partai: Demokrat

  • Kampanye Akbar Ridwan Kamil-Suswono di Cengkareng Diramaikan 20.000 Orang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 November 2024

    Kampanye Akbar Ridwan Kamil-Suswono di Cengkareng Diramaikan 20.000 Orang Megapolitan 14 November 2024

    Kampanye Akbar Ridwan Kamil-Suswono di Cengkareng Diramaikan 20.000 Orang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kampanye akbar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono yang digelar di Lapangan Cendrawasih, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (14/11/2024), disebut dihadiri 20.000 massa. 
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, massa yang mayoritas mengenakan baju putih-oranye itu sudah memadati arena kampanye sejak pukul 14.30 WIB. Ada pula yang mengenakan kaus bertuliskan “RIDO nomor urut 1”.
    Sebagian pendukung tampak membawa bendera serta spanduk berwarna putih-biru bergambar wajah Ridwan Kamil-Suswono bertuliskan “Satuin Jakarta Nyok”.
    “Kalau kita lihat kondisi saat ini, sebelum acara dimulai mungkin sudah ada 20.000 masyarakat yang hadir di lokasi,” tutur Ketua Dewan Pengarah Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono, Ahmed Zaki Iskandar.
    Selain itu, berkibar bendera sejumlah partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus pengusung Ridwan-Suswono. Ada bendera Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat, dan Partai Nasdem.
    Bahkan, ada spanduk biru yang menampilkan wajah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bertuliskan “Gibranku” di acara tersebut.
    Kampanye ini dihadiri sejumlah elite partai politik dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta. Di antaranya, Wakil Ketua DPRD Jakarta Fraksi Partai Gerindra Rani Maulani dan anggota DPRD Jakarta Fraksi Partai Demokrat, Neneng Hasanah.
    Adapun kampanye dimulai pukul 16.15 WIB dengan orasi-orasi dari petinggi partai politik, orasi Ridwan Kamil-Suswono, dan ditutup penampilan grup musik Dewa 19.
    “Kami ajak masyarakat di Jakarta mendengarkan seluruh visi misi dari paslon Ridwan Kamil dan Suswono,” ucap Zaki. 
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tokoh Nasional Asal Sulsel Diutus AHY Dampingi Andi Sudirman Kampanye di Gowa

    Tokoh Nasional Asal Sulsel Diutus AHY Dampingi Andi Sudirman Kampanye di Gowa

    FAJAR.CO.ID, GOWA – Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, Andi Alfian Mallarangeng turun gunung mendampingi calon Gubernur Sulsel nomor urut 02, Andi Sudirman Sulaiman saat melakukan Kampanye Terbatas dan Tatap Muka di jalan Pelita Lambengi, Desa Bontoala, Kecamatan Pallangga, Gowa, Kamis 14 November 2024.

    Hadir pula Panglima Dozer, Rully Rozano, Ketua Partai Demokrat Sulsel, Ni’matullah, pengurus Demokrat Sulsel dan Kabupaten Gowa, legislator Sulsel Partai Golkar Lukman B Kady, serta partai politik pengusung Andalan Hati.

    “Kehadiran saya disini diutus Pak Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Mas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk memastikan kemenangan Pak Andi Sudirman Sulaiman dan Ibu Fatmawati Rusdi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel,” ujar Andi Alfian Mallarangeng.

    Sebagai putra daerah Sulsel yang kini menetap di Jakarta, dirinya juga aktif mendengar perkembangan di Sulsel.

    “Dari pengamatan saya, sebagian besar warga Sulsel di KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan) di Jakarta, hanya Andalan Hati inilah yang bisa memajukan kampung halaman kita di Sulawesi Selatan,” pungkasnya.

    Menurutnya, sosok Andi Sudirman merupakan pribadi anak muda yang cerdas, energik, dan telah memperlihatkan kerja-kerja di masyarakat.

    “Sulawesi Selatan ini luas, hanya orang-orang yang cerdas dan memiliki kemauan untuk bekerja keras yang bisa memajukan Sulawesi Selatan. Itu ada di Andalan Hati,” pungkasnya.

    Mantan Menteri Pem juga mengajak seluruh relawan dan masyarakat untuk ikut mensukseskan Pilkada serentak ini dengan memenangkan pasangan calon bertagline Sulsel Maju dan Berkarakter.

  • RK-Suswono Tersalip Pramono-Rano Versi Survei SMRC, PD: Jadi Evaluasi

    RK-Suswono Tersalip Pramono-Rano Versi Survei SMRC, PD: Jadi Evaluasi

    Jakarta

    Lembaga survei SMRC mengeluarkan survei elektabilitas jelang Pilkada 2024 dengan hasil paslon Ridwan Kamil-Suswono tersalip oleh Pramono Anung-Rano Karno. Partai Demokrat (PD), sebagai pengusung RK-Suswono, akan menjadikan survei ini bahan evaluasi.

    “Kami senantiasa merespons positif dan menjadikan hasil survei sebagai referensi penting. Selain untuk memotret dan mengukur kerja-kerja politik pemenangan yang telah dikerjakan, ini juga menjadi bahan evaluasi terkait kerja-kerja politik pemenangan yang akan dikerjakan ke depan. Termasuk hasil survei SMRC yang memotret elektabilitas Pramono-Rano yang kini menyalip pasangan RK-Suswono. Ini tentu menjadi bahan evaluasi,” kata Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, saat dihubungi, Rabu (14/11/2024).

    Kamhar pun menilai kondisi elektabilitas di survei SMRC masih dalam batas wajar. Salip menyalip antara RK-Suswono dan Pramono-Rano, kata dia, masih dalam rentan margin of error.

    “Fluktuasi elektabilitas atau salip-menyalip dalam rentang margin of error sejatinya biasa saja dalam kontestasi yang kompetitif. Hasil yang terpotret dari berbagai lembaga survei, termasuk SMRC saat ini mengkonfirmasi bahwa Pilgub Jakarta sangat kompetitif,” ucapnya.

    Terlepas dari itu, Kamhar menilai temuan SMRC ini akan menjadi dorongan untuk semua parpol pengusung RK-Suswono bekerja lebih keras lagi. Dia juga berharap adanya komunikator politik untuk mempresentasikan visi, misi, dan program unggulan RK-Suswono.

    “Temuan pada hasil survei ini menjadi imperatif bagi seluruh parpol pengusung untuk mengintensifkan seluruh sumber daya politik yang ada. Mengoptimalkan mesin politik partai pengusung dan relawan agar bisa menjangkau sebanyak mungkin pemilik suara,” jelas dia.

    Survei SMRC

    SMRC sebelumnya mempublikasikan hasil survei elektabilitas pasangan calon Pilgub Jakarta 2024. Pasangan nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno mengungguli dua pasangan calon lainnya.

    Berdasarkan keterangan SMRC pada Rabu (13/11), populasi survei ini adalah seluruh WNI di Provinsi Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

    Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control dilakukan dengan wawancara tandem (dua pewawancara) 50%, call back begitu wawancara selesai sebanyak 63% dari total sampel, spot check secara random sebesar 20% dari total sampel.

    Dalam survei SMRC ini primary sampling unit (PSU) adalah RT, bukan kelurahan. Menurut SMRC, tujuannya untuk mendapatkan variasi lebih baik dan diharapkan meningkatkan representasi populasi secara lebih baik pula. SMRC melakukan survei pada 31 Oktober-9 November 2024.

    Elektabilitas:
    1. Ridwan Kamil-Suswono 39,1%
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana 5,1%
    3. Pramono Anung-Rano Karno 46%

    (maa/maa)

  • 3
                    
                        Ramai-ramai Anggota DPR Cecar Jaksa Agung soal Kasus Tom Lembong
                        Nasional

    3 Ramai-ramai Anggota DPR Cecar Jaksa Agung soal Kasus Tom Lembong Nasional

    Ramai-ramai Anggota DPR Cecar Jaksa Agung soal Kasus Tom Lembong
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Penetapan tersangka terhadap eks Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong (Tom Lembong) menjadi sorotan dalam rapat kerja Komisi III DPR RI bersama Kejaksaan Agung (Kejagung).
    Dalam rapat, anggota Komisi III DPR RI beramai-ramai mencecar Jaksa Agung RI Sanitiar Burhanuddin dan jajaran agar memberikan penjelasan soal kasus tersebut.
    Saat membuka rapat, Wakil Ketua Komisi III DPR Rano Al Fath langsung menyinggung kasus korupsi Tom Lembong yang menurutnya telah menjadi buah bibir masyarakat.
    “Ada beberapa perkara yang memang sedang ditangani oleh Kejagung ini cukup menarik jadi publik benar-benar hari ini melihat kinerja dari Kejagung. Salah satunya dibicarakan oleh masyarakat itu perkara penetapan tersangka mantan menteri Tom Lembong,” ujar Rano di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/11/2024).
    Sebagaimana diketahui, Kejaksaan Agung telah menetapkan Tom Lembong sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait impor gula pada tahun 2015-2016.
    Kejagung menilai Tom bersalah karena mengizinkan impor gula saat stok gula dalam negeri sedang surplus.
    Balas dendam politik
    Banyak anggota DPR RI menilai kasus ini sudah menjadi pertanyaan bagi publik. Salah satu anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat Hinca Panjaitan pun mendesak Kejagung memberikan penjelasan rinci terkait penetapan tersangka Tom Lembong.
    Sebab, ia menilai penetapan tersangka ini terkait dengan dugaan kasus korupsi impor gula yang dinilai oleh publik sebagai upaya balas dendam politik.
    “Kami merasakan, mendengarkan percakapan di publik, penanganan penangkapan kasus Tom Lembong itu sarat dengan dugaan balas dendam politik,” ujar Hinca saat rapat kerja.
    Hinca berharap Jaksa Agung dan jajarannya dapat memberikan penjelasan yang komprehensif mengenai penanganan perkara tersebut.
    “Karena anggapan itu yang kami dengarkan, itu yang kami rekam, karena itu kami sampaikan. Harus dijelaskan ini ke publik lewat Komisi III ini supaya betul-betul kita dapatkan,” jelas Hinca.
    Usut tuntas
    Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat lainnya, Benny K Harman juga mendesak penyidikan kasus impor gula jangan berhenti dengan penetapan Tom Lembong sebagai tersangka.
    Benny meminta Kejagung menjadikan kasus Tom Lembong sebagai jalan masuk untuk membongkar kasus korupsi yang lebih luas di sektor impor gula.
    “Itu pintu masuk, mudah-mudahan pintu masuk betul Pak Jaksa Agung. Jadi jangan sampai batas sampai di pintu masuk,” ujar Benny.
    Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini juga mengingatkan pihak-pihak yang pernah menjabat di Kementerian Perdagangan untuk bersiap jika harus diperiksa oleh Kejagung.
    Menurutnya, upaya untuk mengungkap dugaan korupsi di sektor gula harus dilakukan secara menyeluruh dan tidak sekadar menyentuh permukaan.
    “Menurut saya, kalau Pak Tom Lembong pada saat ini ditetapkan sebagai tersangka, menurut saya itu hanyalah strategi Kejaksaan Agung. Berarti yang lain-lainnya siap menanti peristiwa yang kurang enak itu,” sebutnya.
    Selain itu, Benny juga mendorong Jaksa Agung untuk berani mengambil langkah lebih dalam untuk menyelidiki dugaan korupsi impor gula.
    Dia menyarankan agar Kejagung menyentuh isu-isu yang lebih mendalam setelah menyelesaikan kasus yang ada saat ini.
    “Masuk lebih dalam lagi, tapi bagaimana masuk lebih dalam kalau yang dangkal ini belum disentuh? Sentuh yang dangkal dulu baru masuk ke laut yang lebih dalam lagi. Kami menunggu,” ungkapnya.
    Terburu-buru
    Penetapan Tom Lembong sebagai tersangka dinilai Anggota Komisi III DPR RI lainnya, Muhammad Rahul sangat tergesa-gesa.
    Politikus dari Partai Gerindra ini menilai bahwa penetapan tersangka ini dilakukan dalam waktu yang cepat.
    “Saya langsung saja, menurut saya itu terlalu terkesan terburu-buru Pak Jaksa Agung. Dalam artian, proses hukum publik harus dijelaskan dengan detail konstruksi hukum kasus dugaan tindak pidana korupsi tersebut,” ujar Rahul.
    Rahul mengungkapkan kekhawatirannya bahwa ketergesa-gesaan Kejagung dapat memicu anggapan di masyarakat bahwa pemerintahan saat ini menggunakan hukum sebagai alat politik.
    Menurut Rahul, pengusutan dan penegakan hukum setiap perkara korupsi seharusnya selaras dengan cita-cita pemerintah dalam memberantas korupsi.
    “Pak Jaksa Agung jangan sampai kasus ini menggiring opini yang negatif kepada publik dan beranggapan bahwa pemerintah menggunakan hukum sebagai alat politik,” kata Rahul.
    Banyak menteri lakukan impor
    Senada, anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS Nasir Djamil mengungkapkan keprihatinannya terhadap penetapan tersangka Tom Lembong Kejagung.
    Pasalnya, Nasir berpandangan, langkah Kejagung ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan masyarakat.
    Nasir menyinggung bahwa Tom Lembong bukan satu-satunya menteri perdagangan yang melakukan kegiatan impor.
    “Kasus Tom Lembong menimbulkan banyak pertanyaan di tengah masyarakat, bahwa dia bukan satu-satunya menteri perdagangan. Ada banyak menteri perdagangan yang juga melakukan impor, dan tentu saja ada pimpinan yang di atas,” ujar Nasir dalam rapat.
    Dia juga menyorot bahwa penetapan tersangka ini menimbulkan spekulasi publik. Menurutnya, penegakan hukum seharusnya berkeadilan dan humanis, termasuk dalam perkara yang melibatkan Tom Lembong.
    Dia mengingatkan Kejagung bahwa asas pembuktian dalam pidana harus dijalankan secara tegas dan jelas untuk menjaga kepercayaan masyarakat.
    Jika tidak demikian, Nasir khawatir akan mencoreng citra Presiden yang menginginkan hukum ditegakkan seadil-adilnya.
    “Jadi ini harapan kami mudah-mudahan bisa dijawab dengan baik, meskipun tidak mempengaruhi proses hukum yang sedang dijalankan Kejagung,” ujarnya.
    Respons Jaksa Agung
    Merespons banyaknya sorotan soal kasus Tom Lembong, Jaksa Agung RI Sanitiar Burhanuddin membantah ada politisasi dalam kasus dugaan korupsi terkait impor gula tersebut.
    “Untuk kasus Tom Lembong, kami sama sekali tidak pernah maksud soal politik. Kami hanya yuridis, dan itu yang kami punya,” kata Burhanuddin dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI.
    Burhanuddin juga menegaskan kasus tersebut diusut secara hati-hati.
    Dia memastikan, jajarannya tidak akan sembarangan menetapkan seseorang sebagai tersangka karena ada tahapan dan prosedur yang mengatur hal ini.
    “Untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka itu tidak mudah. Kami melalui proses-proses tahapan-tahapan yang sangat rigit dan tidak mungkin kami menentukan seseorang sebagai tersangka, ini akan melanggar HAM. Kami pasti hati-hati,” kata Burhanuddin.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Trump Menang Pilpres Sri Mulyani Ketar-ketir, Ada Apa?

    Trump Menang Pilpres Sri Mulyani Ketar-ketir, Ada Apa?

    Jakarta

    Donald Trump telah dinyatakan menang dalam pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS). Sejumlah kebijakan Trump di masa mendatang diproyeksikan akan menimbulkan dampak terhadap perekonomian ASEAN, salah satu kebijakannya ialah rencana kenaikan tarif impor.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan meski selama ini sasarannya lebih kepada impor dari China (Republik Rakyat Tiongkok/RRT), tidak menutup kemungkinan langkah ini bisa berimbas ke negara-negara ASEAN.

    “Selama ini targetnya adalah AS terhadap RRT, karena RRT surplus. Namun sama seperti Trump periode pertama, US Treasury-nya melihat semua partner dagang AS yang surplus,” ujar Sri Mulyani, dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI di Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

    “Jadi mungkin tidak hanya RRT yang kena, ASEAN seperti Vietnam dan beberapa negara lain akan dijadikan poin untuk fokus dan perhatian terhadap pengenaan tarif impor ini,” sambungnya.

    Sri Mulyani menjelaskan, kondisi perekonomian global saat ini terpantau cukup dinamis, terutama dengan selesainya kontestasi Pilpres AS. Adapun Trump sendiri dijadwalkan akan mulai memimpin AS mulai bulan Januari 2025.

    Menyusul kemenangannya, dolar AS mengalami penguatan dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini didorong oleh berbagai arah kebijakan Trump, terutama di bagian penurunan pajak korporasi, ekspansi belanja untuk beberapa yang sifatnya strategis, hingga langkah proteksionisme seperti kenaikan tarif impor tadi.

    Dari sisi geopolitik, lanjut Sri Mulyani, diharapkan ada gencatan senjata atau perdamaian. Kemudian di sisi isu perubahan iklim di bawah Trump, diproyeksikan tidak akan seagresif saat masa kepemimpinan Joe Biden dengan Partai Demokrat.

    “Untuk itu pasti akan ada pengaruhnya terhadap dunia, seperti komitmen climate change, dibolehkannya kembali production fossil fuel, nanti mempengaruhi oil price dan juga sama dengan EV (electric vehicle) atau kendaraan listrik dengan seluruh rantainya,” ujar dia.

    Di samping itu, menurutnya, reaksi market dalam melakukan langkah antisipasi terhadap kebijakan keuangan di bawah Trump perlu dilihat lagi perkembangannya ke depan. Apalagi, langkah-langkah Trump kemungkinan akan cukup ekspansif.

    “Karena mereka punya ambisi untuk memotong belanja hingga US$ 1 triliun dalam waktu 10 tahun, berarti US$ 10 miliar per tahun. Namun yield US Treasury 10 tahun mengalami kenaikan karena memproyeksikan bahwa APBN di AS mungkin relatif masih ekspansif,” kata Sri Mulyani.

    (shc/rir)

  • Trump Temui Biden di Gedung Putih, Sepakat Bahas Transisi Pemerintahan

    Trump Temui Biden di Gedung Putih, Sepakat Bahas Transisi Pemerintahan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan melakukan pertemuan dengan presiden terpilih Donald Trump di Gedung Putih pada Rabu (13/11/2024) waktu setempat.

    Laporan Reuters menyebut pertemuan ini dirancang untuk menunjukkan transisi yang lancar antara pemerintahan Biden ke Trump, meskipun tim Trump belum menandatangani dokumen untuk memulai proses serah terima.

    “Ia percaya pada norma-norma, ia percaya pada lembaga kita, ia percaya pada transfer kekuasaan secara damai,” kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan tentang keputusan Biden untuk mengundang Trump.

    “Itulah yang menjadi norma. Itulah yang seharusnya terjadi,” tambahnya.

    Selain pertemuan dengan lembaga federal, Biden dan Trump kemungkinan akan membahas berbagai topik, termasuk kebijakan luar negeri.

    Namun, Jean-Pierre menolak menguraikan pokok bahasan diskusi antara kedua pria itu menjelang pertemuan mereka.

    Biden kemungkinan akan mendesak Trump untuk mendukung Ukraina dalam perangnya dengan Rusia. Dukungan AS untuk Kyiv dipertanyakan menyusul kemenangan Trump atas Harris minggu lalu, dan Trump telah berjanji untuk mengakhiri perang dengan cepat tanpa menjelaskan caranya.

    Perjalanan Trump ke Washington diperkirakan akan mencakup pertemuan dengan anggota parlemen Republik dan Ketua DPR Mike Johnson di pagi hari, setelahnya ia akan bertemu Biden.

    Pertemuan itu akan menjadi yang pertama sejak debat kedua pria itu pada Juni. Performa Biden yang buruk kemudian meningkatkan kekhawatiran tentang usianya di antara sesama Demokrat dan menyebabkan dia keluar dari pemilihan presiden. Ia kemudian digantikan oleh wakilnya, Kamala Harris.

    Biden dan Trump telah saling mengkritik tajam selama bertahun-tahun, dan tim mereka masing-masing memiliki posisi yang sangat berbeda dalam kebijakan mulai dari perubahan iklim, Rusia hingga perdagangan.

    Biden, yang berusia 81 tahun, menggambarkan Trump sebagai ancaman bagi demokrasi, sementara Trump, yang berusia 78 tahun, menggambarkan Biden sebagai orang yang tidak kompeten.

    (luc/luc)

  • Anggota DPR Kompak Cecar Jaksa Agung Soal Muatan Politis Pada Kasus Tom Lembong

    Anggota DPR Kompak Cecar Jaksa Agung Soal Muatan Politis Pada Kasus Tom Lembong

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi III DPR kompak menilai penangkapan mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong pada kasus importasi gula sarat dengan nilai politis.

    Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Hinca Panjaitan menilai kasus Tom Lembong memunculkan persepsi negatif dan sarat akan balas dendam politik

    Menurutnya penetapan tersangka mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Tom Lembong yang tengah menjadi atensi masyarakat akibat kasus dugaan korupsi impor gula itu dilakukan secara terburu-buru.

    “Kami merasakan, mendengarkan percakapan di publik, penanganan penangkapan kasus Tom Lembong itu sarat dengan dugaan balas dendam politik, ujarnya dalam Rapat Kerja Kejaksaan Agung (Kejagung) dengan Komisi III di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2024).

    Oleh sebab itu, Hinca pun menekankan agar ST Burhanuddin selaku Kepala Jaksa Agung dapat memberikan informasi dengan jelas alasan penangkapan dari Tom Lembong secara rinci.

    “Itu yang kami ingin dengarkan, itu yang kami rekam, karena itu kami sampaikan. Harus dijelaskan ini ke publik lewat Komisi III ini supaya betul-betul kita dapatkan,” tandas Hinca.

    Sementara itu, Anggota Komisi III DPR Fraksi Nasdem Rudianto Lallo mempertanyakan penetapan tersangka Tom Lembong yang tengah menjadi atensi masyarakat akibat kasus dugaan korupsi impor gula.

    Menurutnya, penetapan kasus yang terjadi secara tiba-tiba sulit apabila dinilai sebagai bentuk penegakan hukum. Lantaran, ada peluang merupakan kasus pesanan.

    “Kasus Tom Lembong, tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba dinyatakan tersangka. Tentu memunculkan persepsi di publik. Apakah kasus ini murni penegakan hukum? Atau jangan-jangan kasus ini orderan, pesanan,” ujarnya dalam forum tersebut.

    Dia menekankan bahwa selama ini ekspektasi publik seakan dimainkan. Padahal, sejatinya penegak hukum itu harus menarget kasus kelas kakap, bukan kelas teri.

    Menurutnya, seringkali penegak hukum memiliki pendekatan yang represif sensasional, heboh, luar biasa. Namun, terkadang dalam proses penanganannya, banyak aktor terlibat. Bahkan, kadang kasus dipersempit dan jauh dari kata adil.

    Padahal, Rudianto menekankan bahwa menjadi koreksi bersama agar penegakan hukum itu harus fair dan berkeadilan.

    “Kami takutkan adalah muncul persepsi di publik bahwa penegakan hukum ini selalu tendensius. Hanya menarget orang-orang tertentu, menarget kasus-kasus lama. Nah itu kita tidak mau Pak. Saya percaya Pak Jaksa Agung pasti selalu meluruskan dan memurnikan penegakan hukum,” pungkas Rudianto.

    Di lain pihak, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Muhammad Rahul menilai kasus Tom Lembong bakal memberikan noda dan citra buruk terhadap penegakan hukum di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Menurutnya penetapan tersangka mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Tom Lembong akibat kasus dugaan korupsi impor gula itu bakal dianggap sebagai alat politik karena dilakukan secara terburu-buru.

    “Jangan sampai kasus ini menggiring opini yang negatif kepada publik dan beranggapan bahwa pemerintahan bapak presiden Prabowo Subianto menggunakan hukum sebagai alat politik,” ucapnya dalam forum itu.

    Dia menekankan kasus yang terkesan berjalan secara terburu-buru itu dalam artian proses hukum publik tidak dijelaskan dengan detail konstruksi hukum yang baik.

    “Pengusutan tindak pidana korupsi itu memungkinkan harus jelas pelaksanaan tugasnya, penegakan hukum harus selaras dengan cita-cita politik hukum pemerintahan. Indonesia memerlukan persatuan yang kuat dengan tetap menjunjung tinggi tegaknya hukum,” pungkas Rahul.

  • Anas Urbaningrum: Jangan Sampai Indonesia Jadi Lumbung Judol

    Anas Urbaningrum: Jangan Sampai Indonesia Jadi Lumbung Judol

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mengapresiasi komitmen Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam pemberantasan judi online.

    Dikatakan Anas, langkah ini sangat didukung oleh rakyat dan harus dijalankan dengan serius.

    “Pak Kapolri Listyo Sigit Prabowo pasti mengerti dan memahami sepenuh-penuhnya bahwa rakyat mendukung pemberantasan judi online secara sungguh-sungguh,” ujar Anas dalam keterangannya di aplikasi X @anasurbaningrum (13/11/2024).

    Anas melihat, apa ya g telah ditegaskan Listyo Sigit mengenai pemberantasan Judol bukan sekadar gimik yang diframing di hadapan publik.

    “Tidak sekadar gimmick. Bukan tindakan yang hangat-hangat sesaat,” tukasnya.

    Ia menegaskan bahwa judi online adalah ancaman serius terhadap ekonomi rakyat.

    “Judol adalah musuh ekonomi rakyat, merongrong program keadilan sosial dan ekonomi, serta merusak etos kerja bangsa kita,” cetusnya.

    Lebih jauh, Anas menyebut judi online sebagai bentuk kapitalisme kasar yang memperburuk ketimpangan ekonomi.

    “Judol adalah wujud terkini kapitalisme paling kasar, penghisapan ekonomi kalangan the have not oleh kaum the have,” Anas menuturkan.

    Anas mendorong Kapolri dan jajarannya untuk memberantas judi online tanpa pandang bulu.

    “Dukung Pak Kapolri Listyo Sigit dan jajaran untuk memberantasnya tanpa pilih bulu. Berantas sehebat-hebatnya. Ayo bisa!,” tandasnya.

    Anas kemudian mengingatkan pentingnya fokus pada program prioritas seperti ketahanan pangan, energi, hingga hilirisasi.

    “Kita dukung ketahanan pangan, ketahanan energi, swasembada beras dan jagung 2028, hilirisasi yang makin adil, kesehatan ibu dan anak, makan bergizi gratis, dan lain sebagainya,” imbuhnya.

  • Taiwan Blokir Total, China Kasih Peringatan Keras ke Amerika

    Taiwan Blokir Total, China Kasih Peringatan Keras ke Amerika

    Jakarta, CNBC Indonesia – China akhirnya buka suara terkait perintah Amerika Serikat (AS) kepada raksasa chip Taiwan, TSMC, untuk menangguhkan penjualan semikonduktor ke China.

    Kantor Urusan Taiwan di China mengatakan bahwa perintah AS tersebut membuktikan negara Paman Sam “memainkan kartu Taiwan” untuk meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan.

    Juru bicara Kantor Urusan Taiwan di China, Zhu Fenglian, mengatakan AS sengaja memperkeruh situasi dengan Taiwan. Langkah tersebut dinilai tidak memperdulikan kepentingan perusahaan-perusahaan Taiwan yang cukup bergantung dengan klien dari China.

    Respons ini merupakan keterangan resmi dari China setelah laporan Reuters pada akhir pekan lalu yang menyebutkan AS mengeluarkan perintah ke TSMC untuk melakukan penangguhan penjualan ke China.

    TSMC mulai memblokir penjualan chip ke China pada awal pekan ini, menurut sumber dalam, dikutip dari Reuters, Rabu (13/11/2024).

    Chip tersebut kerap digunakan untuk aplikasi kecerdasan buatan (AI). Adapun perintah larangan dari AS datang dari usulan parlemen Demokrat dan Republik.

    Beberapa minggu sebelumnya, TSMC melaporkan ke Departemen Perdagangan AS bahwa salah satu chip buatannya ditemukan pada prosesor AI Huawei.

    Huawei merupakan salah satu raksasa China yang masuk daftar hitam AS. Artinya, Huawei tak semestinya mendapat pasokan chip dari TSMC yang merupakan salah satu perusahaan penerima subsidi dari AS.

    (fab/fab)

  • Fraksi Demokrat DPRD Minta Dana Operasional Dasawisma Naik di APBD Jakarta 2025 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 November 2024

    Fraksi Demokrat DPRD Minta Dana Operasional Dasawisma Naik di APBD Jakarta 2025 Megapolitan 12 November 2024

    Fraksi Demokrat DPRD Minta Dana Operasional Dasawisma Naik di APBD Jakarta 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Fraksi Demokrat-Perindo DPRD Provinsi
    Jakarta
    Ali Muhammad Johan meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) menaikkan dana operasional
    dasawisma
    , juru pemantau jentik (jumantik), kader Posyandu, dan kader PKK.
    Ali berharap, dana operasional kader dasawisma hingga jumantik yang membantu sosialisai program Pemprov itu dinaikkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2025.
    “Kami mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat kajian terkait peningkatan dana operasional untuk kader dasawisma, kader jumantik, kader posyandu dan kader PKK,” ujar Ali dalam keterangannya, Selasa (12/11/2024).
    Usulan kenaikan dana opersional dasawisma hingga jumantik ini telah lama diperjuangkan oleh Fraksi Demokrat DPRD Jakarta.
    Pasalnya, kerja para dasawisma di lapangan tidak sebanding dengan upah yang mereka terima dari Pemprov Jakarta.
    “Kinerja mereka telah memberi kontribusi penting untuk kesejahteraan masyarakat Jakarta. Mereka lelah melayani masyarakat secara door to door,” imbuhnya.
    Ali menuturkan, tenaga para dasawisma patut dihargai. Mereka secara rutin memberikan penyuluhan kesehatan hingga menyosialisasikan program Pemprov Jakarta.
    “Kinerja mereka sangat penting, sebagai garda terdepan dalam membantu Kelurahan untuk penyuluhan dan pencegahan penyakit
    endemic
    , dan
    stunting
    ,” tutur dia.
    Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi menjelaskan, dana operasional dasawisma hingga jumantik telah disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
    “Dapat disampaikan bahwa pemberian uang operasional atau honorarium berpedoman pada ketentuan yang berlaku dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” ujar Teguh.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.