Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendorong pembangunan kilang minyak dan fasilitas penyimpanan BBM (storage) guna meningkatkan ketahanan energi nasional.
Langkah ini sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Cadangan Penyangga Energi, yang mengamanatkan peningkatan kapasitas penyimpanan BBM nasional.
“Hari ini kapasitas penyimpanan minyak kita hanya cukup untuk 21 hari. Kita ingin tambah hingga 30 hari agar lebih aman,” ujar Bahlil dalam konferensi pers di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Pembangunan kilang dan penyimpanan BBM membutuhkan anggaran yang besar. Terkait hal itu, Kementerian ESDM akan mengusulkan proyek tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto, termasuk mempertimbangkan pendanaan dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
“Proyek ini butuh investasi besar. Makanya, salah satu proyek yang akan kami laporkan kepada presiden adalah pembangunan storage BBM dan refinery,” kata Bahlil terkait investasi Danantara untuk pembangunan kilang minyak dan fasilitas penyimpanan BBM (storage) guna meningkatkan ketahanan energi nasional.
Sebagai lembaga yang bertugas mengelola dana investasi nasional, BPI Danantara diharapkan dapat menggaet investor asing untuk mendukung pembiayaan proyek ini.
Bahlil menegaskan pengembangan kilang minyak di dalam negeri sangat mendesak. Hal ini bertujuan agar produksi minyak mentah nasional bisa diolah secara optimal tanpa ketergantungan impor.
Dengan fasilitas penyimpanan yang lebih besar, Indonesia akan memiliki cadangan BBM yang lebih aman, mengurangi risiko gejolak harga energi akibat fluktuasi global.
Bahlil menegaskan, pembangunan kilang dan penyimpanan BBM menjadi prioritas nasional. Dengan begitu, kapabilitas penyimpanan akan ditingkatkan dari 21 hari menjadi 30 hari.
Selain itu, pendanaan akan melibatkan BPI Danantara dan investor asing serta pengolahan minyak mentah dalam negeri akan lebih optimal. Dengan proyek ini, Indonesia berpotensi mengurangi ketergantungan impor BBM, serta meningkatkan stabilitas pasokan energi nasional.









