Blog

  • Masjid di Pulau Bawean Gresik Roboh Imbas Gempa Tuban 6,5 M

    Masjid di Pulau Bawean Gresik Roboh Imbas Gempa Tuban 6,5 M

    Surabaya (beritajatim.com) – Masjid Al Muhajirin di Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, dilaporkan roboh. Masjid tersebut terdampak gempa Tuban 6,5 M yang mengguncang pada Jumat (22/3/2024) sore.

    Dalam video amatir yang diterima beritajatim.com, tampak bagian depan masjid roboh. Dinding masjid hancur dan terlihat puing-puing berserakan.

    Rangka atap juga tampak ambruk. Sebagian genteng masih terpasang pada rangka.

    Sementara pagar depan masjid terlihat ambruk. Besi yang menjadi pagar tampak berantakan.

    Sebelumnya, gempa sempat mengguncang kawasan Kabupaten Tuban sebanyak dua kali dengan kekuatan masing-masing 6,0 M dan 6,5 M. Jarak antara gempa pertama dan kedua cukup jauh, sekitar 4,5 jam.

    Getaran gempa cukup luas dirasakan, bahkan hingga beberapa daerah. Di Surabaya sendiri, getaran gempa terasa cukup kuat. Sejumlah pengunjung mall di Surabaya sampai berhamburan keluar. [beq]

  • Dampak Gempa Tuban, 2 Sekolah dan 5 Rumah Warga di Pulau Bawean Gresik Rusak

    Dampak Gempa Tuban, 2 Sekolah dan 5 Rumah Warga di Pulau Bawean Gresik Rusak

    Gresik (beritajatim.com)- Dampak gempa bumi berkekuatan 6,0 skala richter membuat warga Pulau Bawean Gresik masih waspada. Pasalnya, saat gempa terjadi ada 2 bangunan sekolah serta 6 rumah milik warga mengalami kerusakan meski tidak parah. Selain berdampak pada bangunan. Gempa bumi tersebut juga membuat pasien di RS Umar Mas’ud Bawean diungsikan sementara.

    Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, 2 sekolah yang terdampak gempa ada di Kecamatan Sangkapura. Dimana, jendela SMAN Sangkapura jatuh dan pecah. Hal yang sama terjadi di SD Muhammadiyah Sangkapura. Keramik dindingnya terlepas.

    Sedangkan rumah warga yang terdampak terjadi di Desa Dekatagung, Kecamatan Sangkapura. Rumah milik Halimi tembok dindingnya retak.

    Hal yang sama terjadi di Kecamatan Tambak. Ada 4 rumah milik warga terimbas dampak gempa. Yakni di Desa Kelompanggubung 1 unit rumah temboknya retak-retak. Serta 3 unit rumah di Desa Telukjatidawang sebagian tembok runtuh.

    Kalaksa BPBD Gresik Suyono mengatakan, terkait dengan kejadian ini pihaknya terus memonitor perkembangan dampak gempa di Pulau Bawean.

    “Selain berdampak pada rumah warga, ada toko di Kecamatan Tambak barang dagangannya berjatuhan saat terjadi gempa,” katanya, Jumat (22/03/2024).

    Ia menambahkan, gempa ini juga menyebabkan seorang lansia mengalami luka-luka di kepala karena tertimpa genting rumah. Korban yang bernama Hasiah (71) sudah mendapat perawatan medis.

    Mantan Kabag Humas Pemda Gresik itu menambahkan, dirinya menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat
    dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    “Untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan,” imbuhnya. (dny/ted)

  • Gempa Susulan, Pengunjung Tunjungan Plaza Surabaya Berhamburan Keluar

    Gempa Susulan, Pengunjung Tunjungan Plaza Surabaya Berhamburan Keluar

    Surabaya (beritajatim.com) – Gempa susulan mengguncang Surabaya berkekuatan 6,5 M ini membuat pengunjung Tunjungan Plaza (TP) berhamburan. Ratusan pengunjung dan pegawai mall tertua di Surabaya ini tampak lari ke tepi jalan Basuki Rahmat tersebut.

    Tak ada yang berani masuk kembali ke dalam gedung menjulang tersebut. Mereka lebih memilik duduk-duduk di sepanjang trotoar jalan. Situasi ini juga menyebabkan sepanjang jalan Basuki Rahmat hingga Embong Malang mengalami kemacetan.

    Perlu diketahui, sebelumnya Surabaya dilanda gempa pada Jumat (22/3/2024) pukul 11.25 siang. Gempa dengan kekuatan 6.0 SR ini terjadi di 132 km Timur Laut Tuban. Beberapa karyawan tampak lari menyelamatkan diri dengan menuruni tangga darurat dari gedung-gedung perkantoran.

    “Saya lari lewat tangga darurat. Nggak mikir ninggal laptop saya, pokok lari bawa HP. Saya ada di lantai 5 Gedung Graha Pena (kantor PT Infomedia Nusantara, Telkom Group) saat gempa terjadi. Pas saya lagi kerja, gedung terlihat goyang kanan kiri. Meja kerja sangat terasa goyangnya,” kata seorang karyawati PT Infomedia Nusantara, Rastari Dinaryati kepada beritajatim.com.

    Saat melarikan diri menuruni tangga untuk ke lantai bawah, perempuan berusia 41 tahun ini tampak panik karena tangga darurat yang penuh dengan orang.

    “Saat gedung goyang, semua karyawan berebut menuruni tangga darurat. Ini karena kami langsung turun semua ke lantai bawah dan keluar gedung. Saya yang di lantai 5 saja terasa banget goyangannya, apalagi mereka yang bekerja di lantai atas-atas. Saya tidak bisa membayangkan,” pungkasnya. [uci/beq]

  • Hari ke-10 Ramadhan, Pasar Srimangunan Sampang Sepi

    Hari ke-10 Ramadhan, Pasar Srimangunan Sampang Sepi

    Sampang (beritajatim.com) – Situasi Pasar Srimangunan di hari ke-10 Ramadhan 14445 Hijriah/2024 Masehi sepi. Belum tampak ada peningkatan pengunjung di pusat perbelanjaan di Kabupaten Sampang.

    “Biasanya, pasar mulai ramai dikunjungi pembeli di hari ke-20-an Ramadhan, atau dalam istilah Madura nya ‘lekoran’,” ujar Amin pedagang pasar Srimangunan, Jumat (22/3/2024).

    Pengurus paguyuban pedagang Pasar Srimangunan itu juga menceritakan, membludaknya pembeli biasanya mendekati lebaran Idul Fitri dan mayoritas pengunjung pasar memburu pakaian.

    “Biasanya pasar ramai saat mendekati lebaran, terutama pedagang pakaian yang kebanjiran konsumen,” imbuhnya.

    Terpisah, menurut Dartik salah satu ibu rumah tangga di Kelurahan Rongtengah, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, mengatakan hari raya ini ia tidak membeli pakaian di pasar Srimangunan atau di toko pakaian. Ia memilih belanja online.

    “Sekarang belanja tidak harus ke pasar, cukup di rumah saja sudah bisa, karena kita belanja melalui online, dan menurut saya lebih hemat kerane tidak mengeluarkan ongkos transportasi,” ujarnya.

    Dartik juga mengaku puas dengan cara belanja online karena sebelum barang dikirim bisa mengecek melalui vidoe call atau semacamnya.

    “Selama ini saya masih puas belanja dengan system online,” pungkasnya. [sar/beq]

  • Gempa, Eri Cahyadi Imbau Masyarakat Surabaya Hati-Hati

    Gempa, Eri Cahyadi Imbau Masyarakat Surabaya Hati-Hati

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengimbau masyarakat Surabaya untuk tetap waspada terhadap potensi gempa bumi yang bisa terjadi kapan saja.

    Dia juga meminta masyarakat lebih peka terhadap dampak-dampak yang disebabkan oleh gempa.

    “Sehingga jangan sampai terlambat ketika ada gempa,” ujar Eri, Jumat (22/3/2024).

    Eri juga meminta warga Surabaya jika merasakan gempa untuk segera keluar dari rumah atau gedung untuk menghindari terjadinya korban jiwa.

    Dia berharap warga Kota surabaya lebih berhati-hati dan care untuk merasakan gempa.

    “Karena hari ini gempa ada dua kali terjadi di kota surabaya getarannya yang pertama memang sangat luar biasa,” ujar politisi PDIP Surabaya ini.

    “Saya merasa betul hampir di seluruh wilayah kota surabaya. Karena itu, warga surabaya tetap berhati-hati dan tetap mawas diri,” kata dia.

    Eri menyebut belum ada kerusakan akibat gempa 6.0 Mag ini berasal dari Tuban di Kota Pahlawan.

    “Saat ini belum ada laporan kerusakan. Karena tadi kami meminta data kepada lurah dan camat setelah sholat jumat, sampai saat belum ada laporan kerusakan di Kota Surabaya,” kata Eri.[asg/ted]

  • Bayi Laki-laki Dalam Kardus Ditemukan Warga Mojokerto, Sang Ibu Tinggalkan Secarik Surat Wasiat

    Bayi Laki-laki Dalam Kardus Ditemukan Warga Mojokerto, Sang Ibu Tinggalkan Secarik Surat Wasiat

    Mojokerto (beritajatim.com) – Warga Desa Purworejo, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto dikejutkan dengan suara tangisan bayi pada, Jumat (22/3/2023) dini hari. Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan warga menangis dalam sebuah kardus yang ditaruh di atas sofa teras salah satu warga.

    Bayi yang diperkirakan baru berusia tiga hari tersebut ditinggalkan dalam kardus di atas sofa teras rumah warga. Dalam kardus, sang ibu meninggalkan botol susu, baju, dan perlengkapan seadanya. Selain itu, juga ditemukan secarik kertas berisi pesan kepada pemilik rumah tempat bayi ditinggalkan.

    Diduga surat wasiat tersebut ditulis perempuan yang mengaku telah melahirkan bayi tersebut. Bayi malang tersebut diduga ditinggalkan kedua orang tuanya yang merasa kesulitan ekonomi sehingga tidak sanggup lagi merawat bayi tersebut hingga besar. Ini diketahui dari isi surat wasit tersebut.

    Dalam surat wasit tersebut, sosok perempuan yang mengaku ibu dari sang bayi mengaku sudah tidak berdaya dengan kondisi ekonomi yang dihadapinya. Sang ibu mengaku untuk makan sehari-hari pun tidak mampu. Apalagi jika harus menanggung biaya hidup sang bayi yang baru saja lahir pada, 19 Maret 2024 kemarin.

    Meski dalam surat wasiat tersebut sang ibu mengaku berat hati jika harus meninggalkan sang putra. Namun karena situasi ekonomi yang memaksanya sehingga ia terpaksa harus meninggalkan sang bayi agar dirawat orang lain. Tak lupa sang ibu menitipkan pesannya kepada yang menemukan sang buah hati agar menjaga dan merawatnya dengan baik.

    Sang ibu juga menulis nama lengkap dengan tanggal lahir sang bayi yang ditinggalkan dalam sebuah kardus tersebut. Yakni Ashraf Hamzah Zaki Putra yang lahir tanggal 19 Maret pukul 19.03.

    Penemu bayi, Halimah (55) mengatakan, jika sekira pukul 24.00 WIB, ia mendengar ada suara bayi menangis kencang sekali di tengah malam. “Kami pikir di rumah sini kan tidak ada yang punya bayi, akhirnya kami intip keluar rumah. Ternyata sudah ada bayi diletakkan di sofa depan rumah,” ungkapnya, Jumat (22/3/2024).

    Masih kata Halimah, ia tidak tahu persis siapa menaruh kardus berisi bayi yang ditinggalkan di atas sofa teras rumahnya tersebut. Namun sebelumnya, Halimah sempat mendengar deru suara sepeda motor berhenti di depan rumahnya. Beberapa menit kemudian, ia baru terdengar suara tangisan bayi sehingga membuatnya terbangun dan keluar rumah.

    ”Ada sepeda motor sempat lewat dan berhenti tapi saya tidak tahu orangnya apakah perempuan atau laki-laki. Kemudian saya mendengar suara tangisan bayi, saya lihat dari cendela ada kardus di atas sofa teras rumah saya. Kemudian saya keluar, saya lihat bayi berjenis kelamin laki-laki, sehat. Di dalam kardus ada susu formula, minyak telon, bedak dan popok,” katanya.

    Halimah bersama sang suami, Buaman kemudian melaporkan bayi yang ditemukan dalam kardus di atas sofa teras rumahnya tersebut ke perangkat desa untuk diteruskan ke kepolisian setempat. Saat ini, bayi laki-laki tersebut telah dibawa Polsek Pungging ke RSUD Prof Dr Soekandar Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto untuk dirawat secara intensif. [tin/kun]

  • Ini Video Detik-detik Rumah Warga Bawean Ambruk Akibat Gempa Tuban

    Ini Video Detik-detik Rumah Warga Bawean Ambruk Akibat Gempa Tuban

    Surabaya (beritajatim.com) – Berikut ini adalah video kiriman langsung dari warga Bawean akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Tuban, Jumat (22/3/2024).

    Menurut Hidayat, salah satu warga Bawean, gempa bumi yang terjadi di Tuban, mengakibatkan sejumlah bangunan di Pulau Bawean mengalami kerusakan.

    Berikut adalah video kondisi salah satunya rumah warga di Desa Lebak Kecamatan Sangkapura, Bawean pasca gempa, kiriman Hidayat kepada beritajatim.com. 

    Berikut adalah video salah satunya rumah warga di Desa Sumberlanas Kecamatan Tambak, Bawean yang ambruk pasca gempa, kiriman Hidayat kepada beritajatim.com.

    Seperti diketahui, Kabupaten Tuban pada Jumat (22/3/2024) siang tadi, diguncang gempa 6.0 Magnitudo. Bahkan hingga berita ini diturunkan, telah terjadi belasan gempa susulan. Dan gempa susulan terjadi pada pukul 15.52 WIB dengan daya guncangan 6,5 Magnitudo. Alhasil, gempa tersebut terasa hingga seluruh Jatim. [kun]

  • Gempa 6 Magnitudo Lepas Pantai Tuban Diikuti 16 Gempa Susulan

    Gempa 6 Magnitudo Lepas Pantai Tuban Diikuti 16 Gempa Susulan

    Jakarta (beritajatim.com) – Gempa berkekuatan M6,0 mengguncang Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Jumat (22/3) siang pukul 11.22 WIB. Gempa ini berpusat di laut dengan titik episentrum 5.74 LS dan 112.32 BT dengan kedalaman 10 Km. Gempa ini juga diikuti oleh gempa susulan sebanyak 16 kali dengan kekuatan guncangan fluktuatif mulai 4,4 SR hingga 3,5 SR.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, gempa tercatat berada di lokasi 132 km TimurLaut Tuban-Jatim, 152 km TimurLaut Rembang-Jateng, 153 km BaratLaut Lamongan-Jatim, dan 175 km BaratLaut Surabaya-Jatim.

    Berdasarkan analisis dari BMKG, lanjut Muhari, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

    “Gempa ini juga diikuti oleh gempa susulan sebanyak 16 kali dengan kekuatan guncangan fluktuatif mulai 4,4 SR hingga 3,5 SR,” kata Muhari.

    Dia mengungkapkan, guncangan gempa dirasakan sedang di Kabupaten Tuban dengan durasi lebih kurang 15 detik. Selain di Tuban, guncangan juga dirasakan di daerah lain, seperti Kabupaten Rembang dengan durasi sekira 5 hingga 20 detik. “Gempa tersebut turut membuat masyarakat sempat panik dan melakukan evakuasi mandiri keluar rumah,” ujarnya.

    Muhari menyebut, pihaknya menerima laporan sebagian besar pasien di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Tuban harus dievakuasi ke halaman rumah sakit sebagia bentuk kesiapsiagaan. Selain itu, lanjutnya, BPBD Kabupaten Tuban melaporkan satu unit rumah mengalami kerusakan di area dapur serta merobohkan satu unit bangunan balai desa.

    “Di tempat lain, gempa yang juga mengguncang Gresik, menyebabkan rusaknya 1 unit masjid Rumah Sakit di Kepulauan Bawean, Kabupaten Gresik,” katanya.

    Hingga laporan ini disusun, menurut Muhari, tidak ada korban jiwa pasca kejadian ini, kendati demikian BPBD Tuban, Rembang dan Gresik terus melakukan monitoring dan pendataan dampak gempa yang terjadi guna memastikan kondisi dan penanganan lebih lanjut.

    Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kemudian, masyarakat diminta Agar menghindari dari bangunan yang atau rusak diakibatkan oleh gempa. “Pantau informasi terkini dari instansi berwenang seperti BNPB, BMKG, serta pemerintah daerah setempat untuk menghindari misinformasi,” katanya. [kun]

  • Ini Video Detik-detik Rumah Warga Bawean Ambruk Akibat Gempa Tuban

    Gempa Tuban Guncang Seluruh Jatim, Ini Kata Pakar ITS

    Surabaya (beritajatim.com) – Pakar Geologi ITS Surabaya Amien Widodo memaparkan analisisnya soal gempa Tuban bermagnitudo 6,5. Menurutnya, guncangan dipicu oleh sesar aktif di laut Jawa.

    Gempa bermagnitudo 6,5 (data terakhir) telah mengguncang kawasan pesisir utara Jawa Timur, Senin (22/3) siang hingga sore tadi. Getaran yang berpusat pada 132 kilometer Timur Laut Tuban ini dirasakan hingga Surabaya, Malang, Semarang dan beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur lainnya. Lantas, mengapa hal itu bisa terjadi?

    Peneliti Senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS Dr Ir Amien Widodo MSi mengatakan bahwa guncangan yang terjadi pada daerah laut itu dipicu oleh sesar aktif di Laut Jawa.

    Gempa dengan kedalaman 10 kilometer ini pun membuat jangkauan daerah guncangan semakin meluas hingga daratan Pulau Jawa.

    Menurut Amien, gempa dengan kedalaman dangkal yang disebabkan oleh sesar aktif ini ialah peristiwa yang jarang terjadi. Adanya pergeseran dan tekanan dari dua permukaan pada Laut Jawa ini menimbulkan getaran dengan skala Modified Mercally Intensity (MMI) III-IV.

    Intensitas tersebut dapat mengakibatkan guncangan dan retakan pada daerah permukaan. “Semakin kuat skala intensitasnya, dampak yang dirasakan akan semakin berbahaya,” jelasnya.

    Ia pun menjelaskan bahwa pergeseran permukaan pada gempa Tuban terjadi secara horizontal sehingga tidak berpotensi tsunami. Namun, gempa ini akan menghasilkan beberapa gempa susulan dengan skala magnitudo yang lebih rendah dari gempa pertama.

    “Untuk mitigasinya, gempa tersebut perlu dimonitoring guna mengetahui apakah ada tekanan yang masih aktif atau tidak,” tutur dosen Departemen Teknik Geofisika ITS itu.

    Pakar Geologi ITS ini pun mengungkapkan bahwa pada tahun 2017 Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) telah merilis sebanyak 295 sesar aktif di Indonesia yang berpotensi gempa. Maka dari itu, sudah seharusnya pemerintah daerah yang berdekatan dengan sesar aktif itu harus melakukan pemeriksaan seperti pengecekan kondisi bangunan, permukaan, dan sejenisnya.

    Hingga berita ini dirilis, belum ada informasi lebih lanjut mengenai dampak dari gempa berskala sedang itu. Amien pun mengharapkan masyarakat dapat lebih waspada dengan fenomena gempa yang terjadi karena sesar aktif ini.

    “Masyarakat perlu menyiapkan diri apabila terjadi gempa-gempa ke depannya,” tuturnya mengingatkan. [ipl/beq]

  • Gempa Susulan, Ratusan Santriwati di Surabaya Selamatkan Diri Sambil Istighfar

    Gempa Susulan, Ratusan Santriwati di Surabaya Selamatkan Diri Sambil Istighfar

    Surabaya (beritajatim.com) – Ratusan santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Alif Laam Mim Surabaya berhamburan ke luar dari masjid komplek pesantren setelah merasakan gempa susulan di kawasan Kebonsari, Surabaya, Jumat (22/3/2024), pukul 15.52 WIB.

    Ratusan santri mondok di kawasan Kebonsari ini sebelumnya tengah melaksanakan kegiatan ngaji bersama dan hadra sembari menunggu waktu berbula tiba.

    Salah satu keluarga santri, Nurika asal Banyuwangi mengatakan gempa sore ini terasa lebih kencang dibandingkan dengan tadi siang yang dirasakan. “Kerasa sekali tadi, kami langsung keluar dari masjid,” ucap Nurika salah satu pengun

    Bukan hanya Nurika, Fatichiah Ariana santri kelas 10 Madrasah Aliyah Alif Laam Mim bersama rekan-rakanya keluar dari dalam masjid komplek pondok.

    Mereka keluar dan berpelukan sambil mengucapkan lazal istighfar dan menyelamatkan diri dari dalam gedung, menurutnya ini gempa ketiga yang ia rasakan dalam waktu satu hari ini. “Tadi kami tengah mengaji, dan hadrah terus terasa gempa besar sekali kita keluar semua untuk berlindung. Semoga tidak ada gempa susulan lagi,”ungkapnya.

    Dalam kurun waktu satu hari, Kota Surabaya dilanda gempa bumi sejak siang hari. Berdasarkan data dari Menurut data dari aplikasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, gempa telah terjadi sebanyak 15 kali, sejak pukul 11.22 WIB. Namun yang terbesar pada pukul 15.52 WIB, yakni sebesar 6,5 Skala Richter (SR).

    Menurut data BMKG, beberapa wilayah dalam skala MMI, yang merasakan gempa tersebut diantaranya III-IV Blora, III-IV Surabaya, III-IV Kab. Banjar, II-III Mojokerto, II-IIl Malang, II-IIl Lumajang, II-III Nganjuk dan II Yogyakarta.(way/kun)