Blog

  • Run For Solidarity, Ribuan Peserta Doa Bersama-Galang Dana untuk Sumatera

    Run For Solidarity, Ribuan Peserta Doa Bersama-Galang Dana untuk Sumatera

    Jakarta

    Ribuan peserta menyemarakkan Run For Solidarity yang berlangsung di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, hari ini. Kegiatan ini digelar dalam rangka aksi solidaritas sekaligus penggalangan dana bagi korban bencana di Sumatera.

    Acara diawali doa bersama lintas iman dipimpin oleh lima pemuka agama yaitu Islam, Kristen, Katolik, Budha, dan Hindu. Terlihat para peserta memanjatkan doa untuk saudara-saudara yang terkena musibah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    “Ya Allah ya Tuhan kami, jadikanlah musibah ini sebagai penghapus dosa-dosa kami, menguji keimanan dan membuka pintu rahmat. Mudahkanlah proses evakuasi dan pemulihan, berikan pertolongan-Mu ya Allah, agar Sumatera bangkit dan kembali kuat,” ujar pemuka agama Islam Khalid dalam keterangannya, Minggu (21/12/2025).

    Selanjutnya, doa secara berturut-turut dipimpin pemuka agama Kristen Agung Riyanto, pemuka agama Katolik Sigit B.S. Kemudian, pemuka agama Budha Sutrisno, dan pemuka agama Hindu Jero Gede I Wayan Kadek.

    Usai pembacaan doa, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dan Penasihat I DWP Kemensos Fatma Saifullah Yusuf melepas peserta mengikuti lari 10K, 5K, dan 3K.

    “Terima kasih atas partisipasinya, dan hari ini adalah maraton untuk solidaritas saudara-saudara kita yang ada di Sumatera, semoga mereka segera bangkit dan hidup normal kembali seperti sedia kala,” kata Agus Jabo.

    Atribut tersebut memuat berbagai pesan solidaritas di antaranya, Hati Kami Bersama Sumatera, Jangan Menangis Kami Ada, Cepat Pulih Sumateraku Kami Bersamamu, Bersama Untuk Sumatera Lebih Kuat, Setiap Kilometer Adalah Kepedulian, Aksi Lari untuk Penggalangan Dana Korban Bencana Sumatera, dan Demi Sumatera Introvert Ikut Lari. Kemudian, Demi Solidaritas Untuk Sumatera Aku Rela Trabas Panasnya Jogja, Meski Jauh di Mata Sumatera Dekat di Hati , Pelari Enggak Lihat Jarak, Cepat Pulih Sumateraku, Bersama Untuk Sumatera Lebih Kuat, serta Langkah Kecil Doa Besar Untuk Sumatera.

    Tak hanya itu, para relawan juga membawa banner-banner berisi barcode mobile untuk mengajak masyarakat memberikan donasi. Sementara ratusan anak-anak sekolah dasar memberikan semangat kepada para pelari dengan yel-yel dan bendera merah putih.

    “Kita harus ikut mendoakan dan berdonasi terhadap teman-teman atau saudara-saudara kita di Sumatera,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, kegiatan Run For Solidarity ini digelar Kementerian Sosial (Kemensos) bersama para mitra dari filantropi, BUMN dan dunia usaha. Seluruh pembiayaan gerakan solidaritas ini tidak mengurangi alokasi bantuan bencana. Bantuan justru sudah disalurkan dan terus mengalir, sebelum gerakan solidaritas ini berlangsung

    Total 10 ribu orang peserta dari berbagai latar belakang berpartisipasi dalam lari solidaritas ini. Melalui aksi solidaritas ini, penggalangan donasi dilakukan sebagai bagian dari gerakan kemanusiaan bersama, di mana dana yang terkumpul akan memperkuat upaya bantuan sosial, pemberdayaan sosial, dan pemulihan masyarakat di wilayah terdampak di Sumatera.

    Untuk melengkapi kegiatan, juga hadir expo pemberdayaan/pasar rakyat yang melibatkan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PPSE), produk makanan dan minuman Sentra Kreasi Atensi (SKA) dan layanan fisioterapis.

    (akd/ega)

  • Aktivitas Tambang di Ngebel dan Jenangan Dinilai Langgar Perda RTRW Ponorogo

    Aktivitas Tambang di Ngebel dan Jenangan Dinilai Langgar Perda RTRW Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Aktivitas tambang pasir dan batu (sirtu) yang terus berlangsung di Kecamatan Ngebel dan Jenangan dinilai keluar jalur dari arah pembangunan daerah.

    Dua wilayah timur Ponorogo itu sejatinya bukan kawasan tambang, melainkan ditetapkan sebagai zona pariwisata, cagar budaya, dan kawasan penyangga dalam Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Ponorogo 2023–2043.

    Dua wilayah itu, menurut aturan, bukan zona eksploitasi tambang. Namun di lapangan, aktivitas pengerukan sirtu justru terus berlangsung, baik yang berlabel ilegal maupun yang mengantongi izin.

    Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno, menegaskan bahwa kewenangan perizinan tambang yang berada di tangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak boleh menjadi alasan pembiaran di tingkat daerah. Pemerintah kabupaten, kata dia, tetap memiliki tanggung jawab menjaga konsistensi kebijakan tata ruang.

    “Kami harus sesuaikan dengan RTRW yang ada, karena aturan ini kuat,” kata Kang Wie panggilan karib Dwi Agus Prayitno, ditulis Minggu (21/12/2025).

    Politisi dari PKB menyebut, DPRD telah menjalin koordinasi lintas level pemerintahan, baik dengan Pemkab Ponorogo maupun Pemprov Jatim. Fokus utama koordinasi tersebut adalah mendorong penegakan RTRW secara konsekuen, termasuk menghentikan aktivitas pertambangan di kawasan yang secara regulasi tidak diperuntukkan bagi tambang.

    ‘”Kami sudah berkoordinasi dengan Pemprov, untuk meminta mengeluarkan wilayah pertambangan ini,” terangnya.

    Langkah tersebut diharapkan menjadi pintu masuk penataan ulang kawasan timur Ponorogo, sekaligus menghentikan laju eksploitasi yang berpotensi merusak lingkungan. DPRD Ponorogo menilai, aktivitas tambang yang dibiarkan berlarut tidak hanya menggerus fungsi kawasan wisata dan penyangga, tetapi juga meningkatkan risiko bencana ekologis.

    Upaya penghentian tambang, lanjut Kang Wie harus diiringi dengan pemulihan lingkungan pasca tambang serta perlindungan terhadap ekosistem yang masih tersisa. Dia menyinggung sejumlah peristiwa bencana di daerah lain sebagai peringatan agar Ponorogo tidak menunggu korban terlebih dahulu.

    “Paling tidak langkah ini kami harapkan bisa mencegah bencana terjadi, jangan sampai masyarakat menjadi korban,” pungkasnya.

    Dengan penegakan RTRW sebagai pijakan, DPRD Ponorogo mendorong agar pembangunan daerah kembali ke rel yang telah disepakati. Yakni pariwisata berkelanjutan, perlindungan kawasan strategis, dan keselamatan warga sebagai prioritas utama. [end/suf]

  • Setoran Pajak Loyo, Utang Bengkak, Pengelolaan APBN Kian Suram

    Setoran Pajak Loyo, Utang Bengkak, Pengelolaan APBN Kian Suram

    Bisnis.com, JAKARTA – Pengelolaan anggaran tahun ini mengalami tekanan yang bertubi-tubi. Tidak hanya kredibilitas pemerintah yang terancam tercoreng jika defisit anggaran menembus 3%, keberlanjutan pengelolaan fiskal ke depan pun bisa terancam.

    Pangkal dari persoalan ini adalah setoran pajak yang sampai November 2025 lalu masih berada di level 78,7%. Shortfall atau selisih penerimaan dengan target pajak pun sudah dipastikan akan melebar. Skenario otoritas pajak, untuk menjaga defisit anggaran tetap terjadi di angka 3%, maka dibutuhkan minimal penerimaan pajak senilai Rp2.005 triliun.

    Di sisi lain, tren buruk kinerja penerimaan pajak tersebut telah memicu beban dalam APBN 2025. Pemerintah pada pertengahan tahun lalu, telah memperlebar ruang fiskal dengan menaikan target defisit anggaran dari 2,35% ke 2,78% dari produk domestik bruto alias PDB. Pelebaran ruang fiskal itu memungkinan, pemerintah untuk menambah pundi-pundi anggaran dari pembiayaan utang.

    Sampai dengan November 2025 lalu, pemerintah telah menarik utang sebesar Rp614,9 triliun atau 84,06% dari outlook APBN yang tercatat sebesar Rp731,5 triliun. Alhasil, total outstanding utang pemerintah hingga November 2025 telah menembus Rp9.428,06 triliun.

    Jika mengasumsikan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini 5,2% atau di kisaran sebesar Rp23.290,23 triliun, rasio utang pemerintah telah membengkak di angka mendekati 40,5%.

    Namun apabila menggunakan asumsi pertumbuhan ekonomi pada 2025 sebesar 5% atau nominalnya di angka Rp23.245,95 triliun, rasio utang pemerintah pusat, jika dibandingkan dengan realisasi November 2025,  bisa menembus angka 40,55% dari produk domestik bruto.

    Angka rasio utang akan jauh lebih tinggi lagi jika menghitungnya dengan outlook penarikan utang APBN yakni di angka Rp731,5 triliun. Rasio utang pemerintah bisa tembus berada di kisaran 40,9% – 41,05%.

    Kalau itu terjadi, rasio utang 2025 tercatat tertinggi selama 3 tahun terakhir. Rasio utang 2025 bahkan telah melampaui capaian tahun pertama pandemi Covid-19. Pada tahun 2020, rasio utang hanya tercatat sebesar 39,4%.

    Rasio Pajak Nyungsep

    Seolah berbanding terbalik dengan peningkatan rasio utang, rasio pajak pun terancam terjun bebas. Simulasi pertama, jika penerimaan pajak tahun 2025 sesuai outlook APBN 2025 di angka Rp2.076,9 triliun, rasio pajak (hanya penerimaan Ditjen Pajak berbanding PDB) berada di kisaran 8,9%.

    Namun, kalau simulasinya menggunakan batas minimal dari Ditjen Pajak di angka Rp2.005 triliun, rasio pajaknya akan turun dari simulasi awal ke angka 8,6%. Angka ini kemungkinan bisa lebih jeblok lagi, karena komitmen para pejabat vertikal di otoritas pajak hanya berada di angka Rp1.947,2 triliun. Rasio pajak tahun 2025 bisa berada di angka 8,3%.

    Hasil tidak berbeda meski menggunakan skema simulasi pertumbuhan ekonomi hanya 5%, rasio pajaknya tetap di kisaran 8,3% – 8,9%.

    Adapun Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membukukan penerimaan pajak sampai dengan akhir November 2025 sebesar Rp1.634,4 triliun. Dengan demikian, pemerintah masih harus mengejar penerimaan pajak Rp442,5 triliun untuk mencapai outlook.

    Realisasi penerimaan pajak sampai dengan 30 November 2025 ini baru mencapai 78,7% dari outlook laporan semester I/2025 yakni Rp2.076,9 triliun.

    Penerimaan pajak menyumbang setoran terbesar untuk penerimaan negara yang keseluruhan mencapai Rp2.351,5 triliun, atau 82,1% terhadap outlook Rp2.865,5 triliun. “Dengan penerimaan perpajakan tetap menjadi kontributor utama,” terang Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa pada konferensi pers APBN KiTa edisi Desember 2025, Kamis (18/12/2025).

    Ditambal Pakai SAL 

    Lonjakan rasio utang dan kemungkinan merosotnya rasio pajak, memicu pemerintah menempuh langkah pragmatis dengan menarik dana cadangan yang berasal dari saldo anggaran lebih alias SAL untuk menambal defisit anggaran.

    Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyatakan bahwa penarikan utang ini masih berada dalam koridor pengelolaan fiskal yang hati-hati untuk menutup defisit anggaran.

    Hingga akhir November, defisit APBN tercatat sebesar 2,35% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini diproyeksikan bergerak menuju target akhir tahun sebesar 2,78% terhadap PDB.

    “Itu on track. Biasanya suka disebut ‘tekor’, [padahal] ini on track menuju desain dari APBN. Sesuai laporan semester di DPR kemarin, kita perkirakan defisitnya 2,78% dari PDB,” ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita, Jakarta, Kamis (18/12/2025).

    Untuk menjaga efisiensi biaya utang (cost of fund), Suahasil mengungkapkan strategi pemerintah dalam mengelola jatuh tempo Surat Berharga Negara (SBN), khususnya yang diterbitkan saat pandemi Covid-19. SBN edisi pandemi tersebut memiliki profil jatuh tempo pada kurun waktu 2025, 2026, 2027, hingga 2028.

    Pemerintah, sambungnya, secara aktif melakukan debt switching atau penukaran utang dengan bersinergi bersama Bank Indonesia (BI) melalui skema burden sharing yang telah disepakati sebelumnya, maupun dengan lembaga multilateral.

    “Kita bekerja sama dengan BI untuk melakukan debt switching. Bukan hanya dengan BI, Pak Suminto [Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko] aktif melakukan debt switching dengan berbagai lembaga multilateral,” jelas Suahasil.

    Selain rekayasa tenor utang, pemerintah juga mengoptimalkan penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp85,6 triliun yang telah mendapat restu DPR. Penggunaan SAL ini bertujuan untuk mengurangi target penerbitan SBN di pasar, sehingga suplai obligasi negara tetap terjaga.

    Dari sisi manajemen kas (cash management), Kementerian Keuangan menerapkan langkah prefunding dan menempatkan dana likuiditas sekitar Rp200 triliun di perbankan umum sebagai penyangga (buffer) kas negara.

    “Pasar keuangan dalam tren membaik, dukungan pembiayaan makin efisien,” tutupnya.

  • RI Setop Impor Solar 2026, SPBU Shell Cs Diminta Beli dari Kilang Lokal

    RI Setop Impor Solar 2026, SPBU Shell Cs Diminta Beli dari Kilang Lokal

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menekankan bahwa pemerintah akan menyetop impor solar mulai 2026. Kebijakan ini termasuk menyasar badan usaha (BU) stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta, seperti Shell, BP, hingga Vivo.

    Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan, rencana tersebut seiring dengan surplusnya produksi solar di dalam negeri. Oleh karena itu, pembelian solar atau gasoil SPBU swasta bisa memanfaatkan hasil produksi di dalam negeri.

    “Sebenarnya yang dimaksud dengan penghentian impor itu ya termasuk swasta. Jadi artinya kita tidak impor lagi, swasta kalau mau beli silakan beli yang ada di dalam produk dari kilang dalam negeri,” tutur Laode di Jakarta dikutip Minggu (21/12/2025).

    Adapun, wacana penghentian impor solar pada 2026 itu tak lepas dari Indonesia yang diproyeksi surplus solar hingga 4 juta kiloliter (kl). Surplus solar dipicu oleh implementasi mandatory biodiesel 50% atau B50 pada tahun depan.  

    Selain itu, juga seiring dengan beroperasinya Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur. Proyek yang dioperasikan PT Kilang Pertamina Balikpapan ini akan menambah kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 100.000 barel per hari (bph) menjadi 360.000 bph.

    Deputi Bidang Koordinasi Energi & Sumber Daya Mineral Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Elen Setiadi mengatakan, impor solar telah berkurang sejalan dengan penerapan biodiesel 40 tahun ini dan akan berlanjut pada 2026. 

    “Maka yang selama ini kita masih ada impor solar untuk campurannya itu, itu sudah bisa kita surplus, bahkan capai 4 juta kiloliter,” kata Elen dalam BIG Conference 2025, Senin (8/12/2025). 

    Hal ini juga seiring dengan kebijakan transisi energi lewat pengembangan bahan bakar nabati. Dalam paparannya disebutkan bahwa porsi bauran energi baru terbarukan (EBT) sektor bioenergi sebesar 14,1% dari target 23% tahun ini, di mana pemanfaatan biodisel domestik sebesar 13,5 juta kiloliter telah melampaui target RUEN sebesar 12,5 juta kl. 

    Adapun, Kementerian ESDM tengah memulai uji jalan program bahan bakar nabati B50 pada awal Desember 2025. Langkah ini menjadi tahap lanjutan setelah uji laboratorium menunjukkan kinerja mesin dan filter kendaraan tetap optimal, sebagaimana transisi dari B30 ke B40. 

    Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi menyampaikan bahwa uji jalan tersebut akan menggunakan dua jenis bahan bakar. 

    “Uji jalan B50 akan menggunakan dua jenis solar yakni solar konvensional dengan kandungan sulfur 2.000 ppm dan solar standar Euro 4 dengan sulfur 50 ppm,” kata Eniya. 

    Indonesia kini menjadi pengguna biodiesel terbesar di dunia. Produksi meningkat dari 8,4 juta kiloliter pada 2020 menjadi lebih dari 13 juta kiloliter pada 2025, dengan target implementasi B50 pada 2030.  

    Program mandatori biodiesel disebut telah menghemat devisa sekitar 10,6 miliar dolar AS per tahun, menciptakan lebih dari 41.000 lapangan kerja, dan menekan emisi CO₂ sekitar 15,6 juta ton sepanjang 2025.

  • Tekanan dari China Bikin Uni Eropa Tak Lagi Keras ke Mobil BBM

    Tekanan dari China Bikin Uni Eropa Tak Lagi Keras ke Mobil BBM

    Jakarta

    Rencana tegas Uni Eropa untuk melarang penjualan mobil bensin dan diesel baru pada 2035 kini jauh dari kata pasti.

    Setelah tekanan kuat dari industri otomotif di benua biru dan persaingan ketat dengan produsen China, Uni Eropa memutuskan untuk melonggarkan aturan tersebut.

    Awalnya, aturan yang disepakati pada 2023 itu memproyeksikan bahwa mulai 2035 semua mobil baru yang dijual di Uni Eropa harus bebas emisi alias nol emisi sama sekali.

    Namun dalam revisi terbaru, Uni Eropa memberi celah pabrikan masih bisa memasarkan kendaraan plug-in hybrid dan bahkan mesin pembakaran internal (ICE) yang emisinya diimbangi dengan penggunaan biofuel.

    Disebutkan juga bahwa manuver ini untuk memberikan pasar dan konsumen kebebasan untuk memutuskan teknologi mana yang ingin mereka gunakan.

    Di sisi lain, Komisioner Industri Uni Eropa menyebutkan bahwa langkah ini harus mereka lakukan lantaran tekanan dari industri di lokal maupun internasional.

    “Industri Eropa menghadapi tiga tantangan, persaingan dari Tiongkok, ‘krisis permintaan’ dan perkembangan teknologi yang lambat di Eropa,” ujar Komisioner Industri Uni Eropa, Stéphane Séjourné dilansir dari The Guardian.

    Keputusan ini datang setelah serangkaian lobi intens dari negara-negara besar seperti Jerman dan Italia serta produsen mobil yang menghadapi realitas pasar EV yang kurang menggigit dibanding ekspektasi.

    Kehadiran mobil listrik China yang makin agresif di pasar Eropa dianggap sebagai salah satu faktor yang membuat para pembuat kebijakan di Brussel mengubah strategi.

    Dampaknya langsung terasa, target ‘kiamat’ mobil bensin dan diesel yang sempat jadi headline kini berubah menjadi sesuatu yang lebih fleksibel.

    Secara praktis, pabrikan akan mengikuti aturan baru dengan tetap menjual sejumlah kecil mobil bermesin pembakaran setelah 2035, selama emisi rata-rata armada mereka turun sampai 90 persen dari angka acuan.

    Ini berarti jalan bagi hybrid plug-in, range extender, dan bahkan ICE berteknologi rendah emisi tetap terbuka untuk industri otomotif di Eropa.

    (mhg/rgr)

  • Tekanan dari China Bikin Uni Eropa Tak Lagi Keras ke Mobil BBM

    Tekanan dari China Bikin Uni Eropa Tak Lagi Keras ke Mobil BBM

    Jakarta

    Rencana tegas Uni Eropa untuk melarang penjualan mobil bensin dan diesel baru pada 2035 kini jauh dari kata pasti.

    Setelah tekanan kuat dari industri otomotif di benua biru dan persaingan ketat dengan produsen China, Uni Eropa memutuskan untuk melonggarkan aturan tersebut.

    Awalnya, aturan yang disepakati pada 2023 itu memproyeksikan bahwa mulai 2035 semua mobil baru yang dijual di Uni Eropa harus bebas emisi alias nol emisi sama sekali.

    Namun dalam revisi terbaru, Uni Eropa memberi celah pabrikan masih bisa memasarkan kendaraan plug-in hybrid dan bahkan mesin pembakaran internal (ICE) yang emisinya diimbangi dengan penggunaan biofuel.

    Disebutkan juga bahwa manuver ini untuk memberikan pasar dan konsumen kebebasan untuk memutuskan teknologi mana yang ingin mereka gunakan.

    Di sisi lain, Komisioner Industri Uni Eropa menyebutkan bahwa langkah ini harus mereka lakukan lantaran tekanan dari industri di lokal maupun internasional.

    “Industri Eropa menghadapi tiga tantangan, persaingan dari Tiongkok, ‘krisis permintaan’ dan perkembangan teknologi yang lambat di Eropa,” ujar Komisioner Industri Uni Eropa, Stéphane Séjourné dilansir dari The Guardian.

    Keputusan ini datang setelah serangkaian lobi intens dari negara-negara besar seperti Jerman dan Italia serta produsen mobil yang menghadapi realitas pasar EV yang kurang menggigit dibanding ekspektasi.

    Kehadiran mobil listrik China yang makin agresif di pasar Eropa dianggap sebagai salah satu faktor yang membuat para pembuat kebijakan di Brussel mengubah strategi.

    Dampaknya langsung terasa, target ‘kiamat’ mobil bensin dan diesel yang sempat jadi headline kini berubah menjadi sesuatu yang lebih fleksibel.

    Secara praktis, pabrikan akan mengikuti aturan baru dengan tetap menjual sejumlah kecil mobil bermesin pembakaran setelah 2035, selama emisi rata-rata armada mereka turun sampai 90 persen dari angka acuan.

    Ini berarti jalan bagi hybrid plug-in, range extender, dan bahkan ICE berteknologi rendah emisi tetap terbuka untuk industri otomotif di Eropa.

    (mhg/rgr)

  • PRPP Tuban Ajak Voli dan Mini Soccer Puluhan Wartawan, Sinergitas Proyek Kilang Pertamina

    PRPP Tuban Ajak Voli dan Mini Soccer Puluhan Wartawan, Sinergitas Proyek Kilang Pertamina

    Tuban (beritajatim.com) – Proyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban, PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP), mengajak sinergi insan pers yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ronggolawe Press Solidarity (RPS) untuk olahraga bersama di Mangrove Centre Jenu, Tuban.

    Sr. Officer CSR PRPP, Yuli Witantra mengatakan tentang pentingnya sinergi antara perusahaan dengan para pemangku kepentingan, salah satunya dengan insan pers. Karena mereka sebagai corong utama dalam diseminasi informasi terkait perusahaan.

    “Kemarin, Sabtu 20 Desember 2025 kami telah melaksanakan kegiatan bersama puluhan awak media Kabupaten Tuban mengikuti turnamen bola voli pantai dan sepak bola mini di Pantai Wisata Edukasi Mangrove Desa Jenu Kabupaten Tuban,” ujar Yuli, Minggu (21/12/2025).

    Sejalan dengan tema Hari Jadi PRPP yang ke-8 tahun 2025, yaitu Moving Forward with Resilience, PRPP akan sekuat tenaga untuk memastikan Proyek GRR Tuban terealisasi. Sehingga, pihaknya berkomitmen PRPP dalam menghadapi fase krusial proyek GRR Tuban yaitu perolehan final investment decision atau FID Proyek GRR Tuban.

    “Pada tahap ini bisa dibilang ‘no turning point’ atau tidak ada jalan memutar bagi kami selain terus maju memastikan kemandirian energi nasional melalui eksekusi Proyek GRR Tuban ini,” terang Yuli.

    Yuli menegaskan pentingnya peran media, khususnya media lokal Tuban, untuk mendiseminasikan informasi terkait PRPP dan memberi dukungan semua dalam membentuk persepsi yang positif di tengah-tengah masyarakat. Utamanya, pemberitaan terkait progres Proyek GRR Tuban serta berita lainnya.

    Sementara itu, Ketua PWI Tuban, Suwandi menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas ajakan silaturahmi dan bersinergi melalui kegiatan olahraga bersama yang diselenggarakan ini.

    “Meskipun kita (para jurnalis) ini berteman, tapi kalau sudah di lapangan kita saling intrik (untuk meraih kemenangan) dan itu biasa. Setelah itu ya sudah cair lagi (pertemanan kami) dan harapannya mudah-mudahan kerja sama antara PRPP dan teman-teman jurnalis Tuban tetap dapat berjalan dengan lancar di kemudian hari,” tutur Suwandi.

    Sejalan dengan hal itu, Sekretaris RPS Tuban, Dion Fajar juga menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini dan mendorong agar kegiatan seperti ini secara rutin dilakukan. “Entah itu nanti olahraga yang lain, baik basket atau olahraga apa, Insyaallah tetap seru,” tutup Dion. [dya/suf]

  • Ambisi Gila Biohacker AS, Klaim Bakal Hidup Abadi dalam 15 Tahun ke Depan

    Ambisi Gila Biohacker AS, Klaim Bakal Hidup Abadi dalam 15 Tahun ke Depan

    Jakarta

    Biohacker ternama Bryan Johnson (48) kembali membuat pernyataan mengejutkan dengan mengklaim bahwa dirinya akan “mencapai keabadian” pada tahun 2039.

    Pria yang menghabiskan USD 2 juta (sekitar Rp31 miliar) per tahun untuk melawan penuaan ini yakin bahwa teknologi AI dan rekayasa biologi akan segera memecahkan rahasia hidup selamanya.

    Melalui unggahan di media sosial X, Johnson menyatakan bahwa meskipun usianya terus bertambah secara kronologis, usia biologisnya tetap tidak berubah. Ia menargetkan tahun 2039, saat ia secara kalender berusia 62 tahun sebagai titik di mana kematian tidak lagi menjadi ancaman baginya.

    Johnson berargumen bahwa keabadian bukanlah hal yang mustahil secara hukum alam. Ia mencontohkan ubur-ubur Turritopsis dohrnii yang bisa mengembalikan selnya ke kondisi muda dan hydra air tawar yang mampu meregenerasi sel terus-menerus.

    “Ini bukan masalah fisika seperti mencoba melakukan perjalanan lebih cepat dari kecepatan cahaya. Ini adalah masalah rekayasa biologi yang sudah dipecahkan oleh alam berkali-kali,” tulis Johnson.

    Menurutnya, akselerasi Artificial Intelligence (AI) akan mengubah segalanya. AI bukan lagi sekadar asisten, melainkan telah bertransformasi menjadi ilmuwan yang mampu mempercepat penemuan medis dengan kemampuan yang sebelumnya tak terbayangkan.

    Metode ekstrem umur panjang Brian Johnson

    Ambisi Johnson bukan tanpa kontroversi. Selama enam tahun terakhir, ia melakukan metode ekstrem yang sering dianggap aneh oleh publik, mulai dari:

    Menerima transfusi darah dari putra remajanya.Mengukur ereksi pada malam hari untuk memantau kesehatan pembuluh darah.Membangun ribuan “klon organ Bryan Johnson” di laboratorium untuk menguji efektivitas obat-obatan tertentu sebelum ia konsumsi.

    Meskipun ia mengklaim jantung, tingkat kesuburan, dan hormonnya setara dengan pemuda usia 18 tahun, ia mengakui otaknya masih secara anatomis berusia 42 tahun dan ia mengalami gangguan pendengaran ringan pada telinga kirinya.

    Batas Umur Manusia

    Upaya mencari keabadian sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun lalu, mulai dari kisah Gilgamesh hingga praktik meminum emas di Prancis abad ke-16. Sejauh ini, rekor manusia tertua dipegang oleh Jeanne Calment yang mencapai usia 122 tahun.

    Namun, beberapa peneliti mulai sependapat bahwa batas usia manusia akan melonjak drastis. Stephen Austad, peneliti biologi penuaan dari University of Alabama, memprediksi bahwa manusia pertama yang akan merayakan ulang tahun ke-150 kemungkinan besar sudah lahir saat ini.

    Halaman 2 dari 3

    (kna/kna)

  • Penipuan Jastip Emas di Medsos, Korban Nyaris Rugi Rp 1 Miliar Sampai Uang Berobat Stroke Terkuras

    Penipuan Jastip Emas di Medsos, Korban Nyaris Rugi Rp 1 Miliar Sampai Uang Berobat Stroke Terkuras

    Liputan6.com, Jakarta – Dua perempuan berinisial AW (44) dan M mengaku menjadi korban penipuan jasa titip emas di media sosial. Uang ratusan juta rupiah raib, sementara dampak psikologis masih membekas hingga kini.

    Kasus ini sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Laporan teregister dengan nomor LP/B/8806/XII/2025/SPKT/Polda Metro Jaya, tertanggal 5 Desember 2025.

    AW, warga Cirebon, mulai terjerat sejak Oktober 2025. Ia tertarik setelah melihat akun @jastipin.lagi yang dinilai tampil rapi, aktif, dan rutin memajang testimoni serta bukti transaksi.

    Kepercayaan itu runtuh ketika sebagian besar emas pesanannya tak kunjung dikirim. Sementara uang sudah lebih dulu ditransfer.

    Total kerugian AW mencapai Rp 997 juta. Dana tersebut mengalir ke sejumlah rekening, antara lain atas nama Laila Mabruk Hidayat dan Nadia, yang disebut sebagai pemilik dan admin akun jasa titip tersebut.

    Sejak kejadian itu, AW hidup dalam bayang-bayang trauma. Setiap notifikasi ponsel berbunyi, jantungnya berdegup. Rasa takut tertipu terus menghantui.

    “Kalau ada notifikasi masuk, saya langsung panik. Saya takut ditipu lagi,” kata AW dalam keterangannya, Minggu (21/12/2025).

    AW kini menempuh jalur hukum. Ia mengajak korban-korban lain juga turut mengikuti langkahnya mendatangi Polda Metro Jaya.

  • Bayar Bonus Atlet Peraih Medali Emas SEA Games 2025, Prabowo Rogoh Kocek Segini

    Bayar Bonus Atlet Peraih Medali Emas SEA Games 2025, Prabowo Rogoh Kocek Segini

    Liputan6.com, Jakarta – Ajang SEA Games 2025 Thailand resmi berakhir setelah rangkaian upacara penutupan digelar di Stadion Rajamangala, Bangkok, pada Sabtu (20/12/2025). Perhelatan olahraga multicabang Asia Tenggara yang berlangsung sejak 9 Desember itu menorehkan catatan manis bagi kontingen Indonesia.

    Indonesia menutup SEA Games 2025 sebagai runner-up dengan raihan total 333 medali, terdiri dari 91 emas, 112 perak, dan 130 perunggu. Capaian 91 medali emas ini bukan hanya melampaui target awal sebanyak 80 emas, tetapi juga menjadi prestasi bersejarah setelah 32 tahun.

    Jumlah tersebut tercatat sebagai koleksi emas terbanyak ketiga yang pernah diraih Indonesia di SEA Games saat tidak berstatus sebagai tuan rumah sejak pertama kali berpartisipasi pada 1977.

    Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian Tim Indonesia. Menurutnya, prestasi di SEA Games 2025 bukan sekadar kemenangan di arena olahraga. “Ini bukan hanya kemenangan di arena pertandingan, tetapi kemenangan bagi seluruh bangsa Indonesia,” kata Okto dikutip Minggu (21/12/2025).

    Ia menegaskan, setiap medali emas yang diraih para atlet mengandung makna lebih dalam sebagai simbol persatuan, semangat juang, dan kebanggaan nasional yang dirasakan seluruh rakyat Indonesia.