AHY Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI) dalam diskusi strategis bertajuk “Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan dan Ekonomi Global”, di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (13/4/2025). Foto: Rizky Rian Saputra
Pandangan The Yudhoyono Institute soal tarif impor AS
Dalam Negeri
Editor: Nandang Karyadi
Minggu, 13 April 2025 – 14:33 WIB
Elshinta.com – The Yudhoyono Institute (TYI) menggelar diskusi strategis bertajuk “Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan dan Ekonomi Global”, yang berlangsung di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (13/4/2025).
Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyoroti arah kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menaikkan tarif impor secara sepihak.
“Sayangnya, ini bukan April Mop. Ini bukan hoaks. Ini adalah kenyataan baru yang sedang kita hadapi,” ujar AHY.
Dengan kebijakan, kata AHY, dapat berpotensi menyeret dunia menuju dua arah ekstrem seperti perlawanan kolektif atau dominasi tunggal.
“Kebijakan sepihak Amerika Serikat ini tentu bisa membawa dunia menuju dua arah yang ekstrim. Pertama, terjadinya perlawanan kolektif dimana negara-negara akan menjauhi dominasi Amerika Serikat dan membangun blok ekonomi baru. Dan kedua, jika kebijakan ini terbukti efektif maka dunia justru akan semakin tunduk pada satu kekuatan yang semakin hegemonic,” paparnya.
AHY menjelaskan bahwa kebijakan tarif impor tinggi Amerika telah memicu eskalasi yang jauh lebih besar dibanding perang dagang sebelumnya. Efeknya tidak hanya dirasakan di sektor perdagangan, tapi juga menghantam pasar keuangan dan ekonomi riil secara global.
Dengan itu, ia menekankan bahwa dampak kebijakan tersebut tidak akan berhenti di sektor ekonomi. Akan muncul fragmentasi atau perpecahan baru di dunia, tidak hanya dalam perdagangan, tapi juga dalam politik dan keamanan global.
“Aliansi-aliansi baru akan terbentuk, konflik lama bisa kembali membesar, dan polarisasi antarnegara akan makin tajam,” jelasnya.
Penulis: Rizky Rian Saputra/Ter
Sumber : Radio Elshinta