Blog

  • Cara Menghilangkan Notifikasi WhatsApp di Layar Depan HP

    Cara Menghilangkan Notifikasi WhatsApp di Layar Depan HP

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jika ada chat masuk baik itu personal atau grup, atau panggilan tak terjawab, biasanya akan muncul dalam notifikasi di layar utama HP kita.

    Tapi kadang tampilan notifikasi tersebut mengganggu pengguna. Untuk itu Anda perlu tahu cara agar notifikasi WhatApp tidak muncul di layar utama HP.

    Lantas, bagaimana caranya agar notifikasi WhatsApp tidak muncul di layar utama?

    Cara agar notifikasi WhatsApp tidak muncul di layar utama cukup mudah. Setidaknya terdapat dua metode yang bisa dilakukan pengguna.

    Pertama, pengguna bisa mengatur tampilan notifikasi melalui menu pengaturan di aplikasi WhatsApp.

    Kemudian, pengguna bisa juga mengaturnya melalui menu pengaturan di HP. Berikut selengkapnya.

    1. Cara menghilangkan notifikasi WhatsApp di layar utama lewat setting aplikasi

    Buka menu Pengaturan atau Setting di aplikasi WhatsApp
    Setelah itu, pilih “Notifikasi”
    Selanjutnya, matikan opsi “‘Use high priority notifications” atau “Gunakan notifikasi prioritas tingkat tinggi”
    Setelah opsi dipilih, notifikasi WhatsApp tidak akan muncul lagi di layar utama HP.

    2. Cara menghilangkan notifikasi WhatsApp di layar utama lewat setting HP

    Buka menu Pengaturan atau Setting HP
    Untuk mengatur notifikasi, pengguna perlu mencari menu pengaturan “Notifikasi”
    Setelah itu, pilih pengaturan notifikasi untuk aplikasi WhatsApp
    Kemudian, matikan tampilan notifikasi mengambang atau berbentuk banner untuk aplikasi WhatsApp
    Setelah dimatikan atau dinonaktifkan, notifikasi WhatsApp tidak akan muncul lagi di layar utama HP.

    Demikian cara menghilangkan notifikasi WhatsApp di layar utama HP. Selamat mencoba!

    (dem/dem)

  • Sebelum Meninggal, Ayah Irish Bella Beri Pesan untuk Haldy Sabri

    Sebelum Meninggal, Ayah Irish Bella Beri Pesan untuk Haldy Sabri

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar duka datang dari selebritas Irish Bella. Ayah tercinta, Johan Gustaaf Paula De Beule, telah meninggal dunia. Sebelum berpulang ke pangkuan Tuhan, Johan sempat memberikan pesan kepada suami putrinya, Haldy Sabri.

    Kabar tersebut pertama kali dibagikan oleh Irish Bella melalui media sosial (medsos) miliknya, pada Kamis (30/1/2025). Dalam keterangannya, Irish menyampaikan bahwa sang ayah meninggal pada Rabu (29/1/2025).

    “Rest in peace. Telah berpulang ayahanda kami tercinta, Johan Gustaaf Paula De Beule, pada 29 Januari 2025,” tulis Irish di Instagram @_irishbella_.

    Namun, hingga saat ini penyebab pasti kematian Johan masih belum diketahui. Adanya dugaan, mendiang ayah Irish Bella sempat jatuh sakit, yang membuat mantan istri Ammar Zoni itu pergi ke Belgia untuk menemaninya beberapa waktu lalu.

    Kepergian Irish ke Belgia tidak didampingi oleh Haldy Sabri, suaminya. Haldy tetap berada di Indonesia bersama anak mereka.

    Selama hidupnya, hubungan antara Johan De Beule dan menantunya, Haldy Sabri, tidak terlalu banyak diekspos. Bahkan, saat Haldy menikahi Irish, Johan tidak hadir secara langsung di pernikahan tersebut.

    Ketidakhadiran Johan di pernikahan putrinya dengan Haldy karena sedang menjalani perawatan, sehingga membuatnya tidak dapat hadir pada momen penting tersebut.

    Namun, meskipun tidak dapat hadir, Johan sempat memberikan sambutan hangat kepada Haldy. Ia mendoakan agar Haldy Sabri dan putrinya bisa hidup sehat dan bahagia di masa depan.

    “Semoga kalian berdua beruntung dan sehat,” tulis Johan pada pernikahan Irish Bella yang kedua kalinya.

    Bahkan, Johan juga mengucapkan selamat datang di keluarganya dan menyambut hangat kehadiran Haldy Sabri sebagai pendamping hidup Irish Bella.

    “Haldy, selamat datang di keluarga,” jelas Johan Gustaaf Paula De Beule meberikan pesan dan sambutan kepada Haldy Sabri yang menikahi Irish Bella.

  • Olok-olok Partai Gelora sebagai Partai Nol Koma, Eneng Ika Haryati Laporkan Mardani Ali Sera ke MKD

    Olok-olok Partai Gelora sebagai Partai Nol Koma, Eneng Ika Haryati Laporkan Mardani Ali Sera ke MKD

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sebutan politikus PKS, Mardani Ali Sera terhadap Partai Gelora tampaknya tidak diterima oleh simpatisan partai tersebut. Akibatnya, Mardani diadukan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

    Adalah simpatisan Partai Gelora, Eneng Ika Haryati melaporkan anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS, Mardani Ali Sera ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1).

    “Sudah langsung diterima (aduan ke MKD, red),” kata Eneng ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dilansir jpnn, Kamis.

    Eneng mengaku melaporkan Mardani karena legislator Dapil I Jakarta itu menyalahi kode etik dengan sering mengolok-olok Gelora sebagai partai nol koma.

    “Dia (Mardani, red) selalu mengolok-ngolok Partai Gelora dengan partai nol koma dan tidak hanya sekali,” lanjut dia.

    Eneng sebagai simpatisan Gelora tidak terima pernyataan Mardani, terlebih alumnus Universitas Indonesia (UI) itu berstatus legislator Senayan yang perlu menjaga muruah kedewanan.

    “Saya pikir sudah melanggar kode etik, ya, karena dia (Mardani, red) selaku anggota dewan, sebagi Ketua BKSAP juga seharusnya tidak sepeti itu bicaranya,” lanjut dia.

    Eneng meminta MKD bisa mengusut dugaan pelanggaran etik Mardani, lalu pria kelahiran Jakarta itu bisa dipocot dari Ketua BKSAP dan dipecat sebagai legislator DPR RI. “Mengundurkan diri atau dipecat,” katanya. (fajar)

  • Sebagian Besar Wilayah Indonesia Berpotensi Diguyur Hujan Hari Ini

    Sebagian Besar Wilayah Indonesia Berpotensi Diguyur Hujan Hari Ini

    JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah di Indonesia akan diguyur hujan pada Kamis, 30 Januari 2025. Intensitas hujan bervariasi, mulai dari hujan ringan hingga hujan lebat yang disertai petir.

    Prakirawan BMKG, Yohanes Agung, dalam keterangannya yang dikutip dari ANTARA, Kamis pagi, menyebutkan bahwa sejumlah kota besar diperkirakan akan mengalami hujan ringan.

    Kota-kota tersebut antara lain Jakarta, Bandung, Semarang, Bengkulu, Pangkal Pinang (Kepulauan Bangka Belitung), Tanjung Selor (Kalimantan Utara), dan Samarinda (Kalimantan Timur).

    “Hujan ringan juga diprakirakan terjadi di Palangka Raya (Kalimantan Tengah), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Palu (Sulawesi Tengah), Gorontalo, Manado (Sulawesi Utara), Kendari (Sulawesi Tenggara), Ambon (Maluku), Nabire (Papua), Jayawijaya (Papua Tengah), dan Merauke (Papua Selatan),” ujarnya.

    Sementara itu, hujan dengan intensitas sedang diperkirakan melanda beberapa wilayah, seperti Palembang (Sumatera Selatan), Serang (Banten), Yogyakarta, Denpasar (Bali), Mataram (Nusa Tenggara Barat), dan Mamuju (Sulawesi Barat).

    Adapun hujan lebat diperkirakan terjadi di Makassar (Sulawesi Selatan), sedangkan hujan disertai petir berpotensi terjadi di Surabaya (Jawa Timur), Kupang (Nusa Tenggara Timur), dan Pontianak (Kalimantan Barat).

    Selain hujan, beberapa wilayah juga diprediksi mengalami cuaca berawan tebal, di antaranya Banda Aceh, Medan (Sumatera Utara), Padang (Sumatera Barat), Pekanbaru (Riau), Tanjung Pinang (Kepulauan Riau), Jambi, Bandar Lampung, Ternate (Maluku Utara), serta Sorong dan Manokwari (Papua Barat).

    Yohanes mengingatkan bahwa prakiraan cuaca ini bersifat umum dan dapat berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi cuaca terkini yang diperbarui setiap tiga jam melalui aplikasi Info BMKG.

    “Informasi cuaca terkini juga dapat diakses melalui laman resmi BMKG di www.bmkg.go.id atau melalui media sosial @info.bmkg,” tutupnya.

  • Pemerintah Optimistis Bauran EBT Bakal Capai 23 Persen pada 2029

    Pemerintah Optimistis Bauran EBT Bakal Capai 23 Persen pada 2029

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT). Diyakini, bauran EBT dapat mencapai angka 23% pada 2029.

    Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi mengungkapkan, potensi EBT di Indonesia jumlahnya sangat besar. Berdasarkan catatannya, potensi tersebut dapat mencapai 3,6 terawatt.

    Sumber-sumber EBT di Indonesia beberapa di antaranya seperti tenaga surya, angin, air, udara, panas bumi, hingga bahan bakar nabati.

    “Kita melihat fakta potensi renewable energy kita besar, kita punya resources banyak, kira-kira 3,6 terawatt. Jadi kalau skalanya gigawatt, sekitar 3.600 gigawatt,” ungkap Eniya acara Beritasatu Outlook 2025-Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Tantangan dan Peluang di Era Baru, di The Westin Jakarta, Kamis (30/1/2025).

    Namun sayangnya, pemanfaatan EBT masih sangat minim. Bahkan, bauran EBT terhadap energi nasional masih sekitar 14% hingga akhir 2024. Oleh karenanya, Kementerian ESDM tengah menyusun sejumlah strategi untuk meningkatkan pemanfaatan dan bauran EBT.

    Salah satunya, Kementerian ESDM memastikan komitmen mendukung target net zero emission (NZE) melalui pengembangan energi terbarukan sebagai strategi jangka panjang ketenagalistrikan nasional yang tercantum dalam rencana perubahan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).

    Dalam RUKN tersebut akan dijabarkan secara jelas peta jalan Indonesia dalam mengembangkan EBT. Eniya mengungkapkan, dengan peta jalan yang jelas, ia optimistis bauran EBT akan tembus di angka 23% pada 2029 atau lebih cepat. Terlebih, jika kondisi perekonomian dalam jalur yang baik di angka 8%.

    “Sebetulnya bauran EBT 23% itu bisa tercapai sekitar 2028 atau 2029. Dan ini sudah sesuai dengan pertumbuhan ekonomi yang 8%,” papar Eniya.

    Pemerintah saat ini tengah fokus membangun infrastruktur jaringan transmisi Smart Grid, yang dapat menjawab tantangan lokasi sumber potensi EBT yang jauh dari masyarakat ataupun ke pusat ekonomi.

    Sehingga Smart Grid akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan akses listrik dari energi hijau dengan harga yang terjangkau. Eniya mengungkapkan, jaringan Smart Grid yang saat ini belum tersambung dengan baik, membuat persentase bauran EBT di Indonesia masih rendah.

    Diketahui, pemerintah sempat menargetkan bauran EBT mencapai 19% pada 2023, tetapi angkanya tak mencapai realisasi. “Kenapa bauran tadi enggak tercapai? Memang karena transmisi. Jadi evakuasi dari satu daerah yang menghasilkan renewable energy,” pungkasnya terkait bauran EBT di Indonesia. 
     

  • Heboh SPBU Shell Kehabisan Stok BBM, Manajemen Buka Suara

    Heboh SPBU Shell Kehabisan Stok BBM, Manajemen Buka Suara

    Bisnis.com, JAKARTA — Shell Indonesia buka suara terkait kekosongan stok bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

    President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan ketersediaan produk BBM di SPBU Shell secepatnya.

    “Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa saat ini terdapat kendala dalam pengadaan dan penyaluran produk bahan bakar minyak [BBM],” kata Ingrid dalam keterangan tertulis, Kamis (30/1/2025). 

    Ingrid memastikan bahwa SPBU Shell tetap beroperasi untuk melayani masyarakat dengan produk dan layanan lain yang tersedia, termasuk Shell Select dan bengkel.

    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” imbuhnya. 

    Untuk diketahui, kabar terkait stok BBM yang habis di SPBU Shell ramai diperbincangkan di media sosial. Salah satu warganet menunjukkan keprihatinan atas kondisi stok BBM yang habis tersebut. 

    “Pemandangan menyedihkan di SPBU kerang kuning Jl. Kebon Kawung Bandung. Stok semua jenis BBM di SPBU ini habis total sudah berhari2 tanpa ada kejelasan kapan akan tersedia kembali. Kasian para pegawai SPBUnya hanya bisa jualan kopi sambil duduk termangu,” tulis akun X @rasjawa, dikutip Kamis (30/1/2025). 

    Tak hanya itu, unggahan Shell di akun resmi Instagram @shell_indonesia pun banjir komentar warganet yang mengeluhkan stok BBM yang habis di berbagai wilayah seperti Karawang hingga Bandung. 

  • Sopir Sedan Merah yang Jadi Tersangka Kecelakaan di Jatinangor Belum Ditahan, Ini Kata Polisi – Halaman all

    Sopir Sedan Merah yang Jadi Tersangka Kecelakaan di Jatinangor Belum Ditahan, Ini Kata Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Putra Akbar (23) sopir sedan merah yang diduga jadi pemicu tabrakan beruntun maut di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, ditetapkan jadi tersangka.

    Tersangka sendiri merupakan seorang mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) Fakultas Ilmu Budaya.

    Putra Akbar ditetapkan sebagai tersangka setelah pihak kepolisian melakukan gelar perkara, Rabu (29/1/2025) sore.

    Demikian yang disampaikan Plh Kanit Gakkum Satlantas Polres Sumedang, Ipda Arief.

    “Gelar perkara selesai pukul 17.30 WIB, Putra Akbar kita tetapkan sebagai tersangka,” kata Arief kepada TribunJabar.id.

    Arief menuturkan, tersangka dianggap lalai hingga menyebabkan kecelakaan yang menewaskan satu orang juru parkir.

    “Berdasarkan keterangan sejumlah saksi dan hasil olah TKP, yang bersangkutan lalai dalam berkendara sehingga mengakibatkan kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa,” katanya. 

    Tersangka pun dikenakan Pasal 310 ayat 4 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

    “Terancam hukuman enam tahun penjara,” kata Arief.

    Meski telah ditetapkan jadi tersangka, namun Putra Akbar masih belum ditahan.

    Hal tersebut karena tersangka mengaku tak ingat sama sekali peristiwa kecelakaan.

    “Hingga saat ini, statusnya sudah ditetapkan jadi tersangka, tetapi belum dilakukan penahanan, karena yang bersangkutan mengaku tidak ingat sama sekali peristiwa kecelakaan tersebut,” kata Arief kepada TribunJabar.id.

    Kini, pihak kepolisian juga melibatkan psikolog dari RSUD Umar Wirahadikusumah untuk memeriksa kejiwaan tersangka.

    “Kita akan libatkan psikolog untuk lakukan pemeriksaan lanjutan, rencananya besok,” katanya. 

    Diketahui, sebuah mobil Hyundai Avega berwarna merah menabrak sejumlah pengendara dan menyebabkan satu orang tewas.

    Kecelakaan beruntun ini terjadi di depan kantor bank berplat merah di Jatinangor, Jalan Raya Sumedang-Bandung, Desa Cikeruh, Senin (17/1/2025) pagi.

    AKP Mohammad Ali selaku Kasat Lantas Polres Sumedang menuturkan, ada lima korban dalam kecelakaan ini.

    Tiga di antaranya dirawat di rumah sakit, satu orang luka berat, dan satu orang meninggal dunia.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Jadi Tersangka Tapi Tak Ingat Kejadian, Mahasiswa Unpad Sopir Mobil Maut di Sumedang Belum Ditahan

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Kiki Andriana)

  • Rekomendasi Minuman Herbal Kekinian di Kedai Jember

    Rekomendasi Minuman Herbal Kekinian di Kedai Jember

    Jember, Beritasatu.com – Di tengah cuaca pancaroba seperti sekarang ini, menjaga kesehatan dan imunitas tubuh menjadi sangat penting. Salah satu cara alami yang bisa dilakukan adalah dengan mengonsumsi empon-empon atau tanaman herbal seperti jahe, serai, kunyit, kencur, kayu manis, dan temulawak. Tanaman-tanaman ini dikenal memiliki khasiat yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

    Jika Anda berkunjung ke Jember, tepatnya di Jalan Manggis, Jember Lor, Kecamatan Patrang, terdapat sebuah kedai kekinian yang menyajikan menu menarik dengan memanfaatkan khasiat empon-empon dalam sajian yang lezat dan modern.

    Kedai ini terletak di pusat kota Jember dan menjadi rekomendasi tempat nongkrong yang menawarkan berbagai olahan minuman berbahan dasar empon-empon yang dikemas secara modern.

    Minuman herbal yang disajikan di tempat tersebut terbuat dari bahan berkualitas dan melalui proses penyajian yang higienis, sehingga terjamin kebersihan dan kualitasnya.

    “Kami ingin menyajikan minuman herbal yang tidak hanya sehat, tetapi juga enak dan menarik, dengan suasana yang nyaman seperti di rumah sendiri,” ungkap pemilik kedai, Abu Rizal Hanafi kepada Beritasatu.com, Kamis (30/1/2025).

    Beberapa menu andalan yang ditawarkan di kedai ini antara lain wedang uwuh, bunga telang, trmulawak, hingga rosela. Berbeda dengan jamu tradisional yang biasanya memiliki rasa pahit, minuman rempah di kedai ini disajikan dengan cita rasa manis yang pas di lidah.

    “Untuk pemanisnya, kami menggunakan gula singkong, yang rendah kalori sehingga aman untuk kesehatan,” tambah Abu Rizal.

    Salah satu pelanggan, Fakhir mengaku sudah beberapa kali datang ke kedai ini.

    Selain karena minumannya yang bermanfaat bagi kesehatan, ia juga menyukai suasana kedai yang nyaman dan membuatnya betah berlama-lama di sana.

    “Saya sering ke sini karena minumannya enak dan sehat. Suasananya juga nyaman, seperti di rumah sendiri,” katanya.

    Harga minuman herbal di kedai ini cukup terjangkau, berkisar belasan ribu rupiah. Kedai ini buka setiap hari, pada Senin hingga Kamis mulai pukul 08.00 WIB hingga 23.00 WIB. Sementara pada Sabtu dan Minggu buka mulai pukul 11.00 WIB hingga 23.00 WIB.

  • Video Polda Jatim Ungkap Fakta Kasus Mutilasi di Ngawi, Hasil Identifikasi Pisau Bersih dari Darah – Halaman all

    Video Polda Jatim Ungkap Fakta Kasus Mutilasi di Ngawi, Hasil Identifikasi Pisau Bersih dari Darah – Halaman all

    Polda Jatim menemukan fakta baru terkait kasus mutilasi yang dilakukan Rohmad Tri Hartanto alias Antok (33) atas korbannya Uswatun Khasanah (29).

    Tayang: Kamis, 30 Januari 2025 20:03 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Polda Jatim menemukan fakta baru terkait kasus mutilasi yang dilakukan Rohmad Tri Hartanto alias Antok (33) atas korbannya Uswatun Khasanah (29) asal Blitar Jawa Timur.

    Polisi mengungkapkan tidak ditemukannya jejak darah pada pisau yang digunakan Antok dalam memutilasi Uswatun.

    Dikutip dari TribunJatim.com, Kabid Labfor Polda Jatim, Kombes Pol Marjoko, mengatakan tidak ditemukannya jejak darah pada pisau yang digunakan Antok dalam memutilasi korban, Senin (27/1/2025).(*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Soal Polemik Kampus Bisa Kelola Tambang, Puan Minta Publik Tidak Curiga

    Soal Polemik Kampus Bisa Kelola Tambang, Puan Minta Publik Tidak Curiga

    Jakarta (beritajatim.com )- Badan Legislasi (Baleg) DPR RI menyusun Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Ketiga Atas UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara (Minerba). RUU Minerba ini telah disahkan menjadi usul DPR.

    Salah satu poin dalam RUU Minerba yang menjadi perhatian adalah soal kewenangan bagi organisasi masyarakat (ormas) keagamaan, perguruan tinggi hingga UMKM untuk mengelola tambang. Sebagian pihak mengkritisi pemberian wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) mineral logam atau batu bara kepada perguruan tinggi dengan cara prioritas.

    Terkait hal ini, Ketua DPR RI Puan Maharani mengataman, DPR tentu saja akan membuka ruang seluas-luasnya untuk mendengarkan aspirasi dari seluruh elemen masyarakat termasuk juga kalangan perguruan tinggi. Puan pun memastikan DPR akan membuka ruang diskusi agar masyarakat dari berbagai elemen dapat memberikan masukan.

    “Begitu juga DPR juga harus memberikan tanggapan apa yang akan kami bahas di DPR. Ruang-ruang ini yang kita buka supaya tidak terjadi salah persepsi atau salah komunikasi atau miskom,” kata Puan di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

    Puan mengatakan RUU Minerba disusun dengan maksud untuk memberikan kebermanfaatan pada bidang pendidikan dan tentu saja bagi masyarakat. “Yang kami harapkan adalah undang-undang ini nantinya bukan hanya akan bermanfaat bagi universitas atau perguruan tinggi tersebut, tapi juga akan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar politikus PDIP ini.

    Puan berharap semua pihak tidak menaruh rasa curiga dan memberikan waktu bagi DPR untuk melakukan pembahasan terkait hal ini. Menurutnya inisiasi yang ada dalam RUU Minerba bertujuan baik.

    “Jangan belum apa-apa kita awali dengan saling curiga, mari-lah kita sama-sama bicarakan dan diskuskan bersama dulu poin-poin apa, hal-hal apa yang insyaAllah nantinya semoga ada jalan tengah atau titik temu,” kata Puan. [hen/suf]