Blog

  • FOTO : Stok Darah di PMI Kota Semarang Aman Hingga Hari Raya Idul Fitri 2025

    FOTO : Stok Darah di PMI Kota Semarang Aman Hingga Hari Raya Idul Fitri 2025

    Petugas medis sedang melakukan pengambilan darah di ruang donor darah PMI Kota Semarang Jalan Mgr. Sugiyopranoto

    Tayang: Selasa, 28 Januari 2025 15:17 WIB

    hermawan handaka

    DONOR DARAH PMI — Petugas medis sedang melakukan pengambilan darah di ruang donor darah PMI Kota Semarang Jalan Mgr. Sugiyopranoto No. 31 Kota Semarang, Selasa (28/6/25). 

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG — Petugas medis sedang melakukan pengambilan darah di ruang donor darah PMI Kota Semarang Jalan Mgr. Sugiyopranoto No. 31 Kota Semarang, Selasa (28/6/25).

    Data pada bulan Januari 2025 stok darah relatif aman hingga hari Raya Idul Fitri 2025. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jateng.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jateng.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    Berita Terkini

  • Diiringi Lantunan Doa, Jenazah Emilia Contessa Tinggalkan Rumah Duka

    Diiringi Lantunan Doa, Jenazah Emilia Contessa Tinggalkan Rumah Duka

    Diiringi Lantunan Doa, Jenazah Emilia Contessa Tinggalkan Rumah Duka
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Jenazah artis senior
    Emilia Contessa
    yang memiliki nama asli Nur Indah Citra Sukma Munsyi diberangkatkan dari rumah duka di Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah,
    Banyuwangi
    , pada Selasa (28/1/2025) pukul 14.00 WIB.
    Emilia meninggal dunia di RSUD Blambangan pada Senin (27/1/2025) pukul 18.00 WIB.
    Jenazah diberangkatkan dengan diiringi lantunan doa dari pelayat yang memenuhi rumah duka, serta masyarakat sekitar yang turut menyaksikan pemberangkatannya.
    “Akan dishalatkan dulu di Masjid Al Hadi (Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi),” kata Dino Rosano, adik kandung
    Emilia Contessa
    .
    “Dimakamkan pukul 3 sore,” sambung dia.
    Sebelumnya, pemakaman direncanakan pukul 14.00 WIB, namun diundur menjadi pukul 15.00 WIB karena keputusan keluarga memberi waktu kepada anak Emilia, Enrico Tambunan, untuk melakukan perjalanan dari Australia.
    Sebelumnya, Enrico meminta agar pemakaman diundur agar dia, yang telah lama tak bertemu ibunya, dapat melihatnya untuk terakhir kalinya.
    “Nangis, minta ke saya diundur,” kata adik ipar Emilia, Ratih Puspitadewi.
    Diuraikan Ratih, Enrico melakukan penerbangan dari Australia menuju Bali untuk kemudian melakukan perjalanan darat menuju Banyuwangi.
    Setelah ditimbang-timbang, kemungkinan kecil jika menunggu kedatangan Enrico, sehingga kemudian keluarga, berdasarkan pertimbangan juga dari Denada, memutuskan untuk memundurkan pemakaman ke pukul 15.00 WIB.
    Emilia dimakamkan di area pemakaman Kantor Pemda Banyuwangi di Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Debit Air Bendungan Lempake Naik, Samarinda Siaga Banjir

    Debit Air Bendungan Lempake Naik, Samarinda Siaga Banjir

    Debit Air Bendungan Lempake Naik, Samarinda Siaga Banjir
    Tim Redaksi
    SAMARINDA, KOMPAS.com –
    Debit air
    di
    Bendungan Lempake
    , Kota
    Samarinda
    , terus mengalami peningkatan sejak Selasa (28/1/2025) dini hari.
    Saat ini, elevasi tinggi muka air (TMA) tercatat mencapai 8,10 meter di atas permukaan laut (mdpl), sehingga
    status Siaga
    ditetapkan.
    Hal ini disampaikan oleh Kepala Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) IV Kaltim, Lesty Arlensietami, saat melakukan pemantauan di lokasi bendungan.
    “Kondisi elevasi air sempat mencapai 8,15 meter kemarin. Pagi ini turun menjadi 8,10, dan saat ini berada di angka 8,05. Namun, berdasarkan prediksi BMKG, ada kemungkinan kenaikan elevasi di hulu, sehingga kami terus memantau,” ungkap Lesty.
    Lesty menjelaskan bahwa limpahan air yang mengalir ke Bendungan Lempake berasal dari beberapa titik hulu, yaitu Sungai Bawang, Sungai Siring, dan Sungai Pampang, yang kemudian menyatu di Sungai Karang Mumus.
    Curah hujan yang tinggi menjadi faktor utama penyebab peningkatan elevasi air di wilayah tersebut.
    Sebagai langkah antisipasi, pintu air bendungan telah dibuka sebesar 50 cm pada pagi hari.
    “Karena Sungai Mahakam mengalami penurunan debit, kami membuka pintu menjadi 60 cm. Namun, jika kondisi pasang terjadi, langkah ini akan kami evaluasi kembali,” jelasnya.
    Lesty juga menambahkan bahwa timnya terus memantau ketahanan struktur bendungan untuk mencegah kondisi darurat dari status Siaga menjadi Awas.
    Surat peringatan telah dikeluarkan oleh BBWS kepada Wali Kota Samarinda terkait potensi peningkatan
    debit air
    .
    Di sisi lain, laporan genangan air mulai muncul di beberapa wilayah, termasuk Bengkuring.
    BBWS terus memantau perkembangan di hulu dan hilir bendungan untuk memastikan langkah mitigasi yang tepat.
    “Kami harus memperhitungkan dampak dari hulu dan hilir. Dan kami akan terus evaluasi,” tutur Lesty.
    Hingga saat ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang bermukim di sekitar aliran sungai dan area rawan banjir.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cara Cek THR dan Gaji ke-13 PNS 2025

    Cara Cek THR dan Gaji ke-13 PNS 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13.

    Pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah menetapkan sejumlah kebijakan terkait besaran tunjangan terdebut.

    Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2024, kelompok ASN yang berhak menerima THR dan gaji ke-13 adalah:

    1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan CPNS (Calon PNS)
    2. PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja)
    3. Anggota TNI
    4. Anggota Polri
    5. Pejabat Negara

    Kemudian kelompok ASN yang tidak menerima THR dan gaji ke-13 yakni anggota DPR, ASN yang cuti di luar tanggungan negara, ASN yang sedang ditugaskan di luar instansi pemerintah, baik di dalam negeri maupun luar negeri, dengan gaji yang dibayarkan oleh instansi tempat penugasan.

    Cara Cek THR dan Gaji ke-13 PNS 2025

    Mengecek besaran THR dan Gaji ke-13 PNS bisa dilakukan dengan berbagai cara. Yakni melalui situs resmi BKN hingga melalui bank.

    Kemudian PNS juga bisa menghubungi bendara instansi, terkait dengan pencairan THR dan gaji ke-13 2025.

    Besaran THR dan Gaji ke-13 PNS 2025

    Besaran THR dan gaji ke-13 yang didapatkan oleh ASN yakni gaji pokok ditambah dengan berbagai tunjangan eseperti tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, dan tunjangan kinerja (tukin).

    Berikut daftar gaji PNS tahun 2024, yang sebelumnya juga sudah mengalami kenaikan sebesar 8%.

    Golongan I

    Golongan Ia: Rp1.685.700-Rp2.522.600
    Golongan Ib: Rp1.840.800-Rp2.670.700
    Golongan Ic: Rp1.918.700-Rp2.783.700
    Golongan Id: Rp1.999.900-Rp2.901.400

    Golongan II

    Golongan IIa: Rp2.184.000-Rp3.643.400
    Golongan IIb: Rp2.385.000-Rp3.797.500
    Golongan IIc: Rp2.485.900-Rp3.958.200
    Golongan IId: Rp2.591.100-Rp4.125.600

    Golongan III

    Golongan IIIa: Rp2.785.700-Rp4.575.200
    Golongan IIIb: Rp2.903.600-Rp4.768.800
    Golongan IIIc: Rp3.026.400-Rp4.970.500
    Golongan IIId: Rp3.154.400-Rp5.180.700

    Golongan IV

    Golongan IVa: Rp3.287.800-Rp5.399.900
    Golongan IVb: Rp3.426.900-Rp5.628.300
    Golongan IVc: Rp3.571.900-Rp5.866.400
    Golongan IVd: Rp3.723.000-Rp6.114.500
    Golongan IVe: Rp3.880.400-Rp6.373.200

  • 7 Fakta Menarik tentang AKBP Bintoro, Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel yang Ditangkap Propam

    7 Fakta Menarik tentang AKBP Bintoro, Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel yang Ditangkap Propam

    loading…

    Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro (kanan) diamankan Propam Polda Metro Jaya buntut kasus dugaan pemerasan anak pengusaha hingga miliaran. Foto/Dok SINDOnews

    JAKARTA – AKBP Bintoro menjadi perbincangan hangat di masyarakat karena kasus yang melibatkan mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan ini. Perwira Menengah (Pamen) Polri ini terseret dalam kasus dugaan pemerasan terhadap tersangka anak bos Prodia, dengan nominal fantastis, yaitu Rp20 miliar.
    Berikut 7 fakta menarik tentang AKBP Bintoro dan kasus yang melilitnya:

    1. Perjalanan Karier AKBP Bintoro

    AKBP Bintoro adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2004. Dalam kariernya, ia pernah menduduki berbagai jabatan strategis, sepertiKasat Reskrim Polresta Depok pada 2018, Kanit 2 Subdit 3 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, dan Penyidik Madya 1 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

    Bintoro kemudian diangkat menjadi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, menggantikan Kompol Irwandhy Idrus. Sejak Agustus 2024, AKBP Bintoro bertugas sebagai Penyidik Madya 6 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

    2. Kasus Dugaan Pemerasan Rp20 Miliar

    AKBP Bintoro diduga memeras tersangka berinisial AN, yang merupakan anak dari salah satu bos Prodia. Pemerasan ini diduga terjadi saat kasus dugaan pembunuhan dengan tersangka AN dan B masih ditangani oleh Bintoro.

    Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal mengungkapkan, penanganan kasus tersebut sempat mandek selama masa kepemimpinan Bintoro. Namun, setelah jabatan Kasat Reskrim beralih ke AKBP Gogo Galesung, kasus ini langsung dipercepat hingga dinyatakan lengkap (P21).

    3. Penyebab Kasus Mandek

    Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal merasa aneh dengan lambatnya penanganan kasus ini. “Saya tidak mengetahui dugaan pemerasan Rp20 miliar, tetapi penanganan perkara sangat lama. Setelah berganti Kasat baru, saya perintahkan agar segera dipercepat hingga P21 dan tahap dua, langsung lancer,” ujarnya.

    4. Kronologi Kasus Dugaan Pembunuhan

    Kasus ini berawal dari laporan terhadap tersangka AN, yang diduga melakukan tindak pidana kejahatan seksual dan pelanggaran perlindungan anak hingga menyebabkan korban meninggal dunia di sebuah hotel di Jakarta Selatan. Saat olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan barang bukti berupa obat-obatan terlarang (inex) dan senjata api.

    5. Pembelaan AKBP Bintoro

    AKBP Bintoro menepis semua tuduhan terkait dugaan pemerasan. Ia menyebut bahwa berita tersebut adalah fitnah yang disebarkan oleh pihak tersangka AN. “Dari kemarin saya telah diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya selama kurang lebih 8 jam, dan handphone saya disita untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tuturnya.

    6. Tanggapan Prodia

    Pihak Prodia melalui Corporate Secretary Marina Amalia menegaskan bahwa kasus ini tidak terkait dengan perusahaan. “Permasalahan ini adalah masalah pribadi, dan manajemen Prodia tidak ada kaitannya. Direksi dan komisaris Prodia terdiri dari para founder dan profesional yang berintegritas,” kata Marina.

    7. Pemeriksaan oleh Propam Polda Metro Jaya

    Kasus dugaan pemerasan yang melibatkan AKBP Bintoro telah ditangani oleh Propam Polda Metro Jaya sejak Sabtu (25/1/2025). Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Pol Radjo Alriadi Harahap mengungkapkan bahwa Bintoro telah diamankan dan tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait dugaan pelanggaran etik.

    Kasus yang melibatkan AKBP Bintoro ini menjadi perhatian publik karena menyangkut dugaan penyimpangan etik dan integritas seorang aparat penegak hukum. Meski Bintoro membantah semua tuduhan, proses hukum terus berjalan untuk memastikan kebenaran. Bagaimana kelanjutan kasus ini? Kita tunggu hasil investigasi lebih lanjut.

    (abd)

  • Polres Bondowoso Tangkap Pengedar Sabu, Barang Bukti 11,98 Gram Disita

    Polres Bondowoso Tangkap Pengedar Sabu, Barang Bukti 11,98 Gram Disita

    Bondowoso (beritajatim.com) – Kepolisian Resor (Polres) Bondowoso berhasil menangkap RK (44), pria yang diduga kuat mengedarkan narkotika jenis sabu. Berdasarkan pengakuan tersangka, narkoba tersebut dibeli dari seorang narapidana yang saat ini menjalani hukuman di salah satu Lapas di Jawa Timur.

    Kasat Narkoba Polres Bondowoso, Iptu Nurudin, menjelaskan bahwa pihaknya menerima informasi terkait dugaan peredaran sabu oleh RK pada Selasa (21/1/2025).

    “Selanjutnya pada Kamis (23/1/2025), sekira jam 00.30 WIB, ketika berada di sebuah cafe Desa Sukosari, Kecamatan Tamanan, Bondowoso, kami mengamankan terduga pelaku,” ungkapnya kepada beritajatim.com, Selasa (28/1/2025).

    Setelah dilakukan penggeledahan badan dan barang bawaan RK, polisi menemukan sejumlah barang bukti di bagasi sepeda motornya, yakni 5 paket sabu dengan berat total 11,98 gram, 1 buah korek api, 1 buah pipet kaca yang masih terdapat sisa sabu, serta 1 alat bong dari botol plastik.

    “Kemudian juga diamankan 1 buah kaos kaki warna abu-abu, 1 buah plastik bekas tempat masker warna ungu, 1 unit HP merk VIVO warna putih, 1 unit HP merk OPPO warna biru, dan 1 unit sepeda motor merk Yamaha NMAX warna putih dengan nopol N-4938-ZI,” bebernya.

    RK mengaku bahwa narkotika jenis sabu tersebut dibeli dari RU, seorang narapidana di salah satu Lapas di Jawa Timur. Transaksi dilakukan sebanyak 10 gram dengan harga Rp 9 juta.

    “Kemudian sabu itu dijual dengan harga mulai dari Rp 500 ribu sampai dengan Rp 5,5 juta,” ujar Nurudin.

    Pelaku dan barang bukti kini telah diamankan di Mapolres Bondowoso untuk penyidikan lebih lanjut. RK dijerat dengan pasal tindak pidana narkotika.

    “Sebagaimana dimaksud Pasal 114 ayat (1), (2) Subs Pasal 112 ayat (1), (2) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika,” pungkasnya. [awi/beq]

  • Pengelolaan Anggaran Masih Tunai, Pemerintahan Desa di Jember Rawan Korupsi

    Pengelolaan Anggaran Masih Tunai, Pemerintahan Desa di Jember Rawan Korupsi

    Jember (beritajatim.com) – Kepala desa di Kabupaten Jember, Jawa Timur, rawan terseret kasus korupsi. Inspektorat Kabupaten Jember melihat lubang dan kelemahan dalam tata kelola pemerintahan desa.

    “Banyak hal yang harus dibina dalam tata kelola pemerintahan desa, mulai dari penyusunan administrasi laporan pertanggungjawaban keuangan, penyeragaman standardisasi pelaksanaan proyek fisik di desa, sampai level monitoring dan evaluasi,” kata Inspektur Inspektorat Kabupaten Jmber Ratno Cahyadi Sembodo, ditulis Selasa (28/1/2025).

    Menurut Ratno, persoalan muncul bisa dikarenakan ketidaktahuan mengenai laporan pertanggungjawaban maupun ketidakpatuhan terhadap jadwal. “Misalnya pencairan dana desa (DD) tahap kedua harus menunggu pencairan tahap satu. Pencairan tahap satu harus menyelesaikan realisasi tahun sebelumnya. Hal-hal seperti itu harus kami tertibkab,” katanya.

    Pemkab Jember harus mencoba lebih kuat lagi agar potensi penyimpangan keuangan di desa bisa diminimalisasi. “Yang paling krusial menurut kami adalah masih adanya transaksi bersifat tunai di desa. Bagaimanapun orang kalau pegang duit tunai, pasti ada risiko godaan. Kami sedang berupaya agar transaksi sebisa mungkin bersifat cashless (non-tunai. Cashless ini setidaknya memiimalisasi risiko,” kata Ratno.

    Sebenarnya ada Tim Fasilitator Kecamatan (TFK) di Jember yang mendampingi 226 desa. Namun selama ini mereka merasa hanya mengawasi pelaksanaan dana desa.

    “Padahal seluruh tata kelola keuangan desa harus dimonitor TFK. Tahun ini kami akan samakan persepsi kembali dengan teman-teman Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), pendamping, dan TFK agar ada keselarasan pandang,” katanya.

    Pemerintah desa di Jember mengalami keterbatasan sumber daya, baik kepala maupun perangkat. “Sedangkan regulasi hitam-putih sama. Harus dipahami ada gap kesenjangan antara SDM dengan regulasi. Jadi kami tidak bisa hitam putih, pasti ada kesalahan di level desa. Kami akan coba memperbaiki tata kelola ke depannya,” kata Ratno.

    APIP (Aparat Pengawasan Intern Pemerintah) dan aparat penegak hukum sudah menjalin nota kesepahaman yang ditandatangani Kementerian Dalam Negeri, Markas Besar Kepolisian RI, dan Kejaksaan Agung.

    “Kalau memang wilayah (dugaan pelanggarannya) masih administratif, kami akan berkoordinasi supaya bisa ditangani Inspektorat. Tapi kalau sudah mens rea atau dugaan tindak pidana korupsinya lebih kental di sana, ya itu wilayah teman-teman aparat penegak hukum,” kata Ratno.

    Sebelum ditangani aparat hukum, Inspektorat intensif berdiskusi untuk menyamakan persepsi. “Itu jadi atensi kami agar tidak terulang di wilayah lain,” kata Ratno.

    Seluruh tahapan penganggaran, mulai dari perencanaan hingga pertanggungjawaban, sebenarnya termaktub dalam aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes). “Aplikasi sudah ada, tapi kalau tidak ada yang meng-input data secara tertib, masih akan ada lubang,” lata Ratno.

    Ratno mengakui adanya ketidakpatuhan hampir di setiap pemerintahan desa. Tema pemeriksaan Inspektorat setiap tahun berbeda-beda, sehingga di semua lini selalu ada temuan. “Cuma yang jadi atensi kami kalau temuannya fraud. Ini yang kami coba benahi tata kelolanya,” katanya.

    Beberapa temuan antara lain penyelesaian pekerjaan fisik yang tidak tepat waktu kendati anggaran sudah selesai direalisasikan. “Pencairannya mepet akhir tahun, sehingga pekerjaannya melampaui tahun anggaran,” kata Ratno.

    Temuan lain adalah kepatuhan pembayaran pajak. “Pajak masih dibayarkan manual. Pencatatannya memang ada aplikasinya, tapi harus diinput manual. Nah ini yang kami akan perbaiki. Tapi ini regulasinya dari pusat, kami hanya pelaksana,” kata Ratno.

    Sementara itu, Kepala DPMD Jember Adi Wijaya mengatakan, sudah ada standar penyusunan RAB (Rencana Anggaran Biaya). DPMD Jember sudah bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air Jember untuk membuat aplikasi khusus penyusunan RAB yang bisa dimanfaatkan pemerintah desa.

    “Harapan kami dengan standar RAB, berbagai pelaksanaan kegiatan mempunyai acuan jelas, baik terkait masalah harga satuan, kebutuhan volume bahan, dan sebagainya,” kata Adi.

    Soal tata kelola keuangan, DPMD sudah mengupayakan digitalisasi. “Baik proses pengajuan penyaluran maupun pengelolaan. Selain Siskeudes yang berlaku nasional, ke depan berdasarkan hasil Kemendagri, Jember akan menerapkan Siskeudes Link. Jadi kami bisa meminimalisasi potensi masalah,” kata Adi.

    Siskeudes Link adalah aplikasi berbasis web yang dikembangkan oleh Bank Jatim, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Keuangan untuk membantu pemerintah desa mengelola keuangan secara lebih transparan dan akuntabel.

    DPMD akan menguji coba Siskeudes Link di beberapa desa hingga ada izin dari Kemendagri. “Dengan digitalisasi ini, tata kelola yang lebih efektif bisa tercapai,” kata Adi.

    Adi mengatakan kelemahan di setiap desa berbeda. “Semua punya potensi sama. Tinggal kami berupaya melibatkan banyak pihak untuk memperjelas tugas pemerintahan desa dalam mengelola keuangan desa,” jelasnya.

    “Selain beberapa instrumen yang memang kami inisiasi, seperti penyusunan aplikasi RAB untuk memperjelas mekanisme tata keuangan di desa. Harapan kami, kalau itu sudah jelas, potensi kesalahan dalam anggaran pengelolaan keuangan di desa bisa diperkecil,” tambah Adi.

    DPMD Jember juga menguatkan kapasitas kemampuan pemerintahan desa dalam memahami regulasi pengelolaan keuangan. “Nanti kami evaluasi sambil jalan. Kalau ada beberapa faktor lain, kami siap bersinergi,” kata Adi. [wir]

  • Satreskrim Polres Sukoharjo Amankan Dua Penjudi Capjikia

    Satreskrim Polres Sukoharjo Amankan Dua Penjudi Capjikia

    TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO – Satreskrim Polres Sukoharjo berhasil mengungkap kasus perjudian capjikia di wilayah Trangsan Kecamatan Gatak.

    Polisi mengamankan dua orang masing-masing UHS (60) dan BSS (81).

    Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo melalui Kasat Reskrim AKP Zaenudin menyampaikan, dua orang tersebut merupakan warga Kecamatan Kartasura.

    Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat.  Menindaklanjuti laporan tersebut anggota langsung menuju lokasi dan mengamankan dua orang.

    Dia menuturkan, UHS berperan sebagai penjual dan BSS bertindak sebagai pembeli. Kedua pelaku kini sedang menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut di Polres Sukoharjo.

    “Kami akan terus memberantas segala bentuk perjudian di wilayah hukum Polres Sukoharjo.

    Kami juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan segala aktivitas yang mencurigakan agar dapat segera ditindaklanjuti,” terang AKP Zaenudin, Selasa (27/1/2025).

    Dia menuturkan, polisi mengamankan beberapa barang bukti seperti alat judi handphone dan uang tunai senilai Rp 857 ribu.

    Penangkapan ini menjadi bukti komitmen Polres Sukoharjo dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. (Ais).

  • Dongeng Pengantar Tidur Bahasa Inggris Anak Tentatng Persahabatan: Whispers of Friendship

    Dongeng Pengantar Tidur Bahasa Inggris Anak Tentatng Persahabatan: Whispers of Friendship

    TRIBUNJATENG.COM – Once upon a time, in a cozy little village surrounded by rolling hills and fragrant meadows, there lived a cat named Oliver.

    Oliver was no ordinary cat.

    He had soft, velvety fur the color of caramel, and eyes as green as fresh spring leaves.

    But what truly made Oliver special was his unusual fondness for mice.

    While other cats in the village loved to chase mice, Oliver found them fascinating and friendly.

    Oliver lived in a charming little cottage with his human family, the Browns.

    The cottage had a lush garden with flowers that bloomed in all the colors of the rainbow, and a big oak tree that stood proudly in the middle.

    Beneath the roots of this oak tree was a tiny, magical world where the mice lived.

    The mice had built an entire village, complete with little homes, shops, and even a tiny castle.

    One breezy evening, Oliver was lounging on the warm stone path in the garden when he heard the faint sound of music.

    Curious, he followed the melody, which led him to the base of the oak tree.

    As he peered closer, he noticed a tiny door hidden amongst the roots.

    With a gentle nudge of his paw, the door creaked open, revealing a wondrous sight.

    Inside, the mice were having a grand celebration. Little lanterns hung from the branches, casting a warm glow over the scene.

    Mice in colorful clothes danced around, nibbling on bits of cheese and fruit. In the center of it all, on a tiny throne made of acorns and leaves, sat Saskia, the queen of the mice.

    She was a petite, delicate mouse with shimmering silver fur and a crown made of tiny, twinkling stars.

    Oliver watched in awe, his heart filled with joy at the sight of the happy mice.

     Just then, Saskia noticed him. With a graceful leap, she approached Oliver, her eyes sparkling with curiosity.

    “Hello there, big cat,” Saskia said with a friendly smile. “What brings you to our celebration?”

    Oliver hesitated for a moment, worried that the mice might be afraid of him.

    But Saskia’s warm demeanor put him at ease. “Hello, Queen Saskia,” he replied, bowing his head respectfully.

    “I heard the music and wanted to see where it was coming from. I promise I mean no harm.”

    Saskia’s smile widened. “We welcome all friends here,” she said. “Would you like to join us?”

    Oliver’s heart leaped with excitement. “I would love to!” he said, his whiskers twitching with delight.

    And so, Oliver joined the mice in their festivities. He danced with them, careful not to step on their tiny paws, and shared stories of his adventures in the village.

     The mice, in turn, told him tales of their own, including the time they outsmarted a pesky owl and the great cheese feast of last winter.

    As the night wore on, Oliver and Saskia found themselves sitting under the oak tree, gazing at the stars.

    “I’ve never met a cat like you,” Saskia said softly. “Most cats chase mice, but you… you’re different.”

    Oliver nodded. “I’ve always felt that mice were meant to be friends, not foes,” he said. “I’m glad I found your village. It’s like a hidden treasure.”

    Saskia’s eyes glimmered with a mixture of gratitude and admiration. “You have a kind heart, Oliver. We are lucky to have you as a friend.”

    From that night on, Oliver and Saskia became the best of friends.

    Every evening, Oliver would visit the mice village, bringing with him little gifts like bits of yarn for the mice to play with or pieces of cheese he had saved from his dinner.

    In return, the mice shared their stories, songs, and laughter with him.

    One sunny morning, as Oliver was making his way to the oak tree, he noticed a commotion in the mice village.

    The mice were scurrying around, their tiny faces filled with worry. “What’s wrong?” Oliver asked, his heart pounding with concern.

    Saskia rushed to him, her eyes wide with fear. “Oliver, we need your help,” she said urgently. “A group of rats has invaded our village.

    They are bigger and stronger than us, and we don’t know how to protect ourselves.”

    Without a moment’s hesitation, Oliver sprang into action. He followed Saskia to the village, where he saw the rats causing havoc.

    They were knocking over houses and stealing food, their beady eyes gleaming with malice.

    Oliver stepped forward, his fur bristling with determination. “Leave this village at once,” he commanded, his voice firm and unwavering.

    The rats laughed, underestimating the caramel-colored cat. “And what will you do if we don’t?” one of them sneered.

    With a swift and graceful movement, Oliver swiped his paw at the closest rat, sending it tumbling backward.

    The other rats, seeing their companion defeated, quickly realized they were no match for the brave cat.

    With a series of angry squeaks, they fled the village, disappearing into the shadows.

    The mice cheered, their tiny voices ringing with joy. “Hooray for Oliver! Our hero!” they shouted, dancing around him in circles.

    Saskia approached Oliver, her eyes filled with gratitude. “You saved us,” she said softly. “Thank you, Oliver. We are forever in your debt.”

    Oliver smiled, his heart swelling with pride. “That’s what friends are for,” he replied. “I’ll always be here to protect you.”

    From that day on, the bond between Oliver and the mice grew even stronger.

    The mice built a special house for Oliver at the edge of their village, so he could visit them whenever he wanted.

    And every year, on the anniversary of the night they first met, they held a grand celebration in his honor.

    As the seasons changed and the years passed, Oliver and Saskia’s friendship remained unwavering.

    They shared countless adventures, from exploring hidden tunnels beneath the village to discovering secret gardens filled with rare flowers.

    And every night, as the stars twinkled above, they would sit under the oak tree and talk about their dreams and hopes.

    One day, as the sun set behind the hills, casting a golden glow over the village, Saskia turned to Oliver with a thoughtful expression.

     “Oliver,” she said, her voice gentle, “you have brought so much happiness to our lives. I wish there was a way we could repay you.”

    Oliver shook his head, his eyes filled with warmth. “Your friendship is the greatest gift I could ever ask for,” he said.

    “Being a part of your world has brought me more joy than I could ever imagine.”

    Saskia smiled, her heart filled with affection for her feline friend. “Then let us make a promise,” she said.

    “No matter what happens, we will always be there for each other. As long as the stars shine in the sky, our friendship will endure.”

    Oliver nodded, his heart brimming with love and gratitude. “I promise,” he said softly.

    And so, under the ancient oak tree, with the stars as their witnesses, Oliver and Saskia made a vow of eternal friendship.

    It was a bond that no distance or time could ever break, a testament to the power of kindness and understanding.

    As the years went by, Oliver continued to be a beloved protector and friend to the mice.

    He watched over their village, ensuring their safety and happiness. And in return, the mice filled his life with laughter, love, and countless adventures.

    And so, in the cozy little village surrounded by rolling hills and fragrant meadows, the story of Oliver, the cat who loved mice, and Saskia, the queen of the mice, became a cherished legend.

    It was a tale that parents told their children, a story of unexpected friendships and the magic that happens when hearts are open and kind.

    And every night, as the stars twinkled in the sky, Oliver and Saskia would sit together under the oak tree, their hearts forever linked by the promise they made.

    And in the gentle breeze that rustled the leaves, one could almost hear a whispered promise, carried on the wind:

    “Forever friends, forever true, Under the stars, just me and you.” (*)

  • Polisi Buru WNA China Otak Penipuan Bermodus Aplikasi Kencan

    Polisi Buru WNA China Otak Penipuan Bermodus Aplikasi Kencan

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepolisian sektor (Polsek) Gambir, Jakarta Pusat masih memburu satu orang warga negara asing (WNA) asal China. Polisi menduga WNA China tersebut sebagai otak penipuan daring (online) bermodus aplikasi kencan.

    “Bosnya [WNA China] ini inisial AJ masuk DPO (daftar pencarian orang),” kata Kapolsek Gambir, Jakarta Pusat Kompol Rezeki R Respati di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, AJ merupakan WNA asal China yang menjadi otak penipuan daring bermodus aplikasi kencan yang aksinya terbongkar pada Rabu (22/1/2025) di salah satu apartemen Jakarta Pusat.

    Dia menjelaskan bahwa AJ ini memerintahkan tersangka INB, AKP, dan RW yang merupakan pimpinan (leader) komplotan penipuan di Indonesia.

    “AJ ini merupakan bosnya dan merupakan warga negara asing. Informasinya dari China,” kata dia. 

    Selain menjadikan AJ sebagai DPO, dia menuturkan Polsek Gambir juga telah menetapkan 20 orang sebagai tersangka atas kasus penipuan daring 

    Sebelumnya, Respati membeberkan penipuan daring bermodus aplikasi kencan yang mengincar sasaran dari kalangan atas dilakukan oleh tersangka yang jumlahnya 20 orang.

    Menurut dia, dalam melancarkan aksinya para tersangka mencari target yang rata-rata merupakan wanita dari kalangan berada dan memiliki profesi cukup mentereng.

    Setelah terjalin komunikasi yang intens kata Respati, para tersangka selanjutnya menawarkan korban untuk berinvestasi di platform dengan keuntungan hingga 25 persen.

    Respati mengatakan ketika korban terbujuk untuk menginvestasikan hartanya selanjutnya para tersangka yang merupakan operator mengarahkan korban menghubungi pimpinannya.

    “Aplikasi yang digunakan dibuat seolah-olah aplikasi asli dengan janji keuntungan 10 sampai 25 persen, bila investasi di aplikasi itu. Jika sudah ada korban yang terbujuk, masuk ke aplikasi, barulah para pimpinan mereka berperan,” katanya.