Jakarta –
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa akan “bijaksana” bagi Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk mundur. Hal ini disampaikannya pada hari Senin (22/12) seiring pasukan angkatan laut AS diperintahkannya untuk memblokade kekayaan minyak negara Amerika Selatan tersebut.
Sekutu utama Venezuela, Rusia, menyatakan “dukungan penuh” untuk pemerintah Maduro, seiring Washington telah meningkatkan operasi militer dan ancaman terhadap Caracas.
Ketika ditanya oleh wartawan di rumahnya di Florida apakah ancaman Washington dirancang untuk memaksa Maduro meninggalkan jabatannya setelah 12 tahun, Trump berkata: “Itu terserah dia, apa yang ingin dia lakukan. Saya pikir akan bijaksana baginya untuk melakukan itu.”
Namun, Trump menambahkan: “Jika dia ingin melakukan sesuatu — jika dia bersikap keras, itu akan menjadi terakhir kalinya dia bisa bersikap keras.”
Pemerintah Rusia menyatakan dukungan penuh terhadap pemerintahan Maduro. “
Dalam panggilan telepon, para menteri luar negeri kedua negara mengecam tindakan AS, yang termasuk serangan terhadap kapal-kapal yang diduga terlibat perdagangan narkoba dan penyitaan dua kapal tanker minyak.
“Para menteri menyatakan keprihatinan mendalam mereka atas peningkatan tindakan Washington di Laut Karibia, yang dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi kawasan tersebut dan mengancam pelayaran internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia mengenai percakapan telepon antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri Venezuela, Yvan Gil.
“Pihak Rusia menegaskan kembali dukungan penuh dan solidaritasnya kepada kepemimpinan dan rakyat Venezuela dalam konteks saat ini,” tambahnya dalam sebuah pernyataan.
Sejak September, pasukan AS telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang diklaim Washington sebagai kapal penyelundup narkoba di Laut Karibia dan Samudra Pasifik bagian timur.
Lebih dari 100 orang telah tewas, beberapa di antaranya adalah nelayan, menurut keluarga dan pemerintah mereka.
Presiden AS Trump pada 16 Desember juga mengumumkan blokade terhadap “kapal-kapal minyak yang dikenai sanksi” yang berlayar dari dan ke Venezuela.
Trump mengklaim Caracas di bawah Maduro menggunakan uang minyak untuk membiayai “terorisme narkoba, perdagangan manusia, pembunuhan, dan penculikan.”
Ia juga menuduh Venezuela mengambil “semua minyak kami” — dalam sebuah pernyataan yang tampaknya merujuk pada nasionalisasi sektor perminyakan negara tersebut, dan mengatakan: “kami menginginkannya kembali.”
Pemerintah Venezuela menuduh Washington berupaya melakukan perubahan rezim. Caracas juga menuduh Washington melakukan “pembajakan internasional.”
Halaman 2 dari 2
(ita/ita)


/data/photo/2018/08/02/1986036811.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)






