partai: Demokrat

  • Sedang Dijadwalkan, Ini Bocoran Agenda Pertemuan Prabowo dengan Megawati

    Sedang Dijadwalkan, Ini Bocoran Agenda Pertemuan Prabowo dengan Megawati

    Jakarta: Presiden Prabowo Subianto sedang dijadwalkan untuk bertemu langsung dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

    “Jelas ada, sedang direncanakan (pertemuan),” ujar Prasetyo Hadi di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 6 November 2024.

    Meski begitu, soal kapan jadwal pertemuan keduanya masih belum ditentukan. “Enggak tahu kapannya,” lanjut Prasetyo Hadi.
     

     

    Agenda silaturahmi Prabowo dengan mantan presiden

    Di masa-masa awal kepemimpinannya sebagai presiden, Prabowo memang terlihat ingin menjalin silaturahmi dengan para mantan presiden.

    Sebelumnya, Prabowo menemui Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Senin malam, 4 November 2024.

    Prasetyo menyebut, pertemuan itu sebagai silaturahmi biasa. “Silaturahmi biasa, sahabat kemudian beliau juga presiden, kan ke Solo juga,” kata Prasetyo.

    Sebelumnya, pertemuan Prabowo dan SBY diketahui berdasarkan foto yang diunggah oleh elite Partai Demokrat Jansen Sitindaon dalam akun instagram pribadinya. Dalam foto terlihat pertemuan Prabowo-SBY ditemani dengan sajian nasi goreng.

    “Pacitan Pride dan Banyumas Pride. Kalau kata Mas Ketum @agusyudhoyono semalam: “pertemuan dua teman dan sahabat lama, menuntaskan pengabdian”, ditemani nasi goreng Cikeas. Kalau dihitung, Pak SBY dan Pak @prabowo ini mungkin sudah saling kenal lebih dari 55 tahun. Sehat untuk kedua pemimpin kita. Maju Indonesia,” tulis keterangan unggahan Jansen.

    Jakarta: Presiden Prabowo Subianto sedang dijadwalkan untuk bertemu langsung dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
     
    “Jelas ada, sedang direncanakan (pertemuan),” ujar Prasetyo Hadi di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 6 November 2024.
     
    Meski begitu, soal kapan jadwal pertemuan keduanya masih belum ditentukan. “Enggak tahu kapannya,” lanjut Prasetyo Hadi.
     

     

    Agenda silaturahmi Prabowo dengan mantan presiden

    Di masa-masa awal kepemimpinannya sebagai presiden, Prabowo memang terlihat ingin menjalin silaturahmi dengan para mantan presiden.
    Sebelumnya, Prabowo menemui Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Senin malam, 4 November 2024.
     
    Prasetyo menyebut, pertemuan itu sebagai silaturahmi biasa. “Silaturahmi biasa, sahabat kemudian beliau juga presiden, kan ke Solo juga,” kata Prasetyo.
     
    Sebelumnya, pertemuan Prabowo dan SBY diketahui berdasarkan foto yang diunggah oleh elite Partai Demokrat Jansen Sitindaon dalam akun instagram pribadinya. Dalam foto terlihat pertemuan Prabowo-SBY ditemani dengan sajian nasi goreng.
     
    “Pacitan Pride dan Banyumas Pride. Kalau kata Mas Ketum @agusyudhoyono semalam: “pertemuan dua teman dan sahabat lama, menuntaskan pengabdian”, ditemani nasi goreng Cikeas. Kalau dihitung, Pak SBY dan Pak @prabowo ini mungkin sudah saling kenal lebih dari 55 tahun. Sehat untuk kedua pemimpin kita. Maju Indonesia,” tulis keterangan unggahan Jansen.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Susie Wiles Akan Jadi Wanita Pertama yang Jabat Kepala Staf Gedung Putih

    Susie Wiles Akan Jadi Wanita Pertama yang Jabat Kepala Staf Gedung Putih

    Florida

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan Susie Wiles, salah satu manajer kampanyenya, akan menjadi Kepala Staf Gedung Putih dalam pemerintahan barunya. Salah satu orang kepercayaan yang membantu Trump memenangkan pilpres AS itu dipercaya memegang posisi puncak di Gedung Putih.

    Penunjukan ini, seperti dilansir AFP, Jumat (8/11/2024), merupakan yang pertama dari apa yang diperkirakan akan menjadi rentetan pengumuman, yang disampaikan Trump menjelang kembalinya mantan presiden itu ke Gedung Putih.

    Wiles akan menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai Kepala Staf Gedung Putih.

    “Susie Wiles baru saja membantu saya mencapai salah satu kemenangan politik terbesar dalam sejarah Amerika, dan merupakan bagian integral dari kesuksesan kampanye saya pada tahun 2016 dan tahun 2020,” ucap Trump dalam pernyataannya pada Kamis (7/11) waktu setempat.

    “Susie itu tangguh, cerdas, inovatif, dan dikagumi serta dihormati secara universal. Saya tidak memiliki keraguan bahwa dia akan membuat negara kita bangga,” sebutnya.

    Sejak mengalahkan capres Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Haris, dalam pilpres 5 November kemarin, Trump yang dinaungi Partai Republik ini mengasingkan diri di klub Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida.

    Menurut empat sumber yang dikutip AFP, dia sedang mempertimbangkan sejumlah besar tokoh untuk menduduki jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan barunya nanti. Banyak dari tokoh yang dipertimbangkan Trump merupakan wajah-wajah yang sudah dikenal dari masa kepresidenannya tahun 2017-2021 lalu.

  • Membaca Kemenangan Donald Trump

    Membaca Kemenangan Donald Trump

    Jakarta

    Kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS 2024 bukan hanya sebuah kejutan politik, tetapi juga cerminan dari krisis mendalam yang melanda masyarakat Amerika. Sebagai sosok yang dianggap kontroversial, Trump berhasil membalikkan keadaan dan merebut kembali Gedung Putih setelah kekalahan pada 2020. Ini bukan sekadar kemenangan individu, tetapi manifestasi dari kegagalan Demokrat dalam memahami dinamika politik, ekonomi, dan sosial yang tengah bergolak.

    Trump tidak hanya mampu mengonsolidasikan basis tradisionalnya, tetapi juga memperluas daya tariknya ke kelompok pemilih baru yang sebelumnya enggan mendukungnya. Ekonomi adalah senjata utama Trump dalam kampanye ini. Di tengah inflasi yang melambung tinggi, banyak warga Amerika merasa kehidupan mereka semakin sulit. Harga kebutuhan pokok naik, sementara daya beli stagnan. Data menunjukkan bahwa 45% pemilih merasa kondisi ekonomi mereka memburuk dalam empat tahun terakhir, angka tertinggi dalam sejarah survei pemilu AS.

    Trump, dengan gaya retorikanya yang khas, menawarkan solusi yang dianggap lebih langsung dan konkret. Ia berjanji memotong pajak, melindungi industri domestik dengan tarif tinggi, dan mengurangi regulasi yang dianggap memberatkan bisnis. Janji-janji ini mungkin tampak sederhana, bahkan populis, tetapi efektif dalam menggerakkan emosi pemilih yang frustrasi.

    Bagi banyak orang, janji tersebut memberikan harapan bahwa ekonomi akan kembali stabil, bahwa pekerjaan akan lebih banyak tersedia, dan bahwa kehidupan mereka akan membaik dalam waktu dekat. Meskipun para ekonom memperingatkan risiko inflasi jangka panjang akibat kebijakan proteksionisme, kekhawatiran tersebut tampaknya tidak cukup untuk membendung gelombang dukungan kepada Trump.

    Namun, keberhasilan Trump tidak hanya bertumpu pada isu ekonomi. Ia juga memanfaatkan isu imigrasi sebagai senjata ampuh untuk memperkuat dukungannya. Selama pemerintahan Biden-Harris, jumlah imigran ilegal yang masuk ke AS mencapai rekor tertinggi, hampir 250.000 orang per bulan pada akhir 2023. Meskipun pemerintahan Demokrat akhirnya mengambil langkah-langkah untuk memperketat kebijakan perbatasan, bagi banyak pemilih, langkah itu dianggap terlambat.

    Trump, sebaliknya, sejak awal menegaskan bahwa dia akan mengembalikan kebijakan imigrasi keras, termasuk membangun kembali tembok perbatasan yang dihentikan. Narasi ini sangat efektif di negara-negara bagian seperti Georgia dan North Carolina, di mana sentimen anti-imigrasi tinggi. Di North Carolina, misalnya, sebagian besar pemilih menganggap kebijakan imigrasi Biden gagal melindungi keamanan dan stabilitas masyarakat lokal.

    Pergeseran Pemilih

    Salah satu aspek paling menarik dari kemenangan Trump adalah pergeseran signifikan dalam demografi pemilih. Di luar dugaan, ia meraih dukungan besar dari kelompok pemilih minoritas, terutama Hispanik dan kulit hitam. Di Nevada, Trump berhasil mendapatkan 47% suara Hispanik, angka tertinggi untuk kandidat Republik dalam dua dekade terakhir. Bahkan di antara pria Hispanik, Trump unggul 10 poin atas Harris.

    Ini bukan sekadar soal strategi kampanye yang kurang efektif, tetapi juga cerminan dari rasa apatis di kalangan pemilih Demokrat. Mereka yang sebelumnya bersemangat mendukung Biden tampaknya kehilangan keyakinan bahwa Demokrat mampu mengatasi tantangan ekonomi dan sosial yang ada.

    Kegagalan terbesar Demokrat mungkin terletak pada ketidakmampuan mereka untuk memobilisasi pemilih muda. Kelompok ini, yang sering menjadi motor perubahan dalam pemilu, justru lebih banyak berpaling. Pada Pemilu 2020, Biden menang besar di kalangan pemilih pertama kali dengan margin 32 poin. Namun, dalam pemilu kali ini, Harris kalah di kelompok yang sama dengan margin 9 poin. Ini menunjukkan bahwa isu-isu progresif seperti perubahan iklim, keadilan sosial, dan hak asasi manusia, meskipun penting, tidak cukup untuk menggerakkan generasi muda dalam jumlah besar.

    Kemenangan Trump juga memberikan dampak besar dalam konteks geopolitik. Retorikanya tentang “perdamaian melalui kekuatan” dan janji untuk mengurangi keterlibatan AS dalam konflik luar negeri telah menarik perhatian dunia. Beberapa pemimpin global, seperti Volodymyr Zelenskyy dari Ukraina dan Benjamin Netanyahu dari Israel, menyambut baik kembalinya Trump.

    Namun, pendekatan proteksionis Trump, termasuk janji untuk memberlakukan tarif tinggi pada barang-barang impor, berpotensi memicu ketegangan baru dalam hubungan perdagangan internasional. Kebijakan ini, meskipun dirancang untuk melindungi industri dalam negeri, dapat memicu perang dagang yang merugikan ekonomi global.

    Lebih jauh lagi, kemenangan ini memperdalam polarisasi politik di AS. Dengan kendali atas Gedung Putih dan Senat, Trump memiliki kekuatan penuh untuk mendorong agenda konservatifnya tanpa banyak hambatan. Ini termasuk membatalkan kebijakan progresif yang diterapkan selama pemerintahan Biden-Harris, mulai dari reformasi sistem kesehatan hingga regulasi lingkungan. Langkah-langkah ini hampir pasti akan memicu reaksi keras dari Partai Demokrat dan kelompok progresif, memperdalam jurang perpecahan politik yang sudah ada.

    Bagi Demokrat, kekalahan ini harus menjadi momen refleksi yang mendalam. Mereka harus segera merumuskan ulang strategi politik yang mampu merangkul semua lapisan masyarakat. Ketidakmampuan mereka untuk merespons kebutuhan konkret dari berbagai kelompok pemilih, terutama mereka yang merasa terpinggirkan secara ekonomi dan sosial, menjadi kelemahan utama yang harus segera diperbaiki. Jika tidak, mereka akan terus kehilangan pijakan dalam kompetisi politik yang semakin keras dan tidak kenal ampun.

    Kemenangan Trump menunjukkan bahwa, meskipun penuh kontroversi, ia tetap mampu memanfaatkan ketidakpuasan publik untuk mengukuhkan dirinya sebagai salah satu tokoh politik paling berpengaruh di era modern. Amerika kini berada di persimpangan jalan, menghadapi pilihan besar antara jalan proteksionisme dan unilateralisme atau keterbukaan dan multilateralisme. Pilihan ini tidak hanya akan menentukan masa depan Amerika, tetapi juga arah dunia dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

    Mengubah Perdagangan Global

    Kemenangan Donald Trump membawa tantangan dan peluang bagi Indonesia. Trump yang dikenal dengan kebijakan proteksionis akan mengubah dinamika perdagangan global. Salah satu prioritas Indonesia adalah memperkuat diplomasi ekonomi. AS merupakan salah satu pasar utama bagi ekspor produk Indonesia, terutama tekstil, elektronik, dan produk hasil bumi. Untuk mempertahankan akses ke pasar ini, pemerintah harus memperkuat lobi dagang dan melakukan negosiasi ulang untuk sektor-sektor strategis.

    Selain itu, diversifikasi pasar ekspor menjadi lebih mendesak. Ketergantungan pada AS sebagai mitra dagang dapat menjadi risiko besar. Indonesia harus mempercepat perundingan dagang dengan Uni Eropa, Jepang, dan India melalui perjanjian seperti CEPA. Diversifikasi ini penting untuk mengurangi eksposur terhadap kebijakan proteksionis Trump dan memastikan daya tahan ekonomi di tengah perubahan global.

    Potensi peningkatan suku bunga AS juga harus diantisipasi. Jika The Federal Reserve menaikkan suku bunga akibat kebijakan fiskal ekspansif Trump, ini dapat menarik arus modal keluar dari Indonesia, melemahkan rupiah, dan meningkatkan biaya utang luar negeri. Bank Indonesia perlu menjaga stabilitas moneter dengan kebijakan suku bunga yang adaptif, sementara Kementerian Keuangan harus mengurangi eksposur utang luar negeri dan fokus pada pembiayaan domestik.

    Dalam geopolitik, Indonesia harus memperkuat peran di ASEAN. Dengan kebijakan luar negeri Trump yang cenderung unilateralis, Indonesia memiliki peluang untuk memimpin inisiatif regional yang menjaga stabilitas kawasan. Diplomasi maritim dan kerja sama pertahanan harus ditingkatkan untuk memastikan Asia Tenggara tetap damai dan stabil tanpa terlalu bergantung pada kekuatan eksternal seperti AS atau Tiongkok.

    Indonesia juga dapat menarik investasi dari perusahaan yang ingin keluar dari Tiongkok akibat ketegangan perdagangan dengan AS. Untuk itu, pemerintah perlu mempercepat reformasi struktural dalam bidang investasi, memastikan proses perizinan lebih sederhana, infrastruktur yang lebih baik, dan iklim bisnis yang kompetitif.

    Pada tingkat domestik, pemerintah harus menjaga stabilitas sosial dan ekonomi. Ketegangan global dapat mempengaruhi harga barang impor, yang berdampak langsung pada daya beli masyarakat. Program perlindungan sosial seperti subsidi pangan dan bantuan langsung tunai harus tetap menjadi prioritas. Selain itu, kampanye edukasi untuk memperkuat pasar domestik dan diversifikasi ekonomi perlu digencarkan.

    Indonesia tidak bisa bersikap pasif di tengah dinamika global ini. Langkah konkret dan terukur harus segera diambil untuk melindungi kepentingan nasional dan memanfaatkan peluang dari perubahan kebijakan AS di bawah Trump. Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat tidak hanya bertahan tetapi juga memperkuat posisinya di kancah global.

    Virdika Rizky Utama Direktur Eksekutif PARA Syndicate, dosen Hubungan Internasional President University

    (mmu/mmu)

  • Pemekaran daerah disebut kunci pembangunan Banten Selatan

    Pemekaran daerah disebut kunci pembangunan Banten Selatan

    Ketua KPU Provinsi Banten Mohamad Ihsan (tengah) menyampaikan sambutan didampingi cagub-cawagub nomor urut 1 Airin Rachmi Diany (kedua kanan) dan Ade Sumardi (kanan) serta cagub-cawagub nomor urut 2 Andra Soni (kedua kiri) dan Achmad Dimyati Natakusumah (kiri) saat debat kedua calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Provinsi Banten di Jakarta, Kamis (7/11/2024). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/Spt.

    Pemekaran daerah disebut kunci pembangunan Banten Selatan
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 08 November 2024 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – Calon wakil gubernur nomor urut 02 Dimyati Natakusumah mengatakan pemekaran daerah merupakan kunci pembangunan untuk Banten selatan yakni Kabupaten Pandeglang dan Lebak.

    “Maka kuncinya ada harus ada pemekaran daerah, yang namanya daerah otonomi baru ini mudah-mudahan tahun depan kami akan memperjuangkan daerah otonomi baru di Kabupaten Pandeglang yang Insyaallah Kabupaten Cibaliung, dan juga Cilangkahan di Kabupaten Lebak,” kata Dimyati menjawab pertanyaan lawan dalam debat kedua Pilkada Banten diikuti daring di Serang, Kamis malam.

    Dimyati juga mengatakan daerah Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Serang memiliki fiskal sangat rendah, sehingga membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat dalam membantu mewujudkan prioritas tersebut. Selain itu, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Andra Soni-Dimyati akan memperkuat desa dengan pembangunan infrastruktur baik di Banten Utara maupun untuk prioritas di Banten Selatan.

    Tema debat kedua dalam Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Banten kali ini adalah “Peningkatan Pelayanan Masyarakat dan Penyelesaian Persoalan Daerah di Provinsi Banten.”

    Sebelumnya, KPU Provinsi Banten menetapkan dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pada Pilkada 2024, yakni pasangan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi yang diusung PDIP, Partai Golkar dan lima partai nonparlemen, yaitu PBB, Partai Gelora, Partai Umat, PKN dan Partai Buruh.

    Kemudian, pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah yang diusung Partai Gerindra, Partai NasDem, PKB, PSI, PAN, PPP, PKS, Partai Demokrat, Partai Garuda dan Partai Prima.

    Sumber : Antara

  • Harapan Xi Jinping Agar China-AS Akrab Usai Trump Menang Pilpres

    Harapan Xi Jinping Agar China-AS Akrab Usai Trump Menang Pilpres

    Ia meminta Washington dan Beijing untuk “memperkuat dialog dan komunikasi” serta “mengelola perbedaan dengan baik”.

    Kedua negara harus “menemukan cara yang benar… untuk bisa akrab di era baru ini, untuk menguntungkan kedua negara dan dunia”, kata Xi.

    Baik Trump dari Partai Republik maupun pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris telah berjanji untuk bersikap lebih keras terhadap Beijing.

    Namun, Trump lebih keras lagi, dengan bersumpah untuk mengenakan tarif 60 persen pada semua barang-barang dari China yang masuk ke Amerika Serikat.

    Usulan itu dapat mempengaruhi ekspor China senilai US$500 miliar, menurut manajer aset PineBridge Investments.

    Dalam pesan pertamanya kepada Trump sejak mantan presiden AS itu memenangkan pemilihan presiden 5 November, Xi mengatakan ia berharap “kedua pihak akan menjunjung tinggi prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan”.

    Wakil Presiden China Han Zheng juga telah mengirim pesan ucapan selamat kepada wakil presiden terpilih AS, JD Vance, lapor CCTV.

    China Hormati Pilihan Rakyat AS

    “Kami menghormati pilihan rakyat Amerika, dan menyampaikan ucapan selamat kepada Tuan Trump yang terpilih sebagai presiden,” kata Kementerian Luar Negeri Beijing dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, Rabu (6/11/2024).

    Juru bicara Kemlu China, Mao Ning mengatakan China mengharapkan ‘hidup berdampingan secara damai’ dengan AS. Pernyataan itu disampaikan Mao Ning sesaat setelah Trump diproyeksikan meraih kemenangan atas Kamala Harris.

    “Kami akan terus mendekati dan menangani hubungan Tiongkok-AS berdasarkan prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan,” katanya dalam jumpa pers.

    (taa/whn)

  • Putin dan Trump Nyatakan Siap untuk Berunding!

    Putin dan Trump Nyatakan Siap untuk Berunding!

    Jakarta

    Donald Trump memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024. Presiden Rusia Vladimir Putin dan Donald Trump memberi sinyal mereka siap mengadakan pembicaraan.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/11/2024), mulanya Putin menyampaikan selamat ke Donald Trump. Hal itu disampaikan Putin dalam sambutannya di forum Valdai di kota selatan Sochi setelah Trump mengalahkan Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris di Pilpres AS 2024.

    “Saya menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan selamat kepadanya,” kata Putin.

    Ketika ditanya apakah dia terbuka untuk mengadakan pembicaraan dengan Trump, pemimpin Rusia itu berkata ‘Siap’.

    Trump Menyambut Itu

    Trump mengungkapkan bahwa ia juga siap untuk membuka pembicaraan dengan Putin. Trump mengatakan kepada NBC News dalam sebuah wawancara.

    “Saya pikir kita akan berbicara,” kata Trump.

    (whn/whn)

  • Prabowo ucapkan selamat ke Trump, tekankan perdamaian

    Prabowo ucapkan selamat ke Trump, tekankan perdamaian

    Presiden RI Prabowo Subianto mengucapkan selamat kepada Donald Trump karena terpilih sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat. Foto: Setpres

    Presiden RI Prabowo Subianto mengucapkan selamat kepada Donald Trump karena terpilih sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat.

    Prabowo ucapkan selamat ke Trump, tekankan perdamaian
    Dalam Negeri   
    Haryo Ristamaji   
    Kamis, 07 November 2024 – 07:45 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto mengucapkan selamat kepada Donald Trump karena terpilih sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat. Ia juga menekankan perlunya kerja sama antara kedua negara dalam mewujudkan perdamaian dan stabilitas dunia.

    Ucapan selamat disampaikan Prabowo dalam bahasa Inggris, melalui akun media sosial X @prabowo pada Rabu malam (6/11).

    “My heartfelt congratulations to Mr. @realDonaldTrump for being elected as the 47th President of the United States of America. Indonesia and the United States are strategic partners who share a robust and multifaceted relationship,” kata Prabowo.

    Dalam bahasa Indonesia:

    “Saya mengucapkan selamat dengan tulus kepada Bapak @realDonaldTrump atas terpilihnya beliau sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47. Indonesia dan Amerika Serikat merupakan mitra strategis yang memiliki hubungan yang kuat dan beragam.”

    Prabowo mengatakan Indonesia dan AS merupakan mitra strategis yang memiliki potensi yang sangat besar untuk saling menguntungkan. 

    “Our strategic partnership holds immense potential for mutual benefit, and I look forward to collaborating closely with you and your administration to further enhance this partnership and for global peace and stability,” ujar Prabowo.

    Dalam bahasa Indonesia:

    “Kemitraan strategis kita memiliki potensi besar untuk saling menguntungkan, dan saya berharap dapat bekerja sama erat dengan Anda dan pemerintahan Anda untuk lebih meningkatkan kemitraan ini dan demi perdamaian dan stabilitas dunia.”

    Donald Trump, capres AS dari Partai Republik diproyeksikan memenangi Pemilihan Presiden AS 2024 melawan pesaingnya dari Partai Demokrat yang juga petahana wakil presiden, Kamala Harris.

    Sumber : Radio Elshinta

  • 4 Poin Pernyataan Kamala Akui Kekalahan dari Trump

    4 Poin Pernyataan Kamala Akui Kekalahan dari Trump

    2. Ucapkan selamat ke Trump

    Kamala Haris mengaku sudah menyampaikan ucapan selamat ke Donald Trump. Dia menyampaikan hal ini di muka publik, di Howard University.

    “Sebelumnya hari ini, saya berbicara dengan Presiden terpillih Trump dn mengucapkan selamat atas kemenangannya,” kata Harris.

    3. Siap bantu transisi

    Kamala Harris bersedia membantu Trump untuk menjalankan kegiatan bernegara. Bantuan akan dilakukan lewat transisi pemerintahan di negara federal yang kini masih dipimpin Presiden Joe Bidden itu. Harris (dan Biden) berasal dari Partai Demokrat dan Trump berasal dari Partai Republik.

    “Saya juga mengatakan kepadanya bahwa kami akan membantu dia dan timnya dalam transisi mereka, dan bahwa kami akan melakukan transfer kekuasaan secara damai,” kata Harris.

    US Vice President and Democratic presidential candidate Kamala Harris (R) shakes hands with former US President and Republican presidential candidate Donald Trump during a presidential debate at the National Constitution Center in Philadelphia, Pennsylvania, on September 10, 2024. (Photo by SAUL LOEB / AFP) Foto: AFP/SAUL LOEB

    4. Berharap AS tak masuk masa kelam

    Setelah kampanye di mana dia berulang kali memperingatkan bahwa Trump merupakan bahaya bagi demokrasi Amerika. Dia menyimpulkan dengan mengacu pada firasat yang dirasakan oleh banyak pendukungnya.

    “Saya tahu banyak orang merasa kita sedang memasuki masa kelam. Namun demi kebaikan kita semua, saya harap hal itu tidak terjadi,” kata Harris.

    “Tetapi ada satu hal: Amerika, jika ya, mari kita penuhi langit dengan cahaya dari miliaran bintang yang cemerlang, cahaya – cahaya optimisme, iman, kebenaran dan pelayanan,” tambahnya.

    “Semuanya akan baik-baik saja,” kata Harris kepada para pendukungnya. “Perjuangan untuk negara kita selalu sepadan,” imbuhnya dilansir BBC, Kamis (7/11/2024).

    (dnu/dnu)

  • 5 Alasan Donald Trump Menang Pemilu AS: Umat Muslim-Wanita Kulit Putih

    5 Alasan Donald Trump Menang Pemilu AS: Umat Muslim-Wanita Kulit Putih

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Donald Trump berhasil memenangkan pemilihan umum (Pemilu) Amerika Serikat (AS) yang diselenggarakan Selasa, 5 November 2024. Kemenangan ini dipastikan setelah Trump berhasil melewati ambang batas kemenangan di level 270 Electoral Vote melawan pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

    Kemenangan Trump ini membalikkan hasil dari beberapa lembaga survei yang mengunggulkan Kamala. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan mengapa calon yang pernah menjadi Presiden pada 2017-2021 itu kembali menang saat ini.

    Mengutip dari berbagai sumber, ada 5 alasan besar mengapa akhirnya Trump kembali menang dan mengalahkan Kamala. Berikut 5 faktor-faktor tersebut:

    1. Muslim AS

    Trump mengakui bahwa kelompok Muslim merupakan salah satu unsur yang mendukungnya hingga kembali menang sebagai presiden ke-47 AS.

    “Mereka datang dari seluruh penjuru, serikat, non-serikat, Afrika Amerika, Hispanik Amerika, Asia Amerika, Arab Amerika, Muslim Amerika. Kami memiliki semua orang. Dan itu indah,” ujarnya.

    Aktivis Arab di Dearborn, Michigan, Adam Abusalah, mengatakan bahwa Trump menang dalam komunitasnya karena Kamala, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden era Presiden Joe Biden, mengabaikan seruan kelompok itu untuk mempertimbangkan kembali dukungan tanpa syarat terhadap Israel.

    Merujuk Associated Press (AP), Michigan adalah satu satu negara yang memiliki banyak warga Muslim, dan menjadi negara penentu kemenangan pemilu AS, swing states.

    “Genosida adalah politik yang buruk,” kata salah satu aktivis.

    Kamala, menurutnya, terus menegaskan apa yang disebutnya sebagai “hak Israel untuk mempertahankan diri”. Padahal terjadi kekejaman brutal di Gaza dan Lebanon.

    “Salah satu alasan Harris kalah adalah keputusannya untuk memihak Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dengan mengorbankan basis Demokrat, Arab dan Muslim Amerika serta kaum muda dan kaum progresif,” tambah aktivis Adam Abusalah.

    “Itu bukan salah kami. Mereka tidak bisa menjelek-jelekkan komunitas kami,” ujarnya lagi.

    Seorang konsultan politik Amerika keturunan Lebanon di wilayah Detroit, Hussein mengaku sebenarnya tak mengetahui apa arti kepresidenan Trump bagi warga Arab dan Muslim Amerika serta negara secara keseluruhan. Namun ia berharap sesuatu yang baik.

    “Saya harap itu sesuatu yang baik. Saya berharap negara ini bisa bersatu. Saya berharap Partai Demokrat sadar,” kata Dabajeh.

    2. Wanita Kulit Putih

    Meskipun secara keseluruhan perempuan secara historis memilih Demokrat, perempuan kulit putih tidak. Sebaliknya, selama 72 tahun terakhir, mayoritas perempuan kulit putih hanya memilih kandidat Demokrat dua kali, pada tahun 1964 dan 1996.

    Pada hari Selasa, mereka sekali lagi memilih Trump, dengan 52% Wanita Kulit Putih memilih taipan properti 78 tahun itu kali ini. Ini sama seperti yang mereka lakukan pada tahun 2016 dan 2020.

    Jajak pendapat nasional menunjukkan bahwa Trump dengan mudah memenangkan suara perempuan kulit putih, karena laki-laki kulit putih juga memperoleh 59% suara untuk Trump. Sebagai perbandingan, laki-laki dan perempuan kulit hitam memperoleh masing-masing 20% dan 7% suara untuk Trump.

    Sebuah artikel di New Republic menuliskan bahwa tim kampanye Harris sendiri telah mencoba, dengan alasan yang tepat, untuk meyakinkan perempuan kulit putih bahwa masa depan mereka dipertaruhkan. Namun hal ini tidak cukup untuk membuatnya menang.

    “Trump hampir dipastikan akan mengawasi pembatasan lebih lanjut dalam hak reproduksi, dan ia juga secara terbuka menggoda larangan federal terhadap aborsi,” tulis media itu.

    3. Bayang-bayang Biden

    Kamala Harris sebelumnya mengambil alih kampanye dari Joe Biden pada musim panas saat popularitas presiden merosot. Hal ini kemudian mempersulit Partai Demokrat dalam membawa pesan yang kuat dalam melawan narasi dari Trump

    Setelah Biden dikeluarkan dari pencalonan, Harris dengan cepat menggalang dukungan untuk Demokrat, mengajak perempuan untuk bersatu, melibatkan pembuat konten di media sosial, dan berhasil mengumpulkan dana yang cukup besar. Meskipun demikian, momentum yang telah dibangun gagal memengaruhi pemilih secara signifikan.

    Namun, ketidakmampuan Harris untuk membuat terobosan dari bayang-bayang Biden juga menghambat upayanya dalam meyakinkan pemilih bahwa dirinya adalah kandidat pembaharuan.

    Banyak pemilih merasa kecewa karena Harris tidak cukup memisahkan diri dari kebijakan ekonomi Biden, yang menjadi salah satu titik kelemahan terbesar dari pemerintahan sebelumnya.

    “Joe Biden adalah alasan utama mengapa Kamala Harris dan Demokrat kalah malam ini,” ujar salah seorang pembantu Harris yang tak ingin disebutkan namanya, dilansir Politico.

    4. Kampanye Kamala yang ‘Berantakan’

    Selain itu, upaya kampanye Demokrat yang terkesan tidak terkoordinasi juga menjadi sorotan. Di beberapa negara bagian utama, tim Harris dianggap kurang membangun hubungan yang kuat dengan pejabat setempat, sehingga tidak berhasil memanfaatkan dukungan dari tokoh-tokoh kunci.

    Di Pennsylvania, misalnya, Demokrat Yahudi dan sekutunya menyampaikan keluhan kepada tim Harris tentang kurangnya hubungan dengan pejabat penting di negara bagian tersebut, yang pada akhirnya mempengaruhi kemampuan kampanye untuk mengajak pemilih memberikan dukungan.

    Hal ini kemudian memberikan angin segar bagi Trump. Diketahuim Trump berhasil menang di Pennsylvania dan meraih 19 electoral vote dari negara bagian tersebut.

    5. Perang Media

    Kesulitan Harris diperparah dengan minimnya interaksi langsungnya dengan media besar, yang menimbulkan pertanyaan dari kalangan pers.

    Harris menunda wawancara eksklusif hingga lebih dari satu bulan setelah memulai kampanye. Dalam wawancara terbatasnya, Harris juga menghindari memberikan penjelasan rinci terkait sejumlah kebijakannya, termasuk posisinya yang berubah terkait fracking dan kebijakan imigrasi.

    Hal ini membuat pemilih meragukan sejauh mana komitmen Harris terhadap prinsip-prinsip yang pernah ia dukung sebelumnya.

    Lagi-lagi, hal ini memberikan jalan yang baik bagi Trump, yang terus tampil dengan gaya yang blak-blakan di media, baik konvensional maupun media sosial. Trump juga memiliki sikap yang tidak berubah dengan membawa tagline ‘Memperbaiki Amerika’.

    (fab/fab)

  • Pesan Lengkap Joe Biden ke Kamala Harris Usai Kalah Lawan Donald Trump

    Pesan Lengkap Joe Biden ke Kamala Harris Usai Kalah Lawan Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan pesan khusus terkait gagalnya Wakil Presidennya, Kamala Harris, dalam pemilihan presiden Selasa (5/11) lalu. Pesan ini sendiri secara resmi diunggah dalam situs Gedung Putih, Rabu (6/11/2024).

    Sebelumnya, Kamala Harris mengambil alih kampanye Joe Biden pada musim panas saat popularitas sang petahana yang juga sesama kader Partai Demokrat itu merosot. Tak lama kemudian, Biden memutuskan untuk mundur dari pencalonan tersebut dan Kamala didaulat sebagai calon presiden.

    Namun, dalam pemilihan 5 November lalu, Kamala harus mengakui kekalahannya dari calon Partai Republik, Donald Trump. Trump sendiri sebelumnya sempat menjadi presiden, namun dikalahkan oleh Biden dalam pemilihan 2020 lalu.

    Atas kekalahan ini, Biden menyampaikan pesan resmi terkait Kamala kepada para pendukungnya. Berikut isi lengkap pesan tersebut dikutip dari situs Gedung Putih:

    Apa yang dilihat Amerika hari ini adalah Kamala Harris yang saya kenal dan sangat kagumi.

    Ia telah menjadi mitra dan pelayan publik yang luar biasa, penuh integritas, keberanian, dan karakter.

    Dalam situasi yang luar biasa, ia melangkah maju dan memimpin kampanye bersejarah yang mewujudkan apa yang mungkin terjadi jika dipandu oleh kompas moral yang kuat dan visi yang jelas untuk negara yang lebih bebas, lebih adil, dan penuh dengan lebih banyak peluang bagi semua orang Amerika.

    Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, memilih Kamala adalah keputusan pertama yang saya buat ketika saya menjadi calon presiden pada tahun 2020. Itu adalah keputusan terbaik yang saya buat. Kisahnya mewakili kisah terbaik Amerika. Dan seperti yang ia tegaskan hari ini, saya yakin ia akan terus menulis kisah itu.

    Ia akan melanjutkan perjuangan dengan tujuan, tekad, dan kegembiraan. Ia akan terus menjadi pejuang bagi semua orang Amerika. Di atas segalanya, ia akan terus menjadi pemimpin yang akan diteladani oleh anak-anak kita untuk generasi mendatang saat ia meninggalkan jejaknya pada masa depan Amerika.

    (fab/fab)