partai: Berkarya

  • Sampah Jadi Pulsa, Inovasi Indosat untuk Lingkungan Berkelanjutan

    Sampah Jadi Pulsa, Inovasi Indosat untuk Lingkungan Berkelanjutan

    Bisnis.com, SORONG – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan digitalisasi sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di Indonesia. Indosat Ooredoo Hutchison, melalui program “Sampah Jadi Pulsa” berinisiatif mengedukasi dan mengajak generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan.

    Program ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan “Saatnya Gensi (Generasi Terkoneksi) BERAKSI (Berkarya dengan Bijak dan Berprestasi)” yang diselenggarakan di Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong, Papua Barat Daya. 

    Melalui “Sampah Jadi Pulsa”, Indosat Ooredoo Hutchison mengajak masyarakat di Sorong, khususnya mahasiswa sebagai Gensi (generasi terkoneksi) menjaga keberlanjutan lingkungan melalui penukaran menukarkan sampah yang mereka kumpulkan untuk dikonversi menjadi dengan pulsa telekomunikasi. 

    Inisiatif Indosat Ooredoo Hutchison ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah, sekaligus memberikan insentif yang relevan dengan kebutuhan digital generasi Z.

    Kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata Indosat Ooredoo Hutchison dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan memberdayakan generasi muda di era digital. 

    EVP Head of Circle Kalisumapa (Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua) Indosat Ooredoo Hutchison Swandi Tjia inisiatif ini sejalan dengan visi perusahaan, yaitu menyediakan layanan telekomunikasi berkualitas dan sekaligus berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan, khususnya di wilayah Indonesia Timur.

    Sorong dipilih sebagai lokasi strategis untuk peluncuran program ini karena menjadi salah satu wilayah dengan tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Jenis sampah yang diterima yaitu botol plastik dengan ukuran maksimal 300 ml yang nantinya akan dikelola melalui mekanisme daur ulang. 

    Adapun, dalam pelaksanaan teknis Sampah Jadi Pulsa, Swandi menjelaskan untuk botol pertama yang disetor melalui mesin “Sampah Jadi Pulsa”, masyarakat akan mendapatkan pulsa digital senilai Rp1.000. Selanjutnya, untuk botol kedua dan seterusnya, maka setiap botolnya diharga Rp50 dalam bentuk pulsa digital.

    Nantinya, pulsa digital dari sampah jadi pulsa tersebut bisa ditukarkan pulsa aktif untuk setiap kelipatan Rp1.000. Swandi menyatakan mesin Sampah Jadi Pulsa yang ada di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong ini adalah satu-satunya di luar wilayah Jawa-Bali. 

    Perbesar

    “Hingga saat ini sudah ada sebanyak 12 mesin Sampah jadi Pulsa di seluruh Indonesia. Ke depan kami juga membuka peluang untuk bekerja sama dan bermitra dengan siapa saja untuk mengaktifkan mesin Sampah jadi Pulsa ini,” jelasnya.

    Indosat Ooredoo Hutchison berharap program ini dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia Timur untuk mengembangkan inovasi serupa. Lebih dari itu, program ini juga menjadi upaya edukasi kepada generasi muda tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui langkah sederhana namun berdampak besar.

    Selain aspek lingkungan, “Sampah Jadi Pulsa” juga menjadi sarana untuk memperkenalkan konsep ekonomi sirkular kepada mahasiswa. Dalam setiap sesi edukasi, peserta diajak untuk memahami bagaimana limbah dapat diubah menjadi sumber daya yang berharga, sekaligus menjadi bagian dari ekosistem digital. Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga aktor perubahan yang aktif.

    Adapun, dalam inisiatif kegiatan literasi digital bagi generasi muda di Unimuda, Sorong dengan tema Saatnya Gensi (Generasi Terkoneksi) BERAKSI (Berkarya dengan Bijak dan Berprestasi)”, Indosat Ooredoo Hutchison memberikan pemahaman tentang pentingnya perlindungan data diri di era digital. 

    Peserta diajak untuk lebih berhati-hati dalam menjaga informasi pribadi, mengingat maraknya kasus penyalahgunaan data di media digital. Hal ini menegaskan bahwa digitalisasi tidak hanya menawarkan peluang besar, tetapi juga menuntut kesadaran dan tanggung jawab yang lebih tinggi.

    Tidak hanya itu, Indosat Ooredoo Hutchison juga menyediakan ruang diskusi bagi peserta untuk berbagi ide tentang bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan wilayah, mengatasi masalah sosial dan lingkungan. 

    Keberhasilan “Sampah Jadi Pulsa” di Sorong diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan di daerah lain di Indonesia. Indosat Ooredoo Hutchison berencana untuk memperluas program ini dengan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk pemerintah daerah, komunitas lingkungan, dan institusi pendidikan.

    Dengan inisiatif ini, Indosat Ooredoo Hutchison menunjukkan bahwa kolaborasi antara teknologi dan kesadaran lingkungan dapat menciptakan dampak positif yang nyata. Program ini tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga memberikan edukasi dan insentif yang relevan bagi masyarakat digital.

    Program “Sampah Jadi Pulsa” adalah contoh bagaimana perusahaan telekomunikasi seperti Indosat Ooredoo Hutchison dapat memainkan peran penting dalam membangun generasi yang tidak hanya cerdas digital, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan. Langkah ini menjadi bukti bahwa digitalisasi dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan, menciptakan masa depan yang lebih baik untuk Indonesia.

    ESG merupakan konsep yang mengacu pada tiga kriteria utama dalam mengukur keberlanjutan dan dampak dari sebuah investasi pada suatu perusahaan. Ketiga kriteria tersebut adalah: Lingkungan (Environmental), Sosial (Social), Tata Kelola (Governance). 

    ESG juga merupakan pilar kerangka kerja yang bertujuan untuk mengidentifikasi semua risiko dan peluang non-keuangan yang berkaitan dengan rutinitas perusahaan. 

  • Peringatan Hari Disabilitas Internasional, 1.040 Difabel Tercatat Meniti Karier di Alfamart

    Peringatan Hari Disabilitas Internasional, 1.040 Difabel Tercatat Meniti Karier di Alfamart

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Sebanyak 1.040 difabel tercatat meniti karier di PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Alfamart.

    Ini merupakan komitmen Alfamart melalui program Alfability yang diluncurkan sejak tahun 2016. 

    Human Capital Director Alfamart, Tri Wasono Sunu menyampaikan, Alfability merupakan wujud tanggung jawab sosial perusahaan bagi penyandang disabilitas, yang bertujuan merekrut karyawan penyandang disabilitas, memberikan mereka peluang untuk berkontribusi dan berkembang di lingkungan kerja yang mendukung.

    “Mereka mendapatkan kesempatan untuk bekerja di berbagai posisi, mulai dari toko, gudang, hingga ke kantor pusat, menunjukkan bahwa setiap individu memiliki potensi yang berharga, terlepas dari keterbatasan fisik yang mungkin dimiliki,” ungkapnya, melalui keterangan tertulis, memaknai peringatan Hari Disabilitas Internasional tahun 2024 ini, Jumat (6/12/2024). 

    Tercatat, hingga November 2024, ada 1.040 penyandang disabilitas bekerja di Alfamart di berbagai posisi, seperti kantor, gudang, dan toko.

    Dengan rincian, 566 tunadaksa, 377 tunarungu, 79 tunanetra, 18 tunagrahita atau tunalaras.

    Di Alfamart cabang semarang sendiri, ada 33 penyandang disabilitas yang telah menjadi karyawan dan meniti karier di Alfamart.

    Menurut Tri, Program Alfability hadir tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan bagi penyandang disabilitas, tetapi juga membangun lingkungan kerja yang inklusif dan suportif.

    “Dengan menjalankan program Alfability, kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung bagi semua karyawan. Kami percaya bahwa keberagaman memperkaya perusahaan kami dan membantu kami melayani pelanggan dengan lebih baik,” ujarnya. 

    Dia menambahkan, para karyawan yang tergabung dalam program ini tidak hanya berkontribusi melalui pekerjaan mereka, tetapi juga membawa semangat dan dedikasi yang menjadi inspirasi bagi rekan-rekan kerja mereka. 

    Pihaknya pun betkomitmen untuk terus menyediakan pelatihan dan dukungan yang diperlukan agar setiap karyawan dapat memberikan yang terbaik dalam perannya.

    “Alfability diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam menciptakan lingkungan kerja yang ramah bagi semua, menghilangkan stigma terhadap penyandang disabilitas dan mendorong inklusi di seluruh sektor industri,” paparnya.

    Dengan berbagai inisiatif dan program seperti Alfability, lanjut dia, Alfamart tidak hanya berfokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga pada tanggung jawab sosialnya untuk meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan menciptakan peluang bagi semua individu. 

    Dia menilai, Alfability tidak hanya sekedar ruang dan kesempatan bagi para penyandang disabilitas untuk bekerja di Alfamart.

    Lebih dari itu, Alfability memberikan kesempatan terbaik untuk penyandang disabilitas mengembangkan potensi yang dimiliki.

    Hal ini dibuktikan melalui kisah inspiratif yang datang dari Adimas Wijayanto, sudah bekerja selama 2 tahun sebagai Crew Of Store dari Cabang Semarang. Walau dengan keterbatasan fisik, dia mampu menjalankan aktifitas pekerjaan di toko Alfamart.

    Adimas adalah cerminan dari semangat pantang menyerah dan membuktikan bahwa kekurangan bukanlah hambatan untuk bisa berkarya dan berprestasi dari dalam pekerjaan. (eyf)

  • Kolom Komentar Akun Media Sosial Milik Nissa Sabyan Masih Belum Tutup meski Banyak Hujatan Netizen

    Kolom Komentar Akun Media Sosial Milik Nissa Sabyan Masih Belum Tutup meski Banyak Hujatan Netizen

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyanyi Nissa Sabyan dari Sabyan Gambus masih belum menutup kolom komentar akun media sosial miliknya meski terus dipenuhi dengan hujatan netizen. Diketahui Nissa Sabyan mendapat kritikan keras dan hujatan setelah menikah dengan kibordis Sabyan Gambus, Ayus pada Kamis, 4 Juli 2024. 

    Setelah informasi itu terungkap, Nissa Sabyan dan Ayus terus-terusan jadi musuh netizen. Akun Instagram Nissa Sabyan, Ayus, dan Sabyan Gambus jadi curahan kekesalan netizen karena pernikahan itu.Uniknya, Nissa Sabyan sama sekali tidak pernah mencoba menutup kolom komentar di akun media sosial miliknya. 

    Contohnya akun Instagram Nissa Sabyan yang benar-benar banjir dengan hujatan. Terbaru adalah hujatan setelah Nissa Sabyan berhasil meraih penghargaan Anugerah Musik Indonesia Awards 2024  untuk kategori Karya Produksi Lagu Berlirik Spiritual Islami lewat lagu “Allah Karim”. 

    Potret Nissa Sabyan dan Ayus saat konser di Cianjur, Jawa Barat. – (Istimewa/Istimewa)

    Keberhasilan itu langsung disiarkan oleh Nissa Sabyan dengan mengunggah ulang informasi tersebut yang ada di akun Instagram Mahar Pustaka. “Semoga dengan adanya penghargaan ini, @nissa_sabyan dan rekan musisi lainnya semakin semangat dalam berkarya,” tulis akun Instagram Mahar Pustaka dikutip Beritasatu.com, Jumat (6/12/2024). 

    Sesuai dugaan  unggahan ulang yang muncul di akun Instagram Nissa Sabyan langsung dipenuhi hujatan netizen. Mereka benar-benar memanfaatkan kolom komentar yang sama sekali belum ditutup oleh Nissa Sabyan. 

    “Karyanya adalah merusak hubungan orang,” dari akun @ena**, sementara akun @aj** menuliskan, “Enggak pantes nyanyi religi, mending ganti genre deh”. Bahkan ada yang menyebutkan, “Bangga lu? Seumur hidup lu kayaknya kagak berkah deh,” ujar akun @vio***.

    Ayah Ririe Fairus, Oji menyebut hingga saat ini Ayus belum meminta maaf kepada dirinya. – (Beritasatu.com/Instagram)

    Namun, tak semua komentar berisikan hujatan. Beberapa netizen tetap menghargai karya dan kemampuan bernyanyi Nissa Sabyan meskipun ada kontroversi dalam kehidupannya. “Aku mah ngefans ke dia karena suaranya, karya-karyanya. Jadi soal pribadinya urusan dia,” tulis akun @nur***.

    eperti yang diketahui, Nissa Sabyan dan Ayus resmi menikah pada 4 Juli 2024. Prosesi akad nikah tersebut berlangsung di kediaman Nissa di Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi. Meski menerima hujatan, Nissa dan Ayus tetap menjalani kehidupan baru mereka bersama, dengan Ayus memberikan mahar berupa cincin emas 3 gram dan uang tunai Rp 200.000. 

  • Pemberdayaan perempuan melalui usaha batik tulis Imogiri

    Pemberdayaan perempuan melalui usaha batik tulis Imogiri

    Proses pewarnaan alami dari kelompok kerja Batik Tulis, Berkah Lestari. ANTARA/Chairul Rohman

    Pemberdayaan perempuan melalui usaha batik tulis Imogiri
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 05 Desember 2024 – 20:15 WIB

    Elshinta.com – Memanfaatkan bangunan bekas pabrik kerupuk di desa Karang Kulon, Imogiri, Bantul, Yogyakarta, kelompok kerja Batik Tulis, Berkah Lestari dengan tekun melestarikan kebudayaan batik khas daerah mereka. Kepulan asap dari dapur tempat menggilas batik yang sudah diwarnai, tidak membuat mereka merasa risih. Justru, para pekerja yang sudah berusia sepuh itu menunjukkan wajah gembira sambil sesekali bercanda dengan rekan kerja mereka.

    Lokasi pabrik yang terbagi menjadi tiga area ini, semua dilakukan oleh para kaum ibu-ibu. Lokasi pertama yang menyapa para pengunjung adalah ruang membatik yang terbuka dengan atap besi di atasnya untuk menghindari hujan dan juga terik matahari. Para pembatik yang sudah rata-rata sudah berusia 50 tahun ke atas, menekuni pekerjaan mereka dengan tekun dan sabar menggunakan canting yang sudah mereka sediakan sebagai alat utama untuk membatik.\

    Sambil meniup canting yang sudah berisi lilin itu, pembatik dari Berkah Lestari, Siti Hanifah mengatakan kebanyakan batik yang mereka buat lebih banyak motif-motif khas Yogyakarta dengan warna cokelat kehitaman seperti Sido Mukti, Sido Aseh dan juga Wahyu Tumurun. Siti Hanifah yang sudah membatik sejak muda itu, memiliki kesadaran untuk terus melanjutkan warisan budaya tak benda yang sudah ditetapkan oleh UNESCO sejak Oktober 2009 yang lalu.

    Sehingga, warisan dari nenek moyang ini tidak termakan zaman dan juga punah dengan seiring berbagai macam jenis pekerjaan yang membuat para anak muda enggan untuk menyentuh canting dalam membuat membatik. Terdapat tiga ibu-ibu yang pada saat itu sedang serius membatik, semua dengan sigap menggoreskan canting yang sudah berisi lilin atau malam untuk digoreskan ke ruang gambar yang sudah disediakan sebelumnya.

    Dalam mengerjakan batik ini, para ibu-ibu itu senantiasa melakukannya dengan bergotong royong. Siti Hanifah menjelaskan, pertama-tama dalam membatik mereka harus membuat pola terlebih dahulu. Jika memang mereka tidak memiliki banyak waktu untuk menggambar desain awal, mereka melakukan hal tersebut dengan cara kolaborasi dengan ibu-ibu sekitar. Sehingga, ibu-ibu di sana memiliki pemasukan dari membatik.

    Bayaranyapun turun temurun seperti sudah ditentukan, misal mereka yang menggambar diberi upah sebesar Rp50 ribu. Sedangkan mereka yang membatik akan diberikan upah sebesar Rp100 ribu.

    Sehingga, dengan adanya pekerjaan tersebut mampu membantu perekonomian mereka untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Bahkan, tidak hanya membantu perekonomian hasil dari membatik dapat meningkatkan mutu pendidikan anak-anak mereka hingga ke jenjang tertinggi yakni hingga universitas.

    Saat mengunjungi showroom itu lebih dalam lagi, terdapat lokasi tempat mewarnai dan juga membilas batik-batik yang sudah diwarnai. Meski dalam kondisi yang panas karena berdekatan dengan tempat membilas hasil bati yang diwarnai, dua orang pekerja itu tampak nyaman mengerjakan semua.

    Bukan pekerjaan utama

    Membatik yang dilakukan oleh sekelompok ibu-ibu itu bukan menjadi mata pencaharian utama mereka. Pekerjaan tersebut hanya sambilan, untuk bisa membantu ekonomi keluarga ketika mereka memiliki waktu yang cukup.

    Hal tersebut diambil karena mereka tidak ingin membuang-buang waktu mereka dengan hanya berdiam diri dan juga bergosip, sehingga tidak mendapatkan hasil apapun dari kegiatan tersebut. Oleh karena itu, desa yang dikenal dengan batiknya itu banyak dimanfaatkan oleh masyarakat setempat terlebih para ibu-ibu untuk mengerjakan batik demi menghindari kegiatan tidak bermanfaat.

    Terlihat, para ibu-ibu yang jauh dari kesan mewah itu memang sangat gembira untuk mengerjakan batik mereka hingga usai, meski dalam waktu yang cukup lama. Dalam menghasilkan satu batik, dirinya mengisahkan bisa sampai 4-5 hari.

    Dengan semangat dan ketekunan dari para pembatik di daerah Imogiri itu, batik-batik mereka sudah bisa tembus mancanegara. Terbaru ini, kelompok kerja itu mendapatkan pesanan dari konsumen yang berada di Jepang dan Inggris. Dengan penerimaan dan pengelolaan yang sangat baik itu, memicu mereka untuk terus berkarya dan juga melestarikan budaya batik selagi mereka mampu melakukan hal tersebut.

    Batik yang mereka kerjakan dihargai sebesar Rp1,5 juta hingga Rp3,5 juta per lembar kain. Hal tersebut dikarenakan kerumitan dalam membuat batik tulis. Sehingga, harga tersebut setimpal dengan beban kerja yang mereka lakukan setiap harinya.

    Kurang SDM muda

    Peradaban modern membuat generasi muda lebih memilih pekerjaan dengan jenjang karir dan mendapat gaji tetap seperti menjadi karyawan swasta atau ASN sehingga sulit mencari generasi muda yang terjun ke bisnis batik tulis.

    Hal itu juga yang dikatakan oleh Pengurus Inti Kelompok Batik Tulis, Berkah Lestari, Nani Norchayati, bahwa banyak anak muda di wilayahnya justru mencari pekerjaan menjadi buruh pabrik, dengan penghasilan tetap yang menggiurkan bagi mereka. Meski begitu, dia tidak menyalahkan pilihan para generasi muda dalam menentukan pilihan masa depannya.

    Hanya saja, dirinya merasa sayang jika generasi muda tidak lagi mau memegang kain dan juga canting sebagai mata pencaharian, sehingga budaya membatik lama-lama akan hilang.

    Ia menyadari profesi membatik itu menjenuhkan sementara anak-anak muda zaman sekarang lebih suka setiap hari itu suasananya berubah. Memang, jika mereka harus belajar membatik dari awal, mereka harus membutuhkan waktu untuk beradaptasi yang tidak sebentar untuk bisa menghasilkan batik yang berkesan dan disukai oleh konsumen dan juga kolektor.

    Untuk mengatasi krisis pembatik di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Dinas pendidikan Kota Yogyakarta sudah menyiapkan kurikulum muatan lokal (mulok) berupa pelajaran tari, karawitan dan juga batik. Adanya mulok itu, memberikan nafas panjang untuk menyediakan Sumber Daya Manusia dalam seni batik.

    Kurikulum mulok batik akan mengenalkan pelajar seluk beluk batik dan belajar untuk mempraktikkan bagaimana menyiapkan kain, desain dan membuat batik. Diharapkan ada sejumlah pelajar yang berminat menekuni batik bahkan memilih membatik sebagai salah satu jalan hidupnya sehingga, hal-hal yang mereka takutkan akan kepunahan para pembatik tidak terjadi. 

    Kelompok kerja batik ini terbentuk pascagempa Yogyakarta 2006 lalu. Masyarakat sekitar mendapatkan berkah dengan masuknya Dompet Dhuafa yang mengajak 50 pembatik dengan memberikan bahan-bahan untuk membatik sampai pelatihan membatik, juga memfasilitasi pembentukan organisasi kelompok kera itu.

    Lalu, para anggota juga mendirikan kembali kelompok-kelompok lain. Dengan kata lain, Batik Berkah Lestari menjadi pelopor kelompok-kelompok batik lain. Dompet Dhuafa memberikan bantuan selama dua tahun lalu setelahnya masih terus dibina. Kelompok batik ini menjadi salah satu model pemberdayaan perempuan dengan memanfaatkan kearifan lokal budaya membatik sehingga mereka mampu andil menambah pendapatan keluarga.

    Batik memang tidak bisa dilepaskan oleh masyarakat Yogyakarta, sudah sejak lama batik menjadi kebanggaan masyarakat Yogyakarta. Bahkan, dalam lingkungan Keraton, batik sudah menjadi bagian dari kelengkapan busana, baik untuk busana sehari-hari maupun untuk upacara adat.

    Sumber : Antara

  • Peran PT GNI Kembangkan Ekonomi Sulteng, Skala UMKM hingga Provinsi

    Peran PT GNI Kembangkan Ekonomi Sulteng, Skala UMKM hingga Provinsi

    Jakarta, CNN Indonesia

    PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) memperlihatkan komitmen kuat dalam memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar area lingkar industri, hingga mengubah perekonomian dan kehidupan masyarakat setempat.

    Dampak signifikan yang dihadirkan PT GNI itu dirasakan warga terjadi di berbagai aspek, termasuk perdagangan, jasa, dan transportasi. Hal tersebut diakui oleh para pedagang di Pasar Bunta seperti sayur Misriawati Tosae dan pedagang pakaian, Rizal, yang sama-sama mendapatkan peningkatan omzet berkat keberadaan PT GNI.

    “Dulu, saya hanya bisa berjualan di rumah. Setelah PT GNI beroperasi, saya jadi bisa berjualan di pasar,” kata Misriawati.

    Rizal pun membenarkan hal tersebut. Menurutnya, omzet dagangannya meningkat sampai 5 kali lipat setelah PT GNI hadir di Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

    Sebelumnya, Pasar Bunta itu disebut sepi, baik oleh penjual maupun pembeli. Seiring pengoperasian PT GNI, kini pasar sudah ramai dikunjungi, khususnya oleh para karyawan.

    Di luar pasar, banyak juga usaha-usaha yang baru dibuka menyusul operasional PT GNI, seperti usaha toko bahan bangunan, kos-kosan yang ditempati karyawan, hingga warung-warung makan yang salah satunya dijalankan oleh Yuni selama dua tahun terakhir.

    Dulunya Yuni tak pernah memasak dalam jumlah banyak. Sebab, tak ada pembelinya. Kini, porsi masakannya terus bertambah dari waktu ke waktu.

    Yusi Simamora yang memiliki toko bahan bangunan menyampaikan, awalnya dirinya bingung hendak berdagang apa. Melihat kehadiran PT GNI, Yusi pun melihat peluang dengan banyaknya pembangunan di sekitar perusahaan.

    “Puji Tuhan, dampaknya cukup baik, semakin ramai dan semakin banyak orang yang membutuhkan bahan-bahan untuk membangun rumah, banyak pembeli yang kita rasakan. Awalnya hanya toko kecil, sekarang sudah semakin besar,” tutur Yusi.

    PT GNI sendiri turut mengambil peran dalam melakukan penguatan pada sektor Industri Kecil Menengah (IKM), dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yakni Biduk Umpan (Bina Produk UMKM Pangan) dan Peri Berkarya (Penjahit Mandiri Berkah Masyarakat Jaya).

    Pada program Peri Berkarya, PT GNI hadir memberi fasilitas berupa alat dan mesin jahit guna mendukung kelompok menjahit di Desa Bunta, diikuti vokasi menjahit, pendampingan pelatihan manajemen keuangan, hingga monitoring. Kegiatan ini berjalan mulai Desember 2023 hingga Januari 2025 mendatang.

    Sementara pada program Biduk Umpan, PT GNI membina kelompok Ibu Rumah Tangga di Dusun 3 Bungintimbe untuk mengolah ikan bandeng menjadi olahan abon. Pada program ini, PT GNI bersama dengan PT SEI memberikan sarana dan prasarana berupa penyediaan alat produksi, pelatihan dan pendampingan, hingga perluasan penjualan produk.

    Pada pertengahan 2024, baik produk dari program Peri Berkarya maupun Biduk Umpan sama-sama telah dipamerkan dalam kegiatan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonomi Expo 2024 Trade, Tourism and Investment melalui booth Kabupaten Morowali Utara.

    Peran PT GNI itu tercermin melalui catatan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) yang menyatakan, jumlah UMKM di Sulawesi Tengah mencapai 29.706 pada 2022, dari pada tahun sebelumnya yang sebanyak 25.158 usaha.

    Head of Corporate Communication PT GNI, Mellysa Tanoyo menyatakan, inisiasi program-program tanggung jawab sosial perusahaan itu sejalan dengan tujuan ke-8 pada daftar Sustainable Development Goals atau SDGs, yaitu mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh produktif, serta pekerjaan yang layak.

    “Kami berharap pelatihan kewirausahaan ini dapat memberikan dampak positif dengan mendorong terciptanya usaha-usaha baru yang dapat memberikan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar serta pengembangan ekonomi lokal yang lebih dinamis dan berkelanjutan untuk kemajuan ekonomi inklusif di Indonesia,” kata Mellysa.

    Mellysa menegaskan, PT GNI siap untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak demi pencapaian tujuan tersebut, khususnya bagi masyarakat di sekitar lingkar industri.

    Kehadiran PT GNI yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat setempat, diikuti beragam upaya perusahaan mendorong UMKM, secara nyata mendorong ekonomi wilayah.

    Badan Pusat Statistik mencatatkan bahwa terjadi kenaikan ekonomi di Sulawesi Tengah sebesar 10,49 persen (year-on-year) pada triwulan I/2023 terhadap triwulan I/2024. Secara keseluruhan, catatan tersebut menegaskan peran PT GNI sebagai motor ekonomi bagi penduduk yang berdomisili di lingkar perusahaan, sampai ke tingkat provinsi.

    (ory/rir)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pj Wali Kota: Dorong Malang Setara dan Ramah Disabilitas

    Pj Wali Kota: Dorong Malang Setara dan Ramah Disabilitas

    Malang (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Malang akan terus memperhatikan dan mendorong kesetaraan bagi penyandang disabilitas. Pemkot Malang berkomitmen menjadikan Kota Malang ramah disabilitas.

    Penjabat Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan mengatakan, komitmen ini harus didukung dengan menghadirkan lingkungan yang inklusif. Dia ingin hak-hak dasar disabilitas dapat terpenuhi sehingga mereka memiliki akses yang sama untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah.

    Seperti perayaan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2024 yang berlangsung di Malang Creative Center, Kamis (5/12/2024). Para penyandang disabilitas menampilkan kebolehannya di panggung seperti menyanyi, menari, maupun fashion show.

    “Saya ucapkan apresiasi pelaksanaan acara ini dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional. Ini salah satu bentuk kepedulian pemerintah Kota Malang untuk memberikan wadah anak-anak yang mempunyai keahlian, prestasi, dan mereka tampil untuk memberikan daya ungkit kepada anak-anak yang lain,” ujar Iwan.

    Beberapa langkah yang telah dilakukan Pemerintah Kota Malang dalam mewujudkan Kota Malang ramah disabilitas. Adalah membuat regulasi berupa Perda.

    “Berkaitan dengan pelatihan, pendidikan, tenaga kerja; untuk program-program itu, setiap tahun kita lakukan. Untuk peningkatan kapasitas, prestasi, penguatan dan pemberdayaan kawan-kawan disabilitas terhadap masa depan dan untuk tetap mempunyai semangat. Syukur Alhamdulillah, dapat mendukung penyelenggaraan pembangunan Kota Malang dan membawa nama baik Kota Malang,” ujar Iwan.

    Iwan, juga menekankan pentingnya membangun sinergi dengan berbagai pihak dalam mewujudkan wilayah ramah disabilitas. Menurutnya hal ini menjadi kunci keberlanjutan dalam mendukung pemberdayaan penyandang disabilitas.

    “Kami, Dinas Sosial P3AP2KB serta jajaran Pemerintah Kota Malang pastinya mendukung dan berkomitmen untuk kawan-kawan disabilitas. Namun tentunya kami tidak bisa sendiri. Pemerintah Kota Malang membutuhkan kolega maupun mitra strategis. Untuk itu saya berharap dukungan dari stakeholder. Juga para pendamping kawan disabilitas, yang selama ini bergerak dalam pendampingan maupun peningkatan kapasitas disabilitas agar terus bersemangat mendorong mereka,” ujar Iwan.

    Iwan juga mendorong para penyandang disabilitas di Kota Malang agar terus bersemangat dalam menggali potensi diri. Mulai dari berkarya, demi mengukir prestasi.

    “Seperti tadi kita ketahui ada anak disabilitas yang mewakili Kota Malang mendapatkan penghargaan dari Kementerian Sosial. Saya apresiasi dan kita perkenalkan di forum ini, supaya teman-teman disabilitas yang lain punya motivasi untuk menjadi berprestasi dan punya semangat untuk berjuang memberikan kontribusi bersama Pemerintah Kota Malang,” ujar Iwan.

    Sebagai informasi, kedua penyandang disabilitas Azizahra Schone yang berhasil meraih penghargaan dari Kementerian Sosial sebagai penyandang disabilitas berprestasi. Adapula Akbar Atma Kharisma Juara 1 LKSN Tingkat Provinsi dalam bidang batik. [luc/aje]

  • Respons Kocak Anies Baswedan saat Pidato Kemenangan Hindia di AMI Awards 2024

    Respons Kocak Anies Baswedan saat Pidato Kemenangan Hindia di AMI Awards 2024

    Jakarta: Anies Baswedan mengomentari pidato kemenangan Hindia di Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2024. Komentar kocaknya itu menimbulkan berbagai reaksi dari warganet.
     
    Pada ajang penghargaan bergengsi AMI Awards 2024, Hindia memenangkan Artis Solo Alternatif Terbaik lewat karyanya ‘Cincin’. Dalam kategori tersebut, Hindia sukses mengalahkan Arash Buana (take me home), Kunto Aji (Perjalanan Menawar Racun), Nadin Amizah (Di Akhir Perang), Pamungkas (One Bad Day).
     
    Pidato kemenangan Hindia kemudian diunggah oleh akun base ke X. Ia menyebut piala itu ditujukan bagi orang-orang yang diminta berhenti bernyanyi karena tak berbakat. Hindia pun mendorong mereka untuk terus berkarya di dunia musik.

     

     
    “Ini untuk semua orang yang disuruh berhenti menyanyi karena suaranya jelek, karena dibilang enggak bisa nyanyi. Enggak ada orang enggak bisa nyanyi men, cari suara lu. Thank you,” kata Hindia dalam pidato kemenangannya, Rabu, 4 Desember 2024.
     
    Sungguh di luar dugaan, Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengomentari pidato tersebut. Anies yang sempat menjadi sorotan karena kemampuan bernyanyinya, lantas mengucapkan terima kasih.
     
    “Terima kasih untuk motivasinya….” cuit Anies Baswedan.

     

     
    Cuitan tersebut mengundang beragam reaksi dari warganet, seperti tertawa hingga meminta Anies untuk tidak termotivasi untuk bernyanyi lagi. Bahkan, seorang warganet kembali mengunggah video Anies bernyanyi beberapa waktu lalu.
     
    “Bakat terpendam yang lebih baik dipendam saja,” cuit akun yang mengunggah video Anies bernyanyi.
     
    “Udah gak usah dicari pak, biar aja hilang,” gurau akun lainnya.
     
    “Tidak semua kata-kata motivasi itu harus didengar, Pak Anies,” ujar akun lain.
     

    Terima kasih untuk motivasinya… https://t.co/YZ81V0QtgO
    — Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan) December 5, 2024

     

    Jakarta: Anies Baswedan mengomentari pidato kemenangan Hindia di Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2024. Komentar kocaknya itu menimbulkan berbagai reaksi dari warganet.
     
    Pada ajang penghargaan bergengsi AMI Awards 2024, Hindia memenangkan Artis Solo Alternatif Terbaik lewat karyanya ‘Cincin’. Dalam kategori tersebut, Hindia sukses mengalahkan Arash Buana (take me home), Kunto Aji (Perjalanan Menawar Racun), Nadin Amizah (Di Akhir Perang), Pamungkas (One Bad Day).
     
    Pidato kemenangan Hindia kemudian diunggah oleh akun base ke X. Ia menyebut piala itu ditujukan bagi orang-orang yang diminta berhenti bernyanyi karena tak berbakat. Hindia pun mendorong mereka untuk terus berkarya di dunia musik.
     
     

     
    “Ini untuk semua orang yang disuruh berhenti menyanyi karena suaranya jelek, karena dibilang enggak bisa nyanyi. Enggak ada orang enggak bisa nyanyi men, cari suara lu. Thank you,” kata Hindia dalam pidato kemenangannya, Rabu, 4 Desember 2024.
     
    Sungguh di luar dugaan, Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengomentari pidato tersebut. Anies yang sempat menjadi sorotan karena kemampuan bernyanyinya, lantas mengucapkan terima kasih.
     
    “Terima kasih untuk motivasinya….” cuit Anies Baswedan.
     
     

     
    Cuitan tersebut mengundang beragam reaksi dari warganet, seperti tertawa hingga meminta Anies untuk tidak termotivasi untuk bernyanyi lagi. Bahkan, seorang warganet kembali mengunggah video Anies bernyanyi beberapa waktu lalu.
     
    “Bakat terpendam yang lebih baik dipendam saja,” cuit akun yang mengunggah video Anies bernyanyi.
     
    “Udah gak usah dicari pak, biar aja hilang,” gurau akun lainnya.
     
    “Tidak semua kata-kata motivasi itu harus didengar, Pak Anies,” ujar akun lain.
     

    Terima kasih untuk motivasinya… https://t.co/YZ81V0QtgO

    — Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan) December 5, 2024

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SUR)

  • Menaker Resmikan Program Beasiswa Disabilitas Siap Kerja – Page 3

    Menaker Resmikan Program Beasiswa Disabilitas Siap Kerja – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Jababeka Tbk resmi meluncurkan Program Beasiswa Disabilitas Siap Kerja sebagai wujud komitmen mendukung penempatan tenaga kerja penyandang disabilitas.

    Program ini diresmikan langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dalam acara Advokasi Penempatan Tenaga Kerja Penyandang  Disabilitas yang dilaksanakan oleh Direktorat Bina Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri di Holiday Inn Cikarang Jababeka.

    Acara dibuka dengan seremonial Program Beasiswa Disabilitas Siap Kerja secara simbolis yang dihadiri oleh Vega Violetta selaku Direktur PT Jababeka Infrastruktur yang mewakili PT Jababeka Tbk. dengan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Yassierli dan dilanjutkan dengan Advokasi Penempatan Tenaga Kerja Penyandang Disabilitas yang dibagi menjadi 3 sesi. Di mana agenda ini sejalan dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

    Acara ini sendiri bertujuan untuk mewujudkan komitmen pemerintah dalam penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas terutama hak atas pekerjaan.

    “Ini adalah suatu prioritas yang penting yang harus kita perhatikan bersama dan ini juga sejalan astacita Pak Presiden Prabowo, astacita ke 4, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan serta penguatan perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas,” ujar Menaker dikutip Kamis (5/12/2024).

    Melalui program ini, PT Jababeka Tbk mendukung penuh program pemerintah dan menunjukkan kepedulian terhadap pengembangan sumber daya manusia yang inklusif, terutama dalam memberikan akses pelatihan dan peluang kerja bagi penyandang disabilitas.

    “Kami mendukung sepenuhnya arahan pemerintah untuk mengembangkan kemampuan dan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk berkarya dan berkarir di industri. Maka dari itu, kedepannya, kami berharap perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Jababeka akan bergabung dan berkolaborasi dalam Program Beasiswa Disabilitas Siap Kerja ditahun-tahun mendatang,” ujar Vega Violetta, Direktur PT Jababeka Infrastruktur.

     

  • Pemkot Kediri Komitmen Hadirkan Ruang Ekspresi untuk Penyandang Disabilitas

    Pemkot Kediri Komitmen Hadirkan Ruang Ekspresi untuk Penyandang Disabilitas

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah membuka Gebyar Inklusi Hebat, Rabu (4/12/2024) di Halaman Dinas Pendidikan. Acara ini untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional 2024.

    “Saya merasa bangga dapat bertemu dengan anak-anak hebat Kota Kediri. Saya melihat semangat yang terpancar dari wajah mereka begitu tulus dan indah. Saya rasa hal ini turut menginspirasi kita semua untuk betul-betul menikmati dan terus memberikan yang terbaik,” ujarnya.

    Zanariah mengatakan peringatan Hari Disabilitas Internasional ini bukan hanya sekedar seremonial. Tetapi merupakan momentum untuk terus berupaya mewujudkan pendidikan inklusif di Kota Kediri. Sejalan dengan tema tahun ini, Menggali Potensi Meraih Prestasi, Pemkot Kediri terus berkomitmen menghadirkan ruang berekspresi dan kesempatan yang sama untuk mengeksplorasi bakat serta potensi anak-anak hebat ini. Penyandang disabilitas harus memperoleh kesempatan yang sama dan luas untuk mendapat pendidikan yang layak. Serta kesempatan yang luas untuk berprestasi.

    “Untuk itu Gebyar Inklusi Hebat ini menjadi bentuk nyata dari komitmen kita. Untuk menciptakan Kota Kediri yang inklusif. Semua warga tanpa kecuali berhak untuk belajar, berprestasi dan berkontribusi dalam masyarakat,” tuturnya

    Pj Wali Kota Kediri menjelaskan anak-anak ini telah membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi. Teruslah berkarya dan berinovasi. Jangan menyerah pada mimpi-mimpi yang ingin dicapai. Ada banyak tokoh disabilitas yang telah menginspirasi dunia. Seperti, Stephen Hawking seorang fisikawan teoretis yang menderita penyakit sistem saraf atau lou gehrig, lalu ada Stevie Wonder seorang musisi legendaris yang tunanetra sejak lahir.

    “Saya yakin di Kota Kediri ini tidak pernah kekurangan generasi hebat. Salah satu buktinya baru-baru ini Kota Kediri berhasil meraih peringkat pertama dalam PEPARPEDA II Jatim 2024. Dengan perolehan 9 emas, 5 perak, dan 1 perunggu,” jelasnya.

    Dalam kesempatan ini, Zanariah mengajak seluruh masyarakat dan kepada seluruh jajaran pendidikan untuk memastikan terpenuhinya hak-hak anak-anak hebat ini. Pendidikan inklusi bukan hanya sekedar menempatkan anak-anak berkebutuhan khusus dalam satu kelas dengan anak-anak lainnya.

    Pendidikan inklusi adalah tentang menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, dimana setiap anak merasa dihargai, diterima, dan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Dengan pendidikan inklusi tidak hanya memberikan akses pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan saling menghormati kepada semua anak.

    “Kita ingin anak-anak Kota Kediri tumbuh menjadi generasi yang inklusif, mampu menerima perbedaan dan bekerjasama dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Mari kita terus berupaya keras agar Kota Kediri menjadi rumah yang semakin ramah, semakin nyaman, sebagai rumah harapan anak-anak hebat ini. Teruslah berkarya meniti jalan kemajuan dan meraih prestasi,” ajaknya.

    Dalam kesempatan ini, Pj Wali Kota Kediri juga menyarahkan tali asih kepada 170 anak. Lalu juga meninjau stand-stand pameran hasil karya anak hebat. Serta menyerahkan gunungan wayang kepada dalang cilik. Turut hadir, Kepala BBGP Jatim Abu Khair, Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Endang Kartika.

    Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Roni Yusianto, Kepala Dinas Pendidikan Anang Kurniawan, Kepala Kantor Kemenag Ahmad Zamroni, Ketua YLPA Kota Kediri Heri, Lurah Bandar Lor Wasis, Dewan Pendidikan, Tim ULD, seluruh pengawas dan penilik sekolah, Kepala Sekolah, Ketua MKKS dan K3S, dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]

  • AHM Gandeng Puluhan Komunitas Difabel Perkuat Ekonomi Daerah

    AHM Gandeng Puluhan Komunitas Difabel Perkuat Ekonomi Daerah

    JABAR EKSPRES – Sebanyak 20 peserta penyandang disabilitas lintas generasi hadir mengikuti kegiatan pembinaan dan pengembangan kemandirian ekonomi dalam gelaran Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM) Komunitas Difabel Satu Hati yang berlangsung di Padukuhan Selobendo, Magelang, Jawa Tengah (1/12). Bertepatan dengan merayakan hari Difabel Dunia yang jatuh pada tanggal 3 Desember, semangat para peserta kegiatan penyandang disabilitas tunarungu dan tunawicara hadir saat mengikuti beragam kegiatan edukatif untuk peningkatan bisnis usaha Integrated Farming.

    Kegiatan yang diinisasi PT Astra Honda Motor (AHM) bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA) Yogyakarta ini memberikan kesempatan para penyandang disabilitas untuk mengembangkan usaha melalui pemberian modal, pelatihan teknis, hingga peningkatan kemampuan manajemen keuangan. Pada kegiatan ini, AHM memberikan dukungan usaha berupa hewan domba berjenis Texel atau Morino yang dapat menghasilkan daging dan benang wol yang berkualitas.

    Pada tahap awal pelatihan, AHM memberikan edukasi teknis budidaya domba, seperti pemilihan bibit domba yang sehat dan produktif sesuai kondisi lingkungan. Pada edukasi ini, para peserta diajak untuk mengetahui cara perawatan harian, cara pembiakan domba, serta cara pembuatan kandang yang sehat untuk hewan ternak, aman dan mudah diakses oleh difabel.

    Sebagai langkah untuk menjaga bisnis yang berkelanjutan, para peserta dibekali dengan workshop manajemen keuangan, manajemen usaha, pemasaran dan membangun kemitraan. Peserta juga mendapatkan pelatihan pengelolaan dan pemanfaatan limbah peternakan untuk meningkatan pertumbuhan tanaman produktif.

    General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengungkapkan AHM secara berkesinambungan melakukan kolaborasi dengan berbagai mitra yang terlibat dalam proses pemberdayaan para penyandang disabilitas. Kegiatan ini diharapkan dapat mencapai kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs.

    “Kami ingin mengajak dan mendorong bahwa teman-teman disabilitas juga punya ruang dan kesempatan yang sama untuk berkarya bagi negeri ini. Untuk mencapai tujuan tersebut, kami melakukan pendampingan dan pelatihan intensif bersama LPPM UIN Yogyakarta dengan melakukan pembinaan dan pendampingan agar komunitas difabel dapat terus berinovasi menjadi bagian dari kemajuan bangsa,” ujar Muhib.