Gembong Bajing Loncat di Jalinsum Lampung Ditangkap, Tak Segan Bacok Sopir Saat Tepergok
Tim Redaksi
LAMPUNG, KOMPAS.com
– Gembong bajing loncat yang kerap beraksi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Bandar Lampung ditangkap.
Polisi menyatakan bahwa pelaku memimpin komplotan yang tidak segan melukai korbannya kalau terpergok.
Kepala Satreskrim Polresta Bandar
Lampung
, Kompol Faria Arista mengatakan, pelaku berinisial MRS, warga Kecamatan Panjang.
Berdasarkan laporan yang diterima Kepolisian, pelaku melakukan aksi terbarunya di
Jalinsum
Soekarno-Hatta (bypass) pada Oktober 2025 lalu.
“Komplotan mereka ini berjumlah lima orang, dan ada satu orang yang masih dibawah umur. Mereka saat itu mengincar truk bermuatan pakan ayam,” kata Faria, di Mapolresta Bandar Lampung, Sabtu (20/12/2025).
Faria menjelaskan, pada aksi tersebut, korban baru keluar dari Pelabuhan Panjang setelah memuat pakan ternak dengan tujuan Lampung Selatan.
Saat dalam perjalanan, korban melihat di spion bahwa ada lima orang yang mengikuti dari belakang menggunakan sepeda motor.
Kemudian, dari lima orang tersebut, tiga orang langsung memanjat ke atas bak truk dan mengambil pakan ayam dari dalam truk lalu dibuang ke jalan.
Melihat kejadian tersebut, sopir truk atau korban ini berhenti untuk melihat keadaan situasi tersebut.
Saat dia berhenti, menegur pelaku tersebut, lima orang pelaku tersebut tidak terima sehingga salah satu pelaku menyabetkan senjata tajam kepada korban.
“Senjata tajam berupa sejenis
cutter
, ke perut korban. Sehingga korban mengalami luka lecet di perut dan juga robek bajunya,” ujar Faria.
Tak hanya itu, setelah korban disabet dengan senjata tajam tersebut, rekan-rekan pelaku lainnya melempar korban dengan batu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-
/data/photo/2025/12/20/6946365640f40.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gembong Bajing Loncat di Jalinsum Lampung Ditangkap, Tak Segan Bacok Sopir Saat Tepergok Regional 20 Desember 2025
-

Menuju Sensus Ekonomi 2026: Peran Strategis KBLI 2025
Bisnis.com, JAKARTA – Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2025 yang baru saja dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tidak hanya menjadi pembaruan klasifikasi lapangan usaha, tetapi juga berperan sebagai fondasi penting bagi berbagai kegiatan statistik ke depan. Salah satu yang paling strategis adalah pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026, di mana seluruh pencatatan dan pengelompokan aktivitas ekonomi akan mengacu pada klasifikasi terbaru ini.
Sensus Ekonomi 2026 membutuhkan sistem klasifikasi yang mampu menangkap seluruh aktivitas ekonomi secara tepat dan akurat. Melalui pembaruan ini, KBLI 2025 diharapkan dapat menggambarkan struktur aktivitas ekonomi di Indonesia secara lebih utuh, dengan merekam mencatat aktivitas-aktivitas ekonomi baru yang tumbuh pesat yang sebelumnya belum tercatat secara memadai.
BPS akan mengimplementasikan KBLI 2025 secara operasional dalam Sensus Ekonomi 2026. Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) akan membantu meningkatkan ketepatan pengelompokan. “Dengan menggunakan teknologi AI, pengklasifikasian aktivitas ekonomi di masyarakat berdasarkan KBLI 2025 akan tercatat secara lebih akurat,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (19/12).
Selain digunakan dalam Sensus Ekonomi 2026, KBLI 2025 juga menjadi dasar pemutakhiran Statistical Business Register serta dimanfaatkan dalam penyusunan berbagai statistik resmi BPS.
Statistik ekonomi yang akurat menjadi kunci dalam analisis dan perumusan berbagai kebijakan. Pemerintah memerlukan gambaran yang jelas mengenai struktur perekonomian, lapangan kerja, dan potensi ekonomi nasional untuk menyusun program pembangunan yang tepat sasaran dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini akan tercatat melalui Sensus Ekonomi 2026.
Dengan diluncurkannya KBLI 2025, peranan BPS menjadi sangat penting dalam menyiapkan fondasi statistik yang kuat untuk memberikan arah pembangunan perekonomian nasional melalui Sensus Ekonomi 2026.
-

Cerita Wanita Surabaya Idap Diabetes di Usia 29, Inikah Pemicunya?
Jakarta –
Bagi Lilla Syifa (29), perempuan asal Surabaya yang kini berdomisili di Jakarta, tahun 2025 akan menjadi tahun yang mungkin tak akan ia lupakan. Ini karena dirinya didiagnosis mengidap diabetes 1,5 atau LADA (Latent Autoimmune Diabetes in Adults) pada Juli lalu.
Menurut perempuan yang akrab dipanggil Cipa ini, ada beberapa faktor yang menurutnya menjadi pemicu munculnya penyakit diabetes pada dirinya, seperti kebiasaan mengonsumsi dessert manis, pola tidur yang buruk, manajemen stres yang kurang baik, dan kurangnya aktivitas fisik.
Pada saat pemeriksaan ke dokter, gula darah yang ditunjukkan adalah 356 mg/dl yang artinya ini sangat tidak normal dan merupakan kondisi hiperglikemia parah, yang mengindikasikan kemungkinan besar diabetes.
Sementara, pemeriksaan HbA1c milik Cipa adalah 11,5 persen. Dikutip dari laman Kemenkes, jumlah HbA1c normal adalah di bawah 5,7 persen.
FOMO Cake Manis Viral
Cipa ini bercerita bahwa diabetes yang diidapnya salah satu faktornya berawal dari dirinya yang suka sekali makan jajanan manis viral. Menurutnya, ini adalah bentuk ‘pelarian’ dari stres akibat pekerjaan.
“Aku nggak punya sama sekali keturunan diabetes dari keluarga. Jadi murni dari lifestyle, pola makan, pola tidur, terus juga pola mengelola stres gitu,” kata Cipa kepada detikcom, Jumat (19/12/2025).
“Aku tuh sering banget makan dessert. Jadi aku nyarinya yang manis, yang makanan-makanan viral, yang rame-rame gitu. Entah itu brownies, donat, matcha gitu-gitu,” sambungnya.
Setelah makan besar, seperti makan siang dan makan malam, Cipa sering sekali menutupnya dengan makanan penutup yang manis-manis.
“Aku tuh bisa dibilang 3 kali sehari bisa kali ya. Kayak sering banget, hampir setiap hari. Dan puncaknya itu di setahunan kemarin, 2024 sampai 2025 ini,” sambungnya.
Pola Tidur yang Buruk
Sebelum menjadi seorang full time content creator, Cipa bekerja sebagai seorang karyawan swasta di Jakarta. Tuntutan pekerjaan membuatnya kesuliatan mendapatkan durasi tidur yang ideal.
“Karena aku kerja, sering banget lembur kayak baru pulang itu jam 11 malam dan pasti pulang kerja nggak mungkin langsung tidur kan ya,” katanya.
“Nah itu terjadi setiap hari. Hampir setiap hari aku tidurnya. di atas jam 2 atau 3 pagi. Dan aku jam 8 pagi udah kerja lagi,” katanya.
Kurang Aktivitas Fisik
Cipa mengakui bahwa sebelumnya dirinya termasuk orang yang jarang sekali berolahraga. Kalaupun ada olahraga, ia hanya melakukan sesi kardio ringan, seperti lari dan tenis.
“Dan itu pun cuman seminggu sekali. Jadi gula yang aku makan tidak punya tempat ‘persembunyian’ yaitu otot. Aku nggak punya massa otot kan, karena nggak pernah angkat beban,” katanya.
Halaman 2 dari 2
(dpy/up)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5030189/original/015119800_1732954916-WhatsApp_Image_2024-11-29_at_20.05.57_0bfc7d6c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bos Kadin Bujuk Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur dan Elektronik, Ini Alasannya
Liputan6.com, Jakarta – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie melobi Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, untuk mendorong insentif guna memperkuat industri furnitur dan elektronik nasional yang dinilai punya potensi besar di pasar global.
Anindya atau Anin sapaan akrabnya menjelaskan, industri furnitur dan elektronik memiliki pangsa pasar global yang sangat besar, namun kontribusi Indonesia masih relatif kecil.
“Pasar furnitur dunia nilainya sekitar USD 300 miliar, sementara kontribusi Indonesia masih di kisaran USD 2,5 miliar. Padahal kedua industri ini tumbuh cukup sehat. Namun, yang menjadi tantangan adalah surplus perdagangannya justru mengecil karena meningkatnya impor ke pasar domestik,” ujarnya, Sabtu (20/12/2025).
Ditambahkan Anin, Kadin dan Kementerian Keuangan mendiskusikan berbagai opsi deregulasi dan insentif yang dapat mendorong daya saing industri nasional. Salah satu isu utama yang dibahas adalah akses pendanaan dengan bunga yang lebih kompetitif, serta penguatan industrialisasi berbasis sumber daya alam dalam negeri, seperti rotan.
“Sebanyak 85 persen sumber daya rotan dunia ada di Indonesia. Ini seharusnya menjadi kekuatan utama kita. Selain itu, hampir 60 persen ekspor furnitur Indonesia masih bergantung pada pasar Amerika (Serikat). Karena itu, kami juga membahas strategi diversifikasi pasar, termasuk ke Kanada dan Uni Eropa,” kata Anin.
Di sektor elektronik, Anin menilai peluang Indonesia semakin terbuka, terutama dengan mulai masuknya industri ke rantai pasok semikonduktor. Indonesia dinilai memiliki potensi untuk melakukan hilirisasi dari silika hingga produk semikonduktor. Namun, tantangan utama terletak pada ketersediaan sumber daya manusia.
“Kita bisa melakukan hilirisasi, tapi isu besarnya adalah insinyur dan tenaga ahli. Ini yang kami diskusikan, termasuk peluang kerja sama dengan LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) dan instansi terkait agar Indonesia tidak hanya mengembangkan industri padat karya, tetapi juga industri bernilai tambah tinggi,” bebernya.
-

Trump Akui Tak Kesampingkan Perang dengan Venezuela
Washington DC –
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membiarkan kemungkinan tetap terbuka untuk perang melawan Venezuela. Trump mengatakan bahwa Washington tidak mengesampingkan kemungkinan tindakan militer terhadap Caracas.
Ketegangan antara Trump dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro mencapai titik kritis beberapa waktu terakhir, terutama setelah Presiden AS itu membahas soal kehadiran angkatan laut besar-besaran yang mengepung Caracas dan memerintahkan blokade total terhadap kapal tanker minyak di negara tersebut.
Saat ditanya dalam wawancara dengan media terkemuka AS, NBC News, soal potensi terjadinya perang dengan Venezuela, seperti dilansir AFP dan Anadolu Agency, Sabtu (20/12/2025), Trump mengatakan: “Saya tidak mengesampingkannya, tidak.”
Trump menolak untuk mengatakan secara jelas apakah dirinya ingin menggulingkan Maduro, meskipun dalam wawancara sebelumnya dia menyebut kekuasaan Presiden Venezuela itu tinggal “menghitung hari”.
“Dia (Maduro-red) mengetahui persis apa yang saya inginkan,” ucap Trump, sembari mengisyaratkan penyitaan tambahan terhadap kapal tanker minyak.
“Dia mengetahui lebih baik daripada siapa pun,” sebutnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio juga menolak untuk menjawab secara eksplisit ketika ditanya wartawan soal apakah AS bermaksud menggulingkan rezim Maduro.
“Jelas bahwa status quo saat ini dengan rezim Venezuela tidak dapat ditoleransi oleh Amerika Serikat,” ucapnya. “Jadi iya, tujuan kami adalah untuk mengubah dinamika itu, dan itulah mengapa presiden melakukan apa yang dia lakukan,” kata Rubio merujuk pada Trump.
Trump, awal pekan ini, menyatakan bahwa Venezuela “sepenuhnya dikelilingi oleh armada terbesar yang pernah dikumpulkan dalam sejarah Amerika Selatan”. Dia bersumpah bahwa AS akan menghentikan pengiriman minyak Venezuela, yang dia gambarkan sebagai penegakan sanksi yang diberlakukan secara sepihak oleh Washington.
Rubio menambahkan: “Tidak ada yang akan menghalangi kemampuan kami untuk menegakkan hukum AS dalam hal sanksi.”
Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)

/data/photo/2025/12/20/694646366f278.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/12/04/69319ea3aca5b.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/12/19/6944e85c65a7b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
