TNI-Polri Patroli Keamanan di 4 Objek Vital Jakarta Jelang Nataru
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melakukan patroli keamanan ke empat objek vital di Jakarta dalam rangka Operasi Lilin Jaya 2025 menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Keempat objek vital tersebut adalah Gereja Katedral Jakarta, Gereja Immanuel, Stasiun Gambir, dan Stasiun Senen.
Pasukan Operasi Lilin Jaya 2025 mulai melakukan patroli ke empat lokasi tersebut pada Selasa (23/12/2025) sore.
Kepala Posko Lilin Jaya AKBP Muhammad Nasir mengatakan, patroli dimulai hari ini seiring meningkatnya aktivitas masyarakat. Patroli pengamanan akan dilakukan secara berkesinambungan hingga puncak perayaan.
“Nah, hari ini kita lakukan pertama. Nanti menjelang sampai tanggal 25 pada hari H-nya, mungkin kita akan lakukan pada akhir itu. Nanti menjelang tanggal 1 kita akan lakukan patroli lagi secara berkesinambungan,” jelas Nasir dalam apel patroli di Mapolda Metro Jaya, Selasa.
Adapun pengamanan ini ditujukan untuk menciptakan rasa aman dan tertib menjelang akhir tahun dengan ragam aktivitas perayaan.
“Jadi sasaran kami dalam patroli ini menjamin keamanan. Satu, orang. Yang kedua, kegiatan. Yang ketiga adalah barang atau barang yang menjadi objek. Dan yang terakhir adalah kegiatan masyarakat yang melakukan ibadah,” tutur dia.
Dalam pelaksanaan pengamanan ini, Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Kodam Jaya dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan mengerahkan sebanyak 5.044 personel yang disebar di berbagai titik.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-
/data/photo/2015/12/23/122438320151223HER101780x390.JPG?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
TNI-Polri Patroli Keamanan di 4 Objek Vital Jakarta Jelang Nataru Megapolitan 23 Desember 2025
-

Penjelasan Transjakarta soal Hak Kursi Prioritas di Bus
Jakarta –
Baru-baru ini viral video ibu-ibu ngamuk dan maki-maki penumpang lain setelah tak dikasih duduk. Begini penjelasan Transjakarta soal hak tempat duduk di bus.
Menanggapi video yang beredar di media sosial tersebut, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menekankan pentingnya sikap saling menghargai dan pemahaman mengenai fasilitas tempat duduk di dalam armada.
Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza, menyampaikan empati terdalam atas ketidaknyamanan yang dialami oleh pelanggan dalam kejadian tersebut.
“Kami menyampaikan permohonan maaf atas pengalaman kurang menyenangkan yang dialami oleh pelanggan kami. Transjakarta adalah milik bersama, dan kami ingin setiap perjalanan menjadi momen yang aman serta nyaman bagi semua pelanggan tanpa terkecuali,” ujar Welfizon Yuza dikutip dari keterangan tertulisnya.
Transjakarta berkomitmen untuk melakukan edukasi yang lebih masif mengenai kursi prioritas. Kursi prioritas disediakan khusus untuk:
Lansia (Lanjut Usia)Ibu HamilPenyandang DisabilitasOrang tua yang membawa anak/balita
Di luar kategori tersebut, tempat duduk di bus merupakan area umum yang dapat digunakan oleh seluruh pelanggan. “Transjakarta mengapresiasi sikap toleransi antar-pelanggan, terutama jika ada pelanggan yang sedang dalam kondisi kesehatan kurang fit, seperti yang terjadi pada laporan tersebut,” demikian tulis Transjakarta.
“Kami akan menginstruksikan petugas di lapangan untuk lebih proaktif dalam mensosialisasikan aturan kursi prioritas serta membantu memediasi jika terjadi kendala antar-pelanggan di dalam bus,” tambah Welfizon.
Transjakarta menyediakan berbagai kanal bagi pelanggan yang mengalami gangguan atau merasa tidak nyaman selama menggunakan layanan. Pelanggan dapat segera melapor melalui petugas di halte yang bertugas,Call Center Transjakarta di nomor 1500-102, dan saluran resmi pengaduan melalui media sosial (Direct Message).
“Kami mengajak seluruh pelanggan untuk bersama-sama menciptakan budaya bertransportasi yang santun. Masukan dari pelanggan sangat berarti bagi kami untuk terus meningkatkan standar layanan Transjakarta,” tutup Welfizon.
(rgr/din)
-

ICW Nilai Besarnya Modal Politik Jadi Sebab Korupsi di Kalangan Bupati
Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai biaya politik menjadi salah satu penyebab tindak pidana korupsi yang dilakukan kepala daerah. Hal ini di latar belakangi sejumlah bupati yang terjadi OTT Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Jadi, fenomena yang sekarang terjadi, banyaknya bupati atau kepala daerah yang tertangkap, itu memperlihatkan bahwa satu hal, modal politik bagi kepala daerah itu nilainya sangat mahal,” Kepala Divisi Hukum dan Investigasi, Wanna Alamsyah, Selasa (23/12/2025).
Alhasil, katanya, anggota partai politik berupaya mengembalikan modal politik yang salah satu caranya ada melakukan korupsi.
Selain itu, Wanna menjelaskan bahwa sistem politik di Indonesia tidak memberikan transparansi terkait laporan keuangan dana kampanye baik penerimaan maupun pengeluaran.
Kondisi tersebut membuka celah masuknya pihak-pihak untuk kepentingan tertentu sehingga saat anggota partai politik memiliki jabatan, dia perlu berbalas Budi kepada para pemodal.
“Banyak pemodal-pemodal atau orang-orang yang memiliki kepentingan di suatu daerah itu memberikan dana kampanye yang dengan harapan bahwa akan ada timbal balik. Jadi salah satu hal yang kami lihat,” jelasnya.
Wanna mengimbau kepada KPK agar penindakan juga bersamaan dengan perbaikan sistem sehingga menekan angka korupsi. Begitupun partai politik memiliki peran penting bagi kadernya agar tidak melakukan kegiatan rasuah.
“Kemudian KPK melakukan penindakan tanpa disertai dengan adanya proses perbaikan, maka kita selamanya akan melihat lingkaran setan tersebut akan terjadi,” tandasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo yang mengatakan laporan keuangan tidak akuntabel membuka peluang aliran dana tidak sah masuk ke kantong para pihak yang ingin memperkaya diri sendiri.
“Tidak akuntabel dan transparansinya laporan keuangan partai politik, membuat ketidakmampuan dalam mencegah adanya aliran uang yang tidak sah kepada partai politik,” kata Budi dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (15/12/2025).
Budi menuturkan bahwa itu baru temuan awal dari tim lembaga antirasuah dan tidak menutup kemungkinan ada dana-dana lainnya yang digunakan demi kebutuhan politik.
Berdasarkan hasil kajian KPK, kata Budi, korupsi di lingkaran partai politik disebabkan oleh biaya aktivitas politik yang besar seperti kampanye. Para kader akhirnya berlomba-lomba berupaya membalikan modal politik dengan menghalalkan segala cara.
“Fakta ini juga mengkonfirmasi salah satu hipotesa dalam kajian tata kelola partai politik yang sedang KPK lakukan, yakni tingginya kebutuhan dana partai politik. Seperti untuk pemenangan pemilu, operasional parpol, hingga untuk pendanaan berbagai kegiatan seperti kongres atau musyawarah partai,” ujar Budi.
Menurutnya, permasalahan mendasar lainnya adalah lemahnya integrasi rekrutmen dengan kaderisasi yang memicu adanya mahar politik, tingginya kader yang berpindah-pindah antar-parpol, serta kandidasi hanya berdasarkan kekuatan finansial dan popularitas.
-

Janji Presiden Prabowo Soal Kenaikan Gaji Hakim Ditagih
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho atau yang akrab disapa Buya Eson bersuara soal janji Presiden Prabowo Subianto.
Janji yang dimaksud adalah janji Presiden Prabowo soal kenaikan janji para hakim (Karir dan Ad Hoc).
Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, ia membagikan surat terbuka yang saat ini disuarakan.
Buya Eson bersuara tegas soal janji yang ditagih ini ke Presiden Prabowo Subianto.
“Memorandum Terbuka : Menagih Janji Presiden @prabowo untuk Menaikkan Gaji Hakim (Karir dan Ad Hoc),” tulisnya dikutip Selasw (23/12/2025).
Menurutnya janji ini sudah diberikan sejak enam bulan lalu atau sekitar bulan Juni.
Dan saat ini sudah memasukkan bulan Desember, namun belum direalisasi sampai saat ini.
“Sejak janji diucapkan Juni hingga Desember 2025,” paparnya.
“gaji hakim belum juga naik. Cc @DPR_RI @KemenkeuRI @KemensetnegRI @kempanrb @Humas_MA,” tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan kebijakan menaikkan gaji hakim hingga 280 persen.
Dengan kebijakan itu, Prabowo ingin agar hidup para hakim lebih berkualitas, terhormat, dan tidak bisa disogok.
Dalam pidatonya di sidang kabinet paripurna, Senin (20/10), Presiden Prabowo menegaskan bahwa hakim tidak boleh dibeli siapapun karena terkadang menangani kasus triliun rupiah.
Prabowo pun menyinggung Kejaksaan Agung (Kejagung) yang mengembalikan Rp 13,255 triliun uang sitaan dari kasus korupsi terkait minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang perkaranya melibatkan praktik curang hakim. -

Penyakit Usia Tua Mulai Incar Generasi Muda, Dokter Bongkar Biang Keroknya
Jakarta –
Selama bertahun-tahun, penyakit saraf seperti stroke, gangguan daya ingat, hingga kerusakan saraf identik dengan kelompok lanjut. Tetapi, kini pola tersebut mulai bergeser.
Sejumlah rumah sakit melaporkan peningkatan kasus penyakit neurologis pada kelompok dewasa muda, bahkan di usia 20-30-an. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan dokter saraf dan pakar kesehatan masyarakat.
Penyakit yang dulunya banyak ditemukan pada usia 60 tahun ke atas, kini semakin sering menyebabkan rawat inap pada pasien yang masih produktif.
Ahli neurologi RS CK Birla CMRI Kolkata, Dr Deep Das, menyebut gaya hidup modern menjadi faktor utama yang mempercepat penuaan otak. Jam kerja panjang, stres berkepanjangan, kurang tidur, pola makan tidak sehat, minim aktivitas fisik paparan layar berlebihan dinilai berperan besar.
“Kebiasaan-kebiasaan ini merusak kesehatan otak dan pembuluh darah secara perlahan. Dampaknya sering tidak disadari sampai akhirnya muncul kondisi serius,” jelas Dr Das, dikutip dari India Today.
Penyakit ‘Usia Tua’ yang Kini Menyerang Anak Muda
Dokter menyebut kondisi seperti stroke, penurunan fungsi kognitif dini, kerusakan saraf, migrain berat, hingga gangguan gerak kini semakin sering ditemukan pada pasien usia muda.
Tak jarang, kerusakan sudah berlangsung bertahun-tahun sebelum gejalanya cukup berat sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit.
Gaya Hidup Modern Percepat Penuaan Otak
Stres kronis dan kurang tidur menjadi dua pemicu terbesar penuaan dini otak. Tuntutan kerja tinggi dan konektivitas digital yang nyaris tanpa jeda membuat otak kehilangan waktu untuk beristirahat dan memperbaiki diri.
Selain itu, gaya hidup sedentari menghambat aliran darah ke otak, sementara konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak memicu peradangan. Dalam jangka panjang, kondisi ini berdampak pada memori, konsentrasi, dan fungsi otak secara keseluruhan.
Hipertensi dan Diabetes Makin Dini
Tekanan darah tinggi dan diabetes, yang dulu identik dengan usia lanjut, kini banyak ditemukan pada usia muda. Jika tidak terkontrol, kedua kondisi ini dapat merusak pembuluh darah otak dan meningkatkan risiko stroke serta gangguan saraf.
Masalahnya, banyak dewasa muda tidak menyadari kondisi tersebut hingga mengalami kondisi darurat neurologis.
Polusi dan Paparan Layar Ikut Berperan
Paparan polusi udara jangka panjang juga disebut memengaruhi kesehatan pembuluh darah dan pasokan oksigen ke otak, sehingga memicu peradangan. Di sisi lain, penggunaan gadget berlebihan berdampak pada kualitas tidur, kelelahan mental, dan menurunnya rentang perhatian.
Kombinasi faktor lingkungan dan digital ini dinilai semakin mempercepat proses penuaan sistem saraf.
Pentingnya Skrining Dini
Dr Das menegaskan skrining kesehatan sejak dini dan perubahan gaya hidup dapat menurunkan risiko kerusakan neurologis jangka panjang. Pemeriksaan rutin tekanan darah gula darah, olahraga teratur, pola makan seimbang, manajemen stres, serta tidur cukup menjadi langkah penting menjaga kesehatan otak.
Ia juga mengingatkan agar segera mencari pertolongan medis bila muncul tanda peringatan seperti sakit kepala berkepanjangan, mati rasa, gangguan ingatan, atau kelemahan mendadak.
“Meningkatnya penyakit saraf pada usia muda adalah peringatan serius. Perlindungan kesehatan otak harus dimulai sejak dini, sebelum gejala berat muncul,” pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
(sao/kna)
-

Penyakit Usia Tua Mulai Incar Generasi Muda, Dokter Bongkar Biang Keroknya
Jakarta –
Selama bertahun-tahun, penyakit saraf seperti stroke, gangguan daya ingat, hingga kerusakan saraf identik dengan kelompok lanjut. Tetapi, kini pola tersebut mulai bergeser.
Sejumlah rumah sakit melaporkan peningkatan kasus penyakit neurologis pada kelompok dewasa muda, bahkan di usia 20-30-an. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan dokter saraf dan pakar kesehatan masyarakat.
Penyakit yang dulunya banyak ditemukan pada usia 60 tahun ke atas, kini semakin sering menyebabkan rawat inap pada pasien yang masih produktif.
Ahli neurologi RS CK Birla CMRI Kolkata, Dr Deep Das, menyebut gaya hidup modern menjadi faktor utama yang mempercepat penuaan otak. Jam kerja panjang, stres berkepanjangan, kurang tidur, pola makan tidak sehat, minim aktivitas fisik paparan layar berlebihan dinilai berperan besar.
“Kebiasaan-kebiasaan ini merusak kesehatan otak dan pembuluh darah secara perlahan. Dampaknya sering tidak disadari sampai akhirnya muncul kondisi serius,” jelas Dr Das, dikutip dari India Today.
Penyakit ‘Usia Tua’ yang Kini Menyerang Anak Muda
Dokter menyebut kondisi seperti stroke, penurunan fungsi kognitif dini, kerusakan saraf, migrain berat, hingga gangguan gerak kini semakin sering ditemukan pada pasien usia muda.
Tak jarang, kerusakan sudah berlangsung bertahun-tahun sebelum gejalanya cukup berat sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit.
Gaya Hidup Modern Percepat Penuaan Otak
Stres kronis dan kurang tidur menjadi dua pemicu terbesar penuaan dini otak. Tuntutan kerja tinggi dan konektivitas digital yang nyaris tanpa jeda membuat otak kehilangan waktu untuk beristirahat dan memperbaiki diri.
Selain itu, gaya hidup sedentari menghambat aliran darah ke otak, sementara konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak memicu peradangan. Dalam jangka panjang, kondisi ini berdampak pada memori, konsentrasi, dan fungsi otak secara keseluruhan.
Hipertensi dan Diabetes Makin Dini
Tekanan darah tinggi dan diabetes, yang dulu identik dengan usia lanjut, kini banyak ditemukan pada usia muda. Jika tidak terkontrol, kedua kondisi ini dapat merusak pembuluh darah otak dan meningkatkan risiko stroke serta gangguan saraf.
Masalahnya, banyak dewasa muda tidak menyadari kondisi tersebut hingga mengalami kondisi darurat neurologis.
Polusi dan Paparan Layar Ikut Berperan
Paparan polusi udara jangka panjang juga disebut memengaruhi kesehatan pembuluh darah dan pasokan oksigen ke otak, sehingga memicu peradangan. Di sisi lain, penggunaan gadget berlebihan berdampak pada kualitas tidur, kelelahan mental, dan menurunnya rentang perhatian.
Kombinasi faktor lingkungan dan digital ini dinilai semakin mempercepat proses penuaan sistem saraf.
Pentingnya Skrining Dini
Dr Das menegaskan skrining kesehatan sejak dini dan perubahan gaya hidup dapat menurunkan risiko kerusakan neurologis jangka panjang. Pemeriksaan rutin tekanan darah gula darah, olahraga teratur, pola makan seimbang, manajemen stres, serta tidur cukup menjadi langkah penting menjaga kesehatan otak.
Ia juga mengingatkan agar segera mencari pertolongan medis bila muncul tanda peringatan seperti sakit kepala berkepanjangan, mati rasa, gangguan ingatan, atau kelemahan mendadak.
“Meningkatnya penyakit saraf pada usia muda adalah peringatan serius. Perlindungan kesehatan otak harus dimulai sejak dini, sebelum gejala berat muncul,” pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
(sao/kna)
-

Anggota BRN Dikeroyok di Sukorejo Pasuruan Saat Lacak Mobil Rental
Pasuruan (beritajatim.com) – Kasus dugaan penggelapan mobil rental di Pasuruan berakhir ricuh dan menyebabkan sejumlah orang mengalami luka-luka.
Peristiwa ini terjadi saat tim operasional berusaha mengambil kembali unit kendaraan yang terdeteksi di wilayah Desa Kalirejo.
Ketegangan memuncak saat sekelompok massa melakukan tindakan anarkis terhadap para anggota Buser Rentcar Nasional (BRN) di lokasi kejadian.
Bentrokan yang berlangsung selama beberapa jam tersebut mengakibatkan kerusakan pada sejumlah kendaraan milik petugas.
Unit kendaraan yang menjadi pemicu perselisihan adalah sebuah Toyota Innova Reborn yang sebelumnya disewa oleh warga Surabaya. “Penyewa hilang kontak dan sistem GPS pada kendaraan sengaja diputuskan,” jelas Endi, Divisi Penindakan BRN Korwil Surabaya.
Pihak keluarga penyewa tidak memberikan informasi keberadaan pelaku saat didatangi oleh tim di kediamannya. Kondisi tersebut memaksa anggota BRN melakukan pelacakan manual hingga ke titik koordinat terakhir di wilayah Sukorejo.
Sesampainya di lokasi, tim justru mendapatkan perlawanan sengit dari sekelompok orang saat hendak mengamankan unit. Adu mulut yang tidak terhindarkan tersebut dengan cepat berubah menjadi aksi pengeroyokan massal terhadap para anggota.
Insiden kekerasan ini dilaporkan berlangsung cukup lama hingga memasuki waktu subuh di kawasan pemukiman warga. Endi menambahkan bahwa keributan tersebut terjadi sejak pukul 01.00 WIB hingga berakhir sekitar pukul 04.00 WIB.
Dampak dari serangan tersebut mengakibatkan lima orang petugas mengalami luka fisik dan satu orang harus dirawat intensif. Selain luka fisik, pelaku juga melakukan pengrusakan terhadap tujuh unit mobil milik anggota yang terparkir di lokasi.
Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa saat ini sedang dilakukan penyelidikan mendalam untuk mengidentifikasi para pelaku pengeroyokan. “Kasus ini sudah ditangani oleh Polres Pasuruan,” ungkap Kapolsek Sukorejo, Iptu Devi Afianto, saat memberikan keterangan singkat. (ada/ted)
-

Video: Ombudsman Usul Pembagian MBG Semasa Libur Sekolah Dihentikan
Video: Ombudsman Usul Pembagian MBG Semasa Libur Sekolah Dihentikan
-

Video: Benang Merah Masalah Kesehatan Mental dan Kondisi Sosial Kita
Video: Benang Merah Masalah Kesehatan Mental dan Kondisi Sosial Kita
/data/photo/2025/12/23/694a7105bf52c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)