Pakar Yaman: Strategi Unik Houthi Bikin F-18 AS Jatuh Ditembak Kapal USS Gettysburg Teman Sendiri
TRIBUNNEWS.COM – Seorang pakar urusan strategis Yaman menjelaskan strategi unik yang dijalankan Angkatan Bersenjata Yaman terafiliasi kelompok Houthi saat sukses membuat sebuah jet tempur F-18 Amerika Serikat (AS) jatuh di Laut Merah, Sabtu (21/12/2024) kemarin.
Abdulsalam Safyan, pakar urusan strategis Yaman tersebut, menyatakan operasi serangan ini belum pernah terjadi sebelumnya oleh angkatan bersenjata negara itu.
Sebagai informasi, jet tempur F-18 AS yang jatuh di laut merah adalah pesawat tempur generasi kelima, dikenal dengan nama teknis tempur F/A-18F Super Hornet.
Safyan menjelaskan kenapa strategi Houthi dia nyatakan sebagai taktik unik.
Menurutnya, operasi Houthi itu merupakan serangan pendahuluan yang menargetkan kapal induk USS Harry S. Truman.
Operasi serangan Houthi itu dilakukan pada saat yang sama dengan dimulainya agresi AS dan Inggris terhadap Yaman.
“Angkatan Bersenjata Yaman memaksa jet tempur musuh untuk mengubah arah dan melarikan diri dari wilayah udara negara itu menuju perairan internasional di Laut Merah,” katanya dilansir MNA, Selasa (24/12/2024).
“Pertempuran kami dengan musuh Zionis terus berlanjut; musuh yang senang dengan ilusinya mengenai Lebanon dan Suriah,” tambahnya.
Adapuun Angkatan bersenjata Yaman mengumumkan kalau serangan mereka menjadi sebab jatuhnya jet tempur F-18 AS pada Minggu.
Yahya Saree, juru bicara angkatan bersenjata Yaman, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa selama serangan pesawat tak berawak dan rudal terhadap USS Harry S. Truman, pihaknya juga menembak jatuh F-18.
F-18E Super Hornet Angkatan Laut AS mendekat untuk menerima bahan bakar dari KC-135 Stratotanker di Irak utara setelah melakukan serangan udara di Suriah, 23 September 2014 (Staff Sgt. Shawn Nickel / US Air Forces Central Command / AFP)
Ditembak USS Gettysburg Teman Sendiri
Berbeda dari klaim Houthi, Komando Pusat AS (CENTCOM) menyatakan F-18 Super Hornet tersebut jatuh karena friendly fire alias ditembak teman sendiri.
“Dua penerbang Angkatan Laut AS selamat setelah pesawat F/A-18F Super Hornet dua tempat duduk yang mereka tumpangi ditembak jatuh oleh kapal Amerika secara tidak sengaja,” menurut pernyataan Sabtu malam dari Komando Pusat AS.
F-18 Super Hornet, yang ditugaskan ke kapal induk USS Harry S Truman (CVN-75), sedang terbang di atas Laut Merah ketika kapal penjelajah berpeluru kendali USS Gettysburg (CG-64) menembakinya, menurut pernyataan CENTCOM.
“Kedua pilot berhasil diselamatkan. Penilaian awal menunjukkan bahwa salah satu awak mengalami luka ringan,” demikian pernyataan dari CENTCOM.
“Insiden ini bukan akibat tembakan musuh, dan penyelidikan menyeluruh sedang dilakukan,” tambah pernyataan itu.
Mengaitkan dengan analisis dari Safyan, sepertinya F-18 Super Hornet AS itu memang menghindari serangan kelompok Houthi dan terbang ke wilayah Laut Merah namun muncul di sekitar Kapal USS Gettysburg.
Dikira objek musuh, F-18 Super Hornet AS itu kemudian ditembaki USS Gettysburg.
Seorang pejabat Angkatan Laut AS mengatakan kepada USNI News bahwa insiden itu terjadi sekitar pukul 3 pagi waktu setempat pada hari Minggu atau sekitar pukul 7 malam waktu Pantai Timur pada Sabtu.
“F-18 Super Hornet ditugaskan ke Carrier Air Wing One, dan diangkut dengan Truman,” seorang pejabat mengatakan kepada USNI News.
Meskipun pernyataan CENTCOM tidak menyebutkan skuadronnya, satu-satunya skuadron F/A-18F dua kursi yang diangkut dengan Truman adalah “Red Rippers” dari Strike Fighter Squadron (VFA) 11 dari Pangkalan Udara Angkatan Laut Oceana, Virginia.
Kelompok penyerang tersebut ditugaskan sebagai bagian dari Operasi Prosperity Guardian yang dipimpin AS, misi untuk melindungi lalu lintas pedagang di Laut Merah dari serangan Houthi dari Yaman.
Kelompok penyerang sebelumnya dan kapal perang berpeluru kendali AS yang dikerahkan secara independen telah mencegat puluhan pesawat nirawak, rudal jelajah berpemandu, dan rudal balistik sebagai bagian dari misi mereka.
Selama akhir pekan, pasukan AS menyerang ibu kota Yaman, Sanna, dengan menyerang fasilitas penyimpanan rudal serta pusat komando dan kontrol, menurut pernyataan CENTCOM pada Sabtu.
“Pasukan CENTCOM melancarkan serangan yang disengaja untuk mengganggu dan melemahkan operasi Houthi, seperti serangan terhadap kapal perang Angkatan Laut AS dan kapal dagang di Laut Merah Selatan, Bab al-Mandeb, dan Teluk Aden,” bunyi pernyataan tersebut.
Gambar representasional yang dihasilkan AI mengilustrasikan jet tempur F-18 Super Hornet AS ditembaki teman sendiri Kapal Perang USS Gettysburg dalam sebuah insiden friendly fire di Laut Merah, Sabtu (21/12/2024).
Gettysburg , yang bermarkas di Pangkalan Angkatan Laut Norfolk, Virginia, ditugaskan ke Truman dan memasuki Laut Merah dengan kapal induk minggu lalu, menurut USNI News Fleet and Marine Tracker.
Dalam misis itu, Gettysburg berperan sebagai komandan kapal penjelajah.
Secara rinci tugasnya adalah sebagai komandan pertahanan udara untuk kelompok penyerang dan bertanggung jawab untuk mendeteksi dan mengalahkan ancaman terhadap kapal induk dan pengawalnya.
Kapal penjelajah itu memiliki lebih dari 100 sel peluncur vertikal yang mampu menembakkan rudal yang mampu mencegat berbagai ancaman.
Para pejabat belum mengungkapkan senjata apa yang digunakan awak kapal penjelajah itu dalam insiden itu.
Adapun USS Harry S Truman, pengawalnya, dan sayap udara dikerahkan dari Norfolk pada 23 September.
Sebelum memasuki Laut Merah, kelompok penyerang beroperasi di Atlantik di lepas pantai Norwegia dan Inggris.
Berikut ini adalah pernyataan lengkap dari Komando Pusat AS.
TAMPA, Fla. – Dua pilot Angkatan Laut AS berhasil melontarkan diri dengan selamat di atas Laut Merah pada dini hari tanggal 22 Desember ketika pesawat tempur F/A-18 mereka ditembak jatuh dalam kasus yang tampaknya merupakan tembakan kawan.
Kapal penjelajah berpeluru kendali USS Gettysburg (CG 64), yang merupakan bagian dari Kelompok Serang Kapal Induk USS Harry S. Truman, secara keliru menembaki dan mengenai F/A-18, yang terbang dari USS Harry S. Truman.
Kedua pilot berhasil diselamatkan dengan selamat. Penilaian awal menunjukkan bahwa salah satu awak pesawat mengalami luka ringan. Insiden ini bukan akibat tembakan musuh, dan penyelidikan menyeluruh sedang dilakukan.
(oln/MNA/USNI/*)