Jakarta, Beritasatu.com – Federal Reserve (The Fed) pada Kamis (7/11/2024) memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) ke kisaran 4,50%-4,75%. Pemangkasan suku bunga ini merupakan upaya bank sentral Amerika Serikat (AS) dalam mendukung pasar kerja, serta mengurangi laju inflasi.
Dilansir dari AP, The Fed mulai menurunkan suku bunga sejak September 2024 dan telah memberi sinyal bahwa penurunan tambahan mungkin akan dilakukan, terutama untuk mempertahankan pasar kerja yang stabil setelah mendekati target inflasi 2%.
Yang menjadi pertanyaan para investor saat ini adalah seberapa jauh kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) akan memengaruhi rencana The Fed. Trump mendorong kebijakan tarif dan lainnya yang diyakini oleh para ekonom dapat mendorong inflasi bersama dengan pertumbuhan ekonomi.
Para investor pun mulai mengurangi proyeksi terkait pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada tahun depan karena hal ini.
Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, pemilu tidak akan memengaruhi kebijakan suku bunga dalam waktu dekat. Siapa pun presidennya, Powell menegaskan The Fed akan mempertimbangkan berbagai kebijakan dan dampaknya pada ekonomi sebelum memutuskan arah suku bunga.
“Kami tidak menduga-duga, tidak berspekulasi, dan tidak membuat asumsi,” kata Powell.
Menurutnya, kebijakan apa yang akan diambil The Fed setelah Trump kembali ke Gedung Putih masih belum jelas.