membawa kebahagiaan buat rakyar Surabaya bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Surabaya,” ujarnya.

    Nantinya, lanjut Eri, setelah ke Demokrat. dia akan mendaftar ke partai lain yakni ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Nasional Demokrat (NasDem).

    “Ke Partai Demokrat, yang ketiga setelah PKB dan PDIP. Ketika kami menyerahkan kembali, nanti insya Allah di minggu besok kami juga akan ke PPP, minggu depannya lagi PAN dan Nasdem,” terangnya.

    Ditempat yang sama, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya, Lucy Kurniasari menambahkan pihaknya telah resmi menerima formulir pendaftaran dari Eri Cahyadi-Armuji.

    “Ini yang kita tunggu tunggu cak Eri dan Armuji sudah mengembalikan formulir yang kita berikan di tanggal 4 Mei 2024, kemudian dikembalikan tanggal 8 Mei 2024,” kata Lucy.

    Lucy menegaskan bahwa DPC Demokrat Surabaya akan menutup penjaringan bacakada untuk Pilkada serentak 2024. Ia menyebut hanya Eri-Armuji yang mendaftar di partainya tersebut.

    “Nanti kami akan laporkan ke DPP melalui DPD Jatim  dan setelah ini kami tutup di penjaringan dan yang mendaftar hanya cak Eri dan cak Armuji. Keduanya daftar sendiri tetapi masih berpasangan,” jelasnya.

    Lebih lanjut Lucy mengungkapkan bahwa alasannya pihaknya hanya memilih Eri-Armuji karena prestasinya membangun Kota Surabaya selama kepimpinanannya selama ini. Ia memastikan, Demokrat akan mendukung keduanya.

    “Prestasi tadi kan luar biasa. Sudah aku sebut tiga halaman tadi. Tak sebut siji (saya sebut salah satu), survei juga tertinggi, nggak ada yang lawan. Demokrat pasti akan all out,” tegasnya.

    Ia menambahkan setelah inim tim penjaringan bacakada Demokrat Surabaya akan mengajukan ke DPD Jatim. Kemudian direkomedasikan ke DPP Demokrat, lalu akan diumumkan di Juni 2024 nanti.

    “Tim penjaringan harus melaporkan dan diajukna ke DPD, lalu akhir Mei 2024 ke DPD Jatim. Lalu ke DPP mengeluarkan rekomendasi di bulan Juni 2024,” pungkasnya. [asg/beq]

  • Tiga Anggota DPRD Jember Berminat Jadi Cabup

    Tiga Anggota DPRD Jember Berminat Jadi Cabup

    Jember (beritajatim.com) – Tiga orang anggota DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, periode 2019-2024 berminat menjadi calon bupati dalam pemilihan kepala daerah tahun ini. Mereka mendaftarkan diri dalam penjaringan di PDI Perjuangan dan Partai Nasional Demokrat.

    Tiga orang legislator itu adalah Agus Sofyan, anggota Fraksi PDI Perjuangan dan Wakil Ketua DPRD Jember; Hadi Supaat, anggota Fraksi PDI Perjuangan dan Komisi C DPRD Jember; dan Dedy Dwi Setiawan, anggota Fraksi Partai Nasdem dan Wakil Ketua DPRD Jember.

    Agus dan Hadi sudah mengambil formulir pendaftaran di kantor Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Jember pada 5 Mei dan 29 April 2024. Sementara Dedy menyerahkan berkas pendaftaran pada 6 Mei 2024 di kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasdem Jember.

    “Saya mendaftar karena ada dorongan dari relawan dam struktur pengurus partai di ranting dan kecamatan. Mereka meminta Partai Nasdem di Jember mendorong kader sendiri untuk maju dalam kontestasi pilkada,” kata Dedy, Rabu (8/5/2024).

    Dedy sudah melaporkan pendaftaran ini kepada pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasdem. “Saya serahkan sepenuhnya kepada induk partai saya, mau dikoalisikan dengan siapa. Yang jelas rekom yang menentukan bukan pengurus daerah, tapi pusat. Selain kami berkomunikasi dengan partai-partai di Jember, kami juga menyampaikan ke DPP,” katanya.

    Sementara itu Agus Sofyan mengatakan, pendaftaran ini adalah tanggung jawab selaku kader PDIP. “Saya selaku kader PDI Perjuangan yang punya banyak pengalaman, pada akhirnya terpanggil,” katanya.

    “Kedua, bagi seorang politisi tak ada istilah pensiun. Kalau saya memenuhi syarat dalam proses penjaringan ini, saya ikut. Dalam rangka misi perjuangan PDI Perjuangan, ikut berpartisipasi untuk mewujudkan Jember yang lebih baik lagi. Banyak hal yang harus kita sempurnakan,” kata Agus.

    Agus baru datang dari Jakarta hari ini. “Insyaallah Senin pekan depan, saya akan melengkapi berkas pendaftaran. Semangat saya adalah semangat kebersamaan. Walau saya banyak keterbatasan, termasuk dalam hal finansial, tidak ada masalah. Barangkali banyak masukan dan saran pendapat dari teman-teman,” katanya.

    Hal senada dilontarkan Hadi Supaat. “Kami selaku kader partai, siap ketika ada perintah partai. Kemarin pak Ketua (Ketua DPC PDIP Jember Arif Wibowo, red) menyampaikan, jika ada peluang, maka kami akan mengambil kader sendiri untuk disiapkan menjadi calon. Soal siapanya kami tidak tahu. Tapi palin tidak, saya sebagai kader partai, tanggap situasi,” katanya.

    Munculnya tiga legislator dalam penjaringan kandidat bupati dan wakil bupati ini sesuai dengan harapan Agus Hadi Santoso, mantan legislator PDI Perjuangan di DPRD Jember. “Jember memerlukan unsur politisi, baik bupati atau wakil bupati. Jadi tidak didominasi birokrasi, pengusaha, atau politisi semua. Ini untuk menjaga keseimbangan hubungan legislatif dan eksekutif,” katanya. [wir]

  • Bupati Jember Hendy: Nasdem adalah Rumah Saya

    Bupati Jember Hendy: Nasdem adalah Rumah Saya

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto masih kader tercatat sebagai anggota Partai Nasional Demokrat Kabupaten Jember, Jawa Timur. Ini membuatnya berpeluang untuk kembali diusung oleh Nasdem dalam pemilihan kepala daerah tahun ini sebagaimana empat tahun silam.

    “Saya resmi jadi anggota Nasdem pada 15 Agustus 2020,” kata Bupati Hendy, ditulis Rabu (8/5/2024). Nasdem pula yang kemudian mengusung Hendy menjadi bupati bersama empat partai lainnya.

    Hendy menyebut dirinya sebagai anak politik Nasdem, dan Nasdem adalah rumahnya sendiri. “Tentunya namanya anak banyak plus minusnya. Kadang nakal, ada juga keberhasilannya. Kalau anak sempurna bukan anak namanya. Tidak ada kreasi lagi. Namanya anak pasti ada kesalahan dan kelebihan,” katanya.

    “Sebagai orang tua, saya yakin, Nasdem adalah gerakan perubahan, dan restorasi perubahan akan mengakomodasi dan melihat secara nyata kondisi sebenarnya, apa yang terjadi di Kabupaten Jember,” kata Hendy.

    Hendy berharap Nasdem kembali mencalonkannya untuk periode kedua. Apalagi periode pertama pemerintahan Hendy tidak genap lima tahun sebagaimana seharusnya, karena terpangkas regulasi pemilu serentak. “Ini masih tiga tahun tiga bulan. Dipotong Covid 1,5 tahun, jadi satu tahun delapan bulan,” katanya.

    Hendy mempersilakan siapapun menilai kinerja pemerintahannya yang relatif singkat. “Minusnya di posisi mana, positifnya di sisi mana. Silakan dinilai sebaik-baiknya. Ungkap semua persoalan yang ada, tapi ungkap kebaikan-kebaikannya juga di situ. Itulah esensinya keterbukaan di situ. Tidak ada umpet-umpetan,” katanya.

    “Mengurus Jember tidak boleh pakai tutup-tutupan. Tidak bioleh boleh bersembunyi di balik meja, harus terbuka. Kami orang Jember, sangat terbuka sekali kepada semua untuk mengoreksi apa yang ada di tempat kami,” kata Hendy.

    Hendy tidak akan membantah atau beradu argumen terhadap kritik yang diarahkan kepadanya. “Jember adalah tanggung jawab saya. Semua yang ber-KTP adalah tanggung jawab saya. Tidak ada yang saya counter, apapun yang disampaikan kepada saya, saya akan terima dengan baik,” katanya.

    “Saya jadi bupati, ingin masuk surga. Jadi bupati tidak untuk mempermainkan orang. Nauzubillah min zalik. Saya dididik Nasdem sejak 2020 sampai sekarang. Makna restorasi sebenarnya adalah bagaimana bermanfaat bagi orang banyak,” kata Hendy.

    Nasdem memiliki enam kursi DPRD Jember. Hendy berharap rekomendasi pencalonan bupati dari partai itu diberikan kepadanya. “Kami sudah melamar ke beberapa partai, itu bagian dari kecintaan saya kepada partai yang ada. Tapi rumah saya adalah Nasdem,” katanya.

    Hendy meminta maaf jika selama ini masih memiliki banyak kekurangan, terutama dalam memenuhi janji kepada Nasdem. “Kami akan berusaha untuk memperbaiki lebih baik ke depan,” katanya.

    Hendy memuji kenegarawanan Partai Nasdem selama ini. “Bahwa (pilkada) ini bukan hanya untuk kelompok, tapi untuk kemaslahatan umat,” katanya.

    Hendy meminta capaian positinya selama memimpin Jember dihargai dan menjadi bagian dari penilaian untuk memberikan rekomendasi. “Saya yakin, teman-teman yang duduk sebagai anggota Dewan saat ini bisa menilai. Silakan dibuka, track record saya seperti apa, apa yang dicapai dan apa yang masih kurang,” katanya.

    Hendy menganggap penilaian atas kinerjanya sebagai keberkahan. Ia memahami jika masih memerlukan koreksi. Selama masa pemerintahannya, Hendy mengakui masih belum berhasil membesarkan Nasdem. Namun ia berjanji akan berusaha terus melakukannya pada periode kedua. “Kami akui belum tercapai, tapi bukan berarti belum berhasil. Ini keberhasilan yang tertunda,” kata Hendy.

    Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasional Demokrat Kabupaten Jember Bambang Haryanto membenarkan jika Hendy masih anggota Nasdem. “Di sini adalah rumahnya, karena Pak Bupati punya KTA (Kartu Tanda Anggota) Nasdem. Karena saya yang bikin. Jadi kalau ke sini, Pak Bupati ke rumahnya sendiri, karena beliau adalah kader Nasdem,” katanya.

    Ketua DPD Partai Nasdem Jember Marsuki Abdul Ghafur mengatakan, Hendy sudah menyerahkan berkas lengkap pencalonan bupati melalui partai tersebut. “Pada 8-10 Mei 2024, berkas-berkas sudah harus masuk ke DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) Partai Nasdem Jatim dan ditindaklanjuti ke DPP (Dewan Pimpinan Pusat),” katanya.

    Marsuki menyebut Hendy pendaftar keempat penjaringan kandidat bupati oleh Nasdem Jember. “Saya memohon dan mendoakan bupati ini bisa meneruskan sampai tahun 2029. Harapan kita,” katanya. [wir]

  • Di Hari yang Sama, Mantan Wali Kota Mojokerto Daftar ke Partai Nasdem dan PDIP

    Di Hari yang Sama, Mantan Wali Kota Mojokerto Daftar ke Partai Nasdem dan PDIP

    Mojokerto (beritajatim.com) – Mantan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menunjukan keseriusan mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota dalam Pilkada Kota Mojokerto 2024. Di hari yang sama, Ning Ita (sapaan akrab, red) menyerahkan berkas pendaftaran ke dua partai politik (parpol) berbeda.

    Partai pertama yang didatangi yakni Nasional Demokrat (NasDem) Kota Mojokerto. Didampingi sang suami Supriyadi Karimah Syaiful, Ning Ita datang ke kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NasDem Kota Mojokerto di Jalan Mayjend Sungkono, Kecamatan Magersari tepat pukul 16.00 WIB.

    Ning Ita menyerahkan berkas pendaftaran langsung kepada Ketua DPD Nasdem Kota Mojokerto, Albert Yeter Lasut. Ia mengaku telah siap untuk maju kembali sebagai calon Wali Kota Mojokerto di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Mojokerto pada, 27 November 2024 mendatang.

    Pasca datang ke kantor DPD Partai NasDem, Ning Ita langsung menuju kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-Perjuangan) Kota Mojokerto. Rombongan Ning Ita disambut langsung oleh Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Mojokerto, Santoso Bekti Wibowo.

    “Hari ini, saya mendaftar sebagai Calon Wali Kota Mojokerto melalui Partai NasDem karena ini hari terakhir pendaftaran dan berkas pendaftaran diterima sesuai dengan formulir yang diberikan dan telah diterima oleh Ketua DPD NasDem,” ungkapnya, Selasa (7/5/2024).

    Partai besutan Surya Paloh ini memiliki sejarah kontribusi yang penting baginya karena partai tersebut telah mendukungnya menjadi Wali Kota Mojokerto pada tahun 2018. Terkait arah politiknya, Ning Ita menyatakan masih berkomunikasi dengan beberapa partai, termasuk Golkar yang telah memberikan surat tugas sejak awal.

    “Tentu kami menjalin komunikasi dengan berbagai parpol dengan baik. Namun tetap kami mengikuti alurnya yaitu lewat rekrutmen terbuka ini. Jadi kami segera gerak cepat mana partai (parpol) yang membuka penjaringan terbuka. Dari dua partai yang kami ikuti penjaringan, tidak ada kendala. Komunikasi terus kami bangun,” katanya.

    Karena, lanjutnya, komunikasi dilakukan berdasar semangat kolaborasi bersama. Walau demikian, Ning Ita belum mau bicara soal siapa yang ia gandeng menjadi bakal calon Wakil Wali Kota. Ning Ita mengaku dirinya masih fokus menjalin komunikasi dengan partai politik hingga berbuah rekomendasi mendaftar sebagai calon Wali Kota.

    “Masih banyak pembenahan pada periode saat kami menjadi Wali Kota. Maka, kami berharap pada pemilihan nanti, bila terpilih, kami siap melanjutkan apa yang belum selesai dan siap bersinergi bersama,” ujarnya.

    Mantan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari saat mendatangi Kantor PDI-Perjuangan Kota Mojokerto. [Foto : ist]Ketua DPD NasDem Kota Mojokerto, Albert Pieters Lasut mengatakan, Ning Ita adalah satu-satunya yang mendaftar baik secara online maupun offline. Partai NasDem akan mengusung Ning Ita sebagai calon Wali Kota Mojokerto, sesuai prinsip partai bahwa yang diusung Wali kota atau Bupati, bukan wakilnya.

    “Jika melihat jejak sejarah beliau di Partai NasDem serta melihat track record kepemimpinan beliau sebagai Wali Kota Mojokerto kemarin maka tidak ada alasan bagi partai kami untuk tidak mengusung beliau. Kalau wakilnya nanti yang berhak memutuskan Ning Ita sendiri,” tambahnya.

    Sementara itu, Ketua PDI-Perjuangan, Santoso Bekti Wibowo menjelaskan, PDI-Perjuangan akan mendukung penuh siapapun yang mendaftar dalam penjaringan bakal calon kepala daerah. Termasuk Ning Ita yang menjadi pendaftar kedua, setelah Adv RM Bramastyo Kusumo Negoro warga Surabaya yang juga mendaftarkan diri ke PDI-Perjuangan di hari yang sama.

    “PDI-Perjuangan selaku partai pemenang, kalau beliau maju lewat PDI-Perjuangan yah kita harapkan dari pimpinan (DPP) mewajibkan wakilnya dari PDI-Perjuangan juga. Kolaborasi biar berimbang, sama-sama menguntungkan, sama-sana enak. Sehingga terjadi sinergi secara baik dalam pemerintahan yang akan datang,” harapnya.

    Sebelumnya, DPD NasDem Kota Mojokerto membuka pendaftaran bakal calon Wali Kota Mojokerto sejak tanggal 1 sampai 7 Mei 2024. Untuk dapat mendaftar ke Komisi Pemilihan umum (KPU) sebagai Wali Kota Mojokerto, Ning Ita harus memenuhi persyaratan dukungan parpol atau gabungan parpol paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPRD Kota Mojokerto.

    Atau sebanyak lima kursi di parlemen. Jika upaya mendaftar ke tiga parpol tersebut berjalan mulus, maka Ning ita memiliki kendaraan parpol lebih dari cukup. Pasalnya PDI-Perjuangan dal Pemilihan Legislatif (Pileg), 14 Februari lalu memiliki lima kursi, NasDem tiga kursi dan Partai Golkar dua kursi. [tin/kun]

  • Skandal Tas Mewah Ibu Negara Korsel Diusut Kejaksaan

    Skandal Tas Mewah Ibu Negara Korsel Diusut Kejaksaan

    Jakarta

    Jaksa Agung Korea Selatan (Korsel) memerintahkan stafnya untuk membentuk tim khusus menyelidiki tuduhan yang menjerat Ibu Negara, Kim Keon Hee. Publik memang sedang digegerkan atas tuduhan Kim menerima tas mewah.

    Seperti dilansir kantor berita Korsel, Yonhap News Agency, Senin (6/5/2024), sejumlah sumber hukum yang dikutip Yonhap melaporkan bahwa Jaksa Agung Lee One Seok menyampaikan instruksi penyelidikan dalam rapat rutin dengan kepala kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul, Song Kyung Ho, pada Kamis (2/5) pekan lalu.

    Lee disebut meminta penyelidikan secara cepat terhadap tuduhan yang menyebut sang Ibu Negara Korsel menerima tas tangan mewah merek Christian Dior dari seorang pendeta berkewarganegaraan Korea-Amerika pada September 2022 lalu. Tas mewah itu diperkirakan seharga 3 juta Won atau setara Rp 35,3 juta.

    Kim Keon Hee pun dihujani kecaman usai skandal tas mewah Dior itu mencuat ke publik.

    Terlebih, sang pendeta ternyata secara diam-diam merekam dengan kamera tersembunyi ketika Kim Keon Hee menerima hadiah tas mewah itu. Rekaman video itu dipublikasikan oleh outlet media lokal Korsel pada November tahun lalu.

    Pada Desember tahun lalu, outlet media Korsel mengajukan aduan terhadap Kim Keon Hee dan suaminya, Presiden Yoon Suk Yeol, kepada jaksa setempat atas dugaan menerima suap. Namun hanya ada sedikit kemajuan yang terlihat dalam penyelidikan jaksa Korsel pada saat itu.

    Instruksi penyelidikan dari Jaksa Agung Korsel itu disampaikan setelah Partai Kekuatan Rakyat, yang berkuasa di negara tersebut, mengalami kekalahan telak dalam pemilu parlemen bulan lalu.

    Partai Demokrat sebagai oposisi utama berjanji akan mengusulkan penyelidikan khusus terhadap berbagai tuduhan yang menjerat Ibu Negara Korsel, setelah sidang baru Majelis Nasional dimulai bulan ini.

    Tak hanya soal tuduhan menerima tas mewah, Ibu Negara juga terjerat terjerat tuduhan memanipulasi harga saham perusahaan dealer mobil BMW di Korsel, atau Deutsch Motors Inc, antara tahun 2009 hingga tahun 2012 lalu.

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Pada Januari lalu, pimpinan oposisi Korsel, Lee Jae Myung, selaku ketua Partai Demokrat menuduh Presiden Yoon mencampuri dan menutupi kasus dugaan gratifikasi yang melibatkan istrinya.

    “Presiden tidak hanya gagal berkomunikasi dengan publik, tetapi juga secara aktif terlibat dalam menyembunyikan kecurigaan seputar Ibu Negara, campur tangan terang-terangan dalam urusan partai, dan ikut campur dalam pemilu,” kata Lee pada saat itu.

    Presiden Yoon sendiri, pada Februari lalu, menyebut sang istri gagal untuk “menolak secara dingin” sang pemberi hadiah, namun dia tidak menyampaikan permintaan maaf apa pun kepada publik Korsel.

    Halaman 2 dari 2

    (aik/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bupati Hendy Disambut Lagu Ultah dan Kue Tar di Kantor Nasdem Jember

    Bupati Hendy Disambut Lagu Ultah dan Kue Tar di Kantor Nasdem Jember

    Jember (beritajatim.com) – Kedatangan Bupati Hendy Siswanto ke kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasional Demokrat Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (6/5/2024), disambut lagu ulang tahun dan kue tar.

    Hendy yang datang dengan didampingi sang istri Kasih Fajarini, keluarga besarnya, dan sejumlah pendukung sebenarnya hendak menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon bupati untuk pemilihan kepala daerah Jember tahun ini.

    Namun di tengah acara konferensi pers di lantai tiga kantor tersebut, mendadak pengurus Nasdem mengeluarkan kejutan berupa kue tar dengan diiringi nyanyian lagu ulang tahun. Hendy tersenyum lebar mendapar sambutan itu. Ia menyalami dan memeluk Ketua DPD Partai Nasdem Jember Marsuki Abdul Ghafur.

    “Selamat ulang tahun kami ucapkan. Selamat panjang umur kita kan doakan. Selamat sejahtera, sehat sentosa. Selamat panjang umur dan bahagia,” nyanyian itu menggema dalam ruangan di lantai ketiga.

    Hendy berterima kasih kepada Marsuki dan seluruh jajaran pengurus Nasdem. “Sebagai anggota Nasdem sejak 2020, saya datang ke rumah sendiri. Dan ada satu hal luar biasa, saya diberikan surprise kue dan doa. Kebetulan hari ini hari kelahiran saya,” katanya.

    Hendy sudah berusia 62 tahun. “Terima kasih. Doa yang sama untuk teman-teman Nasdem. Mudah-mudahan semua diberikan panjang umur, sehat berokah, dan diberi rezeki yang banyak dan berkah, sekamat dunia akhirat,” tambahnya.

    Sementara itu, Marsuki mengatakan, kejutan untuk Hendy tak direncanakan dari awal. “Ini spontanitas. Tadi kami lihat kok pas tanggal 6 Mei ini hari ulang tahun Haji Hendy. Beliau juga anggota kami, datang ke kantor ini yang kami hormati dan rayakan,” katanya.

    Kendati menyambut Hendy dengan hangat, Marsuki menyerahkan rekomendasi pencalonan bupati Jember dalam pilkada tahun ini kepada Dewan Pimpinan Pusat Nasdem. “Tetap diproses sesuai petunjuk DPP. Nanti DPP yang akan mengeluarkan rekom tersebut. Namun Nasdem hanya enam kursi. Perlu berkoalisi dengan partai lain,” katanya.

    Hendy adalah pendaftar keempat penjaringan bakal cabup Nasdem yang akan ditutup pada Selasa (7/5/2024). Tiga pendaftar lainnya adalah Muhammad Fawait, legislator DPRD Jawa Timur dari Partai Gerindra; mantan kepala Dinas Pendidikan Jember Achmad Sudiyono; dan pensiun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nanang Handono.

    Marsuki tidak bisa menerka soal adanya tambahan pendaftar lain sebelum ditutup. “Soalnya pendaftaran bisa juga di DPP dan DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) Nasdem Jatim,” katanya. [wir]

  • Emil Dardak Tegaskan Maju Pilgub 2024 Tetap Bersama Khofifah

    Emil Dardak Tegaskan Maju Pilgub 2024 Tetap Bersama Khofifah

    Tuban (beritajatim.com) – Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024 mendatang, Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Emil Elistianto Dardak tetap komitmen berduet bareng Khofifah Indar Parawansa.

    Hal itu diungkapkan saat pihaknya menghadiri kegiatan di Kabupaten Tuban. Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku telah mengantongi dukungan dari berbagai pihak untuk kembali bersanding dengan Khofifah Indar Parawansa.

    “Sampai hari ini respon dari berbagai stakeholder membuka peluang itu semakin besar,” terang Emil.

    Ia juga menyambut baik doa sekaligus kepercayaan yang diberikan PPDI Jatim terhadap dirinya dan Khofifah agar dapat maju kembali digelaran Pilgub pada 27 November 2024 mendatang.

    “Tentu ini patut disyukuri dan menjadi motivasi untuk perjuangan kami di Pilgub yang akan datang,” tutup Emil. [ayu/aje]

  • Tiga Orang Daftar Jadi Cabup Jember Lewat Nasdem

    Tiga Orang Daftar Jadi Cabup Jember Lewat Nasdem

    Jember (beritajatim.com) – Tiga orang mendaftarkan diri menjadi calon bupati lewat Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasional Demokrat Kabupaten Jember, Jawa Timur, hingga Minggu (5/5/2024).

    Mereka adalah Muhammad Fawait, legislator DPRD Jawa Timur dari Partai Gerindra; mantan kepala Dinas Pendidikan Jember Achmad Sudiyono; dan pensiun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nanang Handono. Informasi yang diterima Beritajatim.com, Bupati Hendy Siswanto akan mendaftarkan diri ke Nasdem, Senin (6/5/2024).

    Penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati ini dibuka pada 1-7 Mei 2024. DPD Partai Nasdem melayani pendaftaran sejak jam 10.00 – 16.00 WIB. Selain ke kantor DPD Nasdem Jember, peminat juga bisa mendaftarkan diri ke kantor Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Jawa Timur dan Dewan Pimpinan Partai Nasdem.

    Nasdem tidak menetapkan kriteria khusus. “Monggo, Nasdem Memanggil bagi masyarakat Jember yang berminat mencalonkan diri menjadi bupati dan wakil bupati,” kata Ketua DPD Partai Nasdem Marsuki Abdul Ghafur.

    DPD Nasdem Jember harus melaporkan hasil penjaringan pada 8-10 Mei 2024 kepada Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Jatim. “Pengurus DPD akan rapat pleno untuk dibawa ke DPW. DPW akan menggelar pleno juga, dan membawa hasil ini ke DPP. Barulah yang menentukan DPP,” kata Marsuki.

    Nasdem tidak mendorong satu calon khusus untuk maju. “Semua kami layani. Kalau dorong-dorong, kan lebih baik mendorong saya,” kata Marsuki tertawa. [wir]