Blog

  • Hujan Deras di Ngawi Picu Tebing 100 Meter Longsor, Rumah Warga Jebol

    Hujan Deras di Ngawi Picu Tebing 100 Meter Longsor, Rumah Warga Jebol

    Ngawi (beritajatim.com) – Hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mengakibatkan longsor pada Minggu (17/3/2024) malam. Bongkahan batu besar dari tebing setinggi 100 meter longsor dan menjebol dinding rumah warga di Desa Karanggupito Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi.

    Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan membersihkan material longsor di rumah milik Boniran (65) warga setempat. Material longsor berupa bebatuan, bahkan bongkahan batu besar dari tebing setinggi 100 meter itu menjebol dinding bagian dapur rumah tersebut.

    Seluruh perabotan yang ada di dapur rusak tertimpa material dinding yang jebol. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Saat kejadian, rumah dalam kondisi kosong, ditinggal penghuninya berbuka puasa di rumah saudaranya.

    Kejadian terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Minggu (17/3/2024) sore. Warga sekitar dikejutkan oleh suara gemuruh yang datang dari tebing di samping pemukimannya. Saat dilihat, ternyata longsoran batu sudah menjebol dinding dapur rumah milik Boniran.

    “Habis hujan longsor bebatuan yang besar itu dari ketinggian 100 meter menerjang rumah saya bagian dapur,” terang Boniran, pemilik rumah.

    Pemilik rumah dibantu warga membersihkan material batu. BPBD Ngawi mengimbau kepada warga untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam seperti longsor, terutama di wilayah yang rawan. Warga diimbau untuk segera melapor kepada pihak terkait jika melihat tanda-tanda longsor. [fiq/suf]

  • Harga Bahan Pokok di Pasar Tuban: Beras Turun, Telur, Daging Ayam dan Minyak Goreng Naik

    Harga Bahan Pokok di Pasar Tuban: Beras Turun, Telur, Daging Ayam dan Minyak Goreng Naik

    Tuban (beritajatim.com) – Memasuki pekan kedua Ramadan, harga beberapa bahan pokok di Pasar Tuban mengalami fluktuasi. Harga beras kian hari berangsur turun, sedangkan harga telur, daging ayam dan minyak goreng masih cukup tinggi.

    Salah satu pedagang telur di Pasar Pramuka Tuban, Paenah, mengungkapkan bahwa harga telur mengalami kenaikan lagi dalam 3 hari terakhir. Dari harga awal Rp 28 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 31 ribu.

    “Harga minyak goreng juga naik dari Rp 16 ribu menjadi Rp 18 ribu per kilogram,” terang Paenah, Senin (18/4/2024).

    Sementara itu, kabar baik datang dari harga beras yang mengalami penurunan. Harga beras premium yang semula tembus Rp 17 ribu per kilogram, kini turun menjadi Rp 15 ribu.

    “Harga bahan pokok memang tidak stabil, kadang turun kadang naik, apalagi menjelang lebaran seperti ini,” kata Paenah.

    Senada dengan Paenah, pedagang daging ayam Listika juga mengungkapkan bahwa harga daging ayam masih tergolong tinggi. Harga ayam potong saat ini mencapai Rp 40 ribu per kilogram, naik dari harga sebelumnya Rp 33 ribu.

    Harga ayam kampung juga mengalami kenaikan dari Rp 70 ribu menjadi Rp 85 ribu per kilogram. Sedangkan harga ayam broiler naik dari Rp 38 ribu menjadi Rp 50 ribu.

    Listika menjelaskan, kenaikan harga ayam terjadi karena memasuki bulan Ramadan dan berpotensi terus naik hingga menjelang lebaran. Meskipun demikian, ia bersyukur pembeli masih ramai dan tidak ada yang mengeluh.

    “Alhamdulillah, pembeli masih ramai dan lancar. Sehari bisa habis sekitar 50 ekor ayam potong dan 35 sampai 40 ekor ayam kampung,” tutup Listika. (ted)

  • Kopi Kapiten Pasuruan Sedot Anggaran Rp10 Miliar

    Kopi Kapiten Pasuruan Sedot Anggaran Rp10 Miliar

    Pasuruan (beritajatim.com) – Perkara Kopi Kapiten Pasuruan berlanjut dengan berlangsungnya pansus pertama kali. Dalam pansus kopi kapiten kali ini menghadirkan dua dinas, yakni Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dan Dinas Perindustrian Perdagangan.

    Pansus yang berlangsung selama kurang lebih dua setengah jam ini berlangsung sedikit alot. Pasalnya setiap masing-masing fraksi memberikan pertanyaan kepada kedua kepala dinas.

    Menurut ketua pansus kopi kapiten, Najib, pelaksanaan pansus ini untuk mengetahui latar belakang kopi kapiten. Terbukti dalam pansus ini, kopi kapiten sejak tahun 2015 hingga 2023 mendapat anggaran sebanyak Rp10 miliar.

    “Kali ini kami melakukan pansus kopi kapiten untuk mengetahui latar belakang kapiten ini apa. Sehingga nanti kami melakukan kroscek dengan data yang sudah kami himpun barusan,” jelas Najib, Senin (18/3/2024).

    Sementara itu, dari Fraksi Gerindra, Kasiman mengatakan bahwa anggaran sebanyak Rp10 miliar tersebut tidak langsung kepada petani. Melainkan kepada lembaga swasta, yakni Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APEKI).

    Kasiman mengatakan bahwa kali ini Pemda Pasuruan tertipu dengan kopi kapiten. “Kenapa kopi ini dianggarkan lebih banyak dari produk lainnya, apa perkara logo yang ada gambarnya mantan bupati,” tanya Kasiman.

    Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Lilik Widji Astuti mengatakan bahwa pihaknya tak hanya menganggarkan untuk para petani kopi. Bahkan anggaran sebanyak Rp10 miliar tersebut diberikan kepada 8 kecamatan yang memiliki potensi kopi.

    Lilik juga menjelaskan sebanyak 163 kelompok tani dari 8 kecamatan di Kabupaten Pasuruan memiliki brand sendiri-sendiri. Namun tetap di atas brand kelompok tani tersebut di atasnya masih ada logo kopi kapiten.

    “Kopi kapiten ini merupakan produk kopi asli dari Pasuruan. Kami juga memiliki 163 kelompok tani yang ada di Kabupaten Pasuruan,” jelasnya singkat. [ada/suf]

  • Santri AIS Jombang Mengaji Kitab Kuning dalam Dua Bahasa

    Santri AIS Jombang Mengaji Kitab Kuning dalam Dua Bahasa

    Jombang (beritajatim.com) – Santri AIS (Aqobah International School) Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang sedang berkumpul di salah satu ruangan, Senin (18/3/2024) siang. Jumlah mereka lebih dari 100 orang. Deretan kanan diisi santri laki-laki, sedangkan kiri santri perempuan.

    Para santri AIS ini sedang mengikuti acara Ramadhan, yakni kajian kitab kuning. Namun yang dipegang oleh para santri dari berbagai daerah ini bukan kitab kuning. Karena di depan mereka justru menyala sebuah komputer jinjing atau laptop.

    Muhammad Kenzi (14), buru-buru mengetik setiap kata yang diucapkan oleh ustaz yang sedang mengampu pengajian tersebut. Jari-jari tangan Kenzi lincah menari-nari di atas papan ketik laptop.

    Sejurus kemudian santri asal Kabupaten Magelang Jawa Tengah ini memunculkan tampilan di layar laptop. Nampak tulisan arab gundul yang sangat rapi. Nah, itulah kitab kuning yang sedang dikaji oleh santri.

    Yang dilakukan oleh santri AIS memang berbeda dengan pesantren lainnya di Jombang. Kitab kuning tersebut bukan hanya diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa/Indonesia. Tetapi juga dalam bahasa Inggris. Sang ustaz mengucapkan, santri menyimak lalu menirukan, begitu seterusnya.

    “Ini sekaligus untuk melatih kemampuan kami dalam berbahasa Inggris. Awalnya memang sulit, tapi kalau terus dicoba akan terbiasa. Sehingga mudah,” ujar Kenzi yang mengenakan baju warna putih dan peci hitam.

    Jazirah Salsabiladi (16), santri lainnya mengatakan, dalam mengisi Ramadhan ini dirinya mengikuti banyak kegiatan di AIS. Salah satunya adalah kajian kitab kuning. Untuk itu, Jazirah sudah menyiapkan laptop untuk mencatat kajian.

    “Kita memang memanfaatkan teknologi, makanya menggunakan laptop. Ada beberapa kitab kuning yang dikaji selama Ramadhan di AIS. Di antaranya, Bulughul Maram, Arbain An-Nawawi, Takrib dan sebagainya. Dari sini kita bisa mendapatkan banyak manfaat,” kata santri asal Lamongan itu.

    Jazirah mengungkapkan bahwa dirinya tidak kesulitan adanya penerjemahan kitab kuning dalam bahasa Inggris. Karena hal ini sudah diikutinya sejak lama. “Awalnya tentu sulit, tapi sekarang sudah biasa,” ujar santri AIS kelas IX ini.

    Ketua Yayasan Ponpes Al Aqobah Jombang Akhmad Kanzul Fikri menjelaskan bahwa di AIS para santri digali betul kemampuannya dari berbagai aspek. Termasuk dalam hal ngaji kitab kuning. Selama ini kajian kitab kuning di pesantren kebanyakan hanya menerjemahkan dari bahasa arab ke bahasa Jawa/Indonesia.

    Namun di AIS tidak demikian. Sekolah tersebut melakukan improvisasi dengan bahasa asing atau bahasa Inggris. Karena, menurut Kanzul, tantangan santri ke depan semakin banyak. Sehingga menuntut mereka untuk menguasai berbagai skill ketika lulus.

    Santri AIS Jombang sedang mengikuti pengajian kitab kuning

    “Dengan begitu mereka bisa berkiprah di tengah masyarakat. Bukan hanya di tingkat lokal atau nasional, tapi juga internasional. Nah, dengan menguasai bahasa Inggris, mereka bisa menjelaskan konsep Islam rahmatan lil alamin kepada siapa saja dan dimana saja,” kata Gus Kanzul, panggilan akrabnya.

    Dia menandaskan bahwa bukan hanya kitab kuning. Dalam kajian hadits dan tafsir di AIS Jombang, juga dikombinasikan dalam bahasa Inggris. “Meski demikian, tetap tidak menghilangkan khazanah pesantren. Juga kita aplikasikan belajar nahwu dengan metode amsilati. Sehingga anak tidak hanya memaknai secara klasik, tapi juga gramatikal,” pungkasnya. [suf]

  • Bulan Ramadhan, Banyak Pengunjung Ngabuburit di Perpusda Tuban

    Bulan Ramadhan, Banyak Pengunjung Ngabuburit di Perpusda Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Selama bulan Ramadhan, jadwal kunjungan di Perpustakaan Umum Daerah (Perpusda) Kabupaten Tuban mengalami perubahan, jika dibandingkan dengan hari biasa.

    Hal tersebut dikarenakan pada saat hari biasa banyak kunjungan dari sekolah-sekolah. Sedangkan, pada bulan Ramadan, yakni jelang berbuka puasa banyak pengunjung ngabuburit dengan membaca.

    Menurut JFT Perpusda Tuban, Jumiati bahwa aturan dari pemerintah perpustakaan umum selama bulan Ramadan tahun ini buka pelayanan mulai pukul 08.00 hingga 17.30 Wib. Sedangkan, hari-hari biasa mulai pukul 07.30 hingga 20.30 Wib.

    “Rata-rata pengunjung juga memanfaatkan jam kunjung sore hari setelah ashar, sebab mereka sambil menghabiskan waktu menunggu buka puasa,” ucap Jumiati. Senin (08/04/2024).

    Selain itu, kunjungan pengunjung di bulan Ramadan masih tetap seperti biasa. Banyak anak-anak yang memanfaatkan jam kunjung setelah pulang sekolah.

    Adapun kata Jumiati, per hari selama Ramadan sekitar 50 hingga 150 orang. Namun bedanya, kalau hari biasa lebih banyak gegara ada jam kunjung dari sekolah-sekolah.

    Ia juga menjelaskan, saat ini pengunjung Perpusda lebih banyak kemudahan, selain keberadaan perpustakaan di kecamatan yang hampir merata, juga banyaknya koleksi buku bacaan dalam format E-book atau buku digital.

    “Dengan adanya E-book, secara otomatis juga mengurangi kunjungan perpustakaan, sebab dapat diakses melalui ponsel, laptop atau komputer,” pungkasnya. [ayu/ted]

  • Pemkab Kediri Jamin Stok Beras Aman Hingga Lebaran, 92.741 Ton

    Pemkab Kediri Jamin Stok Beras Aman Hingga Lebaran, 92.741 Ton

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri menjamin stok beras aman hingga Lebaran nanti. Saat ini, di Kediri telah tersedia stok beras mencapai 92.741 ton.

    Lebih dari sepekan operasi pasar murah telah berjalan, Pemerintah Kabupaten Kediri memastikan komoditas beras masih menjadi titik sasaran utama dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga menjelang Hari Raya Idul Fitri 2024.

    Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Tutik Purwaningsih melalui Kepala Bidang Ketersediaan Distribusi dan Kerawanan Pangan Arbai menerangkan, operasi pasar murah menyusul arahan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana sebagai bentuk intervensi pemerintah daerah menjaga stabilitas pasokan pangan.

    “Menurut pengamatan pemerintah daerah dan Perum Bulog, kelihatannya beras yang masih menjadi titik utama. Kami harus memastikan ketersediaan, khususnya menjelang Idul Fitri,” pinta Arbai.

    Diketahui, ketersediaan stok beras mencapai 92.741 ton. Sedangkan kebutuhan di Kabupaten Kediri sebesar 9.913,3 ton. Dengan jumlah data yang terinput, secara umum ketersediaan stok pangan dipastikan aman untuk Maret 2024.

    Melimpahnya stok tersebut sebagaimana untuk menyongsong kebutuhan beras masyarakat. Dimana, Arbai menyebut sekitar 8 ton beras disediakan dalam gelaran operasi pasar murah di setiap titik. Namun, terdapat pengurangan sekitar 2 ton, khusus bagi wilayah di dataran tinggi Kabupaten Kediri.

    “Kecuali untuk dataran tinggi memang ada pengurangan karena berkaitan dengan transportasi. Akhirnya dikurangi tapi masih dalam kategori wajar, kita bawa 6 ton,” ungkapnya.

    Melalui kegiatan operasi pasar murah tersebut, lanjut Arbai, pihaknya berharap masyarakat mampu menjalani ibadah puasa dengan tenang. Arbai memastikan kebutuhan masyarakat akan tercukupi dalam beberapa waktu ke depan.

    “Dengan kondisi semacam ini masyarakat diharapkan tidak panik karena kebutuhan beras bisa tercukupi. Saat ini saja stok kami bisa mencukupi sampai liburan haji. Apalagi ketambahan (stok beras) pada Maret dan April,” terangnya.

    Selain beras SPHP dengan total 8 ton, dalam operasi pasar murah juga disediakan gula, minyak goreng, tepung terigu, telur, bawang merah dan bawang putih, serta sejumlah produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

    Adapun, operasi pasar murah juga akan terus berlangsung hingga menjelang lebaran. Di antaranya 18 Maret di Kecamatan Gurah, 19 Maret di Kayen Kidul, 20 Maret di Purwoasri, 21 Maret di Mojo, 22 Maret di Pare, 25 Maret di Ringinrejo, 26 Maret di Kunjang, 27 Maret di Pagu, 28 Maret di Kandangan, 1 April di Wates, 2 April di Plosoklaten, 4 April di Ngadiluwih. [ADV PKP/nm]

  • Wanita Bringin Ngawi Diduga Dibunuh, Polisi Amankan Suami

    Wanita Bringin Ngawi Diduga Dibunuh, Polisi Amankan Suami

    Ngawi (beritajatim.com) – Parsi (67) warga Desa Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi diamankan Satreskrim Polres Ngawi. Dia diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut soal kematian istrinya, Suminten (64) yang diduga meninggal dunia karena dibunuh. Lantaran, ada darah yang keluar dari telinga kanan dan kiri korban.

    Kapolsek Bringin AKP Suyitno mengatakan, pihaknya menemukan beberapa kejanggalan saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Awalnya, pihaknya menerima laporan gantung diri, namun saat dicek, pihaknya meragukan jika Suminten meninggal karena bunuh diri.

    “Setelah dicek bersama Inafis Polres, ditemukan beberapa kejanggalan, yakni jenazah tergeletak di ranjang. Nah, ada tali jarik yang mengikat leher korban dengan simpul di depan. Kalau gantung diri kan harusnya di belakang atau di tengkuk,” terang Suyitno.

    “Kemudian, ada darah yang keluar dari telinga kanan dan kiri. Diduga pukulan benda tumpul. Dan kami sudah pastikan, tidak ada bekas jeratan tali apapun di leher korban,’’ lanjut mantan Kasat Binmas itu.

    Saat ini pihaknya sudah mengamankan suami korban untuk dimintai keterangan lebih lanjut. “Saat ini, suami korban sudah kami amankan. Penyelidikan ini mendapatkan back up penuh dari pihak Polres Ngawi,” pungkasnya.

    Diketahui, seorang lansia di RT 09 RW  01 Dukuh Bringin 2 Desa/Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi ditemukan meninggal dunia di rumahnya dengan cara tak wajar pada Senin (18/3/2024) pukul 10.00 WIB. Dia adalah Minten (68) warga setempat.

    Dia ditemukan meninggal dengan leher terjerat tali jarik, namun anehnya dia meninggal terbaring di tempat tidur. Diduga, dia tak meninggal karena bunuh diri.

    Kejadian berawal saat suami korban yakni Parsi meminta tolong pada warga karena kondisi korban. Kemudian, warga yang datang pun melihat kondisi korban yang sudah tewas terlentang dengan kondisi leher terjerat tali jarik.

    Harjo, salah seorang warga mengatakan, setahu dia, korban meninggal terlentang. Kemudian, ada jeratan jarik di leher korban.

    “Ya meninggal telentang gitu. Kepala di sebelah selatan gitu ya. Ada jarik gitu di lehernya. Tapi anehnya, kok itu meninggal telentang gitu. Ya sebatas itu,” kata Harjo.

    Warga pun kemudian melapor ke pihak perangkat desa dan kemudian melapor ke pihak kepolisian. Pihak kepolisian pun mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Jenazah Minten kemudian dibawa ke Instalasi Forensik dan Medikolegal RSUD dr Soeroto Ngawi untuk diautopsi.

    Minten diduga meninggal dibunuh. Namun, hingga saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil proses autopsi. [fiq/beq] 

  • Cerita Tetangga Soal Wanita Ngawi yang Dikabarkan Meninggal Tak Wajar

    Cerita Tetangga Soal Wanita Ngawi yang Dikabarkan Meninggal Tak Wajar

    Ngawi (beritajatim.com) – Sejumlah tetangga mendatangi rumah Suminten (64) warga Desa/Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Senin (18/03/2024) siang. Mereka terkejut mendengar kabar bahwa Suminten meninggal dunia. 

    Kejadian itu diketahui saat suami Suminten, yakni Parsi berteriak kebingungan hingga mengundang perhatian warga. Saat didatangi warga, ternyata Suminten sudah tergeletak tak sadarkan diri di atas ranjang. Ada pula jeratan kain jarik di lehernya.

    Warga pun melaporkan kejadian itu pada perangkat desa dan kemudian diteruskan ke pihak kepolisian. Hingga akhirnya rumah tersebut pun diamankan oleh pihak kepolisian yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).  “Mereka berdua itu belum setahun tinggal di dusun ini. Dulunya sempat jadi transmigran di Kalimantan. Kemudian kembali tinggal di Ngawi,” terang Tarmi, warga setempat. 

    Setahu Tarmi, keduanya memang menderita penyakit. Sehingga, tidak bisa bekerja. Kalaupun ada ya seadanya saja. Sementara, anak mereka kadang mendatangi rumah untuk memberikan makanan. “Kami tidak tahu bagaimana meninggalnya. Tapi katanya memang ada yang aneh begitu,” pungkasnya. 

    Diketahui, Seorang lansia di RT 09 RW  01 Dukuh Bringin 2 Desa/Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi ditemukan meninggal dunia di rumahnya dengan cara tak wajar pada Senin (18/03/2024) pukul 10.00 WIB. Dia adalah Minten (68) warga setempat.

    Dia ditemukan meninggal dengan leher terjerat tali jarik, namun anehnya dia meninggal terbaring di tempat tidur. Diduga, dia tak meninggal karena bunuh diri. 

    Kejadian berawal saat suami korban yakni Parsi meminta tolong pada warga karena kondisi korban. Kemudian, warga yang datang pun melihat kondisi korban yang sudah tewas telentang dengan kondisi leher terjerat tali jarik. 

    Harjo, salah seorang warga mengatakan, setahu dia, korban meninggal terlentang. Kemudian, ada jeratan jarik di leher korban. “Ya meninggal telentang gitu. Kepala di sebelah selatan gitu ya. Ada jarik gitu di lehernya. Tapi anehnya, kok itu meninggal telentang gitu. Ya sebatas itu,” kata Harjo. 

    Warga pun kemudian melapor ke pihak perangkat desa dan kemudian melapor ke pihak kepolisian. Pihak kepolisian pun mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).  Jenazah Minten kemudian dibawa ke Instalasi Forensik dan Medikolegal RSUD dr Soeroto Ngawi untuk diotopsi. Minten diduga meninggal dibunuh. Namun, hingga saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil proses otopsi. [fiq/kun] 

  • Kota Kediri Jadi Titik Pertama Safari Ramadan 1445 H, Santunan Anak Yatim

    Kota Kediri Jadi Titik Pertama Safari Ramadan 1445 H, Santunan Anak Yatim

    Kediri (beritajatim.com) – Kota Kediri menjadi titik pertama di Jawa Timur dalam Safari Ramadan 1445 H Baznas Jawa Timur dimana mengambil tema “Nikmat Berzakat, Tentaramnya Muzakki Bahagianya Mustahik”.

    Pada Safari Ramadan Baznas Jawa Timur ini dilakukan pemberian santunan kepada 800 anak yatim di Kota Kediri, yang bertempat di Masjid Agung Kota Kediri, Senin (18/3/2024). Pemberian santunan ini juga hasil kolaborasi dengan Baznas dan Lembaga Amil Zakat se-Kota Kediri.

    Pada kesempatan ini, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dan Pj Wali Kota Kediri Zanariah menyerahkan santunan kepada anak yatim secara simbolis kepada 10 penerima. Pada saat sambutan, Zanariah menuturkan bahwa telah disampaikan oleh Baznas Republik Indonesia bahwa Jawa Timur merupakan provinsi dengan pertumbuhan zakat yang tercepat dan berpengaruh pada peningkatan ekonomi masyarakat. “Kota Kediri juga merupakan salah satu penyumbang angka tersebut,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Pj Wali Kota Kediri juga menuturkan bahwa hal tersebut ditandai dengan kolaborasi solid antara Pemkot Kediri dengan Baznas dan Lembaga Amil Zakat se-Kota Kediri. Lembaga-lembaga ini membantu menjangkau lebih banyak masyarakat Kota Kediri yang membutuhkan bantuan, melalui berbagai program penanggulangan kemiskinan, peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat seperti bantuan biaya bedah rumah, pendidikan hingga usaha. “Masyarakat sangat terbantu dengan bantuan yang disalurkan oleh Baznas dan Lembaga Amil Zakat ini,” imbuhnya.

    Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Timur mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa karena telah mengajari jajaran di Provinsi Jawa Timur di setiap kegiatan untuk melakukan santunan terlebih dahulu. Kemudian terima kasih juga kepada Baznas Jatim yang telah menyalurkan zakat, infaq dan yang lainnya di Jawa Timur ini. “Di Bulan Ramadan yang selalu dirindukan ini, bulan penuh berkah dan ampunan sehingga apabila melakukan amal kebaikan selalu dilipatgandakan,” ujarnya.

    Perlu diketahui, Baznas Jatim membagikan zakat dan santunan anak yatim ini di 10 titik kota maupun kabupaten di Jawa Timur. Selain santunan anak yatim, juga diberikan zakat produktif untuk 50 orang penerima, pemberian tali asih Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) kepada 10 orang, pemberian tali asih kepada Tagana 10 orang dan pemberian apresiasi seniman kepada 10 orang.

    Pada acara santunan anak yatim ini juga digelar operasi pasar murah Pemerintah Provinsi Jawa Timur di halaman Masjid Agung Kota Kediri. Ada empat komoditas yang dijual yakni telur dengan harga Rp 27.000/kg, beras dengan harga Rp 10.400/kg, gula pasir dengan harga Rp 16.000/kg, dan minyak goreng dengan harga Rp 14.000/kg.

    Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Ketua Baznas Provinsi Jawa Timur Ali Maschan Moesa, Ketua Baznas Kota Kediri Dawud Syamsuri, Forkopimda Kota Kediri, Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri, dan penerima santunan. [nm/ted]

  • Emak-emak Perumahan Mewah Sidoarjo Bela Satpam yang Hendak Dimutasi Developer

    Emak-emak Perumahan Mewah Sidoarjo Bela Satpam yang Hendak Dimutasi Developer

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Beberapa warga Cluster Greenhill dan Orchard perumahan Citra Garden Sidokepung Buduran, mendatangi kantor marketing perumahan setempat, Senin (18/3/2024). Perwakilan warga Orchard sejumlah sekitar 6 orang tersebut menyampaikan keberatan atas pemindahan satpam Andi oleh pihak manajemen Citra Garden, karena dinilai melanggar dalam bertugas.

    Satpam Andi diketahui tertidur dengan duduk saat berjaga di kantor keamanan. Oleh warga salah satu warga cluster tersebut, diabadikan dengan foto, kemudian dikirim ke pihak pengembang. Khusnul Khotimah salah satu perwakilan warga merasa keberatan jika sampai Andi diberikan sanksi berat, pindah tugas karena tertidur sambil duduk itu.

    Ia memaklumi itu suatu kesalahan Andi karena dalam peraturan perusahaan outsourcing yang menaunginya, tidur sebuah kesalahan fatal. “Saya pikir kalau sampai Andi dipindah dari Orchard, itu berlebihan,” katanya.

    Isteri Ketua RT di Cluster Greenhill dan Orchard itu menyebut, petugas keamanan selain sigap dalam bertugas, ramah dan juga dibutuhkan yang komunikasinya baik dengan lingkungan.

    Perwakilan warga Cluster Orchard ditemui pihak Manajemen Citra Garden Buduran

    “Andi selama ini juga sudah menunjukkan komunikasi yang baik dengan lingkungan Orchard, sering membantu dan hampir sudah dianggap keluarga oleh warga Orchard, kenapa harus dipindah, ditegur keras tanpa harus dipindah kan bisa. Dari pada ditempatkan orang baru tapi sifatnya jauh tidak seperti Andi, mending pekan depan kita demo saja untuk membela Andi,” ancamnya.

    Ny Fikri warga lainnya, juga sependapat, ingin Andi tetap sebagai Satpam Orchard. Karena Andi selama bertugas sudah baik, hanya yang tidak senang saja sampai mengabadikan dengan foto kemudian memojokkan Andi. “Saya sepakat dengan warga lainnya, jika tetap pihak managemen Citra Garden memindahkan tugas, saya sepakat dengan rencana warga lainnya,” tukasnya.

    Sementara Nelson perwakilan dari Citra Garden membenarkan akan memindah Andi bertugas. Karena dinilai sudah melakukan kesalahan, bahkan ini sudah dua kalinya.

    Menurut dia, aturan bertugas di perusahaannya memang demikian. Artinya jika ada satpam diketahui tidur, kendati posisi itu diatas kursi, sudah masuk kategori kesalahan fatal. “Ini menyangkut soal keamanan, dan keamanan menjadi tanggungjawab kami. Jika di lapangan terjadi seperti ada yang melanggar, ya kami sanksi tegas,” paparnya. (isa/kun)