Blog

  • Polsek Tegalsari Surabaya Tangkap Pedagang Sayur Nyambi Jual Sabu

    Polsek Tegalsari Surabaya Tangkap Pedagang Sayur Nyambi Jual Sabu

    Surabaya (beritajatim.com) – Polsek Tegalsari Surabaya menangkap pedagang sayur yang nyambi jual sabu, Rabu (30/08/2023) lalu. Ia adalah Syafii (29) warga Jalan Kedondong Kidul I, Tegalsari.

    Kapolsek Tegalsari, Kompol Imam Mustolih mengatakan, penangkapan itu didasari informasi dari masyarakat. Setelah menyelesaikan penyelidikan, petugas langsung menuju rumah Syafii untuk melakukan penggeledahan.

    “Saat dirumahnya, tersangka ketahuan sedang menunggu pasiennya. Sehingga kami lakukan penangkapan,” ujar Imam, Selasa (12/09/2023).

    Dari penggeledahan dan penangkapan Syafii di rumahnya, polisi mengamankan 3 klip sabu siap edar dengan berat total 1,22 gram. Ia pun langsung digelandang ke Polsek Tegalsari untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Kami diuntungkan karena tersangka ini residivis. Jadi datanya masih terarsip di kepolisian,” imbuh Imam.

    Dari pengakuan Syafii, ia biasa menjual sabu dengan harga Rp100-200 ribu untuk paket kecil. Ia biasa menjual barang dagangannya ke teman dan orang-orang dewasa. Ia juga mengaku bahwa dirinya adalah pengguna aktif. Alasannya, untuk menambah stamina saat bekerja sebagai pedagang sayur.

    “Untuk melekan karena pagi sudah harus ke Pasar Keputran untuk kulakan,” kata Syafii. (ang/ted)

  • Penabrak Wartawan dan Polisi di Surabaya Terancam Pasal Berlapis

    Penabrak Wartawan dan Polisi di Surabaya Terancam Pasal Berlapis

    Surabaya (beritajatim.com) – Penabrak wartawan dan polisi di Surabaya pada Minggu (10/09/2023) dini hari kemarin masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di kantor Satlantas Polrestabes Surabaya. Remaja bernama Rafli (19) itu belum bisa pulang ke rumahnya di Rusunawa Gunungsari. Ia pun terancam pasal berlapis.

    Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, AKBP Arif Fazlurrahman mengatakan bahwa pihaknya masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan rekaman CCTV. Rafli sendiri telah dimintai keterangan oleh petugas kepolisian.

    “Hari ini kita ambil keterangan korban, hasil visum korban-korbannya. Dari anggota (Satlantas Polrestabes Surabaya), dari Hadi (pewarta televisi).Dan pemeriksaan saksi-saksi dan mengumpulkan CCTV,” kata Arif Fazlurrahman, Senin (11/9/2023).

    Arif menambahkan pihaknya belum menetapkan Rafli sebagai tersangka atas kejadian tabrakan di depan Gedung Negara Grahadi kemarin. Ia berjanji akan segera menetapkan status Rafli dan melakukan gelar perkara secepatnya. “kalau penetapan tersangka nanti akan kami informasikan setelah kita melakukan gelar perkara. Intinya kita tangani dengan profesional,” ungkap Arif Fazlurrahman.

    Menurut Arif, Rafli telah mengakui perbuatannya. Ia juga mengaku mabuk saat menabrak Solihul Hadi wartawan RTV dan Briptu Rully anggota Satlantas Polrestabes Surabaya. “Iya ada kadar alkohol dalam darahnyan Setelah di tes menggunakan breath test analyzer. Jadi pengakuan dia habis mengkonsumsi minuman beralkohol,” ungkap Arif.

    Rafli terancam dijerat dengan pasal berlapis. Ia terancam pasal 311 UU LLAJ karena ketahuan mabuk saat berkendara. Ancamannya adalah 1 tahun kurungan penjara dan denda Rp 3 juta.

    Alif juga terancam Pasal 229 ayat (4) karena menyebabkan korban kecelakaan lalu lintas luka berat. hukuman pasal ini adalah penjara paling lama 5 ahun atau denda Rp20 juta.

    Sementara itu, dari informasi yang dihimpun, Solihul Hadi saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif karena indikasi patah tulang dan luka menganga di kaki kirinya. Ia masih menunggu jadwal operasi namun kondisinya telah stabil. (ang/kun)

    BACA JUGA: Remaja Mabuk Tabrak Wartawan dan Polisi di Surabaya

  • Buntut Viralnya Istri Polisi Probolinggo, Kapolres Bentuk Pakta Integritas Bijak Bermedsos

    Buntut Viralnya Istri Polisi Probolinggo, Kapolres Bentuk Pakta Integritas Bijak Bermedsos

    Probolinggo (beritajatim.com) – Buntut kericuhan di sosial media yang menyatut istri Bripka Muhamad Nuril Huda yakni Luluk Sofiatul Jannah, Kapolres Probolinggo Bentuk Pakta Integritas. Pakta Integritas ini membahas terkait kebijakan bermedia sosial.

    Pembacaan Pakta Integritas ini sendiri di hadiri oleh seluruh anggota Polres Probolinggo, polsek jajaran, hingga Bhayangkari cabang Probolinggo. Ada empat point yang terkandung dalam pakta integritas yang dibacakan Ketua Bhayangkari cabang Probolinggo, Wina Wisnu Wardana.

    Dalam poin pertama, berisi agar tidak menunjukkan hidup hedonisme. Lalu pada poin kedua yakni setiap individu harus bijak dalam bermedia sosial sehingga tidak menurunkan citra baik institusi Polri.

    Lalu pada point ketiga agar setiap individu tidak menyebarkan berita atau informasi yang masih belum jelas kebenarannya atau hoax. Dan yang trakhir agar setiap individu tidak mengeluarkan ucapan yang dapat merendahkan harkat dan martabat orang lain.

    “Ini merupakan bentuk penyampaian saya dalam menyamakan persepsi, baik untuk anggota maupun Bhayangkari. Sehingga setiap individu nantinya bisa bijak dalam menggunakan media sosial,” kata Kapolres Pasuruan, AKBP Wisnu Wardhana, Senin (11/9/2023).

    Wisnu juga mengatakan bahwa pembuatan Pakta Integritas ini sangat beda dari biasanya. Pasalnya Pakta Integritas dibuat mengenai kinerja anggota, antui natkiba dan lain sebagainya.

    Dijelaskan oleh Kapolres, pakta integritas ini juga bertujuan untuk menjadi pelajaran bagi keluarga besar Polres Probolinggo agar tidak terulang kembali permasalahan sebelumnya.

    “Jadi untuk seluruh personil Polres Probolinggo baik yang sudah menikah dan akan menikah agar menjalin kerja sama bersama pasangannya sehingga bukan hanya suaminya saja yang tahu melainkan satu keluarga yang harus patuh terhadap norma di institusi Polri,” tutupnya. (ada/kun)

    BACA JUGA: Viral Istri Polisi Luluk Nuril di Probolinggo, Kapolres Tuban: Jangan Suka Pamer di Sosmed

  • Sekolah di Gresik Disatroni Maling, 8 Unit Laptop Raib

    Sekolah di Gresik Disatroni Maling, 8 Unit Laptop Raib

    Gresik (beritajatim.com) –  Kasus pencurian terjadi lagi di Kabupaten Gresik. Kali ini menimpa SDN 166 yang berlokasi di Desa Sumput, Kecamatan Driyorejo. Sebanyak 8 unit laptop, 1 unit proyektor dan kardus pigora bergambar Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin raib dicuri maling.

    Kepala Sekolah SDN 166 Roys Ubaydillah menuturkan, imbas pencurian ini menyebabkan aktivitas belajar menjadi terganggu. Pasalnya, bulan Oktober 2023 siswa kelas 6 harus mengikuti ujian assessment. “Kasihan anak anak. Hilangnya laptop jelas menghambat aktivitas belajar-mengajar di sekolah kami,” tuturnya, Senin (11/9/2023).

    Roys Ubaydillah menambahkan, peristiwa pembobolan sekolah diketahui pada Senin pagi, saat petugas penjaga sekolah akan memulai aktivitas pembersihan sekolah. Namun dia melihat pintu ruang guru dalam keadaan terbuka dan meja kerja guru kondisinya acak-acakan.

    “Ada bekas congkelan di pintu ruang guru. Pintu almari rusak dan sebanyak 8 unit laptop, satu proyektor, dan kardus pigora Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin untuk dipasang di ruang kelas amblas,” imbuhnya.

    BACA JUGA:
    Terlibat Pencurian, Polsek Kebomas Amankan Satu Keluarga Asal Surabaya

    Sementara itu, penjaga sekolah SDN 166 Gresik Ananta mengatakan, setelah ada kejadian pencurian, dirinya melaporkan peristiwa ini ke Polsek Driyorejo Gresik. “Saya langsung melapor ke kepala sekolah dan diteruskan ke Polsek Driyorejo,” katanya.

    Kapolsek Driyorejo Kompol Herry Moeriyanto Tampake menyatakan dari hasil olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), pelaku diduga beraksi sekitar pukul 02.00 Senin dinihari. “Anggota kami sudah melakukan olah TKP serta penyelidikan untuk mengungkap modus pencurian ini. Termasuk mengungkap sidik jari pelaku dan rekaman milik CCTV warga,” pungkasnya. [dny/suf]

  • Seminggu, 2.890 Kendaraan di Surabaya Kena Tilang

    Seminggu, 2.890 Kendaraan di Surabaya Kena Tilang

    Surabaya (beritajatim.com) – Selama seminggu, sebanyak 2.890 kendaraan di Surabaya kena tilang. Data itu didapat dari hasil Operasi Zebra Semeru 2023 sejak Senin (4/9/2023) hingga Minggu (10/9/2023).

    Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Arif Fazlurrahman mengatakan dari 2.890 kendaraan yang melanggar, 2.132 diantaranya dilakukan teguran. Sisanya diterapkan tindakan tilang secara ETLE. “Sebanyak 665 pelanggar terekam kamera ETLE. Sedangkan ETLE mobile ada 183 pelanggar,” ujar Arif, Senin (11/9/2023).

    Dari para pelanggar itu, kendaraan jenis mobil mendominasi pelanggar lalu lintas di Surabaya. Jumlahnya 659 pelanggar. Sedangkan roda dua hanya 182 pelanggar. Dari 182 pelanggar, ketaatan pengendara menggunakan helm masih memimpin dengan 102 pelanggaran. “Satu melanggar arus lalu lintas, dua menggunakan handphone dan 84 pelanggaran lainnya,” kata dia.

    Selain jumlah pelanggaran, polisi juga mencatat angka kecelakaan selama operasi Zebra Semeru 2023. Total, ada 21 kecelakaan dan 3 orang meninggal dunia di jalanan. “Mobil 5 peristiwa, bus satu, mobil barang 5 kejadian. Dalam 21 kecelakaan 23 orang luka-luka,” imbuh Arif.

    BACA JUGA:
    Polisi Surabaya Tangkap 2 Pengguna Narkoba dalam Operasi Zebra 2023

    Arif menghimbau agar masyarakat Surabaya tetap mematuhi peraturan lalu lintas untuk mencegah terjadinya kecelakaan di Surabaya. Himbauan itu selalu disampaikan dalam penyuluhan, himbauan di medsos, pemasangan spanduk hingga patroli. “Mari kita ciptakan bersama iklim lalu lintas yang kondusif di Surabaya,” pungkasnya. [ang/suf]

  • Setahun Buron, Polres Probolinggo Kota Tangkap Pelaku Penganiayaan

    Setahun Buron, Polres Probolinggo Kota Tangkap Pelaku Penganiayaan

    Probolinggo (beritajatim.com) – Buron selama lebih dari satu tahun, pelaku penganiayaan akhirnya ditangkap oleh Polres Probolinggo Kota. Dia adalah HL (22), warga Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.

    Dia melakukan tindakan kekerasan terhadap SR (21), warga Desa Pohsangit Leres, Kecamatan Sumberasih, di Jl. Barito, Kelurahan Kareng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo. Kejadian ini bermula saat SR berkenalan dengan akun dengan inisal P.

    Keduanya kemudian menjalin komunikasi secara instens hingga berlanjut di Whatsapp. “Korban sebelumnya berkenalan dengan P melalui Facebook, lalu di akun Facebook milik P, terdapat nomor WhatsApp. Dari situlah korban menyimpan nomor tersebut dan berhubungan dengan P,” ungkap Plt. Kasi Humas Iptu Zainullah, Senin (11/9/2023).

    Setelah berkomunikasi instens melalui pesan singkat, kejadian berlanjut pada Jumat (27/5/2022) sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu korban dihubungi oleh P untuk meminta diantarkan ke pemandian Papua Park yang berada di Wonoasih.

    Mendapat kabar tersebut, korban mengiyakan ajakan P dan berlanjut untuk saling bertemu di Jl Barito. Namun setelah menunggu lama korban tak kunjung bertemu dengan P, melainkan bertemu oleh HL yang mengaku suami P.

    BACA JUGA:
    Pelaku Pembacokan di Kraksaan Probolinggo Meninggal

    Ketika tiba di lokasi tersebut, korban memberi tahu P, tetapi tiba-tiba tersangka HL datang dan mengaku sebagai suami dari P. Meskipun korban meminta maaf kepada tersangka, tersangka HL tanpa ragu langsung membacok korban menggunakan sebilah celurit yang dibawanya.

    “HL membacok korban dari belakang, mengenai punggung korban, kemudian tersangka membacok lagi, tetapi korban berhasil menangkis dengan tangan kanannya. Korban melarikan diri, dan pelaku mencoba lagi membacok korban, kali ini mengenai perut,” ungkapnya.

    Korban berhasil melarikan diri dan bersembunyi di tengah sawah, hingga akhirnya ditolong oleh seseorang yang tidak dikenal dan dibawa ke rumah sakit Dr. Moch. Saleh untuk mendapatkan perawatan medis.

    Akibat insiden tersebut, korban mengalami luka bacok di tangan kanan, dada, perut, dan punggung.
    “Terhadap tersangka HL, kami menjeratnya dengan Pasal 351 KUHP. Ancamannya, hukuman paling lama 5 (lima) tahun penjara,” pungkasnya. [ada/suf]

  • Polisi Bongkar Makam Santri Lamongan untuk Autopsi

    Polisi Bongkar Makam Santri Lamongan untuk Autopsi

    Lamongan (beritajatim.com) – Polisi membongkar makam MHN (13), santri Ponpes TT, Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, Senin (11/9/2023). Pembongkaran makam tersebut untuk autopsi jenazah tersebut karena meninggalkan korban dianggap tak wajar. Dari hasil autopsi terhadap jasad korban, nantinya penyebab kematiannya bisa segera terungkap.

    Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro mengungkapkan bahwa proses autopsi tersebut melibatkan Tim Forensik dari Polda Jawa Timur dan petugas medis dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
    Autopsi itu sendiri, kata Anton, berlangsung selama kurang lebih 3 jam hingga jenazah kembali dimakamkan di tempat peristirahatan terakhirnya.

    “Alhamdulillah, proses autopsi berjalan lancar, tadi dimulai pada pukul 09.00 WIB, sampai dengan pukul 12.30 WIB baru selesai. Tim yang dilibatkan adalah dokter dari Tim Forensik Polda Jatim dan dari RSUD Dr. Sutomo,” ungkap Anton, Senin (11/9/2023).

    Anton menjelaskan, autopsi ini dilakukan untuk kepentingan proses hukum lebih lanjut. Pasalnya, kasus kematian santri ini telah dinaikkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan. Tak cukup itu, kematian MHN ini juga dinilai tak wajar, sehingga pihak keluarga mendesak agar kasus ini bisa diusut secara tuntas.

    BACA JUGA:
    Santri di Lamongan Meninggal, Diduga Jadi Korban Kekerasan

    Masih kata Anton, hasil dari autopsi ini nantinya baru bisa diketahui secara pasti pada sekitar satu sampai dua minggu ke depan. Setelah itu, barulah penyidik kepolosian akan menindaklanjutinya.

    “Untuk hasil kurang lebih satu sampai dua mingggu, untuk gambaran sementera dari dokter forensik belum menyimpulkan. Langkah dari penyidik menunggu hasil tim forensik nanti ditindaklanjuti,” pungkasnya. [riq/suf]

  • 2 Warga Lamongan Mabuk Bawa Pedang Bikin Onar di Gresik

    2 Warga Lamongan Mabuk Bawa Pedang Bikin Onar di Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Dua warga asal Mantup, Lamongan, berinisial MH (28) dan BF (21) ditahan di Polres Gresik. Mereka dibawa karena kedepatan pedang dalam kondisi mabuk saat ada acara pentas seni di Desa Brangkal, Kecamatan Balongpanggang, Gresik.

    Kronologis penangkapan dua orang yang bikin onar itu bermula saat ada acara pentas seni di Desa Brangkal, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik. Kemudian datang dua tersangka MH dan BF bersama tiga rekan lain.

    Dengan kondisi mabuk usai menenggak minuman keras (miras), MH dan BF sempat bersitegang dengan beberapa pemuda Dusun Tanjungan, Desa Brangkal. Kejadian tersebut bisa dilerai. Selanjutnya, kedua tersangka itu diantar pulang.

    Warga asal Mantup, Lamongan, ditahan polisi karena membawa pedang dalam kondisi mabuk saat ada acara pentas seni di Desa Brangkal, Kecamatan Balongpanggang, Gresik.

    Tidak terima dengan perbuatan para pemuda Dusun Tanjungan, tersangka kembali ke lokasi dengan membawa pedang. Sewaktu tiba di lokasi, pedang yang dibawa BF diambil oleh MH yang kemudian digunakan untuk mengancam atau menantang warga Dusun Tanjungan.

    Tak ingin terjadi perkelahian, warga setelah melaporkan kejadian ini ke Polres Gresik.

    “Kami sudah mengamankan dua tersangka MH dan BF serta barang bukti satu buah pedang,” ujar Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan, Senin (11/09/2023).

    BACA JUGA:

    Gresik United Datangkan Mantan Bek Tengah Persebaya

    Perwira pertama Polri itu mengatakan, selain tersangka. Pihaknya juga menjerat kedua pelaku karena membawa pedang dijerat dengan pasal 2 Undang-Undang Darurat nomor 12 tahun 1951.

    “Sekarang kedua tersangka sudah kami tahan setelah menjalani pemeriksaan di Mapolres Gresik,” katanya. [dny/but]

  • Hanya Butuh 2 Menit Bagi 3 Residivis di Malang Curi Motor

    Hanya Butuh 2 Menit Bagi 3 Residivis di Malang Curi Motor

    Malang (beritajatim.com) – Tiga orang residivis kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) berhasil ditangkap Kepolisian Resor Malang. Dalam beraksi, mereka hanya butuh waktu 2 menit untuk merusak kunci dan membawa kabur motor.

    Dua pelaku atas nama Ahmad Khisom (28), warga Desa Kebonrejo, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. Serta Hermawan (28), warga Desa Bendel, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

    Wakapolres Malang Kompol Wisnu Setyawan Kuncoro mengatakan, tiga tersangka Curanmor yang tertangkap merupakan dua orang pelaku yang terkait Laporan Polisi di dua tempat berbeda.

    “Ada tiga orang tersangka. Sementara satu orang lagi masih kita kejar, masih DPO,” ujar Wisnu, Senin (11/9/2023) siang.

    Dua lokasi yang menjadi sasaran pelaku Curanmor yakni di wilayah hukum Polsek Pakisaji dan Polsek Karangploso.

    “Untuk diwilayah Karangploso kami menangkap dua residivis curanmor. Atas nama Hermawan dan Ahmad Khisom. Keduanya berhasil membawa kabur Honda Scoopy di halaman Pondok Pesantren Donowarih, Karangploso,” beber Wisnu.

    Dari hasil penyelidikan, sambung Wisnu, kedua pelaku ditangkap di Jombang dan Pasuruan. Adapun barang bukti dari tangan kedua pelaku yang disita, berupa satu kunci T dan dua kunci bermagnet, uang tunai Rp761 ribu, dompet serta Honda beat warna putih.

    Menurut Wisnu, modus yang dilakukan kedua pelaku merusak motor menggunakan kunci T. Kemudian satu orang bertugas mengawasi suasana sekitar.

    “Satu pelaku sebagai eksekusi, dan satunya melakukan pengawasan. Keduanya merupakan residivis curanmor berulang kali. Pasal yang kita kenakan pasal 363 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara,” tuturnya.

    BACA JUGA:

    Atlet Sepeda Termuda Asal Malang Berharap Bisa Imbangi Seniornya di Kategori XCO

    Sementara satu pelaku yang beraksi di wilayah Pakisaji, atas nama Anton Nofriadi (39), warga Polehan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Sedang satu orang DPO berinisial WI.

    Wisnu mengaku, kedua pelaku beraksi di Jalan Sidodadi, Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
    “Modusnya kedua pelaku melakukan pencurian kendaraan bermotor dengan magnet dan kunci T, serta merusak kunci rumah motor. Pelaku diamankan pada Kamis (7/9/2023) lalu,” ujarnya.

    Anton berhasil membawa satu Honda beat ketika itu. Polisi menjerat dengan Pasal 363 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. “Pelaku ini spesialis curanmor ,sudah mencuri lebih dari 7 kali, dengan TKP di Bululawang, Turen, Tajinan dan Blimbing, Kota Malang,” papar Wisnu.

    Sementara itu, menurut Anton, pelaku curanmor mengaku, sudah 4 kali mencuri motor. Anton menjelaskan, butuh waktu dua menit untuk mencuri motor. “Waktu mencuri cuma dua menit saja, kita rusak pakai kunci T dan kunci magnet,” ucap Anton.

    BACA JUGA:

    Harga Beras di Kota Malang Mulai Merangkak Naik

    Hal senada disampaikan Hisom dan Hermawan. Keduanya hanya butuh waktu tak sampai dua menit. “Kalau motornya matic lebih muda kita curi, sasaran kita motor matic. Kalau ingin aman dan susah dicuri, harus ditambah kunci ganda dibagian cakram motor,” tegas Hermawan dan Hisom.

    Keduanya mengaku, usai memperoleh motor curian, pelaku kemudian menjual motor tersebut ke wilayah Pasuruan dengan harga Rp3 juta per motor. [yog/but]

  • Polsek Mojoagung Jombang Tangkap Residivis Pembobol Rumah

    Polsek Mojoagung Jombang Tangkap Residivis Pembobol Rumah

    Jombang (beritajatim.com) – Polsek Mojoagung Kabupaten Jombang membekuk residivis pembobol rumah yang selama ini meresahkan warga. Pelaku adalah M Yunus (22), warga Desa Grobogan Kecamatan Mojowarno Jombang.

    Selain membekuk pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti hasil kejahatan berupa tiga unit telepon seluler (ponsel). Saat ditangkap di rumahnya, Yunus sempat melawan dan hendak melarikan diri. Namun petugas langsung sigap. Rumah pelaku dikepung. Yunus pun bisa diringkus.

    “Pencurian dilakukan pada 5 September 2023. Sejak itu, pelaku terus berpindah tempat persembunyian. Tadi malam berhasil kita tangkap di rumahnya. Pelaku pernah empat kali masuk penjara,” kata Kapolsek Mojoagung Kompol Bambang Setyobudi, Senin (11/9/2023).

    Bambang menjelaskan, korban pencurian itu adalah Sri Santoso Rakhmawati (52), warga Perum Griya Trisno Asri Desa Mojotrisno Kecamatan Mojoagung. Setelah pelaku mengerti situasi penghuni rumah dalam keadaan tertidur dan sepi, dua lalu beraksi.

    Sri Santoso Rakhmawati menduga, pelaku masuk melalui pintu belakang. Karena saat itu Sri dan anaknya sedang tertidur lelap. Begitu bangun, korban melihat kondisi rumahnya acak-acakan. Pintu lemari terbuka, pintu belakang juga terbuka.

    Korban kemudian mengecek barang berharga di rumah itu. Sepeda motor masih ada, komputer jinjing atau laptop juga masih ada. Ternyata, tiga unit ponsel yang dipastikan hilang. Sri kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polsek setempat.

    BACA JUGA:
    Lakukan Pencurian Uang, Pengusaha Asal Jombang Jadi Tersangka

    Kapolsek Mojoagung menambahkan, usai mendapat laporan Unit Reskrim langsung melakukan penyelidikan. Hasilnya, mengarah kepada seorang residivis bernama Yunus. Polisi pun melakukan pengejaran. Namun polisi kesulitan, karena pelaku sering berpindah tempat.

    Kemudian polisi mendapat informasi bahwa Yunus sedang berada di rumah. Hal itu tidak disia-siakan oleh polisi. Pengepungan dilakukan. Awalnya, Yunus mengelak tudingan petugas, tapi pelaku tidak bisa berkelit ketika polisi mendapatkan tiga unit ponsel hasil kejahatan berada di rumah Yunus.

    “Pelaku langsung kita jebloskan ke dalam tahanan. Atas perbuatannya, dia dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Pelaku pernah empat kali masuk penjara,” kata Bambang sembari menunjukkan sejumlah barang bukti hasil kejahatan. [suf]