Genjot Swasembada Pangan, 100 Kampung Nelayan Disiapkan di Jateng
Tim Redaksi
PURWOREJO, KOMPAS.com
– Pemerintah pusat memperluas fokus pembangunan pangan nasional dengan menyasar sektor kelautan dan perikanan.
Salah satu program strategis yang disiapkan adalah pembangunan 100 kampung nelayan di Provinsi Jawa Tengah.
Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan nelayan sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia,
Zulkifli Hasan
, mengungkapkan rencana tersebut saat kunjungan kerja di Kabupaten
Purworejo
, Jawa Tengah, Selasa (23/12/2025).
Dalam kunjungan itu, ia bersama jajaran menteri terkait meninjau langsung dua lokasi kampung nelayan yang telah disiapkan pemerintah.
“Nanti di Jawa Tengah akan dibangun 100 kampung nelayan. Hari ini saya sudah datangi dua lokasi kampung nelayan,” ujar Zulkifli Hasan.
Ia menjelaskan, konsep kampung nelayan yang dibangun tidak hanya sebatas permukiman, tetapi dilengkapi berbagai fasilitas penunjang aktivitas perikanan secara terpadu.
Fasilitas tersebut meliputi
cold storage
, pabrik es, armada kapal nelayan, tempat penampungan hasil tangkapan, hingga lokasi penjualan ikan.
“Kampung nelayan ini lengkap. Ada
cold storage
, pabrik es, kapalnya sekitar 10 unit, tempat nampung ikan, sampai tempat jual ikan. Semuanya kita siapkan,” jelasnya.
“Belum lagi nanti tambak-tambak di beberapa kabupaten untuk menunjang
swasembada pangan
,” kata Zulkifli.
Selain
pembangunan kampung nelayan
, pemerintah juga akan mengembangkan tambak-tambak perikanan di berbagai kabupaten.
Program ini ditujukan untuk meningkatkan produksi ikan budidaya dan memastikan ketersediaan protein hewani bagi masyarakat.
Zulkifli menegaskan, penguatan sektor perikanan ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak.
“Ini untuk menunjang pangan dan protein, terutama dalam rangka memenuhi kebutuhan
Program Makan Bergizi Gratis
bagi anak-anak kita,” katanya.
Ia menambahkan, pemerintah secara rutin melakukan pemantauan langsung di lapangan untuk memastikan seluruh program berjalan sesuai rencana.
Mulai dari sektor pertanian, perikanan, hingga infrastruktur pendukung seperti irigasi, semuanya diawasi secara ketat.
Pemerintah berharap, pembangunan kampung nelayan terpadu ini tidak hanya meningkatkan produktivitas sektor perikanan, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi pesisir serta meningkatkan kesejahteraan nelayan di Jawa Tengah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-
/data/photo/2025/12/23/694a917ecf08e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Genjot Swasembada Pangan, 100 Kampung Nelayan Disiapkan di Jateng Regional 23 Desember 2025
-

Golkar Sulsel Siap Gelar Musda Januari: Appi Berpeluang Aklamasi
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Ketua DPD II Golkar Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menghadiri konsolidasi Partai Golkar Sulawesi Selatan bersama Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD I Golkar Sulsel, Muhidin M Said, jajaran pengurus DPD I Golkar Sulsel, ketua-ketua DPD II Golkar kabupaten/kota.
Serta organisasi sayap partai AMPI, AMPG, dan SOKSI. Kegiatan berlangsung di Kantor DPD I Golkar Sulsel, Jalan Bontolempangan, Kota Makassar, Selasa (23/12/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Muhidin M Said memberikan arahan sekaligus mendengar saran dan pandangan dari kader Golkar se-Sulawesi Selatan. Mayoritas peserta konsolidasi menyarankan agar Musyawarah Daerah (Musda) pemilihan Ketua DPD I Golkar Sulsel segera digelar dalam waktu dekat.
Muhidin mengungkapkan, Musda DPD I Golkar Sulsel direncanakan digelar pada minggu ketiga Januari 2026 dan diharapkan dapat berlangsung secara mufakat.
“Insya Allah minggu ketiga bulan Januari. Kita harapkan mufakat supaya tidak terjadi gonjang-ganjing nanti,” tegasnya, usai memimpin konsolidasi di. Makassar
Ia menegaskan, kepengurusan Golkar Sulsel ke depan tetap akan memanfaatkan kader yang ada selama memiliki loyalitas, pengabdian, dan dedikasi terhadap partai.
“Kita tetap memanfaatkan apa yang ada sepanjang memang punya loyalitas, pengabdian, dan dedikasi. Jadi nanti kita lengkapi dalam waktu singkat ini,” tuturnya.
“Jadi begini, nanti ini saya akan lapor sama Ketua Umum. Memang sekarang yang ketua hanya satu, SK itu hanya satu, saya sendiri,” lanjutnya.
Menanggapi dorongan mayoritas DPD II Golkar yang menginginkan percepatan Musda, Muhidin menegaskan hal tersebut akan segera ditindaklanjuti.
-

Jelang Nataru, Bupati Kediri Minta Kesiapsiagaan Lalu Lintas dan Bencana
Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta seluruh jajarannya meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas dan potensi bencana selama libur perayaan Natal dan Tahun Baru 2026.
Mas Dhito menyampaikan bahwa peningkatan volume kendaraan mulai terlihat dan diperkirakan mencapai puncaknya pada 24 Desember 2025. Kondisi tersebut perlu diantisipasi secara serius agar tidak menimbulkan kemacetan maupun gangguan keamanan dan keselamatan masyarakat.
Di Kabupaten Kediri, kepolisian telah mendirikan delapan pos pengamanan di titik-titik strategis. Rinciannya, enam pos berada di bawah koordinasi Polres Kediri (Pare) dan dua pos lainnya berada di wilayah hukum Polres Kediri Kota.
Selain pengamanan di lapangan, Mas Dhito meminta Area Traffic Control System (ATCS) milik Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri dipastikan berfungsi optimal. Sistem pemantauan lalu lintas secara real time berbasis CCTV tersebut dinilai penting untuk memantau potensi kepadatan secara cepat dan akurat.
“Kadishub titik-titik yang berpotensi terjadi kepadatan lalu lintas mohon untuk diturunkan personilnya,” kata Mas Dhito saat memimpin Rapat Koordinasi Cipta Kondisi Jelang Natal dan Tahun Baru 2026 bersama jajaran OPD dan Forkopimda di Convention Hall, Selasa (23/12/2025).
Dalam forum tersebut, Mas Dhito juga meminta seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kediri untuk terus menjalin koordinasi intensif dengan kepolisian yang bertugas di lapangan.
Seiring masih tingginya curah hujan dan potensi munculnya siklon tropis, Mas Dhito menekankan pentingnya kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri dalam menghadapi kemungkinan bencana hidrometeorologi.
Langkah antisipasi diperlukan untuk meminimalkan risiko banjir, termasuk munculnya genangan air di ruas jalan yang berpotensi mengganggu kelancaran arus lalu lintas.
“Kalaksa BPBD tolong diantisipasi potensi-potensi bencana yang terjadi,” tegasnya.
Mas Dhito juga memerintahkan para camat untuk aktif menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada, khususnya warga yang tinggal di wilayah rawan longsor dan banjir.
Sementara itu, Kapolres Kediri AKBP Bramastyo Priaji menjelaskan bahwa pengamanan Natal dan Tahun Baru dilaksanakan melalui Operasi Semeru yang berlangsung sejak 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.
“Kemarin telah dilakukan apel gelar pasukan, untuk kekuatan personil melibatkan 238 Polri dan dibantu dari Kodim 0809 di tiap pos, dan juga dari Pemda ada SatPol PP, Dishub dan BPBD,” bebernya.
Selain pengamanan arus lalu lintas, kepolisian juga menyiagakan personel untuk pengamanan pelaksanaan ibadah Natal di gereja serta pengamanan di kawasan wisata.
“Untuk pengamanan lalu lintas, antisipasi (kemacetan) yang akan kita lakukan dengan Dishub dengan melaksanakan pengaturan rutin yang disesuaikan dengan kondisi terkini,” urainya.
Usai menggelar Rapat Koordinasi Cipta Kondisi, Mas Dhito bersama Kapolres Kediri dan jajaran Forkopimda melakukan patroli gabungan ke Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Segaran, Kecamatan Wates. [nm/but]
-

UMKM minta DPRD DKI patuhi hasil fasilitasi Kemendagri soal KTR
Jakarta (ANTARA) – Ketua Koalisi UMKM DKI Jakarta Izzudin Zindan menyampaikan apresiasinya terhadap hasil fasilitasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) atas Rancangan Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Untuk itu, Izzudin berharap DPRD DKI Jakarta bisa serius untuk mematuhi hasil fasilitasi tersebut. “Harapan kami DPRD DKI Jakarta patuh dengan arahan pusat,” kata Izzudin di Jakarta, Selasa.
Adapun dokumen hasil fasilitasi tersebut, Kemendagri meminta DPRD dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyesuaikan beberapa ketentuan.
Contohnya, pasal pelarangan pemajangan rokok yang diminta dihapus karena dipandang tidak memiliki dasar hukum.
Selain itu, Kemendagri juga meminta penetapan pengecualian penjualan dan pembelian produk rokok di tempat-tempat yang menyelenggarakan kegiatan ekonomi, seperti pasar, restoran atau tempat makan, dan hotel.
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Modern Indonesia (Aprindo) John Ferry menilai hasil fasilitasi Kemendagri memberikan angin segar bagi pelaku usaha.
Ia menilai, Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) KTR DKI Jakarta akan sangat berdampak kepada pelaku usaha ritel.
“Ada 67.000 toko di Jakarta yang akan terdampak jika Ranperda KTR ini dirancang eksesif, mengingat selama ini toko ritel memperoleh keuntungan signifikan dari penjualan rokok,” katanya.
Dengan demikian, Aprindo mengharapkan, aturan ini tidak memberangus ruang gerak dan tumbuh bagi sektor ritel.
Pada Selasa siang, DPRD DKI Jakarta menyetujui Ranperda tentang Jaringan Utilitas, KTR, Penyelenggaraan Pendidikan serta Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya.
Semua anggota dewan menyatakan bahwa menyetujui disahkannya Raperda tentang Penyelenggaraan Pendidikan untuk dijadikan Perda.
Begitu juga Raperda tentang KTR dan Raperda tentang Jaringan Utilitas. Semua anggota dewan setuju menjadikan raperda menjadi perda.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Alasan Demokrat tolak Raperda perubahan status PAM Jaya
Jakarta (ANTARA) – Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono mengatakan bahwa perubahan status PAM Jaya tidak boleh menggerus kendali penuh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atas air bersih dan kepemilikan saham harus 100 persen dimilik Pemprov DKI.
“Air adalah hak dasar warga dan sumber daya strategis yang tidak boleh dikomersialisasi apalagi diprivatisasi. Karena itu, kepemilikan saham PAM Jaya harus tetap 100 persen milik Pemprov DKI Jakarta,” kata Mujiyono di Jakarta, Selasa.
Fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta menolak Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang perubahan bentuk badan hukum PAM Jaya menjadi Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda). Penolakan ini didasarkan pada kekhawatiran terbukanya celah privatisasi pengelolaan air bersih di Jakarta.
Menurut dia, Partai Demokrat melalui fraksinya di DPRD DKI Jakarta dapat menyetujui perubahan bentuk hukum PAM Jaya menjadi Perseroda, sepanjang kepemilikan saham Pemprov DKI Jakarta dijamin sepenuhnya.
Ketentuan tersebut, lanjut Mujiyono, sejalan dengan Pasal 118 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 yang menegaskan bahwa Perseroda tertentu tidak dapat diprivatisasi.
Selain itu, lanjut Mujiyono, Demokrat merujuk pada Pasal 33 ayat (3) UUD 1945, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, serta Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 85/PUU-XI/2013 yang menegaskan bahwa air harus berada dalam penguasaan dan kendali efektif negara.
Namun demikian, Mujiyono menyoroti sejumlah pasal dalam draf Raperda yang dinilai problematik. Salah satunya adalah ketentuan kepemilikan saham “seluruhnya atau paling sedikit 51 persen” oleh Pemprov DKI Jakarta. Rumusan ini dinilai membuka ruang privatisasi di masa depan.
“Frasa ‘paling sedikit 51 persen’ itu berbahaya. Itu celah privatisasi. Fraksi kami tidak ingin Jakarta kembali mengulang pengalaman pahit pengelolaan air oleh swasta,” ujarnya.
Dia juga menilai skema pendanaan dan percepatan investasi PAM Jaya dapat dilakukan tanpa membuka ruang privatisasi, antara lain melalui penyertaan modal daerah dan skema pembiayaan lain yang tetap menjaga kendali penuh pemerintah daerah.
Tak hanya itu, ketentuan pemenuhan modal dasar hingga 2029 dalam Raperda tersebut dinilai berisiko tinggi secara fiskal. Mujiyono menyebut, aturan itu berpotensi mengikat APBD DKI Jakarta tanpa didukung kajian kemampuan keuangan daerah yang transparan dan terukur.
“Ini bisa mengunci fiskal daerah dalam jangka panjang. Risiko terhadap APBD harus dikaji secara matang,” ucapnya.
Meski menolak Raperda tersebut, Partai Demokrat menegaskan tetap mendukung kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, khususnya dalam upaya mencapai 100 persen layanan air perpipaan dan menurunkan tingkat Non-Revenue Water (NRW).
“Kami mendukung penuh komitmen Gubernur untuk meningkatkan pelayanan air bersih bagi seluruh warga Jakarta. Tapi prinsip kedaulatan negara atas air tidak boleh dikompromikan,” katanya menambahkan.
Sebelumnya, Pengesahan empat rancangan peraturan daerah (raperda) pada Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta berlangsung alot, setelah sejumlah anggota Dewan menyampaikan interupsi pada rapat tersebut.
Rapat paripurna yang digelar di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Selasa, diwarnai interupsi dikarenakan anggota DPRD yang berada di ruang rapat tidak memenuhi kuorum, bahkan dari 106 hanya dihadiri 69 anggota.
Kemudian rapat sempat diskors beberapa saat untuk menunggu anggota dewan yang sedang berada di jalan menuju ke Gedung DPRD.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Update Bencana Sumatra-Aceh: 1.112 Korban Jiwa, Sejumlah Jembatan Telah Berfungsi
Bisnis.com, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru bencana hidrometeorologi di Sumatra dan Aceh pada Senin (23/12/2025).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan korban jiwa menjadi 1.112 atau bertambah enam jiwa dari hari sebelumnya, hilang menjadi 176 jiwa, dan 498.447 jiwa mengungsi.
“Ini terus kita dukung kebutuhan makanan dan non pemakamannya sehingga benar-benar saudara-saudara kita yang saat ini masih berada pada titik pengungsian maupun yang sudah kembali ke rumah sementara tinggal di rumah kerabat saudara ini masih terus kita dukung kebutuhan,” katanya dalam konferensi pers secara daring di akun YouTube @BNPB Indonesia.
Dari data Kementerian Pekerjaan Umum yang dia sampaikan, sejumlah jembatan di Aceh telah berfungsi, yakni jembatan Meureudu, Teupin Mane, Alue Kulus, Rongka, Welhi Lempahan, Lawe Mengkudu.
Dia menjelaskan jembatan yang dibangun merupakan titik krusial untuk menguburkan antara Bener Meriah dengan Bireuen.
“Kementerian PU menyampaikan bahwa ini targetnya hampir semua dari titik-titik jalan maupun jembatan ini akan diupayakan selesai tidak lebih dari akhir Desember,” ucapnya.
Terdapat dua kabupaten/kota di bagian Aceh, Bener Meriah, dan Aceh tengah yang masih sulit diakses kendaraan roda empat, tetapi sudah bisa akses dengan kendaraan roda dua.
Abdul memaparkan pembangunan jembatan di Sumatra Utara, tepatnya akses darat Tapanuli Raya, Tapanuli Utara ke Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Tengah ke Tapanuli Selatan telah berprogres lebih dari 50%.
Distribusi logistik bertambah 100 ton sehingga total yang telah disalurkan sebesar 1.326 ton. Abdul menuturkan Aceh disalurkan 22 sorti, Sumatra Barat 1,3 ton, dan Sumatra Utara 1,8 ton.
Abdul mengemukakan bahwa sampai saat ini pemerintah terus melakukan penyaluran logistik dan menjalankan operasi SAR. Selain itu, pemerintah juga tengah membuka lahan untuk dibangun hunian sementara, serta membangun infrastruktur air bersih.
-

ATSI Dorong Skema Beauty Contest Ketimbang Lelang dalam Seleksi Frekuensi 2,6 GHz
Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) mendorong pemerintah untuk menerapkan skema beauty contest berbasis komitmen pembangunan, ketimbang lelang harga, dalam rencana pembukaan pita frekuensi 2,6 GHz dan 700 MHz untuk pengembangan jaringan 5G nasional.
Direktur Eksekutif ATSI Marwan O. Baasir menilai beban regulatory charge yang ditanggung industri operator seluler di Indonesia sudah terlalu tinggi dan berpotensi menggerus kesehatan industri apabila skema lelang harga tetap dipertahankan.
Saat ini, rasio regulatory charge Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi industri telekomunikasi Indonesia tercatat di atas 12,2%, jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara ASEAN yang berada di bawah 5%, rasio global sekitar 7%, serta kawasan Asia Pasifik (APAC) sebesar 8,7%.
Berdasarkan analisis internal ATSI, estimasi regulatory charge secara industri berpotensi melonjak hingga lebih dari 28% apabila seleksi pita frekuensi 700 MHz, 2,6 GHz, 3,5 GHz, dan 26 GHz masih menggunakan skema seleksi serta formula BHP yang sama seperti saat ini.
“Itu bisa lebih di atas 12,2%, kalau skemanya masih seleksi dan BHP masih seperti sekarang. Masih lelang dan bukan beauty contest ya maka akan seperti itu,” kata Marwan dalam Bisnis Indonesia Forum: Menanti Frekuensi Baru Demi Akselerasi Digital dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kantor Bisnis Indonesia, Jakarta, Selasa (23/12/2025).
Marwan menambahkan, sejumlah negara telah mulai mengubah pendekatan dalam seleksi spektrum. Bahkan, Amerika Serikat (AS) disebut telah beralih ke pendekatan beauty contest.
Menurut ATSI, skema tersebut memungkinkan pemerintah menilai kesiapan serta komitmen operator dalam membangun jaringan, tidak semata-mata berdasarkan kemampuan membayar.
“Beauty contest itu tiga kandidat yang ikut tiga kandidat yang menang. Namun harganya nanti ditentukan,” kata Marwan.
Saat ini, operator seluler di Indonesia terdiri dari Telkomsel, XLSMART, dan Indosat. Marwan menyebutkan, total spektrum yang digunakan industri seluler baru mencapai sekitar 1.012 MHz, sehingga ruang untuk ekspansi jaringan 5G masih terbuka lebar.
Dia menjelaskan, rencana pembukaan pita 700 MHz (low band) serta pita 2,6 GHz dan 3,5 GHz (mid band) perlu dikaji secara matang, terutama terkait kebutuhan bandwidth riil untuk layanan 5G.
Sebagian operator telah memiliki pita low band seperti 900 MHz, sehingga minat terhadap pita 700 MHz dapat berbeda antaroperator.
“Ada satu yang memiliki low band 700 Mhz, tapi yang dua belum tentu itu, mungkin mereka lebih 2,6 atau 3,5, karena real 5G spektrum,” kata Marwan.
Menurut ATSI, tambahan bandwidth tetap diperlukan, baik di low band maupun mid band, guna menjaga keseimbangan antara cakupan dan kapasitas jaringan.
Berdasarkan studi GSMA, dalam periode 2024–2030, teknologi 5G diperkirakan memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar Rp650 triliun atau sekitar US$41 miliar.
Pada 2030, kontribusi 5G diproyeksikan mencapai 0,6% terhadap PDB atau sekitar Rp172 triliun.
Namun demikian, Marwan menilai kontribusi tersebut masih bersifat makro dan belum sepenuhnya tercermin pada pendapatan operator seluler.
“Jadi 0,6 [kontribusi 5G] ini untuk operator-nya masih belum kelihatan, sebenarnya para operator melihat,“ katanya.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah melaksanakan seleksi pita frekuensi 1,4 GHz untuk layanan akses nirkabel pita lebar, sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 13 Tahun 2025.
Pemerintah juga berencana membuka lelang pita frekuensi 2,6 GHz dan 700 MHz untuk mendukung penggelaran jaringan 5G.
Pita 700 MHz dinilai strategis karena memiliki jangkauan luas untuk wilayah pedesaan dan pinggiran kota, sementara pita 2,6 GHz menawarkan keseimbangan antara cakupan dan kapasitas data tinggi untuk layanan 5G.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5415201/original/016759200_1763363909-1000154616.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1,35 Juta Sertifikat Halal Bakal Diberikan Gratis kepada UMK pada 2026
Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah akan menggratiskan 1,35 juta sertifikat halal untuk pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) pada 2026. Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan menuturkan, hal itu adalah arahan dari Presiden Prabowo Subianto menjelang pemberlakuan wajib halal pada Oktober 2026.
“Presiden Prabowo Subianto memberikan kemudahan bagi pengusaha mikro dan kecil dengan memberikan 1,35 juta sertifikat halal secara gratis pada tahun 2026,” ujar Haikal seperti dikutip dari Antara, Selasa (23/12/2025).
Ia menuturkan, sebelumnya pada 2025, pemerintah juga telah memberikan kuota sertifikat halal gratis sebanyak 1,14 juta bagi pengusaha mikro dan kecil yang telah direalisasikan BPJPH. Hingga Selasa, sebanyak 10,9 juta produk telah bersertifikat halal dari BPJPH.
Pada 2025, upaya memberikan kemudahan pengurusan sertifikat halal bagi pelaku UMK juga dilakukan BPJPH dengan menerbitkan Keputusan Kepala BPJPH Nomor 146 Tahun 2025, yang memasukkan jenis usaha kuliner warung masuk dalam kategori sertifikat halal gratis.
Kini dengan regulasi terbaru tersebut sebanyak 25.002 warung nasi tercatat di Sihalal terdata memperoleh sertifikat halal gratis.
Dalam pelaksanaannya, Haikal menuturkan, sertifikat halal gratis untuk UMK didampingi oleh Pendamping Proses Produk Halal (P3H) dari Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H).
BPJPH juga menegaskan, pelaksanaan layanan sertifikat halal, baik skema self declare bagi UMK maupun skema reguler untuk usaha menengah dan besar dilaksanakan secara transparan dengan menggunakan sistem informasi Sihalal sebagai basis layanan digitalnya.
Pelaksanaan sertifikasi halal reguler itu, sesuai Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2024 dilaksanakan dengan melibatkan aktor layanan di luar BPJPH, di antaranya Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), dan Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
/data/photo/2025/12/23/694a66da63c21.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/12/23/694a84d67208b.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)