Blog

  • Kejati Jatim Usut Pemanfaatan Aset Politeknik Negeri Malang

    Kejati Jatim Usut Pemanfaatan Aset Politeknik Negeri Malang

    Surabaya (beritajatim.com) – Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kejati Jatim) mengusut pengadaan tanah dan pemanfaatan aset Politeknik Negeri Malang (Polinema) periode 2017-2021. Diduga terdapat sejumlah pelanggaran, termasuk penetapan harga tanah tanpa penilaian dari Jasa Penilai Publik.

    Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Windhu Sugiarto, SH. MH., menegaskan seriusnya kasus ini dan menyoroti bahwa pengadaan tanah tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku. Kejati Jatim berkomitmen untuk mengusut tuntas skandal ini.

    “Pelaksanaan pembayaran tanah juga dilakukan tanpa persetujuan Menteri Keuangan.” Ungkap Windhu, Kamis (7/12/2023).

    BACA JUGA:
    Kejati Jatim Tahan 1 Tersangka Korupsi di PT IMS

    Hasil hitungan jasa penilai diketahui telah diabaikan, bahkan pembayaran uang muka tanah diberikan sebelum penilaian dilakukan, menciptakan ketidaksesuaian penilaian KJPP.

    “Perolehan hak atas tanah tidak terjadi meskipun pembayaran telah dilakukan sebesar Rp22.624.000.000,” ujar Windhu.

    Direktur Polinema juga diduga menandatangani akta perjanjian perikatan jual-beli tanah dengan klausul denda atas keterlambatan pembayaran.

    BACA JUGA:
    Kejati Jatim Terbaik Nasional di Pelayanan Informasi Publik

    Kejanggalan semakin terkuak dengan adanya akta kuasa menjual dan akta perjanjian pengikatan jual beli yang terbit setelah pembayaran dilakukan.

    Pengadaan tanah ini diindikasikan melanggar peraturan perundang-undangan terkait, seperti Undang-Undang No.2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum dan Peraturan Presiden Nomor 148 Tahun 2015. [uci/beq]

  • Sekjen PBB Perdana Surati Dewan Keamanan: Gaza di Ambang Kehancuran

    Sekjen PBB Perdana Surati Dewan Keamanan: Gaza di Ambang Kehancuran

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengirim surat kepada Dewan Keamanan PBB untuk pertama kalinya atas kondisi di Jalur Gaza, Palestina, yang kian mengkhawatirkan.

    Dalam sebuah surat kepada Presiden DK PBB, Jose Javier de la Gasca Lopez Dominguez, Guterres menyampaikan kecemasannya tentang Gaza sambil menyinggung Pasal 99 Piagam PBB.

    Guterres mengatakan aksi Israel di Gaza selama lebih dari delapan pekan ini telah membuat “warga sipil di seluruh Gaza menghadapi bahaya besar”.

    “Di tengah pemboman terus-menerus yang dilakukan tentara Israel (IDF), dan tanpa tempat berlindung atau hal-hal penting untuk bertahan hidup, saya memperkirakan ketertiban umum akan segera rusak karena kondisi yang menyedihkan ini,” tulis Guterres, seperti dikutip laman resmi PBB.

    “Yang membuat bantuan kemanusiaan yang terbatas sekalipun tidak mungkin dilakukan,” tulisnya.

    Dalam surat yang menjadi langkah tak biasanya ini, Guterres juga menyoroti kondisi kemanusiaan di Gaza yang memburuk sehingga bisa menyebabkan bencana bagi warga Palestina.

    Dia menuliskan lebih dari 15.000 orang dilaporkan tewas, dengan lebih dari 40 persen di antaranya merupakan anak-anak. Sekitar 80 persen populasi Gaza juga telah dipindahkan secara paksa ke daerah-daerah yang semakin kecil.

    Jutaan orang juga mencari perlindungan di UNRWA hingga membuat kondisi “yang penuh sesak, tidak bermartabat, dan tidak higienis.”

    Lebih dari itu, sistem perawatan kesehatan di Gaza juga telah runtuh, dengan rumah sakit yang kini berubah menjadi medan perang.

    Padahal, ribuan orang mencari perlindungan dan membutuhkan perawatan di sana. Dengan keadaan ini, Guterres pun menyebut akan ada lebih banyak orang yang meninggal dunia akibat tak mendapatkan obat dan perlindungan.

    “Situasi yang lebih buruk bisa terjadi, termasuk penyakit epidemi dan meningkatnya tekanan untuk melakukan pengungsian massal ke negara-negara tetangga,” bunyi pernyataan Guterres.

    Dia kemudian menggarisbawahi Resolusi 2712 (2023) DK PBB yang menyerukan peningkatan penyediaan pasokan bantuan kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga sipil, terutama anak-anak.

    “Kondisi saat ini membuat operasi kemanusiaan yang berarti tidak mungkin dilakukan,” kata Guterres dalam surat itu, seraya menambahkan bahwa “tidak ada tempat yang aman di Gaza.”

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    Guterres mengatakan sistem kemanusiaan di Gaza saat ini dihadapkan oleh risiko keruntuhan parah.

    Ia pun mendesak komunitas internasional untuk melakukan segala cara guna mencegah hal tersebut dan mengakhiri krisis yang telah berlangsung.

    “Saya mendesak para anggota Dewan Keamanan untuk mencegah bencana kemanusiaan. Saya mengulangi seruan saya agar gencatan senjata kemanusiaan segera diserukan. Ini mendesak. Penduduk sipil harus terhindar dari bahaya yang lebih besar,” tulis dia.

    “Dengan gencatan senjata kemanusiaan, sarana untuk bertahan hidup dapat dipulihkan, dan bantuan kemanusiaan dapat disampaikan dengan cara yang aman dan tepat waktu di Jalur Gaza.”

    Pada pertengahan November, DK PBB akhirnya menyerukan “jeda kemanusiaan” di Jalur Gaza, yang merupakan pertama kalinya dewan itu menetapkan sikap mengenai konflik tersebut, setelah empat rancangan resolusi ditolak melalui veto.

    Menurut sumber diplomatik, anggota Dewan Keamanan saat ini sedang mengerjakan rancangan resolusi baru yang berfokus pada bantuan kemanusiaan.

    Namun Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood mengatakan resolusi Dewan Keamanan tidak akan berguna pada saat ini.

    “Banyak upaya baik yang dilakukan untuk memperbaiki situasi telah terjadi di kawasan ini, dan kita perlu melanjutkannya.”

  • Penampakan Kapal Kargo yang Dibajak Houthi Disangka Milik Israel

    Penampakan Kapal Kargo yang Dibajak Houthi Disangka Milik Israel

    Jakarta, CNN Indonesia
    Milisi Houthi Yaman mengklaim telah mengambil alih sebuah kapal milik perusahaan Israel di Laut Merah bagian selatan.

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • 2 Tanda Hamas Dinilai Masih Kuat Hadapi Gempuran Israel di Gaza

    2 Tanda Hamas Dinilai Masih Kuat Hadapi Gempuran Israel di Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Serangan beruntun Israel di Gaza dengan bombardir dan artilerinya tidak membuat Hamas gentar.

    Sejumlah pengamat menilai bahwa kekuatan sayap bersenjata Hamas tidak bisa diremehkan. Yon Machmudi, pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia menyatakan Hamas masih kuat melawan Israel walaupun sudah digempur selama dua bulan.

    “Tujuan Israel dalam perang adalah melenyapkan kelompok Hamas, tetapi yang terjadi Hamas masih kuat posisinya,” ungkap Yon kepada CNNIndonesia.com, Selasa (5/12).

    “Bahkan kemarin [Hamas] bisa bernegosiasi untuk mengatur [pembebasan] tawanan perang.” imbuhnya.

    Berapa keputusan yang diambil Hamas menunjukkan keberaniannya dalam menentang Israel.

    Hamas masih punya posisi tawar

    Hamas saat ini menegaskan tidak akan ada negosiasi mengenai pembebasan sandera yang tersisa sampai perang di Jalur Gaza benar-benar berhenti.

    Pejabat senior Hamas menyatakan sandera Israel yang tersisa di Gaza saat ini adalah tentara dan mantan tentara.

    “Kami menganggap (Perdana Menteri Israel) Netanyahu bertanggung jawab penuh atas nyawa para sandera Israel dan menghalangi penyelesaian kesepakatan pertukaran,” ungkap Osama Hamdan, pejabat Hamas, dikutip dari Al Arabiya News.

    Hamas secara konsisten siap untuk membebaskan sandera asing tanpa menuntut pertukaran tahanan Palestina yang disandera di penjara-penjara Israel.

    Al-Arouri, wakil kepala biro politik Hamas, menekankan bahwa pasukannya tidak menganiaya dan akan membebaskan tahanan anak-anak dan perempuan Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    Menggunakan strategi pembersih

    Institute for the Study of War (ISW) menganalisis strategi yang digunakan Hamas dalam melawan Israel yang serupa strategi pembersih atau clearing operations.

    Milisi Hamas semakin sering menggunakan peledak rakitan hingga ranjau jenis claymore ketika menyerang pasukan dan tank Israel.

    Hamas merancang taktik yang lebih canggih untuk menyerbu Israel, terutama sejak berakhirnya gencatan senjata dan dimulainya perang babak selanjutnya.

    “Kelompok (Hamas) ini bahkan mengklaim mereka memenuhi sebuah terowongan bawah tanah di bawah barak militer dengan bahan peledak dan meledakkannya ketika ada sekitar 60 tentara Israel di sana,” bunyi laporan ISW.

    Dilansir dari MEHR News Agency, Brigade Al-Qassam mengumumkan pasukannya telah menargetkan Tel Aviv sebagai pembalasan atas kekejaman rezim Zionis terhadap warga sipil, terutama anak-anak dan perempuan di Gaza.

    Brigade Al-Qassam juga mengklaim kelompoknya berhasil membunuh 10 pasukan Zionis dan menghancurkan lima kendaraan lapis baja Israel, termasuk tiga buldoser, satu tank, dan sebuah pengangkut personel di wilayah utara Khan Yunis di selatan Gaza.

  • Taktik Hamas Teror Pasukan Israel, Rekam Isi Barak IDF dari Terowongan

    Taktik Hamas Teror Pasukan Israel, Rekam Isi Barak IDF dari Terowongan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok perlawanan Palestina Hamas disebut melancarkan strategi dan taktik yang lebih canggih selama melawan agresi Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober.

    Salah satunya meneror pasukan Israel dengan merekam isi barak Israel Defense Force (IDF) dari lubang-lubang terowongan Hamas.

    Lembaga think tank asal Washington D.C., Institute for the Study of War (ISW), membeberkan kelompok Hamas sempat merekam isi barak militer Israel. Dalam rekaman itu, mereka mendapati tentara Zionis sedang bersantai di dekat Juhor ad Dik.

    Hamas kemudian memanfaatkan informasi itu untuk menyiapkan serangan balasan, hingga mengklaim berhasil meledakkan bom ketika ada sekitar 60 pasukan Israel.

    “Kelompok [Hamas] ini bahkan mengklaim mereka memenuhi sebuah terowongan bawah tanah di bawah barak militer dengan bahan peledak dan meledakkannya ketika ada sekitar 60 tentara Israel di sana,” bunyi laporan ISW, seperti dilansir dari Al Jazeera.

    Analisis ISW menyebutkan bahwa milisi Hamas fokus melakukan serangan yang menargetkan pasukan Israel di belakang garda terdepan mereka. Strategi ini disebut dengan strategi pembersihan atau clearing operations.

    Hamas, dalam analisis ISW, juga semakin sering memakai peledak rakitan hingga ranjau jenis claymore saat menyerang pasukan dan tank-tank Israel.

    ISW turut melaporkan sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam, meluncurkan setidaknya enam roket ke wilayah Israel termasuk salah satu roket salvo yang menargetkan Ibu Kota Tel Aviv.

    Namun, ISW menjelaskan militer Israel tidak tinggal diam dalam menghadapi taktik tersebut. Pasukan Israel masih berupaya melancarkan invasi darat ke Gaza Selatan, sama seperti yang mereka lakukan pada awal agresi ketika fokus menggempur Gaza Utara.

    ISW meyakini Komandan Komando Selatan militer Israel saat ini memfokuskan gempuran untuk mengepung dan merangsek lebih dalam lagi ke Khan Younis, kota terbesar di Gaza Selatan.

    “Pasukan Israel memasuki wilayah perkotaan di Khan Younis dan Bani Suheila. Pasukan milisi Palestina, termasuk Brigade al Qassem dan Brigade al Quds, berusaha melawan serangan Israel ke wilayah Khan Younis,” tulis laporan ISW.

    Sementara itu, korban tewas akibat agresi Israel ke Palestina sejak 7 Oktober lalu kini sudah menembus 16.159 ribu jiwa per Selasa (5/12).

    Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan sebanyak 15.899 orang tewas akibat agresi Israel di wilayah itu. Sementara itu, sebanyak 42 ribu warga Palestina lainnya terluka akibat gempuran Israel ini.

    (frl/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Taktik Hamas Dinilai Makin Canggih hingga Israel Minta Maaf ke Lebanon

    Taktik Hamas Dinilai Makin Canggih hingga Israel Minta Maaf ke Lebanon

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok Hamas dinilai pengamat militer memiliki taktik yang semakin canggih menghadapi agresi Israel.

    Kabar lainnya adalah pernyataan langka dari Israel yang minta maaf usai tak sengaja menewaskan tentara Lebanon.

    Berikut berita 24 jam terakhir yang terangkum dalam Kilas Internasional pagi ini:

    Milisi Hamas Palestina disebut menggunakan taktik yang lebih canggih selama dua bulan melawan agresi Israel ke Jalur Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober.

    Lembaga think tank berbasis di Washington D.C, Institute for the Study of War (ISW), memaparkan Hamas dan milisi sekutunya di Gaza terus menerapkan taktik yang lebih canggih untuk melawan Israel terutama sejak gencatan senjata berakhir dan perang memasuki fase baru.

    ISW menganalisis bahwa milisi Hamas fokus melakukan serangan yang menargetkan pasukan Israel di belakang garda terdepan mereka. Menurut lembaga itu, strategi ini konsisten dengan “strategi pembersihan” atau clearing operations.

    Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan potensi ketertiban umum “bisa segera rusak sepenuhnya di Gaza” menyusul agresi militer yang masih terjadi di sana sejak 7 Oktober.

    Peringatan yang jarang diberikan itu disampaikan Guterres melalui surat kepada Dewan Keamanan PBB pada Rabu (6/12), seperti diberitakan AFP.

    Surat itu mengacu pada Pasal 99 Piagam PBB yang menyatakan “Sekretaris Jenderal PBB dapat menyampaikan kepada Dewan Keamanan setiap masalah yang menurut pandangannya bisa mengancam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.”

    “Di tengah pemboman terus-menerus yang dilakukan tentara Israel (IDF), dan tanpa tempat berlindung atau hal-hal penting untuk bertahan hidup, saya memperkirakan ketertiban umum akan segera rusak karena kondisi yang menyedihkan ini,” tulis Guterres.

    “Sehingga bantuan kemanusiaan yang terbatas sekalipun tidak mungkin dilakukan,” katanya.

    Israel minta maaf usai serangan udara menewaskan satu tentara Lebanon saat hendak menargetkan milisi Hizbullah di selatan negara tersebut.

    Permintaan maaf itu diutarakan dalam rilis resmi Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Forces/ IDF).

    “IDF menerima laporan bahwa sejumlah tentara di angkatan bersenjata Lebanon terluka dalam serangan itu,” demikian rilis militer Israel, dikutip Times of Israel, Rabu (6/12).

    (bac/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kenapa Israel Ketakutan sampai Mau Hancurkan Terowongan Hamas di Gaza?

    Kenapa Israel Ketakutan sampai Mau Hancurkan Terowongan Hamas di Gaza?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Serangan darat Israel semakin ganas menggempur Gaza untuk menumpas kelompok perlawanan PalestinaHamas.

    Dilansir dari Al Jazeera, Israel meningkatkan pengeboman di Gaza tengah dan selatan yang mengakibatkan puluhan orang tewas dalam serangan rumah-rumah di Deir el-Balah.

    Para pejabat senior Hamas menyatakan tidak ada negosiasi dengan Israel kecuali Israel menghentikan serbuannya ke Gaza.

    Kondisi saat ini menjadi ancaman bagi 2,3 juta warga Palestina yang ada di wilayah tersebut.

    Israel sendiri mengklaim akan terus berupaya menghancurkan terowonga-terowongan buatan Hamas yang menjadi basis kelompok perlawanan dari Palestina itu.

    Kenapa Israel ketakutan sampai berusaha keras menghancurkan terowongan Hamas?

    Salah satu strategi pertahanan yang digunakan kelompok Hamas untuk menjalankan operasinya adalah melalui terowongan yang disebut Israel sebagai “metro”.

    Terowongan tersebut membentang di sepanjang daerah padat penduduk di Gaza untuk menyembunyikan pejuang, persenjataan roket, dan para sandera.

    Meruntuhkan terowongan ini merupakan salah satu tujuan Israel dalam upaya membubarkan kelompok Hamas.

    Namun, pertempuran bawah tanah akan menyulitkan Israel karena beberapa senjata canggihnya tidak bisa digunakan di dalam terowongan.

    “(Hamas) memiliki waktu untuk memikirkan di mana mereka akan pergi dan ada jutaan lokasi tersembunyi yang bisa mereka masuki. Mereka dapat memilih waktu untuk melakukan pertemuan – Anda tidak dapat melihat mereka tetapi mereka dapat melihat Anda,” ungkap John Spencer, pensiunan mayor Angkatan Darat AS dan ketua Studi Peperangan Perkotaan di Modern War Institute di West Point, dilansir dari Associated Press News.

    Upaya Israel banjiri terowongan Hamas

    Sejak pertengahan November lalu, tentara Israel telah menyelesaikan pembangunan lima pompa yang berjarak 1,6 kilometer sebelah utara dari kamp pengungsian Al-Shati dan mampu mengalirkan ribuan meter kubik air per jam, dikutip dari Reuters.

    Israel berusaha membanjiri terowongan Hamas di bawah Jalur Gaza dalam kurun waktu beberapa pekan.

    Pasukan Israel juga mengklaim menemukan 800 lubang yang mengarah pada jaringan terowongan dan bunker bawah tanah Hamas, serta telah menghancurkan lebih dari setengahnya.

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    Perlawanan bawah tanah atau terowongan menciptakan sejarah penting dalam dunia peperangan.

    Hal ini terjadi mulai dari pengepungan Romawi di kota Ambracia di Yunani kuno hingga pejuang Ukraina yang menahan pasukan Rusia di terowongan era Soviet sepanjang 24 kilometer di bawah Pabrik Besi dan Baja Azovstal di Mariupol selama sekitar 80 hari pada 2022.

    Selama konflik dengan Israel memanas, Hamas diyakini memperluas jaringan bawah tanah mereka untuk mengangkut senjata, perbekalan, dan pesawat tempur.

    Yahya Sinwar, pemimpin politik Hamas, menyatakan pada 2021 bahwa panjang terowongan mereka adalah 500 kilo meter atau 310 mil, sedangkan luas Jalur Gaza hanya 360 kilometer atau 140 mil persegi.

    “Mereka mulai mengatakan bahwa mereka menghancurkan terowongan Hamas sepanjang 100 kilometer (62 mil). Saya beritahu Anda bahwa terowongan yang kami miliki di Jalur Gaza melebihi 500 kilometer,” ungkap Sinwar.

    “Bahkan jika narasi mereka benar, mereka hanya menghancurkan 20% terowongan.” imbuhnya.

    Militer Israel sebenarnya telah mendeteksi terowongan Hamas sejak 2001, saat Hamas menggunakan terowongan untuk meledakkan bahan peledak di bawah pos perbatasan Israel.

    Detasemen “Musang” Israel

    Sejak 2004, Israel meluncurkan datasemen Samur atau “Musang” untuk menghancurkan terowongan Hamas. Tidak hanya melalui serbuan bawah tanah, Israel juga berusaha menggunakan serangan bom udara.

    Selama perang 2014, kelompok Hamas berhasil membunuh 11 pasukan Israel yang menyusup di terowongan.

    Letnan Hadar Goldin, seorang perwira Israel, bahkan diseret dan dibunuh di dalam terowongan Gaza.

    Ariel Bernstein, mantan tentara Israel, menggambarkan pertempuran di Gaza utara sebagai gabungan antara penyergapan, jebakan, tempat persembunyian, dan penembak jitu.

    “Rasanya seperti saya sedang melawan hantu,” kata Bernstein.

    Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan serangan darat akan berlangsung lama, mengingat membutuhkan waktu untuk membongkar seluruh jaringan bawah tanah Hamas.

    Upaya yang dapat dilakukan Israel untuk menekan Hamas adalah memblokir seluruh pengiriman bahan bakar ke Gaza.

    “Untuk udara, mereka membutuhkan minyak. Untuk minyak, mereka membutuhkan kita,” ungkap Gallant.

  • Sekjen PBB Peringatkan Ancaman Keamanan Global Imbas Gempuran di Gaza

    Sekjen PBB Peringatkan Ancaman Keamanan Global Imbas Gempuran di Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan potensi ketertiban umum “bisa segera rusak sepenuhnya di Gaza” menyusul agresi militer yang masih terjadi di sana sejak 7 Oktober.

    Peringatan yang jarang diberikan itu disampaikan Guterres melalui surat kepada Dewan Keamanan PBB pada Rabu (6/12), seperti diberitakan AFP.

    Surat itu mengacu pada Pasal 99 Piagam PBB yang menyatakan “Sekretaris Jenderal PBB dapat menyampaikan kepada Dewan Keamanan setiap masalah yang menurut pandangannya bisa mengancam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.”

    “Di tengah pemboman terus-menerus yang dilakukan tentara Israel (IDF), dan tanpa tempat berlindung atau hal-hal penting untuk bertahan hidup, saya memperkirakan ketertiban umum akan segera rusak karena kondisi yang menyedihkan ini,” tulis Guterres.

    “Sehingga bantuan kemanusiaan yang terbatas sekalipun tidak mungkin dilakukan,” katanya.

    Dalam surat kepada DK PBB, Guterres juga menyoroti potensi kondisi kemanusiaan di tengah agresi militer Israel ke Gaza memburuk dengan cepat hingga jadi bencana bagi warga Palestina secara keseluruhan.

    “Situasi yang lebih buruk bisa terjadi, termasuk penyakit epidemi dan meningkatnya tekanan untuk melakukan pengungsian massal ke negara-negara tetangga,” pernyataan Guterres.

    Guterres yang menjabat sejak 2017,juga mendesak anggota Dewan Keamanan untuk menekan upaya pencegahan bencana kemanusiaan dengan menyoroti sistem layanan kesehatan di Gaza sedang runtuh dan tidak ada perlindungan yang efektif terhadap warga sipil.

    “Kondisi saat ini membuat operasi kemanusiaan yang berarti tidak mungkin dilakukan,” kata surat itu, seraya menambahkan bahwa “tidak ada tempat yang aman di Gaza.”

    Agresi militer Israel dimulai setelah kelompok Hamas melancarkan serangan mematikan lintas perbatasan pada 7 Oktober dan menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar adalah warga sipil, menurut pihak berwenang Israel.

    Sebagai balasan, Israel telah melancarkan serangan darat dan udara yang brutal di Gaza, menewaskan lebih dari 16.200 orang, sebagian besar juga warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

    “Situasi ini mengancam perdamaian dan keamanan di kawasan ini,” kata Guterres.

    “Dengan gencatan senjata kemanusiaan, sarana untuk bertahan hidup dapat dipulihkan, dan bantuan kemanusiaan dapat disalurkan dengan aman dan tepat waktu di seluruh Jalur Gaza.”

    “Komunitas internasional mempunyai tanggung jawab untuk menggunakan seluruh pengaruhnya untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan mengakhiri krisis ini,” katanya.

    Pada pertengahan November 2023, setelah empat rancangan undang-undang ditolak, DK PBB yang terpecah menyerukan “jeda kemanusiaan yang diperpanjang” di Jalur Gaza, yang merupakan pertama kalinya mereka buka suara mengenai konflik berdarah tersebut.

    Menurut sumber diplomatik, anggota Dewan Keamanan sedang mengerjakan rancangan resolusi baru yang berfokus pada bantuan kemanusiaan.

    Namun Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood mengatakan resolusi Dewan Keamanan tidak akan berguna pada saat ini.

    “Banyak upaya baik yang dilakukan untuk memperbaiki situasi telah terjadi di kawasan ini, dan kita perlu melanjutkannya.”

    (tim/chri)

  • 4 Warga Palestina Tewas Ditembak Tentara Israel di Tepi Barat

    4 Warga Palestina Tewas Ditembak Tentara Israel di Tepi Barat

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan Israel menembak mati empat warga Palestina, dua di antaranya remaja, di utara Tepi Barat yang diduduki. Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi angka tersebut pada Rabu (6/12).

    Mereka mengungkapkan detail luka warga yang tewas ditembak Israel, seperti Omar Abu Bakr (16 tahun) terbunuh dengan “peluru di dada yang ditembakkan oleh tentara pendudukan (Israel) di Yabad.”

    Korban lainnya adalah Abdul Nasser Mustafa Riyahi (24 tahun) yang meninggal karena luka-luka setelah ditembak di kamp pengungsi Balata dekat Nablus

    Kantor berita resmi Palestina Wafa mengatakan pasukan Israel menyerbu kamp pada Rabu (6/12) pagi dan mengepung sebuah rumah.

    “Konfrontasi terjadi ketika tentara melepaskan tembakan ke arah warga Palestina dan melukai empat orang. Salah satu dari mereka kemudian meninggal karena luka-lukanya,” katanya.

    Sebelumnya, kementerian kesehatan mengatakan pasukan Israel telah membunuh dua warga Palestina di tempat lain di utara Tepi Barat.

    Mereka adalah Abdul Rahman Imad Khaled Bani Odeh (16 tahun) dan Moath Ibrahim Zahran (23 tahun) yang tewas akibat tembakan Israel di desa Tamun dan kamp pengungsi Al-Fara di dekatnya.

    Seorang koresponden AFP di Tamun melihat tentara Israel memasuki desa untuk melakukan penangkapan dan menyaksikan bentrokan dengan warga.

    Dalam keterangan terpisah, Kementerian Kesehatan juga mengungkapkan tiga warga Palestina terluka akibat peluru (Israel) dan salah satunya dalam kondisi serius. Mereka jadi korban di kamp pengungsi Dheisheh dekat Betlehem.

    Tentara Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar AFP atas penembakan mematikan itu.

    Kekerasan di Tepi Barat memanas sejak agresi militer Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober.

    Otoritas Palestina mengatakan tembakan Israel dan serangan pemukim di Tepi Barat, yang diduduki Israel sejak 1967, telah menewaskan lebih dari 250 warga Palestina sejak konflik dimulai awal Oktober 2023.

    Berawal dari kelompok Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang, kata para pejabat Israel.

    Sebagai tanggapan, Israel melancarkan serangan udara dan serangan darat di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 16.200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Gaza.

    (AFP/chri)

  • Erdogan: Israel Harus ‘Bayar Mahal’ Jika Berani Serang Hamas di Turki

    Erdogan: Israel Harus ‘Bayar Mahal’ Jika Berani Serang Hamas di Turki

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Israel akan membayar mahal, jika mereka berani menyerang anggota kelompok Hamas di Turki.

    Pernyataan itu menanggapi laporan yang menyebut Israel akan membunuh anggota Hamas di luar Palestina.

    “Jika mereka berani mengambil langkah seperti itu terhadap Turki dan rakyat Turki, mereka akan membayar harga yang tak bisa mereka tanggung,” kata Erdogan kepada jurnalis pada Selasa (5/12), dikutip Anadolu Agency.

    Erdogan memperingatkan Israel akan menghadapi konsekuensi yang serius jika betul-betul menyerang Hamas di Turki.

    Dia lantas memamerkan bahwa semua orang sadar betul Turki adalah negara terbaik di bidang intelijen dan keamanan.

    “Apalagi kita bukan negara yang baru berdiri,” ungkap Erdogan.

    Erdogan merupakan salah satu kepala negara yang lantang menentang agresi Israel ke Palestina.

    Dia bahkan pernah menyebut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai “tukang jagal” dan harus diseret ke pengadilan internasional karena kejahatan perang Israel di Gaza.

    Pasukan Israel melancarkan serangan fase dua ke Palestina usai gencatan senjata tak diperpanjang.

    Israel dan Hamas sempat sepakat gencatan senjata pada 24 November dan diperpanjang dua kali hingga berakhir 30 November.

    Usai berakhir, Israel menggempur habis-habisan Gaza terutama di wilayah selatan yang padat penduduk.

    Wilayah selatan merupakan tempat mengungsi warga Gaza utara yang diusir Israel pada November lalu. Kini, daerah itu menjadi arena perang.

    Banyak pihak menilai warga Gaza tak lagi punya tempat yang aman untuk berlindung, apalagi Israel terus menyerang objek sipil seperti rumah sakit hingga kamp pengungsi.

    Terbaru, Israel menyerang kamp pengungsian Jabalia selama 12 jam tanpa henti.

    Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak 7 Oktober. Imbas gempuran mereka, lebih dari 16.000 jiwa mayoritas anak-anak dan perempuan meninggal.

    (isa/dna)

    [Gambas:Video CNN]