Blog

  • Polisi Tangkap 2 Orang yang Coba Serang Petugas saat Bubarkan Tawuran di Gambir – Page 3

    Polisi Tangkap 2 Orang yang Coba Serang Petugas saat Bubarkan Tawuran di Gambir – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Dua anggota polisi nyaris menjadi korban penyerangan pelaku tawuran. Insiden itu terjadi saat mereka hendak membubarkan dua kelompok remaja yang hendak tawuran di Jalan Suryopranoto, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat pada 10 Januari 2025, sekitar pukul 04.00 WIB.

    Kapolsek Gambir, Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Rezeki R Respati menerangkan, Tim Presisi Polda Metro Jaya bersama dengan Polsek Gambir awalnya menerima informasi terkait adanya sekelompok remaja yang membawa senjata tajam seperti cocor bebek, celurit dan samurai.

    “Aduan dari masyarakat ini segera kita tidak lanjuti,” kata Rezeki, Selasa (28/1/2025).

    Saat proses pembubaran, dua orang pelaku menghadang dan berusaha menyerang petugas dengan membawa air keras dan celurit. Bahkan, salah satu pelaku sempat mengayunkan celurit ke arah petugas, namun berhasil diamankan.

    “Pada saat petugas mengamankan, ada dua orang inilah yang berusaha menyerang petugas. Jadi sempat membawa air keras, yang mana air kerasnya itu mau disiram ke petugas, kemudian celuritnya sempat diayunkan kepada petugas,” ujar dia.

    “Sehingga petugas dengan sigap mengamankan dua orang ini. Karena mereka keduanya membawa senjata tajam berupa celurit yang akan digunakan untuk mencari lawan, untuk tawuran,” tambah dia.

    Rezeki mengatakan, tawuran digagalkan dan 37 orang diamankan. Sedangkan beberapa pelaku lainnya berhasil kabur, ada yang terjatuh dan meninggalkan motor mereka.

     

  • Bikin Geger Google-Nvidia CS, Ini Profile Pendiri DeepSeek

    Bikin Geger Google-Nvidia CS, Ini Profile Pendiri DeepSeek

    Bisnis.com, JAKARTA – Nama DeepSeek tengah menjadi buah bibir oleh pemangku kepentingan pasar global, seperti Google, Microsoft, hingga Nvidia.

    Betapa tidak, perusahaan anyar milik China ini diberitakan menjadi biang kerok amblasnya kinerja saham perusahaan teknologi terbesar di dunia.

    Mengutip BBC, popularitas dadakan DeepSeek mengejutkan pasar saham di Benua Eropa dan Amerika Serikat (AS).

    Di Negeri Paman Sam, produsen chip AI Nvidia mengakhiri perdagangan Senin (27/1/2024) dengan penurunan sebesar 16,9%. Sementara pesaingnya Broadcom merosot 17,4%.

    Perusahaan teknologi lainnya juga mengalami penurunan, dengan Microsoft turun 2,14% dan pemilik Google, Alphabet, turun lebih dari 4%.

    Di Eropa, produsen peralatan chip asal Belanda, ASML, mengakhiri perdagangan Senin dengan harga saham turun lebih dari 7%. Sementara saham Siemens Energy, yang memproduksi perangkat keras terkait AI, anjlok hingga seperlima.

    Lantas, siapakah sosok di balik DeepSeek?

    Profil Pendiri DeepSeek

    Perusahaan ini didirikan pada 2023 oleh Liang Wenfeng di Hangzhou, sebuah kota di tenggara China.

    Pria berusia 40 tahun lulusan jurusan teknik informasi dan elektronik tersebut juga mendirikan hedge fund yang mendukung DeepSeek.

    Dalam pemberitaannya, BBC melaporkan bahwa Wenfeng mengumpulkan stok chip Nvidia A100, yang kini dilarang diekspor ke China.

    Para ahli percaya bahwa koleksi tersebut – yang menurut beberapa perkiraan mencapai 50.000 unit – mendorongnya untuk meluncurkan DeepSeek dengan menggabungkan cip tersebut dengan cip berbiaya rendah dan kelas bawah yang masih dapat diimpor.

    Baru-baru ini, Liang Wenfeng terlihat menghadiri pertemuan antara para ahli industri dan Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang.

    Dalam sebuah wawancara pada Juli 2024 dengan The China Academy, dia mengatakan dirinya terkejut dengan tanggapan terhadap versi sebelumnya dari model AI miliknya.

    “Kami tidak menyangka bahwa penetapan harga akan menjadi isu yang begitu sensitive. Kami hanya mengikuti ritme kami sendiri, menghitung biaya, dan menetapkan harga sesuai perhitungan tersebut,” ujarnya.

  • Benang Nilon di Jembatan Suramadu Kembali Ditemukan, Pengendara Motor Resah

    Benang Nilon di Jembatan Suramadu Kembali Ditemukan, Pengendara Motor Resah

    Bangkalan (beritajatim.com) – Benang nilon yang membentang di Jembatan Suramadu kembali ditemukan pada Selasa (28/1/2025). Temuan ini membuat resah para pengendara, terutama pengguna kendaraan roda dua yang melintas di jembatan penghubung antara Surabaya dan Madura tersebut.

    Penemuan benang nilon ini pertama kali diunggah oleh akun TikTok @ali.wafa674. Dalam video tersebut, seorang pria terlihat memegang segulung benang nilon yang diduga berasal dari atas Jembatan Suramadu.

    Selain itu, tampak seorang pengendara motor turun dari kendaraannya untuk menggulung benang tersebut agar tidak membahayakan pengendara lain.

    Dugaan sementara, benang nilon tersebut berasal dari layangan yang putus. Dalam video yang beredar, terdengar suara yang mengatakan, “Lajjengan peggek e Suramadu yak, layangan putus di Suramadu.”

    Sampai saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait temuan tersebut. Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, mengungkapkan bahwa pihaknya masih melakukan pemeriksaan di lapangan. “Kita periksa dan dalami, tunggu petugas di lapangan selesai,” ujarnya.

    Keberadaan benang nilon di Jembatan Suramadu bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, kejadian serupa juga sempat membuat pengguna jalan khawatir karena dapat membahayakan keselamatan, terutama bagi pengendara motor.

    Para pengendara diimbau untuk lebih berhati-hati saat melintas di Jembatan Suramadu dan segera melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan hal serupa agar dapat segera ditangani demi keselamatan bersama. [sar/suf]

  • Isu Serangga Jadi Menu MBG Tuai Kritikan, DPR Minta BGN Tak Buat Polemik – Page 3

    Isu Serangga Jadi Menu MBG Tuai Kritikan, DPR Minta BGN Tak Buat Polemik – Page 3

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa serangga dapat menjadi salah satu menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kebijakan ini disesuaikan dengan potensi sumber daya lokal di masing-masing daerah.

    “Jika di daerah tertentu masyarakat sudah terbiasa mengonsumsi serangga, maka serangga bisa menjadi menu di wilayah tersebut,” ujar Dadan dikutip dari Antara, Minggu (26/1/2025).\

    Menurut Dadan, variasi menu dalam program MBG menunjukkan bahwa Badan Gizi Nasional tidak menerapkan standar menu yang seragam secara nasional. Sebaliknya, yang ditetapkan adalah standar komposisi gizi nasional yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan potensi lokal.

    Dadan menjelaskan bahwa serangga merupakan salah satu sumber protein tinggi yang kaya gizi dan sudah menjadi konsumsi di beberapa daerah di Indonesia. Selain serangga, ia juga mencontohkan sumber protein lain yang bergantung pada ketersediaan lokal.

    “Ada daerah yang memiliki banyak telur, ada juga yang kaya ikan. Jadi, sumber protein bergantung pada potensi daerah masing-masing,” jelasnya.

    Selain protein, Dadan juga membuka kemungkinan variasi menu berbasis karbohidrat. Untuk wilayah yang masyarakatnya terbiasa mengonsumsi jagung, singkong, atau pisang rebus, nasi bisa digantikan oleh bahan pangan tersebut.

    “Ini adalah salah satu contoh bagaimana keberagaman pangan bisa diakomodasi dalam program makan bergizi gratis,” tambah Dadan.

  • Kenapa Orang China Tersebar & ‘Menguasai’ Dunia? Ini Jawabannya

    Kenapa Orang China Tersebar & ‘Menguasai’ Dunia? Ini Jawabannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dari hampir 8 miliar penduduk bumi, warga keturunan Tionghoa mencakup 18% populasi atau sekitar 1,4 miliar jiwa. Ini belum mencakup kaum peranakan Tionghoa yang tersebar dan sudah berasimilasi dengan kebudayaan lokal di seluruh dunia. Tentu, jika ditotal sudah pasti akan melebihi 1,4 miliar jiwa.

    Lantas, kenapa hal ini bisa terjadi?

    Dalam sejarah modern, bukti awal eksistensi penyebaran orang China adalah keberadaan Jalur Sutra.

    Jalur Sutra pertama kali berdiri pada 130 SM yang menghubungkan Asia Timur dengan Mediterania. Lewat jalur ini, pedagang-pedagang China menjual komoditasnya ke Timur Tengah dan Eropa.

    Salah satu bukti kesohoran pedagang China adalah adanya ungkapan terkenal dari jazirah Arab yang berbunyi “Tuntutlah Ilmu Sampai ke Negeri China”. Konon, ungkapan tersebut adalah hadist atau perkataan Nabi Muhammad SAW yang dikisahkan kembali oleh para sahabatnya. Jika benar Nabi Muhammad SAW yang hidup tahun 534-632 Masehi berkata demikian, tentu saja China sudah punya reputasi baik di mata orang Arab.

    Menurut Yang Fuchang dalam “China-Arab Relations in the 60 Years’ Evolution” (Journal of Middle Eastern and Islamic Studies, 2018), hadirnya ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa China telah dianggap memiliki kejayaan besar di jazirah Arab pada saat itu.

    Selain itu, selama membentang 4.000 km, Jalur Sutra juga tidak hanya untuk berdagang, tetapi juga sebagai tempat bermukim. Karena berfungsi sebagai tempat bermukim, terjadi interaksi dengan penduduk lokal yang melahirkan generasi baru yang keturunan China.

    Hal ini juga terjadi di daerah lain, seperti rute perdagangan China ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Interaksi ini kelak melahirkan kawasan-kawasan pecinan di seluruh dunia yang membuat mereka ada dimana-mana.

    Secara garis besar, penyebaran penduduk China terbagi menjadi dua babak.

    Pertama, pada abad ke-16. Penyebabnya karena mereka dibutuhkan oleh dunia seiring masifnya kolonialisme oleh negara-negara Eropa. Orang China dibutuhkan tenaga dan pikirannya untuk menjadi pekerja atau pedagang di negeri orang.

    Salah satu yang membutuhkan adalah Gubernur Jenderal VOC, J.P Coen. Saat mendirikan Batavia, Coen ingin orang China menjadi pengisi wilayah. Coen menganggap orang China punya etos kerja yang baik dibanding pribumi. Atas dasar inilah, terjadi migrasi besar orang China ke Batavia.

    Kedua, migrasi pada pertengahan abad ke-19. Pada babak kedua, alasan orang China bermigrasi dipicu oleh tingginya permintaan pekerja China oleh negara-negara Barat yang mulai menghapuskan penggunaan budak kulit hitam.

    Selain itu pula, di babak kedua ini, migrasi juga didasari oleh dinamika politik internal, seperti perang, dan bencana alam. Kedua hal ini membuat orang-orang China terpaksa bermigrasi dan memulai hidup baru di negeri orang. Terkait ini ada banyak orang-orang keturunan China di Indonesia yang leluhurnya tiba di Tanah Air akibat terusir imbas perang dan bencana alam. 

    (mfa/mfa)

  • SHGB dan SHM Pagar Laut Tangerang Ilegal, AHY Dorong Investigasi Praktik Penyalahgunaan Kekuasaan

    SHGB dan SHM Pagar Laut Tangerang Ilegal, AHY Dorong Investigasi Praktik Penyalahgunaan Kekuasaan

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendorong dilakukan investigasi atas dugaan penyalahgunaan kekuasaan dalam penerbitan sertifikat hak guna bangunan (SHGB) dan sertifikat hak milik (SHM) secara ilegal di kawasan pagar laut Tangerang, Banten.

    Staf Khusus Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Bidang Komunikasi dan Informasi Publik Herzaky Mahendra Putra mengatakan Menko AHY sudah berkoordinasi beberapa kali dengan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, sebagai upaya mencari solusi terbaik terkait kasus SHGB dan SHM tersebut. 

    “Menko AHY menyadari soal penerbitan SHM dan SHGB dalam kasus Kohod Tangerang, otoritas ada di tingkat Kantor Pertanahan (Kantah) BPN Kabupaten Tangerang sesuai aturannya. Artinya, secara hukum memang hal ini sudah menjadi kewenangan dan tanggung jawab kepala Kantah. Tetapi, sebagai menko, AHY akan ikut menjadi bagian solusi dari persoalan ini,” kata Herzaky dalam keterangan resminya, Selasa (28/1/2025).

    Melihat perkembangannya, lanjut Herzaky, ada dugaan penyalahgunaan wewenang di tingkat Kantor Pertanahan maupun kerja juru ukur terkait terbitnya SHM dan SHGB pagar laut di Tangerang. 

    Menurutnya perlu juga diteliti lebih lanjut mengapa pemerintah daerah bisa mengeluarkan persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang (PKKPR) dan rencana tata ruang wilayah (RTRW), padahal fisiknya adalah laut. 

    “RTRW Provinsi Banten dan PKKPR dari bupati Tangerang ini konon dijadikan rujukan oleh kepala Kantah sebagai dasar diterbitkannya SHM atau SHGB,” ujar juru bicara Partai Demokrat itu.

    Herzaky mengatakan AHY menginginkan dilakukan investigasi terkait dugaan penyalahgunaan wewenang dalam terbitnya SHGB dan SHM pagar laut di Tangerang.

    “Terkait dengan dugaan penyalahgunaan wewenang itu, Menko AHY telah mendorong agar dilakukan investigasi dan hasilnya disampaikan kepada publik. Beliau sudah menerima laporan bahwa hal ini sedang dilakukan oleh Kementerian ATR/BPN,” ujar Herzaky.

    Herzaky mengajak publik mempercayakan menteri ATR/BPN untuk menyelesaikan masalah secara tuntas polemik penerbitan SHGB dan SHM di kawasan pagar laut Tangerang. 

    “Setelah itu agar disampaikan kepada publik hasilnya. Menko AHY mendukung penuh Kementerian ATR/BPN dalam hal ini. Jika dugaan penyalahgunaan wewenang itu memang betul terbukti, maka hal tersebut harus diproses secara hukum lebih lanjut,” kata Herzaky.

  • Tokoh & Ekonom Dunia Siap Kupas Hal Ini di BRI Microfinance Outlook

    Tokoh & Ekonom Dunia Siap Kupas Hal Ini di BRI Microfinance Outlook

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)berkomitmen dalam mendukung pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai motor penggerak utama ekonomi nasional.

    Hal tersebut dibuktikan lewat penyelenggaraan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang keenam kalinya, di ICE BSD City Nusantara pada 30 Januari sampai 2 Februari 2025. Tidak hanya itu, dalam event tersebut juga gelar seminar menarik yakni BRI Microfinance Outlook 2025 dengan tema “Empowering the People’s Economy: A Pillar for Achieving Inclusive & Sustainable Growth”.

    Menariknya, pada acara tersebut BRI akan menghadirkan Paul Romer. Ia adalah ekonom Amerika yang dianugerahi Hadiah Nobel Ekonomi pada 2018 lalu. Penghargaan ini diraih atas kontribusinya terhadap pemahaman tentang pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan hubungannya dengan inovasi teknologi.

    Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari menjelaskan, kehadiran Paul Romer menjadikan BRI Microfinance Outlook 2025 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

    “Akan ada peraih Nobel Prize, Paul Romer. Nanti kita akan minta dia untuk bagaimana mengeksplorasi rakyat yang di Indonesia, grassroot dalam kerangka mereka bisa beradaptasi dengan perubahan,” terangdia dalam Press Conference BRI UMKM EXPO(RT) 2025, beberapa waktu lalu.

    Untuk diketahui, karya Romer menyoroti bagaimana kemajuan teknologi yang membantu mempertahankan pertumbuhan ekonomi dari aktivitas ekonomi manusia. Di samping itu Romer menunjukkan bahwa pertumbuhan yang terus-menerus memerlukan intervensi pemerintah melalui investasi dalam penelitian dan pengembangan serta dan undang-undang kekayaan intelektual.

    Selain Paul Romer, acara ini juga akan dihadiri pakar dan ahli ekonomi dari dalam dan luar negeri, seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Rachmat Pambudy, serta Chief Economist of Asian Development Bank Albert Francis Park.

    Tidak ketinggalan, hadir juga Head of Regional Client Services at Women’s World Banking Harsha Rodrigues, Mereka akan berbagi pandangan terkait strategi untuk memperkuat keuangan inklusif.

    “Ada lagi Albert Francis Park dari Chief Economist of Asian Development Bank. Kita minta dia untuk mengeksplorasi pentingnya pembiayaan. Saya yakin nanti adause casedari negara lain,” imbuhSupari.

    (dpu/dpu)

  • Minimalisir Kemacetan, Wihara Dharma Bhakti Glodok Tak Gelar Acara Khusus dalam Perayaan Imlek 2025 – Halaman all

    Minimalisir Kemacetan, Wihara Dharma Bhakti Glodok Tak Gelar Acara Khusus dalam Perayaan Imlek 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Puluhan lebih umat Konghucu datang silih berganti ke Wihara Dharma Bhakti, Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, Selasa (28/1/2025).

    Diketahui, Hari Raya Imlek 2025 jatuh pada Rabu (29/1/2025) besok.

    Pantauan Tribunnews.com sekira pukul 17.00 WIB, Wihara Dharma Bhakti banyak didatangi umat yang hendak melakukan sembahyang.

    Umat dapat bersembahyang di dua lantai yang terdapat pada gedung tempat ibadah tersebut.

    Di saat para umat sembahyang, ada lebih dari tiga orang personel pihak keamanan Wihara Dharma Bhakti.

    Pengurus Yayasan Wihara Dharma Bhakti, Kong Tet Sen, mengatakan tidak ada acara khusus dalam rangka perayaan Imlek 2025 ini.

    Hal itu dikarenakan pihaknya meminimalisir terjadinya kemacetan di kawasan sekitar wihara.

    “Enggak ada (acara khusus), tahun ke tahun biasa saja. Untuk sembahyang saja paling,” kata Kong Tet Sen, kepada wartawan, Selasa (28/1/2025).

    Sementara itu, Yunus, seorang pria yang sejak tahun 2011 bekerja di Wihara Dharma Bhakti mengatakan jumlah umat yang datang belum tergolong banyak, pada Selasa ini.

    Hal ini menurutnya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

    Ia menilai, hal ini terjadi dikarenakan H-1 perayaan Imlek 2025 jatuh di dua tanggal merah atau terjepit.

    “Ini belum ramai. Mungkin besok (hari H Imlek 2025),” ucapnya, kepada Tribunnews.com.

    Selanjutnya, pria berkaus merah itu mengatakan, Wihara Dharma Bhakti kini tidak menggunakan lilin merah berukuran jumbo khas perayaan Imlek.

    Alasannya, menurut Yunus, karena Wihara Dharma Bhakti pernah mengalami kebakaran.

    Diketahui, kebakaran di Wihara Dharma Bhakti terjadi pada 2015.

    “Iya sekarang enggak pakai. Takut soalnya. Dulu kan pernah kebakaran,” ungkap Yunus.

    Sementara itu, satu di antara beberapa umat yang melakukan sembahyang di Wihara Dharma Bhakti, Jonathan (27), mengungkapkan waktu yang ditunggu-tunggu saat Imlek adalah ketika dia dapat berkumpul bersama sanak keluarganya.

    Jonathan tampak bersembahyang seorang diri pada Selasa siang ini. 

    Ia menyebut, keluarganya akan mulai berkumpul nanti malam menjelang detik-detik pergantian tahun atau puncak perayaan Imlek.

    “Biasanya Imlek ya kita bagi-bagi angpao. Misalnya dari keluarga yang sudah menikah itu bagi-bagi angpao ke yang belum menikah,” ucapnya.

    Lebih lanjut, pada Imlek 2025 ini, Jonathan mengharapkan agar bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang maju ke depannya.

    “Harapannya, semoga untuk bangsa kita ini, bangsa Indonesia bisa lebih maju lagi kedepannya. Dijauhkan dari hal-hal negatif, bencana alam,” ucap Jonathan.

  • JK Sentil Pemerintah Belum Ungkap Dalang Pagar Laut, Mahfud MD: Sertifikat Ilegal HGB Harus Dipidana – Halaman all

    JK Sentil Pemerintah Belum Ungkap Dalang Pagar Laut, Mahfud MD: Sertifikat Ilegal HGB Harus Dipidana – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Belum terungkapnya dalang pemasangan pagar laut di Tangerang Banten membuat heran Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.

    Jusuf Kalla menyinggung soal kasus pagar laut yang hingga kini belum terungkap siapa sosok pemiliknya.

    “Saya katakan bahwa polisi alhamdulillah dalam waktu dua hari bisa tangkap orang yang dipotong lehernya (mutilasi). Tapi ini (kasus pagar laut) 30 kilometer enggak ada yang tahu siapa (pemiliknya)” kata Jusuf Kalla, Senin (27/1/2025).

    Padahal, kata Jusuf Kalla, berdasar keterangan pemerintah Kabupaten Tangerang yang telah disampaikan sebelumnya, keberadaan pagar laut tersebut sudah diketahui sejak bulan Agustus 2024 lalu.

    Pemerintah Kabupaten Tangerang mengaku pada bulan September 2024 sudah melaporkan temuan adanya pagar laut kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten.

    Tapi setelah berbulan-bulan berlalu kasus ini juga belum tuntas dan sekarang kasusnya mencuat ke publik.

    Bahkan hingga kini petugas gabungan melakukan pembongkaran pagar laut meski tak diketahui pemiliknya.

    Jusuf Kalla menyebut belum terungkapnya dalang yang mampu memasang pagar laut sepanjang 30 kilometer di Tangerang sebagai hal yang kelewatan.

    “Ini kelewatan negeri ini,” ujar Jusuf Kalla saat ditemui dalam kegiatan di kantor Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.

    Mahfud MD: Sertifikat Ilegal HGB Harus Dipidanakan

    Mantan Menko Polhukam Prof Mahfud MD mendesak pemerintah untuk bersikap tegas soal pagar laut di Tangerang.

    Mahfud MD menyebut sertifikat ilegal yang terbit tak hanya dibatalkan namun bisa dipidanakan.

    Pasalnya sertifikat yang terbit merupakan produk kolusi melanggar hukum.

    “Sertifikat ilegal HGB utk laut tak bs hanya dbatalkan tapi hrs dipidanakan krn merupakan produk kolusi melanggar hukum,” buka akun @mohmahfudmd pada Selasa (28/1/2025).

    Mahfud MD bahkan menerangkan jelas vonis MK yang melarang pengusahaan perairan pesisir untuk swasta maupun perorangan.

    Ia menegaskan jika kasus pagar laut beda dengan reklamasi.

    “Vonis MK No. 3/PUU-VIII/2010 dan UU No. 1 Thn 2014 jelas melarang pengusahaan perairan pesisir utk swasta ataupun perorangan. Kasus ini beda loh dgn reklamasi,” pungkas cuitannya.

    Lalu Mahfud MD menanggapi pertanyaan soal sikap mantan Wamen ATR, Raja Juli yang mengaku tak tahu menahu soal sertifikat pagar laut.

    Baik tahu atau tak tahu, kasus tersebut tetap harus dipidanakan.

    Belum Terungkap

    Dalam rapat dengan Komisi IV DPR di Jakarta pekan lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan  Sakti Wahyu Trenggono  mengatakan belum diketahui siapa dalam pembangunan.

    Dia menyatakan akan memeriksa sejumlah perusahaan yang diduga terlibat dan akan menyampaikannya dalam jangka waktu 20 hari mendatang.

    Sementara Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Metro Jaya hingga kini belum menemukan indikasi tindak pidana dalam kasus pagar laut misterius di perairan Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.

    “Kami hanya menyelidiki terkait dengan apa-apa saja yang ada di lapangan, ada tindak pidana atau tidak, tapi karena sudah diambil alih KKP, kita tunggu saja dari KKP, sementara kami masih belum temukan tindak pidana,” ungkap Direktur Polairud Polda Metro Jaya, Kombes Pol Joko Sadono dalam Breaking News Kompas TV pada Senin (27/1/2025).

    Penyelidikan kasus ini kini berada di bawah koordinasi Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

    Polda Metro Jaya menunggu hasil temuan dari PSDKP KKP sebelum mengambil langkah hukum lebih lanjut.

    “Kalau hasilnya mungkin barangkali dari KKP diduga ada tindak pidana, mungkin dari Pak Menteri bisa menindaklanjuti dengan instansi aparat penegak hukum yang lain,” kata Joko.

    Kasus ini bermula dari penemuan pagar bambu misterius yang ditancapkan ke dasar laut di awal Januari 2025.

    Penemuan tersebut sempat menghebohkan publik dan memicu berbagai spekulasi di masyarakat.

    Merespons temuan tersebut, KKP melakukan penyegelan terhadap pagar laut pada Kamis (9/1/2024).

    Sembilan hari kemudian, tepatnya pada Sabtu (18/1/2025), pagar laut tersebut akhirnya dibongkar dalam operasi yang melibatkan sekitar 600 prajurit TNI AL dan warga setempat.

  • Gusdurian minta pemerintah usut tuntas kasus pagar laut

    Gusdurian minta pemerintah usut tuntas kasus pagar laut

    Jakarta (ANTARA) – Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa, Qotrunnada Munawaroh Wahid, meminta pemerintah mengusut tuntas permasalahan pagar laut yang saat ini tengah ramai diperbincangkan.

    “Pertama itu jelas (pemerintah) harus mengkaji ulang sebetulnya pagar laut ini duduk perkara ini bagaimana,” kata Alissa saat menggelar jumpa pers bersama Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Jakarta Pusat, Selasa.

    Menurut putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini, permasalahan pagar laut merupakan bukti terjadinya pelanggaran hukum yang dilakukan pihak-pihak tertentu, termasuk pemerintah.

    Hal tersebut, kata dia, terlihat dari adanya unsur pembiaran dari pemerintah daerah kepada pihak-pihak tertentu untuk memasangkan pagar laut demi kepentingan korporasi.

    Kondisi itu, lanjut Alissa, mempertegas adanya unsur koruptif yang dilakukan oknum pemerintah dalam upaya menerbitkan izin pemasangan pagar tersebut.

    “Ketika penyelenggaraan negara setempat itu ternyata tidak peka tidak awas terhadap situasi Itu bahkan diam-diam membiarkan itu menimbulkan pertanyaan besar gitu,” jelas dia.

    Kondisi tersebut dinilai sangat merugikan masyarakat, terutama para nelayan lantaran ruang gerakannya dalam mencari nafkah di laut semakin terbatas.

    Maka dari itu, dia berharap pemerintah harus mengambil langkah tegas untuk memastikan bahwa laut tersebut bukanlah disediakan untuk korporasi melainkan untuk masyarakat Indonesia.

    “Segera mengambil langkah untuk meluruskan kalau misalkan itu wilayah (laut) bukan dikavling,” kata dia.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Ade P Marboen
    Copyright © ANTARA 2025