partai: Berkarya

  • Ramping & Bertenaga, Galaxy Tab S11 Series Jadi Andalan buat Kerja-Kuliah

    Ramping & Bertenaga, Galaxy Tab S11 Series Jadi Andalan buat Kerja-Kuliah

    Jakarta

    Samsung menghadirkan Galaxy Tab S11 Series untuk menjawab kebutuhan bagi pengguna yang punya rutinitas padat. Tablet premium ini menjawab bagaimana satu perangkat bisa menjadi kantor virtual, studio kreatif, sekaligus ruang belajar portable.

    MX Product Marketing Senior Manager, Samsung Electronics Indonesia, Annisa Maulina mengatakan Galaxy Tab S11 Series hadir untuk menjadi partner kerja premium yang tumbuh bersama cara orang bekerja dan berkarya saat ini.

    “Kreator butuh studio portable, professional butuh kantor virtual, mahasiswa butuh ruang belajar fleksibel, semua itu bisa diwujudkan dalam satu perangkat. Dengan prosesor Tangguh Dimensity 9400+, S Pen terbaru, dan Galaxy AI, Tab S11 Series hadir untuk menjadikan setiap ide lebih cepat jadi aksi, setiap tugas lebih mudah selesai, dan setiap gaya kerja lebih produktif,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (11/11/2025).

    Meski didesain dengan bodi ultra-tipis hanya 5,1mm dengan bezel 5,2mm, Galaxy Tab S11 Series dibekali prosesor 3nm terbaru MediaTek Dimensity 9400+ yang menghadirkan peningkatan performa signifikan: 33% pada NPU, 24% pada CPU, dan 27% pada GPU dibanding generasi sebelumnya.

    Hasilnya, multitasking berat, mulai dari membuka dokumen besar, mengelola puluhan tab, hingga rendering video, berjalan lebih mulus dan responsif. Baterai 11.600 mAh pada Samsung Galaxy Tab S11 Series juga memastikan perangkat dapat digunakan dengan waktu lama.

    Ditambah lagi dengan layar Dynamic AMOLED 2X dengan refresh rate 120Hz dan tingkat kecerahan puncak hingga 1.600 nits memastikan tampilan jernih, nyata, dan nyaman dilihat, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

    Tablet ini juga dirancang untuk menemani hari-hari produktif sekaligus kreatif berkat fitur-fitur Galaxy AI. Dengan Writing Assist, pengguna bisa menulis email atau laporan dengan nada yang pas tanpa harus bolak-balik mengedit.

    Ada pula Drawing Assist membantu mengubah coretan menjadi ilustrasi yang bisa langsung dipindahkan ke Samsung Notes untuk jadi pijakan ide, sempurna untuk sesi brainstorming, perencanaan visual, atau sekadar menuangkan kreativitas.

    Galaxy Tab S11 Foto: dok. Samsung

    Kantor Virtual dengan Samsung DeX dan Galaxy AI

    Samsung Galaxy Tab S11 Series dilengkapi dengan Samsung DeX terbaru yang kini hadir dengan Extended Mode. Fitur ini mengubah tablet dan monitor eksternal menjadi setup dual-screen seamless.

    Pengguna bisa drag-and-drop aplikasi antar-layar, membuka referensi di satu layar sambil presentasi di layar lain, bahkan mengatur hingga empat workspace berbeda sesuai kebutuhan kerja maupun personal.

    Studio Portable untuk Kreator

    Galaxy Tab S11 Series juga bisa dijadikan studio portable bagi para kreator. Apalagi dengan adanya S Pen terbaru dengan desain heksagonal ergonomis dan ujung kerucut untuk sudut kemiringan lebih besar.

    S Pen terbaru ini memungkinkan ide dituangkan dengan presisi alami layaknya menulis atau menggambar di kertas. Fitur seperti Quick Tools memudahkan penyesuaian saat menggambar, sementara Sticky Note memungkinkan mencatat ide mendadak langsung di atas dokumen tanpa perlu berpindah aplikasi.

    Para kreator juga bisa langsung menghidupkan sketsa mereka di Clip Studio Paint atau Sketchbook dengan goresan brush yang responsif dan warna yang kaya.

    Untuk creator konten video, gunakan LumaFusion, aplikasi untuk memangkas, menambahkan efek sinematik, hingga menyempurnakan konten video, langsung di tablet. Tambahan benefit seperti 6 bulan free trial Clip Studio Paint, diskon 66% LumaFusion, menjadikan Galaxy Tab S11 Series benar-benar studio kreatif yang selalu ada di tangan.

    Ruang Belajar Fleksibel untuk Mahasiswa

    Galaxy Tab S11 Foto: dok. Samsung

    Bagi mahasiswa, Galaxy Tab S11 Series menjadi partner belajar ideal yang membuat proses riset dan mengerjakan tugas lebih efisien. Saat mengikuti kuliah atau diskusi kelompok, fitur Transcript di tablet secara otomatis mencatat isi pembicaraan dengan detail.

    Mahasiswa juga bisa menggunakan Circle to Search untuk menemukan penjelasan tambahan atau referensi serupa hanya dengan melingkari istilah atau konsep sulit di layar. Ada juga fitur Translate yang dapat langsung menerjemahkan potongan kalimat atau paragraf ke bahasa pilihan.

    Jangan lupakan juga fitur Gemini Live yang mampu membuat belajar makin interaktif dan mudah. Cukup bagikan layar catatan kuliah, lalu biarkan Gemini menafsirkan bagan, menjelaskan materi, hingga meringkas poin penting. Bahkan sambil multitasking, instruksi bisa diberikan hanya dengan menekan side button.

    Ada juga aplikasi produktivitas seperti Goodnotes yang mampu membantu membuat catatan kuliah yang rapi dan terstruktur disertai gambar atau foto dan rekaman audio, menandai langsung di atas materi PDF, hingga menyusun catatan dalam folder dan subfolder sehingga mudah dicari saat hendak ujian.

    Galaxy Tab S11 Series adalah definisi tablet premium yang dirancang untuk mengikuti ritme kerja modern, andal untuk mendukung produktivitas, fleksibel untuk menunjang pembelajaran, sekaligus memberi ruang kreativitas layaknya studio portable.

    Samsung menawarkan beberapa varian yang bisa disesuaikan dengan preferensi dan gaya kerja masing-masing:

    Galaxy Tab S11 (WiFi) – Rp 14.999.000

    Galaxy Tab S11 5G – Rp 16.499.000

    Galaxy Tab S11 Ultra 5G (14,6 inci) – Rp 22.999.000

    Galaxy Tab S11 Series bisa dibeli di Samsung Experience Store atau melalui samsung.com/id dan nikmati juga promo spesial dengan total benefit hingga Rp 5,9 juta, termasuk Keyboard Cover, berlaku hingga 10 Desember 2025, dengan langkah sederhana:

    Dengan kombinasi desain premium, performa tinggi, dan fitur AI yang makin pintar, Galaxy Tab S11 Series hadir sebagai standar baru tablet profesional untuk kerja, kreasi, dan hiburan dalam satu perangkat ramping penuh kemampuan.

    (prf/ega)

  • Disabilitas tak menyerah melahirkan karya

    Disabilitas tak menyerah melahirkan karya

    Jakarta (ANTARA) – Pada dasarnya setiap orang memiliki keterbatasan, dari kata itulah melahirkan hasrat untuk terus berkembang. Penyandang disabilitas juga merasakan itu.

    Adanya perbedaan tentu tak menghalang niat mereka untuk menghapus batas dan merangkul perbedaan. Seperti yang dilakukan Bentoel Group dalam memberikan bantuan kepada para disabilitas di Kabupaten Malang.

    Di salah satu sudut di Kabupaten Malang, jari jemari bapak Sri Pamujih tampak terampil menganyam satu demi satu helai kain perca yang dililitkan dalam alat pintal. Kain yang dianggap tak berguna itu kini memiliki nilai untuk bisa dihargai.

    Sang pembuat juga mengupayakan apa yang diusahakannya atau dengan sebutan Ngupoyo Upo sebagai kalimat penyemangat sehari-harinya.

    Dulunya dia pria yang akrab disapa Pak Ji ini sehat namun akibat penyakit penyumbatan tulang belakang maka dirinya harus menjalani operasi pada 2019. Kini, dia mengandalkan kursi roda untuk kegiatan sehari-harinya.

    Tak mau berlarut dalam keadaan, pada 2020, dia mencoba membuka usaha keset yang dinilainya tak lekang oleh waktu.

    Meski kondisi fisiknya berubah, semangat Sri Pamujih tidak ikut runtuh.

    Bermodalkan uang Rp1 juta, setiap gulungan kain dan benang yang ia pintal adalah bentuk perlawanan terhadap rasa tidak berdaya. Baginya, bekerja bukan hanya soal mencari penghasilan, tetapi juga menjaga harga diri dan membuktikan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti berkarya.

    Usaha kecilnya perlahan menarik perhatian warga sekitar. Sejumlah teman dekat membeli keset buatannya untuk dipakai di rumah masing-masing.

    Melihat ketekunan itu, Bentoel Group kemudian memberikan dukungan berupa pelatihan hingga pendampingan usaha agar produk Ngupoyo Upo dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

    Seharinya dia bisa menjualkan 20 keset kecil dan 10 keset besar dengan harga mulai Rp5 ribu hingga Rp20 ribu.

    Bantuan tersebut tak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga memberi harapan baru baginya dan para penyandang disabilitas lainnya di Malang.

    Kini, di balik setiap keset yang ia hasilkan, tersimpan kisah keteguhan dan daya juang.

    Dari kursi roda itulah lahir karya yang bukan hanya berguna, tetapi juga menjadi pengingat bahwa kesempatan selalu ada bagi mereka yang mau mencoba, meski jalan yang dihadapi tidak selalu mudah.

    Besar harapan Pak Ji untuk menggandeng para teman disabilitas untuk bisa mandiri dengan cara mengajar pelatihan membuat keset.

    “Cita-cita saya itu kepingin menggandeng teman-teman disabilitas saya. Disabilitas itu kan cari ekonomi sulit, kerja nggak diterima perusahaan, jadi harus bisa mandiri,” ucapnya.

    Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • LSF Nilai Banyuwangi Layak Jadi Pusat Industri Sinema Nasional

    LSF Nilai Banyuwangi Layak Jadi Pusat Industri Sinema Nasional

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kekayaan alam, budaya, dan adat istiadat Banyuwangi dinilai membuat kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu layak berkembang menjadi pusat industri sinema nasional, menurut pernyataan Ketua Subkomisi Penyensoran Lembaga Sensor Film (LSF), Hadi Armoto, dalam kegiatan Literasi Layanan Penyensoran Film dan Iklan Film serta sosialisasi aplikasi e-SiAS di Banyuwangi, Rabu (19/11/2025).

    Dalam agenda yang dihadiri para pegiat perfilman Jawa Timur itu, Hadi menjelaskan alasan Banyuwangi dipilih sebagai tuan rumah. Ia menilai Banyuwangi memiliki kombinasi lengkap antara kekayaan alam, ragam budaya, dan legenda yang sudah dikenal luas di tingkat nasional maupun mancanegara, sehingga potensial menjadi episentrum produksi film Indonesia.

    “Banyuwangi mempunyai cerita legenda yang begitu hebat. Alamnya bagus. Budayanya banyak. Jadi jangan ditanya lagi, semuanya sudah mendunia. Banyuwangi bisa jadi pusat industri sinema,” kata Hadi.

    Ia menegaskan bahwa Banyuwangi memenuhi seluruh indikator daerah yang layak dieksplorasi dalam karya sinematografi. Karakter visual Banyuwangi, mulai lanskap pegunungan hingga ritual adat dan kesenian lokal, dinilai dapat menjadi materi film yang kuat dan bervariasi. Hadi menyebut potensi itu tidak hanya cocok untuk film komersial, tetapi juga film pendek, dokumenter, hingga proyek kreatif nonkomersial.

    “Potensinya memang besar banget. Film dokumenter yang saya buat juga berkisah tentang Banyuwangi,” ucap Hadi.

    LSF, kata Hadi, mendorong seluruh sineas—baik dari industri besar, komunitas lokal, maupun pemerintah daerah—untuk mengembangkan produksi film berlatar Banyuwangi. Ia menekankan pentingnya memastikan setiap karya melalui proses penyensoran agar mendapatkan Surat Tanda Lulus Sensor (STLS).

    Melalui aplikasi e-SiAS, pengurusan sensor kini dapat dilakukan tanpa harus datang ke Jakarta, sehingga proses produksi film menjadi lebih efisien.

    Menurut Hadi, LSF menangani sekitar 42 ribu film setiap tahun, mulai film layar lebar hingga iklan dan konten serupa lainnya. Dengan peningkatan produksi dari berbagai daerah, termasuk Banyuwangi, ia berharap jumlah karya yang disensor terus bertambah pada tahun mendatang sebagai gambaran tumbuhnya industri kreatif nasional.

    Dukungan LSF ini disambut baik oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, yang menilai langkah tersebut memberi semangat baru bagi pelaku film lokal untuk terus berkarya dan memahami mekanisme perizinan sensor secara benar.

    “Selama ini Banyuwangi telah banyak menjadi lokasi syuting film-film nasional di Indonesia. Dengan dukungan ini, harapannya pelaku film di Banyuwangi kian kreatif dan sesuai dengan regulasi yang ada,” ujarnya.

    Ipuk juga berharap semakin banyak karya skala besar yang diproduksi oleh talenta asli Banyuwangi, baik produser, sineas, maupun aktor.

    “Kami juga berharap nantinya ada film besar yang dihasilkan dari orang Banyuwangi, syuting di Banyuwangi dan artisnya dari Banyuwangi,” jelas Ipuk. [alr/beq]

  • 3
                    
                        Ketika Kader Gerindra Menolak Budi Arie
                        Nasional

    3 Ketika Kader Gerindra Menolak Budi Arie Nasional

    Ketika Kader Gerindra Menolak Budi Arie
    Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

    Kesetiaan bukan berarti harus menjilat, melainkan juga mencegah beliau dari kesesatan yang justru dilakukan kaum penjilat itu
    .” – Leonardus Benyamin Moerdani
    LEONARDUS
    Benjamin (LB) Moerdani adalah Panglima ABRI dari tahun 1983 hingga 1988 dan pernah menjabat pula sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan periode 1988 – 1993.
    Berkat keberaniannya di medan laga seperti penumpasan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) serta Operasi Trikora di Irian Barat, Presiden Soekarno pernah menganugerahi Bintang Sakti untuk LB Moerdani.
    Peringatan yang disampaikan LB Moerdani di atas disampaikan kepada pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dari Presiden Soeharto ketika itu.
    Moerdani tidak ingin Soeharto salah langkah, sama sebangun dengan para penjilat kekuasaan yang “pura-pura” setia, tetapi “menusuk” dari belakang.
    Moerdani adalah sosok yang begitu konsisten, walau akhirnya tersingkirkan oleh kekuasaan yang dibelanya dengan segenap jiwa raganya.
    Walau saat ini kita begitu sulit menemukan figur-figur seperti Moerdani, tapi sejumlah kader
    Gerindra
    di berbagai daerah mulai berani mengejahwantahkan sikap Moerdani terhadap rencana Ketua Umum
    Projo
    ,
    Budi Arie
    Setiadi yang ingin bergabung dengan Gerindra.
    Budi Arie mencari “rumah politik” baru dengan berencana bergabung ke Partai Gerindra. Bahkan keinginannya itu dia sampaikan di forum internal organisasinya, yakni di Munas ke III ProJo di Jakarta pada Sabtu, 1 November 2025 lalu.
    Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika di era Jokowi itu merasa Presiden Prabowo mempersilahkan dirinya bergabung ke Gerindra.
    Padahal, konteks pernyataan Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra saat menghadiri Kongres PSI di Solo, 20 Juli 2025 lalu, adalah sekadar bertanya ke Budi Arie mengenai langkah lanjutan kariernya di politik.
    Jika “ke-ge-er-an” politik tersebut dianggap serius oleh Budi Arie, tentu dirinya kurang paham dengan basa-basi dalam pergaulan.
    Basa basi adalah adat sopan santun, tata krama dalam pergaulan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indoensia (KKBI), ungkapan yang digunakan hanya untuk sopan santun dan tidak untuk menyampaikan informasi.
    Jika melihat sepak terjang Budi Arie yang dianggap berbagai kalangan sebagai sosok yang oportunis, tentu penolakan sejumlah kader Gerindra adalah wajar.
    Jangan lupakan sejarah, ketika Projo dideklarasikan pada 2013, maksud pendiriannya sudah “cetho weleh-weleh”. Projo dididirikan untuk mendukung Joko Widodo dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2014.
    Di berbagai baliho, spanduk, dan atribut kampanye, kata “Projo” selalu berdampingan dengan foto Jokowi. Bahkan, diabadikan sebagai lambang resmi organisasi.
    Dalam konteks komunikasi politik, asosiasi ini bukan kebetulan, melainkan strategi simbolik yang efektif (
    Rmoljatim.id
    , 4 November 2025).
    Menjadi “lucu” ketika Jokowi sudah turun dari panggung politik nasional dan semakin menguatnya posisi politik Prabowo Subianto, tiba-tiba Budi Arie merevisi jati diri Projo.
    Projo bukan lagi akronim dari “Pro Jokowi”, melainkan menurut Budi Arie, berasal dari bahasa Sansekerta dan Kawi yang berarti “rakyat” atau “warga negara”.
    Pernyataan ini tentu sekilas terdengar seperti klarifikasi linguistik yang netral. Namun, jika ditarik ke dalam konteks politik, ia menyerupai upaya
    rebranding
    ideologis yang kaya makna. Bahkan terkesan ambigu, seperti ingin “mencari selamat”
    Penolakan kader Partai Gerindra di sejumlah daerah seperti dari Gresik, Blitar, Tulungagung, Sidoarjo dan Pati terhadap niatan Budi Arie untuk bergabung dengan Gerindra adalah realitas politik terkiwari.
    Selama ini, urusan “pindah-pindah” partai menjadi kewenangan elite partai, sementara kader di daerah hanya “manut” dan pasrah dengan kebijakan dewan pimpinan pusat partai. Praktik ini berlaku umum di semua partai politik.
    Ketika PDI Perjuangan (dulu PDI) berjaya jelang kejatuhan Orde Baru, sejumlah kader partai lain eksodus ke partai “banteng”.
    Begitu Demokrat menang di Pemilihah Presiden 2004, maka partai berlogo “mercy” pun sibuk menerima “naturalisasi” kader dari partai-partai lain.
    Pun demikian dengan kemenangan Jokowi di Pemilihah Presiden 2014, maka partai-partai pengusung Jokowi ramai dijadikan sasaran perpindahan kader partai. Kini fenomena “kutu loncat” terjadi di Partai Gerindra.
    Fenomena kutu loncat dalam partai politik adalah perilaku politikus yang sering berpindah-pindah partai tanpa alasan ideologis yang kuat. Sering kali didorong kepentingan pribadi seperti perebutan kekuasaan atau keuntungan.
    Dalam kasus niatan Budi Arie “loncat” ke Gerindra, tentu publik dengan mudah membacanya sebagai mencari “perlindungan” politik mengingat kasus situs judi online semasa dirinya menjabat Menkoinfo.
    Fenomena kutu loncat bisa terjadi karena partai politik tidak memiliki ideologi yang kuat, sehingga politikus lebih mudah “loncat” saat terjadi konflik internal atau mencari partai lain yang menawarkan peluang lebih besar.
    Kurangnya ikatan ideologis yang kuat membuat politikus tidak memiliki kesabaran untuk mengelola konflik internal dan lebih memilih “kabur”.
    Kasus Ruhut Sitompul yang “hatrick” pindah partai politik (dari Golkar ke Demokrat lalu ke PDI Perjuangan) adalah gambaran betapa partai sekelas PDI Perjuangan pun rentan dalam fondasi partai yang kokoh.
    Begitu pula Priyo Budi Santoso. Setelah lama menjadi kader Partai Golkar, Priyo yang sempat “mampir” di Partai Berkarya kini mukim di Partai Amanat Nasional.
    Ferdinand Hutahean pun kini menjadi kader banteng setelah sempat bercokol di Demokrat dan Gerindra.
    Fenomena kutu loncat dalam jangka panjang tentu akan menggerus kepercayaan publik terhadap partai politik. Publik menjadi resisten dan apatis terhadap partai dan politikus “bunglon”.
    Politikus yang sering berpindah dapat melemahkan partai dan menciptakan ketidakstabilan politik.
    Partai politik memberikan kesempatan kepada politisi “kutu loncat” untuk bergabung dengan harapan bisa mendongkrak suara partai karena dana atau tuah kepopuleran.
    Ketika “hijrah” dari Golkar ke Partai Berkarya, Priyo semula diandalkan untuk menjalankan mesin partai karena dianggap berpengalaman di partai sebelumnya.
    Di Pemilu 2019, Berkarya meraup 2.929.495 suara atau setara 2,09 persen. Sementara di Pemilu 2024, Berkarya malah tidak lolos sebagai partai peserta Pemilu.
    Sikap keterbukaan partai yang asal menerima kader “bunglon” merupakan sesuatu yang tidak elok dalam etika politik.
    Motivasi politisi seperti ini dipastikan hanya untuk kepentingan pribadi yang jelas-jelas mengabaikan prinsip etika dan norma dalam berpolitik.
    Partai yang memiliki ideologi yang kuat dan jelas sebenarnya dapat mencegah munculnya politisi “bunglon” dan tidak mudah memberikan privilege kepada politisi lain tanpa
    screening
    yang ketat demi menjaga kemurnian ideologi partai.
    Partai harus menghargai kader-kader yang loyal dan berdedikasi terhadap partai selama ini.
    Apakah Gerindra pada akhirnya akan memilih sikap yang sama dengan partai-partai lain yang “asal” menerima anggota tanpa pertimbangan?
    Apakah suara-suara penolakan sejumlah kader Gerindra di berbagai daerah menjadi pertimbangan elite Gerindra?
    Ketua DPP Gerindra, Prasetyo Hadi menyebut partainya belum final menerima atau tidak menerima permohonan bergabung dari Budi Arie.
    Sikap arus bawah tentu menjadi pertimbangan DPP Gerindra.
    “Kekuatan aksi nyata sekecil apapun lebih berarti daripada seribu kata” – Mendiang Prof Suhardi (salah satu pendiri Partai Gerindra).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sarana Jaya berkomitmen tingkatkan capaian P3DN

    Sarana Jaya berkomitmen tingkatkan capaian P3DN

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama Perumda Pembangunan Sarana Jaya Andira Reoputra menegaskan pihaknya komitmen untuk terus meningkatkan capaian Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) pada setiap proses pengadaan barang dan jasa.

    Komitmen itu ia sampaikan saat mewakili Perumda Sarana Jaya menerima penghargaan juara ke-2 Apresiasi P3DN yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

    “Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus mengedepankan penggunaan produk dalam negeri demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus meningkatkan kualitas layanan Sarana Jaya,” kata Reo dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Pencapaian itu, kata dia, merupakan hasil kerja keras dan komitmen insan Sarana Jaya dalam mengutamakan produk dalam negeri di setiap proses pengadaan barang dan jasa.

    Melalui penghargaan tersebut, Perumda Sarana Jaya semakin meneguhkan komitmennya untuk terus meningkatkan capaian P3DN pada tahun-tahun mendatang.

    “Kami juga ingin memperkuat peran sebagai BUMD yang memberi manfaat nyata bagi pembangunan kota dan pelayanan publik,” ujar Reo.

    Sementara itu, Ketua Forum Pemuda Peduli Jakarta Endriansyah menilai Perumda Sarana Jaya saat ini kian menunjukkan kinerja positif.

    “Kita ketahui, Perumda Sarana Jaya merupakan BUMD yang menyediakan fasilitas hunian dengan harga terjangkau. Bahkan, masyarakat bisa memiliki hunian Perumda Sarana Jaya, seperti di Menara Samawa di Pondok Kelapa hingga Menara Kanaya dan Menara Ayasa tanpa perlu membayar DP (uang muka),” tutur Endriansyah.

    Dia pun berharap prestasi P3DN itu dapat semakin memacu seluruh insan Perumda Sarana Jaya untuk terus berkarya dan berkinerja baik, serta dapat menjadi contoh bagi BUMD lainnya, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga dii seluruh Indonesia.

    Lebih lanjut, dia menilai penghargaan itu diberikan atas capaian optimal Sarana Jaya dalam mendukung penggunaan produk dalam negeri pada Tahun Anggaran 2024.

    Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi Pemprov DKI Jakarta kepada instansi yang konsisten mengimplementasikan kebijakan P3DN, sekaligus menjadi dorongan percepatan penggunaan produk lokal dalam rangka memperkuat perekonomian nasional.

    Dalam sambutannya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menekankan penguatan produk lokal menjadi strategi penting dalam menghadapi dinamika ekonomi global.

    Dia mengungkapkan di tengah perlambatan ekonomi global, konflik geopolitik, dan tekanan rantai pasok, Indonesia tetap mampu tumbuh 4,96 persen dengan inflasi yang terjaga. Kondisi ini menunjukkan daya beli masyarakat yang stabil dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri.

    “P3DN menjadi semakin strategis untuk memperkuat ekonomi dengan mengutamakan produk lokal dalam belanja pemerintah maupun konsumsi masyarakat,” ungkap Rano.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rayakan Hari Diabetes Sedunia, Tropicana Slim Gelar #Hands4Diabetes Serentak di 27 Kota

    Rayakan Hari Diabetes Sedunia, Tropicana Slim Gelar #Hands4Diabetes Serentak di 27 Kota

    Jakarta

    Tropicana Slim menghadirkan acara #Hands4Diabetes untuk meningkatkan kesadaran terkait penyakit diabetes. Acara dalam rangka World Diabetes Day 2025 ini mengambil tema ‘Diabetes & Well-Being At Work’.

    Brand Manager Tropicana Slim Noviana berharap melalui acara ini, masyarakat semakin terinspirasi untuk hidup sehat. Dengan begitu, jumlah kasus penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 di Indonesia bisa dicegah.

    Menurut data terakhir, Indonesia menjadi negara kelima dengan kasus tertinggi di dunia.

    “Jadi hari ini nggak cuma di Jakarta, kita ada serentak di 27 kota se-tanah air. Total pesertanya bisa mencapai 25 ribu lebih,” ucap Noviana ketika ditemui awak media dalam acara tersebut di Jakarta Selatan, Minggu (16/11/2025).

    “Jati temanya hari ini itu bekerja dan hidup sehat dengan diabetes. Jadi walaupun kita punya diabetes, kita bisa tetap aktif, produktif, kita tetap bisa berkarya,” sambungnya.

    Acara Tropicana Slim #Hands4Diabetes di Jakarta. (Foto: DetikHealth/Averus Al Kautsar)

    Noviana mengungkapkan acara ini didukung oleh banyak pihak dan menghadirkan berbagai rangkaian acara. Mulai dari senam sehat bersama, talkshow kesehatan dengan dokter spesialis dan Donna Agnesia, pembagian doorprize, hingga pemeriksaan kesehatan gratis.

    Antusiasme masyarakat yang datang begitu luar biasa. Noviana berharap pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan juga bisa menjadi cara untuk deteksi dini diabetes. Hal ini penting, mengingat masalah diabetes seringkali tidak menunjukkan gejala awal dan dianggap sebagai silent killer.

    “Jadi harapan kita sih dengan event ini, orang-orang bisa awarenessnya untuk hidup sehat lebih terinspirasi kali ya,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • Refleksi 17 Tahun AJP, Bupati Pamekasan: Jurnalis Bukan Sekedar Profesi, Tapi Panggilan Jiwa

    Refleksi 17 Tahun AJP, Bupati Pamekasan: Jurnalis Bukan Sekedar Profesi, Tapi Panggilan Jiwa

    Pamekasan (beritajatim.com) – Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman menilai jika jurnalis bukan hanya sekedar profesi, tetapi panggilan jiwa untuk memperbaiki keadaan, sekaligus mengabdi untuk masyarakat, bangsa dan negara.

    Hal tersebut disampaikan dalam peringatan Hari Jadi ke-17 Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP), sekaligus bedah buku ‘Menyoal Akuntabilitas DPRD dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah’ karya Kadarisman Sastrodiwirdjo di Hall Laboratorium Universitas Madura (UNIRA) Pamekasan, Rabu (12/11/2025).

    “Pertama kami ingin menyampaikan apresiasi atas konsistensi AJP selama 17 tahun menjaga idealisme dan profesionalisme media di Pamekasan. Refleksi 17 tahun ini sangat istimewa, karena digelar tanpa proposal, tetapi dengan semangat kemandirian dan gotong royong antar jurnalis,” kata KH Kholilurrahman.

    Terlebih sebagai bentuk refleksi, AJP juga menggagas program melalui kegiatan yang terbilang cukup edukatif dengan bedah buku. “Kami haru dan bangga kepada AJP, kegiatan ini luar biasa karena dilakukan dengan semangat kebersamaan tanpa mengedarkan proposal. Bahkan kami juga menyempatkan diri membaca buku Pak Kadarisman dari awal hingga akhir, dan kami nilai buku ini sangat berkualitas,” ungkapnya.

    “Melalui karya ini, kami pribadi merasa iri kepada beliau (Kadarisman Sastrodiwirdjo) karena pada usia sepuh masih produktif menulis dan berkarya bagi dunia akademik, beliau masih semangat menulis dan melahirkan karya. Sementara kamu pribadi kasih belum banyak berkarya,” imbuhnya.

    Lebih lanjut pihaknya juga menyinggung 17 tahun AJP sebagai fase penting untuk memperkuat jati diri organisasi pers. “Usia 17 tahun itu usia puber, masa peralihan menuju kematangan dan kedewasaan. Tentu kami harap AJP terus menjadi lebih baik, semakin profesional dan terus berkontribusi untuk kemajuan Pamekasan,” jelasnya.

    “Di tengah derasnya arus informasi dan disrupsi digital, jurnalis harus hadir sebagai penjernih, bukan justru memperkeruh suasana dan keadaan. Sebab jurnalis itu bukan hanya sekedar profesi, tetapi panggilan jiwa. Tugas jurnalis adalah memperbaiki keadaan dan mengabdi untuk masyarakat, bangsa dan negara,” pungkasnya. [pin/ian]

  • Ibas Ajak Anak Muda Tuangkan Rasa Hormat Lewat Lomba Cerita di Hari Ayah

    Ibas Ajak Anak Muda Tuangkan Rasa Hormat Lewat Lomba Cerita di Hari Ayah

    Jakarta

    Dalam rangka Hari Ayah Nasional, Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menghadiri acara Pengumuman Juara Lomba Cerita Bergambar EBY-Fraksi Partai Demokrat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Kegiatan ini mewadahi generasi muda untuk mengekspresikan kreativitas serta rasa hormat kepada ayah melalui karya cerita bergambar digital.

    Acara yang bertema ‘Figur Ayah: Inspirasi dalam Goresan Cerita’ ini diikuti oleh para pelajar SMA dari seluruh Indonesia. Gelaran ini juga menjadi bagian dari upaya Fraksi Partai Demokrat untuk mengembangkan nilai-nilai keluarga, kreativitas, dan pendidikan karakter di kalangan generasi muda.

    Dalam sambutannya, Ibas menyampaikan makna mendalam di balik momentum Hari Ayah Nasional. Menurutnya, peringatan ini bukan sekadar bentuk penghormatan, tetapi juga refleksi atas nilai-nilai keteladanan, kasih sayang, dan dedikasi disiplin yang diwariskan dalam keluarga.

    “Dalam rangka memperingati Hari Ayah dari Partai Demokrat, kami memberikan ruang kepada kalian semuanya di seluruh Indonesia untuk menuangkan pemikiran, kreativitas, dan juga menuliskan bagaimana kalian menggambarkan seorang ayah, bagaimana kita melihat dan menghargai kontribusi ayah, serta mengeksplorasi kehadiran ayah dalam hidup kita,” ujar Ibas dalam keterangannya, Rabu (12/11/2025).

    Ibas mengatakan, melalui karya seni dan kreativitas, generasi muda tidak hanya menyalurkan bakat, tetapi juga belajar menghargai makna hubungan keluarga yang penuh nilai.

    “Tidak hanya sekedar tumbuh dalam keluarga, tapi kita bisa meningkatkan kreativitas dalam menulis cerita dan menyampaikan pesan positif tentang keteladanan. Ini juga bentuk rasa syukur dan penghargaan atas hubungan kekeluargaan yang mengajarkan nilai-nilai baik dan positif,” imbuhnya.

    Dalam kesempatan ini, Ibas juga menekankan pentingnya semangat dan rasa percaya diri generasi muda untuk terus berprestasi. Ia menegaskan bahwa anak bangsa memiliki potensi luar biasa di berbagai bidang, mulai dari olahraga, sains, hingga industri kreatif.

    “Kalian yang bertalenta tidak perlu ragu. Banyak anak bangsa kita yang berhasil di tingkat dunia. Tidak hanya atlet atau saintis, tetapi juga kreator yang karyanya diakui dan dibeli oleh berbagai negara, dari Amerika, Eropa, hingga Jepang dan Korea,” tutur Ibas.

    “Jadilah anak-anak yang tangguh, tidak mudah mengeluh, tapi selalu menjadi bagian dari solusi. Jaga lingkungan tetap bersih dan asri, dan jadilah inspirasi bagi keluarga, teman, dan bangsa kita,” ujarnya.

    Selain itu, Ibas juga mengingatkan agar setiap anak muda tidak melupakan jasa orang tua, terutama sosok ayah.

    “Kalau kalian nanti sukses dan berhasil, jangan pernah lupakan orang tua kalian. Ayah yang selalu menafkahi, membimbing, dan menjadi teladan. Jadilah anak muda yang menghargai orang tua dan menginspirasi lewat karya serta rasa syukur,” pesannya.

    Para Pemenang dan Apresiasi Dewan Juri

    Ibas menutup sambutannya dengan memberikan ucapan selamat kepada seluruh peserta dan pemenang lomba.

    “Selamat! Bagi saya, kalian semua adalah juara. Jadilah anak-anak yang cerdas, kreatif, sehat, dan cinta tanah air Indonesia,” ucapnya.

    Sementara itu, Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Marwan Cik Asan yang juga menjadi salah satu juri, memberikan motivasi kepada peserta untuk terus mengasah bakat mereka.

    “Yang menang, jadikan ini motivasi untuk terus berkembang. Dan yang belum, jangan menyerah. Talenta itu seperti pisau, kalau sering diasah, akan makin hebat,” pesannya.

    Bendahara Fraksi Partai Demokrat Dina Lorenza, juga menyampaikan apresiasi atas karya peserta.

    “Saya bangga sekali kepada adik-adik yang terus berkarya. Dari hobi bisa jadi profesi. Mungkin suatu hari kalian bisa buat komik, ilustrasi, atau bahkan film sendiri. Kami dukung penuh!” ujarnya penuh semangat.

    Sementara M. Adnan Gabrialdi, mural artist dan alumni FSRD ITB yang menjadi juri eksternal, menilai bahwa kreativitas peserta sangat beragam dan menarik.

    “Yang membuat karya menonjol adalah ketika kalian bisa membuat sesuatu yang berbeda tapi tetap sesuai tema. Itu yang membuat karya punya jiwa,” jelasnya.

    Daftar Pemenang Lomba Cerita Bergambar Nasional EBY-Fraksi Partai Demokrat 2025:

    1. Derbi Putri Meirilia (Bangka Belitung)

    Karya: Ilustrasi digital tentang perjuangan seorang ayah aktivis menjaga hutan mangrove dari ancaman pengembang.

    2. Ahmad Daniel Maulana (Nganjuk)

    Karya: Cerita bergambar tentang cinta dan didikan seorang ayah yang membentuk karakter anaknya.

    3. Priyanka Chopra Valony (DKI Jakarta)

    Karya: Kisah nyata kerinduan seorang anak terhadap ayahnya, prajurit TNI yang bertugas di daerah konflik.

    Makna di Balik Karya dan Keluarga

    Kegiatan ini juga dihadiri oleh 20 peserta finalis lomba puisi dan video pendek yang mengikuti audiensi secara langsung maupun daring melalui Zoom. Pertemuan berlangsung hangat dan penuh apresiasi, mempertemukan anak muda berbakat dari berbagai provinsi di Indonesia.

    Salah satu peserta juara Harapan II asal Bangka Belitung, Kerinna Klarissa, mengaku senang dapat berpartisipasi.

    “Kami bertemu banyak teman baru, yang sama-sama punya hobi dan pemikiran kreatif,” ujarnya.

    Sementara penerima Juara III, Priyanka Chopra Valony, menyampaikan kebahagiaan dan ungkapan terima kasih telah menyelenggarakan gelaran ini.

    “Bahagia sekali bisa bertemu Pak Ibas yang menjadi inspirasi kami. Terima kasih pada Demokrat dan Pak Ibas yang sudah menyelenggarakan acara ini,” ucapnya.

    Melalui kegiatan ini, Fraksi Partai Demokrat menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan kreativitas, pendidikan karakter, dan ekspresi budaya generasi muda Indonesia. Partai Demokrat percaya keluarga yang kuat, ayah yang teladan, dan anak-anak yang kreatif adalah fondasi masa depan bangsa yang tangguh.

    (prf/ega)

  • Ibas: Hari Ayah Nasional momen refleksi nilai-nilai keteladanan

    Ibas: Hari Ayah Nasional momen refleksi nilai-nilai keteladanan

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono mengatakan peringatan Hari Ayah Nasional bukan sekadar bentuk penghormatan, tetapi juga refleksi atas nilai-nilai keteladanan, kasih sayang, dan dedikasi disiplin yang diwariskan dalam keluarga.

    “Dalam rangka memperingati Hari Ayah dari Partai Demokrat, kami memberikan ruang kepada kalian semuanya di seluruh Indonesia untuk menuangkan pemikiran, kreativitas, dan juga menuliskan bagaimana kalian menggambarkan seorang ayah, bagaimana kita melihat dan menghargai kontribusi ayah, serta mengeksplorasi kehadiran ayah dalam hidup kita,” kata Ibas, sapaan akrabnya, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Hal itu disampaikan Ibas saat menghadiri acara Pengumuman Juara Lomba Cerita Bergambar EBY–Fraksi Partai Demokrat di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

    Acara ini menjadi wadah bagi pelajar dan generasi muda untuk mengekspresikan kreativitas serta rasa hormat kepada sosok ayah melalui karya cerita bergambar digital bertema Figur Ayah: Inspirasi dalam Goresan Cerita.

    Kegiatan yang diikuti para pelajar SMA dari seluruh Indonesia ini juga menjadi bagian dari upaya Fraksi Partai Demokrat untuk mengembangkan nilai-nilai keluarga, kreativitas, dan pendidikan karakter di kalangan generasi muda.

    Melalui karya seni dan kreativitas, kata Ibas, generasi muda tidak hanya menyalurkan bakat, tetapi juga belajar menghargai makna hubungan keluarga yang penuh nilai.

    “Tidak hanya sekadar tumbuh dalam keluarga, tapi kita bisa meningkatkan kreativitas dalam menulis cerita dan menyampaikan pesan positif tentang keteladanan. Ini juga bentuk rasa syukur dan penghargaan atas hubungan kekeluargaan yang mengajarkan nilai-nilai baik dan positif,” lanjutnya.

    Pada kesempatan itu, Ibas yang juga anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur VII menekankan pentingnya semangat dan rasa percaya diri generasi muda untuk terus berprestasi.

    Ia menegaskan bahwa anak bangsa memiliki potensi luar biasa di berbagai bidang, mulai dari olahraga, sains, hingga industri kreatif.

    “Kalian yang bertalenta tidak perlu ragu. Banyak anak bangsa kita yang berhasil di tingkat dunia. Tidak hanya atlet atau saintis, tetapi juga kreator yang karyanya diakui dan dibeli oleh berbagai negara, dari Amerika, Eropa, hingga Jepang dan Korea,” tuturnya.

    Ibas kemudian berpesan agar generasi muda selalu menjadi bagian dari solusi, bukan sumber masalah.

    “Jadilah anak-anak yang tangguh, tidak mudah mengeluh, tapi selalu menjadi bagian dari solusi. Jaga lingkungan tetap bersih dan asri, dan jadilah inspirasi bagi keluarga, teman, dan bangsa kita,” ujarnya.

    Ia juga mengingatkan agar setiap anak muda tidak melupakan jasa orang tua, terutama sosok ayah.

    “Kalau kalian nanti sukses dan berhasil, jangan pernah lupakan orang tua kalian. Ayah yang selalu menafkahi, membimbing, dan menjadi teladan. Jadilah anak muda yang menghargai orang tua dan menginspirasi lewat karya serta rasa syukur,” kata Ibas.

    Ibas menutup sambutannya dengan memberikan ucapan selamat kepada seluruh peserta dan pemenang lomba.

    “Selamat! Bagi saya, kalian semua adalah juara. Jadilah anak-anak yang cerdas, kreatif, sehat, dan cinta tanah air Indonesia,” ucapnya..

    Sementara itu, Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Marwan Cik Asan, yang juga menjadi salah satu juri, memberikan motivasi kepada peserta untuk terus mengasah bakat mereka.

    “Yang menang, jadikan ini motivasi untuk terus berkembang dan yang belum, jangan menyerah. Talenta itu seperti pisau, kalau sering diasah, akan makin hebat,” pesannya.

    Bendahara Fraksi Partai Demokrat Dina Lorenza juga menyampaikan apresiasi atas karya peserta.

    “Saya bangga sekali kepada adik-adik yang terus berkarya. Dari hobi bisa jadi profesi. Mungkin suatu hari kalian bisa buat komik, ilustrasi, atau bahkan film sendiri. Kami dukung penuh!” ujarnya penuh semangat.

    Sementara M. Adnan Gabrialdi, mural artis dan alumni FSRD ITB yang menjadi juri eksternal, menilai bahwa kreativitas peserta sangat beragam dan menarik.

    “Yang membuat karya menonjol adalah ketika kalian bisa membuat sesuatu yang berbeda, tapi tetap sesuai tema. Itu yang membuat karya punya jiwa,” katanya.

    Daftar Pemenang Lomba Cerita Bergambar Nasional EBY–Fraksi Partai Demokrat 2025:
    1. Derbi Putri Meirilia (Bangka Belitung)
    Karya: Ilustrasi digital tentang perjuangan seorang ayah aktivis menjaga hutan mangrove dari ancaman pengembang.
    2. Ahmad Daniel Maulana (Nganjuk)
    Karya: Cerita bergambar tentang cinta dan didikan seorang ayah yang membentuk karakter anaknya.
    3. Priyanka Chopra Valony (DKI Jakarta)
    Karya: Kisah nyata kerinduan seorang anak terhadap ayahnya, prajurit TNI yang bertugas di daerah konflik.

    Makna di Balik Karya dan Keluarga

    Kegiatan ini juga dihadiri 20 peserta finalis lomba puisi dan video pendek yang mengikuti audiensi secara langsung maupun daring melalui Zoom. Suasana pertemuan berlangsung hangat dan penuh apresiasi mempertemukan anak muda berbakat dari berbagai provinsi di Indonesia.

    Salah satu peserta, Kerinna Klarissa (Harapan II) asal Bangka Belitung, mengaku senang dapat berpartisipasi. “Kami bertemu banyak teman baru, yang sama-sama punya hobi dan pemikiran kreatif,” ujarnya.

    Sementara Priyanka Chopra Valony, peraih peringkat ketiga, menambahkan, “Bahagia sekali bisa bertemu Pak Ibas yang menjadi inspirasi kami. Terima kasih pada Demokrat dan Pak Ibas yang sudah menyelenggarakan acara ini,” ucapnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pelindo Tanjung Priok latih penyandang disabilitas jadi barista

    Pelindo Tanjung Priok latih penyandang disabilitas jadi barista

    Jakarta (ANTARA) –

    Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, melatih sejumlah penyandang disabilitas untuk menjadi barista agar memiliki keterampilan dalam meracik kopi sebagai upaya memberdayakan mereka secara ekonomi dan kemandirian.

    “Ini sebagai langkah positif dalam membuka ruang bagi penyandang disabilitas untuk menyalurkan kemampuan dan mengembangkan kreativitas mereka,” kata Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Yandri Trisaputra di Jakarta, Rabu.

    Hal ini sebagai langkah nyata bagi peserta disabilitas untuk berkreasi dan menyalurkan bakat mereka. Selain itu menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berkarya dan berkontribusi bagi masyarakat.

    Pelindo Regional 2 Tanjung Priok bekerjasama dengan Lembaga Relawan Nusantara melaksanakan kegiatan pemberdayaan disabilitas bertema “Pelatihan Barista Luar Biasa”.

    Menurut dia, kegiatan ini sebagai bagian dari program unggulan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Sahabat Inspiratif Pelindo 2025.

    Pelatihan ini berfokus pada peningkatan kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas. Ada 10 difabel daksa dan grahita yang berada di bawah naungan Rumah Quran Disabilitas (RQD) yang menjadi peserta.

    Mereka diberikan keterampilan menjadi barista, dukungan modal serta pendampingan usaha untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi, termasuk bazar UMKM dan pengembangan usaha mandiri.

    “Ini menjadi salah satu langkah nyata perusahaan dalam mendukung pemberdayaan kelompok disabilitas agar dapat mandiri dan berdaya secara ekonomi,” kata dia.

    Pelatihan ini berlangsung pada 11-14 November 2025 dan akan dilanjutkan di pekan kedua bulan November 2025 sampai periode pelaksanaan pendampingan pelatihan selama tiga bulan.

    “Kami berharap pelatihan ini mampu menumbuhkan semangat kemandirian serta memperkuat ekosistem UMKM dan industri kreatif yang inklusif dan berkelanjutan,” kata dia.

    Pembina RQD Jakarta, Ramly Hi Muhammad berharap setiap yayasan disabilitas di tingkat kecamatan di wilayah DKI Jakarta dapat menyelenggarakan program serupa.

    “Tujuannya gar semakin banyak penyandang disabilitas yang memiliki kesempatan untuk belajar, berkreasi dan berkarya mandiri,” kata dia

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.