Blog

  • Sandera Hamas Curhat Kurang Makanan saat Ditawan

    Sandera Hamas Curhat Kurang Makanan saat Ditawan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sejumlah warga Israel yang telah dibebaskan Hamas mengaku menghadapi kekurangan makanan saat masih menjadi tawanan di Gaza.

    Keren Munder merupakan salah satu warga Israel yang disandera Hamas sejak konflik pecah 7 Oktober lalu. Ia dan keluarga disebut tak mendapat makanan yang cukup selama menjadi sandera Hamas.

    Kepada jurnalis, sepupunya Merav Mor Raviv mengatakan Munder dan keluarga hanya mendapat roti pita atau roti kosong bulat khas Timur Tengah untuk dimakan.

    Karena tak mendapat nutrisi yang cukup, Munder dan ibunya pun harus kehilangan berat badan sebesar 12 pon atau lebih.

    “Mereka makan, tapi tidak secara teratur,” kata Raviv, seperti dikutip CNN, Minggu (26/11).

    Meski begitu, selain roti, Raviv juga mengatakan terdapat pula banyak nasi yang disediakan bagi para sandera untuk disantap.

    Munder, ibunya, dan putranya yang berusia 9 tahun sendiri dibebaskan oleh Hamas pada Jumat (24/11).

    Sementara itu, Adva Adar yang neneknya juga dibebaskan pada Jumat mengatakan sang nenek, Yafa Adar (85), juga kehilangan berat badan selama hampir 50 hari disandera di Gaza.

    Adar mengatakan neneknya menjadi tahanan Hamas usai rumahnya hancur pada 7 Oktober lalu. Yafa Adar bahkan sempat mengira bahwa banyak keluarganya telah meninggal dalam konflik.

    “Biasanya, Anda memiliki rumah tempat Anda membesarkan anak-anak Anda, memiliki kenangan Anda, album foto Anda, pakaian Anda. Namun dia tidak punya apa-apa. Di usia tuanya, dia harus memulai lagi dari awal,” katanya.

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    Sejak Israel meluncurkan agresi merespons serangan Hamas awal Oktober lalu, warga Gaza diblokade total dari segala kebutuhan dasar.

    Akses terhadap makanan, listrik, obat-obatan, air, hingga bahan bakar, tak ada yang boleh memasuki Gaza. Pabrik-pabrik roti bahkan diserang habis-habisan oleh pasukan militer Negeri Zionis.

    Bukan cuma itu, setelah akhirnya makanan hingga air boleh masuk ke Gaza, lokasi warga yang tengah mengantre air pun tak luput dari sasaran gempur Israel.

    Sementara itu, di penjara-penjara Israel, warga Palestina yang ditahan juga disebut tak mendapat air minum bersih serta makanan yang cukup.

    Hal itu diutarakan Fareed Najm, warga Palestina yang dibebaskan Israel dari penjara lewat kesepakatan gencatan senjata empat hari sejak 24 November.

    “Kami sangat menderita di penjara,” kata Najm, yang berasal dari Nablus, kepada Al Jazeera, Sabtu (25/11).

    Dia turut menyatakan bahwa para tahanan masih sempat-sempatnya “dipermalukan” dalam perjalanan pulang.

    Israel, kata dia, “selalu memperlakukan kami (warga Palestina) dengan cara yang sangat buruk.”

    Jika ditelusuri lebih jauh, kondisi seperti ini sebetulnya sudah lama dialami warga Gaza, yakni sejak Israel ‘mengepung’ daerah kantong itu.

    Rakyat Gaza tak pernah hidup bebas selama bertahun-tahun sejak berkonflik dengan Israel terutama usai peristiwa intifada.

  • Netanyahu Tengok Pasukan Israel di Gaza: Lanjutkan Sampai Menang

    Netanyahu Tengok Pasukan Israel di Gaza: Lanjutkan Sampai Menang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi pasukannya di Jalur Gaza Palestina di hari kedua gencatan senjata berlangsung dengan Hamas pada Minggu (26/11).

    Dalam video yang dirilis kantor Perdana Menteri Israel di YouTube, Netanyahu menyatakan agresi militer di Jalur Gaza akan tetap berlangsung sampai kemenangan berpihak ke Israel.

    “Kita akan terus berlanjut sampai akhir, sampai kemenangan, Tidak ada yang bisa menghentikan kita,” kata Netanyahu di tengah kerumunan tentara Israel.

    Belum jelas kapan pastinya kunjungan Netanyahu ini berlangsung. Namun, video tersebut diunggah akun YouTube IsraeliPM sekitar 12 jam lalu.

    Dikutip New York Times, biasanya informasi mengenai kunjungan pemimpin negara ke titik konflik yang sensitif disebarkan setelah sang PM keluar dari wilayah tersebut.

    Menurut penilaian New York Times, Netanyahu kemungkinan mengunjungi utara Jalur Gaza yang memang tengah dikuasai oleh militer Israel.

    Jika terkonfirmasi, kunjungan Netanyahu ke Gaza ini berlangsung kala gencatan senjata antara Israel dan Hamas menerapkan gencatan senjata selama empat hari sejak Jumat (24/11).

    Menurut para pejabat Israel, ini merupakan lawatan perdana Netanyahu ke Gaza sejak Israel melancarkan agresi ke wilayah tersebut imbas peperangannya dengan Hamas pada 7 Oktober lalu.

    Netanyahu didampingi oleh penasihat keamanan Israel, Tzachi Hanegbi, Penasihat Militer Israel Avi Gil, dan Wakil Panglima Militer Israel Amir Baram.

    Foto-foto yang dirilis pemerintah Israel menunjukkan Netanyahu mengenakan T-shirt, celana jins, dan jaket antipeluru berwarna khaki serta helm.

    Dalam salah satu foto, Netanyahu terlihat sedang melihat peta, berkonsultasi dengan komandan, dan berdiri tepat di dalam terowongan yang Israel klaim buatan Hamas dan baru-baru ini ditemukan oleh mereka.

    Pada Rabu (22/11), Israel dan Hamas sepakati perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza setelah hampir dua bulan berperang.

    Gencatan senjata berlangsung selama empat hari mulai Jumat (24/11) dan tampaknya kemungkinan bisa diperpanjang menyusul tawaran Hamas dan isyarat dari kabinet perang Israel.

    Selama gencatan senjata berlangsung Israel memang menghentikan sebagian besar gempurannya di Jalur Gaza. Meski begitu, beberapa serangan tetap terjadi bahkan di Tepi Barat Palestina.

    Selain itu, Israel juga masih mengepung dua rumah sakit utama di utara Gaza yakni RS Al Shifa dan RS Indonesia.

    Otoritas kesehatan Palestina mengatakan sekitar 14.800 orang tewas dan sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak.

    (rds/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • VIDEO: Arak-arakan Sambut Pembebasan 39 Anak Palestina dari Israel

    VIDEO: Arak-arakan Sambut Pembebasan 39 Anak Palestina dari Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Masyarakat di Ramallah, Tepi Barat merayakan pembebasan anak-anak Palestina yang ditahan Israel pada hari ketiga gencatan senjata, Minggu (26/11).

    39 anak-anak itu diantar oleh sebuah bus ke pusat kota Tepi Barat, Ramallah.

    Mereka dibebaskan setelah Hamas melepas 17 sandera yang ditawan di Gaza.

    Sebelumnya, Dinas Penjara Israel mengkonfirmasi bahwa mereka membebaskan 39 narapidana dan tahanan dari total tujuh penjara Israel (enam di Israel dan satu di Tepi Barat), sebagai bagian dari kesepakatan antara Israel dan Hamas.

  • Kemlu Evakuasi Satu WNI Relawan di Gaza, Dua Lagi Tetap di Palestina

    Kemlu Evakuasi Satu WNI Relawan di Gaza, Dua Lagi Tetap di Palestina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kementerian Luar Negeri RI bakal mengevakuasi satu dari tiga relawan warga negara Indonesia (WNI) dari Jalur Gaza, Palestina. Sebanyak dua relawan lainnya memutuskan menetap di sana.

    Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Judha Nugraha, mengatakan satu WNI yang akan dievakuasi ialah Farid Zanzabil Al Ayubi. Judha berujar proses evakuasi Farid saat ini masih terus diupayakan agar bisa masuk ke dalam daftar orang yang akan dievakuasi.

    “Iya kami akan evakuasi Mas Farid segera ke tanah air. Saat ini masih terus diupayakan untuk memasukkan ke dalam daftar evacuees yang diizinkan melintas perbatasan Rafah,” kata Judha kepada CNNIndonesia.com, Senin (27/11).

    Judha menuturkan daftar tersebut merupakan proses yang kompleks dan rumit karena melibatkan banyak pihak di Gaza dan kawasan. Meski begitu, pengevakuasian WNI ini akan terus diupayakan hingga yang bersangkutan tiba di Indonesia.

    Fikri Rofiul Haq sebelumnya mengatakan dirinya dan Reza Aldilla Kurniawan bakal menetap di Gaza hingga waktu yang tidak diketahui. Fikri dan Reza adalah dua relawan selain Farid yang tinggal di Gaza demi membantu warga sipil di tengah agresi Israel sejak 7 Oktober lalu.

    “Kami memang [akan menetap di sini] karena akan terus memantau Jalur Gaza dan juga akan terus membantu masyarakat sini terutama Rumah Sakit Indonesia,” kata Fikri dalam pesan suara kepada CNNIndonesia.com, Senin (27/11).

    Meski begitu, Fikri berujar dia dan Reza tidak bisa kembali ke Rumah Sakit Indonesia karena militer Israel telah melarang. Lebih dari itu, kondisi rumah sakit hasil donasi rakyat Indonesia itu pun kini sudah hancur imbas bombardir Negeri Zionis.

    “Kami tidak bisa lagi kembali ke Rumah Sakit Indonesia karena pihak militer Israel sudah melarang, Rumah Sakit Indonesia sudah hancur, dan kami juga menunggu tim-tim medis yang akan Mer-C berangkatkan, salah satunya ada dokter,” tutur dia.

    “Dan juga insya Allah kami juga akan membangun kembali Rumah Sakit Indonesia dan juga akan membangun Rumah Sakit Indonesia tahap tiga. Dan untuk sampai berapa lama kami akan tinggal, kami tidak mengetahui namun untuk saat ini kami akan terus tetap stay di Jalur Gaza,” imbuh dia.

    Pada kesempatan sebelumnya, Fikri sempat mengatakan bahwa para relawan kini berada di sekolah yang dekat rumah sakit Eropa usai dievakuasi. Judha juga mengonfirmasi Fikri dan yang lainnya berada di dekat RS Eropa di Gaza selatan.

    “Mereka saat ini berada di dekat RS Eropa di Gaza selatan. Di madrasah sebelah RS Eropa,” kata Judha.

    Kondisi Fikri dkk sebelumnya membuat cemas lantaran Israel awal pekan ini melancarkan serangan ke RS Indonesia. Serangan itu menewaskan setidaknya 12 orang.

    Fikri dan 2 WNI lainnya tak bisa dihubungi saat serangan itu terjadi. MER-C sudah hilang kontak dengan ketiganya sejak 12 November lalu.

    Pada Rabu (22/11), Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad akhirnya mengabarkan bahwa para relawan sudah bisa dihubungi dan dalam keadaan baik.

    “Mereka dalam kondisi sehat dan selamat,” ujar Sarbini dalam konferensi pers.

    Sarbini juga menyebut 3 WNI ini sedang bersiap-siap untuk dievakuasi. Kemungkinan mereka akan diangkut ke Rumah Sakit Nasser atau Rumah Sakit di Rafah.

    Namun pada Kamis (23/11), pasukan militer Israel dilaporkan kembali menyerang RS Indonesia dan menewaskan satu orang. Militer juga menangkap tiga orang di rumah sakit di Beit Lahiya, Gaza utara, itu.

    Pada hari yang sama, ketiga WNI pun dikabarkan sudah dievakuasi dari RS Indonesia. MER-C menyatakan ketiganya telah tiba di Rafah, perbatasan Palestina dan Mesir.

    “Ketiga relawan saat ini menunggu kesempatan evakuasi keluar dari Gaza,” tulis keterangan organisasi kemanusiaan MER-C melalui unggahan Instagram, Kamis (23/11).

    (blq/bac)

  • Area Balai Kota Surabaya kembali Disatroni Penjahat

    Area Balai Kota Surabaya kembali Disatroni Penjahat

    Surabaya (beritajatim.com) –  Area Balai Kota Surabaya kembali disatroni penjahat. Terbaru dua mobil milik Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) menjadi sasaran bandit pecah kaca, Sabtu (25/11/2023). Perlu diketahui, pada bulan Maret 2023 dan April 2023 lalu parkiran Pemkot Surabaya juga disatroni oleh bandit curanmor.

    Kapolsek Genteng, Kompol Bayu Halim mengatakan bahwa dua mobil milik ASN Pemkot Surabaya yang menjadi sasaran adalah Ertiga L 1583 AY dan Mitsubishi Expander yang terparkir di Jalan Agung Suprapto. Saat ini, petugas kepolisian sedang melakukan penyelidikan.

    “Benar kita sudah menerima laporan tersebut,” kata Bayu, Senin (27/11/2023).

    BACA JUGA:Pemkab Magetan Akui Gedung Kesenian Tripandita ‘Seram’, Butuh Rehab

    Atas kejadian itu, petugas kepolisian telah mengamankan CCTV dan memeriksa saksi untuk menangkap pelaku kejahatan yang berani beraksi di area Balai Kota Surabaya. Bayu mengatakan, saat dua penjahat itu beraksi situasi sedang ramai.

    “Dari kejadian tersebut kami sudah melakukan rangkaian penyelidikan. Serta mengamankan barang bukti,” paparnya.

    Ia pun membenarkan bahwa dua pemilik dua mobil yang menjadi sasaran adalah ASN Pemkot Surabaya. “Korban ASN, untuk identitasnya korban, nanti akan kita kabarkan bersama dengan kronologi kejadian,”  pungkasnya. (Ang/Aje)

  • Netanyahu Isyarat Lampu Hijau soal Ajakan Hamas Perpanjang Gencatan

    Netanyahu Isyarat Lampu Hijau soal Ajakan Hamas Perpanjang Gencatan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Milisi Hamas Palestina menyatakan ingin memperpanjang gencatan senjata dengan Israel di Jalur Gaza yang semula berlaku empat hari sejak Jumat pekan lalu.

    Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Minggu (26/11) malam, Hamas mengatakan ingin “memperpanjang gencatan senjata setelah periode empat hari berakhir, melalui upaya serius untuk meningkatkan jumlah orang yang dibebaskan dari penjara sebagaimana diatur dalam perjanjian gencatan senjata kemanusiaan.”

    Niat memperpanjang gencatan senjata ini pun disambut baik oleh komunitas internasional.
    Qatar, sebagai mediator perjanjian gencatan senjata ini, juga mengungkapkan kemungkinan tersebut.

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga mengatakan pihaknya berupaya membantu mengupayakan perpanjangan gencatan senjata ini.

    Sementara itu, kabinet perang Israel pun memberi isyarat dukungan atas rencana perpanjangan gencatan senjata sementara ini.

    Sumber menuturkan kepada CNN bahwa kesepakatan gencatan senjata tidak berubah, di mana perpanjangan masa jeda pertempuran bisa diterapkan jika Hamas membebaskan lebih banyak sanderanya.

    Sumber tersebut mengatakan syarat perpanjangan gencatan senjata tidak berubah, yang berarti Hamas perlu membebaskan 10 sandera tambahan untuk setiap satu hari gencatan senjata tambahan.

    Selama gencatan senjata berlangsung Israel memang menghentikan sebagian besar gempurannya di Jalur Gaza. Meski begitu, beberapa serangan tetap terjadi bahkan di Tepi Barat Palestina.

    Selain itu, Israel juga masih mengepung dua rumah sakit utama di utara Gaza yakni RS Al Shifa dan RS Indonesia.

    Otoritas kesehatan Palestina mengatakan sekitar 14.800 orang tewas dan sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Warga Israel Kepung Rumah Netanyahu sampai Hamas Bebaskan Sandera

    Warga Israel Kepung Rumah Netanyahu sampai Hamas Bebaskan Sandera

    Jakarta, CNN Indonesia

    Gencatan senjata Israel dan milisi Hamas di Jalur Gaza selamat empat hari masih berlangsung namun Israel masih terus melancarkan sejumlah serangan di Palestina termasuk Tepi Barat.

    Berikut kilas berita internasional selama akhir pekan:

    Biden Mau Perpanjang Gencatan Senjata, Netanyahu Kasih Sinyal Positif

    Presiden AS Joe Biden mengatakan pemerintahannya bertujuan memperpanjang gencatan senjata di Gaza. Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas sebelumnya hanya menyepakati gencatan senjata selama empat hari.

    Biden mengatakan pihaknya mau memperpanjang masa gencatan senjata di Gaza untuk memungkinkan pembebasan para sandera secara aman dan memungkinkan bantuan yang lebih penting untuk menjangkau warga sipil.

    Dalam sambutannya di Gedung Putih, Biden mengatakan bahwa ia dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan tetap “terlibat secara pribadi untuk memastikan bahwa kesepakatan ini diimplementasikan secara penuh dan bekerja untuk memperpanjang kesepakatan tersebut.”

    Massa Kembali Kepung Rumah Netanyahu: Dia Bencana bagi Israel

    Sejumlah warga Israel kembali melakukan aksi demonstrasi di depan kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem Barat.

    Melansir Al Jazeera, para warga menyerukan bahwa Netanyahu merupakan bencana bagi Israel. Mereka juga membawa sejumlah poster protes dengan tulisan bervariatif.

    Di antaranya, ‘Bibi berbahaya, mundur lah sekarang,’ Bibi mengacu pada julukan perdana menteri. Ada juga poster bertuliskan ‘Netanyahu adalah bencana terbesar bagi Israel’.

    Gencatan Senjata, Israel Masih Kepung 2 RS di Tepi Barat Palestina

    Pasukan Israel mengepung dua rumah sakit di Tepi Barat Palestina saat gencatan senjata selama empat hari diterapkan.

    Bulan Sabit Merah Palestina (PRSC) melaporkan tentara Israel mengepung Rumah Sakit Pemerintah Jenin dan Rumah Sakit Ibnu Sina di Tepi Barat, demikian menurut laporan Al Jazeera, Minggu (26/10).

    Kejadian itu berlangsung usai Israel sempat mengepung rumah sakit di Gaza yakni RS Al Shifa dan RS Indonesia.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Hamas Ingin Perpanjang Gencatan Senjata di Jalur Gaza

    Hamas Ingin Perpanjang Gencatan Senjata di Jalur Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok militan Palestina, Hamas ingin memperpanjang gencatan senjata empat hari dengan Israel. Ini merupakan upaya Hamas agar sandera yang dibebaskan bisa lebih banyak lagi.

    Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Minggu malam, Hamas mengatakan bahwa mereka ingin “memperpanjang gencatan senjata setelah periode empat hari berakhir, melalui upaya serius untuk meningkatkan jumlah orang yang dibebaskan dari penjara sebagaimana diatur dalam perjanjian gencatan senjata kemanusiaan.”

    Awal pekan ini, Qatar, yang memainkan peran sentral dalam memediasi kesepakatan tersebut, mengatakan bahwa pihaknya juga berharap untuk memperpanjang gencatan senjata, yang mencakup ketentuan perpanjangan satu hari ekstra untuk setiap sepuluh sandera yang siap dibebaskan Hamas.

    “Apa yang kami harapkan adalah bahwa momentum yang telah dibawa dari pembebasan dan dari kesepakatan empat hari ini akan memungkinkan kami untuk memperpanjang gencatan senjata lebih dari empat hari ini, dan oleh karena itu masuk ke dalam diskusi yang lebih serius tentang sisa sandera,” kata juru bicara kementerian luar negeri Qatar, Majed Al-Ansari, melansir CNN.

    Presiden AS Joe Biden mengatakan pemerintahannya bertujuan memperpanjang gencatan senjata di Gaza. Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas sebelumnya hanya menyepakati gencatan senjata selama empat hari.

    Biden mengatakan pihaknya mau memperpanjang masa gencatan senjata di Gaza untuk memungkinkan pembebasan para sandera secara aman dan memungkinkan bantuan yang lebih penting untuk menjangkau warga sipil.

    Dalam sambutannya di Gedung Putih, Biden mengatakan bahwa ia dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan tetap “terlibat secara pribadi untuk memastikan bahwa kesepakatan ini diimplementasikan secara penuh dan bekerja untuk memperpanjang kesepakatan tersebut.”

    “Selama berminggu-minggu saya telah menganjurkan jeda dalam pertempuran untuk dua tujuan: untuk meningkatkan bantuan yang masuk ke warga sipil Gaza yang membutuhkan bantuan, dan untuk memfasilitasi pembebasan sandera.”

    Biden mengatakan bahwa kesepakatan yang dicapai antara Israel dan Hamas “terstruktur sehingga dapat diperpanjang untuk terus membangun hasil-hasil ini.”

    “Itulah tujuan kami: untuk menjaga agar jeda ini terus berlanjut hingga besok,” kata Biden.

    Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Biden bahwa Israel akan melanjutkan serangan di Gaza dengan kekuatan penuh setelah gencatan senjata sementara berakhir.

    Namun, Netanyahu mengaku menyambut baik rencana perpanjangan gencatan senjata jika hal itu dapat memfasilitasi pembebasan sepuluh sandera tambahan setiap hari, seperti yang telah disepakati dalam kesepakatan awal yang ditengahi oleh Qatar.

    Sebelumnya, Israel dan milisi Hamas sepakat gencatan senjata empat hari usai nyaris 50 hari pasukan Zionis menggempur Palestina. Gencatan senjata ini mulai berlaku pada 24 November pukul 07.00 waktu Gaza atau 12.00 WIB.

    Kesepakatan tersebut mencakup jeda pertempuran, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza, hingga pertukaran tahanan atau sandera dari kedua pihak.

    Menyoal pertukaran tahanan ini, mereka sepakat bahwa sandera dari Gaza akan dibebaskan 50 orang, sementara dari Israel 150 orang. Pembebasan ini berlangsung secara bertahap.

    Ini merupakan gencatan senjata pertama dalam konflik tersebut sejak para pejuang Hamas melakukan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.

    Menanggapi serangan tersebut, Israel bersumpah untuk menghancurkan militan Hamas yang menguasai Gaza, membombardir daerah kantong tersebut dan melancarkan serangan darat di bagian utara.

    Akibat bombardir Israel, otoritas kesehatan Palestina mengatakan sekitar 14.800 orang tewas dan sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Barak Militer Diserbu, Sierra Leone Berlakukan Jam Malam

    Barak Militer Diserbu, Sierra Leone Berlakukan Jam Malam

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sierra Leone memberlakukan jam malam serentak di seluruh negara setelah kelompok bersenjata menyerang barak militer utama di Ibu Kota.

    Presiden Sierra Leone Julius Maada Bio mengumumkan jam malam nasional pada hari Minggu setelah orang-orang bersenjata menyerang barak utama dan terbesar militer di ibukota negara Afrika Barat tersebut. Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran akan kekacauan ketertiban di tengah-tengah lonjakan kudeta di wilayah tersebut.

    Orang-orang bersenjata tak dikenal menyerang gudang senjata militer di dalam barak Wilberforce di ibukota, Freetown, pada pagi hari, kata Bio dalam sebuah pernyataan yang diposting di X. Ia menambahkan bahwa mereka dipukul mundur oleh pasukan keamanan dan “ketenangan telah dipulihkan.”

    “Ketika tim gabungan Pasukan Keamanan kami terus membasmi sisa-sisa pemberontak yang melarikan diri, jam malam nasional telah diumumkan dan warga didorong untuk tetap berada di dalam rumah,” tulisnya.

    Kementerian Informasi dan Pendidikan juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah dan pasukan keamanan sudah “mengendalikan” situasi. Sampai saat ini belum ada informasi lebih rinci tentang kelompok bersenjata atau alasan serangan tersebut.

    Sebuah video viral menunjukkan tentara berpatroli di jalan-jalan kosong di Freetwon. Dalam rekaman video itu juga terdengar suara rentetan tembakan.

    Gejolak di Sierra Leone terjadi usai Bio terpilih kembali sebagai presiden untuk masa jabatan kedua pada bulan Juni lalu dalam sebuah pemungutan suara yang dipersengketakan. Dalam pemilu tersebut dilaporkan ada dugaan kecurangan, sehingga membuat partai oposisi tidak puas dengan hasilnya.

    Ini adalah pemilihan presiden kelima di negara ini sejak berakhirnya perang saudara yang brutal selama 11 tahun – lebih dari dua dekade yang lalu – yang menewaskan puluhan ribu orang dan menghancurkan perekonomian negara.

    Bio terus menghadapi kritik karena kondisi ekonomi yang melemahkan. Hampir 60 persen dari populasi Sierra Leone yang berjumlah lebih dari tujuh juta jiwa menghadapi kemiskinan, dengan pengangguran kaum muda menjadi salah satu yang tertinggi di Afrika Barat.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Emak-emak Korban Arisan Bodong Wadul Polres Probolinggo Kota

    Emak-emak Korban Arisan Bodong Wadul Polres Probolinggo Kota

    Probolinggo (beritajatim.com) – Emak-emak yang mengaku menjadi korban arisan bodong mendatangi Polres Probolinggo Kota. Mereka mengaku tertipu oleh seorang wanita berinisial ISN (30) yang merupakan pemilik dari sebuah arisan.

    “Para emak-emak ini datang untuk berkonsultasi dan meminta saran hukum terkait kejadian yang dialami. Kami telah menerima dan mencatat keluhan yang disampaikan oleh mereka,” kata Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Wadi Sa’bani, melalui Plt Kasihumas Iptu Zainullah, Minggu (26/11/2023).

    Zainullah menjelaskan bahwa saat ini kunjungan para emak-emak masih dalam tahap konsultasi dan belum ada laporan resmi yang disampaikan. Beberapa faktor memengaruhi keputusan para emak-emak untuk menahan diri dari membuat laporan.

    “Beberapa faktor mempengaruhi keputusan para emak-emak ini. Pertama, mereka berharap untuk mendapatkan pengembalian uang secara penuh. Selain itu, ISN berjanji untuk menjual tanah milik orang tuanya untuk mengganti kerugian yang dialami oleh korban,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Zainullah juga menyebutkan bahwa ada beberapa pelapor yang enggan melaporkan kasus ini karena takut ketahuan oleh suami. Mengingat mereka terlibat dalam arisan tanpa sepengetahuan suami.

    Pihaknya juga menegaskan bahwa apabila para korban berubah pikiran dan ingin membuat laporan, Polres Probolinggo Kota siap menerima dan menangani.

    “Mengingat berbagai alasan yang menjadi pertimbangan para korban, penyidik dari Reskrim Polres Probolinggo Kota akan tetap memberikan layanan terbaik bagi para korban yang ingin membuat laporan ke polisi,” tegas.

    BACA JUGA:

    Mantan Guru di Probolinggo Rudapaksa Anak 12 Tahun Berujung Penjara

    Selain itu, pihak kepolisian juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap tawaran investasi atau arisan yang menjanjikan keuntungan besar.

    “Diharapkan dengan peristiwa ini, masyarakat menjadi lebih berhati-hati terhadap tawaran serupa arisan dan lebih bijak dalam melakukan verifikasi terhadap pihak yang bertanggung jawab, sehingga dapat menghindari masalah di masa yang akan datang,” tutupnya. [ada/but]