partai: Demokrat

  • Tim SAR Masif Pasang Baliho Ali Ruchi, Sinyal Dapat Rekom?

    Tim SAR Masif Pasang Baliho Ali Ruchi, Sinyal Dapat Rekom?

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Tim Sahabat Ali Ruchi (SAR) mulai masif memasang baliho dan spanduk di sejumlah titik di Banyuwangi. Baliho dan spanduk berukuran besar bergambar Ali Ruchi itu terpampang di tempat strategis di hampir semua wilayah.

    “Sebelumnya kami mohon maaf apabila pemasangan baliho Ali Ruchi sekiranya terdapat beberapa hal yang kurang berkenan,” ungkap Sunjoyo Hadi relawan Tim SAR (Sahabat Ali Ruchi), Senin (20/5/2024).

    Pemasangan itu seolah makin menambah geliat suasana hangat di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Banyuwangi 2024. Sekaligus, mengirim sinyal adanya rekom yang turun bagi pria kelahiran Kecamatan Genteng tersebut.

    Sejak beberapa saat lalu, nama Ali Ruchi santer maju di Pemilihan Bupati Banyuwangi mendatang. Bahkan, secara resmi pihaknya telah mendaftarkan diri ke sejumlah partai politik.

    Di antaranya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Banyuwangi dan Partai Nasional Demokrat (NasDem). Meskipun hingga kini belum ada informasi dua partai tersebut memberikan rekom untuk Ali Ruchi maju dalam kontestasi politik di Pilbup Banyuwangi.

    “Kami berharap doa, restu dan dukungan semua pihak kepada Ali Ruchi,” ujarnya.

    Sunjoyo menyebut, pihaknya selalu positif thinking dalam menjalani segala upaya ke depan. Terutama niat dan kerja keras untuk Pilkada Banyuwangi.

    “Kami juga berharap agar segala ikhtiar dan usaha yang dilakukan Tim SAR untuk Ali Ruchi dapat memberikan manfaat bagi kemajuan Kabupaten Banyuwangi,” pungkas Sunjoyo yang pernah menjabat Sekretaris Askab PSSI Banyuwangi ini. [rin/aje]

  • Melihat Rencana Jerman untuk Mengakhiri Tunawisma

    Melihat Rencana Jerman untuk Mengakhiri Tunawisma

    Jakarta

    Dirk Dymarski telah menjadi tunawisma selama 20 tahun. Ia pernah tinggal di tempat penampungan darurat tunawisma, dan juga pernah tinggal di jalanan. Menurutnya, tunawisma “bukan sesuatu yang bisa dihilangkan begitu saja”.

    “Menjadi tunawisma selama 20 tahun adalah pelajaran bagi saya dalam segala hal karena saya sendiri dulu berpikir dan bertindak secara diskriminatif dan memberikan stigma,” katanya kepada DW.

    “Tetapi dalam beberapa tahun terakhir, saya menyadari bahwa siapa pun bisa terjerumus ke dalam situasi itu, dan sulit untuk keluar dari situ,” lanjutnya.

    Saat ini Dymarski menjadi bagian dari Freisttter Online Zeitung, sebuah surat kabar lokal yang ditulis oleh para tunawisma di kota kecil Freistatt. Ia juga merupakan anggota Selbstvertretung Wohnungsloser Menschen (Representasi untuk Tunawisma), sebuah organisasi yang bertujuan untuk memberikan tunawisma suara politik di Jerman.

    Menurut Dymarski, hambatan terbesar bagi para tunawisma dalam mencari rumah adalah stigma.

    “Ketika Anda ingin keluar dari tunawisma dan mencari tempat tinggal yang terjangkau, pertanyaan pertama yang ditanyakan kepada Anda adalah: Di mana Anda tinggal saat ini? Dan jika Anda memberi tahu bahwa Anda tinggal di tempat penampungan, Anda akan langsung gagal, ” ujarnya.

    Akhir dari tunawisma?

    Jumlah tunawisma semakin meningkat akibat kurangnya perumahan yang terjangkau. Meski angkanya sulit untuk dipastikan, pemerintah Jerman memperkirakan ada sekitar 375.000 tunawisma di negara tersebut, sementara Kelompok Kerja Federal untuk Bantuan bagi Tunawisma (BAG-W) memperkirakan jumlahnya mencapai 600.000 jiwa, dan sekitar 50.000 di antaranya masih hidup di jalanan. Angka tersebut termasuk orang-orang yang tidak memiliki rumah kontrak/sewa atau rumah sendiri. Pihak berwenang Jerman diwajibkan menyediakan tempat penampungan darurat bagi orang-orang yang hidup di jalanan, namun banyak yang memilih untuk tetap berada di luar rumah karena tempat penampungan seringkali tidak dapat menjamin privasi atau keamanan.

    Total ada 31 poin yang diterbitkan oleh Kementerian Federal untuk Perumahan, Pembangunan Perkotaan dan Bangunan, di antaranya adalah usulan seperti memberikan dana kepada pemerintah negara bagian untuk membangun perumahan sosial, memerangi diskriminasi di pasar perumahan, membantu para tunawisma mendapatkan asuransi kesehatan, dan memberikan layanan konseling yang mudah diakses.

    “Perumahan yang lebih terjangkau adalah inti dari perjuangan melawan tunawisma,” kata Menteri Perumahan Sosial Demokrat Jerman Klara Geywitz.

    “Pedoman nasional ini merupakan keinginan eksplisit dari masyarakat sipil, yaitu orang-orang yang peduli terhadap para tunawisma.”

    Hidup di jalanan: ‘Seperti berperang’

    Badan amal dan organisasi tunawisma berpendapat, rencana pemerintah Jerman itu sangat baik, namun hanya sebagai permulaan.

    Dymarski dan rekan-rekannya memuji persiapan dan usaha Menteri Geywitz berkonsultasi dengan mereka, namun rencana yang dihasilkan dinilai terlalu kabur dan kurang matang.

    Pendapat yang sama juga diutarakan organisasi tunawisma lainnya.

    “‘Rencana Aksi Nasional terdengar seperti: ‘Ini dia, sekarang kita punya rencana dan sekarang kita akan mewujudkannya.’ Tapi saya bertanya-tanya apakah ini bukan sekadar kertas,” kata Corinna Mncho, Direktur Proyek Housing First di Berlin.

    “Orang-orang yang harus benar-benar melaksanakan rencana tersebut – yaitu pemerintah negara bagian dan pemerintah lokal – masih belum tahu bagaimana mereka harus melaksanakannya.”

    Housing First membantu para tunawisma menemukan rumah mereka sendiri tanpa syarat, karena proyek ini dimulai dengan prinsip bahwa memiliki tempat tinggal sendiri adalah sebuah hak. Mncho telah menyaksikan bagaimana dampak hidup di jalanan bagi masyarakat.

    “Salah satu klien kami pernah mengatakan bahwa hidup di jalanan itu seperti berperang,” katanya kepada DW.

    “Setiap hari Anda berada dalam kondisi bertarung atau dalam kondisi bertahan hidup. Orang-orang sama sekali tidak memiliki perlindungan, selalu waspada, tidak memiliki ruang pribadi, tidak ada ruang di mana mereka memiliki keintiman – segala sesuatu yang mungkin Anda miliki sebagai kebutuhan primer tidak terpenuhi. Itu berdampak pada jiwa Anda. Otak Anda sebenarnya merekonstruksi untuk mengatasinya.”

    Kurangnya perumahan yang terjangkau

    Rencana Aksi Nasional adalah sesuatu yang telah lama diserukan oleh badan amal.

    “Fakta bahwa para politisi mengatasi masalah ini adalah hal yang positif,” kata Lars Schfer, juru bicara para tunawisma di badan amal Diakonie milik Gereja Protestan kepada DW.

    Artinya, kita bisa terus mengingatkan pemerintah mengenai target yang telah dirumuskan.

    Namun Schfer juga mengatakan bahwa 31 poin dalam rencana tersebut tidak lebih dari “kumpulan tindakan yang telah disepakati sebelumnya oleh pemerintah, dan beberapa tindakan baru yang tidak melibatkan perubahan besar dalam undang-undang atau memerlukan biaya”.

    Salah satu contohnya adalah poin nomor satu: Komitmen sebesar €18,15 miliar (Rp315 triliun) yang akan diberikan pemerintah federal kepada negara bagian untuk membangun perumahan sosial untuk periode 2022 hingga 2027. Apartemen yang bisa disewa sangat dibutuhkan, namun dana itu sudah diumumkan dua tahun yang lalu – dan pemerintah terpaksa mengakui bahwa hanya 22.545 unit baru yang tersedia pada tahun 2022, jauh di belakang target yaitu sebesar 100.000 unit per tahun.

    “Hal ini membuat saya berpikir: Tentu saja, Anda bisa menuliskannya di sana, tapi itu tidak membantu karena pada akhirnya semua yang dilakukan tidak mengarah pada penurunan angka tunawisma,” kata Mncho.

    Schfer berpendapat bahwa ada langkah-langkah konkrit yang dapat diambil oleh pemerintah, namun tidak dilaksanakan dalam Rencana Aksi. Misalnya, prasangka pemilik rumah kontrakan dapat diatasi jika pemerintah daerah menetapkan kuota bagi para tunawisma di perumahan sosial yang baru. Demikian pula pemerintah federal dapat menetapkan bahwa sebagian uang yang diserahkan kepada negara bagian untuk membangun perumahan sosial dapat digunakan untuk menampung para tunawisma.

    Menurut Mncho, ini bukan sekadar soal membelanjakan lebih banyak uang, tapi ini soal alokasi yang lebih baik dan tepat.

    “Uangnya ada – akomodasi darurat memerlukan biaya yang sangat besar dengan standar yang sangat, sangat buruk,” katanya.

    “Kita berbicara tentang biaya sebesar €1.000 untuk satu orang per bulan di Berlin. Tidak ada apartemen yang harganya sebesar itu di Berlin. Itu bahkan belum termasuk biaya lainnya, tidak ada sama sekali.”

    Saat ini, badan amal mengatakan situasi pasar perumahan sangat menyedihkan sehingga banyak orang terjebak di tempat penampungan selama bertahun-tahun. Rencana baru pemerintah ini merupakan upaya untuk mengatasi hal tersebut – namun bagi para aktivis, hal ini hanyalah sebuah pernyataan niat. mel/yf

    Lihat juga Video ‘Canggihnya Robot yang Digadang-gadang Bisa Bantu Sembuhkan Kanker’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • PKS Jatim Silaturahim Kebangsaan ke Parpol, Diawali Gerindra

    PKS Jatim Silaturahim Kebangsaan ke Parpol, Diawali Gerindra

    Surabaya (beritajatim.com) – DPW PKS Jawa Timur mengagendakan Silaturahim Kebangsaan dan Syawalan ke partai politik yang ada di Jawa Timur, khususnya yang ada di DPRD Jatim. Agenda tersebut mulai dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2024 sampai pertengahan Mei.

    Kunjungan silaturahim dirancang mulai dari PKB, dilanjut PDIP, Gerindra, Golkar, Demokrat, Nasdem, PAN, PPP, PSI. Namun, karena terkait dengan jadwal akhirnya Partai Gerindra yang siap menerima sesuai jadwal ajuan yaitu pada tanggal 9 Mei.

    “Alhamdulillah, dari surat yang kami layangkan, yang cocok waktunya partai Gerindra, yaitu 9 Mei. Untuk kunjungan ke PKB, PDIP, Golkar, Demokrat, Nasdem, PAN, PPP, dan PSI mengalami penundaan waktu,” ujar Kang Irwan.

    PKS Jawa Timur melakukan silaturahim kebangsaan di kantor DPD Partai Gerindra Jatim, Kamis 9 Mei 2024.

    Dalam sambutannya, Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan, menyampaikan bahwa PKS dan Gerindra sebagai partai politik tentunya punya cita-cita sama, yaitu memberi kontribusi terbaik untuk bangsa dan Jawa Timur.

    Dalam kesempatan itu, Irwan juga menyampaikan selamat kepada pengurus DPD Partai Gerindra Jatim atas naiknya kursi Partai Gerindra di DPRD Provinsi Jawa Timur, dari 15 ke 21 kursi.

    “Selamat untuk Gerindra, naik cukup tinggi di Jatim, dari 15 ke 21 kursi,” kata pria 48 tahun itu.

    Ia berharap, dengan bertambahnya kursi memberi hikmat bagi Provinsi Jawa Timur.

    “Kami bertambah satu kursi di DPRD Jatim. Alhamdulillah, kini jadi satu fraksi,” katanya.

    Di hadapan pengurus DPD Partai Gerindra Jatim, Irwan menjelaskan tujuan kunjungan PKS Jatim.

    “Dalam rangka menjalin silaturahim yang sudah terjalin baik di Parlemen, DPRD Jawa Timur. Harapannya kita semua bisa guyup rukun, meskipun beberapa hal berbeda,” ujar Irwan sambil tersenyum.

    Bagi Irwan, perbedaan pandangan dalam politik adalah hal yang wajar yang harus dihargai dan dihormati.

    Meski demikian, Irwan menyampaikan bahwa PKS Jatim sangat terbuka berkolaborasi dan mengajak Partai Gerindra dalam rangka sama-sama membangun Jatim lebih baik.

    “Banyak momentum silaturahim dan kolaborasi, harapamnya terus berlanjut, mungkin dalam rangka Pilkada serentak dan agenda lain,” kata alumnus FISIP Unair ini.

    Dalam kunjungannya, PKS Jatim disambut hangat oleh beberapa pengurus DPD Partai Gerindra Jatim.

    Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim, Kharisma Febriansyah, dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf karena Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad berhalangan hadir.

    “Mohon maaf, beliau berhalangan hadir namun titip salam. Beberapa hari lalu, ada kabar duka dari keluarga Ponpes Sidogiri. Beliau masih di sana,” katanya.

    “Yakinlah hati kami terbuka untuk PKS terutama di Jatim,” katanya.

    Menurutnya, dalam membangun bangsa selalu saja ada tantangan yang bisa dihadapi bersama.

    “Ada yang mungkin bergandengan, ada juga yang berpisah, seperti rel kereta api, meski tidak ketemu, tapi tujuannya sama,” katanya sambil tertawa.

    Menurutnya, komunikasi formal antara PKS dan Gerindra Jawa Timur sudah dilakukan, ia berharap terus ada komunikasi intens non formal, berbicara dari hati ke hati.

    “Makna dari pertemuan, hati ini tak pernah putus silaturahim antara PKS dan Gerindra,” katanya.

    Selain Febri, rombongan PKS Jatim disambut pengurus Gerindra Jatim lainnya, yaitu Ferdians Reza Alvisa, Bendahara, Hidayat, Ketua OKK, Budiono, Dewan Penasehat, Satib, Wakil Ketua, Kusriyanto, Wakil Ketua, dan Halimur Rosyid, Wakil Sekretaris. [tok/beq]

  • Garda Pemuda Nasdem Tak Ingin Jember Dipimpin Bupati yang Andalkan Fanatisme Pemilih

    Garda Pemuda Nasdem Tak Ingin Jember Dipimpin Bupati yang Andalkan Fanatisme Pemilih

    Jember (beritajatim.com) – Garda Pemuda Nasional Demokrat (Nasdem) tidak ingin Kabupaten Jember, Jawa Timur, dipimpin bupati yang mengandalkan fanatisme pemilih. Pemilih fanatik membahayakan kehidupan demokrasi.

    “Kami tidak ingin ada bupati yang punya pemilih fanatik. Kalau pemilih rasional, ayo kita dorong,” kata Sutrisno, Pembina Garda Pemuda Nasdem Kabupaten Jember, Jumat (10/5/2024).

    “Bahaya pemilih fanatik adalah berlawanan dengan semangat kehidupan demokrasi. Pemilih fanatik cenderung menutup ruang kritis. Mereka tidak akan mau idola atau figur pujaan mereka dikritik publik. Kalau mengkritik, kita bisa dimarahi atau dicaci maki,” kata mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ini.

    Sutrisno mengingatkan fenomena pemilih fanatik ini pada masa pemerintahan Bupati Faida pada 2016-2021. “Siapa yang mengkritik Bupati Faida saat itu banyak dilawan oleh pemilih fanatiknya, meskipun pada akhirnya mereka kecewa juga,” katanya.

    Sutrisno ingin masyarakat Jember memilih kandidat bupati dan wakil bupati yang berintegritas, dengan pertimbangan rasional dan bukan hanya berdasarkan fanatisme yang dipantik oleh karisma calon. “Kami ingin meminimalisir sekecil mungkin timbulnya pemilih fanatik yang tak pakai akal sehat. Kami ingin jumlah pemilih rasional semakin membesar,” katanya.

    Sutrisno ingin masyarakat mendiskusikan para kandidat pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember dengan melihat rekam jejak masing-masing. “Kita sekarang sedang berhadapan dengan fenomena politik populisme. Orang yang populer dipilih. Orang yang terkenal kemudian dipilih. Kita tidak ingin seperti itu,” katanya.

    “Rata-rata kandidat yang muncul saat ini pernah menjadi pejabat publik. Ada yang pernah di kementerian, DPRD provinsi, DPRD kabupaten, ada petahana. Rekam jejaknya harus kita bedah. Masyarakat silakan berdialog dengan kami untuk mempertimbangkan mana calon yang paling masuk akal,” kata Sutrisno. [wir]

  • Pilkada Pamekasan, Mantan Gubernur Jatim Antar Fattah Jasin Daftar ke Demokrat

    Pilkada Pamekasan, Mantan Gubernur Jatim Antar Fattah Jasin Daftar ke Demokrat

    Pamekasan (beritajatim.com) – Mantan Gubernur Jatim Imam Utomo mengantarkan Fattah Jasin mendaftar sebagai bakal calon bupati di Kantor DPD Partai Demokrat Pamekasan, Jl Trunojoyo Gang Patemon, Pamekasan, Jum’at (10/5/2024).

    Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jatim Periode 1998-2008 mengenakan pakaian batik. Dia menganggap sosok Fattah Jasin sebagai anak sendiri.

    “Kami mendorong Pak Fattah supaya menjadi bupati Pamekasan, dan selama ini kami juga selalu mendampingi Pak Fattah saat sowan ke sejumlah kiai sepuh berkenaan dengan persiapan Pilkada Pamekasan,” kata H Imam Utomo.

    Imam Utomo menilai jika Fattah Jasin memiliki modal penting untuk menjabat sebagai bupati Pamekasan, terlebih ia juga sempat menjabat sebagai Wakil Bupati Pamekasan Antarwaktu sekitar 2 tahun bersama Badrut Tamam.

    Ditambah dengan jabatan sebagai Pj Bupati Pamekasan, serta malang melintang dalam dunia birokrasi. Pengalaman tersebut menjadi modal penting bagi Fattah Jasin, sehingga ia dinilai banyak tahu mengenai beragam hal yang harus didahulukan di Pamekasan.

    “Jadi 100 persen kami yakin Fattah Jasin jadi Bupati Pamekasan. Ini bukan kampanye, ya bagaimana wong anak sendiri, jadi harus kami dorong dong,” ungkap Pak Imam.

    Namun pihaknya menegaskan komitmennya untuk tidak campur tangan soal Pilkada Pamekasan, termasuk juga soal rekomendasi dari Partai Demokrat untuk Fattah Jasin, sekalipun dirinya cukup kenal dengan sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    “Kami tidak ada campur tangan meski sebagai purnawirawan anggota TNI (senior SBY), kami percaya kepada pimpinan Demokrat pasti akan ikut andil memenangkan Fattah Jasin,” tegasnya.

    Terlebih selama ini, Fattah Jasin memiliki banyak relasi dengan beberapa pimpinan birokrasi di Jawa Timur, khususnya di Pamekasan. Hal itu juga dapat menjadi bekal utama dalam pelaksanaan Pilkada Pamekasan, 27 November 2024 mendatang.

    “Pengalamannya (Fattah Jasin) sudah banyak, kami yakin dengan pengalaman pernah menjabat di Provinsi Jatim dan Pamekasan, ke depan akan lebih baik lagi Pamekasan ini,” pungkasnya. [pin/but]

  • Garda Pemuda Nasdem Tak Ingin Warga Jember Fanatik Terhadap Cabup

    Garda Pemuda Nasdem Tak Ingin Warga Jember Fanatik Terhadap Cabup

    Jember (beritajatim.com) – Garda Pemuda Nasional Demokrat (Nasdem) tak ingin warga Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi pemilih yang fanatik dalam pemilihan kepala daerah tahuh ini.

    Garda Pemuda Nasdem ingin masyarakat Jember memilih kandidat bupati dan wakil bupati dengan pertimbangan rasional. “Kami tak ingin pemilih Jember menjadi pemilih yang fanatis, tapi pemilih yang dinamis,” kata Sutrisno, Pembina Garda Pemuda Nasdem Kabupaten Jember, Jumat (10/5/2024).

    Fanatisme, menurut Sutrisno, hanya akan menciptakan pemilih yang buta politik. “Tapi pemilih rasional yang dinamis akan mengembangkan kehidupan demokrasi kita,” katanya.

    Sutrisno ingin masyarakat mendiskusikan para kandidat pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember dengan melihat rekam jejak masing-masing. “Kita sekarang sedang berhadapan dengan fenomena politik populisme. Orang yang populer dipilih. Orang yang terkenal kemudian dipilih. Kita tidak ingin seperti itu,” katanya.

    Sutrisno tak ingin masyarakat Jember mendapat sajian instan dalam pilkada. “Tidak didahului dengan edukasi untuk melihat rekam jejak dan profil dari masing-masing kandidat maupun gagasan dan visi-misinya, serta kiprahnya di masyarakat,” katanya.

    Masa reses DPRD Kabupaten Jember dimanfaatkan oleh legislator Partai Nasdem untuk mengedukasi publik. “Mengajak masyarakat berbicara tentang pilkada. Jadi masyarakat bukan sesuatu yang pasif yang tiba-tiba disuguhi calon tertentu tanpa melihat profil masing-masing kandidat sedalam-dalamnya,” kata Sutrisno.

    “Nasdem membuka ruang percakapan publik. Masyarakat kami pandang sebagai entitas penting yang harus aktif membicarakan kandidat-kandidat bupati dan wakil bupati soal baik dan buruk serta manfaat mereka. Kami tidak ingin masyarakat digiring tiba-tiba mendukung tanpa ada dialog, adu gagasan, dan pemikiran,” kata Sutrisno.

    Percakapan dan dialog kandidat bupati dengan masyarakat sangat perlu. “Bupati sebagai figur yang akan memimpin daerah selama lima tahun. Dia punya kewenangan luas membangun daerah dan mengelola anggaran sebegitu besarnya, sekitar Rp 4 triliun. Kalau masyarakat tidak mengetahui gagasan dan tindak tanduknya, maka gambarannya tidak akan utuh,” kata Sutrisno. [wir]

  • Sekretaris DPC Demokrat Lamongan Siap Maju Bacawabup, Ungkap 3 Alasan

    Sekretaris DPC Demokrat Lamongan Siap Maju Bacawabup, Ungkap 3 Alasan

    Lamongan (beritajatim.com) – Menjelang pelaksanaan Pilkada 2024, sejumlah Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Lamongan terus bermunculan. Kali ini, Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Lamongan, Qomaruddin, turut menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai Bacawabup.

    Hal itu dibuktikan oleh Qomaruddin dengan menyerahkan berkas pendaftarannya kepada Satgas Pilkada Partai Demokrat di Kantor DPC setempat, pada Kamis (9/5/2024) hari ini.

    Dalam kesempatan ini, Qomaruddin mengungkapkan 3 (tiga) alasan yang membuat tekadnya semakin bulat untuk maju sebagai Bacawabup Lamongan.

    “Ada spirit yang mendorong saya untuk maju sebagai Bakal Calon Wakil Bupati Lamongan. Pertama, untuk mewakili kaum millenial agar aspirasi anak muda bisa tersalurkan dan teraktualisasi dengan baik,” kata Qomaruddin.

    Mengenai alasan keduanya, sambung Qomaruddin, dirinya ingin berperan dalam membangun Partai Demokrat yang lebih baik lagi serta mengembalikan kejayaan partai berlambang mercy itu seperti tahun 2009 silam.

    “Ketiga, ingin ikut serta dalam membangun demokrasi yang subtansial dan demokratis. Hal ini perlu diupayakan secara serius, karena demokrasi hari ini telah terdistorsi,” sebutnya.

    Dalam kesempatan sama, Ketua Satgas Pilkada Partai Demokrat Lamongan, dr. Sanditia Devis Saputra menegaskan bahwa berkas pendaftaran Qomaruddin telah diserahkan ke Partai Demokrat.

    “Berkas persyaratan pendaftaran Mas Qomar untuk maju sebagai Bacawabup sudah kami terima. Nantinya nama-nama yang sudah mendaftar ke DPC Partai Demokrat Lamongan ini akan kami usulkan ke DPP,” jelasnya. [riq/but]

  • Pilbup Jombang 2024, Tiga Kandidat Berebut Rekom Partai Demokrat

    Pilbup Jombang 2024, Tiga Kandidat Berebut Rekom Partai Demokrat

    Jombang (beritajatim.com) – Tiga orang kandidat berebut rekomendasi dari Partai Demokrat untuk bertarung dalam Pilbup (Pemilihan Bupati) Jombang 2024. Ketiganya sudah mendaftar secara resmi ke DPC (Dewan Pimpinan Cabang) partai berlambang bintang mercy tersebut.

    Tiga orang itu masing-masing Kepala Desa (Kades) Mojokrapak Kecamatan Tembelang Warsubi, kemudian Pengasuh PP (Pondok Pesantren) Queen Al Azhar Darul Ulum Peterongan Jombang KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans, serta Wakil Bupati Jombang 2018-2023 Sumrambah.

    “Hingga pukul 15.00 WIB sudah ada tiga bakal calon yang mendaftar ke Partai Demokrat. Yaitu, Pak Warsubi, Mas Sumrambah, serta Gus Hans. Pendaftaran kita tutup nanti pukul 00.00 WIB,” ujar Ketua DPC Partai Demokrat Jombang M. Syarif Hidayatullah atau Gus Sentot, Kamis (9/5/2024).

    Tiga kandidat tersebut mendaftar dalam waktu berbeda. Warsubi mendaftar dua hari lalu, sedangkan Sumrambah dan Gus Hans mendaftar hari ini. Semuanya menyerahkan berkas persyaratan yang sudah ditentukan.

    Proses selanjutnya, kata Gus Sentot, Partai Demokrat Jombang akan menggelar rapat koordinasi tingkat internal. Hasilnya kemudian diserahkan ke DPP Partai Demokrat yang ada di Jakarta. “Insyallah hari Senin kita ke Jakarta untuk melaporkan hasil pendaftaran,” katanya.

    Lantas siapa yang akan mendapatkan rekom dari Partai Demokrat? Gus Sentot mengungkapkan bahwa soal rekomendasi maju Pilkada Jombang menjadi ranah DPP (Dewan Pimpinan Pusat). Gus Sentot hanya menegaskan bahwa Jombang membutuhkan figur pimpinan yang pro-rakyat.

    Gus Sentot juga memastikan bahwa tiga orang tersebut berasal dari ekternal. Artinya, mereka bukan berasal dari kader Partai Demokrat. “Kami memang membuka peluang bagi calon eksternal. Kalau din internal belum ada yang mendaftar,” tambahnya.

    Partai Demokrat dalam Pileg 2024 berhasil mendulang enam kursi di DPRD Jombang. Perolehan itu meningkat disbanding pada pemilu 2019. Karena pada 2019, Partai Demokrat mendapatkan lima kursi. Praktis, untuk Pilkada 2014, Demokrat harus membangun koalisi untuk mengusung cabup/cawabup. [suf]

  • Maju Pilkada Jombang 2024, Gus Hans Daftar ke Partai Demokrat

    Maju Pilkada Jombang 2024, Gus Hans Daftar ke Partai Demokrat

    Jombang (beritajatim.com) – Gus Hans atau KH Zahrul Azhar Asumta mendaftarkan diri ke Partai Demokrat Jombang guna mengikuti Pilkada 2024, Kamis (9/5/2024). Hanya saja, Gus Hans tidak datang sendiri secara langsung.

    Pengasuh PP (Pondok Pesantren) Queen Al Azhar Darul Ulum Peterongan Jombang Jawa Timur ini diwakili oleh keluarga dan sejumlah relawan. Pasalnya, pada saat bessamaan Gus Hans sedang berada di luar negeri. Oleh para relawan, seluruh persyaratan yang diperlukan diserahkan ke kantor DPC Partai Demokrat Jombang.

    Pendaftaran tersebut diterima secara langsung oleh Ketua DPC Partai Demokrat Jombang M. Syarif Hidayatullah atau Gus Sentot. Dia didampingi oleh sejumlah pengurus partai besutan SBY (Susilo Bambang Yudoyono) ini.

    “Benar, hari ini Gus Hans, tokoh muda dari pesantren mendaftarkan diri ke Partai Demokrat. Seluruh berkas persyaratan sudah kami terima. Berkas-berkas tersebut diantar oleh keluarga dan relawan Gus Hans,” ujar Gus Sentot.

    Proses selanjutnya, kata Gus Sentot, Partai Demokrat Jombang akan menggelar rapat koordinasi tingkat internal. Hasilnya, kemudian diserahkan ke DPP Partai Demokrat yang ada di Jakarta. “Insyallah hari Senin kita ke Jakarta untuk melaporkan hasil pendaftaran,” katanya.

    Lantas siapa yang akan mendapatkan rekom dari Partai Demokrat? Gus Sentot mengungkapkan bahwa soal rekomendasi maju Pilkada Jombang menjadi ranah DPP (Dewan Pimpinan Pusat). Gus Sentot hanya menegaskan bahwa Jombang membutuhkan figur pimpinan yang pro-rakyat.

    “Semisal bisa mengatasi masalah pengangguran. Kemudian bisa mengurai permasalahan yang di sektor pertanian. Penutupan pendaftaran Bacakada (Bakal Calon Kepala Daerah) di Partai Demokrat nanti malam pukul 00.00 WIB,” pungkasnya.

    Gus Hans yang dihubungi terpisah membenarkan bahwa dirinya sudah mendaftar ke DPC Partai Demokrat. Dirinya meminta maaf kepada Ketua DPC Demokrat karena tidak bisa hadir secara langsung. Itu karena Gus Hans sedang berada di luar negeri.

    “Semestinya saya bisa datang, namun karena berada di luar negeri, harus diwakili oleh relawan. Saya mengucapkan terima kasih atas penerimaan jajaran DPC Partai Demokrat. Begitu tiba di Jombang, nantinya saya langsung sowan ke Ketua Demokrat,” ujar Gus Hans.

    Mengapa mendaftar ke Partai Demokrat? Gus Hans mengatakan bahwa dirinya menjalankan perintah dari partainya, yakni Golkar. Gus Hans mendapat penugasan dari partai berlambang pohon beringin itu. Karena berdasarkan perolehan kursi dalam Pileg 2024, Partai Golkar tidak bisa maju mengusung calon sendiri. Sehingga harus berkoalisi.

    “Juga dalam rangka menindaklanjuti Koalisi Indonesia Maju (KIM), yaitu hubungan antara Golkar dan Demokrat yang linear di pusat, provinsi, hingga di Kabupaten Jombang. Saya ucapkan terima kasih atas diterima berkas-berkas saya oleh Partai Demokrat,” pungkas Gus Hans. [suf]

  • Pilkada Jombang 2024, Kades Warsubi Juga Berburu Rekom ke PDIP

    Pilkada Jombang 2024, Kades Warsubi Juga Berburu Rekom ke PDIP

    Jombang (beritajatim.om) – Salah satu kandidat yang bakal berlaga di Pilkada Jombang 2024, Warsubi mendaftarkan diri ke DPC PDIP setempat, Kamis (9/5/20234). Pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Desa (Kades) Mojokrapak Kecamatan Tembelang ini berharap mendapatkan rekom dari partai berlambang banteng moncong putih itu.

    Dengan begitu, dukungan untuk mengusung Warsubi semakin membesar. Karena sebelumnya, Warsubi yang juga Ketua AKD (Asosiasi Kepala Desa) Kabupaten Jombang ini mengklaim sudah mendapat dukungan dari empat partai.

    Masing-masing, Partai Gerindra, PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), Partai Golkar, serta Partai Demokrat. Warsubi datang ke kantor DPC PDIP yang ada di Jl Brigjen Katamso Jombang beberapa beberapa jam setelah mantan Wabup Jombang Sumrambah mendaftar.

    Warsubi yang didampingi sang istri disambut hangat oleh tim penjaringan bacakada (bakal calon kepala daerah) DPC PDIP Jombang. Di antaranya, Ketua penjaringan Bacakada DPC PDI Perjuangan Jombang Dodit Eko Prasetyo dan Sekretaris DPC Donny Anggun.

    Warsubi kemudian menyerahkanb berkas peryaratan yang ia bawa. “Kami dating ke DPC PDIP dalam rangka mendaftar sebagai bacabup (bakal calon bupati),” ujar Warsubi saat berada di kantor DPC PDIP Jombang.

    Warsubi membeber sejumlah alas an mendaftar ke PDIP. Di antaranya, dirinya selama ini sudah akrab dengan jajaran pengurus PDIP Jombang. Selain itu, lanjutnya, PDIP adalah partai yang luar biasa. Partai ini mampu mempertahankan 10 kursi di DPRD Jombang.

    “Kami memiliki kedekatan dengan PDIP sejak lama. Selain itu, untuk membangun Jombang tidak bisa sendiri. Harus melibatkan banyak pihak. Makanya, meski sudah didukung empat partai (Gerindra, PKB, Golkar dan Demokrat), kami mendaftar ke PDIP,” ujarnya.

    “Kita menghormati semua partai yang sudah mengusung. Makanya semua nama akan kami sampaikan ke partai koalisi yang sudah terbentuk, yakni Partai Gerindra, PKB, Golkar dan Partai Demokrat,” pungkas Warsubi.

    Sekretaris DPC PDIP Jombang Donny Anggun menambahkan dengan mendaftarnya Warsubi, berarti sudah enam kandidat yang mendaftar melalui PDIP. Rinciannya, satu kader internak dan lima eksternal.

    Setelah itu, pihaknya segera melakukan koordinasi di DPC. Kemudian, DPC PDIP Jombang menyerahkannya ke DPP. “Soal siapa yang menadapat rekom, itu wilayah DPP. Kami hanya memberi masukan dan menerima pendaftaran,” pungkas Donny. [suf]