partai: Berkarya

  • Teknologi Komputasi Awan Bukan Cuma Milik Asing. Mau Bukti?

    Teknologi Komputasi Awan Bukan Cuma Milik Asing. Mau Bukti?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dari waktu ke waktu, peran generasi muda sangat besar bagi kemajuan Indonesia. Seiring perkembangan zaman, generasi muda memiliki beragam cara untuk berkontribusi bagi negara. Salah satunya dengan mengembangkan teknologi pengelolaan cloud yang akan memudahkan aktivitas para pelaku usaha.

    Hal itulah yang dilakukan oleh Chief Executive Officer (CEO) Awanio, Irfan Y. Pratama. Berdiri sejak 2016, awalnya Awanio merupakan penyedia Platform as a Service (PaaS) yang mendukung kegiatan klien atau pelanggannya akan hosting aplikasi dan data.

    Bisnis Awanio kemudian terus berkembang sehingga tidak hanya melayani segmen business to consumer (B2C), melainkan juga business to business (B2B). Untuk segmen B2B, Awanio telah mengembangkan Cloud Enabler Platform (CEP) pada 2021 lalu.

    Asal tahu saja, CEP merupakan program yang memungkinkan orang mengelola komputasi awan (cloud), yakni ruang di dunia maya yang tercipta saat sebuah server terhubung dengan internet. Ruang tersebut dapat dimiliki sendiri apabila server dikelola secara mandiri, atau disewa dari penyedia layanan cloud.

    Namun, perlu diingat bahwa selama ini penyedia layanan cloud didominasi entitas global dari mancanegara, sehingga secara fisik server mereka tidak tersimpan di Indonesia.

    Di samping itu, Irfan menyebutkan bahwa program CEP milik Awanio menyasar penyedia layanan cloud lokal yang ingin membangun servernya di Indonesia. CEP juga dapat memberi bantuan bagi penyedia layanan cloud lokal yang hendak mengelola servernya sendiri.

    Mengingat lokasi server berada di wilayah hukum Indonesia, maka entitas usaha dan institusi pemerintahan memiliki kontrol penuh atas keutuhan dan kerahasian data yang mereka miliki. Pengelolaan cloud server secara domestik juga dapat menekan biaya operasi cukup signifikan.

    Lebih jauh, CEP memungkinkan pelaku usaha selaku klien untuk mengelola infrastruktur teknologi informasi (TI) yang dimilikinya, antara lain server, central processing unit (CPU), memory, storage, dan jaringan internet. Secara sederhana, jika server dipadankan dengan sebuah laptop, maka CEP adalah sebuah sistem operasi layaknya Windows (close source) dan Linux (open source) yang menjadi tempat orang meletakkan berbagai perangkat lunak.

    Tak tanggung-tanggung, CEP buatan Awanio diklaim dapat menyederhanakan manajemen dan mengoptimalkan sumber daya infrastruktur, sehingga mengurangi biaya operasional. CEP yang dikembangkan Awanio juga dapat mengkoordinasi perangkat keras dari merek dan spesifikasi yang sedikit berbeda.

    Tentu tidak mudah bagi Awanio untuk mengembangkan CEP. Awanio membutuhkan kepercayaan dari para pembuat keputusan entitas lokal yang sudah terbiasa sejak lama menggunakan jasa penyedia layanan cloud global.

    “Jadi tantangannya itu banyak perusahaan di Indonesia yang masih ragu untuk menggunakan teknologi dalam negeri, karena mereka menganggap teknologi asing sebenarnya lebih maju,” ungkap Irfan, Jumat (8/11/2024).

    Untuk itu, Awanio sangat fokus untuk memberikan kualitas layanan CEP yang maksimal bagi setiap klien. Pengembangan CEP juga sepenuhnya dilakukan oleh anak bangsa. Awanio memberdayakan banyak engineer dan developer TI dari berbagai daerah Indonesia, seperti Aceh, Yogyakarta, dan lain sebagainya.

    Langkah demi langkah yang dilakukan Awanio mulai membuahkan hasil. Beberapa pelaku usaha nasional seperti PT IDX Solusi Teknologi Informasi (IDXSTI) sudah menggunakan jasa Awanio untuk mengelola komputasi cloud mereka yang servernya berlokasi di Indonesia.

    Belum lama ini, Hewlett Packard (HP) Indonesia mulai menggandeng Awanio untuk melancarkan penjualan server buatannya. Awanio pun turut memperoleh kepercayaan dari PT Inti, Krakatau Steel IT, dan DMMX.

    Kini, Awanio berusaha menangkap peningkatan permintaan layanan cloud di Indonesia dan di seluruh dunia. Pesatnya perkembangan teknologi digital membuat banyak pelaku usaha membutuhkan solusi yang dapat membantu mereka mengelola infrastruktur TI dengan efektif dan efisien.

    Awanio telah berhasil meyakinkan beberapa distributor TI besar di Indonesia, seperti PT Synnex Metrodata dan PT Sinergi Wahana Gemilang. Beberapa mitra besar lain seperti Metrocom, Intikom, dan Mastersystem juga menggunakan solusi dari Awanio. Tak hanya itu, Awanio juga mulai mendapat kepercayaan untuk bermitra dengan penyalur perangkat keras global untuk server dan storage seperti IBM, HPE, Dell, Inspur, dan Stratus.

    Irfan menyatakan, Awanio berambisi melakukan ekspansi ke pasar global. Langkah ini juga untuk memberikan kesempatan bagi para engineer dan developer TI Indonesia di kancah internasional. Dalam hal ini, Indonesia juga mampu menyediakan solusi atas pengelolaan infrastruktur cloud yang permintaannya di pasar global berpotensi meningkat.

    “Ekspansi ini bukan hanya di Indonesia, tapi sampai ke luar negeri seperti negara-negara di Eropa,” jelas dia.

    Peluang Awanio untuk memberikan solusi lebih cepat dan responsif sangat terbuka. Berada di wilayah hukum yang sama diharapkan menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab lebih tinggi terhadap kedaulatan data. Selain itu, Awanio juga tidak terpapar fluktuasi kurs rupiah terhadap dollar AS (US$).

    Lantas, perkembangan teknologi telah membuka peluang bagi Awanio untuk terus berinovasi, tidak hanya seputar CEP saja. Awanio berkesempatan menjalin kerja sama dengan ekosistem pengembang perangkat lunak di Indonesia untuk area Cyber Security, Cloud Security, dan Artificial Intelligent (AI).

    Berkat inovasi brilian, langkah ekspansi yang masif, dan pemberdayaan talenta lokal yang maksimal, Irfan yang mengembangkan Awanio mendapat apresiasi dalam ajang Satu Indonesia Awards 2024 yang diselenggarakan oleh PT Astra International Tbk (ASII).

    Sementara itu, Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro mengatakan, Satu Indonesia Awards merupakan ajang untuk mengapresiasi anak-anak muda yang berkontribusi untuk masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Bagi Astra, peran anak muda sangat krusial dalam kemajuan bangsa Indonesia.

    “Saya kira banyak sekali yang telah diperbuat oleh anak-anak muda hebat ini yang didasari oleh satu kesadaran, satu empati, dan satu keinginan untuk berbuat lebih baik bagi masyarakat sekitar,” ujar dia, beberapa waktu lalu.

    Djony pun menitipkan pesan kepada para pemenang Satu Indonesia Awards agar terus berkarya, berinovasi, dan berdedikasi kepada masyarakat sekitar dalam kapasitasnya masing-masing. Harapannya, anak-anak muda dapat terus menginspirasi dan menciptakan solusi berkelanjutan untuk hari ini dan masa depan Indonesia.

    Sebagai informasi, peserta Satu Indonesia Awards terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Ketika pertama kali diadakan pada 2010 silam, Satu Indonesia Awards hanya diikuti oleh 120 peserta. Pada 2024 ini, terdapat 16.775 peserta yang ikut serta dalam Satu Indonesia Awards.

    “Secara agregat, dari tahun 2010 sudah ada 657 pemuda yang mendapatkan Satu Indonesia Awards,” tandas Djony. 

    (bul/bul)

  • Makna Hari Pahlawan 10 November Menurut Kajati Jatim Mia Amiati

    Makna Hari Pahlawan 10 November Menurut Kajati Jatim Mia Amiati

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hari Pahlawan diperingati oleh masyarakat Indonesia setiap tanggal 10 November. Tidak terkecuali oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur yang dipimpin oleh Mia Amiati.

    Mengutip dari akun Instagram resmi Kajati Jatim, Minggu (10/11/2024), momentum peristiwa 10 November 1945 yang setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Pahlawan sebagai ingatan kolektif bangsa, dapat dijadikan sebagai teladan di semua tingkatan dan aktivitas masyarakat, sehingga menimbulkan kecintaan akan negeri ini.

    “Dalam konteks pembangunan bangsa dan negara dalam era global saat ini adalah semangat berkarya untuk merealisasikan Asta Cita yang menjadi visi misi Presiden RI. Semangat itu ada dalam setiap upaya menjaga dan memajukan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka,” tulis Kajati Jatim.

    Menurut Kajati Jatim, semangat untuk membangun bangsa dan negara dilakukan pemerintah dan masyarakat melalui usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global, yang dijabarkan pada semua aspek kehidupan masyarakat, ekonomi, sosial, budaya, politik pada tingkatan nasional dan komunitas.

    “Dengan mengobarkan semangat pahlawan untuk membangun bangsa dan negara akan mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman.” tulis Kajati Jatim.

    “BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHARGAI PARA PAHLAWANNYA.”

    [Gambas:Instagram]

    (miq/miq)

  • Sonny Septian Beri Kabar Baik Soal Kesehatannya, Tak Perlu Fisioterapi hingga Dosis Obat Dikurangi

    Sonny Septian Beri Kabar Baik Soal Kesehatannya, Tak Perlu Fisioterapi hingga Dosis Obat Dikurangi

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Sonny Septian memberikan kabar baik tentang perkembangan kesehatannya setelah mengalami penyempitan pembuluh darah di otak dan leher. Ia menyebut tidak perlu lagi menjalani fisioterapi.

    “Alhamdulillah saya mendapatkan kabar baik dari dokter tentang progres kesehatanku,” jelas Sonny Septian dikutip dari Instagram miliknya, Sabtu (9/11/2024).

    Sonny Septian menyebut dirinya tidak perlu lagi melakukan fisioterapi.

    “Dosis obat dikurangi, tidak perlu lagi fisioterapi, jumlah obat mulai dikurangi, dan sudah boleh olah raga ringan,” tuturnya.

    Kabar baik itu diperoleh Sonny Septian setelah dirinya menjalani check-up di rumah sakit terkait perkembangan kesehatannya setelah terkena penyempitan pembuluh darah di otak dan leher.

    “Bismillah sudah enggak sabar untuk memulai lagi buat berkarya, meski harus dimulai pelan-pelan,” ungkapnya.

    Ia tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada istrinya, Fairuz yang senantiasa menemaninya sejak dinyatakan dokter terkena penyempitan pembuluh darah di otak dan leher.

    “Terima kasih sayangku, suster pribadiku. Berat badanku sudah naik 8 kg,” tandasnya.

  • DPR: Penerima beasiswa LPDP harus berkontribusi kepada negara

    DPR: Penerima beasiswa LPDP harus berkontribusi kepada negara

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua DPR Bidang Industri dan Pembangunan Saan Mustopa mengatakan warga yang mendapatkan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk sekolah di luar negeri harus memberikan kontribusi kepada negara.

    “Tentu hasil dari LPDP ini kan juga harus berkontribusi kepada bangsa dan negara karena dia dibebani oleh biaya negara dan itu uang dari pajak semua,” kata Saan saat ditemui di Gedung Akademi Bela Negara, Jakarta Selatan, Sabtu.

    Menurut Saan, beasiswa LPDP merupakan investasi besar yang dikeluarkan negara dalam bidang pendidikan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.

    Investasi itu berupa mengirimkan putra-putri terbaik bangsa untuk mengenyam pendidikan yang berkualitas di luar negeri.

    Tentu saja, lanjut Saan, ilmu yang didapatkan di luar negeri itu harus dimanfaatkan para pelajar Indonesia untuk memajukan bangsa.

    “Lebih bagus (mengabdi) di dalam negerilah. Menurut saya balik ke sini kan mereka banyak dibutuhkan, walaupun ya tidak dilarang juga kalau memang mereka mau tetap di sana,” kata Saan.

    Baca juga: Mendiktisaintek tegaskan ASN penerima LPDP harus pulang ke tanah air 

    Dengan mengabdinya seluruh peserta LPDP kepada bangsa, Saan yakin langkah Indonesia menuju bonus demografi yang berkualitas pada tahun 2045 akan berjalan dengan mulus.

    Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro menegaskan alumni penerima beasiswa LPDP dari universitas luar negeri dapat berkarya di mana saja sehingga tidak harus kembali ke tanah air untuk mengabdi.

    “Kami memang memberi kesempatan mereka untuk berkarya di mana saja. Meskipun tidak pulang, tetapi dia punya prestasi yang bagus, bekerja di perusahaan yang juga baik di luar negeri atau menemukan inovasi. Kita bilang, Indonesia yang menemukan inovasi itu. Jadi, meskipun di luar negeri, kan masih Merah Putih,” ujar Satryo usai Rapat Tingkat Menteri di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta Pusat, Selasa.

    Ia menambahkan ketidakharusan penerima beasiswa LPDP untuk kembali mengabdi di tanah air karena kondisi dalam negeri yang menurutnya belum optimal dalam menyediakan wadah sekaligus peluang untuk berkarya dan mengabdi sesuai keahlian masing-masing.

    Meski begitu, ia mengatakan pihaknya akan terus berkomitmen untuk bersinergi membangun industri dalam negeri yang nantinya mampu menampung keahlian serta gelar pendidikan para alumni LPDP dari universitas luar negeri.

    Baca juga: Kemendiktisaintek tata ulang LPDP demi tunjang program pemerintah

    Ia juga berpesan kepada masyarakat agar tidak menganggap pemberian beasiswa pendidikan tinggi hingga ke luar negeri, seperti Program LPDP sebagai sesuatu yang merugikan, sebab investasi dalam bidang pendidikan tidak pernah memberikan kerugian.

    “Memang menghabiskan duit? Tidak juga. Investasi pendidikan tidak pernah rugi. Jangan dihitung pulang atau tidak. Dia punya karir, punya prestasi kan tidak menganggur, dia bekerja, punya pengetahuan, penghasilan yang baik. Kenapa tidak?” imbuhnya.

    Sebelumnya, pada Rabu (30/10),Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie mengatakan saat ini pihaknya sedang meneliti secara seksama terhadap penggunaan dana LPDP berbasis data dan melakukan analisis berbasis pengeluaran dan manfaat yang didapatkan atau cost-benefit analysis.

    “Alokasi dana (LPDP) itu memang perlu kita lihat kembali, apakah dana yang sekarang dipakai, misalnya bahwa kebanyakan dana dipakai untuk program magister itu apakah optimal atau tidak,” katanya.

    Stella menekankan asas dari suatu hal yang optimal adalah berkeadilan dan berkualitas, sehingga kedua faktor tersebut juga menjadi hal yang dipertimbangkan dalam pengkajian ulang ini.

    “Sebentar lagi akan kami keluarkan temuan dan rekomendasi kami, bagaimana untuk bisa mengoptimalkan dana LPDP supaya jelas,” ujarnya.

    Baca juga: Menko PMK sebut negara berhak mendapatkan “return” dari investasi LPDP
    Baca juga: Mendiktisaintek Satryo: Alumni LPDP dapat berkarya di mana saja

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • UPH Awards 2024, Apresiasi kepada Lebih dari 500 Mahasiswa UPH Berprestasi

    UPH Awards 2024, Apresiasi kepada Lebih dari 500 Mahasiswa UPH Berprestasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Sepanjang tahun akademik 2023-2024, mahasiswa ONE Universitas Pelita Harapan (UPH) dari tiga kampus, yakni Kampus Lippo Village, Kampus Medan, dan Kampus Surabaya telah meraih 182 prestasi di berbagai ajang kompetisi bergengsi. Prestasi tersebut mencakup tingkat regional, nasional, hingga internasional.

    Sebagai apresiasi atas dedikasi dan kerja keras mereka, UPH menyelenggarakan UPH Awards 2024, dengan memberikan penghargaan kepada 569 mahasiswa berprestasi. Acara ini dilaksanakan di Grand Chapel, Kampus UPH Lippo Village, Tangerang (31/10/2023). Dalam rentang waktu Agustus 2023 hingga Juni 2024, mahasiswa UPH sukses menorehkan 182 prestasi membanggakan, meliputi 28 penghargaan internasional, 131 penghargaan nasional, dan 23 penghargaan regional. Pencapaian ini menunjukkan komitmen UPH dalam mendukung mahasiswanya untuk terus berkarya dan berprestasi, serta menjadikan UPH Awards sebagai wadah yang menginspirasi generasi muda untuk terus mengukir keberhasilan di masa depan.

    Vice President of Academics, Research, and Innovation UPH Eric Jobiliong memberikan sambutan hangat kepada para mahasiswa, dosen, orang tua, dan seluruh undangan yang hadir. Ia memandang, pencapaian para mahasiswa ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi keluarga besar UPH, tetapi juga mengharumkan nama bangsa.

    Eric juga menyampaikan pesan khusus bagi para mahasiswa berprestasi dan mengingatkan bahwa setiap pencapaian yang diraih tidak hanya berdampak bagi diri sendiri, tetapi juga memiliki potensi besar untuk menginspirasi mahasiswa lainnya.

    “Apa yang telah kalian capai adalah bukti dari tekad dan ketekunan. Kami berharap kalian akan terus menjadi inspirasi, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga memberikan manfaat bagi orang lain serta membawa kemuliaan bagi nama Tuhan,” ujarnya.

    Tak lupa, Eric menyampaikan penghargaan kepada dosen, pembina, ketua program studi, dan dekan yang berperan besar dalam membimbing mahasiswa berprestasi ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan keluarga yang hadir, sebagai pilar penting dalam perjalanan mahasiswa menuju prestasi.

    Mengukir prestasi di berbagai tingkat kompetisi
    Advelina Hubertha Fanggidae, mahasiswi Program Studi (Prodi) Farmasi angkatan 2020, menjadi salah satu penerima UPH Awards 2024. Pada tahun terakhir masa studinya, Advelina berhasil meraih Juara 1 dalam beberapa ajang bergengsi, termasuk Patient Counseling Competition di Pharmacopeia 2023, International Pharmaceutical Counseling Competition KOFEIN UNAIR, dan National Patient Counseling Competition PHARMANOVA ITB.

    Advelina mengungkapkan bahwa motivasi awalnya untuk mengikuti kompetisi ini sederhana, yaitu mengisi waktu luang di tahun terakhir kuliahnya dan mencari pengalaman yang berbeda.

    “Waktu kuliah itu sangat singkat, dan tanpa terasa empat tahun berlalu begitu saja. Jangan sampai kalian melewatkan waktu itu hanya untuk kuliah atau organisasi saja. Cobalah untuk mengikuti berbagai kompetisi, baik di tingkat nasional maupun internasional, agar kita bisa mengharumkan nama UPH. Terlebih penting agar nama Tuhan dimuliakan melalui apa yang kita lakukan,” pesannya.

    Mahasiswi Psikologi UPH angkatan 2021 Michelle Monalie Hartono, juga mengukir prestasi yang luar biasa. Beberapa pencapaian Michelle antara lain meraih Juara 1 dalam Psychology Village 15 (kategori Cerdas Cermat), Juara 2 dalam Psycompilation 2023, serta mendapatkan insentif melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2024.

    Michelle mengaku bahwa mengikuti lomba bukan hanya tentang meraih gelar juara, tetapi juga kesempatan untuk memperluas jaringan dan mengasah kemampuan.

    “Lewat lomba, saya bisa bertemu banyak orang baru dan berlatih public speaking,” ungkapnya.

    Bagi Michelle, pengalaman dari setiap kompetisi memberikan pelajaran yang lebih dalam.

    “Buat saya, menang kalah itu urusan belakang, yang penting berani mencoba. Dari setiap lomba, kita juga belajar banyak hal untuk pengembangan diri, seperti keterampilan hidup yang mungkin tidak kita sadari sebelumnya,” ujarnya.

    Penerima penghargaan UPH Awards 2024 lainnya adalah Erick Ahmad Fathoni, mahasiswa Prodi Manajemen angkatan 2021. Erick telah mengukir prestasi luar biasa di bidang olahraga, khususnya cabang renang.

    Di ajang 21st ASEAN University Games 2024, Erick sukses menyumbangkan dua medali emas dalam nomor 4 x 100 meter freestyle relay dan 4 x 100 meter medley relay, serta satu medali perunggu di nomor 200 meter individual medley. Erick juga turut membawa tim Jawa Barat meraih juara ketiga dalam Qualification Round Pra PON 2023 cabang renang.

    “Saya sangat termotivasi untuk bisa mewakili Indonesia dalam ajang-ajang besar, seperti SEA Games, Asian Games, bahkan di Olimpiade. Saya ingin terus berprestasi, tidak hanya dalam olahraga, tetapi juga di bidang akademik agar bisa membanggakan orang tua dan almamater,” ungkap Erick penuh semangat.

    Erick juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara prestasi non-akademik dan akademik. Di tengah jadwal latihan dan kompetisi yang padat, ia tetap berusaha keras untuk lulus tepat waktu dari UPH dan meraih hasil yang baik di bidang akademis. Dalam perjalanan akademisnya, Erick merasa sangat terbantu oleh dukungan dari para dosen dan lingkungan kampus yang memahami, serta menghargai perjuangannya.

    Erick pun mengajak mahasiswa UPH lainnya untuk terus mengejar mimpi dan berjuang meraih prestasi.

    “Saya selalu percaya, sesuatu yang bernilai tinggi memang tidak mudah didapat. Jika ada sesuatu yang kamu sukai, tekuni terus, walaupun ada saatnya bosan atau lelah. Yakinlah, setiap usaha keras yang dilakukan dengan sepenuh hati pasti akan membuahkan hasil,” tutur Erick.

    Piala Bergilir Rector Awards 2024

    Pada kesempatan ini, UPH juga memberikan penghargaan Piala Bergilir Rector Awards 2024 kepada fakultas terbaik. Tahun ini, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) kembali menerima Piala Bergilir Rector Awards, yang sebelumnya juga diraih pada tahun 2023. Piala bergengsi ini dianugerahkan kepada fakultas dengan kinerja dan kontribusi terbaik yang diukur melalui sejumlah kriteria penting.

    Penghargaan Rector Awards didasarkan pada beberapa aspek penilaian, di antaranya jumlah prestasi mahasiswa, nilai rata-rata tertinggi dalam program Student Engagement Program (SEP Points) khusus untuk mahasiswa tahun pertama, serta tingkat keterlibatan mahasiswa dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). FEB juga unggul dalam keterlibatan dosen dan staf sebagai mentor, supervisor, pendamping mahasiswa, dan reviewer proposal proyek kompetisi. Tak hanya itu, FEB juga mencatatkan jurnal yang dipublikasikan baik di tingkat nasional maupun internasional dengan indeks yang diakui, seperti Science and Technology Index (Sinta) dan Scopus.

    Penghargaan Rector Awards ini diharapkan dapat terus menjadi motivasi bagi setiap fakultas di UPH untuk berinovasi dan berkontribusi lebih jauh dalam mendukung mahasiswa mencapai potensi terbaik mereka. Dengan adanya penghargaan seperti ini, UPH menguatkan komitmennya untuk mencetak lulusan yang berkualitas, memiliki daya saing global, dan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat serta membawa kemuliaan bagi bangsa.

    Melalui berbagai pengalaman kompetisi dan kegiatan, mahasiswa didorong untuk berkembang secara pribadi dan profesional.
    UPH terus berkomitmen menghadirkan pendidikan holistik untuk mempersiapkan mahasiswanya menjadi pemimpin masa depan yang takut akan Tuhan, profesional, dan membawa dampak positif bagi masyarakat luas.

  • 20 Desainer Universitas Maranatha Tampilkan Karya Terbaik di Evolusia Optimism Fashion Show 2024

    20 Desainer Universitas Maranatha Tampilkan Karya Terbaik di Evolusia Optimism Fashion Show 2024

    Bandung: Universitas Maranatha kembali menggelar Evolusia Fashion Show 2024 dengan memamerkan karya akhir mahasiswa Desain Mode. Dengan mengangkat tema ‘Optimism’, sebanyak 60 busana karya 20 desainer ditampilkan pada event yang rutin digelar setiap tahun sejak 2012.

    Ketua Evolusia Optimism 2024, Grace Carolline Sahertian, mengatakan dengan mengusung konsep optimism, setiap koleksi yang ditampilkan dalam Evolusia Fashion Show dirancang dengan penuh perhatian terhadap detail dan inovasi, mencerminkan karakter unik dari masing-masing desainer muda.

    “Mereka menggabungkan teknik tradisional dengan pendekatan modern, mengasilkan karya yang tidak hanya menarik secara visual saja tapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang harapan dan potensi masa depan,” kata Grace di Hotel Gaia, Kota Bandung, Kamis, 7 November 2024.
     

    Grace mengatakan Universitas Maranatha kembali berkerjasama dengan Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dalam event Fashion Tendance, Evolusia. Dengan dukungan APPMI, acara ini tidak hanya menjadi ajang kemampuan, tapi juga menjadi wadah untuk memperkuat jaringan profesional dan memfasilitasi kolaborasi antar desainer.

    “Diharapkan Evolusia bisa menjadi titik tolak bagi para mahasiswa untuk bersinar, sehingga ketika masuk ke dunia profesi mereka semakin bercahaya lewat karya dan karakter mereka,” jelasnya.

    Grace mengatakan sesuai dengan tema Optimism, para desainer muda harus siap menghadapi tantangan di industri fashion global serta berkontrobusi pada kemajuan dan keberlanjutan mode Indonesia.

    “Acara ini merupakan langkah awal bagi mereka untik bersinar di kancah internasional, membawa nama baik universitas dan industri mode Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi,” ungkapnya.

    Sementara Ketua APPMI Jawa Barat, Susan Zhuang, mengatakan saat ini dunia fashion sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Selain gempuran barang impor, faktor ekonomi setelah pandemi covid-19 juga sangat mempengaruhi daya beli masyarakat.

    “Masyarakat sekarang banyak memilih barang impor yang dijual murah di media sosial dan bisa dikatakan memiliki kualitas cukup baik. Kami tidak sanggup untuk berkompetisi dengan itu,” ucap Susan.

    Meski begitu, kata dia para desainer Tanah Air harus tetap optimis dengan cara terus berkarya dan berinovasi untuk menghadapi kondisi saat ini. Menurutnya salah satu cara untuk tetap bertahan di dunia fashion Indonesia, adalah mempertahankan berkolaborasi dengan semua stakeholder terkait seperti universitas atau sekolah kejuruan, pemerintah, dan industri tekstil.

    “Yang perlu dilakukan fashion desainer untuk bertahan salah satunya mencari peluang apa yang bisa diungguli dari negara lain,” ujarnya.

     

    Bandung: Universitas Maranatha kembali menggelar Evolusia Fashion Show 2024 dengan memamerkan karya akhir mahasiswa Desain Mode. Dengan mengangkat tema ‘Optimism’, sebanyak 60 busana karya 20 desainer ditampilkan pada event yang rutin digelar setiap tahun sejak 2012.
     
    Ketua Evolusia Optimism 2024, Grace Carolline Sahertian, mengatakan dengan mengusung konsep optimism, setiap koleksi yang ditampilkan dalam Evolusia Fashion Show dirancang dengan penuh perhatian terhadap detail dan inovasi, mencerminkan karakter unik dari masing-masing desainer muda.
     
    “Mereka menggabungkan teknik tradisional dengan pendekatan modern, mengasilkan karya yang tidak hanya menarik secara visual saja tapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang harapan dan potensi masa depan,” kata Grace di Hotel Gaia, Kota Bandung, Kamis, 7 November 2024.
     

    Grace mengatakan Universitas Maranatha kembali berkerjasama dengan Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dalam event Fashion Tendance, Evolusia. Dengan dukungan APPMI, acara ini tidak hanya menjadi ajang kemampuan, tapi juga menjadi wadah untuk memperkuat jaringan profesional dan memfasilitasi kolaborasi antar desainer.
    “Diharapkan Evolusia bisa menjadi titik tolak bagi para mahasiswa untuk bersinar, sehingga ketika masuk ke dunia profesi mereka semakin bercahaya lewat karya dan karakter mereka,” jelasnya.
     
    Grace mengatakan sesuai dengan tema Optimism, para desainer muda harus siap menghadapi tantangan di industri fashion global serta berkontrobusi pada kemajuan dan keberlanjutan mode Indonesia.
     
    “Acara ini merupakan langkah awal bagi mereka untik bersinar di kancah internasional, membawa nama baik universitas dan industri mode Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi,” ungkapnya.
     
    Sementara Ketua APPMI Jawa Barat, Susan Zhuang, mengatakan saat ini dunia fashion sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Selain gempuran barang impor, faktor ekonomi setelah pandemi covid-19 juga sangat mempengaruhi daya beli masyarakat.
     
    “Masyarakat sekarang banyak memilih barang impor yang dijual murah di media sosial dan bisa dikatakan memiliki kualitas cukup baik. Kami tidak sanggup untuk berkompetisi dengan itu,” ucap Susan.
     
    Meski begitu, kata dia para desainer Tanah Air harus tetap optimis dengan cara terus berkarya dan berinovasi untuk menghadapi kondisi saat ini. Menurutnya salah satu cara untuk tetap bertahan di dunia fashion Indonesia, adalah mempertahankan berkolaborasi dengan semua stakeholder terkait seperti universitas atau sekolah kejuruan, pemerintah, dan industri tekstil.
     
    “Yang perlu dilakukan fashion desainer untuk bertahan salah satunya mencari peluang apa yang bisa diungguli dari negara lain,” ujarnya.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DEN)

  • Bahlil Rampingkan Pengurus Partai Golkar, dari 270 Jadi 150-an 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        7 November 2024

    Bahlil Rampingkan Pengurus Partai Golkar, dari 270 Jadi 150-an Nasional 7 November 2024

    Bahlil Rampingkan Pengurus Partai Golkar, dari 270 Jadi 150-an
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Bahlil Lahadalia merampingkan jajaran kepengurusan partainya. Kini, jumlah pengurus hingga dewan DPP Partai Golkar berjumlah 160 orang.
    Menurut Bahlil, jumlah ini lebih sedikit dibandingkan pengurus pada periode sebelumnya.
    “Untuk pengurus DPP (Golkar) lengkap kurang lebih 150-an dan di pengurus periode sebelumnya itu sebesar 270-an,” ujar Bahlil di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (7/11/2024).
    Bahlil awalnya menjelaskan ia berencana membuat pengurus Partai Golkar berjumlah di bawah 100.
    Namun, menurutnya, kader Partai Golkar sangat antusiasi untuk berkarya melalui partai. Oleh karenanya, ia mengakomodir lebih banyak kader menjadi pengurus.
    “Sebenarnya kami berencana untuk paling banyak 100 tapi saya lihat animo dan kader-kader Partai Golkar ini ingin menawarkan diri di bangsa lewat Partai Golkar. Maka kami juga harus mengakomdir. Memang Golkar semakin ke sini semakin banyak yang mencintai,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Berdayakan Difabel, Brand Batik Tradisional Asal Bandung Dama Kara Sukses Berjualan lewat Shopee Live

    Berdayakan Difabel, Brand Batik Tradisional Asal Bandung Dama Kara Sukses Berjualan lewat Shopee Live

    Jakarta, Beritasatu.com – Industri batik memiliki peran signifikan dalam perekonomian Indonesia. Menurut catatan Kementerian Perindustrian nilai ekspor industri batik mencapai US$ 17,5 juta sepanjang 2023, sementara pada semester I -2024 nilai ekspor batik sudah mencapai US$ 9,45 juta. Berkembang pesatnya industri tersebut tidak terlepas dari antusiasme masyarakat yang makin mencintai batik lokal hingga kemunculan berbagai brand lokal yang menghadirkan produk-produk inovatif dan berkualitas. Salah satu merek yang kini berhasil menarik perhatian publik dan juga sudah berhasil melakukan ekspor adalah Dama Kara.

    Founder & Owner Dama Kara Nurdini Prihastiti menjelaskan bahwa usaha itu didirikan pada 2020 di Bandung, Jawa Barat, di tengah pandemi Covid-19. Nurdini mendirikan Dama Kara karena ingin mengubah persepsi bahwa pakaian batik hanya dikenakan sebagai pakaian formal di momen-momen tertentu saja.

    “Dari fenomena tersebut, Dama Kara menciptakan karya sandang batik dengan model yang timeless dan motif yang simpel namun sarat makna agar pakaian batik bisa digunakan di momen apapun. Setelah beberapa bulan berjalan dan trend berbelanja online semakin meningkat, Dama Kara akhirnya mulai berjualan di marketplace yaitu Shopee. Produk-produk yang Dama Kara hadirkan pada saat itu yaitu pakaian ready to wear seperti one-set batik, outer batik, dan lain-lain,” kata Nurdini.

    Potret proses produksi batik Dama Kara.

    Berdayakan Masyarakat Lokal dan Teman Difabel Melalui Produk Kreatif

    Sesuai dengan cita-cita untuk menjadikan batik sebagai pakaian yang bisa digunakan untuk aktivitas sehari-hari, Dama Kara menghadirkan koleksi batik yang versatile alias serbaguna. Beberapa di antaranya seperti Suar Kebaya Encim Sleeveless, Suar Kebaya Encim Shorsleeve, sampai Natha Outer yang nyaman dan modis. Menariknya, mayoritas produk Dama Kara diproses dan diproduksi secara tradisional.

    “Komitmen utama kami untuk mengangkat kain yang diproses secara tradisional melalui proses batik, ikat, jumput, bordir dan jahit jelujur dengan merangkul penjahit rumahan, dengan support alat, permodalan, hingga pembinaan, dan kini terus berkembang menjadi tiga sub-produksi dengan 20 penjahit. Setiap koleksi Dama Kara dibuat sepenuh hati dengan pemilihan kain yang nyaman untuk keseharian, model yang timeless hingga mengembangkan motif yang sarat makna,” ucap Nurdini.

    Nurdini menjelaskan bahwa jumlah karyawan Dama Kara saat ini mencapai sekitar 60 orang mulai dari proses produksi sampai distribusi, mayoritas karyawan pun disebutnya merupakan masyarakat lokal yang terletak di sekitar tempat produksi dan gudang Dama Kara. Selain itu, sebagai wujud komitmen untuk menebar kebermanfaatan, Nurdini mengatakan pihaknya juga memberi ruang bagi para penyandang disabilitas. Dama Kara mendukung kelas menggambar untuk para difabel bersama sejumlah yayasan di Bandung, hasil gambar dari kelas tersebut digunakan sebagai desain untuk produk non-batik Dama Kara seperti jaket. Motif yang dibuat untuk para “teman istimewa” tersebut digambar di atas media air menggunakan teknik bernama suminagashi atau paper marbling.

    “Berangkat dari keyakinan bahwa berkarya tak mengenal keterbatasan, Dama Kara terus berkolaborasi dengan disabilitas yang kami namakan “Teman Istimewa”, karena kami percaya setiap insan diciptakan dengan keistimewaan. Kebetulan artikel jaket yang diproduksi itu menjadi salah satu best seller items Dama Kara di Shopee. Dama Kara selalu menceritakan tentang semangat positif untuk terus mencintai diri dan berkarya dan terus berkolaborasi dengan teman istimewa dengan mengeksplorasi berbagai teknik baru karena berkarya tak mengenal keterbatasan,” jelas Nurdini.

    Owner & Founder Dama Kara Nurdini saat memproduksi batik bersama salah seorang pekerjanya.

    Bertumbuh, Berkembang, dan Naik Kelas Bersama Shopee

    Shopee menjadi mitra strategis Dama Kara untuk memperkenalkan produk-produknya. Sejak bergabung pada 2020, Nurdini mengatakan pihaknya sukses meningkatkan penjualan khususnya setelah menggunakan fitur Shopee Live.

    “Dengan adanya Shopee Live, Dama Kara menambah jumlah tim dari yang semula dua orang menjadi enam orang talent live. Setelah melakukan live penjualan Dama Kara di Shopee meningkat 85% dengan mulai teraturnya durasi live Dama Kara. Transaksi tertinggi di live kita pastinya saat tanggal kembar, yang biasanya kita live 18 jam per hari. Adapun khusus di tanggal kembar kita live 24 jam dan sukses meningkatkan penjualan hingga 400% dibandingkan dengan penjualan pada hari biasa,” tuturnya.

    Maret 2024 pun menjadi bulan dengan penjualan secara live stream terbanyak sepanjang perjalanan Dama Kara. Jumlah penonton harian mencapai lebih dari 4.000 orang, menurut Nurdini hal ini tidak terlepas dari momentum hari raya Idul Fitri dan tersampaikannya informasi bahwa produk Dama Kara cocok untuk digunakan keluarga dan sanak saudara pada hari raya Idul Fitri.

    Nurdini menilai ada sejumlah penyebab fitur Shopee Live sangat membantu Dama Kara untuk meningkatkan penjualan. Pertama, Fitur interaktif tersebut dapat memberikan pengalaman belanja baru bagi konsumen. Kedua, fitur tersebut memungkinkan Dama Kara untuk memperlihatkan produk secara langsung. Hal ini memungkinkan konsumen lebih memahami kualitas, detail produk, serta cara menggunakan hingga merawat produk-produk yang ditawarkan Dama Kara. Karena itu menurut Nurdini, fitur Shopee Live dan Shopee Video sangat berguna untuk membantu para pengusaha industri kreatif indonesia, khususnya pelaku usaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ingin naik kelas.

    “Selain itu, pelaku UMKM juga perlu terus belajar, adaptif dan relevan dengan market, senantiasa mencoba berbagai hal yang bisa meningkatkan value brand. Manfaatkan berbagai fitur yang dimiliki di Shopee untuk terus relevan dengan pasar dan meningkatkan penjualan,” pungkasnya.

    Kini produk Dama Kara juga telah bisa dibeli pembeli di Malaysia, Singapura, dan Taiwan lewat Program Ekspor Shopee.

  • 2.000 Peserta Ramaikan Festival Film Bulanan di 10 Kampus

    2.000 Peserta Ramaikan Festival Film Bulanan di 10 Kampus

    Bandung: Festival Film Bulanan (Fesbul) kembali menggelar rangkaian acara di kampus-kampus Indonesia sebagai bagian dari Road to Perayaan Fesbul 2024. Kampus menjadi lokasi strategis dalam pembuatan film, terutama film pendek.

    Sineas Inggris Kenneth Branagh pernah mengatakan, “Film pendek, mengutip kata Shakespeare, adalah hal baik di dunia yang buruk karena mengandung orisinalitas, kebebasan kreatif, energi, dan inovasi yang menginspirasi serta menghibur.” 

    Ucapan itu menegaskan bahwa film pendek memiliki nilai penting meskipun kerap terpinggirkan di tengah kemajuan teknologi informasi dan dominasi konten video singkat di media sosial. Hal ini terbukti dengan antusiasme yang tinggi dalam Road to Perayaan Fesbul 2024. Sebanyak 2.000-an peserta mendaftar dari 10 kampus di enam kota besar di Indonesia.

    Rangkaian kegiatan Road to Perayaan Fesbul 2024 dimulai dari Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta (21 Oktober), Universitas Indonesia (21 Oktober), Universitas Mercu Buana Jakarta (23 Oktober), Universitas Negeri Jakarta (24 Oktober), Institut Seni Indonesia Padang Panjang (28 Oktober), STIKI Malang (29 Oktober), Universitas Pendidikan Indonesia Bandung (30 Oktober), Institut Seni Indonesia Yogyakarta (31 Oktober), Institut Seni Indonesia Denpasar (1 November), dan Universitas Trisakti Jakarta (4 November). Seluruh acara sukses diselenggarakan dengan semarak.

    Selain diskusi bersama sineas-sineas lokal, kegiatan ini juga menampilkan pemutaran film-film pendek pilihan dari Indonesia dan mancanegara. Dukungan Fesbul dan Kemenparekraf ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengapresiasi film pendek, memupuk semangat, dan membuka ruang diskusi yang sering digagas di lingkungan kampus. 

    Tujuannya bukan sekadar mengapresiasi film terbaik, tetapi juga memotivasi sineas-sineas muda untuk terus maju dan membangun masa depan perfilman Indonesia.

    Semangat inilah yang akan dibawa ke puncak acara, yaitu Perayaan Fesbul 2024 bertajuk “Epic Cinematic Weekend” pada 15-16 November 2024 di Jakarta. Acara ini akan menghadirkan pemutaran sejumlah film pendek berkualitas serta Masterclass Spesial bersama Carlo F. Manatad, sutradara terkenal dari film Jodilerks De La Cruz, Employee of the Month. Perayaan ini berlangsung atas kolaborasi dengan SAE Institute Indonesia, Jakarta Film Week, dan Clermont-Ferrand International Short Film Festival.

    Rangkaian Road to Perayaan Fesbul 2024 akan mencapai puncaknya pada Malam Anugerah Fesbul 2024 di The Ballroom, Djakarta Theatre pada 17 November 2024. Dalam malam penghargaan itu, Fesbul akan mengumumkan lima film terbaik yang terpilih dari 20 film yang lolos seleksi dari 10 lokasi Fesbul 2024. 

    Dengan antusiasme tinggi dan kesuksesan Road to Perayaan Fesbul 2024, masa depan perfilman nasional kian cerah. Selama sineas berani berkarya melalui film pendek, sinema Tanah Air akan terus berkilau.

    Bandung: Festival Film Bulanan (Fesbul) kembali menggelar rangkaian acara di kampus-kampus Indonesia sebagai bagian dari Road to Perayaan Fesbul 2024. Kampus menjadi lokasi strategis dalam pembuatan film, terutama film pendek.
     
    Sineas Inggris Kenneth Branagh pernah mengatakan, “Film pendek, mengutip kata Shakespeare, adalah hal baik di dunia yang buruk karena mengandung orisinalitas, kebebasan kreatif, energi, dan inovasi yang menginspirasi serta menghibur.” 
     
    Ucapan itu menegaskan bahwa film pendek memiliki nilai penting meskipun kerap terpinggirkan di tengah kemajuan teknologi informasi dan dominasi konten video singkat di media sosial. Hal ini terbukti dengan antusiasme yang tinggi dalam Road to Perayaan Fesbul 2024. Sebanyak 2.000-an peserta mendaftar dari 10 kampus di enam kota besar di Indonesia.
    Rangkaian kegiatan Road to Perayaan Fesbul 2024 dimulai dari Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta (21 Oktober), Universitas Indonesia (21 Oktober), Universitas Mercu Buana Jakarta (23 Oktober), Universitas Negeri Jakarta (24 Oktober), Institut Seni Indonesia Padang Panjang (28 Oktober), STIKI Malang (29 Oktober), Universitas Pendidikan Indonesia Bandung (30 Oktober), Institut Seni Indonesia Yogyakarta (31 Oktober), Institut Seni Indonesia Denpasar (1 November), dan Universitas Trisakti Jakarta (4 November). Seluruh acara sukses diselenggarakan dengan semarak.
     
    Selain diskusi bersama sineas-sineas lokal, kegiatan ini juga menampilkan pemutaran film-film pendek pilihan dari Indonesia dan mancanegara. Dukungan Fesbul dan Kemenparekraf ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengapresiasi film pendek, memupuk semangat, dan membuka ruang diskusi yang sering digagas di lingkungan kampus. 
     
    Tujuannya bukan sekadar mengapresiasi film terbaik, tetapi juga memotivasi sineas-sineas muda untuk terus maju dan membangun masa depan perfilman Indonesia.
     
    Semangat inilah yang akan dibawa ke puncak acara, yaitu Perayaan Fesbul 2024 bertajuk “Epic Cinematic Weekend” pada 15-16 November 2024 di Jakarta. Acara ini akan menghadirkan pemutaran sejumlah film pendek berkualitas serta Masterclass Spesial bersama Carlo F. Manatad, sutradara terkenal dari film Jodilerks De La Cruz, Employee of the Month. Perayaan ini berlangsung atas kolaborasi dengan SAE Institute Indonesia, Jakarta Film Week, dan Clermont-Ferrand International Short Film Festival.
     
    Rangkaian Road to Perayaan Fesbul 2024 akan mencapai puncaknya pada Malam Anugerah Fesbul 2024 di The Ballroom, Djakarta Theatre pada 17 November 2024. Dalam malam penghargaan itu, Fesbul akan mengumumkan lima film terbaik yang terpilih dari 20 film yang lolos seleksi dari 10 lokasi Fesbul 2024. 
     
    Dengan antusiasme tinggi dan kesuksesan Road to Perayaan Fesbul 2024, masa depan perfilman nasional kian cerah. Selama sineas berani berkarya melalui film pendek, sinema Tanah Air akan terus berkilau.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • Mendikti Sebut Penerima LPDP Akan Difokuskan untuk Dukung Program Prabowo

    Mendikti Sebut Penerima LPDP Akan Difokuskan untuk Dukung Program Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro, menjelaskan pihaknya akan mengkaji ulang penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

    Dia menyebut ke depannya pemberian beasiswa LPDP akan difokuskan pada ilmu Sains dan Teknologi (Saintek), karena dianggap mendukung program Presiden Prabowo Subianto.

    “Ke depan itu kita fokuskan untuk mendukung programnya Pak Presiden. Soal swasembada pangan, swasembada energi, persediaan air, dan hilirisasi,” ujarnya di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/11/2024).

    Kendati demikian, Satryo turut mengatakan tak menutup kemungkinan sasaran penerima LPDP juga akan diberikan pada bidang lain seperti sosial dan humaniora (Soshum).

    Akan tetapi, dia kembali menegaskan bahwa memang penerima beasiswa LPDP diutamakan pada bidang Saintek.

    “Yang utama itu [Saintek], kemudian yang bidang lain. Kalau memang ada yang menonjol dan patut didanai, kita danai ya,” pungkasnya.

    Lebih jauh, Satryo berharap bahwa jumlah penerima beasiswa LPDP di masa berikutnya bisa terus bertambah per tahunnya.

    Di sisi lain, Satryo turut menegaskan alumni beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari universitas luar negeri dapat berkarya di mana saja sehingga tidak harus kembali ke tanah air untuk mengabdi. 

    “Kami memang memberi kesempatan mereka untuk berkarya di mana saja. Meskipun tidak pulang, tapi dia punya prestasi yang bagus, bekerja di perusahaan yang juga baik di luar negeri, atau menemukan inovasi. Kita bilang, Indonesia yang menemukan inovasi itu. Jadi meskipun di luar negeri, kan masih Merah Putih,” ujar Satryo usai Rapat Tingkat Menteri di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), dikutip dari Antara Rabu (6/11/2024).