Blog

  • Kemensos dan DPR Salurkan Bansos di Tangerang, Dukung Pemberdayaan Masyarakat

    Kemensos dan DPR Salurkan Bansos di Tangerang, Dukung Pemberdayaan Masyarakat

    Tangerang (beritajatim.com)– Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Komisi VIII DPR RI menyalurkan bantuan senilai Rp110,5 miliar bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Kabupaten Tangerang.

    Penyaluran ini dilakukan dalam rangka Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI pada reses Masa Persidangan IV Tahun 2024.

    Bantuan yang diserahkan meliputi:

    Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp34.324.503.232 untuk 69.983 KPM.

    Bantuan Sembako Tahap 1 s/d 3 senilai Rp75.440.200.000 untuk 251.343 KPM.

    Bantuan Logistik senilai Rp747.063.000.

    Bantuan Atensi sesuai hasil asesmen, berupa alat bantu atau bantuan pengembangan modal usaha.
    Selain untuk memenuhi kebutuhan dasar, bantuan ini juga bertujuan untuk pemberdayaan kelompok rentan seperti lansia dan disabilitas agar mereka dapat mandiri dan mengentaskan kemiskinan.

    Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Tb. Ace Hasan Syadzily, mendukung skema keberlanjutan ekonomi bagi PPKS ini.

    “Saya berharap besarnya bantuan Kemensos untuk Kabupaten Tangerang juga disertai dengan pemberdayaan potensi masyarakat,” ujarnya.

    Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Komisi VIII DPR RI menyalurkan bantuan senilai Rp110,5 juta bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Kabupaten Tangerang

    Komisi VIII DPR RI menekankan pentingnya pemutakhiran data penerima bantuan agar tepat sasaran. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani masalah kesejahteraan sosial juga menjadi kunci.

    Bambang Setyono, salah satu penerima bantuan Atensi, mengaku senang atas bantuan alat bantu dengar yang diterimanya. “Lebih terbantu dalam mendengar dan kini dapat melanjutkan kegiatan sehari-hari,” kata Bambang.

    Harapannya, bantuan ini dapat mendorong pemulihan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, sehingga tercipta kesinambungan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. (ted)

  • Militer Israel Gempur Kamp Jenin di Tepi Barat, 3 Orang Tewas

    Militer Israel Gempur Kamp Jenin di Tepi Barat, 3 Orang Tewas

    Tepi Barat

    Serangan udara Israel menghantam kamp pengungsi Jenin di wilayah Tepi Barat bagian utara pada Rabu (27/3) waktu setempat. Sedikitnya tiga warga Palestina tewas dalam serangan tersebut.

    Seperti dilansir kantor berita Anadolu Agency, Rabu (27/3/2024), Kementerian Kesehatan Palestina dalam pernyataannya menyebut tiga warga Palestina menjadi martir dan empat orang lainnya mengalami luka-luka akibat “agresi pendudukan (Israel) di Jenin”.

    Sejumlah saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa serangan drone bersenjata dari militer Israel menghantam area Al-Damj di kompleks kamp pengungsi Jenin.

    Disebutkan juga bahwa pasukan Israel, yang dikawal oleh buldoser, menyerbu Jenin dan kota-kota di sekitarnya seperti Qabatiya dan Burqin.

    Pasukan Israel itu melakukan penghancuran terhadap infrastruktur yang ada di wilayah tersebut.

    Menurut saksi mata, yang dikutip Anadolu, pasukan Israel juga menangkap setidaknya tiga warga Palestina dari Jenin, sebelum mundur dari area tersebut setelah operasi militer berlangsung selama 9 jam di sana.

    Bentrokan juga dilaporkan terjadi antara tentara Israel dan sekelompok warga Palestina di Qabatiya, yang membuat tiga warga Palestina mengalami luka-luka.

    Kematian-kematian itu menambah jumlah warga Palestina yang tewas dalam rentetan tindak kekerasan yang semakin meningkat di wilayah Tepi Barat, sejak perang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

    Dalam lima bulan terakhir, dilaporkan sedikitnya 453 warga Palestina tewas, baik dibunuh oleh tentara Israel maupun oleh pemukim Yahudi, di wilayah Tepi Barat dan lebih dari 4.600 orang lainnya mengalami luka-luka.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pencairan Tahap II Hibah Pilkada, Pemkab Mojokerto Tunggu Pengajuan

    Pencairan Tahap II Hibah Pilkada, Pemkab Mojokerto Tunggu Pengajuan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Selain menunggu pengajuan dari lembaga terkait dana hibah tahap dua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Mojokerto juga menunggu pengajuan dari pihak pengamanan. Baru Kodim 0815 Mojokerto yang mengajukan.

    Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Mojokerto Djoko Supangkat mengatakan, anggaran pengamanan untuk dana hibah tahap dua Pilkada Serentak 2024 sebesar Rp9,4 miliar. “Kami juga masih menunggu pengajuan dari institusi terkait,” ungkapnya, Rabu (27/3/2024).

    Baik, pihak kepolisian ataupun TNI. Meliputi Rp1,6 miliar untuk Kodim 0815 Mojokerto, Rp2,6 miliar untuk Polres Mojokerto Kota dan Rp5,2 miliar untuk Polres Mojokerto. Djoko menjelaskan, jika yang sudah masuk pengajuan Kodim 0815 dan saat ini sedang diproses pencairan.

    “Prinsipnya, jika ada pengajuan, penyaluran langsung kita proses. Jika berkas lengkap, pencairan juga langsung dilakukan ke rekening masing-masing,” tegasnya.

    Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto akan segera menyalurkan dana hibah tahap dua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 sebesar Rp44,7 miliar. Namun hingga saat ini, Pemkab Mojokerto masih menunggu pengajuan dari lembaga terkait.

    Pada 2023 lalu, Pemkab Mojokerto sudah menyalurkan anggaran Pilkada serentak 2024 tahap pertama kepada bawaslu dan KPU Kabupaten Mojokerto sebesar Rp32,8 miliar. Masing-masing Rp24,8 miliar untuk KPU dan Rp8 miliar untuk Bawaslu.

    Penyaluran alokasi tersebut berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900.1.9.1/435/SJ Nomor 24 Januari 2023 Tentang Pendanaan Kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2024.

    Dana hibah akan dicairkan secara bertahap. Pada tahap pertama, minimal 40 persen dari nilai Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang akan dicairkan dalam waktu paling lama 14 hari kerja setelah penandatanganan NPHD. Pencairan dana hibah paling sedikit 60 persen dari nilai NPHD paling lama lima bulan sebelum hari pemungutan suara. [tin/beq]

  • 751 Orang Terima SK PPPK, Ini Pesan Bupati Ponorogo

    751 Orang Terima SK PPPK, Ini Pesan Bupati Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sebanyak 751 orang akhirnya terima surat keputusan (SK) Bupati Ponorogo terkait dengan pengangkatan sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

    Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko pun memberikan pesan kepada aparatur sipil negara (ASN) yang baru di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo itu.

    “Saya berpesan untuk meningkatkan etos kerja,” kata Kang Giri sapaan Bupati Sugiri Sancoko, ditulis Rabu (27/03/2024).

    Dalam kesempatan itu, Bupati Sugiri mengungkapkan bahwa setelah menerima SK, diharapkan pegawai yang sebelumnya honorer dan saat ink sudah menjadi PPPK, bisa meningkatkan kinerjanya. Dengan begitu, tentu akan meningkatkan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

    “Tidak lagi honorer, tentu sudah jelas setelah menerima SK, pengabdiannya,” katanya.

    Bupati meminta para ratusan PPPK yang sudah menerima SK ini, ke depan bekerja dengan hati yang tulus. Tidak hanya sekedar untuk memenuhi jumlah absen masuknya saja. Kualitas pekerja yang harus penting ditingkatkan. Dengan begitu, Kabupaten Ponorogo ini, dibangun dengan semangat dan dikerjakan sepenuh hati. Sehingga hasilnya nanti bisa bagus.

    “Bekerjalah dengan segenap hati, jangan hanya sekedar absen. Kualitas pekerjaan yang penting, dan itu memang yang terpenting,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, 751 PPPK yang menerima SK Bupati Ponorogo itu  terdiri dari 3 formasi. Yakni terdiri dari 251 formasi guru, 129 formasi tenaga teknis, dan 371 tenaga kesehatan. Penyerahan SK itu dilakukan pada hari Selasa (26/3) kemarin di Gedung Sasana Praja.

    Menurut Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Ponorogo Andy Susetyo, bahwa sebenarnya Pemkab Ponorogo diberikan jatah PPPK sebanyak 912 formasi. Namun, tahun 2024 ini yang sampai tahap pemberkasan dan dinyatakan lulus hanya 751 orang.

    Sehingga tersisa ada 161 formasi yang masih belum terisi. Dimana dari jumlah itu, termasuk 6 formasi dokter spesialis, kosong karena tidak ada pendaftarnya.

    “Banyak yang belum ter-cover, termasuk 6 formasi dokter spesialis yang kosong. Ya mudah-mudahan bisa terisi dalam penerimaan CPNS nantinya,” pungkas Andy. [end/beq]

  • Didukung JKSN Jatim Gandeng Emil Lagi, Ini Kata Khofifah

    Didukung JKSN Jatim Gandeng Emil Lagi, Ini Kata Khofifah

    Surabaya (beritajatim.com) – Ratusan kiai dan tokoh agama hadir dalam acara Silaturahmi & Konsolidasi Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) di Pondok Pesantren (PP) Amanatul Ummah, Jalan Siwalankerto Utara Surabaya.

    Dalam pertemuan ini, para kiai dan tokoh agama JKSN se-Jawa Timur memberi rekomendasi dukungan kepada Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak untuk kembali melanjutkan memimpin Jawa Timur.

    Dalam konsolidasi yang dihadiri ratusan kiai dari 38 kabupaten/kota, mereka secara kompak mendeklarasikan diri untuk siap memenangkan Khofifah-Emil periode kedua.

    Pengasuh PP Amanatul Ummah, Prof. Dr. K.H. Asep Saifuddin Chalim, M.A yang juga merupakan Ketua Dewan Penasihat JKSN mengatakan, bahwa dengan bertambahnya 1250 pesantren yang tergabung dalam JKSN, kian memperkuat dukungan terhadap Khofifah-Emil.

    Bahkan, JKSN Jatim siap all out baik dari luar maupun dari dalam untuk memenangan Khofifah, yang selama ini diniliai memiliki kontribusi tinggi terhadap dunia pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal.

    “Beliau ini banyak sekali jasanya, tapi saya sampaikan di pendidikan, luar biasa itu di Jawa Timur yang namanya Bosda atau Bosda Madin itu sekolah negeri swasta semuanya sama. Betapa itu menunjukkan kepedulian kepada swasta dan negeri,” tegasnya.

    Menurut tokoh agama yang akrab disapa Kiai Asep ini, Khofifah-Emil perlu untuk dilanjutkan dua periode. “Jadi, perlu sekali untuk dilanjutkan dan orang-orang pada bersyukur beliau tidak menjadi cawapres. Ini karena Jawa Timur sangat membutuhkan Ibu Khofifah, tapi memang bersama-sama dengan Pak Emil. Pak Emil juga sosok yang piawai yang berakhlakul karimah untuk kepribadiannya sangat disenangi kalangan kiai-kiai,” tandasnya.

    Menanggapi Deklarasi JKSN Jatim, Khofifah yang tampak hadir bersama Emil, kompak mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas dukungan para kiai di Jawa Timur, yang telah mendeklarasikan dukungan.

    “Alhamdulillah, kami mendapatkan banyak respons positif, dukungan dari sangat banyak elemen. Mudah-mudahan di malam Ramadhan ini, dukungan dari para kiai, santri, dari semua kabupaten/kota se-Jawa Timur semuanya berjalan dengan lancar, makin solid. Dan, mudah-mudahan kami menang seiring dengan ridho Allah,” pungkasnya.

    Seperti diketahui, sejak Desember lalu selain mengantongi surat rekomendasi dari PAN, Gerindra, Golkar dan Partai Demokrat, sejumlah dukungan dari relawan terus mengalir. [tok/beq]

  • Panas! Hizbullah Kirim Puluhan Roket ke Israel, 1 Orang Tewas

    Panas! Hizbullah Kirim Puluhan Roket ke Israel, 1 Orang Tewas

    Tel Aviv

    Kelompok Hizbullah menembakkan puluhan roket ke wilayah Israel, dekat perbatasan Lebanon, untuk membalas serangan udara yang menewaskan sedikitnya tujuh orang. Serangan roket Hizbullah itu dilaporkan menghantam zona industri Israel hingga menewaskan sedikitnya satu orang.

    Seperti dilansir Al Arabiya dan The Times of Israel, Rabu (27/3/2024), Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon mengatakan pasukannya meluncurkan puluhan roket ke wilayah Kiryat Shmona, sebuah kota di perbatasan Israel dan Lebanon.

    Serangan roket itu dimaksudkan untuk merespons serangan udara Israel yang menghantam desa Hebbariyeh di Lebanon bagian selatan pada Rabu (27/3) dini hari. Menurut dua sumber keamanan setempat, serangan Israel itu menewaskan sedikitnya tujuh orang di desa tersebut.

    Laporan media The Times of Israel menyebut sedikitnya ada 30 proyektil yang ditembakkan secara salvo oleh Hizbullah terhadap area Kiryat Shmona di Israel.

    Serangan roket Hizbullah itu, menurut layanan ambulans Israel Magen David Adom, menghantam sebuah gedung industri dan menewaskan seorang pria.

    Magen David Adom melaporkan bahwa pria berusia 25 tahun itu tidak memiliki tanda-tanda vital ketika dievakuasi dari reruntuhan gedung yang hancur usai dihantam serangan roket. Paramedis menyatakan pria itu tewas di lokasi kejadian.

    Seorang pria lainnya, berusia 30-an tahun, berhasil diselamatkan tanpa cedera dari gedung yang rusak akibat serangan itu.

    Serangan lintas perbatasan antara militer Israel dan kelompok Hizbullah marak sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Aksi saling serang di perbatasan Israel-Lebanon beberapa waktu terakhir bahkan tercatat sebagai yang terburuk sejak terjadinya Perang Lebanon tahun 2006 lalu.

    Sehari sebelum Hizbullah melancarkan serangan roket untuk membalas Israel pada Rabu (27/3) waktu setempat, militer Tel Aviv melancarkan serangan udara terhadap kota Ras Baalbek dan Hermel di Lebanon bagian timur.

    Hizbullah melaporkan tiga anggotanya tewas dalam serangan tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Potret Jumhari, Lansia Sebatang Kara di Banyuwangi

    Potret Jumhari, Lansia Sebatang Kara di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Jumhari, kakek berusia 84 tahun hidup sebatang kara di rumahnya di Dusun Sawahan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi. Tak hanya hidup sendiri, dia juga dalam kondisi sakit.

    Kondisi itu, dia alami sejak istrinya meninggal 7 tahun lalu. Sejauh ini, ada keponakannya yang menemani meski tak menentu.

    Di situasi seperti ini, bagaimana anak-anaknya, keberadaannya dan mereka tinggal. Ya, Jumhari sebenarnya punya anak, tapi mereka tidak di Banyuwangi.

    Jumhari mengatakan, anak-anaknya tinggal luar Jawa. Saat ini, kondisinya sakit dan tak mampu bekerja lagi.

    Beruntung, kakek ini mendapat bantuan sembako dari pemerintah, pemerintah desa, dan masyarakat sekitar. Jumhari juga mendapat perawatan kesehatan rutin dari Puskesmas setempat.

    Tak hanya itu, keramahan Jumhari semasa sehat membawa berkah baginya. Karena, tetangganya pun tak segan membantu dalam kondisinya saat ini.

    “Kalau dapat bantuan sembako, yang masakkan ya tetangga-tetangga di sini. Yang bersihkan rumah saya juga tetangga. Mereka juga membantu saya kalau ada apa-apa, termasuk rutin mengantarkan saya berobat ke puskesmas,” kata Jumhari.

    Melihat kondisi itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang menjenguk Jumhari merasa tersentuh. Namun, di sisi lain dirinya bangga lantaran warga sekitar rukun dan pemerintah setempat cukup tanggap.

    “Saya sangat senang melihat kerukunan dan budaya saling bantu warga kampung sini. Terima kasih orang-orang baik,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sela kegiatan Safari Ramadan.

    Ipuk juga memberi pesan kepada Jumhari untuk terus semangat. Terutama dalam menjaga pola makan dan kesehatan.

    “Tetap semangat, kalau ada apa-apa bilang ke petugas Puskesmas” kata Ipuk.

    Puskesmas dan Kecamatan juga diminta agar rutin menjenguk Jumhari. Karena ini bagian dari usaha pemerintah untuk memastikan kondisi kesehatan lansia di Banyuwangi.

    Termasuk, program layanan Jemput Bola Rawat Warga di Banyuwangi terus digalakkan dalam melayani kesehatan serta pemeriksaan ke rumah-rumah warga secara rutin. Khususnya bagi lansia dan mereka yang tidak mampu berobat ke luar rumah.

    “Layanan kesehatan terus kami dorong, sekaligus mengintensifkan layanan keliling ke rumah-rumah warga,” kata Ipuk.

    Tak lupa, Ipuk juga mengapresiasi kepada masyarakat yang peka terhadap lingkungan sekitarnya. Apapun bentuk keluhan mengenai layanan masyarakat agar dapat lapor ke pemerintah setempat.

    “Kami minta apabila masyarakat menemukan lansia yang tinggal sebatang kara, atau ada anak putus sekolah melapor ke desa atau kecamatan, agar segera mendapat tindakan,” pungkasnya. [rin/beq]

  • Petani Minta Bupati Jember Mediasi Konflik Pembabatan Kopi

    Petani Minta Bupati Jember Mediasi Konflik Pembabatan Kopi

    Jember (beritajatim.com) – Petani meminta Bupati Hendy Siswanto agar memediasi konflik pembabatan kurang lebih tiga ribu batang pohon kopi robusta varietas baru Milo Pace, yang ditanam di atas lahan tanah kas desa seluas tiga hektare.

    Varietas Milo Pace ditanam dan dikembangkan Hasan Putra bersama petani lainnya dan sudah didaftarkan sebagai kopi dengan indikasi geografis khas Jember. Pembabatan oleh Kepala Desa Muhammad Farhan terjadi pada medio Februari 2024, justru setelah varietas Milo Pace didaftarkan Bupati Hendy ke Direkrotat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

    “Pak Bupati sebagai pemangku kebijakan saja dilecehkan, apalagi kami. Tapi jangan anggap kami diam. Kami akan bergerak. Saya minta tolong ke depan kalau ada masalah seperti ini, tolong segera tindaklanjuti,” kata Ketua Forum Petani Jember Jumantoro, Rabu (27/3/2024).

    Jumantoro mengatakan siap menunggu bupati. “Kalau mau, saya tunggui itu Pak Bupati. Cuma kan tidak etis, karena ada wakil rakyat,” katanya.

    Alananto, kuasa hukum petani, menegaskan, petani kopi di Pace menghormati Bupati Hendy Siswanto. Apalagi pendaftaran varietas ke Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual atas nama bupati.

    “Bupati memiliki kewajiban hukum maupun moral terhadap apa yang terjadi di Desa Pace ini. Karena sampai detik ini, kami menanyakan petani, belum ada tanggapan sama sekali, apa langkah ke depan untuk menyelesaikan permasalahan ini,” kata Alananto.

    Petani ingin tahu langkah bupati. “Tapi kami juga membatasi waktu. Kalau dalam beberapa waktu ke depan tidak ada upaya mediasi atau langkah-langkah yang diambil Bapak Bupati dalam menyelesaikan permasalahan ini, kami tentu tidak bisa membiarkan ini berlarut-larut,” tambah Alananto.

    Sebagai representasi pemerintah, Camat Silo Joni Pelita mengaku sudah berusaha mencegah aksi pembabatan ini begitu Farhan menerbitkan surat peringatan pertama untuk Hasan. Masa sewa lahan Hasan memang berakhir pada Desember 2023.

    Joni mengundang Farhan untuk hadir di ruang kerjanya untuk membicarakan persoalan tersebut. “Saya memang belum bisa mempertemukan Pak Haji Hasan dengan Farhan. Kalau saya mempertemukan mereka, bisa-bisa saya dituduh membela Pak Haji Hasan,” katanya.

    Perselisihan antara Farhan dan Hasan tak lepas dari urusan perbedaan dukungan saat pilkades. Hasan bukan pendukung Farhan. “Ini semua karena politik,” kata Joni.

    Joni juga mendekati tokoh masyarakat untuk meredam konflik. “Ternyata tokoh juga tidak mampu,” katanya.

    Joni menegaskan posisinya netral sebagai camat kepada Farhan. “Kalau tidak ada kopi (di atas lahan yang disewa Hasan), slakan mau diapakan,” katanya.

    Setelah pembabatam, Joni sempat menelepon Farhan. Adu mulut terjadi. “Kalau begini, saya gagal memimpin Anda,” kata Joni saat itu.

    Joni menilai Farhan memang sengaja berniat membabat kopi yang ditanam Hasan. “Muspika tidak diberitahu (sebelum pembabatan). Kalau Muspika tahu, saya bisa blokade kebun itu agar tidak ada yang masuk,” katanya.

    Joni berharap Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jember juga dilibatkan menyelesaikan persoalan di Pace. “Kami tetap bertanggung jawab di wilayah. Tanggung jawab di wilayah berat, katena dinamikanya luar biasa,” katanya.

    Fenomena kepala desa bertindak semaunya bukan fenomena baru. “Persoalan kepala desa memang luar biasa. Pemerintahan desa adalah pemerintahan terendah dalam bingkai NKRI. Tapi dia berani ke atasan. Ini pekerjaan rumah kita bersama untuk membenahi itu. Kenapa kepala desa kok begitu,” kata Joni.

    Sejumlah camat juga pernah mengeluhkan perilaku kepala desa lepada Joni. Joni lantas mengusulkan agar tingkat kepatuhan kades dikaitkan dengan alokasi anggaran di desa tersebut. “Biar ada takutnya. Kalau seperti ini dibiarkan, bupati saja dilawan, apalagi camat. Saya minta data saja sulit. Lain dengan zaman Orde Baru,” katanya.

    DPRD Jember sudah melakukan rapat gabungan Komisi A dan Komisi B di gedung parlemen, Senin (25/3/2024) malam dengan mengundang Dinas TPHP Jember, camat Silo, penyewa, dan kepolisian. Namun Kepala Desa Pace Muhammad Farhan tidak hadir. [wir]

  • Kopi Dibabat, Kuasa Hukum Petani Beri Kesempatan Bupati Jember Memediasi

    Kopi Dibabat, Kuasa Hukum Petani Beri Kesempatan Bupati Jember Memediasi

    Jember (beritajatim.com) – Alananto, kuasa hukum petani kopi yang menjadi sasaran pembabatan oleh Pemerintah Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, memberikan kesempatan kepada Bupati Hendy Siswanto untuk memediasi konflik.

    Pemerintah Desa Pace membabat kurang lebih tiga ribu batang pohon kopi robusta varietas baru Milo Pace yang ditanam di atas lahan tanah kas desa seluas tiga hektare medio Februari 2024. Varietas itu ditanam dan dikembangkan Hasan Putra bersama petani lainnya dan sudah didaftarkan sebagai kopi dengan indikasi geografis khas Jember.

    Tim kuasa hukum petani sebenarnya sudah menyiapkan konstruksi hukum untuk ditindaklanjuti. Alananto sudah mempelajari dokumen terkait persoalan itu. “Saya sangat kaget, betapa mudahnya oknum dengan enaknya menebang habis kopi yang menjadi varietas unggulan,” kata Alananto, ditulis Rabu (27/3/2024).

    Yunizar Wahyu, salah satu anggota tim advokasi petani, melihat perusakan kopi itu sudah terukur. Dia sudah ke lokasi kejadian dan melihat ada tanaman kopi lain yang dalam kondisi aman. Perusakan hanya terjadi terhadap kopi yang ditanam Hasan.

    Namun Alananto memilih mediasi sebagai langkah terbaik. “Kalau tinggal lapor saja, gampang. Kami tinggal datang ke teman-teman kepolisian, dibuatkan laporan, tinggal ditindaklanjuti. Tapi lagi-lagi kami memegang teguh upaya mediasi,” katanya.

    Menurut Alananto, petani kopi di Pace menghormati Bupati Hendy Siswanto. Apalagi pendaftaran varietas ke Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual atas nama bupati.

    “Bupati memiliki kewajiban hukum maupun moral terhadap apa yang terjadi di Desa Pace ini. Karena sampai detik ini, kami menanyakan petani, belum ada tanggapan sama sekali, apa langkah ke depan untuk menyelesaikan permasalahan ini,” kata Alananto.

    Petani ingin tahu langkah bupati. “Tapi kami juga membatasi waktu. Kalau dalam beberapa waktu ke depan tidak ada upaya mediasi atau langkah-langkah yang diambil Bapak Bupati dalam menyelesaikan permasalahan ini, kami tentu tidak bisa membiarkan ini berlarut-larut,” tambah Alananto.

    Apalagi sebagian petani sebenarnya sudah telanjur geram, salah satunya adalah Ketua Forum Petani Jember Jumantoro. “Alhamdulillah saya bisa mengerem beliau. Beliau sudah mau melaporkan saja persoalan ini ke polisi. Tapi saya bilang jangan dulu. Kami ingin mencari upaya mediasi,” kata Alananto.

    Jumantoro membenarkan jika berang dengan pembabatan itu. “Saya ini cuma alumni Politabeh, Politeknik Tengah Sabeh (politeknik di tengah sawah, red). Bisa ngawur saya. Tapi kami akan menjaga kondusivitas wilayah. Kalau itu yang tanda tangan permohonan sertifikasi bukan Pak Bupati, saya sudah e pecapat (balas balik, red),” katanya. [wir]

  • Penerima Bantuan CPP Magetan Pakai Perhiasan, Ini Respon Dinsos 

    Penerima Bantuan CPP Magetan Pakai Perhiasan, Ini Respon Dinsos 

    Magetan (beritajatim.com) – Bantuan Pangan Beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Magetan yang digelontorkan diduga tidak tepat sasaran. Buktinya, di Desa Purwosari, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, ada penerima Bantuan CPP yang memakai perhiasan emas.

    Tak hanya itu, ada pula yang mengambil bantuan beras menggunakan motor seharga Rp25 juta, menandakan penerima bantuan bukanlah warga miskin. Diduga bantuan CPP yang dikeluarkan kali ini tidak semuanya tepat sasaran.

    Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Magetan Parminto Budi Utomo mengatakan, untuk bantuan CPP, data yang digunakan bukan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG), melainkan dari pendataan keluarga yang dilakukan BKKBN pada 2019-2020 lalu.

    “Jadi pelaksanaanya tidak  dari kementerian sosial, melainkan dari kementerian yang lain. Serta, data yang dipakai bukanlah dari DTKS atau SKS. Meski begitu, pihak pemerintah desa bisa menyesuaikan, kan sudah punya data pengentasan kemiskinan ekstrim. Bisa diberikan ke warga yang dinilai tidak mampu,” terang Parminto, Rabu (27/3/2024)

    Menurutnya, pihak kepala desa atau kelurahan yang menganggap penerima bantuan CPP tidak cocok dengan kondisi ekonominya, bisa menggantinya dengan warga yang terdaftar di DTKS atau SIKS-NG.

    “Karenanya, kami mendukung penuh jika ada sistem graduasi untuk semua program bantuan sosial. Seperti yang sudah terlaksana di PKH, itu kan ada sistem graduasi. Dimana penerima manfaat yang sudah dibantu, memiliki usaha, usahanya lancar, maka kami usulkan bantuan dicabut. Jadi, ada evaluasinya,” katanya.

    Evaluasi terhadap bantuan sosial itu dirasa perlu, agar masyarakat tidak bermental pencari bantuan. [fiq/beq]