Blog

  • Kritis! RS Al Quds di Gaza Akan Kehabisan Bahan Bakar dalam 48 Jam

    Kritis! RS Al Quds di Gaza Akan Kehabisan Bahan Bakar dalam 48 Jam

    Jakarta

    Kritis! Rumah sakit Al Quds di Gaza akan kehabisan bahan bakar dalam 48 jam ke depan. Situasi ini bisa menyebabkan semua peralatan penyelamat jiwa, inkubator neonatal, dan unit perawatan intensif tidak berfungsi. Demikian diingatkan organisasi Bulan Sabit Merah Palestina pada hari Senin (6/11) waktu setempat.

    “Situasinya kritis dan sensitif terhadap waktu,” kata organisasi kemanusiaan itu dalam seruannya kepada organisasi-organisasi kesehatan dan bantuan internasional, seperti dikutip Al Arabiya, Selasa (7/11/2023).

    Pelayanan kesehatan di Jalur Gaza telah memburuk ke tingkat kritis, dengan kekurangan pasokan medis, obat-obatan dan kurangnya makanan dan air minum untuk pasien dan staf medis, kata Bulan Sabit Palestina.

    Organisasi tersebut menambahkan bahwa pasukan Israel terus melakukan serangan terhadap area yang berjarak tidak lebih dari 50 meter dari rumah sakit Al Quds, tempat lebih dari 14.000 pengungsi Palestina mencari perlindungan, sehingga membebani fasilitas medis.

    “(Serangan) ini telah menyebabkan setidaknya 60 orang terluka di antara staf rumah sakit, pasien, dan pengungsi, serta kerusakan signifikan pada gedung rumah sakit, ambulans dan kendaraan bantuan,” kata Bulan Sabit Merah dalam pernyataannya.

    Sebelumnya, Hamas mengatakan pada hari Minggu lalu, bahwa pasukan Israel melakukan “pengeboman intensif” di sekitar beberapa rumah sakit di bagian utara Jalur Gaza tak lama setelah telekomunikasi terputus.

    Kompleks Medis Nasser di Gaza, yang memiliki empat rumah sakit, terkena serangan rudal Israel secara tidak langsung dan langsung.

    Lihat Video: Dokter Palestina Lulusan UNS Tewas Imbas Bom Israel

    Setidaknya delapan warga Palestina tewas dalam serangan itu dan puluhan lainnya luka-luka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

    Disebutkan bahwa lebih dari 16 dari 35 rumah sakit di Gaza tidak berfungsi, dan 51 dari 72 klinik kesehatan primer di wilayah tersebut ditutup sepenuhnya.

    Israel terus membombardir Gaza sebagai pembalasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, yang menewaskan 1.400 warga Israel dan menyebabkan lebih dari 200 lainnya disandera oleh kelompok tersebut.

    Sejak itu, Israel telah membunuh lebih dari 10.000 warga Palestina, dan lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Badai Salju Melanda, China Setop Layanan KA dan Tutup Sekolah

    Badai Salju Melanda, China Setop Layanan KA dan Tutup Sekolah

    Jakarta

    Layanan penerbangan dan kereta api terpaksa dibatalkan, jalan raya utama dan seluruh sekolah dasar ditutup, menyusul badai salju besar pertama yang melanda Harbin, ibu kota Provinsi Heilongjiang di timur laut Cina.

    Salju lebat menutupi sebagian besar wilayah Cina utara, Heilongjiang, dan provinsi tetangganya, yaitu Liaoning dan Mongolia Dalam.

    Cina mengeluarkan peringatan cuaca

    Pusat Meteorologi Nasional Cina mengatakan salju akibat cuaca dingin, yang diperkirakan akan bertahan selama beberapa hari, kemungkinan akan “memecahkan rekor sejarah” pada waktu yang sama tahun ini.

    Pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan cuaca berwarna oranye untuk wilayah tersebut, level tertinggi kedua dalam empat skala warna yang digunakan oleh Beijing.

    Masyarakat diimbau untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu dan tetap berada di dalam rumah jika memungkinkan.

    Harbin paling terkena dampak badai salju

    Berdasarkan pemberitaan di televisi, terdapat antrean panjang mobil dan truk di Harbin, sebuah kota yang berpenduduk lebih dari lima juta orang. Puluhan penerbangan dan ratusan perjalanan kereta juga dibatalkan.

    Surat kabar “China Daily” melaporkan bahwa 24.000 orang dikerahkan untuk menyekop dan membersihkan salju di jalan. CCTV juga melaporkan runtuhnya sebagian bangunan gimnasium di Kota Jiamusi, Heilongjiang, dan tiga orang terjebak di dalamnya. Namun, penyebab insiden tersebut tidak sepenuhnya jelas dan tidak ada pernyataan pemerintah mengenai hal tersebut.

    Beberapa penggembala meninggal di Mongolia

    Cuaca dingin juga melanda Mongolia di utara Cina. Pihak berwenang mengatakan pada Senin (06/11) bahwa enam perempuan, satu laki-laki, dan seorang anak laki-laki berusia 12 tahun meninggal pada Minggu (05/11) di tengah badai salju ketika mereka berusaha mencari ternak yang hilang.

    Banyak orang di Mongolia, negara terpencil antara Rusia dan Cina, adalah penggembala ternak.

    ha/rs (AFP, Reuters, dpa)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Semua Opsi Terbuka untuk Respons Serangan Israel di Gaza

    Semua Opsi Terbuka untuk Respons Serangan Israel di Gaza

    Amman

    Pemerintah Yordania menegaskan semua opsi terbuka untuk merespons serangan Israel yang terus berlanjut terhadap Jalur Gaza. Otoritas Amman secara spesifik menyebut Israel telah gagal dalam membedakan antara target militer dan target sipil dalam pengeboman dan operasi darat yang berlangsung di daerah kantong Palestina itu.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (7/11/2023), penegasan itu disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Bisher al Khasawneh dalam pernyataan terbaru pada Senin (6/11) waktu setempat. Namun Khasawneh tidak menjelaskan lebih detail soal langkah apa yang akan diambil oleh Yordania.

    Beberapa hari lalu, Yordania menarik Duta Besarnya dari Israel sebagai bentuk protes atas serangan tanpa henti Israel terhadap Jalur Gaza, setelah serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu. Para pejabat Tel Aviv melaporkan lebih dari 1.400 orang, yang sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan itu.

    Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas, menyebut lebih dari 10.000 orang tewas akibat serangan Israel yang berlangsung selama sebulan terakhir. Dari jumlah tersebut, lebih dari 4.000 orang di antaranya merupakan anak-anak.

    Pekan lalu, Yordania juga mengumumkan bahwa Duta Besar Israel, yang meninggalkan Amman tak lama setelah serangan Hamas, tidak akan diizinkan kembali ke negara tersebut. Sang Duta Besar Israel itu secara efektif dinyatakan ‘persona non grata’ oleh otoritas Yordania.

    “Semua opsi tersedia bagi Yordania dalam menghadapi agresi Israel terhadap Gaza dan dampaknya,” ucap Khasawneh saat berbicara kepada media pemerintah.

    Yordania diketahui menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada tahun 1994 silam.

    Lihat juga Video: Dokter Palestina Lulusan UNS Tewas Imbas Bom Israel

    Lebih lanjut, Khasawneh menyebut pengepungan yang dilakukan oleh Israel terhadap Jalur Gaza yang padat penduduk bukanlah upaya membela diri, seperti yang dikatakan oleh Tel Aviv.

    “Serangan brutal Israel tidak membedakan antara sasaran sipil dan militer, dan meluas ke area-area yang aman dan bahkan terhadap ambulans,” sebutnya.

    Israel membantah telah dengan sengaja menargetkan objek-objek sipil di daerah padat penduduk. Tel Aviv berdalih menyebut Hamas menjadikan warga sipil sebagai perisai manusia, menggali terowongan di bawah rumah-rumah sakit dan menggunakan ambulans untuk mengangkut para anggotanya.

    Kementerian Luar Negeri Israel dalam pernyataannya menyesalkan pernyataan yang disebutnya menghasut dari kepemimpinan Yordania.

    “Hubungan dengan Yordania memiliki kepentingan strategis bagi kedua negara dan kami menyesali pernyataan yang menghasut dari kepemimpinan Yordania,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel.

    Sementara itu, selain menarik Duta Besar, Yordania sedang meninjau kembali hubungan ekonomi, keamanan dan politik dengan Israel. Menurut para diplomat yang akrab dengan pemikiran Yordania, ada kemungkinan negara itu akan membekukan atau mencabut sebagian dari perjanjian damai jika konfik Jalur Gaza memburuk.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Polres Malang Cegah Perundungan Siswa Sekolah

    Polres Malang Cegah Perundungan Siswa Sekolah

    Malang (beritajatim.com) – Upaya pencegahan kasus bulying atau perundungan terhadap siswa sekolah di Kabupaten Malang terus digencarkan Polres Malang. Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi Kepolisian Resor Malang untuk menghindari dampak buruk yang bisa muncul akibat perundungan di kalangan pelajar.

    Salah satu langkah konkret dalam upaya ini dilakukan Polsek Bululawang, yang memberikan sosialisasi tentang bahaya bullying di SDIT Insan Mulia, Desa Lumbangsari, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Selasa (7/11/2023).

    Briptu Imelda Febrianti, seorang anggota Polwan dari Polsek Bululawang, memberikan penjelasan mendalam tentang apa yang dimaksud dengan bullying atau perundungan. Polwan Imelda juga membahas berbagai bahaya dan dampak yang mungkin dialami oleh korban bullying.

    Di hadapan puluhan pelajar, Imelda menyoroti bahwa bullying dapat berdampak serius pada korban, mulai dari masalah psikologis hingga fisik. Ia menjelaskan bahwa perundungan di sekolah dapat mengganggu perkembangan anak-anak, merusak kepercayaan diri, dan bahkan mengakibatkan isolasi sosial yang serius.

    BACA JUGA:

    Ini Penyebab Indomaret Wonokerto Malang Ambruk

    “Melalui bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak, kami berupaya menyampaikan pesan-pesan penting bagaimana cara menghormati perbedaan, mendorong inklusi, dan membentuk lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua siswa,” kata Briptu Imelda.

    Kegiatan sosialisasi ini mendapat sambutan positif dari guru, siswa, dan orang tua di SDIT Insan Mulia. Mereka menyambut baik upaya Polres Malang dalam menjaga lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari perundungan. Para peserta juga aktif berpartisipasi dengan bertanya dan berdiskusi tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah bullying.

    Sementara itu, Kasihumas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik, mengungkapkan harapannya bahwa kegiatan sosialisasi seperti ini akan mampu memberikan pemahaman yang lebih baik kepada semua pihak tentang bahaya bullying. Pihaknya berkomitmen untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif perundungan.

    BACA JUGA:

    Indomaret Wonokerto Malang Ambruk, Dua Tertimpa Bangunan

    “Semoga dengan sosialisasi ini, tidak ada lagi tindakan bullying di lingkungan sekolah, baik di tingkat dasar maupun lanjutan,” kata Taufik.

    Polres Malang berencana untuk melanjutkan kampanye anti-bullying mereka di sekolah-sekolah lain di wilayah Kabupaten Malang. Ini adalah langkah yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, dan berdaya saing tinggi bagi para pelajar. [yog/but]

  • Kesaksian Dokter RS Indonesia di Gaza: Kami Mengandalkan Obor Kecil

    Kesaksian Dokter RS Indonesia di Gaza: Kami Mengandalkan Obor Kecil

    Jakarta

    Peringatan: Artikel ini memuat foto dan video yang berpotensi membuat Anda tidak nyaman.

    Rumah Sakit Indonesia di kawasan Gaza utara kedatangan korban luka dan tewas terbanyak akibat serangan udara Israel ke kamp pengungsian Jabalia, pada Selasa, 31 Oktober lalu. Pengeboman yang menyebabkan 400 korban tewas dan luka itu digambarkan sebagai “hari kiamat” oleh seorang penyintas serangan tersebut.

    Setidaknya 270 orang dilarikan ke Rumah Sakit Indonesia akibat serangan itu, kata Dokter Marwan Sultan, direktur medis di fasilitas kesehatan tersebut.

    Padahal, kata dia, rumah sakit yang dibangun dengan pendanaan dari pemerintah Indonesia dan sumbangan warga Indonesia tersebut hanya memiliki 140 tempat tidur.

    Situasi di Rumah Sakit Indonesia saat itu memburuk karena generator listrik kehabisan bahan bakar. Dua hari setelah pengeboman kamp pengungsian Jabalia atau pada 2 November lalu, rumah sakit itu kehilangan daya listrik.

    “Konsekuensinya kami berhenti melakukan operasi terhadap pasien kecuali operasi itu untuk menyelamatkan nyawa,” ujar Dokter Marwan kepada BBC.

    “Bangsal pasien tidak dapat berfungsi. Kami mengandalkan obor kecil sementara pasien di unit perawatan intensif (ICU) menggunakan generator listrik kecil,” kata Marwan.

    Dokter Marwan Sultan, Direktur Medis RS Indonesia di Gaza. (BBC)

    Dokter Marwan sangat yakin bahwa pada pengeboman kamp pengungsian Jabalia, dia melihat senjata jenis baru yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Dia mendasarkan pendapatnya berdasarkan observasi luka para pasiennya.

    Marwan menjelaskan, sebagian besar luka korban bervariasi, antara lain luka laserasi anggota tubuh bagian dalam dan pendarahan internal yang masif akibat tekanan darah tinggi yang terjadi secara instan.

    Kepala Rumah Sakit Indonesia, Dokter Atef Kahlout, menuturkan hal serupa.

    Dia berkata, gelombang kejut akibat serangan Israel itu terasa di rumah sakitnya, yang berjarak dua kilometer dari ledakan.

    “Kami melihat jenis-jenis luka yang jarang terjadi, kata Dokter Atef.

    Berdasarkan observasi medis itu, dia yakin Israel menggunakan amunisi jenis baru saat melancarkan serangan udara ke Gaza.

    Tim penyelamat membawa korban pengeboman Israel di pengungsian Jabalia pada 31 Oktober lalu. (Reuters)

    Seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berkata kepada BBC bahwa pihaknya tidak bisa membeberkan jumlah atau jenis amunisi yang mereka gunakan.

    Ketika ditanya tentang tuduhan penggunaan senjata ilegal, juru bicara militer Israel itu berkata, “Saya telah beberapa kali mendengar klaim yang dibuat para dokter. Saya dapat mengatakan dengan sangat jelas bahwa IDF tidak menggunakan amunisi yang bertentangan dengan hukum internasional hukum,” ujarnya.

    Baca juga:

    BBC berbicara dengan sejumlah pakar. Mereka menyatakan, senjata yang digunakan Israel setidaknya memiliki daya ledak 226 kilogram. Namun para pakar itu tidak satu suara tentang jenis senjata tersebut.

    Justin Bronk, peneliti di Royal United Services Institute, sebuah lembaga riset pertahanan dan keamanan berbasis di Inggris, menyebut kawah hasil ledakan Israel konsisten dengan dampak yang bisa ditimbulkan senjata jenis JDAM GBU-31.

    Senjata ini memiliki bobot 900 kilogram dan dirancang untuk menembus atau menghancurkan sasaran yang terkubur, termasuk yang berada di bawah bangunan.

    Gempuran Israel terhadap kamp pengungsian di Gaza. (Getty Images)

    Apa kata pemerintah Indonesia?

    Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, menyebut Rumah Sakit Indonesia di Gaza adalah fasilitas kesehatan yang “sepenuhnya untuk tujuan kemanusiaan”.

    Iqbal berkata, rumah sakit itu dibangun dengan sumber pendanaan yang berasal dari masyarakat Indonesia. Setelah peresmian, operasional rumah sakit itu diserahkan kepada otoritas Palestina.

    Dari waktu ke waktu, kata dia, sejumlah relawan asal Indonesia turut membantu kinerja para petugas medis di rumah sakit itu.

    Iqbal menuturkan, Rumah Sakit Indonesia di Gaza adalah satu dari sedikit fasilitas kesehatan yang masih mampu melayani pasien saat jumlah korban serangan Israel terus bertambah setiap hari.

    Namun Iqbal menyebut para pekerja medis melayani pasien dengan jumlah yang jauh di batas kapasitas rumah sakit.

    Serangan berujung “hari kiamat”

    Salah satu penyintas serangan Israel ke pengungsian Jabalia adalah Suheil al-Talooli, seorang warga Palestina berusia 70 tahun. Dia tengah berada di rumah bersama 30 anggota keluarganya ketika serangan udara Israel menghantam kamp pengungsi tersebut pekan lalu.

    “Rasanya seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, atau Hari Kiamat yang telah tiba,” ujarnya.

    “Serangan itu rasanya seperti sepuluh pengeboman besar-besaran yang terjadi satu demi satu, dan semuanya tiba-tiba berubah menjadi hitam, kata Suheil.

    Pensiunan dokter tersebut mengatakan, dia yakin belum pernah ada orang yang mengalami ledakan sebesar ini di Gaza sebelumnya.

    Suheil al-Talooli, pensiunan dokter berusia 70 tahun, selamat dari ledakan besar pada 31 Oktober. (Suheil al-Talooli)

    Kawah sedalam 10 meter

    Serangan Israel itu membuat kawah sedalam 10 meter, kata Juru Bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal. Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan terdapat sekitar 400 korban tewas dan korban luka akibat serangan tersebut.

    Rumah Suheil runtuh menimpanya. Dia pingsan akibat kejadian itu.

    Suheil kembali sadar dan menyaksikan “adegan kehancuran” saat dia ditarik dari reruntuhan bangunan.

    ‘Penghancuran permukiman’

    “Ada debu di mana-mana dan tak seorang pun dapat melihat dengan jelas siapa yang berdiri di samping mereka,” kata Suheil.

    “Saya melihat mayat berserakan di mana-mana. Bagian tubuh terlihat jelas” ujar pensiunan dokter yang tinggal di kamp pengungsi Jabalia yang padat penduduk, di utara Gaza. Dia dan keluarganya telah menetap di pengungsian itu selama 60 tahun.

    “Seluruh permukiman saya telah dihancurkan, ucapnya.

    Saudara laki-laki dan anak-anaknya Suheil selamat, tapi istrinya, Kifah, mengalami cedera kaki dan dilarikan ke rumah sakit.

    Kakak perempuan Suheil mengatakan kepada BBC, 17 sepupunya yang tinggal di dekatnya tewas dalam serangan itu. Dia yakin banyak anggota keluarga lainnya yang masih berada di bawah reruntuhan.

    Serangan udara tanpa henti

    Serangan udara pertama kali menghujani kamp pengungsi Jabalia dengan bom dua hari setelah serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu.

    Serangan udara Israel pertama di pasar Jabalia menewaskan 50 orang, menurut Hamas.

    Lima hari kemudian, Israel memerintahkan warga sipil untuk meninggalkan daerah tersebut. Peringatan itu muncul lebih dari dua minggu sebelum serangan tanggal 31 Oktober.

    Namun Suheil menggambarkan serangan udara hari Selasa itu “berbeda dan lebih ganas dari serangan sebelumnya.

    “Anak-anak tercabik-cabik, katanya.

    ‘Tanah berguncang’

    Mohamed Alaswed, seorang warga kamp pengungsi Jabalia berusia 27 tahun, sedang membeli kebutuhan pokok di pasar, hanya beberapa menit sebelum pengeboman.

    “Tiba-tiba saya mendengar enam ledakan besar. Saya hanya berjarak 400 meter dari lokasi ledakan. Asap hitam dan debu menutupi tempat itu, kata Mohamed, yang menderita luka bakar di kaki.

    Dia bergegas ke lokasi ledakan, di mana dia tahu anggota keluarganya berada. Di lokasi itu, dia menemukan tumpukan puing yang menghalangi ambulans untuk mendekati area yang hancur.

    ‘Saya melihat anak-anak membawa mayat’

    Warga dengan panik membawa jenazah ke paramedis, yang berjuang untuk mencapai pusat ledakan.

    “Saya melihat anak-anak membawa mayat anak-anak lain. Para ibu berteriak dan mencari anak-anak mereka. Sulit untuk melihat atau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi,” kata Mohamed.

    Dia menambahkan, seluruh area tersebut penuh dengan debu dan asap, dan ketika keadaan menjadi lebih jelas, dia “melihat bagian-bagian tubuh terdampar di lantai atas sebuah bangunan”.

    Pemandangan tersebut “sulit digambarkan dengan kata-kata, kata Mohamed, yang bekerja sebagai juru kamera dan telah tinggal di daerah tersebut sejak masa kecilnya.

    Dia berkata kepada BBC, serangan Israel itu terjadi begitu tiba-tiba sehingga dia bisa melihat mayat-mayat terperangkap di puing-puing,

    Namun Mohamed juga melihat sejumlah warga masih tampak “aktivitas normal”. Seorang perempuan berada di bawah reruntuhan, misalnya, terlihat memegang panci.

    Klaim mengincar komandan Hamas

    Pada tanggal 31 Oktober, militer Israel menyatakan serangan udara mereka membunuh Ibrahim Biari, Komandan Brigade Hamas di Jabalia. Menurut klaim itu, Ibrahim adalah satu dari sejumlah orang yang mengarahkan serangan tanggal 7 Oktober ke Israel.

    “Infrastruktur militer bawah tanah Hamas di bawah bangunan-bangunan ini runtuh dan banyak petinggi Hamas terbunuh,”. demikian klaim Israel.

    Orang-orang berdiri di sekitar tepi kawah raksasa di Jabalia pada tanggal 1 November. (EPA)

    Hamas menyatakan bahwa serangan udara tanggal 31 Oktober menewaskan “tujuh sandera asal Israel, termasuk tiga orang yang memiliki kewarganegaraan ganda”.

    Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Lior Haiat, berkata tidak mengetahui keadaan para sandera karena Hamas menolak mengizinkan kunjungan Palang Merah kepada para sandera.

    Haiat juga menuduh Hamas tidak memberikan perawatan medis kepada para sandera.

    Tonton Video: Massa Blokir Kapal Militer AS Diduga Bawa Senjata untuk Israel

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Penasihat Militer Ukraina Tewas Usai Terima Hadiah Granat Saat Ultah

    Penasihat Militer Ukraina Tewas Usai Terima Hadiah Granat Saat Ultah

    Kyiv

    Seorang penasihat dekat untuk Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, tewas akibat ledakan granat saat hari ulang tahunnya. Granat itu menjadi salah satu hadiah ultah untuk penasihat militer tersebut pada awal pekan ini.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (7/11/2023), kematian penasihat militer bernama Mayor Gennadiy Chastiakov itu dikonfirmasi oleh Jenderal Valery Zaluzhny yang merupakan Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina. Disebutkan bahwa granat yang menjadi hadiah ultah Chastiakov itu meledak pada Senin (6/11) waktu setempat.

    “Dalam keadaan yang tragis, asisten dan teman dekat saya, Mayor Gennadiy Chastiakov, tewas… pada hari ulang tahunnya,” tutur Zaluzhny dalam pernyataan via akun Telegram-nya.

    Disebutkan oleh Zaluzhny bahwa ‘alat peledak tak dikenal meledak dalam salah satu hadiahnya’.

    Dalam pernyataan terpisah via Telegram, Menteri Dalam Negeri Ukraina Igor Klymenko menyebut Chastiakov awalnya menunjukkan kepada anak laki-lakinya, sebuah kotak berisi granat yang dia terima sebagai hadiah ultah.

    “Awalnya, anak laki-lakinya mengambil amunisi di tangannya dan mulai memutar cincinnya (pin pengaman granat). Kemudian dia mengambil granat dari anak tersebut dan menarik cincinnya, sehingga menyebabkan ledakan yang tragis,” jelas Klymenko.

    Kepolisian setelah telah mengidentifikasi seorang rekan tentara yang memberikan hadiah fatal tersebut. Dua granat serupa telah disita oleh pihak berwenang.

    Lihat juga Video: Putin Duga Sweeping Warga Israel di Dagestan Didalangi Barat-Ukraina

    Chastiakov meninggalkan seorang istri dan empat anak. Zaluzhny menyebut bahwa Chastiakov ‘sepenuhnya mengabdikan hidupnya untuk Angkatan Bersenjata Ukraina dan perjuangan melawan agresi Rusia’ sejak invasi dilancarkan Moskow terhadap Kyiv pada Februari 2022 lalu.

    Serangan yang menargetkan para pemimpin Ukraina jarang terjadi sejak invasi Rusia. Namun ada beberapa serangan terhadap kalangan nasionalis, yang oleh Rusia dituding dilakukan oleh Ukraina.

    Pada April lalu, serangan blogger militer pro-Kremlin bernama Vladlen Tatarsky (40) tewas terkena ledakan yang berasal dari sebuah patung yang menjadi hadiah untuknya, yang ternyata dipasangi peledak.

    Kremlin menuduh Kyiv sebagai dalang serangan yang menewaskan Tatarsky, dengan dibantu pendukung Alexei Navalny — tokoh oposisi pengkritik Presiden Vladimir Putin. Namun para pengamat menilai ledakan itu dimanfaatkan untuk membenarkan tindakan keras lebih lanjut terhadap para pengkritik.

    Kemudian pada Agustus lalu, Darya Dugina, yang merupakan seorang putri intelektual ultranasionalis, tewas akibat ledakan bom mobil di luar Moskow. Rusia menyalahkan Ukraina atas ledakan itu. Tuduhan itu dibantah keras oleh Kyiv.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • AS-Inggris Bikin DK PBB Gagal Sepakati Resolusi Gencatan Senjata Gaza

    AS-Inggris Bikin DK PBB Gagal Sepakati Resolusi Gencatan Senjata Gaza

    New York

    Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali gagal mencapai konsensus soal rancangan resolusi yang bertujuan menghentikan perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Amerika Serikat (AS) dan Inggris menentang rancangan resolusi itu karena menyebut soal gencatan senjata.

    Seperti dilansir CNN, Selasa (7/11/2023), kegagalan menyepakati resolusi soal situasi perang di Jalur Gaza itu terjadi saat Dewan Keamanan PBB menggelar sidang tertutup pada Senin (6/11) waktu setempat. Sidang itu diharapkan menghasilkan resolusi penting soal perang dan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.

    “Belum ada kesepakatan pada saat ini,” tegas Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, dalam pernyataannya.

    Rancangan resolusi yang dibahas dalam sidang tertutup pada awal pekan ini disusun oleh kelompok E-10, yang terdiri atas 10 negara anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

    Namun, AS dan Inggris yang sama-sama merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, dan memiliki hak veto, menentang rancangan resolusi tersebut.

    Negara-negara Barat, khususnya AS dan Inggris, menolak untuk menyertakan seruan gencatan senjata segera di Jalur Gaza dalam rancangan resolusi tersebut. Padahal seruan gencatan senjata telah didukung oleh beberapa anggota Dewan Keamanan PBB lainnya.

    AS, yang merupakan sekutu dekat Israel, lebih mendorong adanya ‘jeda kemanusiaan’ dibandingkan gencatan senjata di Jalur Gaza, meskipun mereka belum menentukan berapa lama jeda dalam pertempuran akan diberlakukan.

    Tonton Video: Massa Blokir Kapal Militer AS Diduga Bawa Senjata untuk Israel

    Wood menyatakan bahwa pembahasan soal jeda kemanusiaan sedang berlangsung. “Dan kami tertarik untuk membahas hal tersebut,” ujarnya.

    Namun demikian, lanjut Wood, ada juga perbedaan pendapat dalam Dewan Keamanan PBB mengenai apakah hal itu bisa diterima.

    Duta Besar China Jun Zhang, secara terpisah, menyerukan sentimen senada yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres, dengan menekankan bahwa ‘Gaza menjadi kuburan bagi anak-anak’. Dia menyerukan gencatan senjata segera untuk memfasilitasi penyaluran bantuan kemanusiaan.

    “Saat kita berbicara saat ini, warga sipil Palestina terus dibunuh. Anak-anaklah yang paling terkena dampaknya, seperti yang telah disampaikan oleh beberapa pejabat AS. Gaza menjadi kuburan bagi anak-anak. Tidak ada yang aman,” tegasnya.

    Dalam sidang Dewan Keamanan PBB pada awal pekan ini, negara-negara anggota mendengarkan penjelasan dari para pejabat kemanusiaan PBB soal situasi keamanan yang mengerikan di daerah kantong Palestina tersebut.

    Sidang Dewan Keamanan PBB sebelumnya juga gagal menyepakati resolusi soal Jalur Gaza, termasuk karena adanya dua veto dari AS. Situasi ini semakin menggarisbawahi kompleksitas dalam mencapai konsensus mengenai masalah penting ini.

    Diketahui bahwa resolusi Dewan Keamanan PBB berbeda dengan resolusi Majelis Umum PBB, yang dalam rapat darurat pada akhir Oktober lalu berhasil meloloskan resolusi yang menyerukan ‘gencatan senjata kemanusiaan segera’ di Jalur Gaza.

    Resolusi Majelis Umum PBB soal gencatan senjata itu mendapatkan 122 suara dukungan dan 14 suara menolak, dengan sebanyak 55 negara lainnya abstain. Meskipun didukung mayoritas negara anggota, resolusi Majelis Umum PBB tidak mengikat dan hanya mencerminkan sikap berbagai negara.

    Sementara itu, resolusi Dewan Keamanan PBB diketahui bersifat mengikat secara hukum, dan bisa digunakan untuk menuntut Israel agar menerima gencatan senjata atau jeda kemanusiaan di Jalur Gaza.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Polres Ponorogo Amankan Terduga Perampok Hotel Ngebel

    Polres Ponorogo Amankan Terduga Perampok Hotel Ngebel

    Ponorogo (beritajatim.com) – Tim Resmob Satreskrim Polres Ponorogo sudah mengamankan seorang terduga pelaku perampokan di salah satu hotel di kawasan wisata Telaga Ngebel. Saat ini, Kepolisian masih melakukan pendalaman dan memeriksa terduga pelaku.

    “Memang benar, kita mengamankan satu orang calon tersangka yang kaitannya dengan kasus perampokan di Telaga Ngebel,” kata Kapolres Ponorogo AKBP Wimboko, Selasa (7/10/2023).

    Menurut informasi yang dihimpun beritajatim.com, terduga pelaku tersebut berjenis kelamin perempuan. Yang bersangkutan ditangkap pada Senin (6/11/2023) sore kemarin.

    Wimboko tidak menyebut alamat lengkap dari terduga pelaku. Tetapi, dia memastikan terduga pelaku ini merupakan warga Kabupaten Ponorogo.

    “Terduga pelaku berjenis kelamin perempuan, masih warga Ponorogo,” katanya.

    BACA JUGA:
    Perampokan di Hotel Ngebel Ponorogo, Polisi Periksa 3 Saksi

    Petugas Satreskrim Polres Ponorogo saat ini terus melakukan pendalaman, guna kaitannya melengkapi alat bukti. Selain itu, pihaknya harus melakukan serangkaian-serangkain untuk penetapan tersangka, salah satunya dengan melakukan gelar perkara.

    “Kita masih melakukan pendalaman, secepatnya nanti akan kita lakukan press release,” pungkas AKBP Wimboko.

    Diberitakan sebelumnya, ada 3 saksi yang sudah diperiksa terkait dengan kasus perampokan di salah satu hotel atau penginapan yang ada di kawasan wisata Telaga Ngebel pada hari Kamis (02/11) sore yang lalu. Para saksi yang sudah diperiksa itu, ada yang berada di lokasi kejadian perkara (TKP) maupun
    yang ada di luar TKP.

    “Ada 2-3 saksi yang sudah kita mintai keterangan,” kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Ryo Perdana.

    BACA JUGA:
    Korban Perampokan di Hotel Ngebel Ponorogo Dirujuk ke Solo

    Ryo menyebutkan bahwa dari para saksi pun juga minim keterangan. Sebab, saat itu di sekitar lokasi atau yang keluar masuk hotel sepi. Satu-satunya saksi kunci yang bisa memberi keterangan lebih, tidak lain adalah korban Kasmirah. Namun, pemilik hotel itu pun saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit umum daerah (RSUD) dr. Moewardi Solo.

    “Saksi sangat minim keterangan, karena ya saat itu lokasi sepi,” katanya. [end/beq]

  • Pengamanan Piala Dunia U-17, PSSI Puji Kapolda Jatim

    Pengamanan Piala Dunia U-17, PSSI Puji Kapolda Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Pengamanan yang diterapkan dalam pagelaran piala dunia U 17 mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali. Dia pun memberikan pujian pada Kapolda Jatim, Irjen Imam Sugianto karena dianggap sangat berpengalaman.

    “Saya kira Surabaya sudah sangat siap, apalagi Kapoldanya Pak Imam ini sudah terlibat sejak U-20, sewaktu beliau masih di Mabes Polri. Jadi kita sudah mempersiapkan ini sehingga saya meyakini Surabaya sangat siap. Juga Surabaya sudah pernah kita tempati untuk beberapa event,” ujar Zainudin Amali.

    Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Imam Sugianto menyatakan siap mengamankan dua agenda besar terdekat di Jawa Timur agar aman dan lancar.

    Yakni, persiapan Pemilu 2024 dan Gelaran Piala Dunia U-17 yang akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.

    BACA JUGA:
    Telkomsel Jamin Konektivitas Digital di Piala Dunia U-17

    “Alhamdulillah kalau kita lihat tahapan Pemilu itu kampanye akan dimulai tanggal 28, sementara event FIFA  U-17 ini mulai tanggal 10 sampai 21 khususnya yang di Jawa Timur. Di wilayah lain seperti Solo akan digelar sampai 3 desember,” ujar Imam ditemui usai mengunjungi Gubernur Jawa Timur.

    Dia menambahkan khusus di Jawa Timur, personel yang dilibatkan dalam operasi Mantap Brata 2024 dalam rangka pengamanan tahapan Pemilu itu tidak melibatkan personel untuk operasi Aman 2024 saja dalam rangka pengamanan gelaran FIFA U-17.

    BACA JUGA:
    Jelang Piala Dunia U17, Hotel di Surabaya Notice Tamu Kenegaraan untuk Naikkan Okupansi

    “Mudah-mudahan momen ini malah menambah semangat masyarakat untuk menyambut datangnya pesta demokrasi, sekaligus memberikan pendidikan kepada masyarakat bahwa Damai itu adalah sangat penting terutama dalam mengamankan kegiatan FIFA 17,”ungkap Irjen Imam.

    Ia juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk ikut menyukseskan kegiatan ini karena Indonesia Baru kali ini ditunjuk dan dipercaya oleh dunia untuk menyelenggarakan gelaran piala dunia U-17. [uci/beq]

  • Pelaku Penusukan di Phoenix Club Surabaya Datang dengan 7 Temannya

    Pelaku Penusukan di Phoenix Club Surabaya Datang dengan 7 Temannya

    Surabaya (beritajatim.com) – Pelaku penusukan di Phoenix Club Surabaya ternyata datang bersama 7 temannya, Minggu (05/11/2023). Hal itu diketahui setelah polisi periksa sejumlah saksi yang ada di hari peristiwa berdarah itu.

    Kapolsek Tambaksari, Kompol Ari Bayu Aji mengatakan dari 7 orang itu, polisi masih menyelidiki lebih dalam siapa yang ikut menganiaya dan menusuk korban di dada hingga tewas. Ia memastikan bahwa saat ini polisi sedang bekerja maksimal untuk mengungkap kasus ini.

    “Memang datang sama 7 orang. Tapi kita masih selidiki dari 7 orang itu mana yang melakukan (penusukan dan penganiayaan). Jadi kita masih dalami semuanya,” kata Ari Bayu Aji saat dikonfirmasi Beritajatim.com, Senin (06/11/2023).

    Baca Juga: Ratusan Korban PHK Pabrik Rokok di Blitar Gelar Aksi Duduk Depan Perusahaan Selama 1 Bulan

    Polisi tidak mau berspekulasi terkait kasus ini. Menurut Ari, polisi masih terus melakukan serangkaian penyelidikan baik dari rekaman CCTV, memeriksa saksi, dan barang bukti lainnya.

    “Mohon bersabar. Biarkan polisi bekerja maksimal agar kasus ini cepat terungkap. Doakan pelaku cepat tertangkap,” tutup Ari Bayu Aji.

    Sebelumnya, Tamu Phoenix Club menusuk warga Pamekasan bernama Fais Ardiansyah (29) hingga tewas, Minggu (05/11/2023) dini hari. Kejadian itu kini ditangani oleh Polsek Tambaksari.

    Dari informasi yang dihimpun Beritajatim.com, korban datang bersama 6 temannya ke Phoenix Club di Jalan Rangkah, Tambaksari pada pukul 00.15 WIB. Semula semua berjalan seperti biasa. Karena sudah terlalu teler, korban bersenggolan dengan kelompok pelaku yang saat ini belum diketahui identitasnya. Aksi saling pukul sempat terjadi di hall Phoenix Club dan berhasil dipisahkan oleh petugas pengamanan.

    Baca Juga: Joget di Depan Masjid Syaikhona Kholil Bangkalan, Tiktoker Minta Maaf

    Kelompok pelaku lantas turun ke bawah dan tidak melanjutkan untuk pesta di hall Phoenix Club. Korban yang sudah emosi lantas mengejar kelompok pelaku. Aksi perkelahian kembali terjadi di depan Phoenix Club Surabaya. Saat itulah korban ditusuk dengan senjata tajam dan pelaku berhasil kabur.

    Kapolsek Tambaksari, Kompol Ari Bayuaji membenarkan rentetan peristiwa yang terjadi di Phoenix Club Surabaya. Ia juga membenarkan bahwa korban tewas usai dilakukan penusukan oleh senjata tajam. Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan jumlah luka dan penyebab kematian dari tamu Phoenix Club itu.

    “Untuk lukanya dimana kami masih menunggu hasil autopsi mas. Biar pasti,” kata Ari Bayuaji saat dikonfirmasi Beritajatim.com, Minggu (05/11/2023). (ang/ian)