Blog

  • Penanganan Kasus Pembunuhan oleh AKBP Bintoro Sempat Mandek, Kapolres: Alasannya Kendala Teknis

    Penanganan Kasus Pembunuhan oleh AKBP Bintoro Sempat Mandek, Kapolres: Alasannya Kendala Teknis

    loading…

    Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmad Idnal menyebutkan kasus pembunuhan perempuan inisial FA (16) oleh tersangka AN dan B yang ditangani AKBP Bintoro sempat mandek. Foto/tangkapan layar

    JAKARTA – Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmad Idnal menyebutkan kasus pembunuhan perempuan inisial FA (16) di sebuah kamar hotel kawasan Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan oleh tersangka AN dan B yang ditangani AKBP Bintoro sempat mandek. Saat itu, AKBP Bintoro yang menjabat sebagai Kasat Reskrim beralasan terkendala teknis.

    “5 bulan. Alasan yang bersangkutan teknis dan koordinasi, seperti pemenuhan P19 saksi ahli dan lainnya,” ujarnya, Selasa (28/1/2025).

    Menurut dia, pemberkasan kasus pembunuhan dengan tersangka AN dan B itu sempat mandek selama 5 bulan saat ditangani AKBP Bintoro, yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan. Kasus baru bisa ditampungkan saat ditangani AKBP Gogo Galesung yang menjadi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan yang baru.

    “16 Desember 2024 sudah Kasat Res yang baru, AKBP Gogo Galesung. Sudah dilimpahkan, ditahan Kejaksaan dan setahu saya tidak sedarah,” tuturnya.

    Dia menerangkan, dua tersangka dugaan kasus pembunuhan tersebut tak memiliki hubungan darah. Keduanya pun saat ini telah ditahan oleh Kejaksaan pascaberkas kasusnya dinyatakan P21 dan dilimpahkan tersangka dan barang buktinya ke Kejaksaan.

    Adapun soal AKBP Gogo Galesung yang kini turut dilakukan penempatan khusus (patsus) oleh Bid Propam Polda Metro Jaya buntut dugaan kasus pemerasan oleh AKBP Bintoro, Ade menyebut, bukan kewenangannya untuk menjawab. Pasalnya, kasusnya itu ditangani oleh Propam.

    “Bukan kewenangan saya menjawab, bisa ditanya Propam Polda yang menangani kasus tersebut,” katanya.

    (cip)

  • Pantjoran PIK Jadi Destinasi Wisata Favorit Saat Libur Imlek

    Pantjoran PIK Jadi Destinasi Wisata Favorit Saat Libur Imlek

    Jakarta, Beritasatu.com – Pantjoran Pantai Indah Kapuk (PIK) telah menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi masyarakat yang ingin merayakan libur Tahun Baru Imlek, terutama bagi para pecinta kuliner. Berlokasi di kawasan PIK 1, destinasi ini menawarkan berbagai macam jajanan yang menggugah selera, baik dari kuliner lokal maupun internasional.

    Beragam jenis makanan tersedia di Pantjoran PIK, mencakup masakan khas Indonesia, Asia, hingga hidangan ala barat. Tidak hanya berfokus pada kuliner, destinasi ini juga menghadirkan suasana yang kental dengan budaya dan tradisi Tionghoa, menjadikannya tempat yang menarik untuk dikunjungi.

    Salah satu daya tariknya adalah keberadaan tempat ibadah Guan Sheng Di Jun yang dapat digunakan oleh para pengunjung untuk berdoa dan merenung.

    Di tengah area Pantjoran PIK, terdapat sebuah patung besar berwarna emas yang berdiri megah di atas kolam bundar. Patung ini menggambarkan sosok Guan Sheng Di Jun, yang dikenal juga dengan nama asli Guan Yu, seorang tokoh legendaris yang dihormati sebagai dewa pelindung dalam budaya Tionghoa. Patung ini menjadi ikon utama dari destinasi ini dan sering dijadikan latar untuk berfoto oleh para wisatawan.

    Selain patung Guan Sheng Di Jun, di salah satu sudut Pantjoran PIK, terdapat pagoda berlantai lima yang tidak kalah menarik. Bangunan ini menjadi salah satu spot favorit pengunjung untuk berfoto dan menikmati suasana yang menenangkan.

    Pantauan Beritasatu.com, Pantjoran PIK tidak hanya menarik perhatian masyarakat Tionghoa yang merayakan Imlek, tetapi juga kalangan Muslim. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pilihan kuliner halal yang tersedia, sehingga membuat destinasi ini dapat dinikmati oleh berbagai kalangan.

    Sebagaimana diketahui, perayaan Tahun Baru Imlek pada 2025 jatuh pada hari Rabu (28/1/2025). Tahun ini merupakan Tahun Shio Ular dengan elemen Kayu, yang dipercaya membawa keberuntungan, harmoni, dan keseimbangan.

    Tidak heran jika Pantjoran PIK menjadi salah satu lokasi pilihan untuk merayakan momen spesial ini, sekaligus menikmati suasana yang meriah dan penuh warna.

    Dengan perpaduan antara kuliner, budaya, dan tempat-tempat ikonik, Pantjoran PIK berhasil memikat hati para pengunjung dan menjadi salah satu destinasi wisata favorit saat libur Imlek.

  • Aryaduta Bali Luncurkan Kampanye Tjakap Djiwa dengan Fokus pada Anak-Anak

    Aryaduta Bali Luncurkan Kampanye Tjakap Djiwa dengan Fokus pada Anak-Anak

    Kuta, Beritasatu.com – Aryaduta Bali dengan bangga meluncurkan kembali kampanye Tjakap Djiwa yang telah lama dinanti-nantikan, dengan tema “Tubuh yang Sehat Berada di Dalam Pikiran yang Sehat”. Tahun ini, kampanye ini menyoroti anak-anak, dengan fokus pada pemeliharaan kesehatan mereka, mempromosikan keberlanjutan, dan memperkaya kehidupan mereka dengan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna.

    “Kami sangat senang dapat menghidupkan kembali Tjakap Djiwa tahun ini dengan fokus baru pada anak-anak. Tujuan kami adalah untuk menginspirasi keluarga untuk memprioritaskan kesehatan fisik dan mental sambil menanamkan nilai-nilai keberlanjutan kepada generasi penerus kita. Antusiasme dan dukungan yang luar biasa dari para mitra dan peserta membuat acara ini benar-benar tak terlupakan,” ujar General Manager Aryaduta Bali RM Rendy Prapanca.

    Acara peluncuran ini merupakan pengalaman yang semarak dan menarik, dengan berbagai kegiatan yang dirancang untuk menginspirasi dan menyenangkan keluarga. Dimulai dengan peragaan busana ramah lingkungan yang diselenggarakan oleh The Models Management, anak-anak dengan percaya diri memamerkan pakaian yang bergaya namun nyaman yang dibuat dari kain ramah lingkungan, menekankan individualitas dan mode yang berkelanjutan.

    Ada juga acara Talk Show yang menginspirasi dengan tema “Membesarkan Anak yang Bahagia dan Percaya Diri”. Para pembicara yang dihadirkan di antaranya Psikolog Ida Bagus Jendra, Pendiri The Models Management Rakaori dan Ketua Yayasan Peduli Kemanusiaan Elsye. Acara ini akan berbagi wawasan yang berharga dalam menumbuhkan kebahagiaan dan rasa percaya diri pada anak-anak. Sesi ini membuat para peserta terinspirasi dan dibekali dengan nasihat pengasuhan anak yang praktis.

    Acara ini juga mencakup kompetisi mewarnai untuk anak, di mana lebih dari 50 anak berpartisipasi dengan antusias. Dengan menggunakan gambar-gambar yang merepresentasikan kepedulian terhadap lingkungan, kompetisi ini merayakan kreativitas sekaligus menanamkan kesadaran akan keberlanjutan. Dibagi menjadi tiga kategori yakni taman kanak-kanak, sekolah dasar kelas 1-3, dan kelas 4-6-kompetisi ini merayakan kreativitas dan kegembiraan.

    Hadiah untuk para pemenang termasuk sertifikat, piala, voucher taman bermain, dan goody bag, memastikan setiap anak pulang dengan senyuman dan kenangan indah. Untuk mendukung usaha kecil lokal, acara ini juga menampilkan Bazaar UMKM Lokal. Para keluarga menjelajahi penawaran unik seperti mainan edukatif, pakaian ramah lingkungan, dan aksesori atau dekorasi buatan tangan untuk kamar anak-anak.

    Acara akan ditutup dengan pertunjukan Balerina Teater Anak yang menawan. Memadukan tarian dengan video, pertunjukan ini menyoroti pentingnya keberlanjutan dan kepedulian terhadap Bumi. Melalui cerita yang menarik, anak-anak belajar pelajaran berharga tentang melindungi alam dengan cara yang menarik dan menghibur.

    “Acara ini tidak akan mungkin terselenggara tanpa dukungan dari para mitra kami: The Models Management, Yayasan Peduli Kemanusiaan, Klinik Unicare, Morinaga Chil Go, dan Element Family Fun. Kontribusi mereka membantu menciptakan hari yang penuh dengan pembelajaran, tawa, dan inspirasi bagi para keluarga. Energi dan kegembiraan sepanjang acara sangat luar biasa,” ujar Rendy.

    Tjakap Djiwa lebih dari sekedar kampanye, ini adalah sebuah gerakan untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi berikutnya. Seiring dengan komitmen Aryaduta Bali terhadap kesehatan dan keberlanjutan, keberhasilan Tjakap Djiwa 2025 menandai tonggak sejarah lainnya dalam membina komunitas yang lebih sehat dan lebih menyenangkan.

  • Satlantas Polres Tulungagung Intensifkan Patroli di JLS saat Libur Panjang

    Satlantas Polres Tulungagung Intensifkan Patroli di JLS saat Libur Panjang

    Tulungagung (beritajatim.com) – Satlantas Polres Tulungagung melakukan patroli intensif di Jalur Lintas Selatan (JLS) selama libur panjang Isra Mi’raj dan Tahun Baru Imlek. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan volume kendaraan dan mencegah kemacetan di kawasan tersebut.

    Jumlah kendaraan yang melintasi JLS Tulungagung meningkat signifikan selama libur panjang ini. Berdasarkan data, tercatat lebih dari seribu kendaraan melintas di jalur tersebut.

    “Selama libur panjang ini kita bagi menjadi 2 regu, satu regu di Kota Tulungagung dan satu lagi di JLS, karena memang banyak wisatawan yang berkunjung ke pantai Tulungagung yang melewati JLS,” ujar AKP M. Taufik Nabila, Selasa (28/01/2025).

    Tulungagung memiliki sejumlah pantai yang menjadi tujuan favorit wisatawan, terutama saat libur panjang. Pantai-pantai tersebut kini terhubung melalui JLS, yang membuat akses menuju destinasi wisata semakin mudah.

    Peningkatan volume kendaraan di JLS selama musim libur panjang menjadi perhatian Satlantas Polres Tulungagung.

    “Kami prediksi puncak lalu lintasnya terjadi Senin kemarin dan hari ini. Tidak ada kemacetan, hanya volume kendaraannya meningkat,” tambah AKP M. Taufik Nabila.

    Selain memastikan kelancaran lalu lintas, Satlantas Polres Tulungagung juga memberikan bantuan kepada wisatawan yang mengalami kendala di perjalanan. Salah satunya adalah rombongan bus dari luar kota yang mengalami mogok di tengah perjalanan.

    “Kami juga siap sedia untuk membantu kendaraan yang mengalami mogok. Kami mengimbau kepada wisatawan agar memeriksa kondisi kendaraan sebelum berangkat berwisata melalui JLS Tulungagung,” pungkasnya.

    Jalur Lintas Selatan tidak hanya mempermudah akses ke destinasi wisata, tetapi juga membuka potensi pariwisata di wilayah Tulungagung. Beberapa pantai yang bisa diakses melalui JLS antara lain: Pantai Midodaren, Pantai Gemah, Pantai Bayeman, Pantai Klatak, Pantai Mutiara, Pantai Pasir Putih Karanggongso, dan Pantai Prigi. [owi/beq]

  • Polisi Bubarkan Remaja Diduga Hendak Tawuran di Karawang, Sita 7 Motor, 2 Ponsel, dan 6 Sajam

    Polisi Bubarkan Remaja Diduga Hendak Tawuran di Karawang, Sita 7 Motor, 2 Ponsel, dan 6 Sajam

    Polisi Bubarkan Remaja Diduga Hendak Tawuran di Karawang, Sita 7 Motor, 2 Ponsel, dan 6 Sajam
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com
    – Satuan Samapta Kepolisian Resor (Polres)
    Karawang
    menggagalkan aksi
    tawuran
    sekelompok remaja di kawasan Lotus, Karawang Barat, Karawang, Jawa Barat pada Selasa (28/1/2025) dini hari.
    Polisi bergerak setelah mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada sekelompok remaja yang berkumpul yang diduga akan berkelahi massal. Laporan diterima pada pukul 03.00 WIB. 
    Polisi langsung membubarkan kelompok remaja yang berkumpul. Polisi juga menangkap dua remaja berinisial DP (21) dan DAM (17).
    “Petugas juga menyita barang bukti berupa tujuh unit sepeda motor, dua telepon genggam, dan enam senjata tajam yang diduga akan digunakan dalam tawuran,” kata Kasi Humas Polres Karawang Ipda Solikhin saat dihubungi, Selasa (28/1/2028).
    Dua remaja dan barang bukti yang diamankan telah diserahkan kepada piket Reskrim Polres Karawang untuk penyelidikan lebih lanjut.
    Kegiatan tersebut, kata Solikhin, merupakan bagian dari antisipasi terhadap potensi gangguan keamanan. Seperti kejahatan jalanan (C3), premanisme, dan aksi tawuran.
    “Berkat laporan masyarakat, situasi berhasil kami kendalikan tanpa eskalasi lebih lanjut,” ujar Solikhin.
    Polres Karawang, kata Solikhin, mengimbau masyarakat aktif melaporkan segala bentuk potensi gangguan keamanan di wilayahnya.
    Menurutnya, kolaborasi antara polisi dan masyarakat diharapkan dapat mencegah tindakan yang meresahkan. Tujuannya agar tercipta lingkungan yang aman dan nyaman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Wali Kota Solo Teguh Prakosa Ditarik Harga Lebih Saat Borong Telur Gulung di Grebeg Sudiro

    Cerita Wali Kota Solo Teguh Prakosa Ditarik Harga Lebih Saat Borong Telur Gulung di Grebeg Sudiro

    Cerita Wali Kota Solo Teguh Prakosa Ditarik Harga Lebih Saat Borong Telur Gulung di Grebeg Sudiro
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    – Nasib kurang beruntung dialami oleh Wali Kota
    Solo

    Teguh Prakosa
    .
    Pria yang akrab disapa Teguh itu berniat memborong dagangan salah seorang penjual telur gulung dalam event karnaval
    Grebeg Sudiro
    pada Minggu (26/1/2025).
    Teguh seharusnya membayar dengan harga sesuai jumlah telur gulung yang dipesan. Namun penjual telur gulung itu malah menarik harga lebih tinggi atau “ngepruk”.
    Aksi penjual telur gulung yang menarik harga lebih tinggi itu pun disaksikan banyak orang yang hadir dalam karnaval Grebeg Sudiro. Termasuk salah satu tokoh Tionghoa Solo Sumartono Hadinoto.
    Sumartono mengatakan, awalnya Teguh menyaksikan kirab gunungan kue keranjang dalam karnaval budaya Grebeg Sudiro. Di depan kerumuman orang itu ada penjual telur gulung.
    “Di depan kerumuman massa itu ada yang jual telur gulung di gelas-gelas (cup). Nampannya itu kelihatan, ada 28 gelas. Kemudian di atasnya ditumpangi (nampan) mungkin juga 28 gelas (telur gulung). Kalau 28 tambah 28 kan 56, dan ada dua yang dikasih saus,” kata dia, Selasa (28/1/2025).
    “Misal 28 itu, dua pakai saus tinggal 26 yang (nampan) bawah. Yang (nampan) atas misal separuh yang dikasih saus 14 kan tinggal 40an (cup gelas). Dia minta 10.000 per gelas. Jadi kan Rp 400.000,” kata Sumartono, Selasa (28/1/2025).
    Tetapi, kata Sumartono penjual telur gulung itu meminta uang kepada Wali Kota Solo Rp 800.000.
    Aksi penjual telur gulung yang menarik Rp 800.000 membuat pengunjung karnaval Grabeg Sudiro bersorak-sorai.
    Awalnya penjual telur gulung itu marah-marah. Karena merasa malu disoraki sehingga penjual telur gulung menerima uang Rp 400.000 yang diberikan Wali Kota Solo dan langsung pergi meninggalkan lokasi.
    “Penjual telur gulung itu terima Rp 400.000 terus pergi,” katanya.


    Sumartono menyampaikan, Wali Kota Solo membeli telur gulung untuk dibagikan kepada para pengunjung karnaval budaya Grebeg Sudiro.
    “Iya, niatnya mau beli semua terus dibagikan pengunjung karena menunggu kue keranjang belum waktunya dibagi ada yang jualan, kasihan Pak Teguh. Maunya diborong sama Pak Teguh,” ujar Sumartono.
    Terpisah,
    Wali Kota Solo Teguh Prakosa
    tidak mempersoalkan ada penjual telur gulung yang menarik harga lebih.
    Teguh mengatakan, tujuannya memborong telur gulung dalam karnaval budaya Grebeg Sudiro untuk melarisi dagangan mereka supaya cepat habis.
    “Nggak apa-apa dikasih aja. Habis mau bagaimana. Mau
    diapain
    . Benar apa tidak kembalikan pada mereka saja. Kita inginnya hanya melarisi,” kata Teguh.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kanwil BPN Sebut Pesisir Pantai di Sumenep yang Ber-SHM Sesuai Prosedur

    Kanwil BPN Sebut Pesisir Pantai di Sumenep yang Ber-SHM Sesuai Prosedur

    Kanwil BPN Sebut Pesisir Pantai di Sumenep yang Ber-SHM Sesuai Prosedur
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com
    – Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten
    Sumenep
    , Jawa Timur, bersikukuh bahwa penerbitan Sertifikat Hak Milik (
    SHM
    ) untuk 20 hektar pesisir pantai di Dusun Tapakerbau, Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, sudah sesuai prosedur.
    Kepala Kanwil BPN Kabupaten Sumenep, Mateus Joko Slamito, mengklaim timnya telah selesai melakukan inventarisasi data digital dan warkat wilayah di area pesisir yang saat ini menjadi sumber konflik tersebut.
    Hasilnya, setelah dilakukan identifikasi dan analisis dalam sepekan terakhir, data yang terkumpul diklaim sama persis dengan data penerbitan SHM tahun 2009.
    Namun demikian, saat turun lapangan, tim inventarisasi
    Kanwil BPN Sumenep
    menemukan area yang memiliki SHM tersebut sudah menjadi laut.
    “Saya juga sudah meminta tim untuk turun lapangan. Dan memang sudah menjadi laut, Pak, kata mereka,” jelasnya.
    Kanwil BPN Sumenep berdalih bahwa saat proses pengukuran lahan, wilayah pesisir yang saat ini menjadi sumber konflik tersebut masih berupa daratan.
    Hal ini merujuk pada data hasil inventarisasi yang dilakukan Kanwil BPN Sumenep semuanya sama dengan data penerbitan SHM tahun 2009.
    “Hasil inventarisasi yang kami lakukan, semuanya sama dengan penerbitan SHM tahun 2009, keabsahannya terjamin,” terangnya.
    Mateus menduga, pesisir pantai yang kini jadi polemik tersebut sudah mengalami abrasi dan menjadi laut.
    “SHM-nya terbit 2009 silam, Pak. Sudah 16 tahun lalu kan,” katanya.
    Saat ini, hasil inventarisasi yang dilakukan oleh Kanwil BPN Sumenep sudah rampung. Bahkan, data tersebut sudah diserahkan ke Kanwil BPN Jawa Timur.
    Mateus melanjutkan, jika ada masyarakat yang ragu, pihaknya mempersilakan melalui prosedur yang ada, seperti menguji di PTUN.
    Sementara itu, Ahmad Sidik, ketua RT Dusun Tapakerbau, sangat menyayangkan hasil inventarisasi yang dilakukan Kanwil BPN Sumenep.
    Dia meminta agar Kanwil BPN Sumenep mengkaji ulang atas hasil identifikasi dan analisis yang mereka lakukan.
    “Jika tidak, berarti mereka menyetujui perusakan laut,” kata Sidik.
    Sebelumnya, area pesisir pantai dan laut yang telah memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) juga ditemukan di Dusun Tapakerbau, Desa Gersik Putih, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
    Dari penelusuran
    Kompas.com
    , kasus ini sudah terjadi jauh sebelum ramainya temuan SHM Pagar Laut di Tangerang, Banten, dan juga temuan Hak Guna Bangunan (HGB) di perairan Sidoarjo.
    Sebab, SHM di wilayah pesisir tersebut sudah diterbitkan sejak tahun 2009 atau 16 tahun lalu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perayaan Imlek, Daop 7 Madiun Luncurkan KA Madiun Jaya Tujuan Pasarsenen

    Perayaan Imlek, Daop 7 Madiun Luncurkan KA Madiun Jaya Tujuan Pasarsenen

    Perayaan Imlek, Daop 7 Madiun Luncurkan KA Madiun Jaya Tujuan Pasarsenen
    Tim Redaksi
    MADIUN, KOMPAS.com
    – Momen perayaan Imlek tahun ini menjadi kesempatan KAI untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.
    Salah satu layanan terbaru adalah pengoperasian
    Kereta Api Madiun Jaya
    relasi Madiun–Pasar Senen.
    Manajer Humas Daop 7 Madiun, Kuswardojo menyatakan, pengoperasian Kereta Api Madiun Jaya akan dimulai pada 1 Februari 2025.
    “KA Madiun Jaya kami hadirkan untuk memberikan pilihan perjalanan yang lebih nyaman dan efisien bagi masyarakat Madiun yang ingin bepergian ke Jakarta. Kami berharap kereta ini dapat memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat dengan pelayanan terbaik,” ucap Kuswardojo, Selasa (28/1/2025).
    Bagi warga yang berminat naik kereta tersebut, dapat melihat jadwal keberangkatan dan informasi tarif KA Madiun Jaya melalui aplikasi Access by KAI atau kanal resmi KAI lainnya.
    Selain meluncurkan kereta api baru,
    KAI Daop 7 Madiun
    menggelar rangkaian acara spesial bertajuk “Imlek at Station” untuk memeriahkan Tahun Baru Imlek 2025.
    Rangkaian kegiatan itu berupa pertunjukan barongsai, pembagian jeruk, serta berbagai kompetisi dengan hadiah menarik pada Rabu (29/1/2025).
    “Sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran, momentum ini diharapkan dapat memberikan pengalaman tak terlupakan bagi penumpang selama perjalanan mereka,” ujar Kuswardojo.
    Ia mengatakan, KAI mencatat antusiasme tinggi masyarakat dalam memanfaatkan
    layanan kereta api
    selama periode libur panjang Imlek dan Isra Mi’raj.
    Pada 28 Januari 2025, volume penumpang kereta api jarak jauh keberangkatan Daop 7 mencapai 31.487 orang, atau 138 persen dari kapasitas tempat duduk yang tersedia sebanyak 22.716 kursi.
    Angka ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap moda transportasi yang aman dan nyaman ini.
    “Tingkat okupansi kereta api jarak jauh telah mencapai angka yang sangat baik. Hingga 28 Januari 2025 pukul 07.00 WIB, volume penumpang berangkat mencatatkan angka melampaui kapasitas yang tersedia. Hal ini disebabkan oleh adanya penumpang dinamis yang naik dan turun di berbagai stasiun sepanjang perjalanan,” ucap Kuswardojo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pekalongan Siaga Darurat Bencana, Bupati Fadia Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

    Pekalongan Siaga Darurat Bencana, Bupati Fadia Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

    TRIBUNJATENG.COM, KAJEN – Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, menghimbau masyarakat Kabupaten Pekalongan untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim hujan yang baru saja dimulai.

    Menurut jadwal hujan yang telah disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah, musim hujan diperkirakan berlangsung hingga Februari 2025.

    Pernyataan ini disampaikan, Bupati Fadia dalam acara ‘PCNU Kabupaten Pekalongan Bersholawat’ yang digelar dalam rangka Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama di Lapangan Capgawen, Kedungwuni.

    “Kita harus berhati-hati, waspada terhadap rumah kita, alat-alat elektronik, barang-barang berharga, dan sebagainya, karena musibah itu tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Sebagai manusia, kita harus selalu siap,” kata Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, saat rilis yang diterima Tribunjateng.com, Selasa (28/1/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, Bupati Fadia juga menginformasikan bahwa Kabupaten Pekalongan telah memasuki status siaga darurat.

    Bupati Fadia pun berharap dengan doa dari para kiai dan seluruh masyarakat Kabupaten Pekalongan melalui kegiatan pekalongan bersholawat, musibah di Kabupaten Pekalongan dapat segera berakhir dan tidak berlanjut.

    “Saya berharap, dengan doa para kiai dan seluruh masyarakat Kabupaten Pekalongan, musibah ini cukup sampai di sini. Semoga tidak ada lagi bencana lainnya,” imbuhnya. (Dro)

  • Lima Kecamatan Dianggap Ideal untuk Perluasan Kota Cimahi

    Lima Kecamatan Dianggap Ideal untuk Perluasan Kota Cimahi

    JABAR EKSPRES — Kota Cimahi dinilai perlu memperluas wilayahnya dengan menambah jumlah kecamatan dan kelurahan guna mengimbangi lonjakan jumlah penduduk.

    Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bamperda) Kota Cimahi, Enang Sahri Lukmansyah, mengungkapkan idealnya Kita Cimahi memiliki lima kecamatan dan 20 kelurahan.

    Hal itu muncul seiring wacana perluasan wilayah Kota Cimahi yang melibatkan Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.

    BACA JUGA: Dituduh Mabuk, Dua Politisi Kota Cimahi Ribut, Saling Ancam Lapor Polisi!

    “Gagasan perluasan wilayah yang dicanangkan oleh Wali Kota Cimahi terpilih memang menjadi target kami, karena Kota Cimahi memang harus diperluas,” ujar Enang saat dikonfirmasi, Selasa (28/1/25).

    Enang menjelaskan, Kota Cimahi dibentuk sebagai daerah otonom berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2001 dengan luas wilayah 40,2 kilometer persegi, terdiri atas tiga kecamatan, 15 kelurahan, 312 RW, dan 1.724 RT. Saat awal berdiri, jumlah penduduk Cimahi tercatat hanya 350.000 jiwa.

    Namun, jumlah tersebut terus meningkat hingga saat ini mencapai 600.000 jiwa, dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi, yakni sekitar 16.000 hingga 22.000 jiwa per kilometer persegi.

    BACA JUGA: Mayat Pria dengan Luka di Kepala Ditemukan di Sebuah Kebun, Polres Cimahi dalami Penyebab Kematian

    “Dengan luas wilayah yang ada, hal ini menjadi permasalahan tersendiri,” tambah Enang.

    Sebelumnya, wacana perluasan wilayah Kota Cimahi sudah pernah digulirkan DPRD setempat pada 2011. Saat itu, Dewan membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk membahas perluasan wilayah hingga melakukan konsultasi ke Kementerian Dalam Negeri.

    Namun, upaya tersebut tidak berlanjut karena rasio pemerintahan dinilai belum memadai antara jumlah penduduk dengan pengembangan kelurahan dan kecamatan.

    BACA JUGA: Lampaui Target 16,69 Persen, PAD Kota Cimahi 2024 Tembus Rp500 Miliar

    “Selain itu, diperlukan kesiapan anggaran untuk melakukan pendalaman dan kajian terkait perluasan wilayah,” jelasnya.

    Enang berharap wacana ini dapat memberikan solusi atas tantangan yang dihadapi Kota Cimahi akibat tingginya angka kepadatan penduduk, sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan. (Mong)