Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Parah! RI Doyan Impor Beras-Gula-Kedelai, Tahun Ini Nyaris Rp 83 T

Parah! RI Doyan Impor Beras-Gula-Kedelai, Tahun Ini Nyaris Rp 83 T

Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia – Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan impor beberapa komoditas pangan relatif terkendali. Impor tersebut, kata dia, menyesuaikan kebutuhan dan permintaan di dalam negeri.

“Perkembangan impor beberapa komoditas pangan relatif terkendali. Baik beras, gula, kedelai, juga bawang putih Januari sampai September ini impornya sekitar 345,5 ribu ton. Ini tentunya menyesuaikan kebutuhan pasar domestik,” katanya saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, ditayangkan kanal Youtube Kemendagri, Senin lalu dikutip Minggu (3/11/2024).

Mengutip bahan paparannya dalam rapat tersebut, terpantau beras, gula dan kedelai cetak impor hingga miliaran dolar AS. Total impor ketiga komoditas ini sepanjang Januari-September 2024 mencapai hampir Rp83 triliun. Berikut rinciannya:

Beras

BPS mencatat, impor beras sepanjang Januari-September 2024 mencapai 3,23 juta ton, senilai US$2,01 miliar atau setara Rp31,4 triliun. Negara asal impor utama adalah Thailand dengan porsi 1,14 juta ton senilai US$739,45 juta. Disusul, Vietnam dengan porsi mencapai 0,99 juta ton senilai US$610,23 juta. Kemudian Pakistan dengan porsi sebanyak 0,46 juta ton, senilai US$290,70 juta.

Gula

Sepanjang Januari-September 2024, BPS mencatat impor gula mencapai 3,66 juta ton, sneilai US$2,15 miliar atau setara Rp33,61 triliun. Sumber utama impor gula Indonesia adalah Brasil dengan porsi 2,13 juta ton, senilai US$1,23 miliar.

Disusul Thailand dengan porsi 0,92 juta ton, senilai US$552,43 juta. Dan Australia dengan porsi 0,50 juta ton, senilai US$283,51 juta.

Kedelai

Data BPS menunjukkan, sepanjang Januari-September 2024, Indonesia mengimpor kedelai sebanyak 2,16 juta ton. Atau senilai US$1,15 miliar atau setara 17,98 triliun.

Indonesia mengimpor kedelai terutama dari Amerika Serikat (AS) dengan porsi mencapai 1,93 juta ton, senilai US$1,03 miliar. Kemudian 0,21 juta ton dari Kanada, senilai US$110,98 juta. Dan dari Malaysia sebanyak 0,01 juta ton, senilai US$2,69 juta ton.

Secara total, nilai impor ketiga komoditas itu mencapai 82,99 triliun. Menggunakan kurs Rp15.635 per dolar AS (kurs pada penutupan perdagangan Jumat 25 Oktober 2024).

(dce/wur)