Blog

  • Harga Perak Tembus Rekor Termahal, Pasokan Makin Sudah Dicari

    Harga Perak Tembus Rekor Termahal, Pasokan Makin Sudah Dicari

    Liputan6.com, Jakarta – Harga perak dunia melonjak tajam pada perdagangan Jumat dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Kenaikan harga perak ini didorong kuatnya permintaan investasi serta kondisi pasokan yang semakin terbatas di pasar global.

    Mengutip CNBC, Sabtu (20/12/2025), harga perak di pasar spot tercatat naik 2,3% ke level USD 66,96 per ounce. Sepanjang pekan ini, harga perak telah menguat sekitar 8,1%, setelah sebelumnya menyentuh rekor intraday di USD 67,20 per ounce.

    Penguatan harga perak tahun ini terbilang luar biasa. Sepanjang 2025, harga perak telah melonjak sekitar 132%, jauh melampaui kinerja sebagian besar komoditas lainnya.

    Lonjakan ini mencerminkan meningkatnya minat investor terhadap perak, baik sebagai aset investasi maupun lindung nilai.

    Menurut analis, arus dana ke produk investasi berbasis perak masih menjadi pendorong utama reli harga.

    “Arus dana ETF perak terus mendominasi pergerakan harga, ditambah adanya spekulasi dari investor ritel,” ujar chief market strategist Blue Line Futures Phillip Streible.

     

  • 7
                    
                        Pahlawan SEA Games Robi Syianturi Diguyur Bonus Rp 140 Juta, Istrinya Dapat Beasiswa Dokter Spesialis
                        Regional

    7 Pahlawan SEA Games Robi Syianturi Diguyur Bonus Rp 140 Juta, Istrinya Dapat Beasiswa Dokter Spesialis Regional

    Pahlawan SEA Games Robi Syianturi Diguyur Bonus Rp 140 Juta, Istrinya Dapat Beasiswa Dokter Spesialis
    Tim Redaksi
    BELITUNG, KOMPAS.com
    – Atlet lari asal Belitung, Robi Syianturi, disambut bak pahlawan setelah berhasil menyabet medali emas dalam ajang SEA Games Thailand 2025.
    Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengguyur sang pelari dengan bonus uang tunai hingga beasiswa pendidikan spesialis untuk istrinya.
    Kedatangan Robi di Bandara HAS Hanandjoeddin disambut langsung oleh Gubernur Bangka Belitung,
    Hidayat Arsani
    .
    Robi dikalungi syal Belitong Island dan bunga sebagai bentuk penghormatan atas keberhasilannya di kategori Athletic Men’s Marathon.
    “Selamat datang untuk putra bangsa kita, atas nama Pemprov Babel dan seluruh masyarakat sangat bangga atas pencapaian yang telah berhasil membawa emas untuk Indonesia dan mewakili Bangka Belitung,” kata Hidayat saat penyambutan, Jumat (19/12/2025).
    Robi sukses menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 2 jam 27 menit 33 detik, mengungguli dua pelari asal Filipina.
    Tak hanya emas SEA Games, pelari kelahiran 8 Januari 1998 ini juga tercatat sebagai pemecah rekor nasional dan rekor Asia Tenggara pada Gold Coast Marathon 2025 di Australia.
    Sebagai bentuk apresiasi, Gubernur Hidayat Arsani menyerahkan bonus uang pembinaan total Rp 140 juta. Rinciannya, Rp 100 juta untuk medali emas SEA Games, Rp 20 juta untuk pemecahan rekor di Australia, dan Rp 20 juta atas prestasi emas di Maybank Marathon 2025 Bali.
    Menariknya, perhatian pemerintah juga menyasar keluarga sang atlet. Istri Robi, dokter Bella yang tengah mengandung, mendapatkan beasiswa penuh untuk menempuh pendidikan dokter spesialis ke Jakarta.
    “Menggunakan anggaran Provinsi Bangka Belitung. Ini bentuk penghargaan kami sebagai pemerintah, karena
    Robi Syianturi
    sudah mengharumkan nama bangsa dan negara,” ujar Gubernur Hidayat.
    Hidayat yang akrab disapa Panglima ini menegaskan bahwa pemberian fasilitas tersebut merupakan komitmen daerah dalam merawat talenta atlet berprestasi.
    “Kita bangga dan mengucapkan terima kasih kepada ananda Robi. Kita beri bonus yang sesuai dan kita fasilitasi pendidikan spesialis untuk istrinya. Mudah-mudahan ke depan akan lahir Robi Syianturi lainnya dari Bangka Belitung,” kata Hidayat.
    Robi Syianturi yang hadir didampingi orangtua dan istrinya tampak terharu menerima apresiasi tersebut. Ia bertekad untuk terus memberikan prestasi terbaik bagi tanah air di ajang internasional mendatang.
    “Terima kasih pak gubernur dan seluruh jajaran Pemda apresiasi yang luar biasa. Saya sangat bangga bisa mewakili Indonesia dan menjadi atlet dari Bangka Belitung. Saya akan terus memberikan yang terbaik untuk daerah dan bangsa,” ujar Robi.
    Berkaitan dengan bonus medali emas yang mencapai Rp 1 miliar, Robi mengatakan ini menjadi sebuah berkah untuk keluarganya yang tengah menantikan kelahiran calon buah hati pada Maret tahun depan.
    “Saya berharap semoga terealisasi dengan benar, dan ini mengejutkan buat para atlet, jadi motivasi juga. Kita sebenarnya bukan karena uang ya, semua orang butuh uang, tetapi yang pertama untuk Merah Putih,” kata Robi.
    “Ya, mungkin kado terindah buat istri saya yang lagi hamil, mungkin yang akan lahir di bulan Maret. Ya mudah-mudahan dipergunakan untuk hal yang baik,” jelasnya.
    Untuk selanjutnya, Robi akan persiapan menuju Sevilla Marathon yang akan berlangsung pada Februari tahun depan. Menuju event tersebut, dia akan kembali menjalani pemusatan latihan di Kenya selama satu bulan.
    “Setelah ini mungkin di awal 2026 saya akan persiapan menuju Sevilla Marathon tepatnya di 15 Februari,” tutur pelari 27 tahun.
    “Tanggal 5 Januari Insya Allah saya akan kembali lagi ke Kenya untuk TC satu bulan persiapan Sevilla Marathon,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Megawati Turunkan Baguna ke Bencana Sumatera, Siaga Dapur Umum hingga Ambulans

    Megawati Turunkan Baguna ke Bencana Sumatera, Siaga Dapur Umum hingga Ambulans

    Liputan6.com, Jakarta – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyatakan, tugas Badan Penanggulangan Bencana atau Baguna adalah untuk hadir di setiap lokasi bencana untuk cepat tanggap memberikan bantuan, khususnya penyediaan makanan melalui dapur umum.

    “Jadi tidak ada perintah lagi, begitu Baguna turun, mereka harus segera buka dapur umum,” kata Megawati dalam acara ‘Mitigasi Bencana dan Pertolongan Korban’ yang digelar Baguna PDIP di Jakarta International Equestrian Park, Jakarta Timur, Jumat 19 Desember 2025.

    Ketua DPP PDIP Bidang Penanggulangan Bencana Tri Rismaharini menambahkan, Baguna bukan sebatas soal perut, namun juga kedarurat. Salah satunya adalah kesiapan fasilitas ambulans.

    Eks menteri sosial ini menjelaskan, ambulans Baguna dikemudikan oleh kelompok relawan yang bekerja tanpa mengenal waktu dan pamrih, meski saat hari libur dan dini hari.

    “Dalam praktiknya, mereka tidak hanya bertugas mengemudi, tetapi juga membantu berbagai kebutuhan darurat pasien. Kadang saat mengantar pasien mereka harus mencari darah ke PMI, mengurus obat, bahkan mengurus asuransi kalau terjadi kecelakaan. Semua itu dilakukan oleh para sopir,” ujar Risma.

    Berangkat dari kondisi tersebut, Risma bersama jajaran DPP PDIP berinisiatif untuk menjamin hidup mereka ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saat menjalankan tugas mulianya.

    “Mereka ini tidak digaji oleh partai. Operasional ambulans pun mereka jalankan sendiri. Karena itu, kami berupaya mencarikan CSR agar mereka bisa mendapatkan perlindungan,” ungkapnya.

     

    Konferensi pers perkembangan penanggulangan bencana Sumatera, Jumat 19 Desember 2025. Hadir sejumlah menteri hingga Panglima TNI. Berapi-api Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya menanggapi, anggapan pemerintah tidak tanggap bencana Sumatera.

  • Said Abdullah: Tak Ada Kebesaran Partai Tanpa Soliditas Kader

    Said Abdullah: Tak Ada Kebesaran Partai Tanpa Soliditas Kader

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua DPP PDIP Bidang Perekonomian yang juga Ketua DPD PDIP Jatim, Said Abdullah mengajak seluruh peserta Konferda dan Konfercab serentak di Hotel Shangri-La Surabaya, untuk mendoakan Alm Kusnadi, mantan Ketua PDIP Jatim yang wafat.

    “Alfatihah untuk Pak Kusnadi mantan Ketua PDIP Jatim. Konferda dan Kenfercab bukanlah momentum perpisahan, tapi tetap jadi keluarga besar PDIP selamanya. Sebab tidak ada kebesaran partai, tanpa ada soliditas kader. PDIP bukanlah partai dari kemarin sore, tapi ditempa sejarah yang panjang,” kata Said Abdullah.

    Said mengibaratkan bangsa Indonesia sebagai komunitas besar yang disatukan oleh cita-cita proklamasi.

    “Kita, keluarga besar PDI Perjuangan, juga bagian dari komunitas politik yang memiliki cita-cita imajinasi, gagasan untuk merealisasikan ajaran-ajaran Bung Karno tentang menjaga kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.

    Said menekankan pentingnya menjaga soliditas dan menghindari kepentingan personal dan politik pragmatik jangka pendek. “Cita-cita besar bersama ini jangan kita cacah, jangan kita kotak-kotak yang membuat menajam ke dalam organisasi,” katanya.

    Konferda dan Konfercab ini bertujuan untuk meningkatkan soliditas dan kesiapan PDI Perjuangan Jawa Timur dalam menghadapi tantangan politik.

    “Keberhasilan dari Konferda dan Konfercab ini adalah semakin kokoh dan solidnya PDI perjuangan Jawa Timur,” kata Said Abdullah.

    Said juga menekankan pentingnya pertanggungjawaban dan transparansi dalam pengelolaan partai.

    “Konfercab, Konferda menjadi perlembagaan bagi partai ini meminta pertanggungjawaban dari pengurus di DPD dan DPC baik secara organisasi, program, aset, dan keuangan partai,” katanya.

    Dengan program-program yang berproses secara demokratis, PDI Perjuangan Jawa Timur optimis dapat menjawab permasalahan struktural yang dihadapi rakyat Jawa Timur.

    “Kita optimis bahwa program PDI Perjuangan Jawa Timur benar-benar akan mampu menjawab permasalahan struktural yang dihadapi rakyat kita,” pungkasnya. (tok)

  • Said Abdullah: Tak Ada Kebesaran Partai Tanpa Soliditas Kader

    Said Abdullah: Tak Ada Kebesaran Partai Tanpa Soliditas Kader

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua DPP PDIP Bidang Perekonomian yang juga Ketua DPD PDIP Jatim, Said Abdullah mengajak seluruh peserta Konferda dan Konfercab serentak di Hotel Shangri-La Surabaya, untuk mendoakan Alm Kusnadi, mantan Ketua PDIP Jatim yang wafat.

    “Alfatihah untuk Pak Kusnadi mantan Ketua PDIP Jatim. Konferda dan Kenfercab bukanlah momentum perpisahan, tapi tetap jadi keluarga besar PDIP selamanya. Sebab tidak ada kebesaran partai, tanpa ada soliditas kader. PDIP bukanlah partai dari kemarin sore, tapi ditempa sejarah yang panjang,” kata Said Abdullah.

    Said mengibaratkan bangsa Indonesia sebagai komunitas besar yang disatukan oleh cita-cita proklamasi.

    “Kita, keluarga besar PDI Perjuangan, juga bagian dari komunitas politik yang memiliki cita-cita imajinasi, gagasan untuk merealisasikan ajaran-ajaran Bung Karno tentang menjaga kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.

    Said menekankan pentingnya menjaga soliditas dan menghindari kepentingan personal dan politik pragmatik jangka pendek. “Cita-cita besar bersama ini jangan kita cacah, jangan kita kotak-kotak yang membuat menajam ke dalam organisasi,” katanya.

    Konferda dan Konfercab ini bertujuan untuk meningkatkan soliditas dan kesiapan PDI Perjuangan Jawa Timur dalam menghadapi tantangan politik.

    “Keberhasilan dari Konferda dan Konfercab ini adalah semakin kokoh dan solidnya PDI perjuangan Jawa Timur,” kata Said Abdullah.

    Said juga menekankan pentingnya pertanggungjawaban dan transparansi dalam pengelolaan partai.

    “Konfercab, Konferda menjadi perlembagaan bagi partai ini meminta pertanggungjawaban dari pengurus di DPD dan DPC baik secara organisasi, program, aset, dan keuangan partai,” katanya.

    Dengan program-program yang berproses secara demokratis, PDI Perjuangan Jawa Timur optimis dapat menjawab permasalahan struktural yang dihadapi rakyat Jawa Timur.

    “Kita optimis bahwa program PDI Perjuangan Jawa Timur benar-benar akan mampu menjawab permasalahan struktural yang dihadapi rakyat kita,” pungkasnya. (tok)

  • Muhammadiyah Tak Persoalkan Status Kebencanaan, Siap Salurkan 30 Ton Beras dari UEA

    Muhammadiyah Tak Persoalkan Status Kebencanaan, Siap Salurkan 30 Ton Beras dari UEA

    Jakarta

    Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir tidak mempermasalahkan status kebencanaan. Muhammadiyah akan tetap bergerak memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak.

    “Dalam kerja-kerja kemanusiaan, Muhammadiyah tidak mempermasalahkan status kebencanaan. Ketika masyarakat membutuhkan pertolongan, di situlah Muhammadiyah bergerak,” kata Haedar Nashir dalam keterangannya, Sabtu (20/12/2025).

    Lebih lanjut, Haedar menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan mitra kemanusiaan dari Uni Emirat Arab (UEA) kepada Muhammadiyah dalam menyalurkan bantuan tersebut. Pihaknya akan segera menyalurkan bantuan ke korban terdampak.

    “Bantuan ini akan segera disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan sebagai wujud komitmen Muhammadiyah untuk terus berkhidmat bagi kemanusiaan dan kebangsaan,” ujar Haedar.

    Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution memastikan bantuan kemanusiaan berupa beras sebanyak 30 ton dari Uni Emirat Arab (UEA) tetap disalurkan kepada para korban banjir.

    “Ini bukan bantuan G2G. Jadi bukan dari negara Uni Emirat Arab, melainkan dari NGO,” kata Bobby.

    “Sebenarnya bukan dipulangkan, tetapi karena ini bantuan dari NGO, maka diserahkan kepada NGO yang ada di Indonesia, yaitu Muhammadiyah. Nanti Muhammadiyah yang akan menyalurkan kepada para korban,” ujarnya.

    (eva/idh)

  • Lawyer Eggi Sudjana Merinding Saat Lihat dan Sentuh Fisik Ijazah Jokowi: Ada Emboss dan Watermark

    Lawyer Eggi Sudjana Merinding Saat Lihat dan Sentuh Fisik Ijazah Jokowi: Ada Emboss dan Watermark

    GELORA.CO  — Elida Netti, kuasa hukum dari Eggi Sudjana, mengungkapkan momen emosional saat menghadiri gelar perkara khusus terkait kasus dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Mapolda Metro Jaya, Senin (15/12/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, penyidik akhirnya membuka segel barang bukti dan memperlihatkan fisik ijazah asli milik Jokowi kepada para pihak yang hadir.

    Elida mengaku merinding dan terharu ketika melihat langsung dokumen yang selama ini menjadi sumber polemik berkepanjangan tersebut. 

    Menurut kesaksiannya, fisik ijazah yang diperlihatkan memiliki fitur keamanan otentik yang membantah tudingan pemalsuan.

    “Waktu map digunting, saya deg-degan. Ya Allah, akhirnya yang kita perdebatkan sekian tahun, sekarang ada sosoknya di depan mata. Saya melihat, saya merinding dan terharu,” ujar Elida saat berbincang di tayangan Channel YouTube Cumicumi, Jumat (19/12/2025).

    Elida menceritakan detik-detik saat penyidik membuka map penyitaan barang bukti tertanggal 23 Juni.

    Di dalamnya terdapat ijazah SMA dan S1 milik Jokowi.

    Meski peserta dilarang menyentuh, Elida dan beberapa rekan pengacara dari klaster satu berusaha mendekat untuk memastikan keasliannya.

    “Saya tusuk (tahan) dengan ujung jari saya. Saya pegang, ada emboss (huruf timbul), ada watermark, dan ada lintasan stempel,” ungkap Elida secara rinci.

    Ia juga menambahkan detail kondisi fisik kertas yang menunjukkan usia dokumen tersebut.

    “Di bagian bawahnya itu sudah robek-robek, mungkin karena sudah lama sekali. Kertas tua. Jadi bagi saya, itu adalah aslinya, bukan sekadar fotokopi,” tegasnya.

    Elida meluruskan isu yang menyebut Eggi Sudjana “pecah kongsi” atau meninggalkan rekan-rekannya seperti Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Dokter Tifa.

    Ia menjelaskan bahwa para tersangka terbagi menjadi dua klaster.

    Klaster pertama adalah Eggi Sudjana sebagai advokat/prinsipal, sedangkan klaster kedua adalah Roy Suryo dan kawan-kawan.

    “Bukan pecah belah atau saling meninggalkan. Bang Eggi punya alasan hukum dan konstruksi hukum sendiri. Kami mengajukan gelar perkara khusus ini untuk meminta tinjau ulang penetapan tersangka Bang Eggi,” jelas Elida.

    Elida menekankan bahwa Eggi Sudjana belum pernah di-BAP (Berita Acara Pemeriksaan) karena kondisi kesehatannya yang buruk (sakit usus stadium 4) dan sedang menjalani pengobatan di Penang, Malaysia.

    Namun, statusnya tiba-tiba dinaikkan menjadi tersangka.

    “Bang Eggi belum pernah diperiksa sebagai tersangka, baru undangan klarifikasi. Itulah dasar kami memohon gelar perkara, agar status tersangkanya ditinjau ulang,” tambahnya.

    Apresiasi Polisi

    Elida memberikan apresiasi tinggi kepada pihak kepolisian dan Ombudsman yang hadir dalam gelar perkara tersebut.

    Menurutnya, keputusan polisi untuk membuka barang bukti ijazah—meski sempat didebat oleh pihak kuasa hukum Jokowi—adalah langkah bijak untuk meredam kegaduhan publik.

    Elida memberikan apresiasi tinggi kepada kepolisian yang berani mengambil langkah diskresi untuk membuka barang bukti demi meredam kegaduhan.

    Ia pun mengimbau semua pihak untuk menyudahi polemik ijazah palsu yang dinilainya sudah menguras energi bangsa

    “”Apa salahnya dilihatkan? Sekarang sudah terbuka. Polisi mengambil langkah berani untuk membuka barang bukti demi transparansi. Alhamdulillah, kami bersyukur bisa melihat aslinya,” kata Elida.

    Terkait masih adanya keraguan dari pihak lain seperti Roy Suryo yang juga melihat ijazah tersebut, Elida menghormati perbedaan pendapat itu.

    Namun, ia mengajak masyarakat untuk mulai menyudahi polemik ijazah ini dan fokus pada persoalan bangsa yang lebih mendesak, seperti penanganan bencana alam dan pemberantasan korupsi.

    “Polemik ini sudah berkepanjangan dan menguras energi. Kalau saya pribadi sudah puas melihatnya. Mari kita akur, jangan terlalu fokus pada ijazah, masih banyak masalah bangsa lain yang butuh perhatian, korupsi, dan bencana alam yang butuh perhatian kita,” katanya.

    Elida menyampaikan permohonan kemanusiaan kepada penyidik agar mencabut pencekalan terhadap Eggi Sudjana, sehingga kliennya dapat melanjutkan pengobatan medis di luar negeri dengan jaminan dari pihak keluarga dan kuasa hukum.

  • KPK Buru Kasi Datun Hulu Sungai Utara yang Kabur Saat OTT

    KPK Buru Kasi Datun Hulu Sungai Utara yang Kabur Saat OTT

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, Asis Budianto (ASB); dan Kasi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejari Hulu Sungai Utara, Tri Taruna Fariadi (TAR) sebagai tersangka kasus dugaan korupsi. Total keduanya menerima uang hingga Rp 1,1 miliar lebih dari hasil praktik rasuah.

    Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu menyampaikan, dua jaksa tersebut diduga menerima uang saat menjadi perantara maupun di luar perantara dari Kepala Kejari (Kajari) Hulu Sungai Utara Albertinus Parlinggoman Napitupulu (APN).

    “ASB (Asis Budianto) yang merupakan perantara APN tersebut, dalam periode Februari-Desember 2025, diduga menerima aliran uang dari sejumlah pihak sebesar Rp63,2 juta,” tutur Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Sabtu (20/12/2025).

    Sementara tersangka Tri Taruna Fariadi, lanjut dia, menerima uang hingga Rp 1,07 miliar ketika di luar menjadi perantara Albertinus.

    “Rinciannya pada 2022 berasal dari mantan Kepala Dinas Pendidikan Hulu Sungai Utara senilai Rp 930 juta, kemudian pada 2024 yang berasal dari rekanan sebesar Rp 140 juta,” jelas dia.

    Jika angka Rp 63,2 juta ditambahkan dengan Rp 1,07 miliar, maka total penerimaan kedua jaksa tersebut mencapai Rp 1.133.200.000 atau Rp1,133 miliar.

  • Akses Kesehatan Terputus, Pasien Stroke-Hipertensi di Aceh Rawan Putus Obat

    Akses Kesehatan Terputus, Pasien Stroke-Hipertensi di Aceh Rawan Putus Obat

    Jakarta

    Pasien dengan penyakit kronis seperti stroke, hipertensi, diabetes, hingga penyakit jantung di Aceh berisiko mengalami putus obat selama berada di pengungsian akibat terputusnya akses layanan kesehatan pascabencana. Kondisi ini dinilai sangat berbahaya dan berpotensi memperburuk kondisi pasien.

    Salah seorang dokter neurologi yang tergabung dalam tim Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Desin Pambudi Sejahtera, SpN(K) dari RS Dr Sardjito mengatakan, saat bencana terjadi, layanan kesehatan kerap tidak dapat diakses secara optimal. Akibatnya, pasien yang membutuhkan pengobatan rutin tidak mendapatkan obat sesuai jadwal.

    “Ketika ada bencana, akses kesehatan terputus sehingga pasien-pasien dengan pengobatan rutin rawan putus obat. Contohnya pasien dengan stroke, risiko hipertensi, risiko gula, atau penyakit jantung. Maka mereka akan terputus obat rutinnya, dan itu sangat berbahaya sekali,” ujar dr Desin saat pelepasan relawan, di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu (20/12/2025).

    Ia menyampaikan, Kemenkes bergerak cepat dengan mengerahkan tenaga kesehatan ke wilayah terdampak dan daerah-daerah terisolir untuk memastikan pelayanan medis tetap berjalan, terutama bagi pasien penyakit kronis.

    “Alhamdulillah kami sangat bersyukur Kemenkes bergerak cepat mengajak kami bergabung dalam kegiatan ini untuk menuju daerah-daerah terisolir. Semoga bisa membantu saudara-saudara kita di Sumatera, khususnya Aceh,” lanjutnya.

    Upaya Tim Medis di Pengungsian

    Selain fokus pada penanganan fisik, tim relawan juga akan memberikan perhatian pada kondisi kesehatan mental penyintas bencana. Tenaga kesehatan akan melakukan edukasi serta pendataan kondisi psikologis korban di pengungsian.

    “Persiapannya, kami akan mengedukasi dan mencatat apa yang kami temukan di sana. Apakah ada kecemasan, depresi, atau bahkan halusinasi. Jika ditemukan, kami akan berkoordinasi dengan dokter spesialis untuk penanganan dan pengobatannya,” sambungnya.

    Beberapa perawat yang tergabung dalam tim akan melakukan trauma healing sebagai bagian dari penanganan awal bagi korban bencana. Upaya ini diharapkan dapat membantu pemulihan kondisi mental sekaligus mencegah dampak kesehatan jangka panjang di pengungsi.

    Halaman 2 dari 2

    (rfd/up)

  • Salat Subuh Berjamaah di Balai Kota, Gubernur Pramono Tegaskan Komitmen Kerukunan dan Keberpihakan pada Warga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Desember 2025

    Salat Subuh Berjamaah di Balai Kota, Gubernur Pramono Tegaskan Komitmen Kerukunan dan Keberpihakan pada Warga Megapolitan 20 Desember 2025

    Salat Subuh Berjamaah di Balai Kota, Gubernur Pramono Tegaskan Komitmen Kerukunan dan Keberpihakan pada Warga
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung melaksanakan salat Subuh berjamaah bersama para habaib dan ulama di Balai Kota Jakarta, Jumat (19/12/2025).
    Pada kesempatan itu, ia menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memperkuat kerukunan umat beragama, menyelesaikan persoalan strategis ibu kota, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kebijakan yang berpihak pada kelompok rentan.
    Pramono menekankan pentingnya menjaga harmoni kehidupan beragama di Jakarta. Menurut dia,
    Pemprov DKI Jakarta
    memberikan ruang seluas-luasnya bagi pelaksanaan
    kegiatan keagamaan
    , termasuk pemanfaatan kawasan Monumen Nasional (Monas) untuk kegiatan salawat dan aktivitas keagamaan lain.
    “Tidak semua orang memiliki kesempatan dan tingkat keimanan yang sama. Karena itu, pemerintah wajib memberikan ruang agar kehidupan beragama di Jakarta dapat berjalan secara harmonis,” ujar Pramono dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (20/12/2025).
    Pada awal masa kepemimpinannya, Pramono menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta memprioritaskan penyelesaian sejumlah persoalan strategis yang belum tuntas dari periode sebelumnya.
    Beberapa di antaranya adalah proyek monorel di Jalan HR Rasuna Said, penguatan Lembaga Masyarakat Adat Betawi, penataan kawasan Kali Jodo, serta penyelesaian persoalan Rumah Sakit Sumber Waras.
    Pramono menjelaskan, persoalan monorel di Jalan Rasuna Said telah tuntas dari sisi hukum dan direncanakan mulai dibongkar serta diperbaiki pada Januari mendatang.
    Adapun lahan Rumah Sakit Sumber Waras saat ini sepenuhnya berada di bawah kewenangan Pemprov DKI Jakarta dan akan dikembangkan menjadi rumah sakit bertaraf internasional serta diusulkan sebagai Proyek Strategis Nasional (
    PSN
    ).
    Pramono juga menegaskan komitmennya untuk melanjutkan dan menyempurnakan pembangunan Jakarta International Stadium (
    JIS
    ). Salah satu fokus utama adalah penyelesaian akses transportasi dengan menghubungkan kawasan Ancol dan JIS melalui pembangunan jembatan sepanjang 350 meter serta integrasi dengan transportasi publik.
    “Dengan akses parkir di Ancol dan dukungan transportasi massal, persoalan kemacetan di sekitar JIS diharapkan dapat teratasi sehingga JIS benar-benar menjadi aset jangka panjang bagi Jakarta,” katanya.
    Selain pembangunan infrastruktur, Pramono menyoroti persoalan kemiskinan dan ketimpangan sosial yang masih menjadi tantangan Jakarta.
    Meski tingkat kemiskinan menunjukkan tren penurunan, Pemprov DKI Jakarta, menurut dia, tetap berfokus menekan ketimpangan melalui kebijakan yang berpihak pada masyarakat kurang mampu.
    Ia menyebutkan, terdapat tiga sektor yang anggarannya tidak akan dikurangi, yakni pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), layanan kesehatan, serta program perlindungan sosial.
    Pemprov DKI Jakarta bahkan memperluas cakupan KJMU hingga jenjang Strata Dua (S2) dan Strata Tiga (S3) serta menyiapkan program beasiswa luar negeri bagi warga dari keluarga tidak mampu.
    “Pendidikan adalah kunci utama untuk memutus rantai kemiskinan. Karena itu, keberpihakan kepada warga yang belum beruntung harus terus dijaga,” tegas Pramono.
    Menutup sambutannya, Pramono mengapresiasi kehadiran para ulama dan masyarakat dalam kegiatan
    salat Subuh
    berjamaah tersebut. Ia berharap, kegiatan keagamaan di Balai Kota dapat dilaksanakan secara konsisten sebagai bagian dari upaya memperkuat spiritualitas dan kebersamaan warga Jakarta.
    “Semoga kegiatan ini membawa keberkahan dan semakin mempererat kebersamaan dalam membangun Jakarta yang berkeadilan,” ujar Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.