Blog

  • Israel Berdalih Mau Tumpas Hamas, Tapi Motif Sebenarnya Amat Culas

    Israel Berdalih Mau Tumpas Hamas, Tapi Motif Sebenarnya Amat Culas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan Hamas melanggar kesepakatan.

    Namun, kelompok Palestina itu membantah dan balik menuding Israel.

    Dalam rilis resmi, Israel membeberkan dalih kembali meluncurkan operasi yakni menumpas Hamas dan membebaskan para sandera.

    Namun, para pengamat punya penilaian lain bahwa motif Israel sebenarnya amat culas. Mereka berpendapat serangan Israel untuk menguasai penuh Gaza.

    Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia Yon Machmudi menilai Israel belum mencapai tujuan dan meraih kemenangan dalam perang kali ini.

    “Tujuan Israel dalam perang adalah melenyapkan kelompok Hamas, tetapi yang terjadi Hamas masih kuat posisinya,” ujar Yon saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (5/12).

    Salah satu bukti Hamas masih kuat yakni mereka bisa bernegosiasi untuk mengatur jumlah tawanan yang dibebaskan dari Gaza.

    Setali dengan pernyataan Yon, pemerintah Israel juga melarang pejabat merayakan pembebasan para sandera ini. Perayaan itu bisa dianggap sebagai dukungan terhadap Hamas.

    Pertukaran sandera atau tawanan ini merupakan bagian dari gencatan senjata yang dimulai 24 November. Kesepakatan damai ini hanya bertahan selama tujuh hari dan berakhir pada 30 November.

    Setelah berakhir, Israel menggempur habis-habisan Gaza di utara dan selatan. Mereka juga meminta warga di selatan untuk pindah.

    Sebelumnya Israel mengusir warga Gaza utara untuk berpindah ke selatan. Kini, wilayah selatan masuk sebagai arena perang, padahal padat penduduk.

    “Yang harus kita perhatikan adalah displacement dari utara ke selatan itu memaksa penduduk Gaza mendekati perbatasan (Rafah),” ujar Yon.

    Yon menduga jika perbatasan Rafah dibuka kemungkinan memicu gelombang pemindahan secara besar-besaran.

    “Tentu ini yang diinginkan Israel untuk mengosongkan Gaza dan menguasai secara total,” lanjut dia.

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    Menyoal ambisi Israel, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi juga pernah menyatakan pandangan serupa.

    Retno mengatakan apa yang terjadi di Gaza adalah kelanjutan tindakan Israel yang ingin menghilangkan Palestina.

    “Apa yang terjadi di Gaza bukan hanya terjadi sekarang ini, namun sebuah kelanjutan dari ketidakadilan terhadap Palestina, sebuah kelanjutan dari pendudukan ilegal Israel, dan kelanjutan dari keinginan Israel untuk menghilangkan Palestina,” kata Retno saat konferensi pers virtual pada 23 November.

    Di kesempatan terpisah, Yon juga menyebut agresi Israel sejak 7 Oktober memang untuk melanjutkan aneksasi yang pernah dilakukan sebelumnya.

    Israel sempat menduduki Gaza pada 1967 hingga 2005. Kemudian pada 2006, Hamas menguasai wilayah itu usai menang dalam pemilihan umum (Pemilu) Palestina.

    Sejak 2006 hingga sekarang, Hamas menguasai daerah kantong tersebut.

    “[Israel] melakukan serangan dan ingin mengosongkan Gaza. Dari situ, Israel bisa menduduki kembali wilayah Gaza,” ujar Yon pada 23 November.

    Tak lama setelah meluncurkan agresi, Israel mengepung total Gaza.

    Sejalan dengan agresi ini, Eks Menteri Dalam Negeri Israel Ayalet Shaked mengungkapkan solusi krisis di Gaza yakni mengusir dua juta warga dari daerah kantong itu.

    Dia mengatakan negara-negara lain harus menerima pengungsi dari Gaza.

    “Kami perlu dua juta orang untuk meninggalkan Gaza. Itulah solusi untuk Gaza,” kata Shaked pada Rabu, dikutip Middle East Eye.

    Melihat kekejaman Israel di Gaza, profesor hubungan internasional St. Antony College di Oxford, Avi Shlaim, mengatakan pemerintahan Zionis lebih memilih tanah daripada perdamaian.

    Shlaim menganggap upaya perdamaian tak bisa sejalan dengan aksi pendudukan, sementara Israel terus memperluas okupasinya.

    “Israel melalui tindakannya telah menunjukkan bahwa mereka tak tertarik punya mitra perdamaian dengan Palestina karena mereka ingin mempertahankan kendali atas wilayah tersebut,” ungkap dia pada akhir Oktober lalu, dikutip The Wire.

    Untuk mewujudkan solusi damai di Palestina pihak-pihak terkait harus saling bernegosiasi. Palestina sementara itu dikuasai dua entitas yang berbeda yakni Hamas di Gaza dan pimpinan Mahmoud Abbas di Tepi Barat.

    Namun, menurut Shlaim, Israel menolak Hamas sebagai salah satu mitra damai sekaligus penguasa Gaza.

    Israel keberatan terkait narasi yang beredar jika ingin berdamai dengan Palestina maka harus bernegosiasi dengan Hamas.

    Jika mereka bernegosiasi artinya semua pihak mengakui solusi politik sebagai upaya damai konflik di Palestina. Ini berarti, Israel juga mengakui dan menganggap Hamas punya daya tawar yang sama.

    Israel, kata Shlaim, lalu memilih solusi militer untuk menyelesaikan konflik di Palestina.

    “Apa yang kita saksikan hari ini, hari demi hari, di Gaza adalah Israel bergerak menuju pembersihan etnis dan genosida,” ucap Shlaim.

  • AS Umumkan Larangan Visa Warga Israel Imbas Kekerasan di Tepi Barat

    AS Umumkan Larangan Visa Warga Israel Imbas Kekerasan di Tepi Barat

    Jakarta, CNN Indonesia

    Amerika Serikat pada Selasa (5/12) mengatakan akan menolak visa bagi ekstremis Israel yang menyerang warga Palestina di Tepi Barat selama memanasnya konflik di Gaza dalam beberapa bulan terakhir.

    Penolakan itu menjadi langkah sekaligus sanksi yang jarang dilakukan AS terhadap Israel, terutama saat Presiden Joe Biden mendorong sekutu AS tersebut untuk melindungi warga sipil tetapi juga menjanjikan dukungan yang kuat.

    Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Amerika Serikat akan menolak masuk siapa pun yang terlibat dalam perusakan perdamaian, keamanan atau stabilitas di Tepi Barat.

    Pernyataan itu menambahkan bahwa anggota keluarga dekat juga mungkin terkena pembatasan tersebut.

    “Hari ini, saya mengumumkan kebijakan pembatasan visa baru yang menargetkan individu dan anggota keluarga mereka yang terlibat atau berkontribusi secara signifikan terhadap tindakan yang merusak perdamaian, keamanan, dan stabilitas di Tepi Barat,” cuit Blinken.

    Larangan masuk, seperti diberitakan AFP, juga berlaku bagi mereka yang dinilai terlalu membatasi akses warga sipil terhadap layanan penting dan kebutuhan dasar.

    “Kami telah menggarisbawahi kepada pemerintah Israel perlunya berbuat lebih banyak untuk meminta pertanggungjawaban para pemukim ekstremis yang melakukan serangan kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat,” kata Blinken.

    “Seperti yang telah berulang kali dikatakan oleh Presiden Biden, serangan-serangan itu tidak dapat diterima,” Blinken menegaskan.

    Blinken menggarisbawahi bahwa Israel tidak berbuat cukup untuk menghentikan kekerasan pemukim di Tepi Barat yang diduduki, yang menurut kelompok hak asasi manusia kekerasan meningkat di tengah agresi militer Israel.

    “Ketidakstabilan di Tepi Barat merugikan rakyat Israel dan Palestina serta mengancam kepentingan keamanan nasional Israel. Mereka yang bertanggung jawab harus bertanggung jawab.”

    [Gambas:Twitter]

    Blinken tidak secara terbuka mengidentifikasi siapa saja yang akan ditolak visanya. Namun, pembatasan memasuki Amerika Serikat itu tidak akan berlaku bagi pemukim ekstremis yang merupakan warga negara AS.

    Al Jazeera memberitakan Blinken turut menambahkan bahwa Washington juga akan “terus melibatkan Otoritas Palestina untuk memperjelas bahwa mereka harus berbuat lebih banyak untuk mengekang serangan Palestina terhadap Israel.”

    Lebih dari 250 warga Palestina telah dibunuh tentara dan pemukim Israel di Tepi Barat, menurut penghitungan pemerintah Palestina, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober memicu perang baru dengan Israel.

    Hamas menguasai Jalur Gaza, bukan Tepi Barat, dan warga Palestina mengeluhkan impunitas atas serangan dan pelecehan yang terjadi di sana.

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berkoalisi dengan partai-partai sayap kanan yang sangat mendukung pemukiman Yahudi di tanah yang disita pada 1967, sebuah konstruksi yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.

    (tim/chri)

  • Polisi Gresik Ringkus Penadah Barang Milik Korban Pembunuhan di Menganti

    Polisi Gresik Ringkus Penadah Barang Milik Korban Pembunuhan di Menganti

    Gresik (beritajatim.com) – Tersangka kasus pembunuhan yang menimpa korban Aris Suprianto (30) di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Gresik, bertambah. Aparat kepolisian setempat yang sebelumnya mengamankan dua tersangka. Jajaran Satreskrim Polres Gresik kembali menangkap tiga pelaku penadah.

    Ketiga penadah itu diamankan setelah aparat penegak hukum menemukan barang bukti ponsel, dan sepeda motor milik korban.

    Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan menuturkan, dari hasil pengembangan dua pelaku yang diamankan. Ada tiga penadah yang turut diringkus. “Penadah berhasil kita temukan dan amankan, total ada tiga. Dua penadah sepeda motor, dan satu penadah ponsel,” tuturnya, Selasa (5/12/2023).

    Aldhino menambahkan, sebelumnya anggota di lapangan menangkap dua pelaku pembunuhan yakni Hengky (23) warga Cerme, Gresik dan Irfan (30) warga asal Palembang, Sumatera Selatan. Dalam penyelidikannya, kasus pembunuhan itu murni pencurian.

    “Kasus ini tidak ada motif lain, murni pencurian. Pasalnya, pelaku sudah mengincar barang milik korban seperti motor Honda PCX dan ponsel korban usai melakukan pembunuhan,” imbuhnya.

    Usai mencuri barang milik korban kata Aldhino, pelaku menjual motor milik korban merek Honda PCX di daerah Demak Jawa Tengah dengan harga 10,5 juta. Serta ponsel seharga 600.000 di Rembang. [dny/kun]

    BACA JUGA: Lolos 12 Besar, Persela Lamongan Tetap Ngotot Menang Lawan Gresik United

  • Tipu Pembeli, Bos Puri Banjarpanji Residence Diborgol Polisi

    Tipu Pembeli, Bos Puri Banjarpanji Residence Diborgol Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Bos Puri Banjarpanji Residence harus menerima kenyataan diborgol oleh petugas kepolisian usai dilaporkan para konsumennya ke Polrestabes Surabaya karena menjual perumahan bodong. Pria berinisial NJ (59) itu mendapatkan keuntungan dari kejahatannya hingga Rp 3 Miliar.

    AKBP Hendro Sukmono, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya mengatakan bahwa tersangka yang juga pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu menjual perumahan Puri Banjarpanji Residence di Desa Kedungpeluk Kecamatan Candi, Sidoarjo. Kepada konsumennya, ia mengatakan bahwa tanah yang akan dibangun perumahan itu telah dibeli oleh perusahaannya. Namun, kenyataannya tanah itu masih milik orang lain.

    “Tanah yang katanya akan dibangun perumahan itu seluas 6,6 Hektar dengan nilai Rp 14 miliar. Namun, oleh tersangka hanya dibayar Rp 900 juta. Sehingga kan perumahannya tidak bisa dibangun,” ujar Hendro, Selasa (05/12/2023).

    Tersangka menjual rumah di Puri Banjarpanji Residence sejak April 2019 hingga Desember 2022 dengan kedok perumahan bersubsidi pemerintah. Dalam kurun waktu tersebut, tersangka berhasil menjual 350 unit, type 30 dan 60, dengan harga tiap unitnya mulai Rp140 juta hingga Rp150 juta. Total, ada 8 warga Surabaya yang sementara menjadi korban dan melapor ke Polrestabes Surabaya.

    “Sementara kerugian dari 8 orang itu Rp 166 juta. Kami menghimbau agar korban lainnya yang warga Surabaya segera melapor ke Polrestabes Surabaya. Atau ada yang di kota lain bisa segera melapor ke kantor polisi di wilayahnya. Untuk tersangka sudah kami amankan dan dilakukan penahanan,” tegas Hendro.

    Hendro menjelaskan, untuk memuluskan aksi penipuannya, tersangka baru menyewa ruko di wilayah Siwalankerto. Diduga, ia memang berniat menipu lantaran baru mendaftarkan legalitas PTnya pada tahun 2020. Sampai bos Puri Banjarpanji Residence itu ditangkap, belum satu rumah pun yang dibangun. Sementara ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk menjerat tersangka lainnya. “Untuk uang pembelian dari konsumen itu ditaruh di rekening pribadi. Bukan rekening PT,” tegas Hendro.

    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, bos Puri Banjarpanji Residence itu dijerat dengan pasal Pasal 154 UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman atau Pasal 378 dan atau Pasal 372 KUHP dengan ancaman pidana 4 tahun kurungan penjara. (ang/kun)

    BACA JUGA: Sosok Ghisca Debora Aritonang Diduga Pelaku Penipuan Tiket Konser Coldplay

  • Israel Soal Serangan ke Khan Younis Gaza: Hari Paling Intens

    Israel Soal Serangan ke Khan Younis Gaza: Hari Paling Intens

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan Israel pada Selasa (5/12) mengungkapkan melakukan serangan ke Khan Younis di Jalur Gaza selatan. Tentara Israel mengungkapkan itu sembari menyatakan memperluas operasi dalam melawan Hamas.

    “Kami berada di jantung Jabalia, di jantung Shejaiya (di Gaza utara), dan sekarang juga di jantung Khan Younis,” kata Kepala Komando Selatan Mayor Jenderal Yaron Finkelman seperti dikutip dalam sebuah pernyataan militer.

    AFP memberitakan pernyataan itu juga disampaikan sambil menggambarkan serangan itu sebagai “hari paling intens sejak awal operasi darat.”

    Kondisi tersebut juga diberitakan Al Jazeera dan menyatakan serangan di Jalur Gaza tidak berhenti selama beberapa jam terakhir.

    Pasukan pendudukan Israel menyerang kamp pengungsi Jabalia, mencoba menyusup lebih dalam.

    Deir el-Balah, sebuah kota di tengah Jalur Gaza, telah banyak diserang; sebuah bangunan tempat tinggal hancur total dan lebih dari 20 warga Palestina tewas.

    Di selatan, serangan terhadap kota Khan Younis berlanjut sejak Selasa (5/12) dini hari. Lebih dari 50 warga Palestina tewas, dan bentrokan serta baku tembak terjadi di wilayah timur antara pejuang Hamas dan tentara pendudukan.

    Mayoritas warga di kota Khan Younis telah mengungsi dan mengungsi ke Rafah, yang menjadi daerah yang sangat padat penduduknya di tengah sangat terbatasnya bantuan kemanusiaan.

    Sementara itu, Komite Penyelamatan Internasional (IRC) telah menegaskan kembali peringatan bahwa tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza ketika Israel memerintahkan warga Palestina untuk mengevakuasi bagian selatan Gaza.

    IRC mengatakan dimulainya kembali konflik tidak hanya menyebabkan hilangnya ratusan nyawa tetapi juga membuat semakin suli bagi organisasi kemanusiaan untuk tetap aman, apalagi memberikan tingkat dukungan yang dibutuhkan masyarakat.

    “Bahkan di Rafah dan Khan Younis, di mana masyarakat didorong untuk mengungsi, pemboman setiap hari terus membunuh warga sipil dan merusak infrastruktur,” kata Bob Kitchen, wakil presiden IRC untuk Situasi Darurat.

    “Mereka yang mengungsi menghadapi kekurangan makanan dan air serta merebaknya penyakit. UNRWA telah memastikan adanya wabah hepatitis A di salah satu fasilitas mereka,” ungkapnya.

    “Perlunya gencatan senjata menjadi semakin mendesak seiring berjalannya waktu, dengan lebih dari dua juta warga Palestina menghadapi bencana kemanusiaan,” desak Kitchen.

    (tim/chri)

  • Tagih Hutang Bawa Celurit, Debt Collector Surabaya Diborgol Polisi

    Tagih Hutang Bawa Celurit, Debt Collector Surabaya Diborgol Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Polisi menangkap debt collector Surabaya yang menagih hutang dengan membawa celurit, Selasa (28/11/2023). Ia adalah IS (46), seorang pria yang sehari-hari tinggal di Pecindilan, Surabaya.

    Kapolsek Genteng, Kompol Bayu Halim mengatakan pihaknya melakukan penangkapan kepada IS usai dilaporkan nasabahnya berinisial DE (34) yang tinggal di Gembong. Kepada polisi, IS mengaku kesal lantaran hutangnya tidak kunjung dibayar.

    “Tersangka ingin menagih hutang serta mengambil handphone yang dimiliki korban,” kata Bayu Halim, Selasa (05/12/2023).

    Saat tiba di rumah korban, tersangka IS tidak menemukan DE dan hanya ditemui oleh orang tua korban yang berusia lanjut. Karena sudah emosi, keduanya pun cekcok. IS lantas mengeluarkan celurit yang sudah dibawa dari rumah. Namun beruntung kejadian itu diketahui warga.

    Baca Juga: Hujan Angin Kencang di Lamongan Sapu Rumah dan Pohon

    “Jadi sudah direncanakan memang karena tersangka membawa celurit dari rumah dan ditaruh di belakang bajunya. Saat cekcok itu Sempat dipisah dengan warga,” imbuh Bayu Halim.

    Sesaat kemudian korban pulang sampai di rumah. Saat itu pelaku masih di lokasi. Mendapatkan cerita orang tuanya diperlakukan kasar, DE naik darah. Ia pun lantas cekcok dengan IS. Namun, tersangka IS tiba-tiba memukuli korban membabi buta dengan tangan kosong.

    “Akibatnya korban mengalami luka memar di bagian mata sebelah kiri. Akhirnya, korban yang tak terima atas perlakuan tersangka melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Genteng,” tambahnya.

    Baca Juga: LPS Sediakan Pembayaran Simpanan Nasabah BPR Persada Guna Pasuruan

    Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, tersangka akhirnya dibekuk Polisi pada Selasa (28/11/2023) lalu sekitar pukul 06.30 di rumahnya. Polisi juga melakukan penggeledahan dan menemukan 3 buah celurit sebagai barang bukti. (ang/ian)

  • Tentara Lebanon Tewas Akibat Serangan Israel di Dekat Perbatasan

    Tentara Lebanon Tewas Akibat Serangan Israel di Dekat Perbatasan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang tentara Lebanon tewas akibat tembakan Israel di sebuah pos militer dekat perbatasan selatan negara, Selasa (5/12). Tentara Lebanon mengonfirmasi itu dan jadi kematian pertama sejak konflik lintas batas dimulai Oktober 2023.

    “Posisi militer di… Daerah Adaysseh dibombardir musuh Israel, menyebabkan satu tentara tewas dan tiga lainnya terluka,” kata tentara Lebanon dalam sebuah pernyataan, seperti diberitakan AFP.

    Kematian tersebut merupakan kematian pertama di jajaran angkatan bersenjata negara itu sejak pecahnya permusuhan.

    Kantor Berita Nasional Lebanon pada hari yang sama memberitakan tentara Israel menembaki dan melakukan serangan udara di Lebanon selatan, dan Hizbullah juga mengklaim beberapa serangan terhadap pasukan dan posisi Israel.

    Lebih dari 110 orang tewas di pihak Lebanon, sebagian besar adalah pejuang Hizbullah dan lebih dari selusin warga sipil, menurut penghitungan AFP.

    Di perbatasan Lebanon dan Israel telah terjadi baku tembak yang semakin intensif sejak pecahnya konflik antara Hamas dan Israel pada Oktober 2023.

    Permasalahan tersebut melibatkan Hizbullah yang didukung Iran, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya konflik lebih luas.

    Pada 9 Oktober, penembakan Israel melukai seorang petugas Lebanon. Sementara itu, Israel menyatakan konflik lintas batas itu menewaskan enam tentara dan tiga warga sipil mereka.

    Misi penjaga perdamaian PBB juga mengatakan markas besarnya di selatan Lebanon telah beberapa kali terkena tembakan sejak konflik dimulai.

    Hizbullah mengatakan serangannya terhadap Israel dilakukan untuk mendukung Hamas setelah serangan kelompok Palestina di Israel selatan pada 7 Oktober.

    Serangan Hamas itu dilaporkan pejabat Israel telah menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyebabkan sekitar 240 orang disandera.

    Sebagai tanggapan, Israel telah berjanji untuk melenyapkan kelompok militan tersebut dan melancarkan kampanye udara dan darat sejak 7 Oktober.

    Berdasarkan Kementerian Kesehatan Gaza, agresi militer Israel di kawasan itu telah menewaskan hampir 15.900 orang, sebagian besar juga warga sipil, dengan 70 persen adalah perempuan dan anak-anak.

    (tim/chri)

  • PBB: Tak Ada Tempat Aman di Gaza Bagi Warga Palestina

    PBB: Tak Ada Tempat Aman di Gaza Bagi Warga Palestina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut tak ada tempat aman di Gaza bagi warga Palestina, gegara gempuran Israel sejak Senin (4/12) atau setelah gencatan senjata berakhir.

    Juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, menilai “tak ada tempat aman” bagi warga Palestina untuk mengungsi.

    Militer Israel mengusir warga dari utara karena akan memperluas operasi di Gaza selatan.

    Wilayah selatan padahal menjadi tujuan warga Gaza utara saat Israel mengusir mereka pada November lalu. Kini, kondisi Gaza utara hancur lebur.

    Sejumlah pengamat bahkan ragu tempat itu bisa dihuni kembali oleh masyarakat.

    Dujarric juga mengatakan PBB “sangat khawatir”dengan pertempuran terbaru Israel dan Hamas usai gencatan senjata berakhir.

    Israel dan Hamas sempat sepakat gencatan senjata selama empat hari yang dimulai pada 24 November. Kesepakatan ini kemudian diperpanjang beberapa kali hingga berakhir pada 30 November.

    Usai berakhir, Israel langsung menggempur besar-besaran Gaza di utara dan selatan.

    Dujarric mengimbau agar Israel menghindari tindakan berlebih di Gaza, tanpa menyebut hentikan agresi mereka.

    “PBB terus menghimbau ke Pasukan Israel untuk menghindari tindakan lebih lanjut yang akan memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat buruk di Gaza,” kata dia, dikutip Middle East Eye.

    PBB, kata dia, juga khawatir dengan kekerasan yang meningkat di Tepi Barat.

    Israel melancarkan agresi sejak 7 Oktober. Selama operasi, mereka menyerang warga dan objek sipil. Hingga kini, total korban imbas serangan Israel mencapai 16.000 jiwa.

    (isa/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • WHO Kosongkan Hampir Seluruh Gudang Medis di Gaza Selatan

    WHO Kosongkan Hampir Seluruh Gudang Medis di Gaza Selatan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (5/12) telah mengosongkan hampir sepenuhnya gudang bantuan di Gaza selatan. Hal tersebut dilakukan setelah dapat pemberitahuan dari tentara Israel “serangan darat” segera terjadi.

    Perwakilan WHO di kawasan tersebut, Richard Peeperkorn, mengonfirmasi pemindahan. Pasokan medis disebut telah dipindahkan ke satu gudang di Rafah.

    “Ketika Anda diberitahu oleh tentara bahwa… Anda punya waktu 24 jam dan setelah itu… sangat kecil kemungkinannya Anda bisa mencapai gudang Anda, tentu saja Anda mematuhinya,” kata Peeperkorn, seperti diberitakan AFP.

    “Kami telah mengambil hampir 90 persen perbekalan,” tuturnya. “Itu adalah gerakan panik.”

    Situasi tersebut pertama kali diumumkan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus lewat cuitan di Twitter/X pada Senin (4/12). Ia mengatakan WHO diberi 24 jam untuk memindahkan pasokan medis dari Gaza selatan.

    Namun, tak lama setelah itu, Israel membantah menerbitkan perintah pengosongan gudang pasokan medis di Gaza.

    Peeperkorn buka suara mengenai perbedaan pernyataan itu. Ia mengakui tak ada perintah resmi dari Israel untuk mengosongkan gudang.

    Kendati demikian, seperti diberitakan AFP, ia menyatakan stafnya “disarankan” segera mengeluarkan stok dari gudang. Saran itu disampaikan secara lisan dan “tidak ada pernyataan tertulis soal hal itu.”

    Peeperkorn menjelaskan bahwa WHO pada Minggu (3/12) telah memberi tahu tentara Israel bahwa mereka bermaksud memindahkan pasokan dari gudang untuk membantu tim Doctors Without Borders dan juga untuk memberikan bantuan kepada UNRWA, badan PBB yang mendukung pengungsi Palestina.

    “Kemudian kemarin (4/12) pagi, kami diberi tahu bahwa sebaiknya Anda memindahkan sebanyak mungkin… Gudang Anda berada di area di mana penduduk diperintahkan untuk mengungsi, dan kemungkinan besar akan menjadi area pertempuran aktif dalam beberapa hari mendatang,” ungkapnya.

    Sejak agresi ke Gaza dimulai pada 7 Oktober, tentara Israel awalnya memfokuskan serangan di bagian utara wilayah yang dilanda perang. Namun, Israel kini mengirim pasukan untuk serangan darat ke Gaza selatan.

    Hal tersebut membuat mereka menyebarkan selebaran untuk memberi tahu warga sipil di sana supaya lebih banyak lagi yang mengungsi.

    Israel menyatakan perang terhadap Hamas setelah serangan kelompok tersebut pada 7 Oktober menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyebabkan sekitar 240 sandera, menurut pihak berwenang Israel.

    Sebagai pembalasan atas serangan terburuk dalam sejarahnya, Israel telah berjanji memberantas Hamas dan menjamin pembebasan semua sandera yang ditahan di Jalur Gaza.

    Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Gaza, agresi militer Israel telah menewaskan hampir 15.900 orang di wilayah tersebut, sekitar 70 persen di antaranya perempuan dan anak-anak.

    (tim/chri)

  • VIDEO: Korban Tewas Banjir dan Longsor di Tanzania Capai 68 Orang

    VIDEO: Korban Tewas Banjir dan Longsor di Tanzania Capai 68 Orang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Korban tewas akibat tanah longsor dan banjir di Tanzania utara mencapai 68 orang pada Senin (4/12).

    Hujan deras pada akhir pekan menghanyutkan kendaraan dan merobohkan bangunan di kota Kaseth.

    Sedikitnya 100 rumah tertelan lumpur dan satu desa dengan 28 kepala keluarga rata dengan tanah.

    Korban tewas diperkirakan akan bertambah diikuti operasi pencarian dan penyelamatan yang masih terus dilakukan.