Blog

  • 2 Lansia Korban Laka Air di Sungai Bondoyudo Ditemukan Meninggal, Pencarian Ditutup
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 Desember 2024

    2 Lansia Korban Laka Air di Sungai Bondoyudo Ditemukan Meninggal, Pencarian Ditutup Surabaya 15 Desember 2024

    2 Lansia Korban Laka Air di Sungai Bondoyudo Ditemukan Meninggal, Pencarian Ditutup
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com –
    Pencarian korban
    kecelakaan air
    di
    Sungai Bondoyudo
    , Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur, akhirnya membuahkan hasil.
    Dua korban, yaitu Sunarya (55) warga Desa Yosowilangun Lor, Kecamatan Yosowilangun, dan Musidi (76) warga Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, ditemukan meninggal dunia di muara Sungai Bondoyudo, Dusun Maleman, Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun.
    Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Sugiarto menjelaskan bahwa jenazah pertama yang ditemukan adalah Sunarya, pada Minggu (15/12/2024) pukul 03.00 WIB.
    “Jam 3 pagi kami terima laporan ada jenazah yang ditemukan warga. Setelah kita identifikasi, terkonfirmasi itu adalah Ibu Sunarya,” kata Sugiarto melalui sambungan telepon.
    Selanjutnya, pada pukul 12.30 WIB di hari yang sama, petugas BPBD Lumajang dan relawan berhasil menemukan jenazah Musidi.
    Menurut Sugiarto, lokasi penemuan kedua jenazah berdekatan, tepatnya di sekitar jembatan muara Sungai Bondoyudo.
    “Jam setengah 1 petugas berhasil menemukan jenazah Pak Musidi, lokasinya sama di sekitar jembatan,” jelasnya.
    Setelah dievakuasi, kedua jenazah langsung dibawa ke rumah duka masing-masing untuk dimakamkan.
    Sugiarto memastikan bahwa kedua korban tewas akibat kecelakaan, karena tidak ditemukan bekas luka di tubuh mereka.
    “Murni kecelakaan air, tidak ada bekas luka. Keluarga juga sudah menerima,” pungkasnya.
    Dengan ditemukannya jenazah Sunarya dan Musidi, pencarian tiga korban kecelakaan air di Sungai Bondoyudo resmi dihentikan.
    Sebelumnya, jenazah satu korban lainnya, Mistir, sudah lebih dulu ditemukan pada Sabtu (14/12/2024) sore.
    Para korban memiliki kebiasaan pergi ke sungai setiap pagi. Namun, saat itu, korban tidak kembali lagi ke rumahnya dan dilaporkan hilang oleh keluarga.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Satu Keluarga di Tangsel Ditemukan Meninggal, Ada Anak Usia 3 Tahun

    Satu Keluarga di Tangsel Ditemukan Meninggal, Ada Anak Usia 3 Tahun

    loading…

    Satu keluarga ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) . Foto ilustrasi/SINDOnews

    TANGSEL – Satu keluarga ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan ( Tangsel ) pada Minggu (15/12/2024) siang tadi. Dalam satu keluarga itu, terdapat tiga orang terdiri dari pasangan suami istri dan anaknya.

    “Benar ditemukan 3 orang yang telah meninggal dunia di Cirendeu, yang mana korban merupakan satu keluarga,” ujar Kasi Humas Polres Tangerang Selatan AKP M. Agil Sahril, Minggu (15/12/2024).

    Menurut Agil, satu keluarga yang ditemukan meninggal dunia itu berinisial AF (31) laki-laki selaku suami, YL (28) selaku istri, dan AH (3) laki-laki selaku anak dari pasangan suami istri tersebut. Polisi masih mendalami lebih lanjut tentang kronologi kematian satu keluarga tersebut.

    “Korban YL dan A.H ditemukan sudah terbaring kaku di kamar, sedangkan korban AF ditemukan meninggal dunia dalam keadaan gantung diri di dapur dengan menggunakan tali tambang yang terikat di atas kayu plafon,” tuturnya.

    Agil menambahkan, AH yang masih anak berusia 3 tahun sempat dilarikan ke klinik terdekat di Cirendeu pascaditemukan oleh keluarganya. Namun, petugas medis menyatakan korban telah meninggal dunia.

    (cip)

  • Pertanyaan Menarik di Pemeriksaan Fahira Idris dalam Kasus Anies Joker

    Pertanyaan Menarik di Pemeriksaan Fahira Idris dalam Kasus Anies Joker

    JAKARTA – Perkara penggambaran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai tokoh Joker memasuki babak baru. Terlapor, Ade Armando dan pelapor Fahira Idris selesai menjalani pemeriksaan oleh kepolisian. Ada pertanyaan menarik yang kami tangkap dalam pemeriksaan tersebut.

    Dua jam dilalui Fahira Idris untuk berhadapan dengan penyidik Polda Metro Jaya. Konon, ada 13 pertanyaan yang diajukan kepada Fahira. Di antara 13 pertanyaan itu, Fahira dihadapkan pada satu pertanyaan soal ada atau tidaknya pelimpahan kuasa dari Anies kepadanya.

    Kepada penyidik, Fahira mengaku tak ada kuasa apa pun dari Anies. Kata Fahira, laporan itu murni ia ajukan atas kehendaknya sendiri, tanpa mandat atau pun keterlibatan orang lain.

    “Nah, ini pertanyaan menarik. ‘Apakah anda melaporkan ini karena mendapatkan kuasa dari gubernur?’” tutur Fahira kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, mengulang pertanyaan penyidik, Jumat 8 November 2019.

    “Saya bilang, saya tidak (dimandatkan). Sejak awal, saya bilang, saya melaporkan ini bukan karena pak Anies. Bukan untuk pak Anies. Tidak mendapatkan kuasa dari pak Anies, tidak mendapat kuasa dari pemprov,” tambahnya.

    Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI Jakarta itu melanjutkan. Menurutnya, pertanyaan lain dari penyidik hanya bersifat mendasar. Soal bukti foto resmi, saksi, atau alat yang digunakan, misalnya. Menurut Fahira, tak ada yang istimewa baginya selain pertanyaan soal mandat.

    “Sebetulnya, pertanyaannya masih belum ada yang terlalu aneh-aneh menurut saya. Masih mendasar. Kemudian (pertanyaannya) apakah punya bukti foto resmi, saksinya siapa saja, alat yang digunakan apa saja,” tutur Fahira.

    Selain itu, terkait dengan saksi yang akan dimintai keterangan mengenai kasus tersebut, Fahira menyebut bahwa sudah ada dua orang yang telah bersedia. Mereka bernama Musa dan Bintang. “Nanti kan hari ini tiga yang diperiksa. Saya sebagai pelapor dan saksi saya (dua orang),” kata Fahira.

  • Menag Ajak Semua Pihak Peduli Lingkungan dengan Mengedepankan Nilai-Nilai Keagamaan

    Menag Ajak Semua Pihak Peduli Lingkungan dengan Mengedepankan Nilai-Nilai Keagamaan

    ERA.id – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mendorong semua pihak peduli terhadap keberlanjutan lingkungan, khususnya dengan mengedepankan nilai-nilai keagamaan.

    “Saya ingin memberikan dukungan penuh untuk inisiatif-inisiatif tentang lingkungan. Kita menggunakan bahasa agama. Kami mengembangkan religious diplomacy,” kata Nasaruddin, seperti dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (16/12/2024), dikutip dari Antara.

    Diketahui, religious diplomacy merupakan pemanfaatan dialog lintas agama untuk membangun kerja sama yang lebih luas dalam pelestarian lingkungan.

    Diplomasi itu dapat melibatkan tokoh-tokoh lintas agama untuk menyatukan pandangan dan mengajak umat mereka agar lebih peduli terhadap isu-isu lingkungan. Dengan demikian, nilai-nilai keagamaan dapat menjadi alat diplomasi yang efektif untuk menciptakan kesadaran kolektif dan tindakan nyata dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

    Hal tersebut disampaikan Nasaruddin bertepatan dengan pelaksanaan Bali Interfaith Movement yang berpuncak di Bali pada 14–15 Desember 2024 yang digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag), United in Diversity, dan Jaringan GUSDURian.

    Sementara itu, inisiator Bali Interfaith Movement Alissa Wahid yang juga Direktur Jaringan GusDurian menegaskan bahwa Deklarasi Istiqlal menjadi kerangka kerja dan semangat dari kegiatan kolaborasi tersebut. Deklarasi Istiqlal, menurut Alissa, perlu terus digemakan dan menjadi inspirasi untuk semua umat.

    Deklarasi Istiqlal adalah sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh berbagai tokoh lintas agama di Indonesia sebagai komitmen untuk memperkuat toleransi, memperjuangkan keadilan sosial, serta menjaga kelestarian lingkungan. Deklarasi itu merupakan respons terhadap berbagai tantangan global dan nasional, seperti krisis kemanusiaan, ketidakadilan sosial, dan kerusakan lingkungan.

    Deklarasi itu menekankan pentingnya kolaborasi antar-umat beragama dalam menciptakan harmoni sosial dan memperjuangkan kemaslahatan bersama.

    Hal serupa disampaikan juga oleh Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin. Dia menyampaikan Deklarasi Istiqlal merespons dua masalah, yaitu dehumanisasi dan krisis lingkungan.

    “Semua pihak hendaknya terlibat dalam menanggulangi persoalan-persoalan ini. Dan, jajaran Ditjen Bimas di lingkungan Kemenag bersama tokoh lintas agama akan terus mengamplifikasi dan menggelorakan semangat deklarasi Istiqlal ini,” kata dia.

  • Ibu Ungkap Kebahagiaan Keluarga Sebelum MAS Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel, Ada Canda di Jumat Malam – Halaman all

    Ibu Ungkap Kebahagiaan Keluarga Sebelum MAS Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel, Ada Canda di Jumat Malam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Fakta baru diungkap AP (40), sebelum putra semata wayangnya MAS (14) membunuh ayah dan neneknya di sebuah kompleks perumahan, Lebak Bulus, Jakarta Selatan (Jaksel) Sabtu (30/11/2024) dini hari sekira pukul 01.00 WIB.

    AP, ibu dari pelaku MAS, hingga kini masih menjalani perawatan karena mengalami luka serius setelah diserang putranya pada hari kejadian.

    Hingga saat ini kondisi psikis AP masih terguncang dan selalu menangis ketika mengingat kembali kejadian yang menimpa suaminya dan ibunya.

    “Kemarin itu juga dia masih tertekan atau psikisnya masih syok. Setiap diperiksa juga dia nangis,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, Minggu (15/12/2024).

    Meski sang ibu sudah memaafkan MAS, tetapi ia belum bisa melupakan perbuatan anaknya.

    Dalam pemeriksaan tambahan, AP mengungkap pada Jumat (29/11/2024) malam, keluarganya terlihat bahagia.

    Bahkan, MAS bersama dirinya sempat bercanda bermain petak umpet.

    “Jadi dia tuh sampai diperiksa ibunya masih membayangkan bahwa pada malam itu situasi keluarga sangat bahagia,” ujar Nurma.

    “Jadi kemarin kita minta keterangan dari ibunya tambahan bahwa sempat bercanda, kemudian sempat bermain. Ya, bermainnya itu malah seperti petak umpet,” kata dia.

    Nurma menambahkan, AP juga bercerita bahwa pada malam itu MAS terlihat sangat bahagia.

    Menurut kesaksian AP, tidak ada gelagat aneh yang ditunjukkan MAS beberapa jam sebelum aksi pembunuhan.

    “Jadi dia cari-carian, kemudian ya itu. Jadi sempat bercandanya betul-betul bahagia,” ujar Nurma.

    Di sisi lain, AP masih menganggap MAS sebagai anaknya.

    “Ibunya bilang, ‘bagaimanapun yang dia lakukan, dia tetap anak saya dan tetap memaafkan’. Itu kata-kata ibunya,” ujar Nurma.

    Lebih lanjut Nurma menyebut, maaf yang diberikan AP kepada anaknya ini juga merupakan satu upayanya untuk meringankan hukuman MAS.

    Meskipun maaf yang diberikan AP terhadap MAS ini tidak bisa menghentikan proses hukum yang dijalani putranya.

    Bahkan AP pun memilih untuk menganggap bahwa penusukan pada suaminya APW (40) dan nenek MAS, RM (69) itu bukanlah perbuatan anaknya.

    “Iya melindungi betul (ingin keringanan hukuman). Dia sudah minta, bahkan dia menganggap jika (penusukan) itu bukan perbuatan anaknya,” ujar Nurma.

    Mengaku Mendapat Bisikan

    MAS tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya APW (40) dan RM (40) karena mengaku mendapat bisikan.

    Bisikan yang didengar yakni terkait dengan beban hidup kedua orangtuanya.

    “Ketika dia gelisah dia bilang ‘terlalu banyak beban orangtua, ya sudah biar saya yang mengambil alih. Biar papa mama masuk surga’,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal, Senin (9/12/2024).

    Ade Rahmat mengungkapkan, MAS hanya sekali mendengar bisikan yang menyebabkan pembunuhan terhadap ayah dan nenek itu.

    Pelaku mendengar bisikan beberapa jam sebelum menghabisi nyawa ayah dan neneknya.

    “Setelah itu dia lakukan pembunuhan. Iya (bisikan) pada malam itu saja, langsung eksekusi,” ungkap Kapolres.

    Di sisi lain, polisi telah memeriksa AP (40) ibunda pelaku yang juga ditikam anaknya hingga nyaris meregang nyawa.

    “Pada hari ini saksi kunci yang mengalami penganiayaan sang ibu sudah bisa diambil keterangan,” kata Ade Rahmat.

    Ade Rahmat menjelaskan, AP didampingi psikolog saat menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Sang ibu diperiksa di Polres. Sudah keluar dari RS tapi masih didampingi oleh psikolog karena sang ibu juga terguncang dengan peristiwa ini,” ujar Kapolres.

    AP diperiksa terkait kejadian yang menewaskan suami dan ibunya, serta untuk mengetahui motif anaknya melakukan pembunuhan.

    “Ya terkait kejadian dan hal yang secara pribadi, medis, dan psikiatris yang kita bisa gali terkait apa yang menyebabkan peristiwa ini bisa terjadi sehingga bisa ditemukan motif sesungguhnya,” ungkap Ade Rahmat.

     

    (Tribunnews.com/ Tribujakarta.com/ Annas Furqon Hakim)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Psikis Belum Stabil, Ibu yang Anaknya Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Masih Sering Nangis

  • Korban Beberkan Kronologi Penganiyaan Oleh Anak Bos Toko Roti di Jaktim

    Korban Beberkan Kronologi Penganiyaan Oleh Anak Bos Toko Roti di Jaktim

    ERA.id – Korban yang juga pegawai toko roti di kawasan Jakarta Timur (Jaktim), berinisial D, membeberkan kronologi penganiayaan yang dialaminya. Dia dianaiaya oleh anak pemilik toko roti, berinisial DH.

    Menurut D, peristiwa itu terjadi pada 17 Oktober 2024 sekitar pukul 21.00 WIB. D bersama seorang kawannya sedang bekerja saat GH datang ke toko.

    “Pada saat saya sedang bekerja, anaknya bos saya datang dari luar, masuk ke dalam toko dan duduk di sofa,” kata D kepada wartawan, Minggu (15/12/2024).

    Beberapa menit setelah GH masuk ke dalam toko, seorang kurir makanan daring mengantarkan pesanan yang sebelumnya dipesan oleh GH.

    Alih-alih mengambil sendiri pesanannya, GH justru menyuruh D untuk mengambilnya dan mengantarkan ke dalam kamar peribadinya.

    “Pelaku (GH) minta saya untuk antar makanannya ke dalam kamar pribadinya, dia menyuruh saya seperti menyuruh seorang babu,” tutur D.

    Permintaan itu serta merta ditolak oleh D. Sebab sedang mengerjakaan sesuatu yang harus segera diselesaikan. Sebagai informasi, D bekerja di toko roti tersebut sabagai kasir.

    Di sisi lain, D mengaku sudah pernah membuat perjanjian dengan adik GH bahwa tidak akan permintaan GH. Dia mengaku, sebelumnya GH pernah memperlakukannya dengan kasar namun tak sampai melukai dirinya.

    “Setelah saya tolok untuk antar makanan, si pelaku telepon ibunya, bos saya. Saya dengar ibu si pelaku ngomong, ‘lu punya kaki jalan lah sendiri’, tapi si pelaku tetap enggak mau, tetap harus saya yang anterin makannnya ke dalam kamar pribadinya,” kata D.

    Namun D tetap pada pendiriannya dan menolak perintah tersebut. Selanjutnya GH yang tak terima karena permintannya ditolak berkali-kali pun langsung naik pitam.

    GH secara membabi buta melemparkan berbagai macam benda di depan matanya ke arah D. Dari mulai patung besi, kursi, meja, hingga mesin pembayaran portable.

    “Semua barang yang dilempar oleh si pelaku semua kena tubuh saya. Setelah saya dilempari barang, di situ bapaknya pelaku narik saya dan suruh saya pulang,” kata D.

    D yang awalnya berniat pulang lantas menyadari bahwa tas hingga handphone miliknya masih tertinggal di lokasi kejadian. D pun kembali lagi untuk mengambil barangnya.

    Sayangnya, kemarahan GH belum reda. Melihat D yang kembali, GH langsung kembali melempari D dengan berbagai barang untuk memasak roti. Akibatnya, kepala D mengalami luka sobek.

    “Pas saya mau ambil tas dan handphone, di situ saya dilempari lagi pakai kursi berkali-kali. Akhirnya saya kabur dan terpojok tidak bisa kemana-mana,” kata D.

    “Posisi saya di ruangan banyak oven dan mesin kue di ruangan itu, saya terus dilempari barang-barang dan ending-nya saya dilempar pakai loyang, kena kepala saya yang mengakibatkan luka sobek dan berdarah,” lanjutnnya.

    Melihat kepala D terluka dan mengucurkan darah, GH langsung kabur. Kesempatan itu pun digunakan D untuk lari ke luar toko.

    “Saya ingatkan lagi ya, melayani pelaku, antar makanan, mengambilkan air, bukan bagian dari tugas saya. Posisi saya bekerja sebagai kasir,” tegas D.

    Sebelumnya, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Timur AKP Lina Yuliana mengatakan, kasus tersebut saat ini sudah naik ke tingkat penyidikan.

    Pihak kepolisian juga sudah meminta keterangan dari empat orang saksi, termasuk korban yang melaporkan kasus tersebut. 

  • DKI tetapkan upah minimum sektoral untuk tiga sektor dan 18 subsektor

    DKI tetapkan upah minimum sektoral untuk tiga sektor dan 18 subsektor

    Ini adalah upaya bersama untuk menjaga perekonomian di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan Upah Minimum Sektoral (UMS) Provinsi Tahun 2025 untuk tiga sektor dan 18 subsektor mulai dari industri pengolahan hingga jasa keuangan, sebagai upaya menggairahkan ekonomi di Jakarta.

    Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan penentuan sektor dan besaran nilai UMS Provinsi DKI Jakarta Tahun 2025 ditetapkan berdasarkan rekomendasi Dewan Pengupahan Provinsi DKI Jakarta.

    “Ini adalah upaya bersama untuk menjaga perekonomian di Jakarta. Berdasarkan kesepakatan anggota Dewan Pengupahan Provinsi DKI Jakarta, besaran nilai UMSP DKI Jakarta Tahun 2025 mengacu pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang terdiri dari tiga sektor dan 18 subsektor,” kata Hari dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Selanjutnya, industri sabun dan bahan pembersih keperluan rumah tangga termasuk pasta gigi Rp5.504.696, industri perekat lem Rp5.504.696, industri pewarna, cat, tinta, zat Pewarna, dan sejenisnya Rp5.504.696, industri pipa dan selang dari plastik dengan produksi pipa PVC, selang plastik PVC, dan selang plastik Rp5.504.696.

    Berikutnya, industri kemasan dari gelas kaca Rp 5.504.696, industri barang-barang dari semen dan kapur untuk konstruksi yakni tiang dan bantalan beton, adukan semen Rp5.504.696, industri gelas kaca lembaran Rp5.504.696, dan industri kaca pengaman Rp5.504.696.

    Sektor lainnya, penyediaan akomodasi serta makan dan minum yakni jasa perhotelan (bintang 4 dan 5) Rp 5.531.680.

    Lalu, satu sektor terakhir merupakan sektor jasa keuangan terdiri dari bank umum (devisa dan non-devisa) dengan aset di atas Rp1 Triliun dan non-UMKM Rp5.531.680, dan bank Syariah dengan aset di atas Rp1 Triliun dan non-UMKM Rp5.531.680.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Berpotensi Jadi Polemik, DPRD Dorong Seluruh Pemda Jabar Gencarkan Sosialisasi Opsen Pajak
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        15 Desember 2024

    Berpotensi Jadi Polemik, DPRD Dorong Seluruh Pemda Jabar Gencarkan Sosialisasi Opsen Pajak Bandung 15 Desember 2024

    Berpotensi Jadi Polemik, DPRD Dorong Seluruh Pemda Jabar Gencarkan Sosialisasi Opsen Pajak
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat, Iwan Suryawan mengingatkan seluruh pemerintah daerah di Jawa Barat untuk menggencarkan sosialisasi penerapan
    opsen pajak
    yang mulai berlaku pada tanggal 5 Januari 2025.
    Iwan menyebut, pemberlakuan opsen pajak yang diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2023 tentang Pajak dan Retribusi Daerah ini dapat memicu polemik di kalangan masyarakat bila tidak dibarengi sosialisasi secara masif.
    “Pemerintah daerah harus membuat skema sosialisasi yang baik agar masyarakat memahami pentingnya pajak dan manfaatnya. Sehingga, tidak ada protes di tengah tantangan ekonomi yang masih berat,” ucap Iwan, saat ditemui di Kantor DPD PKS Kota Bogor, Minggu (15/12/2024).
    Iwan menjelaskan, opsen pajak yaitu pungutan tambahan pajak menurut persentase tertentu sebesar 66 persen untuk pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB).
    Artinya, kata Iwan, ada peningkatan pajak yang harus dibayar masyarakat untuk kendaraannya.
    Masih kata Iwan, dengan pemberlakuan opsen pajak ini maka akan ada penurunan pagu biaya PKB dan BBNKB.
    “Justru dengan opsen pajak ini berpotensi meningkatkan PAD kabupaten dan kota karena Pemda akan memperoleh bagian pajak PKB dan BBNKB secara langsung sebesar 66 persen dari total pajak terutang,” sebutnya.
    Iwan berujar, penerapan opsen pajak ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas fiskal pemerintah daerah sehingga lebih mandiri.

    Opsen pajak
    ini memberikan kabupaten dan kota akses langsung terhadap PAD mereka. Namun, pemerintah harus memastikan hasil pajak ini benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat,” bebernya.
    Iwan menekankan pengelolaan pajak dan retribusi daerah harus dilakukan dengan transparan dan akuntabel.
    Ia pun berharap Pemkot Bogor segera merancang langkah-langkah strategis agar masyarakat bisa memahami aturan tersebut demi pemerataan pembangunan di wilayahnya.
    “Yang terpenting adalah pengelolaannya. Pajak itu harus kembali ke masyarakat dalam bentuk pembangunan dan pelayanan publik yang lebih baik. Peran pemerintah adalah memastikan semuanya berjalan sesuai aturan,” pungkas dia.
    Pemerintah akan menerapkan dua pajak tambahan baru, yaitu
    opsen pajak kendaraan
    bermotor (PKB) dan opsen bea balik kendaraan bermotor (BBNKB) mulai 5 Januari 2025.
    Penambahan opsen pajak ini diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD).
    Opsen adalah pungutan tambahan pajak menurut persentase tertentu yang terbagi menjadi tiga jenis, di antaranya opsen PKB dan opsen BBNKB.
    Berdasarkan Pasa 83 ayat (1), tarif opsen PKB adalah sebesar 66 persen dari pajak terutang, sama halnya dengan tarif opsen BBNKB yang juga sebesar 66 persen pajak terutang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Semeru Erupsi, Muncul Letusan Setinggi 1 KM di Atas Puncak Semeru

    Gunung Semeru Erupsi, Muncul Letusan Setinggi 1 KM di Atas Puncak Semeru

    ERA.id – Gunung Semeru mengalami sejumlah erupsi disertai letusan hingga ketinggian 1 kilometer di atas puncak Semeru (Mahameru) pada Minggu (15/12/2024).

    Tercatat Gunung Semeru mengalami enam kali erupsi sejak pukul 03.44 WIB hingga pukul 16.50 WIB dengan tinggi kolom letusan 400 meter hingga 1.000 meter di atas puncak.

    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 16.50 WIB dan tinggi kolom erupsi tidak teramati, namun erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 105 detik,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, dilansir dari Antara.

    Erupsi pertama terjadi pada pukul 03.44 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 130 detik.

    Erupsi kedua terjadi pada pukul 05.01 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 400 m di atas puncak, kemudian gunung tertinggi di Pulau Jawa itu erupsi kembali pada pukul 05.18 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 900 meter di atas puncak.

    Gunung Semeru kembali erupsi pada pukul 06.10 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 162 detik.

    Pada pukul 15.24 WIB dan 16.50 WIB, gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang itu kembali erupsi dengan visual letusan tidak teramati, namun terekam di seismograf.

    Ia menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

    Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

    “Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” katanya pula.

    Selain itu, masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

  • Kampus UIN Makassar Diduga Jadi Lokasi Produksi Uang Palsu

    Kampus UIN Makassar Diduga Jadi Lokasi Produksi Uang Palsu

    Makassar, CNN Indonesia

    Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar diduga dijadikan sebagai tempat produksi uang palsu. Hal itu diketahui usai polisi mengamankan sejumlah orang terkait peredaran uang pals di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

    “Iya, sementara masih pengembangan,” kata Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, Minggu (15/12).

    Kasus tersebut terungkap pertama kali setelah pihak Polsek Pallangga mengamankan terduga pelaku yang mengedarkan uang palsu. Polisi lalu menemukan tempat produksi uang palsu itu dibuat di dalam kampus UIN Alauddin Makassar.

    Namun hingga berita ini diturunkan, polisi belum mau membeberkan jumlah uang palsu dan total pelaku yang diamankan terkait kasus itu.

    Terpisah, pihak UIN Alauddin Makassar membenarkan adanya pegawai kampus yang ditangkap terkait produksi dan peredaran uang palsu tersebut.

    “Pelaku yang ditangkap adalah murni oknum,” Rektor UIN Alauddin Makassar Hamdan Juhannis dalam keterangan tertulis.

    Hamdan menuturkan pihak kampus masih menunggu dari pihak kepolisian terkait pelaku yang telah diamankan.

    “Informasi yang menyebar di media hanyalah desas-desus karena polisi belum mengeluarkan penyataan terhadap detail kasus ini. Pihak kampus menunggu penyampaian resmi polisi dan bila terjadi pelanggaran hukum, kami akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku yang bersangkutan,” jelasnya.

    (mir/DAL)

    [Gambas:Video CNN]