Blog

  • Daftar Diskon Tiket Kereta, Pesawat, Kapal, dan Tol pada Libur Nataru

    Daftar Diskon Tiket Kereta, Pesawat, Kapal, dan Tol pada Libur Nataru

    Daftar Diskon Tiket Kereta, Pesawat, Kapal, dan Tol pada Libur Nataru
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah memberikan diskon tiket sejumlah moda transportasi dan jalan tol kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan pada libur Natal 2025 dan tahun baru 2026 ini.
    Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol TNI Teddy Indra Wijaya usai berdiskusi dengan jajaran Kemenhub dan Dirut BUMN sektor transportasi di Posko Pusat Pemantauan Angkutan
    Natal dan Tahun Baru
    , Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (22/12/2025).
    “Dengan tidak mengurangi perhatian kita terhadap saudara kita yang terdampak bencana di Sumatera, masa akhir tahun ini akan ada lebih dari 60 juta orang yang akan melakukan perjalanan. Pemerintah juga harus memastikan perjalanan mereka pada masa Natal dan Tahun Baru ini harus dapat berjalan lancar, nyaman dan aman,” ujar Teddy dalam akun IG Sekretariat Kabinet.
    Teddy memerintahkan agar seluruh Dirut dan perangkat BUMN transportasi harus turun langsung mengecek pelayanan dan kenyamanan fasilitasnya.
    Dia meminta mereka tidak menganggap libur akhir tahun ini sebagai kegiatan tahunan biasa. Harus ada perbaikan dari tahun-tahun sebelumnya.
    “Seluruh jajaran fokus pada pengawasan titik rawan guna memastikan perayaan Tahun Baru 2026 berjalan aman, lancar, dan
    zero accident
    ,” imbuhnya.
    Berikut daftar diskon tiket berdasarkan moda transportasi pada liburan akhir 2025:
    1. Kereta Api (PT KAI): Diskon 30 persen tiket ekonomi komersial untuk 1,5 juta penumpang
    2. Angkutan Laut (PT PELNI): Diskon 20 persen dari tarif dasar bagi penumpang kelas ekonomi
    3. Pesawat Udara: Diskon 13-14 persen, serta perpanjangan jam operasional bandara guna memperlancar mobilitas
    4. Penyeberangan (PT ASDP): Diskon 100 persen tarif jasa kepelabuhanan melalui aplikasi Ferizy
    5. 26 Ruas
    jalan tol
    akan pengurangan tarif hingga 20 persen, dan ada ruas beberapa yang digratiskan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8 Blok Migas Potensial Dilelang, Ada Sumber Daya Jumbo hingga 15 Miliar BOE

    8 Blok Migas Potensial Dilelang, Ada Sumber Daya Jumbo hingga 15 Miliar BOE

    Pemerintah membuka akses Dokumen Lelang mulai 22 Desember 2025. Untuk mekanisme Penawaran Langsung, dokumen dapat diakses hingga 3 Februari 2026, dengan batas akhir pemasukan Dokumen Partisipasi pada 5 Februari 2026.

    Sementara itu, akses dokumen Lelang Reguler dibuka hingga 17 April 2026, dengan batas akhir pemasukan pada 21 April 2026. Seluruh proses pendaftaran dan akses data dilakukan secara daring melalui laman resmi Kementerian ESDM.

    Di sisi lain, Dirjen Migas juga menetapkan PT Proteknik Utama sebagai pemenang WK Gagah di daratan Sumatera Selatan. Wilayah kerja ini diperkirakan memiliki sumber daya sekitar 173 juta barel minyak atau 1,1 triliun kaki kubik gas.

    Sebagai pemenang, perusahaan diwajibkan membayar Bonus Tanda Tangan sebesar USD300.000 serta memenuhi Komitmen Pasti USD4,25 juta dalam tiga tahun pertama eksplorasi.

    “Pemerintah berharap pemenang dapat berkontribusi terhadap keamanan energi Indonesia di masa depan. Kami juga menghimbau agar pemenang untuk dapat melaksanakan komitmen pasti yang telah ditentukan dengan baik, dan segera menyelesaikan Kontrak Kerja Sama,” pungkas Laode.

  • Walhi Ramal Papua Akan Seperti Sumatra Apabila Ditanam Sawit​

    Walhi Ramal Papua Akan Seperti Sumatra Apabila Ditanam Sawit​

    GELORA.CO – Wahana Lingkungan (Walhi) meramal masa depan Papua apabila pemerintah pusat tetap ngotot membuka lahan sawit di wilayah tersebut. 

    Walhi menilai, ke depannya, tidak menutup kemungkinan bencana banjir besar Sumatra akan terjadi di Papua apabila deforestasi dilakukan pemerintah di bumi cenderawasih tersebut. 

    Hal ini diungkapkan Kepala Divisi Kampanye Eksekutif Nasional WALHI Uli Arta Siagian usai mendengar wacana Presiden RI Prabowo Subianto yang mau memperluas perkebunan sawit Indonesia hingga Papua.

    Diketahui Presiden Prabowo Subianto ingin Papua ditanami sawit agar menghasilkan bahan bakar minyak (BBM).

    Hal itu dia sampaikan dalam rapat percepatan pembangunan Papua di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (16/12/2025).

    Selain itu, Prabowo ingin Papua juga ditanami tebu hingga singkong agar bisa memproduksi bioetanol.

    Dalam pernyataannya, Prabowo menargetkan semua daerah bisa swasembada pangan dan swasembada energi dalam lima tahun ke depan.

    Walhi menolak keras ide Prabowo tersebut lantaran bisa mengundang bencana ekologis di Papua. 

    Uli mengatakan keinginan untuk membuka sawit dan kebun tebu skala besar di Papua hanya akan memperparah krisis ekologis. 

    Terlebih selama ini rakyat Papua juga telah mengalami perampasan wilayah adat akibat izin-izin yang diterbitkan pengurus negara. 

    Bahkan, pembukaan lahan 2 juta hektar untuk pangan dan energi yang sekarang berjalan dampaknya telah dirasakan oleh rakyat di Merauke.

    Mereka merasakan perampasan wilayah adat, hilangnya sumber pangan lokal, banjir, kekerasan bahkan kriminalisasi. 

    Bahkan kini, setiap tahun banjir selalu terjadi di Merauke, Papua.

    Maka kata Uli, bisa bayangkan kedepan banjir ini akan semakin sering terjadi dan meluas. 

    Bahkan, Uli meramalkan, rakyat Papua bisa senasib dengan warga Sumatra yakni mengalami bencana banjir besar apabila hutan hujan diubah menjadi sawit.

    “Pembukaan hutan untuk sawit dalam skala besar di Sumatera diulang Kembali di Papua. Papua dimasa depan akan mengalami hal yang sama dengan yang dialami oleh rakyat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat saat ini,” jelasnya.

    WALHI Papua mencatat bahwa Papua telah kehilangan tutupan hutan primer ± 688 ribu hectare hingga saat ini. 

    Bahkan mengejutkannya lagi, deforestasi 2022-2023 seluas 552 ribu hektar hutan alam Papua terdeforestasi. 

    Tanpa membuka lahan sawit saja, saat ini Papua menyumbang 70 persen dari total deforestasi nasional. 

    “Jika rencana ekspansi sawit, tebu dan lainnya atas nama swasembada pangan dan energi tetap dijalankan, sama artinya pengurus negara akan mengulang bencana ekologis Sumatera di Papua,” terangnya.

    Bukan hanya bencana bagi Papua, deforestasi wilayah tersebut juga akan menjadi bencana untuk dunia.

    Di mana dunia akan mengalami krisis iklim seperti bencana-bencana badai yang mulai terjadi di wilayah khatulistiwa.

    Maka jangan heran, Indonesia ke depannya akan terus dibayang-bayangi bencana badai dan banjir apabila hutan di Papua ikut dirusak.

    “Lebih jauh lagi, emisi yang akan dilepaskan dari perubahan hutan menjadi konsesi sawit, tebu dan aktivitas ekstraktif lainnya akan semakin memperparah krisis iklim. Anomali iklim, cuaca ekstrem adalah bahaya yang akan dihadapi oleh jutaan rakyat Indonesia,” tambahnya.

    Menurut Uli, rencana membuka hutan untuk menanam tanaman yang menghasilkan bio energi bukanlah solusi baru, tetapi bagian dari pendekatan pembangunan berbasis ekspansi lahan yang telah dikritik selama ini. 

    Pembukaan hutan untuk sawit, tambang, dan proyek ekstraktif lainnya merupakan salah satu penyebab struktural terjadinya krisis lingkungan, termasuk mengurangi kemampuan lanskap untuk menyerap curah hujan ekstrim, memperparah banjir, dan merusak sumber penghidupan masyarakat adat serta masyarakat lokal.

    Oleh karena itu WALHI mengingatkan bahwa kedaulatan energetika harus menjadi prioritas negara, tidak cukup hanya swasembada pangan dan energi. 

    “Energetika harus diletakkan dalam kerangka hak, sebab akses terhadap energi yang mendasari keberlanjutan dan martabat hidup manusia,”

    “Energi memungkinkan produksi pangan, tempat tinggal layak di berbagai iklim, layanan esensisal seperti Kesehatan dan Pendidikan serta konektivitas. Sistem energi harus diletakkan pada pemenuhan kebutuhan hak dasar warga negara bukan pada akumulasi kapital,” tutup Uli.

    Uli menjelaskan, energi seringkali hanya dipandang sebagai upaya penyediaan daya dari pemanfaatan sumber-sumber fisik atau kimia (utamanya bahan bakar fosil) untuk menghasilkan listrik dan atau untuk menggerakkan mesin. 

    Pandangan ini menjauhkan keseluruhan urusan energetika bagi regenerasi sosial-ekologis, dan berakhir hanya pada urusan kecukupan sumber tenaga untuk kesinambungan industrialisasi.

  • Kapolri dari Sipil atau Purnawirawan? Susno Duadji: Pilihannya Jadi Banyak

    Kapolri dari Sipil atau Purnawirawan? Susno Duadji: Pilihannya Jadi Banyak

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Kabareskrim Polri, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji, ikut angkat bicara terkait wacana Peraturan Pemerintah yang memunculkan tafsir baru soal peluang Kapolri berasal dari kalangan sipil atau purnawirawan.

    Susno menegaskan, apabila ketentuan tersebut memang membuka ruang bagi figur di luar perwira aktif Polri untuk menduduki jabatan Kapolri, maka opsi kepemimpinan di tubuh Korps Bhayangkara justru semakin luas.

    “Kalau benar Kapolri bisa dari sipil atau purnawirawan, maka akan banyak pilihan untuk pemimpin Polri,” kata Susno di X @susno2g (22/12/2025).

    Sebelumnya, Pakar Hukum Pidana UIN Alauddin Makassar, Rahman Syamsuddin, menegaskan, langkah tersebut tidak bisa dianggap sebagai solusi sederhana atas polemik yang selama ini mencuat.

    “Ini menimbulkan persoalan hukum yang serius,” ujar Rahman kepada fajar.co.id, Senin (22/12/2025).

    Ia menjelaskan, praktik penempatan anggota Polri di jabatan sipil sejauh ini dilakukan melalui Peraturan Polri (Perpol).

    Namun, mekanisme tersebut kerap dikritik karena disebut bertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi yang menegaskan pemisahan fungsi sipil dan aparat keamanan.

    Dikatakan Rahman, perbedaan antara Perpol dan PP memang terletak pada hierarki peraturan.

    Hanya saja, persoalan substansial tetap tidak berubah jika PP yang disusun masih membuka ruang bagi Polri aktif untuk menduduki jabatan sipil tanpa revisi undang-undang.

    “Namun jika isi PP tetap membolehkan Polri aktif menduduki jabatan sipil tanpa perubahan undang-undang, maka secara substansi tetap bermasalah dan berpotensi melanggar prinsip negara hukum,” tegasnya.

  • Imigrasi Jateng Deportasi 78 WNA Selama 2025, Terbanyak dari China
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Desember 2025

    Imigrasi Jateng Deportasi 78 WNA Selama 2025, Terbanyak dari China Regional 22 Desember 2025

    Imigrasi Jateng Deportasi 78 WNA Selama 2025, Terbanyak dari China
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Kantor Wilayah Imigrasi Jawa Tengah mencatat sebanyak 78 warga negara asing (WNA) dideportasi sepanjang Januari hingga Desember 2025.
    “Pelanggaran warga asing paling banyak itu warga negara China. Berikutnya Nigeria, lalu Malaysia, Turki, dan Bangladesh. Itu lima negara (dengan pelanggaran) terbesar di tahun ini,” ujar Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi
    Jawa Tengah
    , Haryono Agus Setiawan, usai menerima kunjungan kerja Anggota DPD RI, Muhdi, di Semarang, Senin (22/12/2025).
    Haryono menjelaskan bahwa pelanggaran keimigrasian yang ditemukan masih didominasi kasus overstay serta penyalahgunaan izin tinggal. Dari total 78 WNA yang dideportasi, sebanyak 43 orang berasal dari China, disusul Nigeria 13 orang, Malaysia 11 orang, Turki 6 orang, dan Bangladesh 5 orang.
    Seluruh WNA tersebut telah dipulangkan ke negara asal masing-masing. Berdasarkan data teknis, sebanyak 22 WNA dideportasi karena melewati masa izin tinggal atau overstay, sementara 56 WNA lainnya terbukti menyalahgunakan izin tinggal yang dimiliki.
    “Kemungkinan karena kami aktif melakukan sosialisasi dan pengawasan, (pelanggaran bisa terdeteksi lebih dini),” kata Haryono mengenai upaya penguatan
    pengawasan orang asing
    di wilayah Jawa Tengah.
    Ia menambahkan, secara keseluruhan jumlah pelanggaran keimigrasian pada 2025 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Haryono menilai hal ini sebagai capaian positif kinerja jajaran Imigrasi di Jawa Tengah.
    “Tahun sebelumnya agak sedikit lebih banyak dari yang sekarang. Ya, jadi ini juga menjadi salah satu kinerja yang bagus buat teman-teman di imigrasi di Jawa Tengah khususnya,” ungkap Haryono.
    Sementara itu, Anggota DPD RI Muhdi turut memberikan apresiasi terhadap pengawasan keimigrasian yang dinilai semakin krusial di tengah meningkatnya mobilitas lintas negara. Ia mengingatkan pentingnya peran Imigrasi dalam mencegah persoalan seperti TPPO.
    “Masyarakat bisa melaporkan juga ya orang-orang yang mencurigakan dari sisi waktu. Tapi sebaliknya juga imigrasi saya kira harus aktif juga. Kalau Iya dia nanti tinggalnya di mana untuk memastikan bahwa mereka (WNA) itu punya batasan waktu di sini,” tutur Muhdi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KKP Siap Distribusikan 295.686 Ton Pupuk Subsidi Awal 2026

    KKP Siap Distribusikan 295.686 Ton Pupuk Subsidi Awal 2026

    JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) siap mendistribusikan 295.686 ton pupuk bersubsidi sektor perikanan pada awal 2026.

    Penyaluran pupuk bersubsidi itu dilakukan guna meningkatkan produktivitas pembudidaya ikan, khususnya yang masih menggunakan teknologi sederhana.

    Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP Tb Haeru Rahayu mengatakan, penyaluran pupuk bersubsidi sektor perikanan menjadi momentum penting setelah pembudidaya ikan hampir empat tahun tidak mendapatkan akses pupuk bersubsidi.

    “Kami ingin memastikan pembudidaya bisa mendapatkan pupuk sesuai target di awal tahun agar siklus produksi tidak terganggu. Pupuk ini menentukan keberhasilan budi daya, terutama pada tambak berteknologi sederhana yang mengandalkan pakan alami berupa plankton,” ujar pria yang akrap disapa Tebe dalam keterangan resminya, Senin, 22 Desember.

    Dalam sistem budi daya berteknologi sederhana, pupuk diyakini berperan penting untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami ikan. Tanpa pemupukan, pertumbuhan ikan tidak optimal dan berpotensi menurunkan hasil panen.

    “Kami melihat langsung di lapangan, jika tidak dipupuk, pertumbuhan ikan tidak maksimal. Ini adalah realitas yang dihadapi pembudidaya,” katanya.

    Saat melakukan sosialisasi dan simulasi penyaluran pupuk bersubsidi sektor perikanan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada Minggu, 21 Desember, menunjukkan proses relatif cepat, dengan waktu transaksi hanya sekitar tiga hingga empat menit.

    Meski begitu, Tebe mengakui terdapat sejumlah titik kritis yang perlu menjadi perhatian bersama, seperti ketersediaan jaringan internet di kios serta kelengkapan data pembudidaya dalam sistem.

    “Kalau infrastrukturnya sudah siap, tetapi pembudidayanya belum terdata, dukungan pemerintah daerah menjadi kunci agar program pupuk bersubsidi sektor perikanan dapat berjalan optimal. Karena itu, kami mendorong pemerintah daerah segera mengupdate data pembudidaya yang berhak menerima pupuk subsidi,” tegasnya.

    Nantinya, pengawasan dan penyaluran pupuk bersubsidi dilakukan melalui sistem digital Rencana Penyediaan dan Penyaluran Subsidi Pupuk (e-RPSP) yang telah dibangun oleh KKP dan telah terintegrasi dengan aplikasi iPubers milik PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), sehingga penebusan di kios dapat dilakukan secara transparan, akuntabel dan tepat sasaran.

    Dari sisi kesiapan distribusi, Direktur Supply Chain Pupuk Indonesia Robby Setiabudi Madjid menyatakan, produksi dan pendistribusian pupuk untuk sektor perikanan telah disiapkan.

    “Awal 2026, pupuk bersubsidi sektor perikanan akan tersedia di kios-kios terdaftar dengan jenis urea, SP-36 dan pupuk organik sesuai rekomendasi. Kami memastikan kesiapan dari sisi produksi, distribusi dan ketepatan waktu,” tuturnya.

    Menurut Robby, perluasan pupuk bersubsidi ke sektor perikanan merupakan wujud kehadiran negara dalam menjawab kebutuhan pembudidaya ikan.

    “Pupuk Indonesia siap mendukung penuh agar penyaluran berjalan lancar dan tepat sasaran, sebagaimana telah berjalan di sektor pertanian,” terang dia.

    Sementara itu, salah satu petambak bandeng di Lamongan bernama Iskandar mengatakan, pupuk merupakan faktor penentu keberhasilan usaha budi daya, terutama pada tambak berteknologi sederhana yang mengandalkan plankton sebagai sumber pakan alami.

    “Kalau tidak dipupuk, ikan tidak bisa besar. Beberapa tahun terakhir, ada petambak gagal. Dengan adanya pupuk bersubsidi, kami berharap usaha tambak budidayanya selalu berkelanjutan,” ungkap dia.

  • Suplai Insulin Terhambat, Anak-anak Diabetes di Pengungsian Terancam Koma

    Suplai Insulin Terhambat, Anak-anak Diabetes di Pengungsian Terancam Koma

    Jakarta

    Keterbatasan pasokan obat-obatan di daerah pengungsian pasca bencana mulai berdampak serius terhadap anak-anak dengan penyakit kronik. Salah satu obat yang dilaporkan sulit diperoleh adalah insulin, yang sangat dibutuhkan oleh anak dengan diabetes melitus tipe 1.

    Kasus penyakit kronik seperti diabetes melitus tipe 1 merupakan kondisi yang telah ada sebelum bencana terjadi. Namun, bencana memperberat penanganan karena keterbatasan akses pelayanan kesehatan dan obat-obatan.

    Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA, Subsp.Kardio(K), menjelaskan anak dengan diabetes tipe 1 harus mendapatkan insulin secara rutin. Jika pasokan terhenti, kondisi pasien dapat memburuk dengan cepat.

    “Kalau stok insulin terbatas, anak bisa mengalami koma. Koma ketoasidosis diabetik ini sangat berbahaya,” kata dr Piprim dalam wawancara di gedung IDAI pada Senin (22/12/2025).

    Anak dengan Penyakit Kronik Butuh Rujukan Cepat

    Kondisi kegawatan akibat kekurangan insulin tidak dapat ditangani dalam waktu lama di fasilitas kesehatan darurat. Pasien harus segera dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas memadai untuk mencegah risiko kematian.

    Ia menekankan pentingnya pemulihan akses transportasi di wilayah terdampak bencana agar rujukan medis dapat dilakukan secepat mungkin.

    “Untuk kasus seperti ini, memang harus segera dirujuk. Akses transportasi sangat dibutuhkan, bisa memanfaatkan helikopter dan sarana lainnya,” jelasnya.

    Distribusi Obat dan Akses Transportasi Jadi Tantangan

    Selain keterbatasan insulin, IDAI menilai distribusi obat-obatan rutin bagi anak dengan penyakit kronik masih menjadi tantangan besar di daerah bencana. Terhambatnya suplai obat dapat memicu kondisi darurat pada pasien yang sebelumnya stabil.

    “Anak-anak dengan penyakit kronik yang membutuhkan obat khusus, ketika support obatnya terhambat, itu bisa berujung kegawatan bahkan kematian,” sambungnya.

    @detikhealth_official Krisis pangan dan keterbatasan logistik membuat anak-anak terpaksa mengonsumsi mie instan untuk harian, padahal mie instan tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi sehingga memiliki dampak kesehatan pada anak😟 Simak, panduan penanganan bencana dari @Ikatan Dokter Anak Indonesia ♬ original sound – detikHealth

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Bencana Sumatera Picu Kelangkaan Obat, IDAI Soroti Dampaknya”
    [Gambas:Video 20detik]
    (rfd/up)

  • Dewi Perssik Sebut Prabowo Pantas Jadi Presiden Seumur Hidup, Sorot Kunjungan ke Aceh Sampai 3 Kali

    Dewi Perssik Sebut Prabowo Pantas Jadi Presiden Seumur Hidup, Sorot Kunjungan ke Aceh Sampai 3 Kali

    GELORA.CO – Penyanyi dangdut Dewi Perssik menyebut Presiden RI Prabowo Subianto pantas menjadi presiden seumur hidup.

    Hal tersebut disampaikan Dewi Perssik saat siaran live di media sosialnya.

    Mulanya Dewi Perssik membandingkan bencana banjir di Aceh dan Sumatera.

    Ia menyebut masyarakat korban bencana di Aceh sudah didatangi tiga kali oleh Prabowo Subianto.

    Menurutnya hal tersebut berbeda jauh dengan korban bencana di Jember.

    “Masih mending kamu didatengin Aceh sama presiden tiga kali. Kita Lumajang, Jember belum didatengin masih. Tapi enggak berisik,” ucap Dewi Perssik dikutip TribunJakarta, pada Senin (22/12/2025).

    Dewi Perssik lalu mengingatkan masyarakat untuk tidak memberikan komentar buruk kepada Prabowo Subianto.

    Sekedar informasi, Prabowo Subianto dan jajarannya kini tengah ramai dikritik setelah dinilai lambat menangangi banjir di 3 provinsi di Sumatera, yakni, Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.

    “Ya setidaknya, kalau misalkan gak ngasih bantuan secara energinya buat korban-korban bencana, ya setidaknya donasi lah,” ucap Dewi Perssik.

    “Kalau misalkan gak punya duit, jarinya dipakai yang baik-baik,”

    “Bukan malah memecah belah rakyat,”

    “Memfitnah presiden, kasihan,” imbuhnya.

    Menurut Dewi Perssik di tengah bencana yang datang bertubi-tubui ke berbagai daerah Indonesia, masyarakat seharusnya bisa saling bekerja sama, dan bukannya malah melemparkan komentar buruk ke pemerintahan Prabowo Subianto. 

    “Maksudnya aku cuma menengahi di sini tuh dalam arti bukan waktunya, sekarang itu siapa yang paling oke. Siapa yang paling pintar, siapa yang paling banyak bantuannya,” kata Dewi Perssik.

    “Tapi, bagaimana kita itu bersinergi, kita itu bermasyarakat, kita itu bersatu, bukan saling berantem-beranteman,” tambah Dewi Perssi.

    Dewi Perssik kemudian menyoroti aksi para anggota TNI yang turut membantu korban bencana.

    “Apalagi anak aku di TNI. Pagi, siang, malam melihat bapak-bapak TNI itu sampai jalan kaki, memberikan bantuan,”

    “Karena memang tempatnya, medannya kan untuk memberikan bantuan itu, kan juga kan kita ngeliat, gitu kan,” imbuhnya.

    Dewi Perssik lantas menduga orang-orang yang mengkritik kinerja pemerintah dalam mengatasi bencana memiliki kepentingan tersembunyi, yakni menduduki jabatan sebagai Presiden RI.

    Ia lalu menegaskan di matanya Prabowo Subianto pantas menjadi presiden seumur hidup.

    “Tapi, ya Allah, pada nol empati banget, ya ngata-ngatain, makanya ya mungkin ada kepentingan kali,” kata Dewi Perssi.

    “Ada orang yang kepingin jadi presiden kali, gitu loh,”

    “Tapi, kalau aku pribadi sih, kayaknya bapak Prabowo harus jadi presiden seumur hidup deh,” ucap Dewi Perssik.

    Diwartakan sebelumnya Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya mengatakan Prabowo Subianto sudah berkali-kali mengunjungi daerah terdampak banjir dan longsor di Sumatera. 

    Teddy menegaskan, Prabowo sudah tiga kali ke Aceh dan masing-masing dua kali ke Sumatera Utara. 

    “Di hari kelima Bapak Presiden ke sana, dan saat ini Bapak Presiden sudah ke Aceh tiga kali, ke enam kabupaten. Ke Sumatera Utara dua kali. Sumatera Barat dua kali. Masing-masing empat kabupaten,” ujar Teddy dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/12/2025).

  • Angin Puting Beliung Terjang Desa di Sumenep, Atap Pesantren dan Rumah Warga Rusak

    Angin Puting Beliung Terjang Desa di Sumenep, Atap Pesantren dan Rumah Warga Rusak

    Sumenep (beritajatim.com) – Hujan deras disertai angin puting beliung menerjang Desa Payudan Dundang, Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, Madura. Akibatnya, sebuah pondok pesantren dan rumah warga mengalami kerusakan.

    Kapolsek Guluk-Guluk AKP Akhmad Gandhi mengatakan, angin puting beliung menyebabkan pohon tumbang dan kerusakan pada atap rumah, dapur, serta kamar mandi milik warga di Dusun Masaran. Selain itu, Pondok Pesantren Babussalam juga terdampak angin puting beliung. Atap bangunan pondok rusak.

    “Kerusakan yang terjadi bersifat ringan hingga sedang. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam musibah angin puting beliung ini,” katanya, Senin (22/12/2025).

    Rumah-rumah warga yang atapnya tersapu angin puting beliung seluruhnya ada di Dusun Masaran. Diantaranya rumah milik Dian Pak Arsam, Idi, Jubri, Habibah, dan Sanima. Kerugian material akibat musibah itu diperkirakan mencapai Rp 20 juta.

    “Setelah kejadian, kami dari Polsek Guluk-Guluk bersama Koramil dan aparat desa serta warga setempat bahu membahu membersihkan pohon tumbang yang menghalangi jalan, serta membenahi sisa-sisa kerusakan bangunan,” terang Gandhi.

    Saat ini situasi sudah aman dan kondusif. Namun demikian, aparat kepolisian mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi, serta segera melapor apabila terjadi kejadian serupa. [tem/suf]

  • Fenomena Bulan Baru Picu Potensi Banjir Rob di Pesisir NTT
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Desember 2025

    Fenomena Bulan Baru Picu Potensi Banjir Rob di Pesisir NTT Regional 22 Desember 2025

    Fenomena Bulan Baru Picu Potensi Banjir Rob di Pesisir NTT
    Tim Redaksi

    KUPANG, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang mengeluarkan peringatan dini potensi banjir pesisir atau banjir rob di sejumlah wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam tiga hari ke depan.
    Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang, Nur Ida Hasana, mengatakan
    banjir rob
    diperkirakan terjadi pada periode 23 hingga 26 Desember 2025.
    “Untuk
    banjir pesisir
    di wilayah
    NTT
    diprediksi berlangsung pada 23–26 Desember 2025,” ujar Nur kepada
    Kompas.com
    , Senin (22/12/2025) malam.
    Menurut Nur, sejumlah wilayah pesisir yang berpotensi terdampak banjir rob meliputi pesisir Pulau Flores, Pulau Alor, pesisir selatan Pulau Sumba, Pulau Sabu, Pulau Raijua, serta wilayah pesisir Pulau Timor dan Pulau Rote.
    Ia menjelaskan, potensi banjir rob tersebut dipicu oleh
    fenomena bulan baru
    yang terjadi pada 20 Desember 2025.
    Fenomena ini berpengaruh terhadap peningkatan ketinggian muka air laut maksimum.
    “Berdasarkan hasil pantauan prediksi pasang surut air laut, kecepatan angin, serta tinggi gelombang, kondisi tersebut berpotensi memengaruhi dinamika pesisir di wilayah NTT dan memicu terjadinya banjir rob,” jelasnya.
    BMKG
    mengimbau masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan selama periode potensi banjir rob berlangsung.
    Pasalnya, kondisi ini dapat berdampak pada berbagai aktivitas masyarakat.
    Ia menjelaskan bahwa banjir rob bisa mengganggu aktivitas di sekitat pelabuhan dan kawasan pesisir. Seperti kegiatan bongkar hingga tambak garam dan perikanan.
    “Banjir rob berpotensi mengganggu aktivitas di sekitar pelabuhan dan kawasan pesisir, seperti kegiatan bongkar muat, aktivitas permukiman pesisir, serta kegiatan tambak garam dan perikanan darat,” kata Nur.
    Ia juga mengingatkan masyarakat untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca maritim yang dikeluarkan BMKG guna mengantisipasi risiko yang dapat ditimbulkan oleh pasang maksimum air laut.
    “Masyarakat kami imbau agar selalu waspada dan siaga, serta rutin memperhatikan pembaruan informasi cuaca maritim dari BMKG,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.