Pengakuan Mata Elang: Mengapa Penarikan Kendaraan di Jalan Kerap Disertai Kekerasan?
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Julukan “
mata elang
” kian melekat pada orang-orang yang bekerja sebagai
debt collector
atau penagih utang kendaraan bermotor.
Istilah ini merujuk pada kemampuan mereka mengenali kendaraan bermasalah kredit hanya dengan pengamatan cepat di jalan.
Sebutan mata elang muncul karena para
debt collector
mengandalkan ketajaman penglihatan untuk mengidentifikasi kendaraan yang menunggak cicilan kepada perusahaan leasing yang mempekerjakan mereka.
Aktivitas ini umumnya dilakukan di ruas-ruas jalan strategis di Ibu Kota yang dilalui banyak kendaraan. Dalam menjalankan tugasnya, para mata elang akan memantau setiap kendaraan yang melintas.
Tidak hanya mengandalkan pengamatan visual, mereka juga memanfaatkan bantuan aplikasi digital untuk mengidentifikasi kendaraan dengan tunggakan cicilan.
Aplikasi tersebut dapat diunduh dengan mudah di berbagai platform digital dan memuat jutaan data nasabah yang kendaraannya bermasalah secara kredit.
Data yang tercantum meliputi informasi debitur, jenis kendaraan, nomor mesin, nomor rangka, nama perusahaan leasing, dan detail lainnya.
Berbekal data tersebut serta surat kuasa resmi dari perusahaan
leasing
, para mata elang dapat melakukan penarikan
kendaraan kredit bermasalah
di jalan.
Salah satu mata elang, Alex (bukan nama sebenarnya, 35), mengatakan bahwa penarikan kendaraan di jalan dilakukan karena debitur kerap tidak bersikap kooperatif.
Menurut Alex, ketika terjadi tunggakan cicilan, pihak
leasing
tidak serta-merta memerintahkan mata elang untuk mengeksekusi kendaraan. Biasanya, perusahaan leasing terlebih dahulu mengirimkan surat peringatan sebanyak dua kali.
Apabila tidak mendapat respons, petugas internal
leasing
akan mendatangi rumah debitur untuk menanyakan kelanjutan pembayaran cicilan.
Jika debitur bersikap terbuka dan mengakui belum mampu membayar, leasing umumnya memberikan toleransi. Namun, situasi berbeda terjadi apabila debitur sulit diajak berkomunikasi.
“Tapi, jika pas didatangi ke rumah dia diajak komunikasi kurang nyambung dan responnya kurang bagus, itu langsung lempar ke tim lapangan (mata elang),” tutur Alex saat diwawancarai
Kompas.com
, Senin (22/12/2025).
Setelah mendapat instruksi, para mata elang akan berupaya mencari kendaraan tersebut. Namun, Alex mengungkapkan dalam banyak kasus, kendaraan yang ditemukan sudah berpindah tangan dan tidak lagi atas nama debitur.
Ia menegaskan bahwa kunci utama agar kendaraan tidak ditarik adalah komunikasi yang baik dengan pihak
leasing
.
“Kalau debitur ada komunikasi dengan
leasing
, itu enggak akan ditindak matel walau dia menunggak berapa bulan pun. Karena dia komunikasi baik, dan didatangi dari internal
leasing
orangnya ada dan tanggapan komunikasinya bagus, ya, pasti dikasih toleransi,” sambung Alex.
Alex mengeklaim, saat bertugas di lapangan, mata elang berupaya menjaga ketertiban dan menghindari keributan. Ketika memberhentikan kendaraan di jalan, mereka berusaha bersikap sopan dan komunikatif.
“Kami ketemu permisi minta waktu sebentar, kami sampaikan tujuan kami, kami tanya masalah pembayaran, tapi kalau dia tidak tahu masalah pembayaran kita tanya dia namanya siapa,” ujar Alex.
Para mata elang memastikan terlebih dahulu apakah pengendara merupakan debitur atau bukan. Jika kendaraan dikendarai oleh orang lain, mereka akan menjelaskan bahwa kendaraan tersebut memiliki tunggakan cicilan.
Selanjutnya, pengendara diarahkan untuk datang ke kantor leasing guna mencari solusi pembayaran.
“Kalau emang dia tidak punya waktu dan enggak bisa ikut ke kantor maka kami berikan surat berita acara serah terima dengan ditanda tangani semua dan kita foto bersama untuk ditunjukan ke kantor,” ucap Alex.
Apabila pengendara menolak menyerahkan kendaraan di jalan, mata elang tetap menyarankan penyelesaian di kantor
leasing
. Menurut Alex, keributan jarang terjadi kecuali ada pihak lain yang memprovokasi.
Ia mengungkapkan bahwa kehadiran provokator sering kali memicu amukan massa terhadap mata elang.
“Ada pihak lain yang ikut campur di situ atau kompor-komporin nasabah tersebut, akhirnya kadang-kadang yang sering terjadi kita dikerumunin dan enggak ada pilihan lain lagi, selain melawan karena kalau tidak melawan kita bisa diteriaki maling atau disikat habis,” ucap Alex.
Situasi tersebut disebut Alex menjadi latar belakang peristiwa berdarah di Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025), yang menewaskan dua mata elang.
Dalam peristiwa itu, dua mata elang yang sedang memberhentikan pengendara motor dikeroyok hingga tewas oleh enam anggota polisi yang berada dalam satu mobil di belakang pengendara.
Para anggota polisi tersebut disebut berusaha menolong pengendara dan berujung memukuli kedua mata elang hingga tewas.
Alex mengaku, peristiwa Kalibata meninggalkan luka mendalam bagi para mata elang di Indonesia. Ia berharap masyarakat tidak lagi main hakim sendiri ketika melihat mata elang menjalankan tugasnya.
“Untuk warga masyarakat se-Indonesia yang kita cintai, tidak ada orang lain yang semena-mena ketika ketemu orang lain tanpa tujuan, kita tahan orang itu pasti ada tujuannya,” ucap Alex.
Ia meminta masyarakat menanyakan tujuan dan legalitas tugas mata elang, termasuk surat kuasa resmi. Jika dokumen lengkap, masyarakat diharapkan membantu membujuk debitur agar menyelesaikan masalah di kantor leasing.
Masyarakat juga dipersilakan mendampingi debitur apabila khawatir terjadi hal-hal yang membahayakan.
“Kalau bisa orang di sekitar tolong dampingi debitur tersebut sama-sama ke kantor
leasing
atau pembiayaan, supaya sama-sama tahu bahwa unit ini benar-benar punya tunggakan, dari situ baru bisa dibicarakan oleh pihak debitur dengan atasan di kantor leasing tersebut,” ungkap Alex.
Ia juga menegaskan mata elang tidak seharusnya selalu dipersepsikan sebagai pekerjaan ilegal yang identik dengan kekerasan.
Menurut dia, mata elang bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan hanya melakukan perlawanan dalam kondisi terdesak.
Alex berharap aparat penegak hukum bersikap adil dalam menangani perkara yang melibatkan mata elang.
“Harapan kami ke penegak hukum atau pemerintah, bisa bersikap adil melihat kejadian yang ada untuk bisa ambil suatu kebijakan atau keputusan untuk menyelesaikan persoalan ini,” ucap Alex.
Ia menilai selama perusahaan
leasing
masih beroperasi dan kredit kendaraan tidak dibatasi, profesi mata elang akan terus ada.
Kriminolog Haniva Hasna menilai keberadaan mata elang mencerminkan ketidakseimbangan antara norma hukum dan praktik di lapangan.
“Secara normatif dilarang, tetapi secara struktural masih dibutuhkan oleh sistem penagihan yang mengejar efisiensi,” ungkap Haniva.
Menurut Haniva, eksistensi mata elang bukan sekadar kegagalan hukum, melainkan kegagalan fungsi pencegahan kejahatan.
Penegakan hukum dinilai tidak konsisten karena sanksi lebih sering menyasar eksekutor lapangan, sementara aktor struktural seperti perusahaan leasing relatif aman.
Padahal, perusahaan
leasing
berpotensi menjadi pelaku kejahatan jika mengetahui metode penagihan yang intimidatif dan tetap memanfaatkan jasa mata elang.
“Kekerasan dilakukan oleh orang lain (mata elang), tapi diuntungkan dan ditoleransi oleh korporasi,” kata Haniva.
Haniva menegaskan, pemerintah tidak boleh berdiam diri dan hanya menangkap mata elang di jalan. Pemerintah perlu membenahi sistem secara menyeluruh.
Langkah yang dapat ditempuh antara lain penertiban dan pengawasan ketat terhadap perusahaan
leasing
, pelarangan penggunaan
debt collector
informal, pemberian sanksi administratif hingga pencabutan izin, serta memastikan
penagihan utang
dilakukan melalui mekanisme hukum resmi.
Menurut Haniva, selama pendekatan struktural tidak dilakukan, praktik mata elang tidak akan pernah benar-benar hilang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-
/data/photo/2025/12/22/69496387ead8e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
8 Pengakuan Mata Elang: Mengapa Penarikan Kendaraan di Jalan Kerap Disertai Kekerasan? Megapolitan
-

Polemik Ijazah Jokowi Memanas, Bonatua Laporkan ANRI dan KPU ke Ombudsman
GELORA.CO – Polemik keabsahan ijazah Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), memasuki babak baru. Kali ini, sejumlah instansi dilaporkan ke Ombudsman RI terkait keabsahan ijazah Jokowi tersebut.
Pengamat kebijakan publik, Bonatua Silalahi, mendatangi kantor Ombudsman RI untuk melaporkan sejumlah lembaga yang dinilai berkaitan dengan polemik tersebut.
“Yang saya laporkan itu pertama pasti ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia) selaku pihak yang memberikan layanan dokumen,” kata Bonatua saat ditemui di kantor Ombudsman RI, Senin (22/12/2025).
Selain ANRI, Bonatua juga melaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat serta dua KPU daerah.
“Saya turut melaporkan KPU Pusat, KPU DKI Jakarta, dan KPU Surakarta, karena mereka memiliki fungsi yang sama,” ujarnya.
Bonatua menjelaskan, pelaporan ini dilakukan agar persoalan ijazah Jokowi tidak bernasib seperti Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar), yang keasliannya masih menjadi tanda tanya hingga saat ini.
“Makanya ini penting untuk ditelusuri. Kita runut nanti mulai 2019, 2014, 2012, 2010, 2005, sampai 1985 harus sama dan konsisten,” ucapnya.
Dalam laporannya, Bonatua juga melampirkan tiga barang bukti. Pertama, surat dari Lembaga Kearsipan Daerah Surakarta yang menyatakan tidak memiliki arsip ijazah Jokowi saat menjabat sebagai Wali Kota.
“Kedua, saya membawa surat pernyataan jawaban dari atasan PPID Sekda DKI Jakarta yang menyatakan bahwa Lembaga Kearsipan Daerah DKI Jakarta juga tidak memiliki arsip tersebut,” jelasnya.
“Dan yang ketiga adalah salinan keputusan dari Komisi Informasi Pusat (KIP) yang menyatakan bahwa ANRI juga tidak memiliki arsip itu,” sambung Bonatua.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452987/original/066558400_1766464520-IMG_20251223_120100.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mayat Wanita di Kali Kota Baubau Diduga Dibunuh 2 Anggota TNI, Kasus Diambil Alih Denpom
Warga Kota Baubau geger oleh penemuan mayat wanita yang tidak mengenakan pakaian di sebuah aliran kali. Kasi Humas Polres Baubau, IPTU Rino Asnan, yang dikonfirmasi awak media, membenarkan penemuan mayat wanita tanpa bisana tersebut.
“Dari visum sementara, ditemukan luka bakar, luka robek di bagian leher, serta luka di kepala yang diduga akibat benturan benda tumpul,” ungkapnya.
Dari olah TKP awal, polisi mengamankan beberapa benda mencurigakan sebagai barang bukti. Di antaranya adalah botol bekas yang masih berisi sisa BBM dan pakaian dalam wanita yang terbakar di sekitar lokasi kejadian.
Jasad tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga sekitar pukul 12.30 Wita. Saat ditemukan, kondisi tubuh korban sudah membusuk dan memiliki sejumlah luka janggal.
-

Kontroversi Pria China Punya 300 Anak, Punya Ambisi Bikin Dinasti Keluarga
Jakarta –
Seorang pria dan pengusaha gim daring Douyi, bernama Xu Bo tengah menjadi sorotan besar di China lantaran dikabarkan memiliki lebih dari 300 anak di seluruh dunia. Ini berawal dari laporan Wall Street Journal yang menyebut Bo memiliki lebih dari 100 anak melalui lembaga ibu pengganti di Amerika Serikat.
Sosok Bo memang sarat akan kontroversi. Ia pernah buka-bukaan soal rencananya ingin membuat sebuah dinasti keluarga besar. Pada tahun 2023, ia sempat mengaku ingin memiliki setidaknya 50 anak laki-laki untuk mengambil alih bisnisnya.
Pada tahun yang sama, Bo pernah mengajukan permohonan ke pengadilan keluarga di Los Angeles, Amerika Serikat, agar secara hukum dianggap sebagai ayah sah dari anak-anak yang lahir melalui ibu pengganti. Kasus tersebut tidak pernah diberitakan, sampai akhirnya laporan dari Wall Street Journal muncul.
Dalam sebuah unggahan oleh salah satu pengguna Weibo, Bo dilaporkan berhasil melakukan banding. Namun, kabar tersebut belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.
“Memiliki banyak anak dapat menyelesaikan semua masalah,” tulis Bo dalam akun Weibo-nya, dikutip dari NDTV, Selasa (23/12/2025).
Anaknya Diduga Sudah Lebih dari 300 Orang
Mantan kekasih Bo, Tang Jing menuding pria tersebut sebenarnya sudah memiliki lebih dari 300 anak. Keduanya kini terlibat sengketa hak asuh anak atas dua anak perempuan, serta uang sebesar 300 juta yuan (Rp 714,37 miliar) yang menurut Bo, masih menjadi hutang bagi Tang.
Bo menyebut dirinya dalam periode 2012-2018 telah mengirimkan uang 819 juta yuan (Rp 1,95 triliun) kepada Tang. Sebanyak 515 juta yuan (1,22 triliun) sudah dikembalikan, tapi sisa 300 juta yuan belum dibayarkan kembali, sehingga ia mengajukan gugatan pada 2024.
Tang menyebut sebagian besar dana yang diterimanya digunakan untuk menopang anak-anak Bo yang berjumlah 300 orang.
“Selama lebih dari satu dekade, biaya untuk membesarkan dan merawat keluarga besar dengan 300 anak ini sangatlah besar. Sebagian besar uang yang saya terima digunakan untuk kebutuhan hidup kami sehari-hari selama periode tersebut,” tulis Tang dalam media sosialnya dikutip dari South China Morning Post.
Tang menyebut 300 anak tersebut juga tidak memiliki hokuo, kartu pendaftaran rumah tangga di China. Tang bahkan memperkirakan jumlah tersebut masih di bawah jumlah yang asli.
“Tidak (salah ketik menyebut ‘300’). Bahkan bisa jadi jumlahnya masih kurang dilaporkan. Namun, jelas tidak dilebih-lebihkan”, tambah Tang yang saat ini tengah membesarkan 11 anak dari hasil hubungannya dengan Bo.
Halaman 2 dari 2
(avk/kna)
-

Indosat, Arsari Group, dan Northstar Group Bentuk Platform FO Independent FiberCo
Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk, (ISAT) bersama konsorsium yang terdiri dari Arsari Group dan Northstar Group menandatangani perjanjian investasi pembentukan perusahaan patungan (joint venture) untuk membangun sebuah platform serat optik digital bernama FiberCo.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan kolaborasi ini berangkat dari visi jangka panjang yang sejalan dalam memberdayakan Indonesia. Butuh kolaborasi yang kuat serta ambisi jangka panjang dalam membangun infrastruktur digital dan mencapai misi tersebut.
“Melalui pendekatan yang agile dan asset-light, kemitraan dengan Arsari Group dan Northstar Group memungkinkan kami membangun platform serat optik independen bernilai tambah yang lebih tangguh dan siap menghadapi kebutuhan layanan digital masa depan,” kata Vikram di Jakarta, Selasa (23/12/2025).
Vikram mengatakan kemitraan ini dirancang untuk memberikan manfaat nyata bagi Indonesia, Indosat beserta para pemegang sahamnya, serta FiberCo sebagai entitas baru.
Bagi Indonesia, inisiatif ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan ambisi digital nasional melalui peningkatan kualitas layanan telekomunikasi dan ketersediaan jaringan.
Kemitraan ini bertujuan memperluas jangkauan serat optik domestik serta memperkuat tulang punggung digital nasional melalui kepemilikan bersama dan tata kelola jangka panjang. Upaya ini diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi berbasis AI, sejalan dengan visi Indonesia Emas, sekaligus memperluas konektivitas bagi masyarakat dan pelaku usaha melalui model jaringan open-access.
Bagi Indosat dan para pemegang sahamnya, transaksi ini menghadirkan nilai strategis yang signifikan. Indosat akan mengalihkan aset serat optiknya ke FiberCo Raya dengan nilai sekitar Rp14,6 triliun. Transaksi ini memungkinkan Indosat memonetisasi aset tersebut sekaligus mempertahankan sekitar 45% kepemilikan FiberCo.
“Langkah strategis ini penting bagi pertumbuhan bisnis Indosat di masa yang akan datang, dengan menggunakan dana hasil transaksi untuk pengembangan jaringan 5G serta memperkuat fondasi AI Indosat,” kata Vikram.
Deputy CEO and COO Arsari Group menegaskan komitmen jangka panjang Arsari Group dalam pembangunan nasional melalui infrastruktur digital. Melalui kolaborasi dengan Northstar dan Indosat, Arsari Group berkomitmen untuk menjadi bagian dari tulang punggung fisik pada fase pertumbuhan Indonesia berikutnya.
“Infrastruktur digital akan mendukung produktivitas sektor usaha, memperluas inklusi digital, meningkatkan layanan publik, serta mendorong munculnya aktivitas ekonomi berbasis AI,” Aryo.
Lebih lanjut, kemitraan ini mencerminkan peran aktif sektor swasta dalam mendukung agenda pembangunan nasional. Meskipun konektivitas telah menjadi kebutuhan esensial, kesenjangan antara wilayah perkotaan dan perdesaan masih menjadi tantangan.
Partisipasi lintas pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta, menjadi kunci untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Kolaborasi ini membuka ruang bagi pihak swasta untuk melengkapi upaya pemerintah dalam memperluas jangkauan serat optik, mempercepat pemerataan digital yang inklusif, serta menciptakan peluang berkelanjutan hingga ke daerah pelosok.
Implementasi
Dari sisi implementasi, entitas baru ini akan mengoperasikan jaringan serat optik yang komprehensif dan terintegrasi sepanjang lebih dari 86.000 kilometer, mencakup jaringan backbone, kabel laut domestik, serta akses infrastruktur yang menghubungkan menara telekomunikasi dan kawasan bisnis.
Dengan komposisi jaringan sekitar 45% di Pulau Jawa dan 55% di luar Jawa, platform ini memiliki peran strategis dalam mendorong konektivitas digital yang lebih merata. Sebagai entitas independen, FiberCo akan beroperasi dengan model open-access, menyediakan akses terbuka bagi berbagai penyedia layanan telekomunikasi untuk memaksimalkan pemanfaatan infrastruktur dan mempercepat inklusi digital nasional.
Kemitraan strategis ini menandai awal kolaborasi jangka panjang antara para pihak dalam memperkuat infrastruktur digital Indonesia, memperluas akses, dan mendukung transformasi digital nasional.
Infrastruktur serat optik menjadi fondasi utama bagi layanan digital masa depan, dan pembentukan perusahaan patungan ini diharapkan dapat meningkatkan kelincahan operasional, fleksibilitas finansial, serta potensi pertumbuhan jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan, dengan tetap menjaga efisiensi biaya dan standar layanan yang tinggi.
Melalui kolaborasi ini, Indosat Group, Arsari Group, dan Northstar Group berkomitmen untuk mendorong inklusi digital, meningkatkan kualitas layanan, serta mempercepat pengembangan ekonomi dan teknologi Indonesia melalui pembangunan infrastruktur digital kelas dunia dan kemitraan yang berkelanjutan.
Citi bertindak sebagai penasihat keuangan eksklusif bagi Indosat dalam transaksi ini. Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat keuangan eksklusif bagi Northstar Group dalam transaksi ini.
-

Indosat, Arsari Group, dan Northstar Group Bentuk Platform FO Independent FiberCo
Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk, (ISAT) bersama konsorsium yang terdiri dari Arsari Group dan Northstar Group menandatangani perjanjian investasi pembentukan perusahaan patungan (joint venture) untuk membangun sebuah platform serat optik digital bernama FiberCo.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan kolaborasi ini berangkat dari visi jangka panjang yang sejalan dalam memberdayakan Indonesia. Butuh kolaborasi yang kuat serta ambisi jangka panjang dalam membangun infrastruktur digital dan mencapai misi tersebut.
“Melalui pendekatan yang agile dan asset-light, kemitraan dengan Arsari Group dan Northstar Group memungkinkan kami membangun platform serat optik independen bernilai tambah yang lebih tangguh dan siap menghadapi kebutuhan layanan digital masa depan,” kata Vikram di Jakarta, Selasa (23/12/2025).
Vikram mengatakan kemitraan ini dirancang untuk memberikan manfaat nyata bagi Indonesia, Indosat beserta para pemegang sahamnya, serta FiberCo sebagai entitas baru.
Bagi Indonesia, inisiatif ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan ambisi digital nasional melalui peningkatan kualitas layanan telekomunikasi dan ketersediaan jaringan.
Kemitraan ini bertujuan memperluas jangkauan serat optik domestik serta memperkuat tulang punggung digital nasional melalui kepemilikan bersama dan tata kelola jangka panjang. Upaya ini diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi berbasis AI, sejalan dengan visi Indonesia Emas, sekaligus memperluas konektivitas bagi masyarakat dan pelaku usaha melalui model jaringan open-access.
Bagi Indosat dan para pemegang sahamnya, transaksi ini menghadirkan nilai strategis yang signifikan. Indosat akan mengalihkan aset serat optiknya ke FiberCo Raya dengan nilai sekitar Rp14,6 triliun. Transaksi ini memungkinkan Indosat memonetisasi aset tersebut sekaligus mempertahankan sekitar 45% kepemilikan FiberCo.
“Langkah strategis ini penting bagi pertumbuhan bisnis Indosat di masa yang akan datang, dengan menggunakan dana hasil transaksi untuk pengembangan jaringan 5G serta memperkuat fondasi AI Indosat,” kata Vikram.
Deputy CEO and COO Arsari Group menegaskan komitmen jangka panjang Arsari Group dalam pembangunan nasional melalui infrastruktur digital. Melalui kolaborasi dengan Northstar dan Indosat, Arsari Group berkomitmen untuk menjadi bagian dari tulang punggung fisik pada fase pertumbuhan Indonesia berikutnya.
“Infrastruktur digital akan mendukung produktivitas sektor usaha, memperluas inklusi digital, meningkatkan layanan publik, serta mendorong munculnya aktivitas ekonomi berbasis AI,” Aryo.
Lebih lanjut, kemitraan ini mencerminkan peran aktif sektor swasta dalam mendukung agenda pembangunan nasional. Meskipun konektivitas telah menjadi kebutuhan esensial, kesenjangan antara wilayah perkotaan dan perdesaan masih menjadi tantangan.
Partisipasi lintas pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta, menjadi kunci untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Kolaborasi ini membuka ruang bagi pihak swasta untuk melengkapi upaya pemerintah dalam memperluas jangkauan serat optik, mempercepat pemerataan digital yang inklusif, serta menciptakan peluang berkelanjutan hingga ke daerah pelosok.
Implementasi
Dari sisi implementasi, entitas baru ini akan mengoperasikan jaringan serat optik yang komprehensif dan terintegrasi sepanjang lebih dari 86.000 kilometer, mencakup jaringan backbone, kabel laut domestik, serta akses infrastruktur yang menghubungkan menara telekomunikasi dan kawasan bisnis.
Dengan komposisi jaringan sekitar 45% di Pulau Jawa dan 55% di luar Jawa, platform ini memiliki peran strategis dalam mendorong konektivitas digital yang lebih merata. Sebagai entitas independen, FiberCo akan beroperasi dengan model open-access, menyediakan akses terbuka bagi berbagai penyedia layanan telekomunikasi untuk memaksimalkan pemanfaatan infrastruktur dan mempercepat inklusi digital nasional.
Kemitraan strategis ini menandai awal kolaborasi jangka panjang antara para pihak dalam memperkuat infrastruktur digital Indonesia, memperluas akses, dan mendukung transformasi digital nasional.
Infrastruktur serat optik menjadi fondasi utama bagi layanan digital masa depan, dan pembentukan perusahaan patungan ini diharapkan dapat meningkatkan kelincahan operasional, fleksibilitas finansial, serta potensi pertumbuhan jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan, dengan tetap menjaga efisiensi biaya dan standar layanan yang tinggi.
Melalui kolaborasi ini, Indosat Group, Arsari Group, dan Northstar Group berkomitmen untuk mendorong inklusi digital, meningkatkan kualitas layanan, serta mempercepat pengembangan ekonomi dan teknologi Indonesia melalui pembangunan infrastruktur digital kelas dunia dan kemitraan yang berkelanjutan.
Citi bertindak sebagai penasihat keuangan eksklusif bagi Indosat dalam transaksi ini. Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat keuangan eksklusif bagi Northstar Group dalam transaksi ini.
-

Jadi Wasit Permanen Super League, Yudai Yamamoto Ungkap Perbedaan Kompetisi Indonesia dan Jepang
JAKARTA – Yudai Yamamoto resmi jadi wasit asing permanen yang ditugaskan di kompetisi Super League 2025/2026. Mengemban tugas barunya, Yudai Yamamoto mengungkap perbedaan antara kompetisi di Indonesia dan negeri asal kelahirannya, Jepang.
Menurut Yudai Yamamoto, kinerja wasit-wasit lokal di Indonesia terus mengalami peningkatan seiring berjalannya waktu. namun, ada satu hal yang mencolok dalam kinerja wasit lokal, yaitu inkonsistensi dalam mengambil keputusan di kotak penalti.
Situasi inilah yang dinilai Yudai Yamamoto kerap menjadi sumber kegaduhan dan munculnya protes keras dari para pemain di lapangan. Situasi ini, menurut Yudai Yamamoto, sangat berbeda dengan keadaan wasit-wasit di J-League.
“Kalau di J-League itu, wasitnya konsisten. Di Indonesia kurang konsisten, terutama di area penalti,” kata Yudai Yamamoto usai konferensi pers bersama I-League di Jakarta pada Senin, 22 Desember 2025.
Yudai Yamamoto menilai bahwa kinerja wasit di Jepang cukup tegas dan minim menimbulkan protes keras dari sisi pemain.
Perbandingan bisa diungkapkan Yudai bukan tanpa sebab. Meski ia baru saja diresmikan sebagai wasit asing permanen di Super League, sebelumnya ia telah lima kali menjalani tugas untuk memimpin pertandingan di Tanah Air.
Soal tugas barunya, Yudai Yamamoto menyambut baik hal itu sebab ia juga merasa bisa berkontribusi dalam dunia perwasitan di sepak bola Indonesia. Ia berharap kehadirannya bisa menjadi contoh bagi wasit di Indonesia dalam mengambil sebuah keputusan.
“Saya ingin para pemain di Indonesia bisa lebih fokus dan dijaga. Saya ingin pertandingan bisa berjalan lebih tertib itu yang mau saya inginkan,” tutur Yudai Yamamoto.
Bukan cuma itu, ia juga berharap para pemain di Super League bisa lebih menerima dengan baik setiap keputusan yang diambil agar suasana pertandingan bisa berjalan tertib seperti di J-League.
“Di J-League itu, saat menyerang banyak melakukan operan, sementara di Indonesia sangat cepat umpan-umpan panjang. Di Indonesia, sering sekali banyak terjadi insiden di area penalti.”
“Karena itu, saya harus banyak bergerak melihat insiden di sana. Intinya di Indonesia selalu oper ke depan dengan cepat,” ujarnya.

/data/photo/2025/12/19/6944ed9e2dd8c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452935/original/011633900_1766463188-IMG_20251223_085522_278.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)