partai: Demokrat

  • Presiden sebut beri tugas berat untuk AHY, termasuk “giant sea wall”

    Presiden sebut beri tugas berat untuk AHY, termasuk “giant sea wall”

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menyebut dirinya memberi tugas berat untuk Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang salah satunya membangun tanggul raksasa (giant sea wall) di pantai utara Pulau Jawa.

    “Pak AHY saya beri tugas yang berat (bidang) infrastruktur, salah satu nanti infrastruktur paling penting adalah giant sea wall. Giant sea wall yang akan menyelamatkan pantai utara Jawa,” kata Presiden kepada AHY saat acara penutupan Kongres VI Partai Demokrat di Jakarta, Selasa (25/2) malam.

    Presiden kemudian menyebutkan beberapa lokasi pembangunan tanggul raksasa itu, di antaranya mencakup pantai utara di ujung Pulau Jawa, tepatnya di Banten, sampai dengan di Gresik, Jawa Timur.

    “Sekian ratus kilometer harus kita bangun. Apa bisa?” kata Prabowo.

    Kader-kader Demokrat peserta Kongres kemudian berseru: “Bisa!”

    “Bisa!” sambung Presiden.

    Presiden menyebut dirinya tak mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk merampungkan pembangunan tanggul raksasa itu.

    “Insyaallah dengan tekad, kita akan capai, dan ini salah satu tugas berat di pundak Menko Infrastruktur. Tetapi kita akan putuskan, kita akan mulai dengan kekuatan kita sendiri. Jangan ragu! Bukan potensi lagi, kita jelas punya uangnya siap. Kita mulai secepatnya!” kata Presiden.

    Presiden Prabowo berencana membangun tanggul laut raksasa di pantai utara Pulau Jawa sepanjang 700 kilometer dari Banten sampai dengan Jawa Timur. Presiden, dalam beberapa kesempatan, mengakui pembangunan tanggul laut bukanlah proyek jangka pendek, melainkan proyek jangka panjang yang membutuhkan waktu puluhan tahun.

    Prabowo, semasa menjadi menteri pertahanan, pernah berbicara mengenai masalah tanggul laut raksasa. Dia pernah mengingatkan para pejabat negara jangan sampai pembangunan giant sea wall itu terjebak dalam kemelut politik 5 tahunan.

    Jika berkaca pada pengalaman negara-negara di Eropa, pembangunan tanggul laut raksasa dapat rampung dalam waktu hingga 40 tahun.

    Oleh karena itu, Presiden Prabowo, dalam periode awal kepemimpinannya, meminta jajaran menterinya untuk mengkaji pembangunan tanggul laut raksasa dari Jakarta sampai Cirebon sebagai Program Strategis Nasional (PSN) Tahun 2025.

    Dalam kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pembangunan tanggul laut raksasa itu masuk dalam PSN Tahun 2025. Nantinya, Airlangga menjelaskan tanggul laut raksasa Jakarta–Cirebon itu terhubung dengan tanggul pengendali banjir dan rob di Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah yang sudah dibangun.

    Presiden Prabowo, Airlangga melanjutkan, juga telah memberi arahan kepada jajaran menteri untuk menyiapkan skema pembiayaan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk pembangunan giant sea wall Jakarta—Cirebon.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Irwan Suhirwandi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Danantara Terwujud karena Dukungan Presiden Sebelumnya

    Danantara Terwujud karena Dukungan Presiden Sebelumnya

    loading…

    Presiden Prabowo Subianto menyinggung peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) saat menghadiri Kongres VI Partai Demokrat di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (25/2/2025). Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyinggung peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin, 24 Februari 2025. Lembaga tersebut akan mengelola seluruh aset BUMN senilai USD900 miliar atau sekitar Rp15.000 triliun.

    Prabowo mengungkapkan rasa syukurnya karena hadir sejumlah tokoh penting, termasuk Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), serta para Wakil Presiden, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Ketua DPD.

    Dia menekankan peluncuran Danantara terwujud berkat upaya dari para presiden sebelumnya yang telah menjaga dan mengamankan Tanah Air.

    “Saudara-saudara ini bisa karena Presiden-presiden sebelumnya yang mengamankan, yang menjaga Republik kita, yang sekian tahun tidak diinvasi oleh orang (negara) lain yang sekian tahun tidak mengganggu bangsa lain,” ujar Prabowo saat menghadiri Kongres VI Partai Demokrat di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (25/2/2025).

    Dia mengungkapkan optimisme meskipun ada kekurangan dalam perjalanan bangsa, Indonesia kini memiliki potensi yang kuat untuk berkembang lebih baik. “Inilah bernegara, ada kekurangan, tentunya. Tapi sekarang kita punya potensi yang kuat,” ucapnya.

    Menurut Prabowo, presiden pendahulu akan mendukung terciptanya Danantara. Pasalnya, semangat Danantara adalah memperjuangkan cita-cita proklamator agar Indonesia dapat berdiri di atas kaki sendiri.

    “Dan saya luncurkan, nuwun sewu, Pak Presiden, saya merasa Bung Karno juga dukung. Karena kita meneruskan dan cita-cita proklamator cita-cita Bung Karno kita ingin berdiri di atas kaki sendiri dan Bung Karno mengajarkan kita harus punya kepribadian nasional,” tegasnya.

    Prabowo juga menyinggung pentingnya pengelolaan anggaran yang efisien dan penggunaan dana untuk hal-hal yang lebih penting. “Dan ternyata kita melihat di mana-dimana kita bisa menghemat, menghemat itu baik, menghemat adalah untuk dipakai di bidang yang lebih penting,” katanya.

    “Memang kadang sulit orang yang sudah nyaman. Banyak studi banding ke luar negeri ya kan, saya paham, rakyat kita banyak yang ya kan, anggota kader-kader kita juga nggak pernah ke luar negeri, saya paham. Tapi percayalah, saya yang sering ke luar negeri, di luar negeri ya gitu-gitu aja,” ungkap Prabowo.

    (jon)

  • Saat Prabowo Nyeletuk ‘Siapa Tahu Ada Presiden AHY’, Singgung Angka 9 PD

    Saat Prabowo Nyeletuk ‘Siapa Tahu Ada Presiden AHY’, Singgung Angka 9 PD

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menyinggung potensi Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurutnya, ada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjadi Presiden ke-6, tak menutup kemungkinan ada ‘Presiden AHY’.

    “Sekarang Mas AHY sekarang (usia) berapa? 45 ya? 46? Plus 25 (tahun 2050), ya baru 69, siapa tahu. Ada Presiden SBY, siapa tahu ada Presiden AHY, saya nggak tahu,” kata Prabowo dalam pidatonya di Kongres VI Demokrat di Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2025).

    Prabowo lalu mencolek Wapres Gibran Rakabuming Raka yang duduk bersebelahan dengan AHY di acara Kongres ini. Prabowo mengatakan saat ini berdampingan bisa saja nanti bersaing.

    “Sekarang duduk berdampingan, nanti bisa bersaing ini dua orang ini,” sambung Prabowo kepada AHY dan Gibran yang disambut riuh para kader.

    Prabowo mengatakan tidak masalah adanya persaingan. Asalkan, asalkan siapapun yang menang nantinya bersatu kembali.

    “Nggak apa-apa, bersaing itu baik, siapa nomor 1 ajaklah nomor 2, ajaklah nomor 3, iya kan?” ujar Prabowo.

    Prabowo lalu mengungkit Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang pernah mengalahkannya dua kali dalam pilpres. Namun, setelah Pilpres selesai Jokowi justru mengajaknya bergabung.

    “Pak Jokowi ngalahin saya, saya mau bilang ngalahin gue, nggak enak ada wartawan, Presiden Indonesia nggak boleh bicara kayak gitu, ngalahin saya dua kali, iya kan,” ujarnya.

    “Aku dikalahkan tapi beliau ngajak saya masuk, masuk juga gue, eh sori masuk juga saya, maaf, Pak SBY ini,” canda Prabowo.

    Presiden ke-8 RI itu kemudian menyinggung Gerindra dan Prabowo yang identik dengan angka 8. Dia menyebut Demokrat juga identik dengan angka 9.

    “Jadi di Gerindra dan Prabowo angka, angka keramat adalah 8, kalau saya lihat di Demokrat ini 9,” kata Prabowo disambut riuh kader Demokrat.

    “Hari ini tanggal 25 ya, 2 tambah 5, 7, bulan Februari kan, 7 tambah 2, 9 tahun 2025. 2025, 9 kan, 9 tambah 9, 18, benar? 1 tambah 9?” kata Prabowo dijawab 9 oleh kader Demokrat.

    (eva/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Ketum Parpol Koalisi Indonesia Maju Plus Hadiri Penutupan Kongres VI Demokrat, Ada Puan hingga Ruhut

    Ketum Parpol Koalisi Indonesia Maju Plus Hadiri Penutupan Kongres VI Demokrat, Ada Puan hingga Ruhut

    PIKIRAN RAKYAT – Ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM Plus) hadiri Penutupan Kongres VI Partai Demokrat, Selasa, 25 Februari 2025. Selain itu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani hingga mantan kader Demokrat yang sekarang gabung PDIP Ruhut Sitompul juga terlihat hadiri kongres yang digelar di Ballroom Ritz-Carlton, Jakarta Selatan.

    Kehadiran Puan Maharani disambut riuh peserta kader partai di Ballroom. Begitu pun ketika sorotan layar menampilkan Ruhut Sitompul.

    Pada Penutupan Kongres ini pimpinan partai hadir. Mereka yang sempat tersorot layar panggung acara di antaranya Ketum PAN Zulkufli Hasan, Plt Ketua Umum PPP Mardiono, Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia, Ketum Partai Prima Agus Jabo. Sejumlah tokoh partai lainnya Waketum PKB Jazilul Fawaid, Waketum NasDem Saan Mustapa, Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi.

    Menteri Kabinet Pemerintahan Prabowo Subianto juga terlihat hadir. Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafidz, Menteri BUMN Erick Thohir.

    Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa mengundang seluruh partai politik termasuk PDIP. Partai di luar parlemen juga diundang. “Tentu diundang (PDIP) dong, kita undang semua, semua partai parlemen kita undang,” katanya.

    Pada Penutupan Kongres VI Demokrat, Presiden Prabowo disebut akan memberikan pidato setelah penyampaian pidato oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

    “Pidato dari ketua umum partai demokrat yang terpilih dilanjutkan oleh pidato dari bapak presiden yaitu bapak Prabowo Subianto,” kata jubir partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra sebelum acara.

    Sebelumnya, pada Kongres VI Demokrat ditetapkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum. AHY terpilih sebagai Ketum Partai Demokrat masa bakti periode 2025-2030 secara aklamasi, pada Senin, 24 Februari 2025. Dalam kongres ini juga ditetapkan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali diminta menjabat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Hadiri Kongres VI Demokrat, Prabowo: Yang Melihat Indonesia Gelap Itu Siapa? – Halaman all

    Hadiri Kongres VI Demokrat, Prabowo: Yang Melihat Indonesia Gelap Itu Siapa? – Halaman all

    Ketika berpidato saat penutupan Kongres VI Demokrat, Presiden Prabowo Subianto menyinggung tagar Indonesia Gelap yang banyak beredar di media sosial.

    Tayang: Selasa, 25 Februari 2025 23:04 WIB

    Kompas Tv

    PRABOWO SUBIANTO – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam acara penutupan Kongres VI Partai Demokrat di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Selasa (25/2/2025) malam. Presiden Prabowo Subianto menyinggung tagar Indonesia Gelap yang banyak beredar di media sosial. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyinggung tagar Indonesia Gelap yang banyak beredar di media sosial. Dia pun tidak setuju dengan anggapan tersebut.

    Hal tersebut diungkap Prabowo saat penutupan Kongres VI Partai Demokrat yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (25/2/2025) malam. 

    Mulanya Prabowo berbicara efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintahannya. Dia menyebut efisiensi anggaran itu membuat pejabat pemerintah tidak bisa lagi pergi dinas ke luar negeri.

    “Percayalah saudara saudara saya yang sering ke luar negeri, di luar negeri ya gitu-gitu aja. Tapi rakyat masih butuh, kita selesaikan dulu berapa tahun, kita tingkatkan kesejahteraan rakyat,” kata Prabowo.

    Ketum Gerindra itu mengatakan kebijakan tersebut diyakini akan dirasakan belakangan. Dia menyebut anak-anak muda yang akan merasakan dampak dari kebijakan tersebut.

    “Saya katakan Indonesia akan berhasil menjadi negara makmur dan yang akan menikmati saudara-saudara yang muda-muda,” katanya.

    Karena itu, Prabowo pun mempertanyakan pihak yang menganggap masa depan Indonesia akan gelap.

    “Yang melihat Indonesia gelap itu siapa?” tanya Prabowo.

    Lebih lanjut, Mantan Menteri Pertahanan RI itu menyinggung prediksi pakar ekonomi yang justru menyatakan Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia pada 2050.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Prabowo ungkap Alasan Minta Masukan SBY dan Jokowi

    Prabowo ungkap Alasan Minta Masukan SBY dan Jokowi

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa dirinya sering meminta masukan dan belajar dari para pemimpin sebelumnya, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).

    Prabowo pun menekankan pernah meminta cawe-cawe dari pemimpin terdahulu khususnya dalam dukungan serta pentingnya kerja sama demi kepentingan rakyat.

    Dia pun mencontohkan sejumlah fondasi yang kuat dalam menghadapi berbagai krisis, terutama krisis keuangan dunia pada 2008, merupakan hasil dari kebijakan yang diterapkan oleh Presiden Ke-6 RI itu.

    Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan di dalam acara penutupan Kongres ke-VI Partai Demokrat di Ritz Carlton, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2025)

    “Semua ini fondasi yang dibangun Pak SBY menghadapi krisis demi krisis. Krisis keuangan dunia 2008 yang disebut the Black Monday, crash negara-negara kapitalis, Wall Street crash, perusahaan-perusahaan terbesar gulung tikar, tetapi Indonesia aman,” ujarnya.

    Oleh sebab itu, Prabowo mengaku bahwa atas jasa tersebut dirinya masih menggunakan beberapa anggota tim dari yang berada dalam lingkaran SBY untuk bekerja di kabinetnya.

    Hal ini menegaskan bahwa tidak ada unsur cawe-cawe dalam hubungan antara dirinya dan mantan Presiden tersebut.

    “Ini jangan ada pikiran cawe-cawe lah, enggak ada. Saya yang minta dicawe-cawe. Saya datang ke Pak SBY minta masukan, bener Pak SBY? Bapak tidak pernah titip-titip apa-apa ke saya, enggak pernah,” tegasnya.

    Tak hanya itu, Prabowo juga mengakui pentingnya belajar dari pengalaman kepemimpinan dari pemimpin sebelumnya, termasuk ke Presiden Ke-7 RI Jokowi.

    Dia menambahkan bahwa dirinya berusaha menggali pengetahuan dari kedua pemimpin yang telah membawa Indonesia melewati berbagai tantangan besar.

    Presiden Ke-8 RI itu menegaskan bahwa tujuan utama dirinya adalah untuk terus mengembangkan bangsa ini dengan memanfaatkan pengalaman serta kebijakan yang sudah terbukti, demi kesejahteraan rakyat Indonesia.

    “Saya datang. Ada yang mengatakan Pak Jokowi, enggak ada. Saya datang ke Pak Jokowi. Pak SBY mimpin 10 tahun, Pak Jokowi mimpin 10 tahun, 20 tahun pengalaman mereka, hanya orang yang bodoh yang tidak mau belajar dari 20 tahun pengalaman,” kata Prabowo.

  • Prabowo Yakin Giant Sea Wall Terwujud: Salah Satu Tugas Berat

    Prabowo Yakin Giant Sea Wall Terwujud: Salah Satu Tugas Berat

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto bicara proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall di pesisir utara Pulau Jawa yang menjadi salah satu infrastruktur prioritasnya. Ia yakin proyek itu bisa direalisasikan.

    “Salah satu infrastruktur yang paling baik giant sea wall yang akan selamatkan Pantai Utara Jawa,” kata saat sambutan di Kongres ke-VI Partai Demokrat, di di Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2025).

    Prabowo mengatakan proyek tanggul laut raksasa itu akan membentang dari Banten hingga Gresik. Prabowo menyebut proyek ini tugas berat namun ia yakin akan terealisasikan dengan tekad yang kuat.

    “Giant sea wall harus dari Banten sampai ke Gresik sekian ratus kilometer harus kita bangun, apa bisa? Bisa, saya tidak tahu berapa tahun tapi insyaallah dengan tekad kita akan sampai dan ini salah satu tugas berat di pundak,” ujarnya.

    Prabowo meminta seluruh jajarannya untuk tidak ragu. Ia menargetkan proyek itu akan dimulai secepatnya.

    “Tapi kita akan putuskan, kita akan mulai dengan kekuatan kita sendiri, jangan ragu, potensi kita jelas, punya uangnya siap, kita mulai secepatnya,” ujarnya.

    (eva/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Prabowo Akui Minta Dicawe-cawe ke SBY dan Jokowi: Saya itu Belajar!

    Prabowo Akui Minta Dicawe-cawe ke SBY dan Jokowi: Saya itu Belajar!

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa dirinya sering meminta masukan dan belajar dari para pemimpin sebelumnya, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).

    Orang nomor satu di Indonesia itu pun menekankan sudi meminta cawe-cawe dari pemimpin terdahulu khususnya dalam dukungan serta pentingnya kerja sama demi kepentingan rakyat.

    Dia pun mencontohkan sejumlah fondasi yang kuat dalam menghadapi berbagai krisis, terutama krisis keuangan dunia pada 2008, merupakan hasil dari kebijakan yang diterapkan oleh Presiden Ke-6 RI itu.

    Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan di dalam acara penutupan Kongres ke-VI Partai Demokrat di Ritz Carlton, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2025)

    “Semua ini fondasi yang dibangun Pak SBY menghadapi krisis demi krisis. Krisis keuangan dunia 2008 yang disebut the Black Monday, crash negara-negara kapitalis, Wall Street crash, perusahaan-perusahaan terbesar gulung tikar, tetapi Indonesia aman,” ujarnya.

    Oleh sebab itu, Kepala Negara mengaku bahwa atas jasa tersebut dirinya masih menggunakan beberapa anggota tim dari yang berada dalam lingkaran SBY untuk bekerja di kabinetnya.

    Hal ini menegaskan bahwa tidak ada unsur cawe-cawe dalam hubungan antara dirinya dan mantan Presiden tersebut.

    “Ini jangan ada pikiran cawe-cawe lah, enggak ada. Saya yang minta dicawe-cawe. Saya datang ke Pak SBY minta masukan, bener Pak SBY? Bapak tidak pernah titip-titip apa-apa ke saya, enggak pernah,” tegasnya.

    Tak hanya itu, Prabowo juga mengakui pentingnya belajar dari pengalaman kepemimpinan dari pemimpin sebelumnya, termasuk ke Presiden Ke-7 RI Jokowi.

    Dia menambahkan bahwa dirinya berusaha menggali pengetahuan dari kedua pemimpin yang telah membawa Indonesia melewati berbagai tantangan besar.

    Presiden Ke-8 RI itu menegaskan bahwa tujuan utama dirinya adalah untuk terus mengembangkan bangsa ini dengan memanfaatkan pengalaman serta kebijakan yang sudah terbukti, demi kesejahteraan rakyat Indonesia.

    “Saya datang. Ada yang mengatakan Pak Jokowi, enggak ada. Saya datang ke Pak Jokowi. Pak SBY mimpin 10 tahun, Pak Jokowi mimpin 10 tahun, 20 tahun pengalaman mereka, hanya orang yang bodoh yang tidak mau belajar dari 20 tahun pengalaman,” kata Prabowo.

  • AHY dan SBY Kembali Pimpin Demokrat, Prabowo Hadiri Penutupan Kongres

    AHY dan SBY Kembali Pimpin Demokrat, Prabowo Hadiri Penutupan Kongres

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri acara penutupan Kongres VI Partai Demokrat di Jakarta, Selasa malam, didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Di lokasi acara, kedatangan Presiden disambut langsung oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

    Prabowo, yang hadir mengenakan setelan jas abu-abu lengkap dengan dasi bercorak garis-garis diagonal warna biru gelap dan biru muda, menjabat tangan SBY, kemudian keduanya berbincang-bincang singkat selama kurang lebih 2 menit. Selepas itu, Gibran bergantian menyalami tangan SBY.

    Presiden lantas berjalan menuju tempat duduk ditemani oleh SBY dan AHY. Dalam perjalanan menuju kursinya, Prabowo disambut oleh jajaran pengurus pusat dan politikus senior Demokrat.

    Kader-kader Demokrat yang memenuhi ruangan acara terlihat antusias dengan kedatangan Presiden. Sebagian besar dari kader Demokrat membentangkan poster, lalu berseru menyebut nama Presiden: “Prabowo! Prabowo!”

    Kedatangan Presiden pun membuka rangkaian acara penutupan Kongres VI Partai Demokrat yang diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, diikuti dengan pidato politik dari AHY.

    Presiden Prabowo lantas berpidato di hadapan kader Demokrat dalam acara tersebut.

    Dalam acara penutupan Kongres VI Partai Demokrat, hampir seluruh pejabat dari eksekutif dan legislatif hadir, termasuk jajaran menteri Kabinet Merah Putih. Di lokasi acara, ketua umum-ketua umum partai politik, terutama dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, juga hadir.

  • Prabowo Tugaskan AHY Bangun Giant Sea Wall dari Banten – Gresik

    Prabowo Tugaskan AHY Bangun Giant Sea Wall dari Banten – Gresik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto menghadiri penutupan Kongres VI Partai Demokrat di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (25/2) malam.

    Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan tugas berat AHY sebagai Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan untuk membangun Giant Sea Wall dari Banten hingga Gresik.