partai: Demokrat

  • AHY Semangati Kader yang Kalah Pilkada 2024: Jangan Kecil Hati, Saya Juga Pernah Kalah

    AHY Semangati Kader yang Kalah Pilkada 2024: Jangan Kecil Hati, Saya Juga Pernah Kalah

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta para kadernya untuk tak berkecil hati karena belum berhasil menang di Pilkada 2024. 

    Dia pun menyemangati para kadernya itu untuk cepat bangkit kembali. Bahkan, AHY turut menyinggung soal kekalahan dirinya dalam Pilkada Jakarta pada 2017 silam.

    “Bagi yang belum berhasil, jangan kecil hati. Saya juga pernah kalah Pilkada. Kalau tidak bangkit, kita tak kemana-mana. Siapa yang cepat bangkit, InsyaAllah mendapat jalan lagi,” katanya dalam Kongres ke-VI Demokrat, di Ritz Carlton, Jakarta, Senin (24/2/2/2025).

    Adapun, anak dari Presiden ke-6 RI ini memamerkan keberhasilan partainya dalam Pilkada 2024 kemarin. Angka kemenangannya 59% untuk Pilkada Provinsi atau menang di 22 provinsi dari 37 provinsi.

    “Di tingkat Kabupaten/Kota, angka kemenangan naik menjadi 49% atau menang di 248 dari 508 Kabupaten/Kota,” tuturnya.

    Dia membandingkan dengan lima tahun lalu yang mana kala itu Demokrat hanya punya satu gubernur terpilih di Papua, yaitu Lukas Enembe. Kemudian, satu gubernur yang naik dari wagub di Aceh dan Wagub Jatim Emil Dardak.

    “Dan kini, kita patut berbangga, ada enam kader terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur. Ada 95 Kabupaten/Kota yang kepala daerahnya diisi kader murni Partai Demokrat, di antaranya di Riau, Kepulauan Riau, dan hari ini di MK Yunus Wonda sebagai Bupati Jayapura,” urainya.

    Dilanjutkannya, dia mengklaim bahwa kualitas kader utama Demokrat bisa diadu lantaran dari Ketua DPD saja banyak memenangkan Pilkada, terlebih lagi DPC-nya.

  • Momen SBY Bilang Sukseskan Pemerintahan Presiden Jokowi di Kongres Partai Demokrat

    Momen SBY Bilang Sukseskan Pemerintahan Presiden Jokowi di Kongres Partai Demokrat

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Majelis Tinggi (MTP) Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan seluruh kader Partai Demokrat untuk ikut menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Tekad koalisi untuk menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo. Kesediaan koalisi untuk terus menjaring harapan dan aspirasi rakyat,” pungkasnya.

    Presiden ke-6 RI pada kesempatan mengungkapkan bahwa Joko Widodo (Jokowi) sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden seperti dirinya. Pernyataan itu disampaikan SBY saat kepleset lidah menyebut Jokowi sebegai Presiden RI.

    “Sukseskan pemerintahan Presiden Jokowi. Dengar? ulangi. Saya ngomong apa tadi?,” kata SBY saat menghadiri Kongres Partai Demokrat ke-VI di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (24/2).

    SBY menyatakan bahwa dirinya hanya keplest lidah. Karena itu dirinya meralat pernyataan itu. Ia menegaskan, saat ini yang menjabat Presiden RI yakni, Prabowo Subianto.

    “Ini namanya slip of the tongue. Saya ralat. Ini ada pers di sini, saya ralat. Presiden Prabowo Subianto,” tegas SBY.

    Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu pun menegaskan bahwa Jokowi sudah tidak lagi menjabat sebagai Kepala Negara. Menurutnya, kini sudah ada Presiden Prabowo Subianto.

    “Pak Jokowi sudah pensiun. Seperti saya. Sudah ada presiden baru, namanya Prabowo Subianto,” ucap SBY. (fajar)

  • SBY Minta Kader Demokrat Kawal Danantara untuk Kepentingan Rakyat

    SBY Minta Kader Demokrat Kawal Danantara untuk Kepentingan Rakyat

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat meminta proyek Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dikawal dan diawasi agar benar benar untuk kepentingan rakyat. Hal itu disampaikan SBY dalam pidatonya pada Pembukaan Kongres VI Partai Demokrat, Senin, 24 Februari 2025.

    SBY mengatakan bahwa pengelolaan Danantara agar dikawal secara baik demi kepentingan rakyat merupakan bentuk etika yang harus dijunjung tinggi oleh partai dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Kita juga perlu memastikan dalam konteks pengawalan tadi agar semua agenda pemerintah termasuk keberadaan Danantara yang hari ini telah diluncurkan oleh presiden kita. Kita kawal, kita pastikan semua benar-benar untuk kepentingan rakyat, for the people, kepentingan seluruh rakyat, bukan kepentingan sebagian rakyat,” kata SBY kepada kader peserta Kongres di Ballroom Ritz and Carlton the Pacific Place, Jakarta Selatan.

    “Ini etika yang harus kita junjung tinggi, bagi partai demokrat sebagai bagian dalam pemerintahan Presiden Prabowo,” katanya.

    Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara di Halaman Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin, 24 Februari 2025. Dalam acara peluncuran, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, presiden ke-7 Joko Widodo turut hadir. Selain itu, hadir pula Wakil Presiden ke-10 & 12 RI Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-11 RI Boediono, dan Wakil Presiden ke-13 RI Ma’ruf Amin.

    Dikutip dari Antara, posisi pimpinan pengelola Danantara telah ditentukan oleh Presiden. Prabowo menunjuk Rosan P. Roeslani sebagai pimpinan BPI Danantara atau Chief Executive Officer (CEO) Danantara. Rosan saat ini masih menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM.

    Rosan dibantu oleh Pandu Sjahrir sebagai chief investment officer (CIO) yang bertugas mengelola holding investasi dan Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria sebagai chief operating officer (COO) yang bertugas mengelola holding operasional.

    Presiden Prabowo juga menunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas Danantara, Muliaman Hadad sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai anggota Dewan Pengawas.

    Dalam struktur Dewan Penasihat BPI Danantara, ada presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan presiden ke-7 RI Joko Widodo. Tidak hanya itu, ada juga Komite Pengawas dalam struktur organisasi BPI Danantara, yang terdiri atas BPK, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), KPK, Kejaksaan Agung, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan lembaga lainnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Cerita 10 Tahun jadi Presiden, SBY: Tidak Pernah Terlintas untuk ‘Cawe-cawe’ Partai

    Cerita 10 Tahun jadi Presiden, SBY: Tidak Pernah Terlintas untuk ‘Cawe-cawe’ Partai

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan selama 10 tahun dirinya memimpin Indonesia, tak pernah terpikirkan untuk melakukan ‘cawe-cawe’ terhadap sebuah partai.

    Dengan dukungan penuh Partai Demokrat selama memimpin Indonesia, ujar SBY, tak pernah sama sekali terpikirkan untuk merampas kedaulatan sebuah partai manapun.

    Hal tersebut dia sampaikan langsung dalam Kongres ke-VI Demokrat dengan tema “Untuk Rakyat, Demokrat Sukseskan Pemerintahan Presiden Prabowo”, di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (24/2/2025).

    “Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya, apalagi melakukan cawe-cawe dan intervensi buruk untuk merampas kedaulatan sebuah partai, terhadap parpol manapun, apapun posisinya, apakah sebagai oposisi atau bagian dari koalisi pemerintahan,” tegasnya.

    Menurutnya, hal tersebut merupakan iktikad yang dirinya pahami yakni, moral politik, nilai-nilai demokrasi dan kepatuhan pranata hukum atau the rule of law.

    Presiden ke-6 RI ini turut mengingatkan akan adanya godaan kepada penguasa. Dalam dunia politik, imbuhnya, penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power adalah dosa terbesar.

    “Perbuatan tercela dan hakikatnya adalah pelanggaran terhadap amanah konstitusi. Jangan pernah ada kader Demokrat yang melakukan dosa besar seperti ini,” ujarnya.

    Tak hanya mengingatkan hal itu, eks Menteri Pertambangan dan Energi pada era Pemerintahan Gus Dur ini berpesan bagi para kadernya, agar jangan pernah takut menghadapi siapapun jika kedaulatan partainya hendak dirampas.

    “Pesan saya, ke depan jangan pernah kita takut menghadapi siapapun jika kedaulatan partai kita hendak dirampas. Jika kita harus menegakan kebenaran dan keadilan di negeri ini,” pungkasnya.

  • AHY: Kami Bangga Pak SBY Turun Gunung Dukung Prabowo di Pilpres 2024

    AHY: Kami Bangga Pak SBY Turun Gunung Dukung Prabowo di Pilpres 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan pihaknya bangga pada Ketua MTP Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mau turun gunung untuk mendukung Prabowo Subianto.

    AHY turut mengemukakan dengan perjuangan bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM), akhirnya berhasil mengantarkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia yang ke-8 periode 2024-2029 dengan satu putaran dengan angka 58,58%.

    Hal ini dia sampaikan langsung dalam Kongres ke-VI Demokrat dengan tema “Untuk Rakyat, Demokrat Sukseskan Pemerintahan Presiden Prabowo”, di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (24/2/2025).

    “Kami bangga karena Pak SBY yang seharusnya sudah menikmati hobi beliau sebagai pelukis, tetapi mau turun gunung dan beliau buktikan untuk mendukung perjuangan sahabatnya bapak Prabowo Subianto,” ungkap AHY.

    Dia melanjutkan, kala itu SBY keliling menggunakan bus dan masuk ke satu desa, kecamatan, kabupaten/kota se-pulau Jawa. Bahkan, sempat juga terbang ke Aceh untuk meyakinkan kemenangan satu putaran dalam Pilpres kemarin.

    Sementara itu, AHY berujar dirinya bersama para kader turut berusaha masuk ke berbagai pelosok Tanak Air guna mengkampanyekan Pilpres tersebut dan berharap bisa menjadi bagian dari kemenangan itu.

    “Alhamdulillah Tuhan memberikan kemuliaan, kemenangan ini tentunya kemenangan rakyat dan tentunya kita semua punya tanggung jawab moril untuk bisa membantu dan mendukung Bapak Prabowo Subianto dalam menjalankan pemerintahan ke depan,” katanya.

  • Jadi Penasihat Danantara, SBY: Kita Kawal, untuk Kepentingan Semua Rakyat

    Jadi Penasihat Danantara, SBY: Kita Kawal, untuk Kepentingan Semua Rakyat

    Jadi Penasihat Danantara, SBY: Kita Kawal, untuk Kepentingan Semua Rakyat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Presiden ke-6 sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat
    Susilo Bambang Yudhoyono
    (SBY) mengatakan Daya Anagata Nusantara (
    Danantara
    ) diluncurkan demi kepentingan rakyat.
    SBY menegaskan, Danantara tidak dihadirkan hanya untuk sebagian rakyat saja.
    Hal tersebut disampaikan SBY dalam Kongres ke-6
    Partai Demokrat
    di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (24/2/2025).
    “Kita juga perlu memastikan dalam konteks pengawalan tadi, agar semua agenda pemerintah, termasuk keberadaan Danantara yang hari ini telah diluncurkan Presiden, kita kawal,” ujar SBY.
    “Kita pastikan semua benar-benar untuk kepentingan rakyat,
    for the people
    , kepentingan seluruh rakyat, bukan kepentingan sebagian rakyat,” sambungnya.
    Menurut SBY, Demokrat sangat menjunjung tinggi etika dalam pemerintahan Prabowo Subianto.
    Dia menegaskan akan ikut mengawal berjalannya Danantara.
    “Ini etika yang harus kita junjung tinggi. Bagi Partai Demokrat, sebagai bagian dalam pemerintahan Presiden Prabowo,” imbuh SBY.
    Adapun SBY dan Joko Widodo hadir dalam peluncuran Danantara hari ini di Istana. Keduanya didapuk sebagai penasihat Danantara. 
    Kehadiran para mantan presiden sebagai penasihat bertujuan untuk memastikan lembaga ini dikawal oleh tokoh-tokoh berintegritas yang memiliki kepedulian terhadap kepentingan bangsa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jadi Penasihat Danantara, SBY: Kita Kawal, untuk Kepentingan Semua Rakyat

    5 Kala SBY "Slip Of Tongue": Sukseskan Pemerintahan Presiden Jokowi Nasional

    Kala SBY “Slip Of Tongue”: Sukseskan Pemerintahan Presiden Jokowi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (
    SBY
    ) sempat kepleset lidah atau slip of tongue saat berpidato di hadapan kader Demokrat se-Indonesia.
    Bukannya mengajak mensukseskan pemerintahan Presiden
    Prabowo Subianto
    , SBY justru menyebut nama Presiden ke-7
    Joko Widodo
    (Jokowi).
    Hal tersebut terjadi saat SBY berpidato dalam Kongres ke-6 Partai Demokrat di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (24/2/2025).
    Mulanya, SBY menegaskan Demokrat harus terus melakukan yang terbaik dalam Koalisi Indonesia Maju.
    Dia menyebut mereka semua harus bersama-sama dalam mensukseskan pemerintahan Prabowo.
    “Kesediaan koalisi untuk terus menjaring harapan dan aspirasi rakyat,” ujar SBY.
    Lalu, barulah momen kepleset lidah ini terjadi.
    SBY pun menyadari ada yang salah dengan ucapannya.
    “Jadikan satu napas. Sukseskan pemerintahan Presiden Jokowi. Dengar… Ulangi. Saya ngomong apa tadi?” tanya SBY.
    “Ini namanya
    slip of the tongue
    . Saya ralat. Ini ada pers di sini, saya ralat. Presiden Prabowo Subianto,” sambungnya.
    SBY mengingatkan Jokowi sudah pensiun, seperti dirinya.
    Dia menekankan Presiden baru yang memimpin sekarang bernama Prabowo Subianto.
    “Pak Jokowi sudah pensiun. Seperti saya. Sudah ada Presiden baru, namanya Prabowo Subianto,” imbuh SBY.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PPP Jabar segera bangun konsolidasi terkait PSU Tasikmalaya

    PPP Jabar segera bangun konsolidasi terkait PSU Tasikmalaya

    Bandung (ANTARA) – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat segera membangun konsolidasi politik terkait dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menggelar pemungutan suara ulang (PSU) di Kabupaten Tasikmalaya.

    Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Barat Pepep Saepul Hidayat mengungkapkan bahwa konsolidasi politik itu guna menyusun strategi setelah putusan MK yang memenangkan gugatan pasangan Cecep Nurul Yakin-Asep Sopari Alayubi yang diusungnya bersama Gerindra, PKS, dan Demokrat.

    “Kami mengajukan gugatan karena merasa harus asa keadilan, dan MK memutuskan bahwa konsekuensinya harus PSU sebagai jalan keluar,” kata Pepep dalam peringatan Hari Lahir PPP di salah satu hotel di Kota Bandung, Senin.

    Selanjutnya pihaknya akan konsultasi dengan DPC PPP Tasikmalaya karena domainnya.

    “Kami akan koordinasi apa yang harus kami lakukan untuk memenangkan kontestasi ke depan,” ujarnya.

    Konsolidasi tersebut, kata Pepep, juga untuk membuat strategi ke depan untuk menjalani PSU yang ditargetkan harus terselenggara maksimal 60 hari ke depan.

    “Kami sendiri merasa yakin menang karena atas dasar kalkulasi-kalkulasi yang kami bisa konsolidasi di lapangan. Akan tetapi, kami akan koordinasi dengan cabang terlebih dahulu,” ucapnya.

    Pewarta: Ricky Prayoga
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • SBY Minta Demokrat Kawal Danantara dan Semua Program Prabowo – Page 3

    SBY Minta Demokrat Kawal Danantara dan Semua Program Prabowo – Page 3

    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang dibentuknya bukan hanya Badan Pengelola Investasi (BPI) saja. Dia menekankan Danantara harus menjadi instrumen untuk mengoptimalkan pengelolaan kekayaan Indonesia.

    “Karena Danantara Indonesia bukan sekadar sebuah badan pengelola investasi, melainkan harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan indonesia,” kata Prabowo saat meluncurkan Danantara di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025).

    Dia menyebut Indonesia selama ini tak kekurangan sumber daya alam (SDA), namun hanya tidak bisa mengelolanya sehingga tak memberi manfaat bagi masyarakat. Prabowo menjelaskan Danantara akan menjadi lembaga yang mengubah pengelolaan kekayaan negara untuk kesejahteraan masyarakat.

    “Jangan salah, apa yang kita luncurkan hari ini bukan sekadar sebuah dana investasi, melainkan instrumen, alat pembangunan nasional yang harus bisa mengubah cara kita mengelola kekayaan bangsa demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” jelasnya.

    Prabowo menuturkan pemerintah telah mengamankan Rp300 triliun yang sebelumnya terhambat oleh inefisiensi, korupsi, dan belanja-belanja yang tidak tepat sasaran. Dana tersebut akan dikelola oleh Danantara untuk di investasikan dalam 20 atau lebih proyek-proyek nasional.

    “Proyek-proyek yang berdampak tinggi, yang akan menciptakan nilai tambah yang signifikan untukbangsa kita. Menciptakan manfaat nyata lapanagn kerja yang bermutu, dan kemakmuran yang berjangka panjang bagi masyarakat indonesia,” tutur Prabowo.

     

  • Di Hadapan Kader, AHY Singgung Lagi Momen Ditinggal Koalisi Pengusung Anies

    Di Hadapan Kader, AHY Singgung Lagi Momen Ditinggal Koalisi Pengusung Anies

    PIKIRAN RAKYAT – Kongres VI Partai Demokrat diselenggarakan hari ini, Senin, 24 Februari 2025 dan dibuka langsung oleh Ketua Umum Partai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

    AHY menyampaikan pidato pembukaan kongres tersebut yang dihadiri para petinggi partai seperti Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Waketum Edhie Baskoro Yudhoyono, Sekjen Partai Teuku Harsya, Kepala BPOKK Herman Khaeron.

    Pada salah satu bagian pidatonya, AHY menyinggung soal masa masa Pilpres 2024 silam. Bagi Partai Demokrat, dikatakan AHY awalnya hanya terbuka jalan bersama poros perubahan. Namun ketika Demokrat tengah serius untuk menata langkah politik, imbuh AHY, partainya malah ditinggalkan.

    “Kita ditinggalkan begitu saja. Masih ingat?” tanya AHY kepada kader Partai yang hadir di Ballroom Ritz Carlton, Jakarta Selatan.

    AHY mengaku kejutan itu sempat menggoyahkan partainya. Dia mengklaim adanya kejutan dinamika politik itu membuat bingung masyarakat luas. Namun, belakangan AHY mengaku bersyukur karena peristiwa itu membuka ruang dan jalan buat partainya bersama Prabowo Subianto yang ketika itu maju sebagai capres dan menjadi bagian penting perjuangan Pilpres 2024.

    “Dan kita bersyukur peristiwa tersebut justru telah membawa kita pada sesuatu yang jauh lebih baik di mana akhirnya terbuka ruang dan jalan kebersamaan dengan bapak Prabowo Subianto,” kata dia.

    “Demokrat menjadi bagian penting dari perjuangan dan kemenangan Pilpres 2024.

    Setelah menang Pilpres, sejumlah kader utama kader Partai Demokrat masuk kabinet merah putih pemerintahan Prabowo Subianto. Seperti Ketua Umum AHY ditunjuk sebagai salah satu menteri koordinator.

    Sebelum mendukung Prabowo, Partai Demokrat awalnya bergabung bersama Koalisi Perubahan yang ketika itu mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Dinamika politik terjadi, arah dukungan berubah dengan masuknya PKB dan mengusung ketua umumnya Muhaimin Iskandar maju mendampingi Anies sebagai pasangan capres cawapres.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News