partai: Berkarya

  • Kartini Berkarya Lindungi Alam, UMKM Dara Baro Buktikan Limbah Sisa Kain Mampu Mendunia

    Kartini Berkarya Lindungi Alam, UMKM Dara Baro Buktikan Limbah Sisa Kain Mampu Mendunia


    PIKIRAN RAKYAT –
    Semangat mencintai bumi dan budaya lokal diwujudkan secara nyata oleh Dara Baro, salah satu UMKM perempuan binaan Pertamina yang bergerak di bidang fesyen berkelanjutan. Menjelang Lebaran 2025, koleksi busana Dara Baro yang dibuat dari sisa-sisa kain wastra nusantara seperti jumputan, tenun, dan batik, habis terjual di gerai besar Jakarta.

    Koleksi ini bukan sekadar tren, tapi juga bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan. Dengan mengusung teknik Boro asal Jepang, sebuah metode menjahit dan menambal ulang kain bekas menjadi busana baru, Dara Baro berhasil mengubah limbah tekstil menjadi produk bernilai tinggi yang penuh cerita dan keindahan.

    Dimita Agustin, Pendiri Dara Baro, mengungkapkan bahwa semangat utama mereknya adalah menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga bumi melalui karya. Sejalan dengan Hari Bumi, 22 April 2025, Dara Baro makin bertekad menjaga kelestarian alam melalui fesyen berkelanjutan.

    “Kami percaya bahwa setiap potongan kain punya cerita. Melalui teknik boro, kami ingin menunjukkan bahwa sisa bukan berarti sia-sia. Kami juga ingin mengajak generasi muda untuk melihat bahwa industri kreatif bisa berdampak sosial dan lingkungan secara nyata,” ujar Dimita.

    Kualitas dan orisinalitas karya Dara Baro turut menarik perhatian internasional. Baru-baru ini, brand ini mendapatkan undangan kurasi dari L’adresse Paris, salah satu platform fashion bergengsi di Prancis yang dikenal ketat dalam memilih brand yang akan ditampilkan.

    Dara Baro juga menjadi salah satu UMK fashion yang terpilih untuk mengikuti Osaka Expo, yang saat ini sedang digelar di Osaka, Jepang. UMKM ini terpilih karena fokus pada produksi fashion yg memanfaatkan limbah perca serta berorientasi pada keberlanjutan.

    Lebih dari sekadar bisnis, Dara Baro juga membuka ruang edukasi dan pemberdayaan. Ia aktif melibatkan siswa-siswi magang dari sekolah mode untuk belajar mengolah limbah kain menjadi karya fesyen bernilai tinggi. Langkah ini menjadi inspirasi nyata bahwa keberlanjutan dan pemberdayaan bisa berjalan beriringan.

    Konsistensinya dalam mengusung konsep upcycle fashion tak hanya disambut baik oleh pasar, tapi juga diapresiasi oleh pemerintah. Tahun lalu, Dara Baro menerima penghargaan Best Eco Friendly Product dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai pelaku usaha yang berhasil menerapkan prinsip ramah lingkungan dalam lini produksinya.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, turut memberikan apresiasinya atas pencapaian Dara Baro.

    “Pertamina bangga dapat menjadi bagian dari perjalanan Dara Baro. Ini adalah bukti nyata bahwa UMKM perempuan Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing secara global dengan tetap menjunjung prinsip keberlanjutan. Kami terus berkomitmen untuk mendampingi UMKM binaan agar tidak hanya tumbuh, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.

    Pendampingan Pertamina pada UMKM sejalan dengan arah kebijakan nasional, khususnya Asta Cita poin ke-3 dari Pemerintahan Prabowo-Gibran yang menitikberatkan pada peningkatan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, serta melanjutkan pengembangan infrastruktur penunjang ekonomi rakyat.

    Program pembinaan dari Pertamina melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) terbukti memberikan dampak nyata dalam mendorong UMKM naik kelas. Dara Baro adalah contoh bagaimana kolaborasi, kreativitas, dan keberpihakan pada lingkungan bisa membuka jalan UMKM menuju pasar global.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pengusaha Konveksi RI Cari Pasar Ekspor Baru Imbas Perang Dagang

    Pengusaha Konveksi RI Cari Pasar Ekspor Baru Imbas Perang Dagang

    Bisnis.com, JAKARTA — Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB) masih terus mengantisipasi risiko pelemahan industri jelang pemberlakuan tarif tinggi ekspor ke Amerika Serikat (AS) berlaku. Salah satunya yakni mencari pengalihan pasar baru, meskipun hal ini juga tidak mudah. 

    Ketua Umum IPKB Nandi Herdiaman mengatakan para pelaku industri saat ini sangat berhati-hati menghadapi perang dagang yang terjadi. Pasalnya, utilitas produksi industri tekstil hingga ke hilir sudah di level 50%. 

    “Sudah semestinya pemerintah mencari peluang kerja sama dengan negara-negara lain contoh ke Afrika dan negara-negara Timur Tengah,” kata Nandi kepada Bisnis, Selasa (22/4/2025). 

    Nandi pun menilai dalam kondisi seperti ini pemerintah harus segera mengambil langkah preventif, utamanya terkait perlindungan market dalam negeri, serta pengalihan pasar ekspor. 

    Tidak hanya itu, pihaknya juga berharap pemerintah harus terus mendorong pelaku usaha selain insentif perizinan juga harus dipermudah. Apalagi, stimulus untuk mendukung ekspor IKM. 

    “Namun, jujur saja kami para pelaku usaha lokal asal tidak merasa khawatir dengan perang dagang Amerika dan China,” imbuhnya. 

    Nandi menyebut, ketakutan utama pelaku usaha IKM saat ini yakni risiko Indonesia menjadi tujuan pasar bagi negara-negara yang juga dikenakan tarif tinggi oleh Amerika Serikat. 

    “Yang ditakutkan selama ini Indonesia menjadi negara pasar kaya Afrika yang akhirnya  indurti lokal seperti kami yang padat karya pada mati, pasti akan memgakibatkan banyakanya penganguran,” pungkasnya. 

    Untuk diketahui, sebanyak 25% pelaku usaha sudah melakukan ekspor ke AS dalam beberapa waktu terakhir.

    “Bisa terjadi dua-duanya [ekspor turun atau tidak lagi ekspor] mengingat selain biaya produksi membengkak dengan adanya pajak naik ditambah tarif masuk Amerika 32% berat bagi pelaku usaha,” ujarnya.  

    Bagi pelaku usaha industri hilir, terlebih industri kecil dan menengah, kebijakan tarif tinggi ke AS disebut sangat membebani usaha mereka yang saat ini pun masih berusaha bertahan. 

  • Peringatan Puncak Harlah ke-75, Ini Harapan Fatayat NU Magetan

    Peringatan Puncak Harlah ke-75, Ini Harapan Fatayat NU Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Peringatan acara puncak Hari Lahir (Harlah) Fatayat NU Magetan telah sukses dilaksanakan pada hari ini, Minggu (27/4/2025), bertempat di Halaman Kantor NU Magetan, Jl. MT Haryono. Acara ini diikuti oleh seluruh anggota Fatayat NU dari berbagai Ranting yang berada di bawah naungan PAC se-Kabupaten Magetan.

    Rangkaian kegiatan Harlah ke-75 ini sudah dimulai sejak 20 April 2025 dengan kegiatan “Ziaroh Muasis Penggerak Fatayat NU di Magetan”. Kegiatan dilanjutkan pada 24 April dengan pemasangan bendera serta Khotmil Qur’an. Hari ini, puncak peringatan berlangsung meriah dengan serangkaian acara seperti senam bersama, jalan santai bersama Fatayat, dan tukar kado antar peserta.

    Mengusung tema “Sehat Bersama Fatayat”, acara ini juga dimeriahkan dengan gelaran Bazar UMKM yang menampilkan produk-produk unggulan dari anggota Fatayat NU Magetan. Selain itu, peserta dan masyarakat umum juga dapat menikmati layanan cek kesehatan gratis. Penampilan hiburan dari masing-masing PAC turut menambah kemeriahan suasana, mempererat rasa kebersamaan di antara anggota.

    Dalam peringatan ini, Fatayat NU mengukuhkan kembali semangatnya untuk membentuk kader militan perempuan yang ikhlas berkhidmat di Nahdlatul Ulama. “Fatayat bukan hanya organisasi perempuan saja, lebih dari itu, harapan-harapan yang baik untuk dapat membentuk perempuan agar punya nilai tawar yang lebih dalam bidang sosial, pendidikan, ekonomi, dan budaya,” jelas panitia. Hal ini sejalan dengan motto Fatayat NU, yaitu “Organisasi Digdaya: Perempuan Berdaya dan Berkarya.”

    Dengan usia 75 tahun, Fatayat NU Magetan terus berkomitmen untuk meningkatkan peran perempuan muda dalam berbagai sektor kehidupan. Peringatan ini bukan hanya menjadi ajang selebrasi, tetapi juga momentum memperkuat tekad untuk berdaya dan berkarya lebih luas lagi di tengah masyarakat.

    “Ya, kepada seluruh sahabat-sahabat Fatayat NU semoga semakin berhikmah di Fatayat NU dari akar tradisi Tunda puncak prestasi, insyaallah Fatayat NU 75 tahun Fatayat NU tidak hanya sekedar angka tetapi cerita tentang perempuan muda yang mengabdi, menginspirasi dan berkarya khususnya untuk perempuan yang lain dan wabil khusus untuk anak-anak dan perempuan di sekitar kita. Jadi kader-kader Fatayat harus mampu memberikan inspirasi untuk perempuan lain sebagai kader yang tangguh, solid, setia,” kata Ketua PC Fatayat NU Magetan, Pinda Astutik. [fiq/aje]

  • Tinggalkan Sketsa Manual, Ini Alasan Didiet Maulana Pilih iPad untuk Berkarya – Page 3

    Tinggalkan Sketsa Manual, Ini Alasan Didiet Maulana Pilih iPad untuk Berkarya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Dalam dunia kreatif bergerak cepat, kemampuan untuk beradaptasi terhadap teknologi sudah menjadi keharusan. Didiet Maulana, desainer busana kenamaan Indonesia, membagikan pengalamannya beralih dari sketsa manual ke iPad.

    “Di awal itu memang merasakan kayaknya lebih original saja kalau pakai sketsa,” ujar Didiet, mengenang masa awalnya. Namun, seiring waktu, ia menyadari untuk maju, perlu dibantu teknologi.

    Founder IKAT Indonesia ini juga mengatakan, iPad bukan hanya mempertahankan, tetapi justru memperkuat esensi kreativitasnya saat mendesain.

    “Seperti yang tadi aku bilang, teknologi ini nanti pelan-pelan akan menjadi background, tapi akan tetap ke depan itu adalah kreativitas kita,” jelasnya.

    Walau saat ini menggunakan iPad, alumni S1 Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan tersebut masih tetap mengawali proses desain dari sketsa tangan, lalu memindainya ke iPad untuk pengembangan lebih lanjut.

    Keunggulan lainnya yang dia rasakan dengan ekosistem Apple ini adalah efisien dalam berkolaborasi dengan tim. “Jadi lebih cepata ya, karena asisten desainerku semuanya menggunakan iPad. Jadinya kita bisa bicara dengan bahasa sama,” kata Didiet.

    Ia menekankan, kemudahan dalam melakukan perubahan desain di ekosistem Apple secara langsung menjadi faktor penting dalam mempertahankan kualitas karya.

    “Misalnya klien ada yang, ‘aduh aku agak nggak suka nih sama warnanya’, aku bisa langsung ubah warnanya sesuai dengan keingin klien, tanpa harus merusak misalnya sketsa awal atau desain awal,” jelasnya.

     

  • Lemhannas tegaskan penguatan kolaborasi lahirkan ketahanan daerah

    Lemhannas tegaskan penguatan kolaborasi lahirkan ketahanan daerah

    Jadilah pemimpin yang mampu menerjemahkan semua perintah gubernurnya. Ini tentu akan mempercepat upaya perwujudan ketahanan daerah

    Malang, Jawa Timur (ANTARA) – Gubernur Lemhannas Ace Hasan Syadzily menegaskan penguatan pada langkah kolaborasi melahirkan ketahanan daerah yang mampu menghadapi segala tantangan pada era disrupsi.

    Ace di Kota Batu, Jawa Timur, Minggu, menyampaikan setiap pejabat publik perlu merapatkan barisan dalam menjalankan segala kebijakan yang dari gubernur, termasuk di Jawa Timur.

    “Jadilah pemimpin yang mampu menerjemahkan semua perintah gubernurnya. Ini tentu akan mempercepat upaya perwujudan ketahanan daerah,” kata Ace.

    Ace menyebut bahwa jika ketahanan daerah terbentuk dan semakin menguat, maka akan berdampak pada sistem ketahanan di tingkat nasional.

    “Teruslah berkarya menjaga ketahanan nasional di Jawa Timur demi terwujudnya Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

    Soal kinerja kepemimpinan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ace menyebut Khofifah mampu memberikan respon cepat terhadap setiap kebijakan dari pusat, yang diterjemahkan melalui berbagai langkah strategis.

    Salah satu contohnya, yakni pelaksanaan Jatim Retret 2025 yang diselenggarakan oleh Gubernur Khofifah dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, dalam rangka memperkuat koordinasi, kebersamaan, kolaborasi bagi masing-masing pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

    Dia berharap setelah agenda ini, para kepala dinas, kepala badan, dan kepala biro bisa menyelaraskan antara kinerja dan langkah yang telah diinisiasi oleh gubernur.

    “Ini menunjukkan betapa pentingnya membangun visi dan kolaborasi untuk memastikan bahwa pembangunan di Jawa Timur searah dengan pemerintah pusat,” kata dia.

    Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan peran penting seluruh perangkat daerah guna memperkuat ketahanan daerah dalam konstelasi ketahanan nasional.

    “Ketahanan nasional merupakan cerminan dari ketahanan daerah. Artinya, ketahanan nasional akan tercipta ketika seluruh daerahnya memiliki ketahanan yang baik. Di sini peran penting seluruh perangkat daerah,” kata Khofifah.

    Berdasarkan data dari Lemhannas, kata dia, Jawa Timur memiliki berbagai potensi salah satunya jumlah penduduk terbanyak kedua nasional sebanyak 41,81 juta orang dan 71,65 persennya merupakan penduduk usia produktif, yaitu 15 – 64 tahun.

    Kondisi ini menjadikan Provinsi Jawa Timur masih pada posisi bonus demografi.

    Selain itu, wilayah setempat juga menyumbang 25,23 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Angka itu merupakan PDRB terbesar kedua di Pulau Jawa.

    Khofifah pun meminta kepada seluruh pejabat struktural di lingkungan Pemprov Jawa Timur bisa bekerja ekstra guna memaksimalkan potensi yang ada.

    “Ketika potensi-potensi itu bisa dimaksimalkan ketahanan daerah akan tercapai. Ketika ketahanan daerah Jawa Timur goyah, maka dampaknya pun akan terasa se-Indonesia,” ujarnya.

    Pewarta: Ananto Pradana
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cahaya Kartini, Pertamina Hadirkan Tiga Perempuan Inspiratif

    Cahaya Kartini, Pertamina Hadirkan Tiga Perempuan Inspiratif


    PIKIRAN RAKYAT –
     Memperingati Hari Kartini sebagai wanita yang gigih dalam memperjuangkan emansipasi dan hak-hak perempuan Indonesia. Pertamina menggelar Inspiring Talk Show bertajuk Energi untuk Inspirasi yang diselenggarakan di Lobby Fastron, Grha Pertamina, pada Rabu, 23 April 2025.

    Pada gelaran Talkshow Kartini, Pertamina menghadirkan tiga perempuan tangguh sebagai narasumber, yakni Natasha Rizky yang merupakan public figure, Patricia Yora yang berprofesi sebagai pilot Pelita Air, dan Wahyuningsih yang bekerja sebagai housekeeper di Grha Pertamina.

    Bagi Natasha atau yang akrab di sapa Caca, menyampaikan bahwa seorang perempuan harus memiliki daya juang yang tinggi, karena banyak memainkan peran.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso berfoto bersama dengan narasumber usai Talkshow

    “Saya saat ini sedang menulis sebuah buku puisi yang ke-3, di samping itu harus menjadi ibu dari 3 anak, dan banyak pekerjaan lainnya yang saya jalani. Bagi saya menjalankan peran-peran tersebut harus dengan perjuangan dan bermakna bagi orang-orang di sekitar kita,” kata Caca.

    Selanjutnya, profesi Yora sebagai pilot Pelita Air memiliki jalan yang panjang. Selama 14 tahun, Yora berkomitmen untuk menjadi yang terbaik di antara rekan-rekan kerjanya sesama pilot.

    “Pilot identik dengan pekerjaan laki-laki, namun saya membuktikan bahwa perempuan juga bisa. Saya konsisten untuk menjalankan tugas dengan disiplin, tidak ingin dibedakan dengan laki-laki hingga pada akhirnya bisa menjadi salah satu dari delapan pilot perempuan di Pelita Air. Angka delapan tersebut menjadi yang paling banyak di antara maskapai penerbangan di Indonesia,” jelas Yora.

    Bagi Yora, tidak ada yang tidak mungkin, ia menjadi seperti saat ini karena telah membangun support sistem dalam kehidupan sehari-hari.

    “Saya memiliki anak kecil di rumah, semua orang di rumah punya tugasnya masing-masing ketika saya sedang bekerja. Saya membangun ini agar saya juga bisa tenang bekerja, dan kondisi ini harus diberitahukan juga kepada anak agar mengerti dan memahami. Alhamdulillah, anak sudah mengerti dan menjadi paham bahwa yang dilakukan ibunya sebagai seorang pilot,” terang Yora.

    Wahyuningsih atau yang akrab dengan panggilan Cici di tempatnya bekerja, mengatakan bahwa perjuangan seorang Ibu yang mencari nafkah tidak akan pernah berhenti.

    “Saya memang mengambil keputusan untuk bekerja karena untuk menambah pemasukan keluarga meski suami juga bekerja. Namun perjuangan itu tidak akan pernah berhenti karena yang saya mau agar anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang terbaik,” jelas Cici.

    Ia juga menyampaikan bahwa support dari keluarga juga sangat dibutuhkan, namun sebagai perempuan juga tidak bisa meninggalkan kewajibannya sebagai ibu.

    “Semua bisa kita kerjakan bersama-sama di rumah, berbagi tugas di rumah itu penting, namun jangan meninggalkan kewajiban sebagai seorang istri bagi suami dan peran ibu untuk anak-anak,” ungkap Cici.

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina terus mendorong pemberdayaan perempuan untuk berkarya.

    “Peran Perempuan yang mampu berkarya, dapat menjadi energi dan inspirasi antar sesama pekerja. Pertamina senantiasa memberikan kesempatan bagi pekerja perempuan untuk berkarya sesuai bidangnya dan memperkuat kinerja perusahaan,” jelas Fadjar.

    Bagi Pertamina, Hari Kartini menjadi momen refleksi untuk kita semua, untuk senantiasa menyalakan api semangat perubahan dan pemberdayaan, terutama di sektor energi. Pertamina telah menciptakan ruang yang inklusif dan berkelanjutan, dimana perempuan bisa terus tumbuh dan optimis.

    “Tema Energi untuk Inspirasi mengajak seluruh perempuan untuk terus berkontribusi dalam bidang apapun, baik di dalam pekerjaan maupun masyarakat luas, karena perempuan telah memberikan energi untuk menginspirasi dalam kerja kerasnya, dimanapun, kapanpun akan memberikan dampak positif untuk sesama,” pungkas Fadjar.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. ***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kartini Masa Kini di Balik Kokohnya Infrastruktur Kereta

    Kartini Masa Kini di Balik Kokohnya Infrastruktur Kereta

    JABAR EKSPRES – Dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April lalu, KAI Properti menyoroti peran perempuan sebagai sosok yang memegang peranan penting dalam pembangunan dan pengelolaan infrastruktur perkeretaapian. Dengan komposisi pegawai perempuan mencapai 22%, KAI Properti menegaskan komitmennya terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di sektor properti dan perkeretaapian.

    Sebagai bagian dari rangkaian peringatan hari Kartini, KAI Properti juga menggelar acara BoD Talk bertajuk “KAI Properti untuk Generasi Masa Kini: Berdaya, Berkarya, Bermakna”. Acara ini menjadi wadah inspiratif yang mempertemukan generasi muda dengan jajaran pimpinan KAI Properti dalam sebuah diskusi terbuka dan penuh semangat perubahan.

    Direktur Keuangan KAI Properti, Reska Putri Prasliita yang hadir sebagai narasumber utama menyampaikan bahwa generasi masa kini memiliki peran penting dalam menentukan arah masa depan perusahaan. “Kami ingin generasi muda tidak hanya hadir, tetapi juga berdaya, berkarya, dan memberikan makna dalam setiap langkahnya,” ungkap Reska dengan penuh semangat.

    Reska menekankan pentingnya perubahan pola pikir dalam menghadapi era disrupsi. Jika pola pikir tidak berubah, maka harus rela tertinggal di era teknologi seperti sekarang ini.

    “Disrupsi bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang bagaimana kita berpikir dan bertindak. Kalau cara pikir kita tidak berubah, maka kita akan tertinggal meski teknologi terus berkembang,” lanjut Reska.

    Melalui semangat Kartini masa kini, KAI Properti berkomitmen terus menciptakan ruang inklusif dan memberdayakan talenta-talenta muda, khususnya perempuan, untuk menjadi agen perubahan di bidang properti dan perkeretaapian. Momentum ini menjadi pengingat bahwa kemajuan bangsa juga dibangun oleh tangan-tangan perempuan hebat yang bekerja di balik layar.

    Perempuan memegang peranan penting di KAI Properti. Perempuan tidak hanya menduduki posisi administrasi, tetapi juga terlibat aktif dalam berbagai aspek pengelolaan properti, perencanaan, dan pengembangan infrastruktur. Peran perempuan di KAI Properti diharapkan tidak hanya menjadi bagian dari tim, tetapi juga menjadi pemimpin yang menginspirasi dan menggerakkan perubahan positif.

    “KAI Properti memberikan ruang yang luas bagi perempuan untuk berkembang dan berkontribusi secara maksimal kepada perusahaan,” tutup Reska.

  • Srikandi REPNAS Gelar Acara Kartini Bertema Kartini untuk Semua di YPLB Nusantara Depok – Halaman all

    Srikandi REPNAS Gelar Acara Kartini Bertema Kartini untuk Semua di YPLB Nusantara Depok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Dalam semangat memperingati Hari Kartini, Srikandi Repnas, sebuah komunitas pengusaha muda wanita Nusantara, menggelar acara spesial bertajuk “Kartini untuk Semua: Merayakan Cinta Tanpa Batas” di Yayasan Pendidikan Luar Biasa (YPLB) Nusantara, Depok, Jawa Barat, pada Selasa (22/4/2025). 

    Acara ini tidak hanya menjadi perayaan Hari Kartini, tetapi juga mencerminkan nilai inklusivitas dan penghargaan terhadap setiap individu, tanpa memandang latar belakang atau kondisi fisik.

    Dalam acara ini, para penyandang disabilitas dari berbagai usia turut merayakan momen bersejarah tersebut melalui berbagai kegiatan yang penuh makna. 

    Di antaranya adalah pertunjukan seni yang melibatkan anak-anak dan remaja dari YPLB, pembagian bingkisan, serta sesi inspiratif dari para anggota Srikandi REPNAS yang berbagi pengalaman tentang perjalanan mereka dalam dunia kewirausahaan dan kehidupan sosial.

    “Bagi kami, Kartini masa kini bukan hanya tentang perempuan yang kuat dan mandiri, tetapi juga yang peduli, inklusif, dan hadir untuk semua kalangan. Berbagi adalah bentuk kepedulian tertinggi, bukan hanya dalam bentuk bantuan yang kelihatan secara fisik, tetapi juga dalam bentuk rasa untuk terlibat dan memberikan dukungan. Kehadiran kami di sini adalah wujud syukur dan bentuk perayaan atas cinta tanpa batas yang dapat menginspirasi banyak pihak untuk berbuat kebaikan.” ujar Ketua Srikandi Repnas, Jaquelin Margareth Sahetapy.

    Jaqueline juga menambahkan bahwa cinta dan dukungan tidak mengenal batas—baik fisik, sosial, maupun ekonomi.

    Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penerimaan terhadap perbedaan dan keberagaman. Setiap kegiatan di dalam acara ini juga menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan R.A. Kartini tentang kesetaraan dan keadilan, tanpa membedakan siapapun. 

    Para anggota Srikandi Repnas, dengan berbagai latar belakang, membagikan kisah mereka tentang perjuangan dalam dunia bisnis dan sosial, memberikan inspirasi kepada semua yang hadir. Salah satu pengusaha muda, misalnya, menceritakan bagaimana ia berhasil membangun usaha meskipun menghadapi berbagai tantangan dan hambatan, khususnya sebagai wanita pengusaha.

    Selain itu, kegiatan ini juga diisi oleh pembicara-pembicara perempuan yang berperan aktif dalam dunia usaha dan sosial.

    Mereka membagikan pengalaman mereka dan memberikan motivasi kepada para peserta, terutama para penyandang disabilitas. Kegiatan ini memberi kesempatan bagi para peserta untuk memperluas wawasan dan membuka peluang berkolaborasi untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat.

    Pihak pengurus YPLB Nusantara, yang selama ini bergerak di bidang pendidikan dan pengembangan anak-anak serta remaja dengan disabilitas, menyambut dengan hangat acara tersebut. Mereka menyatakan rasa terima kasih kepada Srikandi Repnas yang telah memilih YPLB Nusantara sebagai lokasi acara ini.

    “Ini adalah kesempatan yang luar biasa bagi kami untuk merasakan kehangatan dan dukungan dari masyarakat. Semoga kegiatan ini dapat mendorong lebih banyak orang untuk melihat potensi besar yang dimiliki oleh setiap individu, terlepas dari segala keterbatasan,” ungkap salah satu pengurus YPLB.

    Srikandi Repnas, sebagai komunitas pengusaha muda perempuan, semakin mempertegas komitmennya dalam pemberdayaan sosial. Mereka berkomitmen untuk memberikan kesempatan yang setara bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas. Ibu Jaquelin Margareth Sahetapy menambahkan.’

    “Kolaborasi antara pengusaha muda dan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.

    Acara ini tidak hanya bertujuan untuk merayakan Hari Kartini, tetapi juga untuk menegaskan bahwa keberagaman adalah kekuatan yang harus dirayakan. Setiap individu berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkarya, tanpa terkecuali.”

    Acara tersebut berakhir dengan penuh semangat dan kehangatan. Para peserta, baik dari kalangan penyandang disabilitas maupun masyarakat umum, merasa terinspirasi dan dihargai atas kehadiran mereka.

    Bagi Srikandi Repnas momen ini menjadi simbol perjuangan untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, peduli, dan penuh cinta, sesuai dengan semangat yang diwariskan oleh R.A. Kartini. Diharapkan, kegiatan ini dapat terus memperluas jangkauan kebaikan dan menularkan semangat emansipasi Kartini kepada lebih banyak orang, serta mendorong lebih banyak orang untuk berkolaborasi dalam mewujudkan Indonesia yang lebih inklusif, adil, dan sejahtera.

     

  • Peringati Hari Kartini, Pertamina Hadirkan Tiga Perempuan Inspiratif di Sektor Energi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        26 April 2025

    Peringati Hari Kartini, Pertamina Hadirkan Tiga Perempuan Inspiratif di Sektor Energi Nasional 26 April 2025

    Peringati Hari Kartini, Pertamina Hadirkan Tiga Perempuan Inspiratif di Sektor Energi
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com –
    Memperingati
    Hari Kartini
    yang identik dengan perjuangan emansipasi dan hak-hak perempuan Indonesia,
    Pertamina
    menggelar Inspiring Talk Show bertajuk “Energi untuk Inspirasi” di Lobby Fastron, Grha Pertamina, Jakarta, Rabu (23/4/2025).
    Dalam acara tersebut, Pertamina menghadirkan tiga perempuan inspiratif sebagai narasumber, yaitu
    public figure
    Natasha Rizky, pilot Pelita Air Patricia Yora, dan
    housekeeper
    Grha Pertamina Wahyuningsih.
    Natasha Rizky—yang akrab disapa Caca—menekankan pentingnya daya juang tinggi bagi perempuan yang memegang banyak peran.
    “Saat ini, saya sedang menulis buku puisi ketiga. Di samping itu, (saya) menjadi ibu dari tiga anak dan menjalani banyak pekerjaan lain. Bagi saya, semua peran tersebut harus dijalani dengan perjuangan dan harus bermakna bagi orang-orang di sekitar kita,” ujar Caca dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (26/4/2025).
    Sementara itu, Patricia Yora berbagi kisah tentang perjalanannya menjadi pilot Pelita Air. Selama 14 tahun, ia berkomitmen untuk menjadi yang terbaik di antara rekan-rekannya.
    “Profesi pilot identik dengan pekerjaan laki-laki, tetapi saya membuktikan bahwa perempuan juga bisa. Saya konsisten menjalankan tugas dengan disiplin, tidak ingin dibedakan dengan laki-laki, hingga akhirnya menjadi salah satu dari delapan pilot perempuan di Pelita Air. Ini jumlah terbanyak di antara maskapai penerbangan di Indonesia,” jelas Yora.
    Yora menambahkan bahwa pencapaiannya tidak lepas dari sistem dukungan keluarga yang ia bangun.
    “Saya memiliki anak kecil di rumah. Semua orang di rumah punya tugas masing-masing saat saya bekerja. Ini penting agar saya tenang bekerja. Anak saya pun mengerti peran saya sebagai pilot,” tuturnya.
    Adapun Wahyuningsih—yang akrab disapa Cici di tempat kerja—berbagi kisah perjuangannya sebagai ibu pekerja.
    “Saya memutuskan untuk bekerja demi menambah pemasukan keluarga, meski suami juga bekerja. Perjuangan tidak berhenti di situ karena saya ingin anak-anak mendapatkan pendidikan terbaik,” kata Cici.
    Ia menegaskan pentingnya dukungan keluarga, meski perempuan tetap harus mengutamakan perannya sebagai ibu.
    “Semua tugas rumah tangga bisa dibagi, tetapi kewajiban sebagai istri dan ibu tidak boleh ditinggalkan,” tambah Cici.
    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menegaskan bahwa Pertamina secara konsisten mendorong
    pemberdayaan perempuan
    di lingkungan kerja.
    “Peran perempuan yang mampu berkarya menjadi energi dan inspirasi bagi sesama pekerja. Pertamina senantiasa memberikan kesempatan kepada pekerja perempuan untuk berkarya sesuai bidangnya dan memperkuat kinerja perusahaan,” jelas Fadjar.
    Bagi Pertamina, Hari Kartini menjadi momen refleksi untuk menyalakan semangat perubahan dan pemberdayaan, terutama di sektor energi. Pertamina sendiri senantiasa menciptakan ruang kerja yang inklusif dan berkelanjutan sehingga dapat menjadi tempat perempuan bertumbuh dan optimistis.
    “Tema ‘Energi untuk Inspirasi’ mengajak seluruh perempuan untuk terus berkontribusi di berbagai bidang, baik dalam pekerjaan maupun di masyarakat luas. Kerja keras perempuan kapan pun dan di mana pun akan selalu memberi dampak positif,” imbuh Fadjar.
    Sebagai perusahaan pemimpin transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target net zero emission 2060 dengan menjalankan berbagai program berdampak langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (
    SDGs
    ).
    Seluruh upaya itu sejalan dengan penerapan prinsip
    environmental, social, and governance
    (
    ESG
    ) di seluruh lini bisnis dan operasional Pertamina.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Berdayakan Perempuan, Tiga Kartini Muda Ini Sukses Bangun Brand Lokal

    Berdayakan Perempuan, Tiga Kartini Muda Ini Sukses Bangun Brand Lokal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tanggal 21 April menjadi hari penting yang tercatat tiap tahunnya untuk mengenang perjuangan Kartini sebagai sosok yang menginspirasi wanita untuk berkembang dan berkarya. Semangat inilah yang terus hidup dan tercermin dalam perjalanan tiga pendiri Luxxe Studio, Sabila Anjani Syahrul, Meutia Tasla Syahruldan Cella Chintania, dalam memberdayakan perempuan melalui inovasi dan kolaborasi dalam memajukan bisnis fashion mereka sejak 2016.

    Luxxe Studio lahir dari inspirasi yang sederhana, berawal dari pengalaman pribadi para co-founder yang kerap kesulitan menemukan pakaian formal sesuai selera.

    “Kami ingin menciptakan pakaian yang memang ingin kami pakai sendiri, fesyen piece yang tidak hanya stylish, tetapi juga memiliki potongan yang tepat dan kualitas yang dapat diandalkan,” ujar salah satu Co-Founder Luxxe Studio, Sabila Anjani Syahrul, Sabtu, (26/4/2025).

    Menurutnya, di tengah banyaknya brand fesyen yang bermunculan saat ini, memiliki keunikan menjadi sangat penting, namun tetap harus relevan dengan kebutuhan perempuan akan pakaian yang nyaman dan fungsional.

    Perjalanan Luxxe Studio bukan tanpa tantangan, namun mereka selalu mencari solusi terbaik untuk terus memajukan usahanya. Salah satunya dengan mengikuti course di salah satu sekolah fesyen terbaik di Indonesia untuk terus keep up dengan industri fesyen, baik secara bisnis maupun teknis. Belajar bagaimana proses pembuatan pakaian hingga cara melihat industri dari sudut pandang bisnis bisnis.

    Di sisi lain, tantangan yang juga harus mereka hadapi adalah membangun semua pondasi Luxxe Studio dari dasar seperti produksi, pemasaran, hingga kepercayaan pelanggan satu per satu. Karena platform, e-commerce dulu belum se-populer sekarang, Sabila mengungkap bahwa dulu pihaknya harus melakukan transaksi satu per satu lewat fitur perpesanan di media sosial. Untuk memperluas jangkauan bisnisnya hingga ke seluruh Indonesia, Luxxe Studio memutuskan untuk mulai bergabung dengan Shopee. Setelah menerapkan strategi baru dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, bisnis mereka terbukti semakin melejit.

    Kontribusi Shopee Dorong Pertumbuhan Bisnis Luxxe Studio

    Sejak bergabung dengan Shopee pada tahun 2017, bisnis Luxxe Studio mengalami pertumbuhan yang signifikan. Awalnya, Shopee digunakan sebagai alternatif penjualan atas permintaan pelanggan yang merasa lebih aman bertransaksi melalui platform tersebut. Namun, seiring waktu, mayoritas pelanggan mereka datang dari Shopee.

    Menurut Sabila, berbagai fitur dan program yang dihadirkan Shopee mendorong pertumbuhan bisnis mereka. Kehadiran fitur Shopee Live dan Shopee Video membantu mereka untuk berinteraksi langsung dengan pelanggan dan memperkenalkan produk secara real-time, sekaligus menampilkan detail produk guna untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan. Salah satu program Shopee yaitu Shopee Affiliate disebutnya juga membantu memperluas jangkauan Luxxe Studio.

    Selain itu, ia mengatakan bahwa lonjakan pesanan juga terjadi pada kampanye tanggal kembar seperti 9.9, 10.10, dan 11.11, jumlah pesanan bisa meroket sampai 3x lipat dibandingkan hari biasa. Hal ini didorong karena beragam promo, voucher, dan fitur gratis ongkir yang ditawarkan Shopee sangat diminati pelanggan.

    “Pada akhirnya, omzet kami meningkat sebesar 20-30% setiap tahunnya berkat platform Shopee. Setiap tahunnya saat menjelang hari Raya, rata-rata peningkatan penjualan kami bisa mencapai hingga 200%, ini berkat partisipasi kami dalam kampanye-kampanye seperti Shopee Ramadan Fashion Bazar,” tambah Sabila.

    Di sisi lain, Luxxe Studio juga mengakui bahwa ada satu alasan lain produk-produknya kerap diminati. Pihaknya mendesain pakaian dengan menggabungkan unsur tradisional dengan sentuhan modern. Salah satunya seperti “Raya Collection 2025″mengambil inspirasi dari keanggunan busana perempuan Indonesia. Mereka percaya bahwa produk lokal harus mempunyai karakter yang kuat, namun tetap mempertahankan kualitas, model hingga packaging yang menarik minat pelanggan.

    Wujud Nyata Semangat Kartini: Sukses Berdayakan Perempuan Di Sekitar

    Semangat Kartini pun tidak hanya diwujudkan ketiganya lewat inovasi bisnis, tetapi juga manfaat ekonomi yang dihadirkan kepada komunitas di sekitar. Sabila, Cella, dan Meutia menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal, khususnya ibu-ibu rumah tangga. Lewat sistem manajemen yang kuat dan lingkungan yang suportif, Luxxe Studio sukses membuat satu tim khusus detail payet yang diisi oleh ibu-ibu, kesejahteraan dan work life balance mereka yang terlibat pun terjamin.

    Salah satu tim kami, yaitu tim khusus detail payet dibantu oleh ibu-ibu di sekitar lingkungan kami. Jam kerja mereka kami atur sampai sekitar pukul 4 sore, sehingga setelahnya mereka tetap bisa pulang, mengurus anak-anak, dan menjalani peran sebagai ibu di rumah. Dengan pendekatan ini, kami tidak hanya fokus pada kualitas produk, tapi juga pada dampak sosial dari bisnis yang kami bangun. Konsep ini diusung karena bagi kami, Luxxe Studio bukan sekadar brand fesyen, tapi juga wadah untuk memberdayakan dan menginspirasi komunitas, khususnya para perempuan,” jelas Sabila.

    Bagi mereka, sosok Kartini di era modern ini adalah para wanita hebat yang memiliki kapasitas besar untuk membawa perubahan positif di masyarakat. Perempuan pun disebutnya harus berani berani bermimpi, mengambil risiko, dan berinovasi. Oleh karena itu para anak muda, khususnya perempuan, yang hendak merintis bisnis di industri fesyen bisa mengikuti tiga resep berikut. Resep pertama, jangan takut gagal, eksekusi adalah kunci utama semua ide bisnis.

    “Coba aja dulu, apa pun idenya, yang penting langsung tes ke market. Dari situ kita bisa tahu mana yang works, mana yang perlu diperbaiki. Jangan menunggu sempurna dulu baru mulai, karena justru proses jatuh bangun itu yang bikin kita berkembang,” ungkap Sabila.

    Resep kedua, adalah brand identity yang kuat. Ia mengatakan setiap brand harus tahu dan paham pesan yang hendak disampaikan sekaligus target pasarnya. Jika resep kedua ini sudah di tangan, sementara resep ketiga sekaligus yang terakhir adalah konsisten dan transparan. Di tengah situasi dunia yang terus berubah, Sabila mengatakan bahwa adaptasi adalah kunci untuk bisa bertahan di industri fesyen Indonesia.

    “Dunia terus berubah; tren, cara belanja, bahkan cara berkomunikasi dengan customer juga berubah. Jadi penting banget buat kita tetap adaptif, mau belajar hal baru, dan jangan cepat puas. Nikmati setiap prosesnya, dan terus ambil pelajaran yang datang lewat setiap langkah yang kita jalani,” pungkasnya.

    (dpu/dpu)