partai: Berkarya

  • Dari Pegawai Kantoran ke Pendiri Brand Lokal: Kingman Buktikan Inovasi Bisa Lahir dari Nol – Halaman all

    Dari Pegawai Kantoran ke Pendiri Brand Lokal: Kingman Buktikan Inovasi Bisa Lahir dari Nol – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Di tengah sengitnya persaingan industri fashion dalam negeri, sejumlah anak muda Indonesia justru tampil dengan terobosan yang inovatif dan relevan melalui produk lokal berkualitas tinggi. Dengan strategi bisnis yang adaptif serta pemanfaatan teknologi digital secara optimal, mereka tak hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar, tetapi juga membuka ruang baru bagi produk lokal untuk tampil dan bersaing. 

    Dalam rangkaian Kisah UMKM Shopee “Sukses Berkarya Sebelum 30”, hadir kisah inspiratif dari Benny Wijaya dan Diswandy, dua anak muda di balik brand sandal lokal Kingman. Di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi, Benny dan Diswandy berhasil melihat peluang dan memulainya sebagai pijakan awal membangun bisnis mereka.

    Benny dan Diswandy merintis brand Kingman pada usia 25 tahun, meskipun latar belakang mereka jauh dari industri fashion. Benny adalah mantan bankir dengan spesialisasi di bidang keuangan, sementara Diswandy memiliki pengalaman profesional di sektor logistik serta ekspor-impor. Walau minim pengalaman di industri alas kaki, keduanya memiliki tekad yang sama: terus belajar dan berkembang seiring perjalanan usaha yang mereka bangun. Keberanian mengambil risiko, dikombinasikan dengan kecermatan dalam memanfaatkan peluang, menjadi landasan kuat yang mendorong langkah mereka ke depan.

    “Salah satu keputusan cermatnya adalah dengan bergabung bersama Shopee, sebagai wadah utama penjualan kami. Sejak awal bergabung pada tahun 2021 silam hingga sekarang, kami melihat melihat Shopee sebagai top of mind e-commerce di Indonesia dengan jumlah pengguna dan trafik penjualan yang tinggi, khususnya di kategori fashion,” ujar Benny Wijaya dan Diswandy. 

    Benny Wijaya dan Diswandy menyampaikan bahwa mereka melihat adanya peluang emas untuk meraih eksposur yang lebih luas dan cepat saat memutuskan bergabung dengan ekosistem Shopee. Mereka juga mengungkapkan bahwa platform tersebut telah memberikan kontribusi signifikan, yakni lebih dari 80 persen terhadap total penjualan produk Kingman.

    Berangkat dari ide sederhana, Kingman sukses jadi brand sandal pria unggulan dan buka lapangan kerja

    Motivasi Benny Wijaya dan Diswandy membangun Kingman muncul dari kepekaan mereka terhadap kebutuhan pria Indonesia akan sandal yang nyaman, fungsional, namun tetap rapi. 

    Di negara tropis seperti Indonesia, sandal menjadi pilihan alas kaki utama, tetapi sebagian besar produk yang beredar terlalu kasual dan terbatas penggunaannya. Melihat peluang ini, mereka menciptakan sandal pria yang cocok dipakai dalam berbagai suasana, baik santai maupun semi-formal. Dengan desain yang clean dan elegan, Kingman percaya diri menyasar segmentasi pasar pria lintas generasi, mulai dari Gen Z, Millennial, hingga Gen X.

    Saat memulai bisnisnya, Benny dan Diswandy melakukan studi pasar, mengembangkan rantai pasok, dan memproduksi seluruh produk secara mandiri di Jakarta Barat. Benny bertanggung jawab atas sistem operasional dan keuangan, sementara Diswandy menangani logistik serta strategi pemasaran digital melalui Shopee. Di dua tahun pertama, mereka menjalankan semua proses sendiri, mulai dari memotret produk, memproses pesanan, hingga membalas pesan pelanggan, semua dijalani sembari masih bekerja penuh waktu di kantor.

    “Dengan waktu dan sumber daya terbatas, kami mengelola bisnis dari malam hingga dini hari, menyusun sistem kerja secara bertahap lewat proses trial & error. Konsistensi ini perlahan membuahkan hasil. Kingman kini berkembang menjadi brand mapan yang berhasil membuka lapangan pekerjaan bagi 60 karyawan, yang fokus mengurusi bagian produksi, distribusi, dan pemasaran. Berbagai produk unggulannya pun telah menjangkau berbagai wilayah di Indonesia dan dinikmati oleh beragam pengguna lintas generasi,” tambah Benny dan Diswandy.

    Bulan Ramadan momen emas, Kingman optimalkan kampanye dan fitur interaktif Shopee

    Momentum bulan Ramadan yang menjadi waktu yang paling disyukuri Benny dan Diwsandi. Setiap tahunnya, momen ini menjadi puncak tertinggi penjualan produk-produk Kingman. Banyak dari pesanan yang diterima dijadikan hampers atau hadiah keluarga.

    Keberhasilan ini tak lepas dari kecermatan mereka dalam melihat peluang untuk memanfaatkan panggung lebih yang dihadirkan Shopee melalui rangkaian kampanye belanja tematik. Contohnya, pada momen kampanye Shopee Big Ramadan Sale tahun ini, Kingman sukses meraih lonjakan pesanan hingga 6 kali lipat dibanding hari biasa.

    Cermat mengikuti tren belanja yang semakin dinamis, Kingman juga aktif memanfaatkan fitur interaktif, Shopee Live, sebagai kanal penjualan demi mendongkrak penjualan melalui pengalaman belanja yang lebih interaktif dan personal. Melalui Shopee Live, Kingman dapat menjangkau audiens lebih luas dan memperkenalkan produk secara lebih holistik.

    “Bagi kami, Shopee Live merupakan jembatan bagi UMKM dan brand lokal untuk dapat membangun hubungan yang lebih dekat para konsumen. Kami memanfaatkan betul fitur ini untuk dapat berkreasi menyuguhkan keunggulan dari setiap produk kami dengan beragam penawaran yang spesial,” tambahnya.

    Tak hanya fitur interaktif, kedua pengusaha muda ini turut aktif memanfaatkan seluruh peluang dalam ekosistem Shopee demi memperluas visibilitas jangkauan brandnya. Salah satunya, dengan memanfaatkan Shopee Affiliate Program untuk memperkuat strategi pemasaran dengan berkolaborasi bersama para konten kreator. 

    Ditambah, Kingman turut merasakan langsung dampak positif dari kehadiran laman Shopee Pilih Lokal yang secara khusus didedikasikan untuk produk-produk buatan karya UMKM dan brand lokal. Melalui inisiatif ini, Shopee memberikan ruang eksposur yang lebih luas bagi UMKM dan brand lokal seperti Kingman, dengan mengkurasi dan menampilkan koleksi dari berbagai UMKM unggulan.

    Prediksi tren footwear di tahun 2025 dan pesan bagi calon pengusaha muda

    Kingman memproyeksikan bahwa tahun 2025 akan menjadi momentum bagi produk alas kaki yang menggabungkan gaya, kenyamanan, dan fungsionalitas. Salah satu model yang diprediksi akan menjadi tren besar adalah Clog Sandal, sebuah jenis sandal dengan desain lebih tertutup namun tetap ringan dan nyaman. Produk ini dirancang untuk menjawab kebutuhan pria aktif yang ingin tampil rapi namun tetap santai, baik saat bepergian, bekerja, maupun dalam kegiatan sehari-hari. 

    Untuk menangkap peluang tersebut, Kingman terus mengembangkan lini produk yang relevan dengan kebutuhan pasar. Selain memperluas koleksi sandal, Kingman kini juga mulai menghadirkan kategori mens apparel seperti polo shirt untuk memperkuat posisi sebagai brand gaya hidup pria yang lengkap.

    “Bagi para calon pengusaha generasi muda Indonesia, kami berpesan untuk senantiasa percaya ada dua prinsip yang selalu kami pegang teguh. Selalu belajar tanpa henti karena dunia bisnis terus berubah, dan setiap hari pasti ada hal baru yang bisa dipelajari. Untuk itu, penting untuk tetap penasaran, lebih banyak mendengar daripada merasa paling tahu. Kemudian adalah konsistensi, tidak ada usaha yang instan, konsistensi itulah yang akan membantu menemukan titik ideal bagi brand untuk bertumbuh,” pungkas Benny dan Diswandy.

  • Xbox Gandeng Developer Asia, Hadirkan Lebih Banyak Game Lokal di Game Pass – Page 3

    Xbox Gandeng Developer Asia, Hadirkan Lebih Banyak Game Lokal di Game Pass – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Xbox baru-baru ini mengelar ajang untuk merangkul talenta-talenta pengembang game berbakat dari kawasan Asia. Hal ini diungkap oleh Jun Shen Chia, Xbox Global Expansion Lead untuk Asia Tenggara.

    Dalam acara Xbox Asia Developer Session 2025, Jun menyampaikan visi besar perusahaan dalam mendukung pengembangan game dari Asia dan negara-negara berkembang lainnya.

    Selain memperkenalkan game baru dari developer Asia, tetapi juga menjadi panggung bagi Xbox untuk menegaskan kembali komitmennya terhadap inklusi, inovasi, dan keberagaman dalam dunia game.

    Salah satu pilar utama dukungan tersebut adalah program ID@Xbox, sejak diluncurkan telah membantu lebih dari 1.000 game indie diluncurkan dalam setahun terakhir.

    Sejak 2013, Xbox telah menyalurkan lebih dari 5 juta dolar kepada para developer indie—angka menunjukkan dedikasi nyata terhadap ekosistem kreator mandiri.

    Tak berhenti di sana, Xbox juga memperkenalkan Developer Acceleration Program (DAP) yang telah membantu lebih dari 200 studio dari berbagai negara.

    Program ini dirancang untuk menjangkau developer yang selama ini kurang terwakili di industri game, termasuk dari Asia Tenggara, Afrika, India, hingga Timur Tengah.

    “Lebih dari 100 developer dari Asia Tenggara, Taiwan, dan Hong Kong kini telah bergabung ke dalam ekosistem Xbox,” ungkap Jun. “Kami ingin menciptakan platform inklusif di mana siapa pun bisa berkarya dan menjangkau audiens global.”

     

  • Kepribadian Pria Bermukena yang Masuk Masjid di Mataram, Diduga Alami Perundungan – Halaman all

    Kepribadian Pria Bermukena yang Masuk Masjid di Mataram, Diduga Alami Perundungan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Identitas pria yang masuk ke barisan jamaah wanita di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), terungkap.

    Pria berinisial F merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Mataram (Unram).

    Dosen Fakultas Pertanian, Heri, mengatakan mahasiswa asal Lombok Tengah tersebut dikenal pendiam di kampus.

    “Saya ngobrol sama satpam tadi, bilangnya dia memang sering menyendiri di musala,” bebernya, Selasa (15/4/2025).

    Heri mengaku belum mengetahui kebenaran F gagal menjadi anggota DPRD Mataram.

    “Saya cukup prihatin sih, jadi kalau benar dia seperti itu karena tertekan, alangkah lebih bijaknya ya diselesaikan secara baik, tidak harus diviralkan apa lagi ditahan,” tuturnya.

    Sementara itu, Wakil Dekan III Fakultas Pertanian Unram, Hairil Anwar, mengaku mendapat informasi F menjadi korban perundungan sehingga masuk ke masjid mengenakan mukena.

    Pihak kampus masih menyelidiki dugaan F merasa tertekan akibat perundungan dengan mengumpulkan bukti-bukti.

    “Informasi soal bullying ini memang simpang siur saya dengar, dari pihak keluarga juga belum memberikan kepastian bahwa apa yang beredar seperti itu kondisi korban,” tuturnya.

    Jika F terbukti menjadi korban perundungan, pihak kampus akan memberikan layanan konseling dan pendampingan.

    “Itu yang pertama kali harus kita lakukan bagaimana merehabilitasi. Kalau nanti dari hasil medis rumah sakit ternyata mahasiswa kami memiliki riwayat gangguan kejiwaan, maka pendampingan utama akan langsung kami lakukan.”

    “Di Fakultas Pertanian juga tersedia layanan bimbingan konseling, dan kami memiliki psikolog serta psikiater,” imbuhnya.

    Motif Pakai Mukena

    Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, mengatakan pelaku berinisial F masuk ke barisan jamaah wanita karena mendapat mimpi.

    “Jadi pria tersebut melakukan hal tersebut atas dasar petunjuk dari mimpinya, dari pagi yang bersangkutan inisial F meniatkan itu mengambil mukena dari rumah dan membawanya, memasukan ke tas,” ungkapnya, Senin (14/4/2025).

    Kasus ini terungkap setelah salah satu jamaah wanita melapor.

    Pelaku tak dapat menjawab saat ditanya jamaah wanita hingga terungkap wajah aslinya.

    “Kalau dilihat lebih jauh perempuan, karena apa, karena memakai mukenah, tetapi kalau dilihat lebih dekat dia terlihat seperti laki-laki, karena alisnya tebal,” tuturnya.

    Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku baru pertama kali melancarkan aksinya.

    Kini pelaku telah diamankan di Mapolsek Selaparang untuk dilakukan pemeriksaan psikologi.

    Sementara itu, kerabat pelaku, Joti Baskara, mengatakan F mengalami gangguan jiwa setelah gagal menjadi anggota DPRD Lombok Tengah pada Pileg 2019 lalu.

    “Ya memang stress sejak dia nyalon dulu. Dulu bukan yang kemarin. Empat tahun yang lalu pada tahun 2019. Dia hanya dapat suara berapa ratus saja,” bebernya, dikutip dari TribunLombok.com.

    Menurutnya, F rugi ratusan juta saat Pileg hingga sering stres.

    “Kalau ndak salah dia (Farhan) nyaleg dari PAN atau berkarya. Saya lupa-lupa ingat. Sejak kalah dia alami gangguan kejiwaan. Sejak itu dia sering ditemukan sembarangan. Udah ketemu di Mataram, banyak,” imbuhnya.

    Ia menambahkan pelaku telah berkeluarga dan dirawat di rumah.

    Pihak keluarga meminta video yang viral dihapus lantaran pelaku ODGJ.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Pria Bermukena di Islamic Center NTB Diduga Gangguan Jiwa, Kerabat Sebut Stres Sejak Gagal Nyaleg

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunLombok.com/Sinto)

  • Ada Kreativitas Animator Mahasiswa Universitas Petra di Balik Sukses Film Jumbo
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 April 2025

    Ada Kreativitas Animator Mahasiswa Universitas Petra di Balik Sukses Film Jumbo Surabaya 15 April 2025

    Ada Kreativitas Animator Mahasiswa Universitas Petra di Balik Sukses Film Jumbo
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Ada racikan kreativitas salah satu
    mahasiswa Universitas Kristen Petra

    Surabaya
    di balik suksesnya film animasi Jumbo yang berhasil menarik lebih dari 3 juta penonton.
    Dia adalah Maximillian Serafino Suprapto, alumni International Program in Digital Media (IPDM) Universitas Kristen Petra Surabaya yang dipercaya menjadi salah satu animator di
    film Jumbo
    .
    Pada mulanya, kesempatan emas ini didapat oleh Maxim saat proses magang di Ayena Studio Bandung selama 6 bulan.
    “Lalu saya diberikan kepercayaan untuk ikut berkontribusi dalam film Jumbo ini,” katanya saat ditemui di Surabaya, Senin (14/4/2025).
    Maxim mengaku, proses pengerjaan film Jumbo yang dia kerjakan di tahap
    blocking
    , animasi, dan
    clean up
    memakan waktu selama tiga bulan.
    Baginya, selama pengerjaan film, bagian
    blocking
    menjadi tahapan yang cukup berat.
    Maxim ditantang untuk mencari pose dan ekspresi yang pas untuk karakter film Jumbo di setiap
    shoot
    -nya.
    “Tantangan di kreativitas mengenai koreografi dan setiap karakter. Gimana supaya karakter ini bisa bergerak dan berpose sesuai dengan manusia,” ucapnya.
    Selain itu, Maxim juga harus membuat karakter di film Jumbo bisa menunjukkan emosi dalam ekspresinya, baik itu melalui gerak-gerik badan atau
    body language
    .
    “Karena itu yang membuat film ini bisa menarik penonton. Kalau di tahap
    animating
    kita hanya tinggal memuluskan dan memoles supaya lebih bagus,” imbuhnya.
    Menurutnya, setiap karakter memiliki tingkat kesulitan yang sama rata, tidak hanya tokoh utama Don yang berbadan gemuk.
    Ada tokoh Maesaroh yang memiliki rambut ikal atau Pak Kades berwajah garang.
    “Susahnya kalau berinteraksi dengan aksesorisnya. Kalau itu bisa bikin agak
    tricky
    untuk dikerjakan,” terangnya.
    Dia mengaku sangat bangga proyek film pertamanya laris manis.
    Berjalan lebih dari dua minggu, Jumbo menarik lebih dari 3 juta penonton.
    Peminatnya tidak hanya kalangan anak-anak, tetapi juga orang dewasa.
    “Sangat senang kalau misalkan hasil karya yang saya ikut bantu ini bisa sukses. Sampai sekarang ada tiga juta penonton ya,” katanya dengan bangga.
    Dia berharap larisnya film Jumbo ini menjadi gerbang bagi para animator dalam negeri untuk lebih banyak berkarya dan bisa dinikmati oleh jutaan masyarakat.
    “Film animasi karya anak Indonesia itu sangat bagus. Dan kita juga punya tenaga kerja yang sangat hebat,” pungkasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Film Animasi Jumbo Tembus 3 Juta Penonton dalam 2 Pekan Penayangan

    Film Animasi Jumbo Tembus 3 Juta Penonton dalam 2 Pekan Penayangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Film animasi Jumbo mencetak prestasi membanggakan di bioskop Indonesia. Setelah menembus 2 juta penonton dalam 11 hari, kini film tersebut telah ditonton oleh lebih dari 3 juta orang hanya dalam waktu 2 pekan sejak tayang perdana pada libur Lebaran 2025.

    Sutradara sekaligus penulis skenario Jumbo, Ryan Adriandhy menyampaikan rasa syukurnya atas sambutan hangat masyarakat terhadap karya animasi anak bangsa yang digarap selama lima tahun tersebut.

    “Perjalanan panjang bersama tim kreatif akhirnya terbayar ketika karya kami dicintai oleh keluarga Indonesia. Kepuasan terbesar saya adalah ketika karya ini mampu menginspirasi orang lain untuk berkarya juga,” ujar Ryan di Jakarta, Senin (14/4/2025).

    Peningkatan jumlah Jumbo penonton secara signifikan terjadi pada akhir pekan lalu, terutama berkat gelombang acara nonton bareng dari siswa sekolah, wali murid, dan para guru menjelang masa kembali ke sekolah.

    Film animasi Jumbo menampilkan sederet artis ternama sebagai pengisi suara, antara lain Prince Poetiray (Don 10 tahun/Jumbo), Quinn Salman (Meri), M Adhiyat (Atta), Yusuf Ozkan (Nurman), dan Graciella Abigail (Maesaroh).

    Deretan bintang lainnya yang turut ambil bagian adalah Den Bagus Satrio (Don kecil), Angga Yunanda (Acil), Ariel NOAH (ayah Don), Bunga Citra Lestari (ibu Don), Cinta Laura Kiehl (ibu Meri), Ariyo Wahab (ayah Meri), Rachel Amanda (panitia panik), Aci Resti (panitia datar), serta Kiki Narendra (Kepala Desa Rusli).

    Lagu tema film Jumbo yang berjudul Selalu Ada di Nadimu dinyanyikan oleh Prince Poetiray dan Quinn Salman, dengan versi tambahan yang dibawakan oleh Bunga Citra Lestari.

    Produser Jumbo, Anggia Kharisma menjelaskan film ini tidak hanya dibuat sebagai hiburan semata, tetapi juga untuk menghadirkan kehangatan serta membuka ruang diskusi bersama keluarga.

    “Film animasi Jumbo ini kami ciptakan untuk menemani dan memeluk penonton, serta mengajak membuka ruang berbincang bersama anak-anak dan keluarga,” tutup Anggia.

  • Kita pernah tur 40 hari keliling dunia

    Kita pernah tur 40 hari keliling dunia

    GELORA.CO –  Titiek Puspa adalah sosok legendaris dalam dunia hiburan Indonesia yang namanya tak pernah lekang oleh waktu.     

    Titiek Puspa telah berkarya melintasi berbagai generasi, mulai dari era Presiden Soekarno hingga era modern saat ini.

    Dalam program Q & A Metro TV, Eyang Titiek — begitu ia akrab disapa — mengungkapkan kisah masa lalunya yang penuh warna, termasuk kedekatan Titiek Puspa dengan Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.

    Perbincangan dimulai dengan pertanyaan ringan dari sang presenter, “Siapa presiden idola Eyang Titiek Puspa?”

    Dengan mantap dan penuh keyakinan, Titiek menjawab, “Ya nomor satu, ya Bung Karno.”

    Jawaban itu sontak memantik rasa penasaran lebih dalam. Sang pembawa acara pun melanjutkan dengan pertanyaan berikutnya, “Siapa presiden yang paling dekat dengan Eyang?”

    “Ya Bung Karno,” ulang Titiek dengan senyum mengembang. “Kita pernah tour 40 hari keliling dunia sama Bung Karno, tapi bukan aku sendirian,” lanjutnya sambil mengenang salah satu momen paling berkesan dalam hidupnya.

    Menurut Titiek, tur tersebut merupakan bagian dari misi kebudayaan yang dipimpin langsung oleh Presiden Soekarno. 

    Saat itu, Bung Karno kerap mengajak para seniman terbaik Tanah Air untuk tampil di berbagai negara demi memperkenalkan budaya Indonesia dimata dunia. 

    Tur tersebut bukan sekadar perjalanan biasa, melainkan sebuah bentuk diplomasi budaya yang menunjukkan betapa seni memiliki peran penting dalam membangun citra bangsa.

    Sejak dulu dikabarkan bahwa Bung Karno itu sangat mencintai seni, ia tahu betul bahwa budaya bisa menjadi kekuatan lunak Indonesia di mata dunia. Makanya ia selalu melibatkan seniman.

    Meskipun tidak sendirian dalam tur itu, kebersamaan selama lebih dari sebulan dengan Bung Karno memberikan kesan mendalam bagi Titiek. 

    Ia mengenang sosok Soekarno sebagai pemimpin yang karismatik, penuh visi, dan sangat menghargai seni serta seniman.

    Kisah ini menjadi pengingat bahwa hubungan antara seni dan kekuasaan bukanlah hal yang baru. Di era Soekarno, seniman dianggap sebagai bagian penting dari perjuangan bangsa. 

    Lewat lagu, tari, dan pertunjukan, Indonesia hadir di panggung dunia bukan hanya sebagai negara muda, tetapi juga sebagai bangsa yang kaya akan budaya.

    Titiek Puspa sendiri adalah bukti nyata dari kontribusi besar para seniman masa itu. Kariernya yang panjang dan cemerlang telah menginspirasi banyak generasi. 

    Ia bukan hanya dikenal sebagai penyanyi dan pencipta lagu, tetapi juga sebagai tokoh budaya yang terus aktif menyuarakan nilai-nilai positif melalui karya-karyanya.

    Kini, di usia senja, Eyang Titiek tetap tampil bersahaja dan penuh semangat. Ia masih sering tampil di layar kaca, membagikan pengalaman hidupnya yang begitu kaya. 

    Dalam setiap kisahnya, selalu terselip pesan cinta untuk Indonesia — negeri yang telah membesarkannya, dan yang telah ia banggakan sepanjang hidup.

    Titiek Puspa telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan musik dan budaya Indonesia. Karya-karyanya akan terus dikenang dan menjadi bagian dari warisan budaya bangsa.

    Baca Juga:

    Ayam Gepuk Pak Gembus sukses besar di Malaysia hingga berhasil buka 80 cabang, diklaim warga Jiran?

    Kepergian Titiek Puspa pada 10 April 2025 meninggalkan duka yang mendalam bagi dunia hiburan Indonesia. Namun, warisan dan inspirasi yang diberikan akan terus hidup dan dikenang oleh generasi mendatang.***

  • Cerita Nuraeni Rilis Single Berharap Tiada Hari Esok, Terinspirasi Keseharian Live di Tiktok

    Cerita Nuraeni Rilis Single Berharap Tiada Hari Esok, Terinspirasi Keseharian Live di Tiktok

    Liputan6.com, Cirebon Semangat berkarya terus berada dalam benak Nuraeni di tengah padatnya aktivitas sebagai host live Tiktok. Wanita asal Bandung itu sukses merilis sebuah single

    Pemilik akun @nuraeninuraei itu mengatakan single perdananya berjudul Berharap Tiada Hari Esok (BTHE). Pada perjalanannya, wanita yang akrab disapa Schatzi itu menuturkan, lagu tersebut menceritakan tentang seseorang yang mengalami situasi perasaan tertekan (depresi) dikarenakan semua mimpi indahnya menjadi buruk dan di campakkan.

    “Dibuang oleh seseorang yang mengakibatkan perasaannya takut menghadapi hari esok untuk kehidupannya dan mengharapkan waktu terhenti sampai disini,” kata Schatzi saat berbincang dengan media di Cirebon, Sabtu (12/4/2025).

    Schatzi sendiri mengaku merangkap sebagai executive produser dalam proses pembuatan lagu berharap tiada hari esok. Pada perjalanannya, lagu ini di aransemen musisi ternama Indonesia.

    Ia mengatakan pada perjalanannya proses pembuatan lagu hingga rilis memakan waktu sampai 3 bulan.

    “Karena saya curi-curi waktu di tengah kesibukan saya live tapi kalau pembuatan lagunya kurang lebih sekitar tiga minggu,” ujar Schatzi.

    Ia mengatakan, ide membuat single tersebut terinspirasi dari kesehariannya live di tiktok yang kerap kali bernyanyi.

  • Titiek Puspa Dimakamkan di Dekat Makam Bung Hatta, Ini Alasannya

    Titiek Puspa Dimakamkan di Dekat Makam Bung Hatta, Ini Alasannya

    Jakarta, Beritasatu.com –  Penyanyi Titiek Puspa dimakamkan di dekat makam Bung Hatta di TPU Tanah Kusir, Jakarta, pada Jumat (11/4/2025). Keputusan ini menarik perhatian publik karena lokasi peristirahatan terakhir sang legenda musik Indonesia berada di area makam pahlawan.

    Putri sulung Titiek Puspa, Petty Tunjungsari, mengungkapkan alasan keluarga memilih lokasi tersebut. Menurutnya, ibunya memang pernah mendapat penghargaan kehormatan dari negara, sehingga pantas dimakamkan di tempat tersebut.

    “Memang itu pendapat dari seorang tokoh. Tahun 1977, negara melalui Setneg menyematkan Wirasatya Lencana kepada mama. Waktu itu disematkan oleh Setneg Moerdiono,” ujar Petty usai pemakaman, kemarin, 

    Lebih lanjut, Petty mengatakan bahwa sang ibu tak hanya dikenal sebagai seniman, tetapi juga sebagai pejuang dalam bidang seni, budaya, dan kemanusiaan. Karena itu, keputusan bahwa Titiek Puspa dimakamkan di dekat makam Bung Hatta menjadi bentuk penghargaan terhadap kontribusinya bagi bangsa.

    Titiek Puspa dimakamkan di TPU Tanah Kusir – (Beritasatu.com/Chairul Fikri)

    “Dia itu pejuang keluarga, juga pejuang kemanusiaan. Kami bersyukur kalau masyarakat dan negara menghargai perjuangan mama seperti ini,” ucapnya.

    Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga membenarkan kontribusi Titiek Puspa untuk negara. Ia bahkan mengatakan  Titiek Puspa merupakan pahlawan kebudayaan Indonesia.

    “Kita kehilangan seorang pahlawan kebudayaan kalau boleh saya mengatakan begitu,” kata SBY kepada wartawan saat melayat ke rumah almarhumah Titiek Puspa di kompleks Wisma Puspa, Jalan Pancoran Timur Raya, Jakarta Selatan. 

    SBY mengatakan Titiek Puspa telah mengabdikan diri di bidang musik dan sosial sejak lama. Menurutnya, Titiek adalah seniman lintas generasi yang terus berkarya dari era Presiden Soekarno hingga Presiden Prabowo Subianto.

    “Beliau sepertinya tidak pernah lelah untuk mengabdikan diri beliau untuk Indonesia tercinta, sekali lagi melalui seni dan kebudayaan,” ucapnya.

    Kini, Titiek Puspa dimakamkan di dekat makam Bung Hatta, bukan hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai pengingat bahwa karya dan perjuangan beliau akan terus hidup dalam ingatan bangsa.

  • Berkat Kelas Online UMKM, Emak-Emak Kini jadi Juragan Bisnis Rumahan – Halaman all

    Berkat Kelas Online UMKM, Emak-Emak Kini jadi Juragan Bisnis Rumahan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menjadi ibu rumah tangga tidak menghentikan emak-emak untuk berkarya. Seorang ibu asal Palembang, Sumatera Selatan, Romi Fitriyanti (45), membuktikan bahwa peran ibu bisa melampaui batasan tradisional dapur, kasur, dan sumur. 

    Bermula dari rutinitas harian mengantar anak ke sekolah dan berkumpul dengan sesama orang tua murid, Fitri berhasil menemukan peluang usaha dari kegiatan sederhana yang ia cintai: merajut.

    “Awalnya iseng dari ngobrol-ngobrol sama teman (sesama ibu-ibu di sekolah anak), ibu ini kepingin apa, terus aku rajut. Pertama kali itu aku rajut taplak meja buat teman-teman ibu di sekolahan anak saya,” cerita Fitri pertama kali ini memulai bisnis rumahannya, saat dihubungi, Jumat (11/4/2025).

    Dari kesederhanaan itu, Fitri mulai merajut berbagai produk—mulai dari tas, suvenir, hingga sepatu. Tak disangka, karyanya mendapat respons positif, bahkan dari luar lingkungan sekolah. 

    “Merajut itu kan bisa di mana saja. Bisa di mobil saat lampu merah bisa merajut, sambil nonton TV, di kereta atau lagi berkegiatan di mana. Namanya bisnis emak-emak. Yang agak susah kalau di pesawat, kadang-kadang penjaganya (pramugari) lagi lewat, suka tanya. Biasanya paham setelah lihat gunting dan saya bilang perajut. Lanjut lah saya merajut,” kata Fitri sambil terkekeh.

    Kini, ia mulai menekuni bisnis rajutan dengan lebih serius dan mulai memasarkan produknya melalui Shopee. Harapannya sederhana namun visioner, agar toko miliknya, Shaksuka Vthree, bisa menjangkau pembeli dari berbagai penjuru Indonesia.

    Produk rajutannya juga berkembang dan sudah mulai memproduksi kain jumputan khas Palembang jika ada permintaan. Saat ini, omzet tokonya mencapai 5-10 juta tiap bulannya.

    Tak ingin berhenti di titik nyaman, ia pun mengambil langkah lebih jauh dengan mengikuti pelatihan bisnis digital yang diselenggarakan oleh Kementerian UMKM bersama Shopee. Pelatihan ini membuka wawasan baru bagi Fitri tentang potensi pemasaran online yang jauh lebih luas.

    Selama dua bulan mengikuti pelatihan digital, Fitri banyak belajar, dari teknik memotret produk dengan menarik, menyusun deskripsi yang persuasif, hingga mengelola stok di platform e-commerce. Bekal itu membangkitkan semangat baru dalam dirinya. 

    “Di pelatihan kelas online ini yang dimentori Shopee dan Kementerian UMKM, aku jadi tahu produk rajutan saya ini bisa dibeli dari daerah mana saja, menjangkau Indonesia Raya lah, bahkan hingga Papua. Tidak pusing lagi mikirin cara kirimnya, ongkos kirimnya, berkembang dari selama ini sekitar Palembang saja, dari teman-teman dan omong-omongan orang,” ucap Fitri.

    “Kemarin di pelatihan belajar untuk memanage waktu. Tidak perlu menemui pembeli tatap muka, kalau yang biasanya saya alami kemarin kan order manual (aplikasi percakapan dan media sosial), kita harus ketemu mereka. Kita juga bagian dari kurirnya. Kalau Shopee kan tidak, ada kurir yang ambil, terus barangnya sampai ke konsumen. Itu praktis kan. Kalau dulu cuma belanja, sekarang kita belajar jadi pedagangnya,” tutur Fitri.

    Fitri juga berpesan kepada para ibu rumah tangga yang berkeinginan membangun usaha atau bisnis rumahan seperti dirinya. Ia sadar, ibu rumah tangga seperti dirinya dan ibu yang lain, kerap merasa jenuh karena sering terlalu berlama-lama di rumah.

    “Saya awalnya juga kaget kan di rumah terus menerus. Sebelumnya kerja, terus berhenti ketika anak saya masuk TK. Rezeki memang Allah yang atur, bukan tugas kita juga untuk cari nafkah. Tapi, tidak ada salahnya kita membantu suami, walaupun nominalnya tidak terlalu besar,” kata dia.

    “Emak-emak seperti saya aja masih mau belajar, siapa pun bisa. Masih bisa urus anak, rumah dan sambil bisnis,” pungkasnya.(*)

  • Tanpa skincare dan murah meriah

    Tanpa skincare dan murah meriah

    GELORA.CO – Kabar duka menyelimuti dunia hiburan Indonesia. Penyanyi legendaris Titiek Puspa meninggal dunia pada Kamis, 10 April 2025, pada usia 87 tahun. 

    Titiek Puspa dikenal sebagai sosok yang cantik dan awet muda, serta memiliki karir yang gemilang di industri musik dan film Indonesia.

    Titiek Puspa memulai karirnya setelah memenangkan kompetisi menyanyi di Bintang Radio Semarang. Ia kemudian bergabung dengan Orkes Studio Jakarta dan terus berkarya hingga usia senja.

    Beberapa lagu hitsnya antara lain “Minah Gadis Dusun” dan “Pantang Mundur”. Selain bernyanyi, Titiek juga sangat produktif dalam menciptakan lagu, dan juga bermain di berbagai judul film.

    Sebelum meninggal, dirinya sempat dirawat di rumah sakit Medistra Jakarta. Kemudian dikabarkan meninggal dunia akibat pendarahan otak.

    Kenangan tentang Titiek Puspa begitu banyak, dikenal sebagai sosok yang enerjik, ceria, dan selalu positif. Ia juga dikenal sebagai sosok yang awet muda, meskipun usianya sudah lanjut.

    Dalam sebuah acara televisi Q & A Metro TV, Titiek Puspa pernah mengungkapkan rahasia awet mudanya.

    “Resep awet mudanya seorang Titiek Puspa sampai sekarang itu, apa sih?” tanya sang presenter.

    “Saya itu, rasanya tuh indah, terus saya itu suka sekali ketawa. Aku kalo ketemu temenku itu gak bisa enggak, ngobrolnya itu ketawa. Gak jebrat jebret,” kata Titiek sambil tertawa.

    Titiek Puspa adalah sosok inspiratif untuk banyak orang, khususnya di dunia hiburan indonesia.

    Kepergiannya a meninggalkan duka yang mendalam bagi dunia hiburan Indonesia. Karya-karyanya akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya.

    Kenangan indah tentang Titiek Puspa akan selalu hidup dalam hati masyarakat Indonesia.

    Sosoknya yang penuh semangat, ramah, dan rendah hati membuatnya dicintai lintas generasi. 

    Lewat lagu-lagunya, a bukan hanya menghibur, tetapi juga menyentuh jiwa banyak orang dengan lirik yang dalam dan penuh makna. 

    Di balik panggung, ia dikenal sebagai figur ibu yang hangat, bijaksana, dan menjadi panutan bagi banyak musisi muda. 

    Keberaniannya melawan penyakit, dedikasinya pada seni, dan cintanya pada Indonesia menjadikannya legenda sejati yang tak akan tergantikan. Titiek Puspa telah pergi, namun warisan karya dan kenangannya akan terus hidup selamanya.***