Blog

  • Kejari Lampung Tengah Tangani 581 Kasus Pidana Sepanjang 2025, 8 Perkara Lewat Restorative Justice

    Kejari Lampung Tengah Tangani 581 Kasus Pidana Sepanjang 2025, 8 Perkara Lewat Restorative Justice

    Liputan6.com, Jakarta – Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampung Tengah mencatat tingginya beban penanganan perkara pidana sepanjang 2025. Total 581 perkara pidana ditangani jaksa, dengan 421 perkara di antaranya telah dieksekusi, sementara sebagian kecil diselesaikan melalui pendekatan keadilan restoratif.

    Kepala Kejaksaan Negeri Lampung Tengah Rita Susanti mengatakan, dari ratusan perkara tersebut, delapan perkara disetujui untuk diselesaikan melalui mekanisme restorative justice (RJ).

    Penyelesaian itu dilakukan setelah terpenuhinya syarat formil dan materiil sebagaimana diatur dalam Peraturan Kejaksaan Nomor 15 Tahun 2020.

    “Pendekatan restorative justice dilakukan secara selektif, dengan mempertimbangkan pemulihan korban dan tercapainya rasa keadilan di masyarakat,” ujar Rita di Kejari Lampung Tengah, Jumat (19/12/2025).

    Selain perkara pidana umum, Rita mengungkapkan bahwa pihaknya juga mencatat kinerja penegakan hukum di bidang lain. Sepanjang Januari hingga Desember 2025, kejaksaan memperoleh Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp425,1 juta, yang bersumber dari pengelolaan barang bukti, lelang aset, serta pembayaran uang pengganti perkara pidana.

    “Di bidang intelijen, jaksa mengedepankan upaya pencegahan melalui penerangan hukum dan pengawasan. Program Jaksa masuk sekolah, Jaksa menyapa, serta JJaga desa digelar di ratusan desa di Lampung Tengah sebagai bagian dari upaya mencegah tindak pidana sejak dini,” jelasnya.

  • Buruh Geruduk Rapat Penetapan Upah Minimum Sulsel, Paksa Masuk Ruangan

    Buruh Geruduk Rapat Penetapan Upah Minimum Sulsel, Paksa Masuk Ruangan

    Liputan6.com, Jakarta – Puluhan buruh menggeruduk rapat pleno penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2026 yang digelar oleh Dewan Pengupahan Provinsi Sulawesi Selatan di Hotel Continent Center Point Panakkukang, Kota Makassar Sulawesi Selatan pada Jumat (19/12/2025) malam.

    Dari pantauan Liputan6.com, kegaduhan terjadi kala rapat tersebut hendak dimulai sekitar pukul 20.00 Wita. Sejumlah buruh memaksa masuk ke dalam ruang rapat namun tak dibiarkan oleh pihak penyelenggara.

    “Kenapa ditutup, ini bukan rapat khusus. Buka pintunya,” kata salah seorang buruh sambil mendorong pintu.

    Seorang pegawai dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan pun sempat berupaya untuk berkomunikasi dengan para buruh yang berada di depan pintu ruangan rapat. Ia meminta agar buruh tetap tenang dan menunggu hasil dari rapat pleno.

    Namun, para buruh tetap memaksa agar pintu tersebut dibuka agar para buruh bisa mendengar langsung hasil rapat pleno penetapan UMP Sulsel tahun 2026.

    “Buka sedikit saja pintunya. Kawan-kawan buruh ingin melihat hasilnya,” ujarnya.

  • Kepala BGN Dinilai Tak Becus, Empati Nol di Tengah Bencana, Mundur Saja lah!

    Kepala BGN Dinilai Tak Becus, Empati Nol di Tengah Bencana, Mundur Saja lah!

    GELORA.CO –  Publik tengah ramai memperbincangkan beredarnya video yang memperlihatkan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, tengah bermain golf di saat masyarakat di sejumlah wilayah Sumatera dilanda bencana alam. Aktivitas tersebut menuai kritik keras karena dinilai tidak menunjukkan empati kepada para korban.

    Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, meragukan klaim bahwa kegiatan golf itu dilakukan untuk penggalangan dana bagi korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    “Saya tidak yakin atas apa yang disampaikan Dadan bahwa kegiatan tersebut dilakukan untuk menggalang dana bagi korban bencana yang ada di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” ujar Fernando kepada Monitorindonesia.com, Jumat (19/12/2025).

    Fernando mempertanyakan pilihan cara penggalangan dana yang dinilai kurang pantas dan tidak mencerminkan empati terhadap penderitaan masyarakat. Menurutnya, terdapat banyak cara lain yang lebih menunjukkan solidaritas dan kepedulian kepada korban bencana.

    Sorotan terhadap kinerja Dadan juga menguat seiring laporan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belakangan menuai kritik publik. 

    Program tersebut dinilai tidak berjalan sesuai harapan, bahkan sebagian masyarakat mengeluhkan kualitas pelaksanaan MBG yang diterima anak-anak mereka.

    Dalam konteks ini, Fernando mempertanyakan sensitivitas Presiden terhadap kinerja para pembantunya. Ia menilai ada pejabat yang tidak optimal menjalankan tugas, namun tetap menikmati fasilitas negara karena jabatan yang diemban.

    “Atas dasar itu, sebaiknya Dadan mundur dari posisinya sebagai Kepala BGN. Sejak awal terlihat tidak mampu menjalankan tugas, dan aktivitas bermain golf di tengah bencana menunjukkan minimnya empati,” tegas Fernando.

    Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa penilaian akhir memang berada di tangan Presiden, namun rakyat akan terus mengawasi dan menilai kinerja para pejabat negara. “Pada saatnya, rakyat juga akan bertindak,” pungkasnya.

    Sementara Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana sendiri membenarkan dirinya bermain golf di tengah bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera.

    “Minggu, 14 Desember 2025 Persatuan Golf Alumni (PGA) IPB mengadakan turnamen rutin akhir tahun. Kegiatan ini sebagai bagian dari program menjaga silaturahmi di antara sesama alumni IPB,” kata Dadan, Kamis (18/12/2025).

    Ia menjelaskan aktivitas tersebut bukan untuk bersenang-senang, melainkan menggalang dana bagi korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    “Tahun 2025 ini turnamen sekalian menggalang dana beasiswa dan bantuan bencana Sumatera,” ujar Dadan.

    Dadan menegaskan, kehadirannya sebagai Ketua Dewan Pembina PGA IPB semata-mata untuk memberikan dukungan kepada para alumni yang peduli terhadap korban bencana yang terjadi di Sumatra. “Saya sebagai Ketua Dewan Pembina PGA IPB hadir untuk memberikan support kepada teman-teman alumni yang sangat peduli,” pungkas Dadan.

  • Liburan Nataru Dimulai, InJourney Catat Penumpang Mulai Penuhi Bandara

    Liburan Nataru Dimulai, InJourney Catat Penumpang Mulai Penuhi Bandara

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Angkasa Pura Indonesia (Persero) atau InJourney Airports mencatat mulai adanya peningkatan penumpang atau traffic di 37 bandara di Indonesia pada Jumat (19/12/2025). 

    Corporate Secretary Group Head InJourney Airports Arie Ahsanurrohim menyampaikan, peningkatan terjadi seiring dengan dimulainya libur anak sekolah pada akhir pekan ini. 

    InJourney Airports memprediksi puncak lalu lintas penerbangan sebelum natal pada akhir pekan ini, yakni Sabtu (20/12/2025) dan Minggu (21/12/2025) dengan jumlah penumpang di masing-masing tanggal tersebut sekitar 590.000 orang. 

    “Lonjakan puncak pergerakan penumpang akan diprediksi di tanggal 20 dan 21 Desember 2025,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (19/12/2025). 

    Secara umum sejak 15 Desember hingga 19 Desember 2025 pukul 17.22 WIB, tercatat arus lalu lintas mencapai 2.408.919 orang dengan 17.946 penerbangan di 37 bandara InJourney Airports. 

    Secara perinci, arus lalu lintas di bandara mencapai 525.597 orang dengan 3.404 penerbangan pada 19 Desember 2025. Jumlah tersebut masih dapat bertambah sejalan dengan penerbangan sampai malam hari ini. 

    Angka tersebut pun terpantau melonjak 43.763 orang dari hari sebelumnya, Kamis (18/12/2025), dengan arus lalu lintas di bandara mencapai 481.834 orang dan 3.718 penerbangan. 

    Adapun, InJourney Airports memperkirakan jumlah penumpang pesawat melalui bandara Angkasa Pura mencapai 10,54 juta penumpang atau meningkat 4,1% dibandingkan dengan periode Nataru tahun lalu. 

    Khusus di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara tersibuk di Indonesia, jumlah penumpang pesawat pada periode Nataru 2025/2026 diproyeksikan mencapai sekitar 3 juta penumpang atau naik 3,3% dibandingkan dengan Nataru 2024/2025. 

    Sementara itu di Bandara I Gusti Ngurah Rai jumlah penumpang pesawat saat Nataru  sebanyak 1,36 juta penumpang atau tumbuh dua digit mencapai 13,3%. 

    Salah satu faktor yang mendorong peningkatan penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai adalah rute internasional yang terus tumbuh sejak awal 2025.

    InJourney Airports turut memastikan bahwa seluruh bandara telah dipersiapkan untuk mengantisipasi peningkatan pergerakan penumpang pesawat, salah satunya melalui layanan bandara 24 jam. 

    Terlebih, InJourney menyatakan telah menerima sebanyak 558 penerbangan tambahan (extra flight) dari maskapai selama libur Nataru.  

    Adapun, apabila dibandingkan dengan kondisi sebelum Covid-19 atau pada 2019, tingkat pemulihan secara umum pada masa Nataru ini baru mencapai 95%. Pada 2019, total penumpang yang menggunakan pesawat mencapai 11,08 juta orang. 

    Dengan kata lain, tingkat kepadatan bandara pada Nataru tahun ini masih lebih rendah dari periode 2019. 

  • Cerita Megawati Cek Gudang Bantuan Bencana, Heran Isinya Cuma Mie Instan

    Cerita Megawati Cek Gudang Bantuan Bencana, Heran Isinya Cuma Mie Instan

    Jakarta

    Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menceritakan pengalamannya saat mengecek sebuah gudang di lokasi bencana yang hanya berisi mie instan. Dia mengaku heran karena gudang itu hanya ada satu jenis makanan.

    “Pernah Ibu, di sebuah tempat. Bantuannya mana? Waktu itu sudah wapres. Wah, dikasih tahu gudang. Isinya hanya apa? Hanya mie. Lah, kok mie? Mau bikin mie-nya itu di mana ya? Mie itu, apa sih? Ah, instan,” kata Megawati dalam Seminar Mitigasi Bencana dan Pertolongan Korban di Jakarta International Equestrian Park, Jakarta Timur, Jumat (19/12/2025).

    Dia menyebut, relawan yang turun membantu korban bencana harus punya kepekaan mengenai kebutuhan korban bencana. Terlebih mie juga perlu dimasak menggunakan alat masak.

    “Jadi kamu mesti lihat ini. Apa yang diperlukan. Karena kalau mie semua, kembung perut orang. Loh, iya dong? Terus mie-nya mau diapakan? Jadi apa? Instan itu ya, yang pakai plastik itu toh,” jelasnya.

    Dia menyarankan, agar relawan yang turun ke lokasi bencana membuka dapur umum. Sehingga bahan mentah yang ada dapat diolah menjadi makanan.

    Dalam hal ini, Megawati menyebut bencana yang dia lihat saat itu adalah bencana kering seperti misalnya kebakaran. Sehingga perlu berhati-hati bila membuat masakan dengan api.

    “Di Baguna ini kan saya buat dapur umum. Jadi tidak ada perintah lagi. Begitu Bagunan turun, harus buka dapur umum. Dan pada waktu seperti sekarang, dapur umumnya harus dapur umum dengan masakannya itu basah,” imbuh dia.

    (dek/dek)

  • Keluarga Korban Duga Ada Motif Harta di Balik Kematian Faradila Mahasiswi UMM Asal Tiris Probolinggo

    Keluarga Korban Duga Ada Motif Harta di Balik Kematian Faradila Mahasiswi UMM Asal Tiris Probolinggo

    Probolinggo (beritajatim.com) – Penyidik Polda Jawa Timur mengamankan seorang oknum anggota Polsek Krucil berinisial AS atas dugaan pembunuhan terhadap adik iparnya sendiri, Faradila Amalia Najwa (21), mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) asal Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

    Pelaku saat ini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Jatim guna mengungkap motif pasti di balik peristiwa tragis yang menimpa perempuan muda tersebut.

    Pihak keluarga korban secara tegas menepis isu liar yang menyebutkan bahwa korban meninggal dalam kondisi hamil. Penegasan ini disampaikan untuk meluruskan kabar yang beredar di masyarakat tanpa dukungan bukti medis resmi, baik dari kepolisian maupun rumah sakit.

    Keluarga justru mencium adanya motif material di balik tindakan keji pelaku. AS diduga memiliki ambisi untuk menguasai aset milik orang tua korban, Haji Ramlan, yang merupakan pengusaha besar dan tokoh terpandang di wilayah Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

    Agus Subianto (48), kerabat korban, mengungkapkan bahwa perangai buruk AS sudah terlihat sejak empat tahun lalu setelah menikah dengan kakak kandung korban. Menurutnya, meskipun sudah difasilitasi harta oleh mertuanya, sikap pelaku tetap bermasalah hingga memicu konflik internal keluarga.

    “Baru empat tahun jadi menantu, tapi sudah diberi toko dan mobil. Perangainya buruk, bahkan saudara sulung korban sampai meninggalkan rumah karena konflik dengan AS,” ungkap Agus.

    Ketidakharmonisan antara korban dan pelaku disinyalir sudah berlangsung lama akibat gesekan yang terus meruncing di lingkungan keluarga besar Haji Ramlan. Korban diketahui sebagai putri bungsu dari pengusaha yang memiliki sejumlah unit usaha strategis yang diduga menjadi incaran pelaku.

    Ilustrasi grafis kronologi kasus pembunuhan mahasiswi UMM. [Dibuat dengan AI]Haji Ramlan mengakui adanya keretakan hubungan antara menantunya tersebut dengan keluarga besarnya. Ia tidak menyangka perselisihan yang terjadi selama ini berujung pada hilangnya nyawa putri bungsunya.

    “Kalau tidak akur, sudah lama. Tapi tidak pernah terbayang sampai membunuh,” ujar Ramlan dengan nada penyesalan mendalam.

    Dalam penyelidikannya, tim penyidik mendalami sejumlah bukti digital, termasuk rekaman CCTV di sekitar lokasi penemuan jasad di Desa Wonorejo, Pasuruan. Sebuah mobil Triton double cabin terekam melintas di lokasi kejadian dan diduga kuat digunakan pelaku untuk membuang jasad korban guna menghilangkan jejak.

    Proses autopsi yang dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara saat ini menjadi instrumen kunci bagi kepolisian. Hasil medis ini akan digunakan untuk mencocokkan bukti fisik pada tubuh korban dengan keterangan saksi serta bukti-bukti yang telah dikantongi penyidik.

    Mengingat status AS sebagai anggota kepolisian aktif, keluarga berharap penuh pada profesionalitas Polda Jawa Timur dalam menuntaskan kasus ini. Haji Ramlan menegaskan bahwa keadilan harus ditegakkan tanpa memandang latar belakang profesi pelaku.

    Haji Ramlan meminta agar hukum ditegakkan seadil-adilnya atas perbuatan yang telah merampas masa depan putrinya yang masih aktif menempuh studi di bangku kuliah tersebut.

    “Atas perbuatannya, saya minta dihukum seberat-beratnya,” pungkasnya tegas. (ada/ian)

  • Polresta Banyuwangi Musnahkan 5,2 Ton Miras dan Knalpot Brong Jelang Natal 2025

    Polresta Banyuwangi Musnahkan 5,2 Ton Miras dan Knalpot Brong Jelang Natal 2025

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Polresta Banyuwangi memusnahkan sedikitnya 5.117 botol minuman keras (miras) berbagai merek dan 54 unit knalpot brong di Mapolresta Banyuwangi pada Jumat (19/12/2025). Langkah tegas ini diambil sebagai upaya cipta kondisi guna menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

    Barang bukti yang digilas tersebut merupakan hasil Operasi Cipta Kondisi dan Pekat 2025 yang berlangsung selama 12 hari, terhitung sejak 7 Desember hingga 18 Desember 2025. Selain menyita ribuan botol miras, aparat kepolisian juga berhasil mengamankan 37 tersangka dari 37 tempat kejadian perkara (TKP) yang berbeda di wilayah hukum Banyuwangi.

    Rincian barang bukti yang dimusnahkan meliputi miras tradisional jenis arak Bali dan tuak ukuran 600 ml sebanyak 1.947 botol atau setara 1,21 ton. Polisi juga menyita miras pabrikan botol kaca ukuran 1.000 ml sebanyak 3.170 botol atau setara 3,17 ton, serta 3 jeriken arak ukuran 35 liter. Total keseluruhan miras yang dimusnahkan mencapai 5.222 liter atau setara 5,48 ton jika diakumulasikan dengan seluruh jenis wadah.

    Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol. Dr. Rama Samtama Putra, S.I.K., M.Si., M.H., menegaskan bahwa tindakan ini adalah bentuk komitmen institusinya dalam menjaga stabilitas wilayah. Ia menyebut konsumsi miras sering kali menjadi pemicu utama tindak kriminalitas di ruang publik.

    “Pemusnahan ini tentu sebagai komitmen Polresta untuk menjaga Banyuwangi tetap aman dan kondusif, selama perayaan natal 2025 dan tahun baru 2026,” kata Kapolresta Banyuwangi.

    Prosesi pemusnahan dipimpin langsung oleh Kapolresta bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Turut hadir jajaran Forkopimda, termasuk perwakilan Lanal Banyuwangi, Kodim 0825, tokoh agama, serta pejabat lintas sektoral. Pemusnahan diawali dengan pelemparan botol secara simbolis hingga kemudian ribuan botol dilindas menggunakan kendaraan berat wales (silinder).

    Sementara itu, untuk knalpot brong, Bupati Ipuk dan Kapolresta melakukan pemotongan secara simbolis menggunakan mesin gerinda. Kombes Pol. Rama menyoroti korelasi kuat antara peredaran miras dengan peningkatan gangguan kamtibmas, seperti pengeroyokan dan kejahatan konvensional lainnya.

    “Peristiwa atau kejahatan-kejahatan yang terjadi, sejauh ini disebabkan dampak dari miras. Makanya, hal ini merupakan wujud komitmen kita semua untuk menjaga keamanan dan kondusifitas,” ungkapnya.

    Melalui tindakan preventif ini, pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk mengisi momentum pergantian tahun dengan kegiatan yang lebih bermakna dan tidak melanggar hukum. Pengamanan ketat juga akan terus dilakukan guna memastikan ibadah Natal berjalan khidmat.

    “Dengan pemusnahan ini, tentu kita mengirimkan pesan kepada masyarakat untuk merayakan natal dan tahun baru dengan kegiatan positif. Serta senantiasa menjalankan ibadah Natal dengan aman, lancar, dan kondusif,” tegasnya. [tar/ian]

  • Seberapa Laris Sedan Listrik di Indonesia?

    Seberapa Laris Sedan Listrik di Indonesia?

    Jakarta

    Sedan listrik rupanya kurang diminati. Buktinya, penjualannya amat minim. Berkaca pada data distribusi wholesales yang dirilis

    Semakin menyedihkan terlihat pada segmen sedan, dengan kapasitas mesin 1500 cc – 3001 cc. Segmen sedan ini seakan semakin ditinggalkan, dengan mengalami penurunan penjualan hingga 6.206 unit. Dengan total penjualan Januari-November 2024 mencapai 10.015 unit, dan Januari-November 2025 hanya mencapai 3.809 unit.

    Bahkan sedan berbasis listrik pun tidak mampu mengangkat penjualan segmen sedan pada november 2025. Berikut data penjualan sedan listrik:

    1. AION ES: 0 (nol) unit

    2. BMW i7 xDrive60 Limousine RHD A: 1 unit

    3. BMW i4 eDrive35 Gran Coupe AT: 10 unit

    4. BMW 218 AT: 0 (Nol) unit

    5. BMW 218i Gran Coupe: 0 (Nol) unit

    Ilustrasi saat AION ES hadirkan di GIIAS 2024 Foto: M Luthfi Andika/detik.com

    6. BMW 218i Gran Coupe F74: 1 unit

    7. BYD Seal Dynamic: 0 (Nol) unit

    8. BYD Seal Premium Extended Range: 16 unit

    9. BYD Seal Performance: 13 unit

    10. Hyundai Ioniq: 0 (Nol) unit

    11. Hyundai Genesis G80 EV: 1 unit

    12. Morris Garage Cyberster: 2 unit

    13. Volvo ES90 Electric Vehicles: 1 unit

    14. BMW i5 eDrive40: 42 unit

    15. BMW i5 M60 xDrive A/T: 0 (nol) unit

    16. BMW i5 eDrive40 (12HH) A/T: 1 unit

    17. BMW i7 M70 xDrive AT S: 0 (Nol) unit

    18. Mercedes-Benz EQE 350 (V295): 0 (Nol) unit.

    19. Mercedes-Benz EQS 450+ (V297): 0 (Nol) unit.

    (lth/dry)

  • Dikecam Seskab Teddy, Gerakan Rakyat Tetap Desak Pemerintah Tetapkan Status Bencana Nasional Sumatra

    Dikecam Seskab Teddy, Gerakan Rakyat Tetap Desak Pemerintah Tetapkan Status Bencana Nasional Sumatra

    GELORA.CO  — Meski Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya mengecam masih ada saja pihak yang mempersoalkan agar status bencana Sumatra menjadi bencana nasional, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Rakyat tetap mendesak pemerintah segera menetapkan status bencana nasional di Sumatra.

    Pernyataan itu disampaikan Juru Bicara Gerakan Rakyat, Robby Kusumalaga, dalam konferensi pers di Kantor Sekretariat DPP Gerakan Rakyat, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (19/12/2025).

    “Korban bukan sekadar statistik. Ini adalah nyawa warga negara yang dijamin konstitusi,” ujar Robby.

    Berdasarkan data BNPB hingga 18 Desember 2025, katanya jumlah korban meninggal dunia mencapai 1.068 jiwa, terdiri atas 456 orang di Aceh, 366 orang di Sumatra Utara, dan 246 orang di Sumatra Barat. 

    Selain itu, 190 orang dilaporkan hilang dan 537.185 jiwa saat ini berada di pengungsian.

    Ia menilai pemerintah daerah kewalahan menangani dampak bencana karena lumpuhnya infrastruktur vital, seperti jalan lintas provinsi, jembatan, dan rumah sakit daerah, yang menyebabkan distribusi logistik terhambat serta sejumlah desa terisolasi selama berminggu-minggu.

    Robby menyebut kondisi tersebut telah memenuhi indikator penetapan Bencana Nasional sebagaimana diatur dalam UU Nomor 24 Tahun 2007.

    Termasuk besarnya korban jiwa, luas wilayah terdampak, kerusakan infrastruktur kritis, serta dampak sosial-ekonomi yang meluas.

    Selain faktor alam berupa Siklon Senyar, Gerakan Rakyat menilai kerusakan lingkungan akibat deforestasi dan alih fungsi lahan turut memperparah dampak bencana. 

    “Status Bencana Nasional bukan kemurahan hati, melainkan kewajiban konstitusional. Menolak status ini berarti mengingkari realitas kemanusiaan di lapangan,” tambahnya.

    Gerakan Rakyat menyampaikan empat tuntutan kepada Presiden, yakni penetapan status Bencana Nasional, pembukaan akses bantuan internasional, moratorium izin tambang dan sawit disertai audit lingkungan, serta mobilisasi penuh TNI, Polri, Basarnas, dan BNPB untuk membuka akses wilayah terisolasi.

    Di sisi lain, Gerakan Rakyat mengklaim telah menurunkan relawan dan menyalurkan bantuan logistik serta medis ke sejumlah wilayah terdampak, termasuk Aceh Tamiang melalui jalur laut akibat terputusnya akses darat.

    “Gerakan Rakyat akan terus bersuara hingga negara benar-benar hadir,” kata Robby. 

    Sebelumnya Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya menegaskan pemerintah pusat sejak awal telah menangani banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dengan skala nasional, meski tanpa menetapkan status darurat bencana nasional.

    Hal itu disampaikan Teddy menanggapi desakan sejumlah pihak agar bencana di Sumatera ditetapkan sebagai bencana nasional. Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/12/2025).

    “Masih ada pihak-pihak yang terus saja membahas status bencana nasional. Sejak hari pertama, 26 Desember, pemerintah pusat sudah turun langsung melakukan penanganan skala nasional,” kata Teddy.

    Menurutnya, mobilisasi besar-besaran telah dilakukan pemerintah pusat dengan mengerahkan lebih dari 50.000 personel gabungan TNI, Polri, Basarnas, dan relawan ke wilayah terdampak.

    Bahkan, pada pekan pertama bencana saja, sebanyak 26.000 personel sudah diterjunkan.

    “Sekarang sudah lebih dari 50.000 pasukan di lapangan. Ini bukan penanganan kecil,” ujarnya.

    Teddy juga menepis anggapan bahwa tanpa status bencana nasional, bantuan pusat tidak bisa diberikan.

    Ia menegaskan Presiden RI Prabowo Subianto sejak awal memerintahkan penggunaan dana pusat untuk seluruh proses tanggap darurat hingga pemulihan.

    “Presiden sudah menegaskan, semuanya pakai dana pusat. Tidak ada itu kalau bukan bencana nasional lalu tidak dibantu,” tegasnya.

    Pemerintah, kata Teddy, telah mengucurkan anggaran negara hingga Rp60 triliun secara bertahap untuk penanganan bencana di Sumatera.

    Dana tersebut digunakan untuk pembangunan hunian sementara dan hunian tetap, perbaikan infrastruktur, fasilitas publik, hingga gedung pemerintahan yang rusak.

    “Rp60 triliun sudah dikeluarkan untuk membangun kembali rumah warga, fasilitas umum, DPRD, kantor kecamatan, semuanya,” jelasnya.

    Selain itu, pemerintah pusat juga memberikan bantuan langsung kepada kepala daerah.

    Sebanyak 52 bupati dan wali kota menerima dana tunai untuk penanganan awal bencana di wilayah masing-masing.

    “Pada hari itu juga, seluruh kepala daerah diberikan uang tunai. Kalau ada kebutuhan lain, tinggal sampaikan,” katanya.

    Teddy juga membantah anggapan bahwa sarana dan prasarana tidak akan dibantu jika status bencana nasional tidak ditetapkan.

    Ia menyebut ribuan alat berat dan ratusan sarana transportasi telah dikerahkan.

    “Lebih dari 100 kapal, pesawat, dan helikopter sudah ke sana. Alat berat dari Kementerian PU sekitar seribuan, didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia,” ungkapnya.

    Meski demikian, Teddy mengakui proses pemulihan membutuhkan waktu, mengingat banyak jembatan dan ruas jalan yang putus akibat bencana.

    Namun, ia menegaskan upaya perbaikan terus dilakukan secara bertahap.

    “Jembatan putus langsung dikerjakan, ada yang selesai dalam 7 sampai 10 hari. Itu kerja besar, melibatkan banyak orang,” ujarnya.

    Di akhir pernyataannya, Teddy mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling mendukung dan tidak saling menyalahkan dalam proses pemulihan Sumatera.

    “Apakah semuanya sudah sempurna? Tentu belum. Karena itu ayo kita bahu-membahu, saling dukung. Kalau niat membantu, lakukan dengan ikhlas dan tulus,” ujarnya

  • Bantuan 30 Ton Beras dari UEA Dikembalikan, Laode M Syarif: Kebodohan Diselimuti Kesombongan

    Bantuan 30 Ton Beras dari UEA Dikembalikan, Laode M Syarif: Kebodohan Diselimuti Kesombongan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Eks Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif menyorot tajam terkait bantuan beras 30 ton.

    Bantuan ini disebut datang dari bantuan negara asing yaitu Uni Emirat Arab (UEA).

    Bantuan beras hingga 30 ton ini ditujukan ke lokasi terdampak banjir di Kota Medan.

    Namun yang disorot oleh Laode M Syarif adalah kabar soal bantuan tersebut yang dikembalikan.

    Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, ia memberikan sindiran dan menyebut hal ini sebagai kesombongan.

    “Ketika Kebodohan diselimuti kesombongan 😩,” tulisnya dikutip Jumat (19/12/2025).

    Sebelumnya, Pemerintah Kota Medan mengembalikan bantuan 30 ton beras dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UAE) yang ditujukan bagi korban banjir.

    Wali Kota Medan Rico Waas menyebut pengembalian ini dilakukan usai pihaknya melakukan pengecekan regulasi dari Pemerintah Pusat.

    “Intinya adalah memang kita sudah cek tentang regulasi dan penyampaian. Kita cek BNPB juga, dan Kementerian Pertahanan bahwasanya memang melalui koordinasi semua, ini tidak diterima dulu,” ujar Rico

    Adapun alasan pengembalian ini dilakukan lantaran pemerintah pusat memang tidak mengizinkan bantuan dari asing untuk korban bencana.

    (Erfyansyah/fajar)