Blog

  • Semua Serba QRIS, tapi Tunai Tak Bisa Dihapus Sepenuhnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 Desember 2025

    Semua Serba QRIS, tapi Tunai Tak Bisa Dihapus Sepenuhnya Megapolitan 24 Desember 2025

    Semua Serba QRIS, tapi Tunai Tak Bisa Dihapus Sepenuhnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pembayaran digital kian menjadi bagian dari keseharian masyarakat perkotaan.
    Di stasiun, pusat perbelanjaan, hingga gerai makanan dan minuman, transaksi kini lebih sering berlangsung lewat pemindaian kode QR atau kartu debit.
    Uang tunai perlahan tersingkir dari meja kasir, digantikan layar ponsel dan mesin pemindai kode yang dianggap lebih cepat dan praktis.
    Di banyak tempat, pilihan itu tidak lagi bersifat alternatif.
    Sejumlah gerai menerapkan sistem pembayaran non-tunai secara penuh, membuat
    QRIS
    dan kartu menjadi satu-satunya jalan untuk bertransaksi.
    Bagi generasi muda yang terbiasa dengan aplikasi keuangan digital, kondisi ini mungkin tidak menimbulkan persoalan berarti.
    Namun bagi kelompok lain, terutama orang tua dan lansia yang masih mengandalkan uang fisik, perubahan ini justru membuat bingung.
    Situasi semacam itu tidak selalu muncul dalam konteks darurat atau kebutuhan mendesak. Kadang, ia hadir di momen yang sederhana seperti membeli makanan, minuman, atau sekadar jajan setelah bepergian.
    Di tengah dorongan percepatan ekonomi digital, realitas tersebut menunjukkan bahwa transformasi sistem pembayaran belum sepenuhnya berjalan beriringan dengan kesiapan sosial.
    Selama uang tunai masih menjadi alat pembayaran yang sah dan familiar bagi banyak orang, praktik
    cashless only
    menyisakan cerita lain tentang mereka yang tertinggal di masa transisi.
    Tidak dapat dimungkiri, kehadiran QRIS membawa banyak perubahan dalam cara masyarakat bertransaksi.
    Pengamat ekonomi, Tauhid Ahmad, menyebut sistem ini dirancang untuk menyederhanakan pembayaran lintas platform, mempercepat proses transaksi, dan meningkatkan keamanan.
    Dalam praktiknya, QRIS dinilai mampu mengurangi berbagai risiko yang selama ini melekat pada penggunaan uang tunai.
    “Ya kalau keamanan kan ada risiko ya. Kalau katakanlah ada recehan, ada uang kehilangan kalau tunai ya. Baik secara sengaja maupun tidak sengaja, QRIS itu kan mengurangi itu,” ujar Tauhid Ahmad saat dihubungi, Selasa (23/12/2025).
    Selain aspek keamanan, efisiensi juga menjadi alasan kuat mengapa banyak pelaku usaha beralih ke sistem non-tunai.
    Uang tunai tidak hanya berisiko salah hitung atau beredar dalam bentuk palsu, tetapi juga menimbulkan biaya tambahan dalam pengelolaannya.
    “Apalagi katakanlah kita ada efisiensi, Kalau uang tunai kan ada risiko salah hitung, uang palsu dan sebagainya termasuk biaya untuk menukar,” lanjutnya.
    Bagi perusahaan besar, pengelolaan uang tunai bahkan melibatkan pihak ketiga, yang tentu memerlukan biaya tambahan.
    Di titik inilah pembayaran digital dianggap lebih menguntungkan, karena seluruh transaksi tercatat secara otomatis dan rapi.
    Di balik geliat pembayaran digital, realitas sosial Indonesia menunjukkan bahwa tidak semua orang berada di titik kesiapan yang sama.
    Uang tunai, hingga kini, masih menjadi alat pembayaran sah dan paling familiar bagi sebagian besar masyarakat.
    “Tapi memang kita ini kan masa transisi. Sehingga bagi sebagian masyarakat apalagi
    case
    -nya banyak orang yang tidak paham digital,” kata Tauhid.
    Literasi digital yang belum merata membuat sebagian kelompok kesulitan mengikuti perubahan ini.
    Bukan hanya lansia, tetapi juga masyarakat yang kesehariannya tidak bergantung pada teknologi.
    “Kelompok yang milenial dan sebagainya. Sangat sulit, apalagi tidak semuanya membawa
    handphone
    dan sebagainya yang ada di
    handphone.
    Nah, ini kan repot,” ujarnya.
    Dalam pandangan Tauhid, solusi paling realistis saat ini bukan menolak QRIS, melainkan mengombinasikannya dengan pembayaran tunai.
    QRIS dapat menjadi metode utama, tetapi uang tunai seharusnya tidak dihapus sepenuhnya.
    “Tentu harus tetap menyediakan, jadi misalnya utamanya QRIS tetapi tetap menyediakan transaksi tunai,” kata dia.
    Menurut dia, pelaku usaha tidak seharusnya menolak pembayaran tunai selama masih menjadi alat pembayaran yang sah. Pembatasan boleh dilakukan, tetapi bukan penghapusan total.
    “Walaupun mungkin harus dibatasi sebisa mungkin begitu. QRIS tapi tidak boleh menolak kalau ada orang yang bayar tunai,” ujar Tauhid.
    Karakteristik konsumen seharusnya menjadi pertimbangan utama dalam menentukan sistem pembayaran.
    Tempat yang mayoritas pengunjungnya anak muda mungkin lebih siap menerapkan
    cashless only,
    tetapi tidak demikian dengan ruang publik yang inklusif.
    “Apalagi kalau konsumennya ya tadi masih banyak yang kita transisi nih. Itu butuh waktu jauh lebih lama,” kata dia.
    Lokasi seperti stasiun atau fasilitas publik massal seharusnya tetap menyediakan opsi tunai karena penggunanya berasal dari berbagai latar belakang usia dan literasi digital.
    “Kalau masih ada orang tua atau orang-orang yang memang tidak paham teknologi itu bisa dibelakukan untuk opsi uang tunai itu ya,” ucap Tauhid.
    Sebaliknya, di tempat yang pengunjungnya lebih homogen, sistem non-tunai penuh mungkin tidak menjadi persoalan.
    “Sementara kalau memang lebih sering anak muda, ya bisa cashless only. Saya kira nggak ada masalah ya. Kan dua-duanya sama-sama sah gitu, diakui oleh undang-undang dan negara jadi tidak boleh dihalangi,” kata dia.
    Tauhid menilai, pertumbuhan transaksi digital memang tinggi, tetapi inklusivitas pengguna masih menjadi tantangan besar.
    Banyak masyarakat yang belum memiliki rekening bank, padahal QRIS tetap terhubung dengan sistem perbankan.
    “Dan kita ingat, masih banyak sekitar sekitar 50 juta orang atau berapa juta yang belum punya nomor rekening. QRIS kan ada nomor rekening,” ujar Tauhid.
    Dalam jangka pendek, Tauhid menilai edukasi menjadi kunci utama. Pemerintah dan lembaga terkait perlu aktif melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak merasa dipaksa.
    “Saya kira tetap perlu edukasi oleh platform oleh OJK ya. Kemudian juga oleh Komdigi dan sebagainya termasuk oleh Bank Indonesia. Jadi enggak boleh dipaksa begitu ya,” katanya.
    Selain edukasi, regulasi juga dinilai penting untuk mengamankan masa transisi.
    Menurutnya, pemerintah dapat menetapkan aturan agar pelaku usaha tetap menyediakan opsi tunai, meski dalam porsi terbatas.
    “Saya kira kan pilihan memang diberikan kepada pelaku usaha ya. Tetapi menurut saya di regulasi itu pelaku usaha tetap harus menyediakan tapi persentasenya lebih kecil aja,” ujarnya.
    Ketika ditanya kapan Indonesia bisa sepenuhnya
    cashless,
    Tauhid memperkirakan prosesnya masih panjang.
    “Kalau konteksnya Indonesia yang luas dan beragam masyarakatnya panjang. Lebih dari 5 tahun,” katanya.
    Serupa, pengamat ekonomi, Ida Ruwaida menilai, kebijakan pembayaran non-tunai seharusnya diterapkan dengan mempertimbangkan kesiapan infrastruktur dan kondisi sosial masyarakat, bukan sekadar mengikuti arus digitalisasi.
    Opsi pembayaran yang beragam dinilai lebih adil agar tidak menciptakan kelompok yang tersisih dalam aktivitas ekonomi sehari-hari.
    “QRIS selayaknya tidak diberlakukan sebagai alat pembayaran tunggal, khususnya pada pelaku usaha mikro kecil, apalagi yang belum melek digital,” kata Ida.
    Sementara itu, warga bernama Indah, menceritakan bahwa orangtuanya dalam keseharian masih mengandalkan uang tunai sepenuhnya.
    Kebiasaan ini sudah melekat sejak lama dan menjadi rutinitas yang sulit diubah secara instan.
    “Iya, masih pakai uang tunai. Dari belanja sampai jajan, namanya orangtua lebih nyaman pakai cash karena sudah terbiasa,” ujar Indah.
    Meskipun orangtuanya memiliki telepon pintar, penggunaan perangkat tersebut terbatas. Ponsel lebih sering dimanfaatkan untuk komunikasi dasar daripada untuk transaksi digital.
    “Punya HP, tapi pemakaiannya kan terbatas. Biasanya cuma buat telepon atau buat WA saja. Kalau untuk aplikasi pembayaran digital, mereka belum paham dan enggak terbiasa pakai,” katanya.
    Indah menilai, kebijakan yang sepenuhnya mengandalkan pembayaran non-tunai belum sepenuhnya mempertimbangkan kenyamanan orang tua dan lansia.
    Menurutnya, banyak masyarakat yang belum siap dipaksa menyesuaikan diri dengan sistem digital.
    “Menurut saya belum sepenuhnya. Masih banyak orang tua yang belum siap, tapi seolah-olah dipaksa ikut sistem yang mereka enggak pahami,” ucap Indah.
    Ia menegaskan, yang dibutuhkan orang tua bukan sekadar pendampingan teknologi, melainkan keberadaan pilihan transaksi yang adil dan fleksibel.
    “Yang paling dibutuhkan tetap opsi pembayaran tunai. Bukan berarti menolak QRIS, tapi jangan sampai
    cash
    dihilangkan total,” kata Indah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Siloam TB Simatupang Kini Punya Alat Laboratorium TEG, Secanggih Apa?

    Siloam TB Simatupang Kini Punya Alat Laboratorium TEG, Secanggih Apa?

    Jakarta

    Siloam Hospitals TB Simatupang menghadirkan Thromboelastography (TEG). Membuat Siloam Hospitals TB Simatupang merupakan satu-satunya rumah sakit swasta di Jakarta yang menyediakan layanan diagnostik dengan TEG.

    Kehadiran layanan ini semakin meningkatkan kualitas layanan secara holistik, terutama dalam hal diagnostik, monitoring efektivitas terapi, dan keselamatan pasien yang berobat di layanan kardiologi, obstetri ginekologi, dan intensive care unit (ICU).

    Hospital Director Siloam Hospitals TB Simatupang, Dr Dewi Wiguna, M.Sc mengatakan ketersediaan TEG ini merupakan bagian dari komitmen terhadap layanan yang berbasis data klinis, sehingga hasil prosedur bisa sesuai dengan kebutuhan pasien.

    “Selain itu, pemeriksaan TEG juga mendukung Siloam Hospitals TB Simatupang sebagai one-stop solution untuk pengobatan penyakit jantung. Mulai dari pencegahan, pemeriksaan jantung, Prosedur lanjutan, hingga monitoring paska prosedur dengan memastikan terapi yang diberikan bersifat individualized dan berfokus pada patient safety,” kata Dewi Wiguna dalam keterangannya, Rabu (24/12/2025).

    Mengenal Pemeriksaan TEG

    Spesialis Patologi Klinik dari Siloam Hospitals TB Simatupang dr Petty Atmadja, SpPK menjelaskan bahwa TEG adalah metode pemeriksaan pembekuan darah menggunakan metode viscoelastometric yang dapat mengevaluasi fungsi pembekuan darah secara real-time.

    “Dengan menilai kaskade koagulasi, aggregasi trombosit, interaksi trombosit-fibrin, kekuatan bekuan darah, hingga peluruhannya,” katanya.

    Pemeriksaan TEG mampu mendeteksi risiko perdarahan abnormal dan penyumbatan pembuluh darah dengan akurat, sehingga bermanfaat dalam:

    Mendiagnosis kelainan pembekuan darah kompleks,Mengawasi pemberian terapi anti-koagulan dan anti-platelet pada pasien dengan gangguan jantung dan pembuluh darah,Pemantauan kondisi koagulasi sebelum dan setelah operasi secara komprehensif,Skrining kelainan pembekuan darah pada kehamilan dan lanjut usia,Perawatan kondisi sistemik global pada rawatan intensif.

    Pasien-pasien dengan gangguan jantung maupun pembuluh darah yang telah menjalani operasi jantung, kemungkinan besar akan mendapatkan terapi antikoagulan maupun antiplatelet untuk mencegah terjadinya episode serangan berulang di kemudian hari.

    Pemeriksaan TEG dapat dilakukan sebelum menjalani operasi untuk memberi gambaran global pembekuan darah pasien, setelah menjalani operasi untuk menilai efektivitas tindakan dan juga pengawasan terapi obat yang akan diberikan, sehingga dengan hadirnya TEG dalam perjalanan penyakit pasien, kita dapat memastikan bahwa keseluruhan proses pengobatan pasien dipastikan aman, akurat, dan individualized.

    “Proses diagnostic TEG relatif mudah. Pasien dapat lakukan pemeriksaan tanpa persiapan puasa. Alat TEG juga bisa menerima sampel 24 jam setiap harinya. Sehingga mampu menangani kebutuhan pemeriksaan pasien dari Siloam maupun rujukan dari rumah sakit non-Siloam di Jakarta. Hasil pemeriksaan 8 jam setelah sampel diterima oleh laboratorium,” tambah dr Petty.

    TEG dalam Kardiologi

    Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Siloam Hospitals TB Simatupang dr Isabella Lalenoh, SpJP mengatakan dalam kardiologi TEG dapat membantu dokter mendapatkan informasi proses pembekuan darah secara cepat, sehingga dapat merekomendasikan terapi yang dikustomisasi sesuai kondisi pasien.

    “Contohnya penggunaan obat pengencer darah pada pasien yang dipasang ring jantung. Selain itu, pemeriksaan TEG juga berguna untuk memantau pembekuan darah pada pasien sedang menjalani cardiac assist device support dan sudah terpasang jantung buatan (total artificial hearts),” katanya.

    “Pemeriksaan ini juga membantu dokter saat melakukan tindakan medis pada pasien dengan penyakit jantung, untuk memperkirakan risiko perdarahan, serta menentukan apakah pasien di ruang perawatan intensif bisa menjalani operasi kecil dengan aman meskipun hasil tes darahnya menunjukkan risiko perdarahan yang lebih tinggi,” sambungnya.

    TEG dalam Obstetri dan Ginekologi

    Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Siloam Hospitals TB Simatupang dr Andre Viscountie Saputra, SpOG, FMAS, FICS mengatakan pemeriksaan TEG memberikan informasi yang lebih jelas dan membedakan kondisi pembekuan darah yang normal pada ibu hamil dengan kondisi pembekuan darah yang tidak normal akibat preeklamsia.

    “Dengan begitu, gangguan pembekuan darah bisa diketahui lebih dini. Selain itu, hasil TEG juga dapat memberikan gambaran seberapa berat kondisi preeklamsia yang dialami, sehingga bisa digunakan oleh dokter untuk memantau perkembangan penyakit dan memperkirakan risikonya,” katanya.

    Siloam Hospitals TB Simatupang juga tersedia layanan medis yang komprehensif. Hal ini memudahkan pasien bisa tetap berkonsultasi dengan multi disiplin dalam satu fasilitas kesehatan. Harapannya semakin banyak orang yang menjadi lebih sehat dengan layanan medis yang ada di Siloam Hospitals TB Simatupang.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Perjuangan Ibu Lawan Kista Ovarium, Kembali untuk Keluarga”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

  • Pramono dan Wamenkes Tinjau Vaksinasi HPV Massal di Lapangan Banteng

    Pramono dan Wamenkes Tinjau Vaksinasi HPV Massal di Lapangan Banteng

    Gubernur Jakarta Pramono Anung hingga Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus Octavianus menghadiri acara Vaksinasi Human Papillomavirus (HPV) massal untuk 500 wanita dalam rangka perayaan hari ibu sekaligus menuju 500 Tahun Jakarta di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada Selasa (23/12).

    Acara ini merupakan program pemerintah untuk mengurangi angka kematian wanita akibat kanker serviks. Benjamin menjelaskan bahwa kanker serviks memiliki daya bunuh yang tinggi dan cenderung ditemukan saat sudah stadium akut.

  • Harga Bahan Pokok Jelang Natal dan Tahun Baru, Cabai dan Beras Jadi Sorotan

    Harga Bahan Pokok Jelang Natal dan Tahun Baru, Cabai dan Beras Jadi Sorotan

    Liputan6.com, Jakarta – Harga bahan pokok menjadi perhatian masyarakat luas, menjelang Natal dan Tahun Baru. Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Perum Bulog memastikan harga cabai hingga beras medium dan premium dalam kondisi aman sesuai harga eceran tertinggi (HET), yang ditetapkan pemerintah selama periode Natal dan Tahun Baru.

    “Ini sudah mulai turun, kemarin cabai ada yang Rp 80.000 per kilogram (kg), sudah turun sekarang. Tadi kita lihat antara Rp 40.000 sampai Rp 50.000 per kg. Sebenarnya masih bagus, sudah mulai turun harga cabai,” kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa usai meninjau harga pangan di Pasar Rawamangun Jakarta. Dikutip dari Antara, Rabu (24/12/2025).

    Ketut menegaskan produksi cabai nasional dalam kondisi melimpah berkat kolaborasi intensif dengan Kementerian Pertanian dan petani di berbagai sentra produksi.

    Dia menjelaskan fluktuasi harga cabai saat ini lebih disebabkan faktor cuaca hujan yang menghambat aktivitas panen, bukan karena keterbatasan produksi atau stok cabai di tingkat nasional.

    Sebagai langkah penguatan pasokan, pemerintah telah mendatangkan hampir 40 ton cabai rawit merah dari Bener Meriah, Aceh untuk menambah suplai di pasar-pasar utama wilayah konsumsi termasuk di Jakarta.

    Menurutnya, upaya tersebut mulai berdampak positif dengan turunnya harga cabai yang sebelumnya sempat mencapai Rp 80.000 per kilogram, kini bergerak ke kisaran Rp 40.000 hingga Rp 50.000 per kilogram.

    Ketut menyebut meski cabai rawit di beberapa titik masih relatif tinggi, harga di pasar bersifat variatif dan secara rata-rata menunjukkan tren penurunan seiring bertambahnya pasokan.

    Ia mencontohkan kondisi harga pangan lain seperti telur yang berbeda antar pasar, sehingga masyarakat diimbau lebih cermat memilih lokasi belanja untuk mendapatkan harga terbaik.

    “Kayak telur, di sini Rp 30.000 per kg, di situ Rp 32.000 per kg, di sana Rp 31.000 per kg. Jadi pintar-pintar untuk bergerak, untuk melihat,” ucapnya.

    Menurutnya, cabai merupakan komoditas yang sangat mudah rusak sehingga pergerakan harga sangat cepat menyesuaikan kondisi cuaca, distribusi harian, dan volume pasokan yang masuk ke pasar.

    Ketut menegaskan tingginya harga sesaat bukan berarti barang langka, melainkan akibat panen tertunda saat hujan, lalu kembali normal ketika cuaca membaik.

    Ia juga mengajak masyarakat melihat harga cabai secara rata-rata tahunan, mengingat saat harga rendah bisa berada di kisaran Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per kilogram.

    Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan pihaknya bersama ID Food, Bapanas, dan Kemenko Pangan hingga Satgas Pangan melakukan monitoring harga sembako di sejumlah pasar untuk memastikan stabilitas pangan selama Natal dan tahun baru.

    Monitoring dilakukan di Pasar Rawamangun serta Pasar Beras Cipinang, Jakarta, dengan hasil menggembirakan karena harga beras, baik medium maupun premium, terpantau sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

    Rizal menegaskan harga beras medium sesuai ketentuan Bapanas sebesar Rp 13.500 per kilogram, sementara beras premium Rp 14.900 per kilogram, dengan harga lapangan rata-rata lebih rendah dari ketentuan tersebut.

    Di Pasar Cipinang, harga beras medium rata-rata berada di bawah Rp 13.000 per kilogram, sedangkan beras premium dijual di bawah Rp 14.000 per kilogram, menunjukkan pasokan dan distribusi berjalan baik.

    “Syukur alhamdulillah, untuk harga beras saya yakinkan sesuai dengan HET. Khusus yang ada di Cipinang, rata-rata semua di bawah HET, baik harga medium maupun beras premium,” ucap Rizal.

    Sementara itu, harga beras SPHP juga dipastikan sesuai ketentuan Bapanas sebesar Rp 12.500 per kilogram tanpa ditemukan kenaikan, bahkan sebelumnya di wilayah Surabaya, Jawa Timur, tercatat lebih murah, yakni Rp 62.000 per kemasan lima kilogram.

    Namun demikian, Bulog mencatat adanya temuan harga Minyakita di Pasar Rawamangun yang dijual Rp 16.000 per liter, melebihi HET Rp 15.700 per liter, dan langsung diserahkan kepada Satgas Pangan untuk ditindaklanjuti.

    Selain Minyakita, ditemukan pula harga telur ayam ras yang dijual Rp 32.000 per kilogram, melampaui ketentuan maksimal Rp 30.000 per kilogram, sehingga diminta segera dilakukan penyesuaian sesuai aturan.

    Rizal menegaskan seluruh temuan telah diserahkan sebagai barang bukti kepada Satgas Pangan untuk penindakan tegas, guna menjaga stabilitas harga dan meringankan beban masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru.

    Ia menambahkan, Bulog bersama seluruh pemangku kepentingan pangan akan terus melakukan monitoring dan operasi pasar agar harga kebutuhan pokok tetap stabil, terjangkau, dan sesuai HET di seluruh wilayah Indonesia.

  • Suzuki Fronx Dapat Bintang Satu Tes Tabrak, Penjualan Ditunda

    Suzuki Fronx Dapat Bintang Satu Tes Tabrak, Penjualan Ditunda

    Jakarta

    Suzuki Fronx mendapat nilai bintang satu dalam tes tabrak Australia New Car Assessment Program (ANCAP). Uji tabrak di Australia mengungkapkan perlindungan penumpang yang kurang baik dan adanya kegagalan komponen sabuk pengaman, khususnya penumpang di kursi belakang.

    Dikutip media lokal Australia, Drive, saat dilakukan uji tabrak, mobil ini mengalami kegagalan sabuk pengaman kursi belakang. Hal itu memungkinkan boneka uji tabrak (dummy) yang duduk di kursi belakang membentur kursi penumpang depan.

    “Selama uji tabrakan frontal penuh, penarik sabuk pengaman penumpang belakang Suzuki Fronx gagal, mengakibatkan pelepasan sabuk pengaman yang tidak terkendali di mana boneka uji tabrakan (yang duduk di kursi) belakang menjadi tidak terkendali, sehingga dapat menabrak bagian belakang kursi depan,” kata ANCAP dalam siaran pers.

    ANCAP telah melaporkan kegagalan tersebut kepada regulator keselamatan kendaraan Australia dan Selandia Baru yang mengelola penarikan kembali untuk kendaraan baru.

    Dalam uji tabrakan frontal, beban dada yang berlebihan tercatat pada penumpang belakang. Perlindungan penumpang anak juga ditemukan kurang memadai. Bagian tubuh utama untuk boneka uji tabrakan anak berusia enam tahun sampai 10 tahun menghasilkan nol poin karena akselerasi kepala yang tinggi dan ketegangan leher yang berlebihan selama benturan.

    “Yang mengkhawatirkan kami adalah kendaraan ini bisa saja dibeli oleh konsumen biasa, dan dalam kecelakaan di jalan raya, kegagalan ini dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi orang yang duduk di kursi belakang,” kata CEO ANCAP, Carla Hoorweg, dalam sebuah pernyataan media.

    “Pandangan ANCAP adalah bahwa penumpang dewasa dan anak-anak tidak boleh bepergian di kursi belakang Suzuki Fronx sampai penyebab kegagalan tersebut ditentukan dan perbaikan yang relevan telah dilakukan. Konsumen mengharapkan, dan berhak mendapatkan, kendaraan yang memenuhi standar dasar perlindungan penumpang. Kami meminta Suzuki untuk bertindak cepat dan tegas untuk memastikan bahwa semua kendaraan yang terdampak diidentifikasi dan diperbaiki tanpa penundaan.”

    General Manager Suzuki Australia Michael Pachota mengatakan, Suzuki telah menghentikan sementara penjualan Fronx sambil menyelidiki kegagalan tersebut.

    Suzuki mengakui penilaian ANCAP baru-baru ini terhadap Fronx dan mengambil tindakan tegas, termasuk penyelidikan menyeluruh. “Keselamatan pelanggan tidak dapat ditawar dan tetap menjadi prioritas utama Suzuki di seluruh Australia dan Selandia Baru,” katanya.

    “Suzuki Australia telah meningkatkan peninjauan penilaian ini menjadi fokus utama dan bekerja langsung dengan Suzuki Motor Corporation di Hamamatsu, Jepang, dan Suzuki Selandia Baru untuk sepenuhnya memahami hasil pengujian ANCAP. Peninjauan ini sedang diproses dengan mendesak dan di tingkat tertinggi organisasi. Investigasi menyeluruh dan disiplin sedang berlangsung, dan Suzuki akan mengambil tindakan apa pun yang diperlukan untuk menegakkan standar keselamatan kami dan kepercayaan yang diberikan pelanggan kami kepada merek kami.”

    “Suzuki sangat percaya pada pembelajaran dari pengujian lokal dan umpan balik regulasi sebagai bagian dari filosofi peningkatan berkelanjutan kami. Penilaian ini ditangani dengan serius dan memainkan peran penting dalam memperkuat keselamatan, kinerja, dan keandalan kendaraan di seluruh pasar kami.”

    Hasil Uji Tabrak Fronx di ASEAN

    Sebelum di Australia, Suzuki Fronx telah menjalani uji tabrak di ASEAN NCAP. Model Suzuki Fronx yang baru diluncurkan menunjukkan hasil pengetesan baik dengan meraih rating 5 bintang ASEAN NCAP dan skor total 77,70 poin. Rinciannya, 36,71 poin untuk kategori Adult Occupant Protection (AOP), 15,27 poin untuk Child Occupant Protection (COP), 15,71 poin untuk Safety Assist (SA), dan 10,00 poin untuk Motorcyclist Safety (MS).

    Hasilnya, Fronx meraih angka tertinggi berupa rating bintang lima. Artinya, Suzuki Fronx sangat aman dikendarai oleh konsumen mobil di Asia Tenggara.

    (rgr/dry)

  • Jakarta Berpotensi Hujan Lebat, Jawa Tengah Sangat Lebat

    Jakarta Berpotensi Hujan Lebat, Jawa Tengah Sangat Lebat

    BMKG juga memprediksi sehari setelah Natal, jumlah wilayah yang berpotensi hujan lebat hingga sangat lebat bertambah menjadi sembilan. Wilayah itu adalah Bangka Belitung, Bengkulu, Jawa Barat, Lampung, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Barat.

    Wilayah yang berpotensi dilanda hujan sedang sampai lebat adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Banten, DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Utara.

    Selanjutnya, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, dan Papua.

    “Peringatan dini angin kencang di Jawa Timur, Lampung, dan Maluku,” kata BMKG.

  • Benar Nggak Sih Kuning Telur Picu Kolesterol Tinggi? Dokter Gizi Bilang Gini

    Benar Nggak Sih Kuning Telur Picu Kolesterol Tinggi? Dokter Gizi Bilang Gini

    Jakarta

    Telur merupakan makanan favorit banyak orang. Selain bergizi, telur juga mudah didapat dengan harga yang cukup terjangkau.

    Meski begitu, di satu sisi, kuning telur juga kerap dicap buruk karena dianggap sebagai pemicu kolesterol tinggi. Tak sedikit orang yang sengaja membuang kuningnya demi menekan risiko kolesterol tinggi agar tidak bermasalah bagi kesehatan jantung. Bagaimana menurut ahli gizi?

    Benarkah Kuning Telur Picu Kolesterol Tinggi?

    Ahli gizi, Dr Rita R, DCN, M Kes, membenarkan tak sedikit masyarakat yang menjauhi konsumsi kuning telur karena kolesterol dan hanya memilih bagian putihnya. Namun, kebiasaan ini tidak dibarengi dengan pola makan sehat lain. Banyak masyarakat masih mengonsumsi gorengan hingga daging merah.

    Padahal, menurutnya, kandungan kolesterol di daging merah hingga gorengan lebih tinggi dibandingkan kuning telur. Dr Rita mengungkap, kuning telur memang mengandung kolesterol cukup tinggi, tetapi dia juga kaya biotin, zat utama yang berperan membangun vitamin D dalam tubuh.

    “Di sini salah kaprah sekali. Justru kalau kita bandingkan berdiri sendiri masing-masing. Maka yang paling besar pengaruhnya pada gangguan jantung itu adalah makanan yang diolah dengan cara digoreng dan dibakar dan santan kentang. Dibandingkan dengan kuning telur itu,” katanya, saat dihubungi beberapa waktu lalu.

    BACA JUGA:

    Dr Rita mengatakan konsumsi kuning telur masih diperbolehkan meski mengandung kolesterol cukup tinggi. Rekomendasi yang diberikan adalah 5 butir per minggu atau satu butir per hari.

    “Yang harus mereka reduksi itu adalah penggunaan daging merah berlemak. Dan penggunaan pengolahan makanan yang digoreng, dibakar dan disantan,” katanya lagi.

    Sementara itu, spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Hasjim H, SpJP menyarankan untuk mengonsumsi satu butir kuning telur untuk menjaga kadar kolesterol dalam tubuh. Sementara, untuk putih telur bisa menyesuaikan kebutuhan karena tidak mengandung kolesterol.

    “Secara statistik, satu telur saja sudah cukup sebenarnya untuk memenuhi kolesterol kita,” kata dr Hasjim beberapa waktu lalu.

    dr Hasjim juga mengingatkan bahwa ada banyak makanan lain yang juga meningkatkan kadar kolesterol. Jadi, pola makan sehat secara keseluruhan penting dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung.

    “Nah, kalau dibilang apakah tidak boleh makan telur? Saya sih kurang setuju. Yang salah adalah sudah kebanyakan makan telur, tambah gorengan, tambah gulai. Nah, akhirnya konsumsi lemak itu akan jauh berlebih,” kata dr Hasjim.

    (elk/naf)

  • UMK Kota Cirebon 2026 Naik 6,7% Jadi Rp2,8 Juta

    UMK Kota Cirebon 2026 Naik 6,7% Jadi Rp2,8 Juta

    Jakarta: Upah minimum kota (UMK) Cirebon naik 6,708 persen atau menjadi Rp2.878.646 pada tahun 2026. Kenaikan ini merujuk pada usulan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cirebon, Jawa Barat.
     
    Kepala Disnaker Kota Cirebon, Agus Suherman, menyebutkan besaran kenaikan UMK didapat dari hasil voting Dewan Pengupahan Kota Cirebon. Mekanisme ini ditempuh karena Dewan Pengupahan setempat tidak mencapai kesepakatan melalui musyawarah.
     
    “Berdasarkan hasil voting, UMK Kota Cirebon 2026 diusulkan naik 6,708 persen atau setara Rp180.960,74,” jelas Agus, seperti dikutip dari Antara, Rabu, 24 Desember 2025.
     
    Agus mengenaskan pengusulan UMK Kota Cirebon telah mengikuti pedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2025 tentang pengupahan. Aturan tersebut mengatur formula penyesuaian upah minimum, termasuk perhitungan inflasi dan rentang angka Alfa 0,5 hingga 0,9.
     

     
    “Hasil voting menunjukkan satu orang abstain, satu orang memilih angka Alfa 0,5, dan 13 orang memilih Alfa 0,9,” ujarnya.
     
    Hasil pengusulan tersebut nantinya disampaikan secara tertulis kepada Wali Kota Cirebon untuk selanjutnya diteruskan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
     
    Sementara itu, Sekretaris Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Cirebon Andi M Rasul menilai terpilihnya angka Alfa 0,9 merupakan hasil perjuangan kalangan pekerja meskipun belum sepenuhnya sesuai harapan.
     
    Andi menilai kenaikan sekitar Rp180.000 masih relatif mencukupi bagi pekerja lajang di Kota Cirebon, tetapi belum ideal bagi pekerja yang telah berkeluarga.
     
    “Kenaikan 6,7 persen itu hitungannya masih untuk pekerja lajang, sedangkan bagi pekerja berkeluarga bebannya jauh lebih besar,” ujarnya.

     

    Jakarta: Upah minimum kota (UMK) Cirebon naik 6,708 persen atau menjadi Rp2.878.646 pada tahun 2026. Kenaikan ini merujuk pada usulan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cirebon, Jawa Barat.
     
    Kepala Disnaker Kota Cirebon, Agus Suherman, menyebutkan besaran kenaikan UMK didapat dari hasil voting Dewan Pengupahan Kota Cirebon. Mekanisme ini ditempuh karena Dewan Pengupahan setempat tidak mencapai kesepakatan melalui musyawarah.
     
    “Berdasarkan hasil voting, UMK Kota Cirebon 2026 diusulkan naik 6,708 persen atau setara Rp180.960,74,” jelas Agus, seperti dikutip dari Antara, Rabu, 24 Desember 2025.
     
    Agus mengenaskan pengusulan UMK Kota Cirebon telah mengikuti pedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2025 tentang pengupahan. Aturan tersebut mengatur formula penyesuaian upah minimum, termasuk perhitungan inflasi dan rentang angka Alfa 0,5 hingga 0,9.
     

     
    “Hasil voting menunjukkan satu orang abstain, satu orang memilih angka Alfa 0,5, dan 13 orang memilih Alfa 0,9,” ujarnya.
     
    Hasil pengusulan tersebut nantinya disampaikan secara tertulis kepada Wali Kota Cirebon untuk selanjutnya diteruskan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
     
    Sementara itu, Sekretaris Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Cirebon Andi M Rasul menilai terpilihnya angka Alfa 0,9 merupakan hasil perjuangan kalangan pekerja meskipun belum sepenuhnya sesuai harapan.
     
    Andi menilai kenaikan sekitar Rp180.000 masih relatif mencukupi bagi pekerja lajang di Kota Cirebon, tetapi belum ideal bagi pekerja yang telah berkeluarga.
     
    “Kenaikan 6,7 persen itu hitungannya masih untuk pekerja lajang, sedangkan bagi pekerja berkeluarga bebannya jauh lebih besar,” ujarnya.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Pre-order Huawei MatePad 12X 2026 Sudah Dibuka, Bisa DP Mulai dari Rp 1 jutaan

    Pre-order Huawei MatePad 12X 2026 Sudah Dibuka, Bisa DP Mulai dari Rp 1 jutaan

    Liputan6.com, Jakarta – Huawei Indonesia resmi membuka masa pre-order Huawei MatePad 12 X di Tanah Air. Tablet terbaru ini ditujukan bagi kalangan profesional dan kreator yang membutuhkan perangkat kerja ringkas, fleksibel, namun tetap bertenaga di tengah mobilitas dan ritme kerja yang semakin dinamis.

    Huawei MatePad 12 X dirancang sebagai solusi produktivitas modern yang memadukan fungsi tablet dan laptop dalam satu perangkat. Hal tersebut disampaikan Senior Account Manager Huawei Indonesia, Edy Supartono, dalam acara Hands-On MatePad 12X, Senin (22/12/2025).

    “Yang membuat tablet Huawei terasa seperti laptop itu ada dua, dari sisi software dan hardware. Karena itulah MatePad 12 X kami sebut sebagai PC-Lite,” ujar Edy.

    Menurut Huawei, MatePad 12X hadir untuk menjawab kebutuhan pengguna yang menginginkan perangkat kerja fleksibel tanpa mengorbankan performa. Tablet ini mengusung layar Ultra-clear PaperMatte Display yang nyaman digunakan untuk bekerja dalam waktu lama.

    Berdasarkan keterangan resmi di situs Huawei Indonesia, Rabu (24/12/2025), konsumen yang ingin pre-order Huawei MatePad 12 X cukup membayar deposit mulai Rp 1 juta. Masa pre-order dibuka hingga 9 Januari 2026, dengan pelunasan paling lambat 31 Januari 2026, untuk mendapatkan berbagai bonus menarik.

    Dari sisi spesifikasi Huawei MatePad 12X, tablet ini dibekali memori 12GB RAM dan penyimpanan internal 256GB. Tablet ini tersedia dalam dua pilihan warna, yakni Greenery dan White, serta didukung HUAWEI M-Pencil Pro untuk menunjang produktivitas dan kreativitas.

    Selama periode pre-order, Huawei juga memberikan sejumlah hadiah gratis di dalam box, antara lain Huawei M-Pencil Pro, Huawei Wireless Mouse Grey, serta garansi tambahan selama satu tahun untuk Huawei MatePad 12 X.

    Tak hanya itu, konsumen juga berkesempatan mendapatkan voucher senilai Rp 300 ribu untuk pembelian berikutnya dengan minimal transaksi Rp 5 juta.

    Cara Mendapatkan Voucher Sisa Pembayaran:

    Masuk atau daftar akun melalui situs resmi Huawei
    Klaim voucher Rp 200 ribu
    Gunakan voucher tersebut saat melakukan pelunasan pembayaran

    Dengan berbagai fitur dan penawaran tersebut, Huawei MatePad 12 X diharapkan menjadi perangkat andalan bagi pengguna yang membutuhkan tablet serba guna untuk menunjang produktivitas sehari-hari.

  • UMP Yogyakarta Tahun 2026 Naik, Segini Besarannya

    UMP Yogyakarta Tahun 2026 Naik, Segini Besarannya

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan upah minimum provinsi (UMP) tahun 2026 mengalami kenaikan sebesar 6,78 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Organisasi buruh menilai kenaikan UMK ini belum mampu menjamin pekerja dan keluarganya keluar dari kondisi rentan dan kemiskinan struktural.

    Sekretaris Daerah DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti menjelaskan, penetapan UMP 2026 dilakukan oleh Gubernur DIY berdasarkan rekomendasi Dewan Pengupahan Pemda DIY yang terdiri atas unsur serikat pekerja, pengusaha, pemerintah, dan akademisi.

    “Penetapan Upah Minimum Provinsi Tahun 2026 berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2025 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan. Upah Minimum Provinsi Tahun 2026 ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan rekomendasi Dewan Pengupahan DIY yang terdiri atas unsur serikat pekerja, unsur pengusaha, unsur pemerintah, dan unsur akademisi,” kata Ni Made Dwipanti, Kamis (24/12/2025).

    Besaran UMP DIY Tahun 2026 ditetapkan sebesar Rp 2.417.495. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 153.414,05 atau 6,78 persen dibandingkan UMP Tahun 2025.

    Selain UMP, Dewan Pengupahan Provinsi DIY juga menginisiasi penetapan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) untuk sektor konstruksi serta sektor transportasi, khususnya angkutan penumpang dan barang.

    “Inisiasi tersebut didasarkan pada pertimbangan karakteristik risiko kerja dan perkembangan ekonomi melalui kajian yang dilakukan oleh unsur akademisi Dewan Pengupahan,” terangnya.

    Namun, hasil analisis terhadap kondisi kedua sektor tersebut menunjukkan adanya tantangan struktural. Sektor transportasi dan pergudangan memang memiliki kontribusi terhadap perekonomian daerah yang relatif lebih tinggi dibandingkan rata-rata Pulau Jawa, tetapi pertumbuhannya dinilai fluktuatif dan cenderung menurun.

    “Dengan mempertimbangkan dinamika dan tantangan pada kedua sektor tersebut, penerapan UMSP pada sektor konstruksi dan sektor transportasi-pergudangan dinilai belum tepat untuk dilaksanakan pada tahun 2026,” ujar Ni Made Dwipanti.

    Sementara itu, Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Tahun 2026 ditetapkan oleh Gubernur DIY berdasarkan rekomendasi bupati dan wali kota atas usulan Dewan Pengupahan Kabupaten/Kota. Besaran UMK ditetapkan berbeda untuk setiap daerah.

    UMK Kota Yogyakarta ditetapkan sebesar Rp2.827.593 atau naik Rp172.551,17 (6,50 persen). UMK Kabupaten Sleman sebesar Rp2.624.387, naik Rp157.872,14 (6,40 persen). UMK Kabupaten Bantul ditetapkan Rp2.509.001 atau naik Rp148.468,00 (6,29 persen).

    UMK Kabupaten Kulon Progo sebesar Rp2.504.520, naik Rp153.280,15 (6,52 persen). Adapun UMK Kabupaten Gunungkidul ditetapkan sebesar Rp2.468.378 dengan kenaikan Rp 138.115,00 atau 5,93 persen.

    Koordinator Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) DIY, Irsad Ade Irawan memandang kenaikan UMP DIY tahun 2026 belum menjawab persoalan mendasar pemenuhan hak pekerja atas penghidupan yang layak.

    “Kenaikan di kisaran 6 persen memang mengikuti formula pengupahan nasional, namun dari sudut pandang HAM kebijakan tersebut masih bersifat administratif dan belum menyentuh realitas hidup buruh di DIY,” tulisnya dalam rilis.

    Menurutnya realitas di DIY menunjukkan adanya ketimpangan serius antara kenaikan upah dan biaya hidup riil. Harga pangan, sewa hunian, transportasi, pendidikan, dan pelayanan kesehatan meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

    DIY juga menghadapi paradoks struktural sebagai daerah dengan label upah murah tetapi biaya hidup tinggi. Tingginya biaya hidup di Yogyakarta justru terkonfirmasi data KHL se-Indonesia yang baru saja dirilis oleh Kemnaker. Angka KHL Yogyakarta mencapai Rp 4,6 juta.

    “Dalam konteks ini, UMK 2026 belum mampu menjamin pekerja dan keluarganya keluar dari kondisi rentan dan kemiskinan struktural,” tuturnya.

    Terkait kondisi ini, MPBI DIY menyampaikan bahwa kenaikan UMP DIY 2026 tidak boleh direpresentasikan sebagai keberhasilan, melainkan harus dilihat sebagai pengingat bahwa masih ada pekerjaan besar untuk memastikan setiap pekerja di DIY dapat hidup dengan layak dan bermartabat.