partai: Demokrat

  • Pemungutan Ulang Pilkada Tasikmalaya jadi Angin Segar PPP

    Pemungutan Ulang Pilkada Tasikmalaya jadi Angin Segar PPP

    JABAREKSPRES.COM, BANDUNG – Putusan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Mahkamah Konstitusi atas Pilkada Tasikmalaya jadi angin segar Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Putusan pada Senin (24/2) itu membuka kembali jalan perjuangan PPP untuk bisa merebut kursi Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya.

    Plt Ketua DPW PPP Jabar Pepep Saepul Hidayat menyambut baik putusan yang dibacakan MK itu. “MK mengamini apa yanh kami sanggah atau gugatkan. Tentu ini jadi angin segar,” jelasnya selepas Resepsi Harlah PPP ke-52, Senin (24/2).

    Pepep melanjutkan, putusan itu sesuai dengan apa yang diharapkan PPP. Dengan PSU itu maka perebutan kursi Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya dibuka kembali. “Ini jalam yang akan kami tempuh dan perjuangkan,” tegasnya.

    Dalam waktu dekat, pihaknya bakal berkoordinasi dengan PPP di tingkat Kabupaten Tasikmalaya. Itu untuk menetapkan langkah, hingga strategi dalam menghadapi PSU itu.

    Termasuk membuka peluang untuk menggandeng poros – poros koalisi yang ada. “Kami akan koordinasi apa yang harus kami lakukan untuk memenangkan kontestasi ke depan,”ujarnya.

    Pihaknya juga lebih optimis dalam menghadapi PSU itu. Dalam 60 hari kedepan pihaknya bakal mengatur siasat untuk memenangkan PSU tersebut.

    Dalam pilkada yang berlangsung November lalu, PPP mengusung pasangan Cecep Nurul Yakin – Asep Sopari Alayubi. Itu diusung bersama Partai Gerindra, PKS dan Partai Demokrat.

    Sayangnya pasangan itu kalah dalam penghitungan suara. Pasangan tersebut hanya mendapat 257.843 suara.

    Kalah dengan pasangan Ade Sugianto – Iip Miptahul Paoz. Pasangan yang diusung PDIP, PKB dan Nasdem itu unggul dengan 487.854 suara.(son)

  • Kader Demokrat Kebingungan Saat Ditinggal Anies, AHY: Apalagi Saya…

    Kader Demokrat Kebingungan Saat Ditinggal Anies, AHY: Apalagi Saya…

    Kader Demokrat Kebingungan Saat Ditinggal Anies, AHY: Apalagi Saya…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Umum
    Partai Demokrat

    Agus Harimurti Yudhoyono
    (AHY) mengungkapkan, banyak kader Demokrat yang kebingungan ketika Demokrat ditinggal oleh
    Anies Baswedan
    menjelang Pemilihan presiden (Pilpres) 2024 lalu.
    AHY menyebutkan, para kader bingung karena sudah terlanjur memasang spanduk dan baliho untuk mendukung pencalonan Anies.
    “Belum lagi ketika kita bubar jalan dengan poros koalisi sebelumnya. Banyak yang bingung, betul?” ujar AHY dalam
    Kongres ke-6 Partai Demokrat
    , Senin (24/2/2025).
    AHY mengenang, ketika mendapatkan laporan kebingungan itu, ia juga mengakui bahwa ia ikut bingung atas dinamika politik yang terjadi
    “Terus saya jawabannya gini, ‘apalagi saya, Pak. Kalau bapak bingung, apalagi saya,’” kata AHY disambut tawa.
    Meski demikian, AHY menegaskan, kebingungan itu hanya berlangsung selama dua minggu saja.
    Dia menyebut Allah SWT memberi jalan kepada Demokrat untuk menentukan pilihan yang lebih baik, yakni mendukung Prabowo Subianto yang akhirnya keluar sebagai pemenang
    Pilpres 2024
    .
    “Tapi cukup dua minggu bingungnya. Mengapa hanya dua minggu? Waktu yang tersedia memang sempit. Tapi Allah beri jalan kepada kita menentukan pilihan lebih baik. Jadi alhamdulillah bapak/ibu sekalian, kita bisa move on dengan cepat dan ambil peluang yang sempit. Tapi insya Allah membawa kebaikan,” ujar AHY.
    Diketahui, agenda utama Kongres ke-6 Partai Demokrat adalah pemilihan ketua umum periode 2025-2030.
    Menurut Deputi Balitbang Partai Demokrat Syahrial Nasution, seluruh pemilik hak suara Demokrat meminta AHY kembali memimpin partai selama 5 tahun ke depan.
    “Sesuai keinginan struktur dari tingkat bawah pemilik hak suara, yaitu DPC dan DPD, seluruhnya meminta kesediaan Mas AHY untuk kembali memimpin Demokrat periode 2025-2030,” ujar Syahrial kepada Kompas.com, Senin (24/2/2025).
    Selain itu, Syahrial mengatakan, para pemegang hak suara juga meminta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • AHY dan SBY Tiba di Lokasi Kongres Demokrat, Ketum Ditetapkan Malam Ini

    AHY dan SBY Tiba di Lokasi Kongres Demokrat, Ketum Ditetapkan Malam Ini

    AHY dan SBY Tiba di Lokasi Kongres Demokrat, Ketum Ditetapkan Malam Ini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat
    Susilo Bambang Yudhoyono
    (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat
    Agus Harimurti Yudhoyono
    (AHY) telah tiba di arena Kongres ke-6 Partai Demokrat di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (24/2/2025) sore.
    Pantauan Kompas.com di lokasi, AHY dan SBY datang bersamaan dengan mengenakan jas Demokrat berwarna biru.
    Selain SBY dan AHY, Wakil Ketua MPR dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) juga ikut hadir.
    Acara pembukaan kongres dimulai dengan mengenang Bendahara Umum Partai Demokrat Renville Antonio, yang baru saja meninggal dunia akibat kecelakaan.
    AHY menyebut Renville sebagai kader terbaik Demokrat.
    “Salah satu kader terbaik Demokrat yang baru-baru ini berpulang ke Rahmatullah, Bendum Demokrat Mas Renville Antonio,” ujar AHY.
    Suaranya terdengar terisak saat membeberkan bahwa Renville ikut menyiapkan
    Kongres Demokrat
    secara baik.
    “Almarhum begitu semangat untuk bisa menghadirkan Kongres yang baik ini. Dan hari ini saya rasa almarhum tersenyum menyaksikan kita berkumpul dalam suasana suka cita. Lanjutkan perjuangan. Menatap masa depan kita dengan penuh harapan. Oleh karena itu, saya ajak kita semua untuk berdoa,” kata AHY.
    Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon tunggal Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat periode 2025-2030.
    Menurut Deputi Balitbang Partai Demokrat Syahrial Nasution, seluruh pemilik hak suara Demokrat meminta AHY kembali memimpin partai selama 5 tahun ke depan.
    “Sesuai keinginan struktur dari tingkat bawah pemilik hak suara, yaitu DPC dan DPD, seluruhnya meminta kesediaan Mas AHY untuk kembali memimpin Demokrat periode 2025-2030,” ujar Syahrial kepada Kompas.com, Senin (24/2/2025).
    Selain itu, Syahrial mengatakan, para pemegang hak suara juga meminta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat.
    Syahrial menegaskan penetapan Ketum dan Ketua MTP Demokrat bakal dilakukan malam ini.
    “Termasuk meminta kesediaan Pak SBY kembali menjabat sebagai Ketua MTP,” kata Syahrial.
    “Malam ini (ditetapkan),” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terungkap, PM Netanyahu Pernah Dipukul Putranya

    Terungkap, PM Netanyahu Pernah Dipukul Putranya

    Tel Aviv

    Seorang anggota parlemen Israel mengungkapkan bahwa Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pernah dipukul putranya, yang kemudian “diasingkan” ke luar negeri. Yair Netanyahu, salah satu dari dua putra PM Israel, diketahui sudah dua tahun terakhir tinggal di Florida, Amerika Serikat (AS).

    Yair yang berusia 33 tahun meninggalkan Israel sejak Maret 2023 lalu, ketika marak laporan soal dia dilarang sang ayah, Netanyahu, untuk memposting apa pun di media sosial karena postingannya mengobarkan ketegangan di Israel.

    Yair yang dikenal berpandangan sayap kanan ini, kerap melontarkan klaim tidak berdasar soal konspirasi besar-besaran dan upaya kudeta oleh aparat kehakiman dan penegak hukum Israel terhadap ayahnya. Dia menjadi terkenal saat laporan meluas soal dia mempengaruhi kebijakan PM Israel pada saat itu.

    Sejak meninggalkan Israel, Yair dilaporkan tinggal di kondominium mewah di Florida, AS.

    Baru-baru ini, seperti dilansir The New Arab dan Times of Israel, Senin (24/2/2025), salah satu anggota parlemen Israel atau Knesset, Naama Lazimi, dari kubu oposisi Partai Demokrat Israel melontarkan pernyataan yang mengejutkan publik.

    Dalam rapat dengan Komisi Keuangan Knesset, Lazimi awalnya mempertanyakan pendanaan untuk anggota keluarga Netanyahu. Dia membahas pendanaan untuk kunjungan istri Netanyahu, Sara, ke AS dan soal biaya pengawal keamanan bagi Yair, putra Netanyahu dan Sara, yang tinggal di Miami, Florida, AS.

    Lazimi kemudian mengatakan bahwa Yair “diasingkan” ke luar negeri setelah memukul ayahnya.

    “Saya ingin bertanya tentang istri Perdana Menteri, Sara Netanyahu, yang tinggal di luar negeri selama dua bulan. Saya mau bertanya siapa yang membiayai hal ini, berapa biayanya, dan dari anggaran mana pembiayaan itu diambil?” ucap Lazimi dalam rapat pada Minggu (23/2) waktu setempat.

    “Saya ingin bertanya tentang putra Perdana Menteri, Yair Netanyahu. Tahun lalu, sebuah artikel menyebut bahwa biaya pengawal keamanannya mencapai sekitar NIS 2,5 juta (Rp 11,4 miliar) per tahun,” sebutnya.

    “Saya ingin bertanya apakah jumlah ini masih dianggarkan dan apakah masih ada niat untuk membiayai masa tinggal anak Perdana Menteri karena memukul Perdana Menteri dan dipaksa pergi ke luar negeri karena dia merusak simbol kekuasaan?” tanya Lazimi lebih lanjut.

    Sejumlah anggota Knesset lainnya yang hadir dalam rapat itu tampak kaget sekaligus tertawa kecil mendengar pernyataan Lazimi. “Apa maksud Anda?” tanya salah satu anggota Knesset, dengan nada tidak percaya, kepada Lazimi dalam rapat yang terekam video, yang beredar di media sosial.

    “Tentu saja, dia diasingkan ke luar negeri,” ucap Lazimi merujuk pada Yair Netanyahu.

    Lazimi tampak terkejut saat menyadari rekan-rekannya di Knesset tidak mengetahui tuduhan tersebut. Namun ketika dia didesak memberikan penjelasan lebih lanjut soal pernyataannya itu, Lazimi terkesan menepis pernyataan rekannya dan kembali membahas soal pendanaan.

    Pernyataan Lazimi ini menuai kecaman dan dibantah mentah-mentah oleh Partai Likud, yang menaungi Netanyahu. Ditegaskan oleh salah satu perwakilan Partai Likud bahwa pernyataan Lazimi itu “sebuah kebohongan tercela, sebuah titik terendah terbaru bagi kelompok sayap kiri”.

    “Naama Lazimi akan kehilangan kekebalannya dan gajinya, dan siapa pun yang melontarkan kebohongan keji semacam ini akan menghadapi gugatan hukum dan juga harus membayar,” tegas pernyataan yang dirilis perwakilan Partai Likud.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • AfD Cetak Rekor Suara, Tapi Masih Dijegal dari Kekuasaan

    AfD Cetak Rekor Suara, Tapi Masih Dijegal dari Kekuasaan

    Jakarta

    Pemilu Jerman 2025 menjadi hari bersejarah bagi partai Alternatif untuk Jerman (AfD). Pasalnya, 12 tahun setelah partai sayap kanan didirikan, partai ini telah menjadi kekuatan politik terbesar kedua di Jerman.

    Dengan perolehan sekitar 20% suara, partai ini meraih hampir dua kali lipat dari hasil pemilu Jerman terakhir pada tahun 2021. Di Jerman timur, partai ini bahkan menjadi kekuatan politik terkuat.

    Pada malam pemilihan, kandidat utama AfD, Alice Weidel, menekankan kembali bahwa partainya bersedia berkoalisi dengan aliansi kanan-tengah yang menang, yaitu Uni Kristen Demokrat (CDU) dan partai saudaranya di Bavaria, Uni Kristen Sosial (CSU).

    Pada saat yang sama, ia mengecam pemimpin CDU dan kemungkinan kanselir berikutnya, Friedrich Merz.

    Merujuk pada janji Merz yang dibuat beberapa tahun lalu untuk mengurangi separuh perolehan suara AfD, Weidel mengatakan kepada para pendukungnya: “Mereka ingin membagi dua kami, tetapi yang terjadi justru sebaliknya!”

    AfD telah berhasil membentuk wacana politik selama kampanye pemilu di Jerman dengan retorika anti imigrasi, menyerukan agar perbatasan Jerman ditutup bagi para pengungsi dan pencari suaka.

    Dukungan dari Musk dan Vance

    Miliarder AS dan orang kepercayaan Trump, Elon Musk, menjadi berita utama di Jerman selama kampanye pemilihan umum ketika ia secara aktif mendukung AfD. Dia bergabung dengan Wakil Presiden AS, JD Vance, yang juga mendukung partai tersebut.

    AfD diklasifikasikan oleh otoritas keamanan Jerman sebagai ekstremis sayap kanan, dengan beberapa cabang dan anggota partai yang diawasi oleh badan intelijen dalam negeri.

    Klasifikasi ini dipicu oleh berbagai pernyataan pejabat partai AfD, misalnya, mempertanyakan apakah orang Jerman dengan latar belakang imigrasi harus menikmati hak yang sama.

    Beberapa pejabat AfD juga berada di bawah pengawasan karena menggunakan slogan dan simbol terlarang dari era Nazi. Salah satu tokoh terkemuka partai, pemimpin AfD di negara bagian Thuringian, Björn Höcke, dihukum dua kali pada tahun 2024 karena menggunakan slogan terlarang dari paramiliter Hitler, Sturmabteilung, SA.

    Pada pekan menjelang pemilihan umum, ratusan ribu orang di Jerman memprotes AfD. Kebangkitan partai ini dianggap sebagai bahaya bagi demokrasi dan para migran di negara tersebut.

    AfD masih dianggap sebagai partai paria

    Terlepas dari kesuksesan pemilihannya, hasil AfD tidak sesuai dengan harapan partai itu sendiri. Banyak anggota partai yang diam-diam berharap untuk bisa bersaing ketat dengan CDU atau bahkan menjadi yang pertama. Pesta malam pemilihan AfD sedikit kurang meriah meskipun mereka meraih kemenangan dalam pemilu.

    Tidak ada opsi baru untuk AfD.

    Dalam debat di televisi pasca pemilu dengan kandidat dari partai-partai utama, Merz mengulangi penolakannya terhadap AfD sebagai mitra koalisi yang potensial.

    “Anda dapat mengulurkan tangan Anda sebanyak yang Anda suka, kami tidak akan mengejar kebijakan yang salah untuk negara ini,” katanya.

    Merz mengutip perbedaan kebijakan luar negeri dan keamanan sebagai alasan utama untuk menolak kerja sama dengan AfD.

    Partai sayap kanan tersebut menyerukan agar Jerman keluar dari Uni Eropa, kembali ke mata uang nasional, dan mengakhiri dukungan militer untuk Ukraina.

    Menanggapi Weidel secara langsung, Merz mengatakan: “Anda menginginkan kebalikan dari apa yang kami inginkan dan itulah alasan mengapa tidak akan ada kerja sama.”

    Sementara itu, Alice Weidel telah memproyeksikan dirinya untuk menjadi calon kanselir partainya pada pemilihan berikutnya di tahun 2029.

    “Kami akan menyalip CDU/CSU. Dan kemudian kita akan mendapatkan mandat untuk memerintah,” kata Weidel di saluran televisi milik partai.

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kandidat Kanselir Jerman Friedrich Merz Deklarasikan Kemenangan, Olaf Scholz Akui Kalah – Halaman all

    Kandidat Kanselir Jerman Friedrich Merz Deklarasikan Kemenangan, Olaf Scholz Akui Kalah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kandidat kanselir dari Partai Uni Demokratik Kristen di Jerman, Friedrich Merz, mengumumkan kemenangan partainya dalam pemilihan parlemen yang diadakan pada Minggu (23/2/2025), sedangkan Kanselir Jerman Olaf Scholz mengakui kekalahan.

    “Kita telah memenangkannya. Kaum konservatif di Jerman akan berusaha sekuat tenaga untuk membentuk pemerintahan yang mampu mengambil tindakan secepat mungkin,” kata Friedrich Merz pada Minggu.

    “Kami akan merayakannya malam ini dan mulai bekerja besok. Dunia tidak menunggu kami,” imbuhnya dalam reaksi pertamanya di Berlin, dikelilingi oleh para pendukungnya.

    Friedrich Merz, yang kemungkinan akan mengambil alih jabatan kanselir dari Partai Sosial Demokrat Olaf Scholz, mengesampingkan aliansi pemerintah apa pun dengan kubu sayap kanan.

    Ia berjanji untuk segera membentuk mayoritas parlemen untuk memerintah negara tersebut dan memulihkan kepemimpinan Jerman yang kuat di Eropa.

    Selain itu, ia akan menindak tegas para migran dan memangkas pajak serta peraturan bisnis dalam upaya untuk memulai pertumbuhan ekonomi.

    Dalam pidatonya, Friedrich Merz mengatakan akan menerapkan kebijakan luar negeri yang lebih tegas untuk membantu Ukraina.

    Ia akan mendorong kepemimpinan yang lebih kuat di Eropa dan mengurangi pengaruh AS ketika pemerintahan Presiden AS Donald Trump menebarkan kecemasan dengan merangkul Rusia dalam menyikapi perang Rusia-Ukraina, seperti diberitakan The New York Times.

    Akui Kalah, Olaf Scholz Kecewa dengan Hasil Pemilu

    Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengakui kekalahannya dan merasa kecewa dengan hasil pemilu pada hari Minggu.

    “Hasil kami lebih buruk daripada sebelumnya, dan saya bertanggung jawab atasnya,” kata Olaf Scholz dalam pidatonya pada Minggu malam.

    Olaf Scholz mengatakan hampir 20 persen warga Jerman memilih partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) adalah hal yang tidak dapat diterima.

    “Saya tidak akan pernah menerima hasil seperti itu,” imbuhnya.

    “Kami merasa kesal dan menginginkan hasil yang lebih baik,” tambahnya, seperti diberitakan Al Mayadeen.

    Ia juga mengumumkan, dirinya tidak ingin menjadi bagian dari pemerintahan federal yang dipimpin oleh CDU/CSU dan tidak bermaksud memimpin negosiasi koalisi.

    Setelah mengakui kekalahannya, Olaf Scholz mengucapkan selamat kepada pesaingnya dari partai konservatif, Friedrich Merz, atas kemenangannya.

    Pemilu pada Minggu, diselenggarakan tujuh bulan lebih cepat dari jadwal setelah runtuhnya koalisi tiga partai Kanselir Olaf Scholz.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Dasco hingga Jokowi Respons Instruksi Megawati, Ferdinand Hutahaean: Banyak yang Terjebak

    Dasco hingga Jokowi Respons Instruksi Megawati, Ferdinand Hutahaean: Banyak yang Terjebak

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, memberikan instruksi kepada kader PDIP untuk tidak sembarang bicara terkait kasus Sekjennya, Hasto Kristiyanto.

    Bahkan, Megawati juga mengeluarkan instruksi untuk menunda keberangkatan pembekalan kepala daerah dari PDIP ke Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.

    Dan yang terbaru, mantan Presiden RI kelima itu meminta kader-kader PDIP yang berada di Senayan untuk melawan.

    Terkait hal ini, Politikus PDIP Ferdinand Hutahaean tidak membenarkan kabar terkait instruksi tersebut.

    Melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya, Ferdinand mengungkap banyak yang terjebak dengan isu-isu yang berkembang terkait peristiwa ini.

    “Yang saya tau belum ada dan tidak ada pembahasan seperti itu. Banyak yang terjebak dalam peristiwa ini terutama Jokowi dan buzzernya,” tulisnya dikutip Senin (24/2/2025).

    Ia kemudian menyebut ini ada campur tangan dari Wakil Ketua DPR RI, Dasco Sufmi Dasco dan juga Mantan Presiden Joko Widodo. Namun, dengan pandangan yang berbeda.

    Menurut Dasco, retreat kepala daerah merupakan acara kementerian. Sedangkan Jokowi menyebut kepala daerah seharusnya ikut.

    “Ini cluenya, Dasco, itu acara kementerian. Jokowi, semua harus ikut,” sebut Ferdinand.

    Ferdinand pun menegaskan saat ini PDIP perjuangan berusaha menyaring kadernya secara jernih.

    “Padahal PDIP hendak menyaring supaya jernih. Yang busuk ngambang di permukaan,” pungkas mantan politisi Demokrat ini.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Vinanda Prameswati Lulusan Kampus Mana? Wali Kota Kediri yang Curi Perhatian karena Usianya

    Vinanda Prameswati Lulusan Kampus Mana? Wali Kota Kediri yang Curi Perhatian karena Usianya

    PIKIRAN RAKYAT – Vinanda Prameswati menjadi sorotan publik setelah terpilih sebagai Wali Kota Kediri dalam Pilkada 2024. Sosok muda ini mencuri perhatian bukan hanya karena usianya yang masih tergolong muda, tetapi juga karena rekam jejak akademik dan organisasinya yang mengesankan.

    Dengan latar belakang pendidikan hukum yang kuat, Vinanda siap membawa perubahan bagi Kota Kediri.

    Lulusan Kampus Mana?

    Vinanda Prameswati lahir di Surabaya pada 12 Juni 1998 dan sejak kecil sudah menunjukkan kecemerlangan dalam bidang akademik. Dia memulai pendidikan dasarnya di SD Plus Rahmat Kediri, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Kediri (2010-2013).

    Pendidikan menengah atasnya ditempuh di SMAN 3 Kediri, tempat dia semakin mengasah kemampuan berpikir kritis dan kepemimpinannya.

    Lulus dari SMA pada 2016, Vinanda melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi di Universitas Brawijaya, Malang, mengambil program Sarjana Hukum (S.H.), yang dia selesaikan pada tahun 2020.

    Tidak berhenti di situ, dia kemudian menempuh pendidikan Magister Kenotariatan di Universitas Airlangga, Surabaya, dan berhasil lulus dengan predikat cum laude pada tahun 2023.

    Rekam Jejak Organisasi dan Karier

    Sejak kuliah, Vinanda aktif dalam berbagai organisasi, terutama yang berkaitan dengan hukum dan sosial. Dia pernah menjadi anggota Forum Kajian dan Penelitian Hukum (FKPH) Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, tempat dia memperdalam riset dan kajian di bidang hukum.

    Selain itu, dia juga tergabung dalam Indonesia Youth Opportunities in International Networking (IYOIN), di mana dia berperan sebagai penyelenggara berbagai acara pemuda tingkat nasional dan internasional.

    Pada tahun 2020, dia bergabung dengan Relawan Suket Teki Nusantara (RSTN), sebuah organisasi sosial yang bergerak dalam pemberdayaan masyarakat. Perannya sebagai Ketua Harian di RSTN menunjukkan komitmennya terhadap isu-isu sosial dan kesejahteraan masyarakat kecil.

    Selain itu, Vinanda juga menjadi Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKL), yang bertugas memperjuangkan hak-hak pedagang kecil. Keterlibatannya dalam organisasi ini menunjukkan keberpihakannya kepada sektor ekonomi kerakyatan. Pada tahun 2024, dia juga didapuk sebagai Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kota Kediri, menandai kiprahnya di dunia politik semakin matang.

    Dalam Pilwalkot Kediri 2024, Vinanda Prameswati berpasangan dengan KH Qowimuddin Thoha (Gus Qowim) sebagai calon Wakil Wali Kota. Pasangan ini diusung oleh tujuh partai parlemen, yakni Golkar, Demokrat, Gerindra, PDIP, PKB, PKS, dan Hanura, serta didukung oleh enam partai nonparlemen lainnya.

    Hasil hitung cepat menunjukkan kemenangan Vinanda-Gus Qowim dengan perolehan 56,83% suara, mengungguli kandidat lainnya. Visi mereka yang bertajuk MAPAN (Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni) mendapat respons positif dari masyarakat Kediri.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Partai-partai Oposisi Menang Besar di Pemilu Jerman

    Partai-partai Oposisi Menang Besar di Pemilu Jerman

    Jakarta

    CDU dan CSU yang beraliansi dan mengajukan kandidat utama Friedrich Merz muncul sebagai pemenang dalam pemilu parlemen di Jerman. Artinya, Friedrich Merz (CDU) akan menggantikan Olaf Scholz (SPD) sebagai kanselir Jerman. Namun belum jelas, bagaimana Merz akan membentuk koalisi pemerintahan.

    CDU/CSU menurut hitung cepat terakhir berada di 28,6 persen. “Kita telah memenangkan pemilu federal ini,” kata Merz kepada para pendukungnya yang bersorak kantor pusat CDU di Berlin. Ini adalah kampanye pemilu yang sulit, kata Merz selanjutnya. “Sekarang kita perlu berbicara satu sama lain untuk menciptakan pemerintahan yang mampu mengambil tindakan secepat mungkin”.

    Partai populis kanan AfD berhasil meningkatkan perolehan suara secara signifikan dan mencapai sekitar 20,4 persen. AfD akan menjadi fraksi terkuat kedua di parlemen Jerman, Bundestag. Ketua Umum AfD Alice Weidel menyebut kemenangan itu sebagai “keberhasilan bersejarah”.

    SPD dan Partai Hijau anjlok

    SPD mengalami bencana dan perolehan suaranya anjlok, hanya mencapai sekitar 16,3 persen, rekor terendah baru dalam sejarah partai. Dalam pemilu lalu tahun 2021, SPD masih meraup 25,7 persen.

    Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan di Berlin, “Ini adalah hasil pemilu yang pahit bagi Partai Sosialdemokrat, ini juga merupakan kekalahan elektoral.” Scholz menjelaskan bahwa dia bertanggung jawab atas hasil buruk pemilu tersebut.

    Partai Hijau juga memperoleh lebih sedikit suara di, yaitu sekitar 12,3 persen, lebih sedikit dibandingkan tahun 2021, 14,7 persen. Selama kampanye Partai Hijau mengangkat isu perlindungan iklim dan lingkungan, tetapi tidak dapat menarik lebih banyak pemilih.

    Partai Kiri bernapas lega

    Partai Kiri Die Linke akhirnya bisa bisa bernapas lega, setelah berhasil meraup 8,5 persen suara. Beberapa minggu lalu, Die Linke bertengger diangka 3 persen dalam berbagai jajak pendapat. Banyak pengamat yang sudah mencoret mereka dan menganggap mereka tidak punya peluang lagi mencapai ambang batas 5 persen. Ternyata Die Linke sekarang bisa dipastikan duduk lagi di parlemen.

    Yang masih belum jelas adalah nasib Liberal Demokrat FDP dan populis kiri BSW. FDP menruut hitung cepat berada di sekitar 5 persen, sedangkan BSW sedikit di bawahnya. Jika kedua partai berhasil tembus ke parlemen, perundingan koalisi akan menjadi lebih rumit lagi.

    Sekitar 59,2 juta orang terdaftar sebagai pemilih kali ini. Seluruhnya ada 29 partai politik yang memperebutkan 630 kursi di parlemen. Tingkat partisipasi pemilu 2025 mencapai sekitar 85 persen, angka tertinggi setelah reunifikasi Jerman tahun 1990.

    hp/yf /dpa, afp, reuters)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • SBY Kenang Kekalahan Jadi Wapres Tahun 2001: Kalah Itu Indah

    SBY Kenang Kekalahan Jadi Wapres Tahun 2001: Kalah Itu Indah

    Jakarta

    Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menceritakan momen kekalahannya dalam Pemilihan Wakil Presiden tahun 2001. Kala itu SBY kalah dari Hamzah Haz untuk mendampingi Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden.

    SBY menyampaikan hal tersebut saat memberi arahan kepada 38 Ketua DPD partai di kediamannya, di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/2/2025). SBY mengatakan, kekalahan itu yang kemudian muncul gagasan mendirikan Partai Demokrat.

    “Pertemuan saya dengan almarhum Ventje Rumangkang, yang intinya ‘Bapak mengapa kita tak mendirikan partai politik. Karena kemarin Pak SBY kalah dalam pemilihan Wapres yang dipilih MPR RI’. Saya pernah kalah dan kalah itu indah, kalau kita dengan ikhlas menerima kekalahan itu kemudian berjuang lagi dengan tekad yang bulat,” kata SBY.

    Kala itu, SBY mengatakan belum tergerak untuk mendirikan parpol. Namun, lanjut SBY, Ventje meminta agar mendirikan parpol dipertimbangkan sebagai kendaraan politik.

    “Saya masih belum tergerak, tapi Pak Ventje Rumangkang, ‘Tolong bapak pertimbangkan ini kan sarana perjuangan dalam demokrasi kan mesti ada prpol’” kata SBY.

    Akhirnya SBY merenungkan ajakan mendirikan parpol. Hingga akhirnya dia bicara dengan mendiang istrinya, Ani Yudhoyono terkait pembentukan partai.

    “Singkat kata akhirnya bismillah saya setuju dan sejak itu kami hanya bertiga, kadang-kadang berdua saja dengan Ibu Ani mulai memikirkan partai ini,” ujarnya.

    (idn/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu