partai: Berkarya

  • Obituari Titiek Puspa: Perjalanan Hidup sang Ikon Musik Nusantara, Selamat Jalan Eyang!

    Obituari Titiek Puspa: Perjalanan Hidup sang Ikon Musik Nusantara, Selamat Jalan Eyang!

    Jakarta (beritajatim.com)- Dunia hiburan Indonesia berduka atas kepergian Titiek Puspa, penyanyi legendaris yang telah menginspirasi generasi demi generasi.

    Penyanyi sekaligus aktris lintas generasi ini meninggal dunia pada Kamis, 10 April 2025, pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan. Adapun Titiek Puspa meninggal akibat pendarahan otak bagian kiri. ​

    Perjalanan Hidup dan Karier

    Lahir dengan nama Sumarti binti Jatin Toegeno Poespowidjojo  pada 1 November 1937 di Tanjung, Kalimantan Selatan, Titiek Puspa memulai kariernya di dunia musik sejak usia 14 tahun. Namanya mulai dikenal setelah memenangkan kompetisi menyanyi “Bintang Radio” di Semarang. Sejak saat itu, ia terus berkarya sebagai penyanyi, penulis lagu, dan aktris, menjadikannya salah satu ikon musik Indonesia. ​

    Beberapa lagu ciptaannya yang terkenal antara lain “Kupu-Kupu Malam” dan “Bing”, yang masuk dalam daftar lagu terbaik sepanjang masa versi Rolling Stone Indonesia. ​

    Luwes dengan Banyak Orang dan Pemimpin

    Pembawaan yang supel dan menyenangkan membuat banyak orang mencintainya termasuk seluruh presiden yang pernah menjabat di Indonesia mengenalnya dengan baik. Tak heran pada beberapa era kepemimpinan Presiden Soeharto Titiek Puspa sering diundang ke Istana Negara

    Penghormatan Terakhir

    Inul Daratista, salah satu artis yang hadir memberikan penghormatan terakhir, menyatakan bahwa Titiek Puspa meninggal dengan tersenyum dan tampak sangat cantik. “Eyang sangat cantik sekali. Senyum, badannya nggak ada yang keriput sama sekali,” ujar Inul. ​

    Putri sulung Titiek Puspa, Petty Tanjungsari, menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan ibunya selama hidup.

    “Mohon maaf apabila ada kesalahan dari Eyang Titiek Puspa selama 67 tahun beliau berkarier di negeri tercinta ini,” ucapnya. ​

    Warisan Abadi

    Titiek Puspa dikenal sebagai “grand dame” dunia hiburan Indonesia. Selama lebih dari enam dekade, ia telah memberikan kontribusi besar dalam dunia musik dan seni pertunjukan. Karya-karyanya tetap dikenang dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. ​ Selamat jalan eyang!

    [aje]

  • Presiden kenang Titiek Puspa musisi berkontribusi besar bagi Negara

    Presiden kenang Titiek Puspa musisi berkontribusi besar bagi Negara

    “Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Ibu Titiek Puspa, seorang musisi legendaris dan tokoh seni yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia musik dan kebudayaan Indonesia,”

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto mengenang seniman legendaris Indonesia, Titiek Puspa, sebagai musisi dan tokoh seni yang telah memberikan kontribusi besar bagi Negara, khususnya di dunia musik dan kebudayaan Indonesia

    Dalam pernyataan resminya melalui sebuah unggahan cerita pada akun Instagram @prabowo, di Jakarta, Kamis (10/4), Presiden Prabowo menyampaikan duka cita terdalam atas wafatnya penyanyi legendaris dengan lagu kenamaannya “Apanya Dong” itu.

    “Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Ibu Titiek Puspa, seorang musisi legendaris dan tokoh seni yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia musik dan kebudayaan Indonesia,” demikian tertulis dalam petikan keterangan foto di akun tersebut.

    Presiden Prabowo berharap dedikasi dan semangat Titiek Puspa akan selalu menjadi inspirasi bagi para seniman dan generasi penerus.

    Kepala Negara pun mendoakan agar sang seniman diberi tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, serta mendoakan kepada keluarga agar diberi kekuatan dan ketabahan.

    “Dedikasi dan semangat beliau dalam berkarya akan selalu menjadi inspirasi bagi para seniman dan generasi penerus bangsa,” tulis Presiden dalam unggahan cerita dalam instagramnya.

    Diketahui penyanyi legendaris Titiek Puspa meninggal dunia di usia 87 tahun pada Kamis pukul 16.30 WIB.

    Awal karier bernyanyinya dimulai di Semarang, saat itu ia mengikuti kontes menyanyi Bintang Radio. Titiek juga terlibat dalam penggarapan beberapa operet seperti Bawang Merah Bawang Putih, Ketupat Lebaran, Kartini Manusiawi, dan Ronce-ronce bersama grup Papiko yang populer di TVRI.

    Selain menyanyi dan menulis lagu, Titiek juga berakting dalam beberapa film seperti Karminem, Inem Pelayan Sexy, dan Apanya Dong.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Titiek Puspa Meninggal, Sejumlah Tokoh dan Artis Hadir di Rumah Duka

    Titiek Puspa Meninggal, Sejumlah Tokoh dan Artis Hadir di Rumah Duka

    Jakarta, Beritasatu.com – Artis dan penyanyi legendaris Titiek Puspa meninggal dunia pada Kamis (10/4/2025) setelah sempat dirawat akibat mengalami pendarahan otak. Sejumlah tokoh dan artis tampak hadir di rumah dukan di Wisma Puspa, Jakarta Selatan, Kamis malam WIB, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sang legenda musik Indonesia.

    Sederetan tokoh publik dan artis yang datang meliputi mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, serta artis dan musisi seperti Asri Welas, Camelia Malik, Inul Daratista, Yovie Widianto, Vina Panduwinata, Krisdayanti, hingga Addie MS.

    Mereka menyampaikan rasa duka yang mendalam setelah Titiek Puspa meninggal. Almarhumah dikenal sebagai seniman panutan dan inspirasi bagi dunia hiburan Indonesia.

    “Saya dengan beliau sudah seperti kakak dan adik. Saya sangat merasa kehilangan,” ujar Sutiyoso penuh haru.

    Selama puluhan tahun berkarya, Titiek Puspa telah memberikan kontribusi besar bagi industri musik dan hiburan Tanah Air. Warisan seninya dianggap sebagai peninggalan berharga yang patut dilanjutkan oleh generasi muda.

    Selain menyampaikan belasungkawa, para pelayat juga memanjatkan doa agar almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

    Titiek Puspa, yang akrab disapa Eyang oleh para penggemarnya, meninggal dunia pada usia 87 tahun di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, pada Kamis sore (10/4/2025).

    Jenazah Titiek Puspa disemayamkan semalam di rumah duka dan akan dimakamkan keesokan harinya, Jumat (11/4/2025) di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, usai pelaksanaan salat Jumat.

  • Presiden Prabowo Subianto Sampaikan Belasungkawa Atas Meninggalnya Titiek Puspa – Halaman all

    Presiden Prabowo Subianto Sampaikan Belasungkawa Atas Meninggalnya Titiek Puspa – Halaman all

    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya penyanyi senior Titiek Puspa pada Kamis (10/9/2025).

    Tayang: Kamis, 10 April 2025 21:19 WIB

    Tribunnews.com/Handout

    PRABOWO SUBIANTO – Presiden RI Prabowo Subianto dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin, 17 Februari 2025. Prabowo menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya penyanyi senior Titiek Puspa pada Kamis (10/9/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya penyanyi senior Titiek Puspa pada Kamis (10/9/2025).

    Diketahui, artis serba bisa itu menghembuskan nafas terakhir pada usia 87 tahun di RS Medistra, Jakarta.

    Dalam unggahan di Instagramnya, Prabowo Subianto mengatakan, Titiek Puspa sebagai musisi legendaris dan tokoh seni yang banyak memberikan kontribusi besar dalam dunia musik.

    Nama besarnya menjadi inspirasi bagi seniman dan generasi penerus bangsa.

    “Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Ibu Titiek Puspa, seorang musisi legendaris dan tokoh seni yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia musik dan kebudayaan Indonesia. Dedikasi dan semangat beliau dalam berkarya akan selalu menjadi inspirasi bagi para seniman dan generasi penerus bangsa,” tulis Prabowo.

    “Semoga almarhumah diberi tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan,” lanjut postingan tersebut.

    Titiek Puspa meninggal pada pukul 16.25 WIB.

    Titiek sempat pingsan dan kemudian dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) pada tanggal 26 Maret 2025.

    Saat itu dokter menemukan ada pendarahan pada otak di bagian kiri kepala yang cukup serius.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Titiek Puspa Meninggal, Presiden Prabowo: Pengabdiannya Jadi Inspirasi

    Titiek Puspa Meninggal, Presiden Prabowo: Pengabdiannya Jadi Inspirasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rasa belasungkawa yang mendalam atas wafatnya seniman legendaris Tanah Air, Titiek Puspa. Prabowo menilai almarhumah Titiek Puspa sebagai sosok yang memiliki peran besar dalam perkembangan musik dan kebudayaan Indonesia.

    “Saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas berpulangnya Ibu Titiek Puspa, seorang musisi legendaris serta tokoh seni yang telah berjasa besar dalam dunia musik dan budaya Indonesia,” tulis Prabowo melalui akun Instagram resminya, Kamis (10/4/2025).

    Prabowo menilai dedikasi Titiek Puspa dalam berkarya menjadi sumber inspirasi yang luar biasa bagi para pelaku seni dan generasi muda Indonesia.

    “Semangat dan pengabdian beliau akan terus menginspirasi para seniman serta generasi penerus bangsa,” lanjutnya.

    Presiden Prabowo juga mendoakan agar almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, serta menguatkan keluarga yang ditinggalkan.

    “Semoga almarhumah diberikan tempat yang mulia di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan menghadapi cobaan ini,” pungkasnya.

    Titiek Puspa meninggal dunia pada Kamis (10/4/2025) pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, dalam usia 87 tahun. Saat ini jenazah disemayamkan di Wisma Puspa, Pancoran, Jakarta Selatan.

    Rencananya jenazah Titiek Puspa akan dimakamkan di pemakaman Tanah Kusir pada Jumat (11/4/2025).

  • Kementerian PPPA Ajak Perempuan Berkarier, Tak Hanya Urus Rumah Tangga
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        9 April 2025

    Kementerian PPPA Ajak Perempuan Berkarier, Tak Hanya Urus Rumah Tangga Nasional 9 April 2025

    Kementerian PPPA Ajak Perempuan Berkarier, Tak Hanya Urus Rumah Tangga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kementerian
    Pemberdayaan Perempuan
    dan Perlindungan Anak (PPPA) mendorong perempuan Indonesia untuk dapat berdaya dan mengepakkan sayapnya dengan berkarier.
     
    Deputi Bidang
    Kesetaraan Gender

    Kementerian PPPA
    Amurwani Dwi menuturkan, perempuan hendaknya tidak hanya mengurusi rumah tangga, tetap juga berkarier demi mencukupi diri mereka sendiri.
    “Perempuan itu sebenarnya perlu untuk diberdayakan, tidak hanya harus mengurusi rumah tangga, tetapi juga mampu paling tidak mencukupi diri sendiri,” kata Amurwani saat ditemui di Kantor Kementerian PPPA, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2025).
    Amurwani memahami bahwa setiap perempuan menanggung beban yang tidak mudah karena harus membagi dua tugas, mengurus rumah tangga dan bekerja.
    “Tentu tidak mudah bagi perempuan karena beban ganda yang sudah menempel di masyarakat. Ini yang harus diapresiasi,” ucapnya.
    Amurwani pun menepis anggapan yang menyebut perempuan hanya akan memikirkan diri mereka sendiri apabila memiliki penghasilan sendiri.
    “Saya yakin kalau perempuan itu dapat penghasilan, pasti dia gunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga, pasti ingat anaknya dulu,” katanya.
    Oleh sebab itu, KemenPPPA mendorong agar para perempuan mau memberdayakan diri sendiri dengan mengasah kemampuan.
    “Kami melakukan beberapa pemberdayaan, melalui
    upskilling
    , memberikan keterampilan untuk para perempuan,” kata Amurwani.
    Amurwani menyebutkan, pada era digital, perempuan harus bisa memanfaatkan peluang
    media sosial
    untuk berkarya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anggota DPR: Jumbo bukti RI mampu hasilkan karya animasi berkualitas

    Anggota DPR: Jumbo bukti RI mampu hasilkan karya animasi berkualitas

    “Proses produksinya yang memakan waktu hingga 5 tahun, dengan melibatkan ratusan kreator dari Sabang sampai Merauke, menunjukkan bahwa Indonesia punya kapasitas luar biasa dalam menghasilkan karya animasi yang berkualitas tinggi dan siap bersaing den

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini mengatakan bahwa film animasi Jumbo karya sutradara Ryan Adriandhy merupakan bukti bahwa Indonesia mampu menghasilkan karya animasi yang berkualitas tinggi.

    Novita, dalam keterangan diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan Jumbo bukan sekadar film anak-anak, melainkan juga simbol dari kekuatan kreatif dan semangat gotong royong anak bangsa karena produksinya melibatkan banyak kreator.

    “Proses produksinya yang memakan waktu hingga 5 tahun, dengan melibatkan ratusan kreator dari Sabang sampai Merauke, menunjukkan bahwa Indonesia punya kapasitas luar biasa dalam menghasilkan karya animasi yang berkualitas tinggi dan siap bersaing dengan film animasi global,” kata Novita.

    Anggota komisi yang membidangi urusan ekonomi kreatif ini mengapresiasi Jumbo yang telah ditonton oleh lebih dari satu juta penonton. Menurut dia, keberhasilan tersebut merupakan kebanggaan nasional dan tonggak penting industri perfilman kreatif dalam negeri.

    Jumbo, imbuh Novita, mencerminkan potensi industri perfilman kreatif Indonesia yang berkembang pesat. Di sisi lain,sinergisitas para kreator lokal yang berasal dari berbagai daerah memperlihatkan semangat kolaborasi dan dedikasi dalam membangun kualitas konten.

    “Ini adalah bukti nyata bahwa talenta anak-anak muda Indonesia luar biasa cerdas dan pintar. Mereka tidak hanya mampu membuat karya untuk konsumsi lokal, tapi juga punya daya saing di tingkat internasional,” katanya.

    Menurut dia, antusiasme penonton yang tidak hanya dari kalangan anak-anak, tetapi juga dewasa menjadi tanda bahwa karya animasi Indonesia dapat menghibur sekaligus menghadirkan kedalaman cerita dan kualitas visual yang memikat.

    “Setelah saya menonton langsung, Jumbo adalah cerminan dari dedikasi dan semangat kegotongroyongan. Ini bukti bahwa ketika anak bangsa bersatu dan bekerja sama dengan visi yang sama, hasilnya bisa luar biasa. Film ini bukan hanya sukses di pasar, tapi juga sukses mengangkat derajat industri kreatif lokal,” tuturnya.

    Untuk itu, dia berharap kesuksesan Jumbo dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda dan para kreator film di Tanah Air untuk terus berkarya dan membawa nama Indonesia ke panggung dunia.

    “Ini saatnya kita bangga dengan karya sendiri. Jumbo adalah contoh bahwa anak bangsa bisa jadi pemain utama di negeri sendiri, bahkan dunia,” demikian Novita.

    Dipersembahkan oleh rumah produksi Visinema, film animasi Jumbo berkisah tentang anak bernama Don, diisi suara oleh Prince Poetiray dan Den Bagus Sasono, yang kerap merasa diremehkan teman-temannya.

    Film yang digarap Ryan Adriandhy bersama sekitar 420 kreator Indonesia selama lima tahun ini berhasil menarik total satu juta penonton pada Minggu (6/4) atau tujuh hari sejak penayangan perdananya pada 31 Maret 2025.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sempat Berhenti Bermusik, Band Punk Tradisigila Kini Luncurkan Album

    Sempat Berhenti Bermusik, Band Punk Tradisigila Kini Luncurkan Album

    TRIBUNJATENG.COM – Tradisigila band Punk Rock yang digawangi tiga personil berbeda kota kembali mengeliat.

    Setelah sempat vakum dan tersirat tidak akan ngband lagi, Fandem Fay (gitar/vokal) Hoho Daniago (bas) dan Rizal Lala (drum), kembali berkarya.

    Dalam kembalinya bermusik, mereka langsung memberi kejutan dengan meluncurkan satu album penuh berisi 10 track.   

    Di antaranya berjudul Hello Punk Rocker, Hope and Dream, Come Back Again, My Girl Friend, Barbie Punx.

    Kemudian Love Rock n Roll, Kembali Bersama, Resiko Punya Tattoo, Everything Is God dan You Can’t Bless Your Self.

    “Naluri untuk berkarya dan membuat orang bahagia mendengar musik kami tak bisa dibendung. Hingga kami putuskan untuk kembali berkarya dengan merilis album,” ungkap Fandem Fay sang gitaris sekaligus vokal band yang berdiri 2009 silam tersebut.

    Dalam pengerapan album tersebut, lanjut membutuhkan perjuangan penuh.

    Sebab, produksi lagu dan  pembuatan vido klip digarap di Bali sementara tiga personil tinggal di kota atau provinsi perbeda.

    “Saya Semarang tapi stay di Bali, sementar Hoho di Yogja dan Rizal dari Banyuwanyi,” ujarnya.

    Meski terpisah jarak dan waktu, niat menghidupkan lagi karya mereka menjadi energi positif hingga dalam waktu kurang lebih satu bulan album tersebut selesai.

    “Semangat untuk kembali berkarya membuat hal mustahil sirna dan album berhasil kami selesaikan,” jelasnya.

    Fandem Fay membeberkan, album yang dirilis tersebut sebenarnya merupakan album demo karya mereka yang digarap 2009 silam.

    Untuk sekarang album tersebut dikemas ulang dengan aransemen yang berbeda dan penyempurnaan lirik.

    “2009 sudah kami rilis tapi dalam bentuk demo. Ini kami sempurnakan baik dalam musik maupun lirik,” ungkapnya.

    Lagu lagu yang ditulis sesuai realita dengan apa yang mereka dengar, lihat dan rasakan diharapkan akan sampai ke telinga pendengar dimana pun dan siapa pun.

    “Lirik ditulis sepenuh hati dan dengan bahasa lugas gampang dicerna. Semoga sampai dan relate dengan apa yang dirasakan pendengar,”  ujarnya.

    Dia dan personel lainya berharap kembalinya mereka dengan gebrakan album tersebut bisa diterima dan menjadi jalan untuk berkarya lebih luas lagi.

    “Kami juga vidoe klip dari beberapa track lagu yang ada di album tersebut,”jelasnya. Untuk karya tersebut sudah bisa didengar di berbagai digiital platfrom musik termasuk Youtube. (*)

  • Daftar Industri RI Berpotensi Paling Terdampak Tarif Trump

    Daftar Industri RI Berpotensi Paling Terdampak Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan tarif resiprokal impor Amerika Serikat (AS) kepada Indonesia sebesar 32% berpotensi menjadi pukulan bagi industri yang berorientasi ekspor. Apalagi, cukup banyak industri yang bergantung pada pasar AS. 

    Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif tinggi atas produk asal Indonesia ke AS didasari sejumlah asalan, utamanya sebagai balasan atas penerapan tarif impor tinggi barang AS yang masuk ke RI. 

    Laporan dari Gedung Putih menyebutkan, bea masuk etanol AS ke Indonesia sangat tinggi hingga mencapai 30%, sedangkan AS hanya menerapkan 2,5%. Tak hanya itu, Trump juga keberatan atas kebijakan konten lokal Indonesia atau TKDN di berbagai sektor. 

    Di sisi lain, izin impor ke Indonesia disebut kompleks karena harus melibatkan banyak instansi, meskipun otoritas perizinan impor ada di Kementerian Perdagangan. 

    Lebih lanjut, Indonesia juga banyak menikmati keuntungan perdagangan dari AS. Hal ini terlihat dari surplus dagang Indonesia dari AS yang mencapai US$19,3 miliar atau meningkat dari tahun sebelumnya sebesar US$14,01 miliar pada 2024.

    Nilai surplus tersebut meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, Indonesia masih berada di peringkat ke-15 negara asal defisit perdagangan AS 2024. 

    Sejumlah alasan tersebut yang membuat Indonesia harus bersiap, utamanya sejumlah sektor industri yang banyak diekspor ke AS dan berpotensi terkena tarif resiprokal 32%. 

    Berikut daftar industri yang berpotensi paling terdampak tarif Trump:
    1. Industri Pakaian Jadi (HS 61-62)

    Industri kecil dan menengah (IKM) sektor pakaian jadi turut terancam kebijakan tarif impor tinggi AS. Ketua Umum Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB) Nandi Herdiaman mengatakan, sebanyak 25% pelaku usaha melakukan ekspor ke AS dalam beberapa waktu terakhir. 

    Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor pakaian jadi berupa rajutan maupun bukan rajutan dari Indonesia ke AS, mencapai US$4,3 miliar pada 2023 dan naik menjadi US$4,5 miliar pada 2024. 

    “Bisa terjadi dua-duanya [ekspor turun atau tidak lagi ekspor] mengingat selain biaya produksi membengkak dengan adanya pajak naik ditambah tarif masuk Amerika 32% berat bagi pelaku usaha,” kata Nandi kepada Bisnis, Senin (7/4/2025). 

    Bagi pelaku usaha industri hilir, terlebih industri kecil dan menengah, kebijakan tarif tinggi ke AS disebut sangat membebani usaha mereka yang saat ini pun masih berusaha bertahan. 

    Pasalnya, pelaku usaha melihat produk tekstil dan produk tekstil (TPT) impor akan makin oversupply atau membanjiri pasar domestik. Sementara itu, industri berorientasi ekspor akan mengalami penurunan penjualan. 

    “Industri besar tekstil yang sudah ekspor kemungkinan adanya tarif ini salah satu menjadi penyebab bahwa akan berkurangnya ekspor produk ke AS, ini kita khawatir industri hanya mengandalkan pasti untuk market-nya di dalam negeri,” ujarnya. 

    Apalagi, China juga disebut akan makin masif mengalihkan produk ekspor TPT-nya ke pasar-pasar yang mudah dimasuki, salah satunya Indonesia. Padahal, saat ini pun Indonesia disebut kewalahan dengan produk murah asal China. 

    “Sekarang pun teman-teman sudah banyak yang gulung tikar, pabrik banyak tutup, PHK. Pemerintah harus segera mengambil langkah untuk melindungi industri, khususnya IKM ini. Ini akan meningkatkan banyak pengangguran, akan banyak dampak sosialnya,” imbuhnya.

    2. Industri Alas Kaki (HS 64)

    Di samping itu, ekspor alas kaki juga cukup bergantung pada AS. Negeri Paman Sam merupakan negara tujuan ekspor alas kaki terbesar Indonesia, bahkan selama tahun 2020 – 2022 kinerja ekspor selalu meningkat setiap tahunnya. 

    Pada 2023, terjadi penurunan ekspor ke AS sebesar 26%. Namun, kembali meningkat pada tahun 2024 sebesar 24%.  

    Secara terperinci, pada 2020, nilai ekspor alas kaki ke AS mencapai US$1,3 miliar. Setahun setelahnya naik ke US$2,1 miliar, kemudian naik menjadi US$2,6 miliar pada 2022.  Sempat terjadi penurunan pada 2023 ke angka US$1,9 miliar hingga 2024 nilai ekspor naik menjadi US$2,3 miliar. 

    Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) pun mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan kesepakatan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) untuk meminimalisir dampak kebijakan tarif Trump.

    Ketua Umum Aprisindo Eddy Widjanarko mengatakan, kesepakatan tersebut dapat membuat Indonesia memiliki akses pasar alternatif dan mengurangi tarif bea masuk produk alas kaki ke 27 negara Eropa. 

    “Negara pesaing seperti Vietnam dan Bangladesh yang telah memiliki perjanjian serupa,” ujar Eddy dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (5/4/2025). 

  • Dul Jaelani Mengaku Terbebani Jadi Anak Ahmad Dhani

    Dul Jaelani Mengaku Terbebani Jadi Anak Ahmad Dhani

    Jakarta, Beritasatu.com –  Menjadi anak Ahmad Dhani ternyata tidak selalu menyenangkan bagi Dul Jaelani. Di balik nama besar sang ayah sebagai musisi legendaris, Dul mengaku sering merasa terbebani, apalagi sejak ia memutuskan untuk mengikuti jejak ayahnya di dunia musik.

    “Plus minus sih. Minusnya, ya itu, sering dibanding-bandingin. Banyak yang berekspektasi aku harus sekeren bokap dalam berkarya,” ujar Dul saat berbicara di podcast YouTube Ferdy ELEMENT, Senin (7/4/2025).

    Di tengah perjalanannya bermusik, Dul menyadari bahwa dirinya dan anak Ahmad Dhani lainnya tentu memiliki karakter masing-masing. Ia pun menegaskan bahwa dirinya bukan salinan dari ayahnya.

    “Setiap orang punya jiwa yang beda. Aku dan ayah, meskipun sama-sama musisi, tapi selera dan jiwanya enggak sama,” kata kekasih Tissa Biani itu.

    Meski demikian, Dul tak memungkiri bahwa menjadi anak dari musisi terkenal juga membawa keuntungan. Nama Ahmad Dhani memudahkannya untuk membuka pintu di industri musik. Namun ia memilih untuk tetap bijak dalam memanfaatkan popularitas tersebut.

    “Iya, dapat privilege, tapi tergantung kita gunainnya gimana. Banyak juga yang punya privilege tapi malah disalahgunakan. Aku berusaha manfaatkan sebaik mungkin,” lanjut Dul.

    Dengan jujur, Dul menyebut statusnya sebagai anak Ahmad Dhani sebagai berkah sekaligus tantangan. “Alhamdulillah jadi anak musisi legendaris itu ada sisi positifnya. Tapi di sisi lain, ada beban juga. Untungnya aku anak Ahmad Dhani, ruginya juga aku anak Ahmad Dhani,” ujarnya sambil tertawa.

    Dul juga menegaskan bahwa keputusannya menjadi musisi bukan karena paksaan dari sang ayah. Cintanya pada musik sudah tumbuh sejak kecil, terutama sejak ia dan kedua kakaknya dibuatkan lagu berjudul Superman pada 2010.

    “Waktu itu kita dibuatkan lagu Superman. Untungnya aku memang suka ngeband, suka Kurt Cobain juga. Mungkin kalau nggak suka, udah dianggap eksploitasi,” pungkasnya.

    Bagi Dul, menjadi anak Ahmad Dhani adalah perjalanan hidup yang penuh warna, antara harapan orang lain dan keinginan dirinya sendiri untuk tetap jujur dalam bermusik.